Anda di halaman 1dari 46

MODUL BLOK

DERMATOMUSKULOSKELETAL

PANDUAN TUTOR

UNIVERSITAS LAMPUNG
2023

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS1
BLOK 10
BLOK DERMATO MUSKULOSKELETAL
Edisi Ke-3 Kurikulum 2017
TA 2022-2023

Penyusun:
dr. Risal Wintoko.,Sp.B
dr. Dewi Nur Fiana.,Sp.KFR, AIFO-K

Diterbitkan oleh
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau


Seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penyusun

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS2
TIM BLOK DAN KONTRIBUTOR

PENYUSUN:
dr. Risal Wintoko.,Sp.B
dr. Dewi Nur Fiana.,Sp.KFR, AIFO-K

KONTRIBUTOR BLOK:
Dr.dr. H. M. Syafe’i H, S.Ked, Sp.KK
dr. Arif Effendi, S.Ked, Sp.KK
dr. Yulisna, S.Ked, SpKK
dr. Dwi Indria Anggraini, S.Ked, M.Sc, SpKK
dr. E Marudut S, S.Ked, SpOT
Dr. dr. A. Fauzi, S.Ked, M.Epid, SpOT
dr. Bayu S, SpOT
dr. Sanjoto, S.Ked, Sp. RM.
dr. Dewi Nur Fiana, SpKFR
dr. Karyanto, S.Ked, Sp. Rad
dr. Tantri, S.Ked, Sp.Rad
dr. Sri Indah, SpRad
dr. M. Galih, S.Ked, SpF
dr. Rizki Hanriko, S.Ked, SpPA
Dr. dr. Jhons FS, S.Ked, M.Kes
Dr. dr. Betta Kurniawan, S.Ked, M.Kes
dr. Hanna Mutiara, S.Ked, M.Kes
Prof. Dr. dr. Efrida Warganegara, S.Ked, M.Kes, SP.MK
Dr. dr. Ety Apriliana, S.Ked, M.Biomed
dr. Tri UmianaSoleha, S.Ked, M.Kes
Dr. dr. KhairunisaBerawi, M.Kes, AIFO
dr. Anggraeni Janar Wulan, S.Ked, M.Sc
Prof. Dr. dr. Asep Sukohar, S.Ked, M.Kes
dr. Novita Carolia, S.Ked, M.Sc
dr. Dian Isti Angraini, S.Ked, M.P.H
dr. Merry Indah Sari, S.Ked, M.Med.Ed
dr. Rasmi Zakiah, S.Ked, M.Farm
Dr. dr. Fitria Saftarina, M.Sc
dr. Diana Mayasari, MKK
Ratna Widiastuti, Psi, M.Psi

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS3
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya penyusun dapat
menyelesaikan buku Blok Dermato-Muskuloskeletal (DMS). Buku ini diharapkan dapat dipakai
sebagai panduan untuk proses pembelajaran pada Blok DMS yang akan diberikan pada semester
empat Fakultas Kedokteran Universitas Lampung tahun ajaran 2019-2020.

Buku Panduan Blok DMS ini berisi tema pembelajaran yang diharapkan dapat membantu
mahasiswa mempelajari mengenai fisiologi dan patologi dari sistem Dermato Musculoskeletal.
Panduan ini dilengkapi dengan lingkup bahasan materi yang tercakup dalam blok DMS, metode
pembelajaran, materi kegiatan praktikum, kasus untuk tutorial, sistem evaluasi dan referensi
sumber belajar.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penyusun sampaikan kepada kontributor blok DMS
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan demi memperkaya materi di buku ini.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan di dalam penyusunan buku ini, oleh karena itu
penyusun sangat mengharapkan masukan dari segala pihak demi perbaikan buku ini kedepannya.
Semoga buku panduan tutor ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Bandar Lampung, Januari 2023

Penyusun

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS4
I. PENDAHULUAN

Gambaran umum blok


Blok Dermato-muskuloskeletal ini akan dilaksanakan pada tahun ke 2 semester 4. Waktu
pelaksanaan blok ini adalah 6 minggu yang terdiri dari 5 minggu aktif (5 modul) dan 1 minggu
evaluasi akhir. Pada blok ini mahasiswa akan belajar tentang fisiologi dan patologi kulit, fisiologi
dan kelainan sistem muskuloskeletal, pemeriksaan fisik, jenis-jenis pemeriksaan penunjang serta
penatalaksanaan awal kelainan dermato-muskuloskeletal. Blok ini akan dipelajari dengan
mengunakan strategi problem based-learning, comunity based learning dan team based learning
untuk memenuhi standar kompetensi dokter Indonesia dengan metode diskusi tutorial
menggunakan seven jump, kuliah, praktikum, belajar mandiri, dan pleno.

Bidang ilmu terkait


Dalam mempelajari blok DMS terlibat beberapa bidang ilmu yang terkait, yakni Anatomi, Fisiologi,
Ilmu Penyakit Kulit, Bedah Orthopaedi, Mikrobiologi, Parasitologi, Radiologi, Patologi Anatomi,
Farmakologi, Farmasi, Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Forensik, Bioetika, Gizi, Ilmu
Kedokteran Okupasi dan Psikologi.

Hubungan dengan blok lain


Dalam mempelajari blok ini, terdapat kaitan dengan beberapa blok sebelum dan setelahnya, yakni:
1. Blok MBS 2 : Anatomi tulang, histologi jaringan
2. Blok MBS 3 : PA Neoplasma, pendahuluan mikrobiologi , parasitologi umum,
Prinsip umum Farmakologi, Fisiologi gerak
3. Blok NP : Fisiologi sistem saraf, kelainan saraf perifer
4. Blok HI : Imunologi
5. Blok Emergency : Kegawatdaruratan Dermatomuskuloskeletal

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS5
Kerangka Topik

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS6
TOPIK PENYAKIT

DERMATOLOGI

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS7
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS8
MUSKULOSKLETAL

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS9
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS10
TUJUAN PEMBELAJARAN BLOK

Tujuan Umum
Setelah melalui tahap pembelajaran blok DMS ini, diharapkan mahasiswa mampu untuk:
1. Menjelaskan bentuk,struktur dan fungsi kulit
2. Mengilustrasikan anatomi ekstremitas atas dan bawah
3. Menjelaskan mekanisme gerak (fisiologi gerak dan fisiologi olah raga)
4. Menginter pretasikan bentuk lesi kelainan kulit (efloresensi kulit)
5. Menganalisis aspek medikolegal dan traumatologi forensik (bentuk luka dan jejas pada kulit)
6. Menjelaskan klasifikasi penyakit kulit berdasarkan etiologi
7. Menjelaskan patogenesis dan patofisiologi penyakit kulit
8. Menjelaskan gambaran klinis dan penegakkan diagnosis serta penatalaksanaan penyakit kulit
berdasarkan etiologi
9. Mengidentifikasi mikroorganisme yang berperan pada kelainan kulit
10. Mengidentifikasi parasit yang berperan pada kelainan kulit
11. Mengidentifikasi gambaran patologi anatomi pada kelainan kulit
12. Menjelaskan bentuk sediaan obat setengah padat (khususnya sediaan topikal) dan
penulisanresep
13. Mengaplikasikan dermato terapi yang digunakan pada penyakit kulit
14. Menjelaskan penanganan secara psikologis pasien dengan penyakit kulit kronis
15. Menjelaskan langkah diagnosis penyakit akibat kerja khususnya pada kelainan kulit dan
muskuloskletal.
16. Mengidentifikasi mikroorganisme yang berperan pada kelainan muskuloskeletal
17. Menjelaskan patogenesis dan patofisiologi kelainan sistem muskuloskeletal
18. Menganalisis gambaran klinis dan penegakkan diagnosis pada kasus kelainan muskuloskeletal
19. Mengaplikasikan obat-obat yang digunakan pada penyakit muskuloskeletal
20. Mengidentifikasi gambaran radiologi normal dan abnormal dermato muskuloskelatal
21. Mengidentifikasi gambaran patologi anatomi pada kelainan muskuloskeletal

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS11
22. Menjelaskan ergonomi pada gangguan muskuloskletal
23. Menjelaskan penatalaksanaan awal dan lanjutan pada penyakit dan kelainan kulit dan
muskuloskeletal yang komprehensif (mencakup promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif) di bidang
agromedicine
24. Menjelaskan prinsip rehabilitasi dan penatalaksanaan kelainan kulit, tulang dan fraktur
25. Menjelaskan penilaian postur kerja
26. Menjelaskan diet pada kelainan muskuloskeletal
27. Menjelaskan diet pra dan pasca bedah
28. Mahasiswa mampu menganalisis dilema etik kasus klinis

Tujuan Khusus
1. Menjelaskan bentuk, struktur dan fungsi kulit
2. Menjelaskan pleksusbrakhialis dan sakralis
3. Menjelaskan pembacaan gambaran radiologi normal pada ekstremitas
4. Menjelaskan mekanisme gerak (fisiologi gerak)
5. Menjelaskan fisiologi olah raga
6. Menjelaskan dasar kelainan kulit dan bentuk lesi kulit
7. Menjelaskan klasifikasi penyakit kulit berdasarkan etiologi
8. Menjelaskan aspek medikolegal dan traumatologi forensik (bentuk dan jenis luka/jejas pada kulit)
9. Menjelaskan bakteri yang berperan pada infeksi kulit dan mukosa
10. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi pada penyakit kulit yang
disebabkan bakteri
11. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi pada penyakit kulit yang
disebabkan virus
12. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi pada penyakit kulit yang
disebabkan jamur
13. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosa dan terapi pada penyakit kulit yang
disebabkan parasit

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS12
14. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi dermatitis
15. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi kelainan eritro-squamosa
16. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi kelainan kelenjar sebasea dan
ekrin
17. Menjelaskan kriteria diagnosis penyakit vesikobulosa
18. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi penyakit kulit alergi
19. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi penyakit autoimun (Lupus)
20. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi inflamasi non infeksi
21. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi reaksi obat
22. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi kelainan pigmentasi
23. Menjelaskan definisi, pemeriksaan tumor pada kulit
24. Menjelaskan antiviral, anti fungi, anti histamin, steroid yang digunakan pada penyakit kulit
25. Menjelaskan bentuk dan peresepan sediaan obat setengah padat (khusus topikal)
26. Menjelaskan prinsip terapi pada penyakit kulit
27. Menjelaskan penanganan pasien (edukasi dan konseling) psikologis dengan penyakit kulit kronis
28. Menjelaskan gambaran patologi anatomi penyakit kulit
29. Menjelaskan definisi, jenis, patogenesis, pemeriksaan dan penatalaksanaan infeksi
muskuloskeletal
30. Menjelaskan definisi, jenis, patogenesis, pemeriksaan dan penatalaksanaan penyakit degeneratif
dan metabolik muskuloskeletal
31. Menjelaskan definisi, jenis, etiologi, pemeriksaan dan prinsip penatalaksanaan tumor
muskuloskletal
32. Menjelaskan pembacaan gambaran radiologi kelainan muskuloskeletal
33. Menjelaskan farmakologi obat-obat yang digunakan pada penatalaksanaan penyakit
muskuloskeletal
34. Menjelaskan prinsip, alat dan proses rehabilitasi medis pada kelaianan muskuloskeletal
35. Menjelaskan definisi, jenis dan pemeriksaan, diagnosis dan penatalaksanaan trauma (fraktur dan
dislokasi)

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS13
36. Menjelaskan definisi, jenis dan pemeriksaan, diagnosis dan penatalaksanaan patologi tulang
belakang
37. Menjelaskan gambaran patologi anatomi penyakit/kelainan muskuloskeletal
38. Menjelaskan definisi, jenis, pemeriksaan dan prinsip penatalaksanaan kelainan kongenital sistem
muskuloskletal
39. Menjelaskan ergonomic gangguan sistem muskuloskeletal
40. Menjelaskan diet pada kelainan muskuloskeletal
41. Menjelaskan diet pra dan pasca bedah
42. Mahasiswa mampu menganalisis dilema etik kasus klinis
43. Menjelaskan postur kerja
44. Menjelaskan prinsip rehabilitasi medik terkait gangguan kulit dan muskuloskletal

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS14
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pada blokiniakandilakukankegiatanbelajarsebagaiberikut:
1. Kuliah
2. Tutorial (seven jumps)
3. Praktikum
4. Pleno
5. Belajar mandiri
6. Diskusi
7. Community based learning
8. Team based learning

Kuliah
Selama blok ini berjalan akan dilakukan beberapa kali tatap muka dengan para pakar dalam
bentuk kuliah. Kuliah yang diberikanakan disesuaikan dengan modul masing-masing tiap
minggunya. Fungsi dari kuliah ini antara lain penstrukturan materi, penjelasan subjek yang dirasa
sulit, diskusi materi yang tidak terbahas dalam tutorial, memberikan pandangan multidisiplin ilmu,
mengintegrasikan pengetahuan dan diskusi yang terkait topik yang ditemukan di buku.

Tutorial
Tutorial merupakan diskusi kelompok untuk mempelajari suatu tema dengan pencetus suatu
scenario dengan menggunakan metode seven jumps (tujuh langkah). Setiap kelompok terdiri dari
10 – 12 mahasiswa dengan didampingi oleh seorang fasilitator / tutor. Tutorial dilakukan dalam 2
kali pertemuan setiap minggunya, dimana pertemuan pertama membahas tema dalam langkah
ke-1 sampai 5, kemudian pertemuan kedua membahas langkah ke-7 setelah sebelumnya pada
langkah ke-6 mahasiswa mencari dan mempelajari kembali sumber bacaan yang sesuai.

Praktikum
Selama blok ini berlangsung, akan dilakukan beberapa kali praktik untuk mendukung kegiatan
belajar mahasiswa. Praktikum dijadwalkan sesuai dengan modul yang telah disusun.
Pleno
Pleno adalah kegiatan pembahasan hasil diskusi tutorial dan tugas lapangan yang dipandu oleh
penanggung jawab blok dan para pakar sebagai narasumber.

Belajarmandiri
Belajar mandiri adalah proses mendapatkan informasi oleh mahasiswa sendiri baik belajar sendiri
ataupun kelompok.

Diskusi
Belajar yang dilakukan dengan proses bertukar pendapat dalam kelompok di kelas besar, diskusi
ini akan difasilitasi oleh penanggung jawab blok.

Community based learning


Mahasiswa mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di komunitas terutama komunitas
agrikulutur sesuai dengan kasus yang telah dipelajari di modul.

Team based learning


Mahasiswa terbagi dalam kelompok yang bekerja bersama-sama dalam tim untuk mempelajari
materi yang ditentukan. Metode TBL mengembangkan ketrampilan pemikiran analitis dan
kritismaha siswa terhadap topic atau permasalahan yang dibahas.

III. PENILAIAN
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS16
A. Sistem Penilaian Blok
Sistem penilaian blok terdiri dari penilaian formatif dan sumatif.
1. Penilaian formatif, terdiri dari:
a. Nilai pelaksanaan diskusi tutorial
Penilaian berdasarkan diskusi, laporan makalah dan kehadiran. Kehadiran tutorial
100% kecuali dengan alasan yang dibenarkan institusi, mahasiswa boleh tidak
mengikuti tutorial maksimal 1 skenario (2 kali tutorial). Sebagai pengganti mahasiswa
diwajibkan membuat tugas tertulis dan dipresentasikan.
b. Nilai Praktikum
Hasil penilaian praktikum berupa lulus atau tidak lulus, didasarkan pada standar yang
dibuat oleh bagian tempat praktikum. Evaluasi praktikum akan menilai afektif, kognitif
dan keterampilan psikomotor di laboratorium. Kehadiran dalam praktikum harus 100%.
c. Pleno
Pleno akan diadakan pada akhir minggu ke-3 dan ke-5 setelah semua proses
pembelajaran selesai. Kelompok tutorial yang ditunjuk harus mempresentasikan hasil
diskusinya sesuai modul yang ditentukan. Narasumber akan diundang untuk menjawab
permasalahan terkait ilmu yang dihadapi mahasiswa selama proses pembelajaran.
d. Nilai Sikap Profesional (professional behavior)
Nilai sikap professional diperoleh dari penilaian sikap mahasiswa selama proses
kegiatan diskusi tutorial dan praktikum. Penilaian menggunakan check list penilaian
sikap professional. Hasil penilaian berupa sufficient atau unsufficient.

Semua penilaian formatif ini adalah prasyarat untuk mengikuti ujian akhir blok. Seorang
mahasiswa boleh mengikuti ujian akhir blok jika:
 Kehadiran tutorial 100%, kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan
dan dibenarkan institusi.
 Kehadiran praktikum 100%.

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS17
 Kehadiran kuliah tidak kurang dari 80%.
 Nilai sikap professional sufficient.

e.Nilai tugas
Mahasiswa membuat ringkasan seluruh penyakit yang terdapat di daftar penyakit buku blok
ini. Tugas dikumpulkan paling lambat setelah UAB blok Dermato muskuloskletal.

2. Penilaian Sumatif
Berdasarkan pada nilai lembar belajar mandiri,diskusi tutorial, praktikum, tugas,ujian tengah blok,
dan ujian akhir blok.
a. Nilai Lembar Belajar Mandiri
Penilaian berdasarkan laporan makalah atau tugas tertulis yang diberikan setelah
tutorial pertemuan pertama setiap minggunya berdasarkan hasil learning objectives
yang didapat mahasiswa selama diskusi tutorial tersebut. LBM akan dikumpulkan
pada saat pertemuan kedua tutorial dan akan diperiksa serta diberi penilaian oleh tutor
yang mengisi di pertemuan kedua tutorial tersebut. Hasil LBM akan dikembalikan lagi
pada mahasiswa saat pertemuan pertama tutorial selanjutnya.
b. Nilai Diskusi Tutorial
Penilaian performa selama melakukan diskusi tutorial
c. Nilai Praktikum
Penilaian diberikan dengan memberikan ujian praktikum pada akhir blok. Dengan
menilai afektif, kognitif, dan keterampilan psikomotor di laboratorium. Instruktur akan
memberikanpre-test atau post-test dan tugas.
d. Nilai Ujian Tengah Blok (UTB)
Ujian tengah blok dilaksanakan pada akhir minggu ke 3 blok. Jumlah soal ujian adalah
100 butir dengan1 hari ujian.
e. Nilai Ujian Akhir Blok (UAB)

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS18
Ujian akhir blok dilaksanakan pada minggu ke 6 pada akhir blok. Jumlah soal ujian
adalah 100 butir dengan 1 hari ujian. Syarat mengikuti ujian blok adalah kehadiran
kuliah minimal 80%.
f. Nilai Tugas
Tugasakan diadakan mulai dari awal blok sampai akhir blok. Tugas terdiri dari laporan
belajar mandiri, tugas lapangan berupa identifikasi masalah kesehatan yang ada di
komunitas seperti komunitas agroindustri (bidang agromedicine), TBL dan pleno.

Pembobotan Nilai :
Hal yang dinilai Bobot
 Praktikum 15 %
 Ujian Tengah Blok 30%

 Ujian akhir blok 35%

 Tugas (diskusi tutorial, LBM, TBL, 20%

CBL, pleno, quiz dll)


Nilai Total 100 %

Penentuan Nilai Akhir


Huruf Mutu Bobot SkoreNilai
A 4 > 76
B+ 3,5 71-<76
B 3 66 - <71
C+ 2,5 61 - <66
C 2 56 - <61
D 1 50 -<56
E 0 <50

Penentuan huruf mutu berdasarkan ketentuan nilai PAP.

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS19
B. BLUEPRINT UTB dan UAB

No Tujuan DM LVL ∑ Mtd Bgn

Menjelaskan bentuk,struktur
1 Kognitif C2,C3 5 Mcq IKK
dan fungsi kulit

Menjelaskan bentuk lesi


2 Kognitif C2,C3 7 Mcq IKK
kelainan kulit
Menjelaskan aspek
medikolegal dan Traumatologi
3 Kognitif C3,C4 4 Mcq Forensik
Forensik (bentuk luka dan
jejas) pada kulit
Menjelaskan klasifikasi
4 kelainan kulit berdasarkan Kognitif C3,C4 3 Mcq IKK
etiologi
Menjelaskan gambaran klinis,
penegakkan diagnosis dan C2,C3
5 Kognitif 18 Mcq IKK
penatalaksanaan kelainan kulit , C4
berdasarkan etilogi

Menjelaskan morfologi dan


6 Kognitif C2,C3 6 Mcq PA
patologi kelainan kulit

Menjelaskan cara pemeriksaan


fisik dan pemeriksaan
7 Kognitif C3,C4 5 Mcq IKK
penunjang yang diperlukan
berkaitan dengan kelainan kulit

Menjelaskan mikroorganisme
C2,C3 Mikrobiologi
8 dan parasit yang berperan Kognitif 14 Mcq
, C4 Parasitologi
pada kelainan kulit

Menjelaskan obat-obat yang


C3,
9 digunakan dalam Kognitif 9 Mcq Farmako
C4
penatalaksanaan penyakit kulit

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS20
Menjelaskan bentuk dan
C3,
10 peresepan sediaan obat Kognitif 5 Mcq Farmasi
C4
setengah padat (topikal)

Menjelaskan bentuk,struktur Anatomi,


C2,C3
11 dan fungsi muskular dan Kognitif 10 Mcq Fisiologi,
, C4
skeletal Bedah

Menjelaskan patofisiologi
C3,
12 kelainan sistem Kognitif 5 Mcq Bedah
C4
muskuloskeletal

Menjelaskan gambaran klinis


C2,C3
13 dan penegakkan diagnosis Kognitif 10 Mcq Bedah
, C4
kelainan muskuloskeletal

Menjelaskan penatalaksanaan
C3,
14 awal dan lanjutan kelainan Kognitif 7 Mcq Bedah
C4
muskuloskeletal

Menjelaskan C2,
15 gambaranradiologi normal dan Kognitif C3, 8 Mcq Radiologi
abnormal yang menunjang C4

Menjelaskanmorfologi dan C2,


16 Kognitif 6 Mcq PA
patologi muskuloskletal C3

Menjelaskan penatalaksanaan
penyakit dan kelainan kulit dan
C2,
musculoskeletal yang Rehabilitasi
17 Kognitif C3, 12 Mcq
komprehensif (mencakup Medis
C4
promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif)

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS21
Menjelaskan obat-obat yang
digunakan dalam C3,
18 Kognitif 5 Mcq Farmako
penatalaksanaan penyakit C4
muskuloskeletal

Menjelaskan psikologi pasien


C2,
dalam upaya menangani
19 Kognitif C3, 5 Mcq Psikologi
pasien secara holistik
C4

Menjelaskan tentang diet pada


C2,
20 penyakit muskuloskletal dan Kognitif 10 Mcq Ilmu Gizi
C3
diet prabedah dan paskabedah
Menjelaskan profesionalisme C2,
21 dokter dalam menangani Kognitif C3, 4 Mcq Bioetika
penyakit kronis C4
Menjelaskan penyakit kulit
C2,
akibat kerja, ergonomi dan Kedokteran
22 Kognitif C3, 13 Mcq
postur tubuh pada gangguan okupasi
C4
muskuloskletal
Total 200
Keterangan:
DM : Domain, LVL : Level
Jml : Jumlah Mtd : Metode
Bgn : Bagian

Menurut taksonomi Bloom, kriteria kompetensi terbagi atas:


C1 : Hanya sebatas tahu, mengingat/menghafal
C2 : Pemahaman, menerjemahkan dan menyimpulkan
C3 : Aplikasi, penerapan, penggunaan konsep, prisip, prosedur untuk memecahkan masalah
C4 : Analisa, memecah konsep menjadi bagian-bagian, mencari hubungan antara bagian
C5 : Sintesis, diagnosis, menggabungkan bagian-bagian menjadi satu
C6 : Evaluasi, membandingkan nilai-nilai, ide-ide, metode dengan standar SOP

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS22
C. SUMBER BELAJAR

Referensi minimal :
1. Ilmu kulit dan kelamin
 Goldsmith, L., Katz, S.I., Gilchrest, B.A., Paller, A., Leffel, D.J., & Wolff, K. 2012.
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th edition. New York. Mc Graw-Hill.
 Menaldi, SLSW., Bramono, K., & Indriatmi, W. 2014. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi 7. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
 Graham-Brown, R & Burns, T. 2005. Dermatologi. Penerbit Erlangga Medical Series
(EMS).

2. Bedah
 Salter RB. 1999. Diagnosis of disorders and injuries of musculoscletal system. 3 rd edition.
Philadelphia: Lippincot-William-Wilkins.
 Brunicardi FC, Anderson DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Matthews JB, Pollock RE.
2017. Schwartz’s, Principles of surgery 10th edition.USA. Mc graw hill.
 R. Sjamsuhidayat&Wim de Jong. 2014. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta. EGC.
 Way,Laurence W.,Doherty,Gerard M., Current Surgical Diagnosis and Treatment. 11st
edition. New York. Mc Graww Hill. 1994

3. Radiologi
 Palmer PES. 1995. Petunjuk Untuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. EGC.Jakarta.
 Rasad S. 2005. Radiologi diagnostik. Edisi kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

4. Mikrobiologi
 Jawetz, melnick, adelberg’s. 2004. Medical Microbiology. 23th edition. New York. Mc Graw
Hill.2004.
 MIMS (monthly indeks of medical specialisty)

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS23
5. Patologi Anatomi
 Robbins & Kumar. 2015. Buku Ajar Patologi. Edisi 9.Jakarta. EGC
 UnderwoodJCE. 2016. General and Systemic pathology, 6 th edition.Jakarta: EGC.
 Rubin R & Strayer DS. 2016. Rubin’s Pathology: Clinicopathologic Foundations of
Medicine. 6th. Lippincot William & Wilkins.

6. Parasitologi
 Garcia LS Brokner D.A. 2008. Diagnostic Medical Parasitology. 6th edition. ASM. Press.
Washington DC.
 Beaver PC, Yung R.C, Cupp E.W. Clinical Parasitology. 9th edition. Lea&Febiger.
Philadelphia. 1984
 Heelan J.S Ingersoll F.W. Essentials of Human Parasitology Albany (NY). Delmar
Thomson. Learning Inc. 2002.
 Agoes R, dkk : Bunga Rampai. Bagian Parasitologi. Universitas Padjadjaran. 1999

7. Rehabilitasi Medik
 Sinaki, Mehrsheed. Basic Clinical Rehabilitation Medicine. 2nd edition. USA. Mosby. 1993
 Delisa, Joel A. Rehabilitation Medicine Principle and Practice. Lippincot. 1998

8. Anatomi
 Moore KL & Dalley AF. 2014. Anatomi Berorientasi Klinis. Edisi 5. Jakarta : Erlangga
Medical Series.
 Sadler TW. 2014. Embriologi Kedokteran Langman, Edisi 12. Jakarta: PT EGC.

9. Farmakologi
 FK UI. 2016. Farmakologi dan Terapi, edisi 6. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS24
 Bertram G.Katzung. Farmakologi dasar dan klinik. 10th ed. Jakarta. EGC; 2010

10. Forensik
 Idries, MA. Pedoman ilmu kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Bina Rupa Aksara. 1997

11. Ilmu Gizi


- Hartono A. 2015. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: PT EGC.
- Heimburger & Douglas C. Handbook Of Clinical Nutrition.
- Hill, G.L. 2000. Buku Ajar Nutrisi Bedah (Disorders of Nutrition and Metabolism in
Clinical Surgery : Understanding and Management) (Alih Bahasa). Jakarta : Farmedia

12. Psikologi
- Walker C & Papadopoulos L. 2005. Psychodermatology. New York: Cambridge
University Press.
- Hadjistavropoulos T & Craig KD. 2003. Pain: Psychological Perspectives. New Jersey:
Lawrence Erlbaum Assc Inc.

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS25
IV. MODUL PEMBELAJARAN

Tujuan pembelajaran blok dermato muskuloskeletal ini akan dicapai melalui 5 modul. Masing-
masing modul akan dilaksanakan selama 1 minggu. Tujuan pembelajaran tersebut diharapkan
dapat dicapai melalui kuliah, praktikum, tutorial, kegiatan lapangan dan belajar mandiri. Adapun
penjabaran tujuan pembelajaran modul tersebut sebagai berikut :

A. MODUL 1
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan bentuk, struktur dan fungsi kulit
2. Menjelaskan dasar kelainan kulit, klasifikasi kelainan kulit dan bentuk lesi kelainan kulit
3. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada infeksi virus
(veruka vulgaris, moluskum kontagiosum, varisela, herpes zooster, herpes simpleks, campak)
4. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada kondiloma akuminata
5. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada infeksi bakteri
(impetigo, ektima, folikulitis superfisialis, furunkel, karbunkel, eritrasma, erisipelas,
skrofuloderma, leprosi, in growing toe nail, paronikia)
6. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada reaksi lepra
7. Mengenali dan menjelaskan aktinomikosis
8. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada infeksi fungal
(tinea, tinea vesikolor, kandidiasis mukokutaneus)
9. Melakukan diagnosis dan merujuk penyakit jamur sistemik
10. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada infeksi gigitan
serangga dan infestasi (pedikulosis capitis dan pubis, reaksi gigitan serangga, skabies,
cutaneus larva migran, filariasis tanpa komplikasi)
11. Menjelaskan dan mengidentifikasi bakteri, virus dan jamur penyebab penyakit kulit

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS26
12. Menjelaskan obat antiviral dan antifungi
13. Menjelaskan dan mengidentifikasi parasit penyebab skabies
14. Menjelaskan prinsip rehabilitasi pada penyakit kulit (kusta)

Strategi pembelajaran:
1.KULIAH
1. IKK
K1. Struktur dan Fungsi kulit (Dr. dr. Syafei Hamzah, SpKK)
K2. Efloresensi primer dan sekunder (Dr. dr. Syafei Hamzah, SpKK)
K3. Infeksi virus(dr. Dwi Indria A, M.Sc, SpKK)
K4. Infeksi bakteri dan jamur pada kulit (dr. Yulisna, SpKK)
K5. TB kulit dan Kusta (Dr. dr. Syafei Hamzah, SpKK)
K6. Gigitan serangga dan infestasi parasit pada kulit (dr. Yulisna, SpKK)
2. Mikrobiologi
K1. Bakteri dan virus penyebab infeksi kulit (Dr. dr. Ety Apriliana, M.Biomed)
K2. Jamur penyebab infeksi kulit (dr. Tri Umiana S, M.Kes)
3. Parasitologi
K1. Parasit penyebab infeksi kulit (dr. Hanna Mutiara, M.Kes)
4. Farmakologi
K1. Antiviralnon ARV (dr.Novita Carolia, M.Sc)
K2. Antifungi (dr. Dwi Indria A, M.Sc, SpKK)
5. Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
K1. Rehabilitasi pada pasien Kusta (dr. Dewi Nur Fiana, SpKFR)

2. PRAKTIKUM
1) Parasitologi
P1. Sarcoptes scabiei dan cutaneus larva migran
2) Mikrobiologi
P1. Identifikasi bakteri, virus dan jamur penyebab infeksi kulit

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS27
B. MODUL 2
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada dermatitis eksim
(dermatitis kontak iritan, dermatitis atopik, dermatitis numularis, napkin eczema)
2. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada dermatitis kontak alergi
dan liken simpleks kronis (neurodermatitis)
3. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada lesi eritro-
squamosa yaitu dermatitis seboroik dan pitiriasis rosea.
4. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada psoriasis vulgaris
5. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada kelainan kelenjar
sebasea dan ekrin yaitu akne vulgaris, hidradenitis supuratif, dermatitis perioral, miliaria.
6. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada rosasea
7. Melakukan diagnosis dan merujuk hiperhidrosis
8. Melakukan diagnosis dan merujuk pada penyakit vesikobulosa yaitu pemphigus vulgaris,
pemphigoid, dermatitis herpetiformis
9. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada penyakit kulit
alergi yaitu urtikaria dan dishidrosis.
10. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada angioedema
11. Mengenali dan menjelaskan tentang dermatomiositis
12. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada skleroderma
13. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada gangguan keratinasasi
yaitu ichthyosis vulgaris dan klavus
14. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada inflamasi non infeksi
yaitu liken planus dan granuloma annulare
15. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada exanthema drug
eruption

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS28
16. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada kelainan pigmentasi
yaitu vitiligo, melasma dan hiperpigmentasi dan hipopigmentasi paska inflamasi
17. Melakukan diagnosis dan merujuk pada albino
18. Menjelaskan penyakit kulit akibat kerja

Strategi pembelajaran:
1.KULIAH
1. IKK
K7. Dermatitis dan Lesi Eritro-squamosa (dr. Arief Effendi, SpKK)
K8. Akne Vulgaris (dr. Yulisna, SpKK)
K9. Kelainan kelenjar sebasea dan ekrin serta penyakit vesikobulosa (dr. Arief Effendi,
SpKK)
K10. Penyakit kulit alergi, penyakit autoimun, gangguan keratinasi (dr. Dwi Indria
Anggraini, M.Sc, SpKK)
K11. Inflamasi non infeksi, reaksi obat dan kelainan pigmentasi (dr. Yulisna, SpKK)
2. Kedokteran okupasi
K1. Penyakit Kulit Akibat Kerja (dr. Diana Mayasari, MKK)

2.COMMUNITY BASED LEARNING


 Mengidentifikasi masalah kesehatan kulit pada komunitas agrikultur

3. TUTORIAL

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS29
C. MODUL 3(MINGGU III)
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengenali dan menjelaskan tumor epitel jinak
2. Melakukan diagnosis dan merujuk pada keratosis seboroik
3. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada kista epitel
4. Melakukan diagnosis dan merujuk pada pada tumor epitel maligna yaitu squamosa cell
carcinoma dan basal cell carcinoma
5. Melakukan diagnosis dan merujuk pada tumor dermis yaitu xanthoma dan hemangioma
6. Mengenali dan menjelaskan tumor dermis yaitu limfangioma dan angiosarkoma
7. Melakukan diagnosis dan merujuk pada tumor melanosit yaitu lentigo dan nevus
pigmentosus
8. Mengenali dan menjelaskan melanoma maligna
9. Melakukan diagnosis dan merujuk pada alopesia areata, alopesia androgenik dan
telogen efluvium
10. Menjelaskan tentang traumatologi pada kulit (vulnus laseratum, punctum, perforatum,
penetratum)
11. Menjelaskan morfologi dan patologi kelainan kulit
12. Menjelaskan aspek psikologi terkait penyakit kulit kronis
13. Menjelaskan aspek etikomedikolegal pada pasien dengan penyakit kulit kronis dan
gangguan muskuloskletal
14. Menjelaskan bentuk dan peresepan sediaan obat setengah padat (topikal)

Strategi pembelajaran:
1.KULIAH
1) IKK
K12. Tumor Kulit (Dr. dr. Syafei Hamzah, SpKK)
K13. Kelainan rambut : alopesia (dr. Arief Effendi, SpKK)
K14. Dermatoterapi (dr. Arief Effendi, SpKK)

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS30
2) Bedah
K1 : Tumor Kulit serta Modalitas Penatalaksanaannya ( dr. Bintang A. S, SpB(K)Onk)
3) Patologi anatomi
K1. Morfologi dan patologi kulit (dr. Rizki Hanriko, SpPA)
4) Psikiatri Klinik
K1. Penanganan psikis pasien dengan penyakit kulit kronis (dr. Tendry Sp.KJ)
5) Bioetika
K1. Aspek etikomedikolegal pada pasien dengan penyakit kulit kronis dan gangguan
muskuloskletal (dr. Rizki Handriko )
6) Farmasi
K1. Peresepan dan bentuk sediaan obat setengah padat (topikal) (dr. Rasmi ZO,
M.Farm)

2. PRAKTIKUM
a) P1. Patologi Anatomi : Morfologi dan patologi kelainan kulit
b) P2. Mikrobiologi : Pemeriksaan KOH

3. TEAM BASED LEARNING


 Penyakit Infeksi Pada Kulit(infeksi jamur, virus, bakteri)

4. TUTORIAL

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS31
D. MODUL 4
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan Perkembangan normal sistem Muskuloskletal dan kelainannya
2. Menjelaskan tentang inervasi ekstremitas atas dan bawah
3. Menjelaskan tentang fisiologi gerak
4. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada trauma (fraktur
dan dislokasi)
5. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada osteoartritis,
osteoporosis, tenosivitis supuratif, dan lesi meniskus, medial dan lateral
6. Melakukan diagnosis dan merujuk pada kelainan bentuk tulang belakang (skoliosis,
kifosis, lordosis, displasia panggul, instabilitas sendi tumit, malformasi kongenital, claw
foot, drop foot, claw hand, drop hand
7. Menjelaskan pembacaan radiologi normal pada muskuloskletal
8. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada ulkus
tungkai
9. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada osteomielitis
10. Menjelaskan mikroorganisme penyebab infeksi muskuloskletal
11. Menjelaskan obat anagetik
12. Menjelaskan ergonomi pada gangguan muskuloskletal dan penilaian postur kerja
13. Menjelaskan aspek medikolegal traumatologi forensik

Strategi pembelajaran:
1.KULIAH
1) Bedah
K2. EM (dr. Edy Marudut, SpOT)
Kuliah 2x di minggu 4 dan 5
a) Fraktur terbuka dan tertutup
b) Fraktur clavicula
c) Osteoporosis
d) Fraktur patologis

K3. TH (dr. Thurman, SpOT(K)hip&Knee)


Kuliah 2x di minggu 4 dan 5
a) Osteoartritis
b) Lesi meniskus medial dan lateral
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS32
c) Trauma sendi (sprain/ strain)
d) Dislokasi sendi dan ekstremitas
e) DDH
f) Necrosis caput femur/ AVN

K4. AF (Dr. dr. Ahmad Fauzi, M. Epid,SpOT(K)Spine)


Kuliah 2x di minggu 4 dan 5
a) Tenosinositis supuratif
b) Spine
c) Osteomielitis
d) Fraktur os dislokasi tulang belakang
e) OI + Richets
f) Akondroplasia
g) Kongenital
h) Plexus Brachialis Injury

K5. BS (dr. Bayu Sahadewa, SpOT)


Kuliah 2x di minggu 4 dan 5
a) Ruptur tendon medialis
b) Lipoma
c) Ulkus Tungkai
d) FD
e) Tumor tulang primer
f) Osteosarkoma
g) Sarkoma Ewing
h) Ganglion
i) Tendinitis achiles
j) Tumor jaringan lunak

2)Anatomi
K1. Plexus Brachialis (dr. Anggraeni Janar Wulan, M.Sc)
K2. Plexus Sacralis (dr. Anggraeni Janar Wulan, M.Sc)
3).Fisiologi
K1. Fisiologi gerak (Dr. dr. Khairunnisa, S.Ked, M.Kes.AIFO)
4) Radiologi
K1. Gambaran radiologi normal sistem muskuloskletal (dr. Sri Indah, SpRad)
K2. Gambaran radiologi kelainan sistem muskuloskletal (dr. Sri Indah, SpRad)
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS33
5) Mikrobiologi
K3. Mikroorganisme penyebab infeksi muskuloskletal (Dr.dr. Ety Apriliana M.Biomed)
6).Farmakologi
K3. Analgetik (Opioid dan NSAID) (dr. Liana Sidarti Sp.An,M.KM)
7). Kedokteran Okupasi
K2. Ergonomi pada gangguan muskloskletal (dr. Fitria Saftarina, M.Sc)
K3. Penilaian Postur Kerja (dr. Diana Mayasari, MKK)
8). Forensik
K1. Aspek medikolegal dan pengantar traumatologi (dr. M.Galih, SpF)
9) Kedokteran Fisik dan Reabiltasi
K2. Rehabilitasi LBP

2.PRAKTIKUM
1) Anatomi : Plexus Brachialis dan Sacralis

3. COMMUNITY BASED LEARNING


- Mengidentifikasi masalah ergonomi pada gangguan muskuloskletal di komunitas agrikultur

4.TUTORIAL

E. MODUL 5
Tujuan Pembelajaran

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS34
Mahasiswa diharapkan mampu:
1) Menjelaskan neoplasma muskuloskletal
2) Menjelaskan morfologi dan patologi kelainan muskuloskletal
3) Menjelaskan diet pada osteoartritis dan osteoporosis
4) Menjelaskan diet pra bedah dan paska bedah
5) Menjelaskan obat anestesi umum dan lokal
6) Menjelaskan konsep rehabilitasi medik kelainan muskuloskletal

STRATEGI PEMBELAJARAN
1.KULIAH
1).Bedah
K2. EM (dr. Edy Marudut, SpOT)
Kuliah 2x di minggu 4dan 5
a) Fraktur terbuka dan tertutup
b) Fraktur clavicula
c) Osteoporosis
d) Fraktur patologis

K3. TH (dr. Thurman, SpOT(K)hip&knee)


Kuliah 2x di minggu 4
a) Osteoartritis
b) Lesi meniskus medial dan lateral
c) Trauma sendi (sprain/ strain)
d) Dislokasi sendi dan ekstremitas
e) DDH
f) Necrosis caput femur/ AVN

K4. AF (Dr. dr. A Fauzi, Sp.OT(K)Spine)


Kuliah 2x di minggu 4
a) Tenosinositis supuratif
b) Spine
c) Osteomielitis
d) Fraktur os dislokasi tulang belakang
e) OI + Richets
f) Akondroplasia
g) Kongenital

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS35
K5. BS (dr, Bayu Sahadewa, SpOT)
Kuliah 2x di minggu 4
a) Ruptur tendon medialis
b) Lipoma
c) Ulkus Tungkai
d) FD
e) Tumor tulang primer
f) Osteosarkoma
g) Sarkoma Ewing
h) Ganglion
i) Tendinitis achiles
j) Tumor jaringan lunak
K6 : dr. Bintang Abdi Siregar, SpB(K)Onk
- Soft Tissue Tumor Extremitas (Jinak dan Ganas)
2).Patologi anatomi
K2. Morfologi dan patologi muskuloskletal (dr. Rizki Hanriko, SpPA)
K3. Morfologi dan patologi soft tissue(dr. Rizki Hanriko, SpPA)
3). Gizi
K1. Diet pada osteoartritis dan osteoporosis (dr. Dian Isti Angraini, MPH)
K2. Diet prabedah dan paskabedah (dr. Tutik Ernawati, M.Gz, SpGK)
4).Farmakologi
K4. Obat anestesi umum dan lokal (dr. Liana Sidarta Sp.An.M.KM)
K5. Obat untuk gangguan tulang dan sendi (dr. Maya Ganda Ratna )
5). Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
K3. Rehabilitasipada OA(dr. Dewi Nur Fiana, SpKFR)
K4. Rehabilitasi pada fraktur dan PBI (dr. Dewi Nur Fiana, SpKFR)

2.PRAKTIKUM
- Patologi Anatomi 2

SKENARIO 1

“Pitak”

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS36
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun berobat ke poli Kulit dan Kelamin RSPTN Unila
dengan keluhan timbul pitak di kepala belakang sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya timbul bercak
merah berbentuk lingkaran di kulit kepala disertai sisik putih kasar dan gatal terutama jika panas
atau berkeringat. Bercak makin melebar, rambut di atas bercak rontok hingga tampak pitak,
kemudian timbul bercak lain di bagian kepala depan. Dua minggu lalu tampak kulit di area yang
pitak lebih merah dan terasa nyeri. Riwayat keluhan serupa ada pada anak di lingkungan
tetangga berupa keluhan rambut pitak. Ada hewan kucing peliharaan di rumah pasien dengan
bulu rontok dan tampak kusam kulitnya sejak 3 bulan lalu.
Pemeriksaan fisik ditemukan pada regio kapitis terdapat plak eritematosa multipel, sirkumskripta,
bentuk bulat ukuran numular hingga plakat, diskret, edema pada sebagian lesi, dan disertai
alopesia serta krusta berwarna kuning. Hair pull test negatif. Excalamation hair tidak ditemukan.
Berat Badan : 25 kg. Pemeriksaan penunjang: KOH 10% tampak hifa panjang dan artrospora.
Pemeriksaan Lampu Wood tampak efloresensi kuning keemasan. Dokter lalu melakukan
penatalaksanaan medikamentosa dan nonmedikamentosa.

SKENARIO 2

“Gatal Selalu”

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS37
Seorang anak laki-laki 9 tahun berobat ke poli kulit RSPTN Unila dengan keluhan timbul bercak
gatal pada lipat siku dan tangan kaki. Gatal tidak tentu waktu. Keluhan disertai luka yang
dirasakan sejak tiga minggu terakhir. Keluhan serupa pernah dialami dan berulang sejak dua
tahun lalu. Ibu pasien sering bersin-bersin bila terkena debu.
Pada pemeriksaan status lokalis fossa cubiti dan poplitea bilateral ditemukan lesi plak
eritematosa multiple sebagian difus dengan likenifikasi dan erosi multipel. Kulit tampak xerotic.
Pada palmar ditemukan hiper linear bilateral. Uji dermatologi manual ditemukan white
dermografis mepositif.
Dokter lalu melakukan penatalaksanaan holistik dan komprehensif termasuk edukasi kepada
pasien dan keluarga pasien.

SKENARIO 3

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS38
“Nyeri Punggung Bawah”

Pasien laki-laki berusia 55 tahun datang ke Poli Kedokteran Fisik dan


Rehabilitasi RSPTN Unila dengan keluhan nyeri pada punggung bawah dengan NRS 4-
5. Pasien merupakan buruh angkut padi, sudah bekerja sejak masih berusia 15 tahun.
Sebelumnya pasien berobat kedokter spesilais Orthopedi. Pasien didiagnosa sebagai
Lumbal Spondylosis, diberikan tatalaksana dan dikonsulkan untuk mendapatkan
tindakan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanandarah 110/70 mmHg, Nadi 82
x/menit, Pernafasan 20 x/menit, Suhu 36,2⁰C. BMI pasien didapatkan sebesar 36. Otot-
otot ekstensor bagian punggung pasien teraba spasme. Pasien membawa hasil rontgen
dari poli orthopedi, keluarga pasien minta dijelaskan mengapa pasien bisa merasakan
keluhannya yang sekarang.

JADWAL BLOK DERMATOMUSKULOSKLETAL


13Februarisd25Maret 2023
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS39
WAKTU MINGGU KE-1
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
13-Feb- 15-Feb- 18-Feb-
23 14-Feb-23 23 16-Feb-23 17-Feb-23 23
07.00- Kontrak K1. IKFR
07.50 Blok (DNF)
07.50-
08.40
08.40- K1. IKK K4. IKK (YUL)
09.10 (SH) Etika dan
Riset 3 Praktikum
09.10- Prof 1
Terintegrasi
10.20 Mikro-Parasit
10.20- K1. K2. IKK K2. Mikro K5. IKK (SH)
11.10 Farmako (SH) (TU)
11.10- (NC)
12.00
12.00-
13.00
13.00- Kontrak K2. Praktikum K6. IKK (YUL)
13.50 CSL 4 K3. IKK Farmako Terintegrasi
13.50- (RIN) (RIN) Mikro-Parasit
14.40
14.40- K1. K1.
15.30 Mikro Parasit
15.30- (EA) (HM)
16.20

WAKTU MINGGU KE-2


SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS40
22-Feb- 23-Feb- 25-Feb-
20-Feb-23 21-Feb-23 23 23 24-Feb-23 23

07.00- K1 Bedah K2.


07.50 IKFR
07.50- DNF
08.40
08.40- K1. Farmasi Tutor 4
09.10 (RZO) (I)
Etika dan Prof 1 Riset 3 CSL 4
09.10-
10.20
10.20-  K7. IKK (AF) Tutor 4 K9. K.1
K1.
11.10 (I) IKK Bioetik
Okupasi
11.10- (AF) (RH)
(DM)
12.00
12.00-
13.00
13.00- CSL 4 K11. K.12
K.10
13.50 K8. IKK IKK IKK
IKK
13.50- (Yul) (YUL) (SH)
(RIN)
14.40
14.40- K1. K1.
15.30 PatologiAnatom PsikiatriKlinik
15.30- i (RH) (TS)
16.20

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS41
WAKTU MINGGU KE-3
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
27-Feb-23 28-Feb-23 1 Mar-23 2 Mar-23 3 Mar-23 4 Mar-23
07.00-07.50

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS42
07.50-08.40
08.40-09.10 K.13 IKK Etika dan Tutor 4
Riset 3 CSL 4
09.10-10.20 (AF) Prof 1 (II)
10.20-11.10 K1 Tutor 4 K1. Faal K2.Okupasi
K2 Anat
Anatomi (II) (KN) (FIT)
(AJW)
11.10-12.00 (AJW)
12.00-13.00
13.00-13.50 CSL 4 K2 K3.
K.14. IKK K3. Mikro
Bedah Okupasi
AF (EA)
13.50-14.40 (DM)
14.40-15.30 Praktikum K3. K1. Rad
PA 1 Farmako
15.30-16.20 (LS)

WAKTU MINGGU KE-4


SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
11 Mar-
6 Mar 23 7 Mar-23 8 Mar-23 9 Mar-23 10 Mar-23 23

07.00- K3 IKFR K4.


07.50 (DNF) IKFR

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS43
07.50- UTB (DNF)
08.40
08.40- Tutor 4
09.10 (III)
Etika dan Prof 1 Riset 3 CSL 4
09.10-
10.20
10.20- K3. Tutor 4 K3 PA K5.
11.10 Bedah (III) (RH) K.5. Farmako
11.10- Bedah (MGR)
12.00
12.00-
13.00
13.00- CSL 4 K2 Gizi K6.
13.50 PraktikumAnatomi K1. Gizi (TE) Bedah
13.50- 1 (DIA)
14.40
14.40- K2 Rad K.4 Bedah K2. PA K1.
K4.
15.30 (RH) Forensik
Farmako
15.30-
(LS)
16.20

WAKTU MINGGU KE-5


SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
13 Mar 23 14 Mar-23 15 Mar-23 16 Mar-23 17 Mar-23 18 Mar-23
07.00-07.50 K10
07.50-08.40 Bedah

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS44
08.40-09.10 UP Etika dan UP
Riset 3 CSL 4
09.10-10.20 Parasit Prof 1 Anatomi
10.20-11.10 K7. Bedah K8. Bedah K9
11.10-12.00 Bedah
12.00-13.00
13.00-13.50 CSL 4 Praktikum
13.50-14.40 PA 2
UP Mikro
14.40-15.30
15.30-16.20

WAKTU MINGGU KE-6


SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
20 Mar 23 21 Mar-23 22Mar-23 2 3Mar-23 24 Mar-23 25 Mar-23
07.00-07.50
07.50-08.40 UAB

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS45
08.40-09.10 Etika dan
Riset 3 CSL 4
09.10-10.20 Prof 1

10.20-11.10
11.10-12.00
12.00-13.00
13.00-13.50 CSL 4
13.50-14.40
UP PA
14.40-15.30
15.30-16.20

BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS46

Anda mungkin juga menyukai