Anda di halaman 1dari 52

12th edition

BUKU PEGANGAN MAHASISWA

MODUL 9
GERAK DAN MUSKULOSKELETAL

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2017

1
Modul 9 : Gerak dan Muskuloskeletal
Buku Modul

Copyright @ by Faculty of Medicine, Sultan Agung Islamic University.


Printed in Semarang
Frist printed: Desember 2007
July 2008
Designed by: Modul Team
Cover Designed by: Modul Team
Published by Faculty of Medicine, Sultan Agung Islamic University
All right reserved

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung


Alamat: JL. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 50112 PO Box 1054/SM
Telepon. (024) 6583584
Facsimile: (024) 6594366

This publication is protected by Copyright law and permission should be obtained from publisher
prior to any prohibited reproduction, storage in a retrieval system, or transmission in any form by
any means, electronic, mechanical, photocopying, and recording or likewise

2
TIM MODUL

Dr. dr. Chodidjah, M.Kes


Bagian Anatomi

dr. Utari
Bagian Histologi

dr. Ika Rosdiana, Sp.KFR


Bagian Neurologi

dr. Andina Putri Aulia, M.Si


Bagian Patologi Klinik

Kontributor
Core Disiplin:
1. Ilmu Anatomi- Histologi
2. Ilmu Penyakit Saraf
3. Ilmu Penyakit Bedah
4. Ilmu Penyakit Dalam

Suplementary disiplin:
1. Biokimia
2. Fisiologi
3. Farmakologi
4. Patologi Anatomi
5. Gizi
6. Radiologi
7. Forensik

3
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah, Rob seluruh alam yang telah
memberikan karunia kepada kami hingga sekalipun hanya dalam waktu yang sangat singkat kami
dapat menyelesaikan modul Gerak dan Muskuloskeletal.
Modul Gerak dan Muskuloskeletal akan membahas pengetahuan dasar mengenai anaomi,
histologi dan fisiologi otot, tulang , sendi serta persarafan perifer. LBM 1sampai dengan 5 berturut
turut membahas tentang mekanisme gerak,, gangguan gerak, penyakit degenerative system
musculoskeletal, fraktur dan cedera system musculoskeletal dan terakhir tentang arthritis gout.
Adapun ketrampilan klinik yang diajarkan adalah pemeriksaan motorik, assessment ROM,
pendelolaan fraktur dan luka.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh
karena itu, saran-saran baik dari tutor maupun dari mahasiswa akan kami terima dengan terbuka.
Semoga modul ini dapat bermanfaat, dan membantu siapa saja yang membutuhkannya.

Jazaakumullhaahi khoiul jaza’

Tim Penyusun Modul

4
DAFTAR ISI

Kata pengantar 4
Daftar Isi 6
Gambaran umum modul 7
Hubungan dengan modul sebelumnya 7
Hubungan dengan modul sesudahnya 7
Learning outcome 8
Pemetaan pencapaian learning objective 9
Topik Tree 12
Kegiatan pembelajaran 13
Assessment 16
Penjabaran Pembelajaran LBM 20

5
Gambaran Umum Modul
Modul Gerak dan Muskuloskeletal dilaksanakan pada semester 2, tahun pertama, dengan waktu
5 minggu. Pencapaian belajar mahasiswa dijabarkan dengan penetapan area kompetensi, kompetensi
inti, komponen kompetensi, Learning outcome sasaran pembelajaran sebagaimana yang diatur
dalam KIPDI III.
Modul ini terdiri dari 5 Lembar Belajar Mahasiswa (LBM) dan masing-masing LBM terdiri dari
judul skenario, sasaran pembelajaran, skenario, konsep mapping, materi, pertanyaan minimal dan
daftar pustaka.Hal hal yang dipelajari oleh mahasiswa meliputi pengetahuan dasar kedokteran,
pathofisiologi, proses penegakkan diagnosis dan pengelolaannya. Untuk itu diperlukan pembelajaran
keterampilan tentang anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan keterampilan
prosedural yang diperlukan. Mahasiswa juga akan mempelajari sikap profesionalisme yang terkait
dengan topik diatas.
Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi Problem Based-Learning, dengan metode
diskusi tutorial menggunakan seven jump steps, kuliah, praktikum laboratorium, dan belajar
keterampilan klinik di laboratorium ketrampilan.

Hubungan dengan modul sebelumnya


1. Telah mempelajari fungsi hormon parathyroid terkait regulasi kalsium dan phosfat di dalam
tubuh (modul Hormon dan metabolisme)
2. Telah memahami dasar-dasar imunologi dan proses infeksi sistem tubuh (modul Imun dan
Kulit)
3. Telah memahami dasar-dasar biomolekuler (modul Biopsikososiokultural)

Hubungan dengan modul sesudahnya


1. Sistem persarafan terkait dengan proses gerak (akan dibahas pada Modul Saraf)
2. Kegawatdaruratan pada sistem muskuloskeletal (akan dibahas pada Modul Gawat Darurat)

6
Learning Outcome Modul Gerak dan Muskuloskeletal:
Area Komunikasi Efektif
1. Melakukan komunikasi dengan pasien serta keluarga dalam hal mengumpulkan informasi
yang berkaitan dengan persepsi penyakit pasien yang meliputi gerak dan muskuloskeletal

Area keterampilan klinis


1. Menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan (bila perlu disertai
gambar), riwayat penyakit yang berkaitan dengan gerak dan muskuloskeletal , medis,
keluarga, sosial serta riwayat lain yang relevan
2. Mengidentifikasi, memilih dan menentukan prosedur klinis dan pemeriksaan laboratorium
yang sesuai dengan masalah dan kebutuhan pasien yang berkaitan dengan gerak dan
muskuloskeletal
3. Melakukan prosedur klinis dan laboratorium sesuai kebutuhan pasien yang berkaitan dengan
gerak dan muskuloskeletal dan kewenangannya
4. Menentukan pemeriksaan penunjang untuk tujuan penapisan penyakit yang berkaitan dengan
gerak dan muskuloskeletal
5. Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah pasien yang berkaitan dengan
gerak dan muskuloskeletal
6. Memilih dan melakukan keterampilan terapetik, serta tindakan prevensi sesuai dengan
kewenangannya

Area landasan ilmiah kedokteran


1. Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar terkait dengan terjadinya masalah
kesehahatan
2. Menjelaskan mekanisme fisiologis sistem yang berkaitan dengan gerak dan muskuloskeletal
manusia dalam mempertahankan homeostasis
3. Menjelaskan mekanisme patogenesis, patologis dan patofisiologi suatu masalah yang
berkaitan dengan gerak dan muskuloskeletal
4. Menjelaskan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gerak dan muskuloskeletal dari
tingkat seluler maupun molekuler hingga tubuh manusia melalui pemahaman mekanisme
normal dalam tubuh
5. Menjelaskan faktor-faktor yang mendasari kelainan pada tubuh manusia terkait dengan gerak
dan muskuloskeletal ( trauma, degenerasi, inflamasi,kelainan kongenital, metabolik)
6. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola masalah kesehatan
yang berkaitan dengan gerak dan muskuloskeletal
7. Menjelaskan farmakodinamik dan farmakokinetik obat yang berkaitan dengan masalah
gerak dan muskuloskeletal
8. Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penanganan pasien kasus yang
berkaitan dengan gerak dan muskuloskeletal
9. Menjelaskan manfaat terapi diet pada penanganan kasus tertentu
10. Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi berdasarkan farmakologi, fisiologi, gizi,
ataupun perubahan tingkah laku
11. Mengembangkan strategi untuk menghentikan sumber penyakit, poin-poin patogenesis dan
patofisiologis, akibat yang ditimbulkan, serta resiko spesifik secara efektif

7
12. Menjelaskan secara rasional/ ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit baik secara
klinikal epidemiologis, farmakologis, fisiologis, diet, olah raga, atau perubahan perilaku
13. Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan mengacu pada evidence- based medicine

Area pengelolaan masalah kesehatan


1. Menjelaskan .perubahan proses patofisiologi setelah pengobatan dalam kasus penyakit yang
berkaitan dengan gerak dan muskuloskeletal
2. Mengidentifikasi berbagai pilihan cara pengelolaan yang sesuai penyakit pasien kasus yang
berkaitan dengan gerak dan muskuloskeletal
3. Memahami strategi pencegahan tertier yang tepat berkaitan dengan penyakit pasien,
keadaan sakit atau permasalahannya (contoh: kontrol diet)
4. Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat bergantung pada kerja
sama tim dan kolaborasi dengan profesional di bidang lain
5. Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor
yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta sebagai faktor yang mungkin
berpengaruh terhadap pertimbangan terapi
6. Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor
risiko terjadinya penyakit dan sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap
pencegahan penyakit

Area Islam disiplin ilmu


1. Melakukan pemeriksaan dan prosedur pelayanan sesuai dengan masalah pasien dengan
senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai dasar Islam dan etika kedokteran Islam
2. Mampu menggali dan menerapkan nilai-nilai dasar Islam dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien baik dalam hal promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
3. Mampu membaca dan menghafal Al-qur’an dan hadist terkait dengan topik yang dipelajari

8
Pemetaan Pencapaian Learning Objective
Learning Objective LBM
I II III IV V

Melakukan prosedur klinis terkait permasalahan pada X X X


sistem gerak dan muskuloskeletal
Menjelaskan pemeriksaan penunjang terkait permasalahan X X
pada sistem gerak dan muskuloskeletal (radiologi, EMG,
biopsi muscle, joint aspiration)
Melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien dengan X X
permasalahan sistem gerak dan muskuloskeletal secara
lege artis
Memilih dan melakukan keterampilan terapetik, serta X X X
tindakan prevensi sesuai dengan kewenangannya pada
permasalahan sistem gerak dan muskuloskeletal
Mengidentifikasi, memilih dan menentukan prosedur X X X X X
klinis dan pemeriksaan laboratorium yang sesuai dengan
masalah dan kebutuhan pasien sistem gerak dan
muskuloskeletal
Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar terkait X X X X X
dengan terjadinya masalah kesehatan
Menjelaskan masalah kesehatan pada sistem gerak dan X X X X X
muskuloskeletal dari tingkat seluler maupun molekuler
hingga tubuh manusia melalui pemahaman mekanisme
normal dalam tubuh
Menjelaskan mekanisme fisiologis sistem gerak dan X
muskuloskeletal manusia dalam mempertahankan
homeostasis
Menjelaskan mekanisme patogenesis, patologis dan X X X X X
patofisiologi suatu masalah dalam sistem gerak dan
muskuloskeletal
Menjelaskan faktor-faktor yang mendasari kelainan pada X X X X X
tubuh manusia terkait dengan sistem gerak dan
muskuloskeletal
Menjelaskan strategi penanganan untuk menghentikan X X X X X
sumber penyakit, poin-poin patogenesis dan
patofisiologis, akibat yang ditimbulkan, serta resiko
spesifik
Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan X X X X X
dalam penanganan kasus sistem gerak dan
muskuloskeletal
Menjelaskan secara rasional/ ilmiah dalam menentukan X X X X X
penanganan penyakit pada sistem gerak dan
muskuloskeletal
Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi X X X X X

9
Menjelaskan manfaat terapi diet pada penanganan kasus X X
osteoporesis
Menjelaskan farmakodinamik dan farmakokinetik obat X X X X X
yang berkaitan dengan masalah kesehatan sistem gerak
dan muskuloskeletal
Menjelaskan perubahan proses patofisiologi setelah X X X X X
pengobatan dalam kasus sistem gerak dan muskuloskeletal
Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan X X X X X
dalam mengelola pasien kasus sistem gerak dan
muskuloskeletal
Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan mengacu pada X X X X X
evidence- based medicine terkait dengan permasalahan
gerak dan muskuloskeletal
menegakkan diagnosis terhadap pasien dengan X X X X X
permasalahan gerak dan muskuloskeletal
mampu mengusulkan pemeriksaan penunjang yang tepat X X X X X
untuk menegakkan diagnosis terhadap pasien dengan
permasalahan gerak dan muskuloskeletal
Memilih berbagai cara pengelolaan yang sesuai penyakit X X X X X
pasien kasus sistem gerak dan muskuloskeletal
Memahamistrategi pencegahan tersier yang tepat X
berkaitan dengan pasien dan keluarganya (diet makanan)
Mempertimbangkan peran keluarga pasien, pekerjaan, dan X X X X X
lingkungan sosial sebagai faktor yang berpengaruh
terhadap terjadinya penyakit serta sebagai faktor yang
mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan terapi dan
pencegahan penyakit
mampu membuat manajemen yang tepat pada pasien X X X X X
dengan keluhan gerak dan muskuloskeletal
Menjelaskan aspek agama, sosial, hukum terkait dengan X X X
topik yang dipelajari
Menjelaskan dan menghubungkan bacaan Al-qur’an dan X X X
hadist terkait dengan topik yang dipelajari

Topic Tree:

10
Gerak & Muskuloskeletal
Patologis Fisiologis

Infeksi Trauma Degeneratif Kongenital Tumor

Topik:
1. LBM 1 : Mekanisme gerak
2. LBM 2 : Kelainan neuromuskuler
3. LBM 3 : Penyakit degeneratif pada sendi
4. LBM 4 : Fracture and trauma
5. LBM 5 : Hiperuricemia

Kegiatan pembelajaran
11
Pada modul ini akan dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut:
1. Tutorial
Tutorial akan dilakukan 2 kali dalam seminggu. Setiap kegiatan tutorial berlangsung selama 100
menit. Jika waktu yang disediakan tersebut belum mencukupi, kelompok dapat melanjutkan
kegiatan diskusi tanpa tutor di open space area yang disediakan. Keseluruhan kegiatan tutorial
tersebut dilaksanakan dengan menggunakan seven jump steps.
Pada tutorial 1, langkah yang dilakukan adalah 1-5. Mahasiswa diminta untuk menjelaskan
istilah yang belum dimengerti pada skenario “masalah”, mencari masalah yang sebenarnya dari
skenario, menganalisis masalah tersebut dengan mengaktifkan prior knowledge yang telah
dimiliki mahasiswa, kemudian dari masalah yang telah dianalisis lalu dibuat peta konsep
(concept mapping) yang menggambarkan hubungan sistematis dari masalah yang dihadapi, jika
terdapat masalah yang belum terselesaikan atau jelas dalam diskusi maka susunlah masalah
tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (learning issue) dengan arahan pertanyaan
sebagai berikut: apa yang kita butuhkan?, apa yang kita sudah tahu? Apa yang kita harapkan
untuk tahu?
Langkah ke 6, mahasiswa belajar mandiri (self study) dalam mencari informasi
Pada tutorial 2, mahasiswa mendiskusikan temuan-temuan informasi yang ada dengan
mensintesakan agar tersusun penjelasan secara menyeluruh dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
2. Kuliah
Ada beberapa aturan cara kuliah dan format pengajaran pada problem based learning. Problem
based learning menstimulasi mahasiswa untuk mengembangkan perilaku aktif pencarian
pengetahuan. Kuliah mungkin tidak secara tiba-tiba berhubungan dengan belajar aktif ini,
Namun demikian keduanya dapat memenuhi tujuan spesifik pada PBL. Adapun tujuan kuliah
pada modul ini adalah:
a. Menjelaskan gambaran secara umum isi modul, mengenai relevansi dan kontribusi dari
berbagai disiplin ilmu yang berbeda terhadap tema modul.
b. Mengklarifikasi materi yang sukar. Kuliah akan lebih maksimum efeknya terhadap
pencapaian hasil ketika pertama kali mahasiswa mencoba untuk mengerti materi lewat
diskusi atau belajar mandiri.

12
c. Mencegah atau mengkoreksi adanya misconception pada waktu mahasiswa berdiskusi atau
belajar mandiri.
d. Menstimulasi mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang materi tersebut.
Agar penggunaan media kuliah dapat lebih efektif disarankan agar mahasiswa menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab atau kurang jelas jawabannya pada saat diskusi
kelompok agar lebih interaktif.
Adapun materi kuliah yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Minggu 1
Bag. Biokimia : Metabolisme mineral dan vitamin pada tulang 2 x 50 mnt
Bag.Anatomi : Embriologi & kelainan kongenital sistem muskuloskeletal 2 x 50 mnt
Fisiologi : Fisiologi gerak & kontraksi otot dan fisiologi olahraga 2 x 50 mnt
Fisika : Dasar – dasar mekanik gerak tubuh 2 x 50 mnt
b. Minggu 2
Bag. Biokimia : Metabolisme energi pada kontraksi otot 2 x 50 mnt
Bag. Fisiologi : Neurofisiologi Motorik 2 x 50 mnt
I.P.Saraf : Diagnosis dan pengelolaan neuromuscular diseases. 2 x 50 mnt
Islam Disiplin Ilmu : Manfaat gerakan sholat 1 x 50 mnt
Islam Disiplin Ilmu : Sholat untuk pasien sakit 1 x 50 mnt
c. Minggu 3
I.P Dalam : Penyakit-penyakit degeneratif pada tulang dan sendi 2 x 50 mnt
I.P Dalam : Aspek klinis dan Penatalaksanaan Arthritis 2 x 50 mnt
Gizi : Nutrisi untuk kesehatan dan penyakit otot, tulang dan sendi 1 x 50 mnt
P.K : Pemeriksaan Lab pada kasus muskuloskeletal 1 x 50 mnt
Bedah : Diagnosis dan penatalaksanaan Osteomyelitis 2 x 50 mnt
d. Minggu 4
Bedah : Tinjauan klinis dan pengelolaan cedera tendo dan ligamen 2 x 50 mnt
Forensik : Traumatology dan visum luka 2 x 50 mnt
Bedah : Diagnosis dan penatalaksanaan fraktur dan dislokasi 2 x 50 mnt
Radiologi : Radiologis muskuloskeletal 2 x 50 mnt
e. Minggu 5
Bedah : Tumor dan Keganasan pada tulang dan jaringan lunak 2 x 50 mnt

13
IP Saraf dab rehab medic : Rehabilitasi pada kelainan musculoskeletal 2 x 50 mnt
Farma : Obat analgetik anti inflamasi non steroid gout dan rheumatik 2 x 50 mnt
PA : Histopatologi tulang dan otot 2 x 50 mnt

3. Praktikum dan Skills laboratory (latihan ketrampilan)


Tujuan utama praktikum pada PBL adalah mendukung proses belajar lewat ilustrasi dan aplikasi
praktek terhadap apa yang mahasiswa pelajari dari diskusi, belajar mandiri, dan kuliah. Alasan
lain adalah agar mahasiswa terstimulasi belajarnya lewat penemuan sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar. Sedangkan tujuan latihan ketrampilan adalah menyiapkan
mahasiswa dalam ketrampilan yang mendukung pembelajaran pada sistem muskuloskeletal
dengan menggunakan simulasi pasien dan manekin sebagai media ajar guna kelangsungan
proses pembelajaran di klinik . Mahasiswa diharapkan mampu menguasai tekhnik secara lege
artis, sistematis dan terintegrasi. Adapun praktikum dan latihan ketrampilan yang akan
dilaksanakan adalah:
a. Minggu 1
Osteologi ekstremitas superior-superior 200 menit
Histologi tulang dan otot 100 menit
Fisiologi Reflek tendo 100 menit
b. Minggu 2
Myologi ektremitas (sup – inf ) 200 menit
PF Motorik dan Assesment ROM 200 menit
c. Minggu 3
Jahit luka dan wound toilet (1) 200 menit
Vaskularisasi ektremitas atas dan bawah 200 menit
d. Minggu 4
PF fraktur dan Immobilisasi (1) 200 menit
Pembacaan X-Ray muskuloskeletal dan permohonan pemeriksaan radiologis kasus
muskuloskeletal 100 menit
Jahit luka dan wound toilet (ulangan) 100 menit
e. Minggu 5
Penanganan trauma jaringan lunak 200 menit

14
Integrated patient 200 menit
ASSESSMENT
Untuk sistem penilaian mahasiswa dan aturan assesment adalah sebagai berikut:
I. Ujian knowledge
a. Nilai Pelaksanaan diskusi tutorial (15% dari nilai sumatif knowledge)
Pada diskusi tutorial mahasiswa akan dinilai berdasarkan kehadiran, aktifitas interaksi dan
Kesiapan materi dalam diskusi.
Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan SGD:
1. Mahasiswa wajib mengikuti 80% kegiatan SGD pada modul yang diambilnya.
2. Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan SGD, maka mahasiswa harus
mengganti kegiatan SGD pada hari lain dengan tugas, untuk penggantian tersebut,
mahasiswa harus berkoordinasi dengan tim modul. Mekanisme penggantian SGD adalah
sebagai berikut:
i. mahasiswa mengisi form permohonan susulan dilengkapi dengan keterangan
penunjang(surat dokter, surat ijin mengikuti kegiatan kemahasiswaan) di staf admin
PPSK (mas Nur Sahid). Batas waktu maksimal pengisian form adalah : 2 (dua) hari
setelah akhir LBM kegiatan SGD tersebut
ii. Sekretaris PPSK memverifikasi surat permohonan susulan SGD
iii. Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris PPSK akan mengirimkan surat permohonan
susulan kepada Tim Modul.
iv. Tim modul akan mengatur jadwal susulan dan mengumumkan kepada mahasiswa
v. Mahasiswa mengikuti susulan sesuai jadwal yang telah ditentukan tim modul.
vi. Permohonan susulan melewati batas waktu yang telah ditetapkan tidak akan dilayani.
vii. Setelah melaksanakan tugas pengganti SGD, maka mahasiswa telah dinyatakan
mengikuti kegiatan 80%
viii. Jika sampai batas waktu yang ditetapkan mahasiswa tidak melakukan kegiatan susulan
SGD, maka nilai mid modul dan akhir modul tidak dapat dikeluarkan dan mahasiswa
dinyatakan gugur modul sehingga harus mengulang modul.
b. Nilai Praktikum (10% dari nilai sumatif knowledge)

15
Selama praktikum, mahasiswa akan dinilai pengetahuan, dan keterampilan. Nilai pengetahuan
dan keterampilan didapatkan dari ujian responsi atau identifikasi praktikum yang dilaksanakan
selama praktikum.
Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan praktikum:
1. Mahasiswa wajib mengikuti 100% kegiatan praktikum pada modul yang diambilnya.
2. Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan praktikum, maka mahasiswa harus
mengganti kegiatan praktikum pada hari lain, untuk penggantian tersebut, mahasiswa
harus berkoordinasi dengan Bagian. Mekanisme penggantian praktikum adalah sebagai
berikut:
i. mahasiswa mengisi form permohonan susulan dilengkapi dengan
keterangan penunjang (surat dokter, surat ijin mengikuti kegiatan
kemahasiswaan) di staf admin PPSK (mas Nur Sahid). Batas waktu maksimal
pengisian form adalah : 2 (dua) hari setelah akhir LBM kegiatan praktikum
tersebut
ii. Sekretaris PPSK memverifikasi surat permohonan susulan praktikum
iii. Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris PPSK akan mengirimkan
surat permohonan susulan kepada Tim Modul.
iv. Tim modul akan megirimkan surat permohonan susulan kepada bagian.
Bagian mengatur jadwal susulan dan mengumumkan kepada mahasiswa.
v. Mahasiswa mengikuti susulan sesuai jadwal yang telah ditentukan bagian.
vi. Permohonan susulan melewati batas waktu yang telah ditetapkan tidak
akan dilayani.
vii. Setelah melaksanakan tugas pengganti praktikum, maka mahasiswa telah
dinyatakan mengikuti kegiatan 100%
viii. Jika sampai batas waktu yang ditetapkan mahasiswa tidak melakukan
kegiatan susulan praktikum, maka nilai mid modul dan akhir modul tidak dapat
dikeluarkan dan mahasiswa dinyatakan gugur modul sehingga harus mengulang
modul.

16
Jika mahasiswa tidak mengikuti lebih dari 50% total kegiatan SGD dan praktikum, maka
seluruh permohonan susulan tidak dilayani, dan mahasiswa wajib mengulang modul karena
tidak memenuhi syarat kehadiran.

c. Nilai Ujian Tengah Modul (25% dari nilai sumatif knowledge)


Merupakan ujian knowledge terhadap semua materi baik SGD, Kuliah Pakar, praktikum dan
Ketrampilan Klinik. Materi dan pelaksanaan Ujian tengah modul setelah menyelesaikan 3 LBM
pertama.
Ketentuan bagi mahasiswa:
 Bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian mid modul wajib mengajukan
permohonan ujian susulan kepada Kaprodi PPSK paling lambat 2 (dua) hari setelah ujian
tersebut dilaksanakan. Tata cara permohonan ujian susulan dilaksanakan sebagaimana
yang berlaku, yakni siswa mengajukan permohonan kepada Kaprodi PPSK dilampiri alasan
ketidakhadirannya pada ujian tersebut, selanjutnya surat permohonan ujian susulan
dikeluarkan oleh PPSK untuk disampaikan kepada Tim modul terkait. Pelaksanaan ujian
susulan mid modul akan ditetapkan oleh Tim modul.
d. Nilai Ujian Akhir Modul (50% knowledge)
Ujian knowledge merupakan ujian terhadap semua materi baik SGD, Kuliah Pakar, praktikum
dan Ketrampilan Klinik. Materi dan pelaksanaan ujian akhir modul setelah menyelesaikan
seluruh modul (6 LBM).
Ketentuan bagi mahasiswa
Mahasiswa dapat mengikuti ujian susulan akhir modul jika memenuhi prasyarat sebagai berikut:
a. mengikuti 80% dari keseluruhan SGD
a. mengikuti 100% dari keseluruhan praktikum
b. Bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian akhir modul wajib mengajukan
permohonan ujian susulan kepada Kaprodi PPSK paling lambat 2 (dua) hari setelah
ujian tersebut dilaksanakan. Tata cara permohonan ujian susulan dilaksanakan
sebagaimana yang berlaku, yakni mahasiswa mengajukan permohonan kepada Kaprodi
PPSK dilampiri alasan ketidakhadirannya pada ujian tersebut, selanjutnya surat
permohonan ujian susulan dikeluarkan oleh PPSK untuk disampaikan kepada Tim modul
terkait. Pelaksanaan ujian susulan akhir modul akan ditetapkan oleh Tim modul.

17
II. Ujian ketrampilan medik (skill lab)
Nilai ketrampilan medik (skill lab) diambil dari:
a. Kegiatan skill lab harian: 25% dari total nilai akhir skill
Selama kegiatan ketrampilan medik harian, mahasiswa akan dinilai penguasaan tekhniknya
(sistematis dan lege artis). Hasil penilaian ketrampilan medik akan dipakai sebagai syarat
untuk mengikuti ujian OSCE yang pelaksanaannya akan dilaksanakan pada akhir semester.
Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan Skill Lab:
1. Mahasiswa wajib mengikuti 100% kegiatan skilllab pada modul yang diambilnya.
2. Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan skill lab , maka mahasiswa harus
mengganti kegiatan skill lab pada hari lain, untuk penggantian tersebut, mahasiswa harus
berkoordinasi dengan tim modul. Mekanisme penggantian skill lab adalah sebagai
berikut:
i. mahasiswa mengisi form permohonan susulan dilengkapi dengan keterangan
penunjang (surat dokter, surat ijin mengikuti kegiatan kemahasiswaan) di staf admin
PPSK (mas Nur Sahid). Batas waktu maksimal pengisian form adalah : 2 (dua) hari
setelah akhir LBM kegiatan skill lab tersebut
ii. Sekretaris PPSK memverifikasi surat permohonan susulanskill lab
iii. Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris PPSK akan mengirimkan surat
permohonan susulan kepada Tim Modul.
iv. Tim modul akan mengatur jadwal susulan dan mengumumkan kepada mahasiswa.
v. Mahasiswa mengikuti susulan sesuai jadwal yang telah ditentukan Tim modul.
vi. Permohonan susulan melewati batas waktu yang telah ditetapkan tidak
akan dilayani.
vii. Setelah melaksanakan susulan skill lab, maka mahasiswa telah dinyatakan
mengikuti kegiatan 100%.
viii. Jika sampai batas waktu yang ditetapkan mahasiswa tidak melakukan kegiatan
susulan skill lab, maka mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian OSCE dan
mahasiswa dinyatakan gugur modul sehingga harus mengulang modul.
ix. Jika mahasiswa tidak hadir lebih dari 50% kegiatan skill lab, maka seluruh
permohonan sususlan skill lab tidak dilayani dan mahasiswa wajib mengulang
modul karena tidak memenuhi 100% kehadiran skill lab.

18
b. OSCE : 75 % dari total nilai akhir skill
Ujian skill dilakukan dengan menggunakan Objective and Structured Clinical Examination
(OSCE). Pelaksanaan dilakukan pada akhir semester. Materi ujian OSCE merupakan
materi ketrampilan klinik yang telah diberikan selama mengikuti modul yang ditentukan
berdasarkan kesesuaian dengan materi ujian OSCE seluruh modul pada akhir semester.
Kelulusan OSCE didasarkan pada kelulusan tiap station. Jika mahasiswa tidak lulus
pada station tertentu, mahasiswa diwajibkan mengulang dan nilai skill belum dapat
dikeluarkan sebelum mahasiswa lulus skill tersebut.
Ketentuan bagi mahasiswa untuk ujian OSCE tercantum di dalam buku Panduan
Evaluasi.

III. Penetapan Nilai Akhir Modul:


Nilai akhir modul dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(Nilai total knowledge x sks knowledge)+(nilai total skill x sks Skill lab)
SKS Modul

Standar kelulusan ditetapkan dengan Judgment borderline.

19
JADWAL KULIAH PAKAR
MODUL GERAK DAN MUSKULO TAHUN AJARAN 2016/2017

LBM HARI/TGL JAM MATERI DOSEN PENGAMPU KET


Embriologi dan kelainan
SELASA 08.25-10.05 Dr. Meidona Nurul Milla,
1 kongenital sistem
6 Juni 2017 (100 menit) MCE
muskuloskeletal
Metabolisme mineral dan vitamin
pada tulang - Vitamin D dan
10.05-11.45 Dr. Nurina Tyagita, M.
metabolisme Calsium-Phospat
(100 menit) Biomed
pada tulang dan metabolisme
alkaliphospatase
13.00-14.40 Dasar dasar mekanik gerakan Drs. Purwito Sugeng,
(100 menit) tubuh M.Kes
KAMIS 10.05-11.45 Fisiologi gerak & kontraksi otot
Dr. Nura Eky, M.Si. Med
8 Juni 2017 (100 menit) dan fisiologi olahraga
Diagnosis dan pengelolaan
SELASA
08.25-10.05 neuromuscular diseases (GBS,
2 13 Juni Dr. Ken W., Sp.S (KIC)
(100 menit) Myastenia Gravis, Paralysis
2017 periodik dan Poliomielitis)
10.05-11.45
Neurofisiologi motorik Dr. Hadi Sarosa, M.Kes
(100 menit)
13.00-14.40 Metabolisme energi pada DR. Dr. Taufiq R.N.,
(100 menit) kontraksi otot M.Kes., Sp.And
KAMIS Manfaat gerakan sholat dan
10.05-11.45 Dra. Endang Lestari,
15 Juni Sholat untuk pasien sakit
(100 menit) M.Pd. Ked
2017 (ISLAM DISIPLIN ILMU)
SELASA 08.25-10.05 Diagnosis dan penatalaksanaan
3 dr. Robbin, Sp.OT(K)
11 Juli 2017 (100 menit) Osteomyelitis
10.05-11.45 Penyakit degeneratif pada tulang
Dr. Lusito, Sp.PD
(100 menit) dan sendi
13.00-13.50 Nutrisi untuk kesehatan dan Dr. Minidian,F.,
(50 menit) penyakit otot, tulang dan sendi M.Sc, Sp.GK
13.50-14.40 Pemeriksaan Lab pada kasus Dr. Danis Pertiwi, Sp.PK,
(50 menit) muskuloskeletal Msi Med
KAMIS 10.05-11.45 Klinis dan penatalaksanaan
Dr. Lusito, Sp.PD
13 Juli 2017 (100 menit) artritis
SELASA 08.25-10.05 Tinjauan klinis dan pengelolaan
4 dr. Robbin, Sp.OT(K)
18 Juli 2017 (100 menit) cedera tendo dan ligamen
10.05-11.45 Diagnosis dan penatalaksanaan
dr. Robbin, Sp.OT(K)
(100 menit) fraktur dan dislokasi
13.00-14.40 Dr. Titik Yuliastuti,
Radiologi muskuloskeletal
(100 menit) Sp.Rad
KAMIS 10.05-11.45 Dr. Setyo Trisnadi,
Traumatologi dan visum luka
20 Juli 2017 (100 menit) Sp.KF
5 SELASA 08.25-10.05 Histopatologi tulang dan otot Bag. Patologi Anatomi

20
25 Juli 2017 (100 menit)
10.05-11.45 Obat analgetik anti inflamasi non
Dr. Atina Husana, Apt.
(100 menit) steroid gout dan rheumatik
Tumor, keganasan dan kelainan
13.00-14.40
kongenital pada tulang dan dr. Robbin, Sp.OT(K)
(100 menit)
jaringan lunak
KAMIS 08.25-10.05 Rehabilitasi penderita kelainan
Dr. Ika Rosdiana,Sp.KFR
27 Juli 2017 (100 menit) musculoskeletal

21
JADWAL KEGIATAN
LBM I

Waktu SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


5 Juni 2017 6 Juni 2017 7 Juni 2017 8 Juni 2017 9 Juni 2017
06. 45-07.35
07.35 -08.25
08.25-09.15 PAI 2 Kuliah:
09.15-10.05 PAI 2 Embriologi dan
kelainan kongenital
sistem
muskuloskeletal
(dr. Meidona Nurul
Milla, MCE)
10.05-10.55 Kuliah: Kuliah:
10.55-11.45 Metab. Mineral dan Fisiologi gerak &
vitamin pada tulang - kontraksi otot dan
Vitamin D dan fisiologi olahraga
metabolisme Calsium- (dr. Nura Eky, M.Si.
Phospat pada tulang Med)
dan metabolisme
alkaliphospatase
(dr. Nurina Tyagita,
M. Biomed)
11.45-13.00 SHOLAT DHUHUR
13.00-13.50 SGD 1 Kuliah Praktikum Praktikum SGD 2
13.50-14.40 SGD 1 Dasar dasar mekanik Kel 1 – 10 (A) Kel 1 – 10 (B/C) SGD 2
gerakan tubuh Kel 11 – 20 (B/C) Kel 11 – 20 (A)
(Drs. Purwito Sugeng,
M.Kes)
14.40-15.00 SHOLAT ASHAR
15.00-15.50 Praktikum Praktikum
15.50-16.40 Kel 1 – 10 (A) Kel 1 – 10 (B/C)
Kel 11 – 20 (B/C) Kel 11 – 20 (A)

Skill lab/Praktikum :
Prak. Anatomi : osteo ekstremitas sup-inf (200 mnt) (A) di lab Anatomi
Prak.Histologi tulang dan otot (100 mnt) (B) di Lab Histologi
Prak. Fisiologi Reflek tendo (100 mnt) (C) di lab Fisiologi

22
Lembar Belajar Mahasiswa 1

a. Judul: Mekanisme Gerak


SKENARIO

Erman Penggemar Bulutangkis


Suatu malam Erman menonton televisi Skenario
yang menyiarkan secara langsung pertandingan
bulutangkis Piala Thomas. Dia serius menonton karena bulutangkis merupakan olah raga
kesukaanya. Setiap gerakan pemain diperhatikan dengan seksama, mulai gerakan servis, langkah
kaki yang lincah dan ringan, berbagai jenis pukulan, drop shoot yang indah dan jumping smash.
Sebagai seorang mahasiswa fakultas kedokteran ia berpikir, gerak apa saja yang bisa terjadi
pada tangan dan kaki dan bagaimana tubuh mengaturnya, serta kenapa gerakan bisa cepat, kuat
dan tepat (akurat). Dia juga berfikir faktor apa saja yang mempengaruhi gerakan pemain
tersebut. Dia juga pernah membaca majalah sport bahwa gerak tubuh melibatkan berbagai
komponen sistem lokomosi yang salah satu komponennya adalah otot seran lintang. Dalam
majalah disebutkan bahwa otot seran lintang dikelompokkan menjadi dua golongan besar yaitu
serabut otot cepat (fast twitch fibres – FT fibres) dan serabut otot lambat (slow twitch fibres – ST
fibres)
Kata kunci: pengaturan gerak, macam gerak, kecepatan dan akurasi gerak
Masalah : mekanisme gerak

b. Daftar pustaka

1. Anatomi Richard Snellen Anderson J.E. Grants Atlas of Anatomy. Eighth Ed. Williams and
Wilkin. U.S.A.
2. Eroschenko V.P. Atlas Histologi di Fiore dengan korelasi fungsional. Ed.9. EGC. Jakarta
2003.
3. Guyton and Hall, 2013, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC, Jakarta, 1112
4. Munandar A. Iktisar Anatomi Alat Gerak dan Ilmu Gerak. EGC, Jakarta 1979.
5. Sherwood, L., 2010, Human Physiology From Cells to Systems, Seventh Edision, BROOKS/
COLE CENGAGE Learning, Canada, 217-225
6. Vander, A., Sherman, J., Luciano, D., 2001, Human Physiology, 8ed., the M Graw-Hill
Comp., New York.
7. Wijaya, S., 1998, Kinesologi, Balai Penerbit FK UI, Jakarta.

23
JADWAL KEGIATAN
LBM II

Waktu SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


12 Juni 2017 13 Juni 2017 14 Juni 2017 15 Juni 2017 16 Juni 2017
06. 45-07.35
07.35 -08.25
08.25-09.15 PAI 2 Kuliah
09.15-10.05 PAI 2 Diagnosis dan
pengelolaan
neuromuscular
diseases (GBS,
Myastenia Gravis,
Paralysis periodik
dan Poliomielitis)
(Dr. Ken W., Sp.S
(KIC))
10.05-10.55 Kuliah Kuliah IDI
10.55-11.45 Neurofisiologi Manfaat gerakan
Motorik sholat dan Sholat
(Dr. Hadi Sarosa, untuk pasien
M.Kes) sakit
(Dra. Endang
Lestari, M.Pd.
Ked)
11.45-13.00 SHOLAT DHUHUR
13.00-13.50 SGD 1 Kuliah: Skill lab/prakt Skill lab/prakt SGD 2
13.50-14.40 SGD 1 Metabolisme energi Kel 1 – 10 (A) Kel 1 – 10 (B) SGD 2
pada kontraksi otot Kel 11 –20 (B) Kel 11 – 20 (A)
(DR. Dr. Taufiq
R.N., M.Kes.,
SpAnd)
14.40-15.00 SHOLAT ASHAR
15.00-15.50 Skill lab/prakt Skill lab/prakt
15.50-16.40 Kel 1 – 1 0 (A) Kel 1 – 10 (B)
Kel 11 –20 (B) Kel 11 – 20 (A)

Skil lab/praktikum :
A. Myologi ekstremitas superior dan inferior (200 menit) di Lab Anatomi
B. PF Motorik dan Assesment ROM (1) (200 menit) di Ruang skill lab

24
a. Judul: Gangguan Neuromuskuler

SKENARIO
Yaa Allah apa dosaku, mengapa aku tidak bisa berjalan?

Seorang laki-laki 23 tahun, di bawa ke rumah sakit dengan keluhan sejak 7 hari yang lalu merasakan
lemah pada kedua tungkainya, yang semakin lama semakin berat, kemudian diikuti dengan
kelemahan kedua lengan. Sebelum mengalami kelumpuhan tidak didahului dengan riwayat demam.
Kelemahan tersebut tidak disebabkan oleh karena aktifitas. Saat ini penderita berjalan harus dipapah
orang lain, dan ADL (Activity of Daily Living) membutuhkan bantuan orang lain. Pada pemeriksaan
motorik: keempat ekstremitas didapatkan kekuatan otot extremitas bawah 3 dan ekkstremitas atas 4,
reflek fisiologis menurun dan refleks patologis negatif. Pada pemeriksaan sensorik didapatkan
hipestesi kedua kaki, tidak ada gangguan BAB dan BAK. Dokter melakukan pemeriksaan
penunjang untuk menentukan diagnosis

Kata kunci : kelemahan anggota gerak bawah, progresif, hiporefkleksi, hipestesi kedua kaki,
Masalah : Patofisiologi kelemahan otot

b. Daftar pustaka
1. Munandar A. Iktisar Anatomi Alat Gerak dan Ilmu Gerak. EGC, Jakarta 1979.
2. Diktat Myologia dan Arthrologia. Lab. Anatomi F.K. Undip.Semarang,1981.
3. Eroschenko V.P. Atlas Histologi di Fiore dengan korelasi fungsional. Ed.9. EGC. Jakarta
2003.
4. Anatomi Richard Snellen
5. Anderson J.E. Grants Atlas of Anatomy. Eighth Ed. Williams and Wilkin. U.S.A.
6. Wijaya, S., 1998, Kinesologi, Balai Penerbit FK UI, Jakarta.
7. Vander, A., Sherman, J., Luciano, D., 2001, Human Physiology, 8ed., the M Graw-Hill
Comp., New York.
8. Bullock, J., Boyle, J., Wang, M.B., 1995, physiology, 3rd ed., Williams & Wilkins.
9. Greenberg MS. Myelitis. In : Handbook of Neurosurgery . Greenberg Graphics 2001 , 5
th ed. P 76 – 78.
10. Thomas NB, Stephen GW. Non compressive myelopathies simulating spinal cord
compression. In : Spinal cord compression diagnosis and principles of of management.
Philadelphia 1990 : 229 -239.
11. Nordli DR, Bello JA, De Vivo DC. Myelitis. In : Schlossberg D ( ed ). Infections of the
nervous system. New York : Springer-Verlag 1990 . P 184 – 6.
12. Gilroy J. Basic Neurology. USA : Mc Graw Hill Co 2000. P 327 – 29

25
JADWAL KEGIATAN
LBM III

Waktu SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU


10 Juli 2017 11 Juli 2017 12 Juli 2017 13 Juli 2017 14 Juli 2017 15 Juli 2017
06. 45-07.35
07.35 -08.25
08.25-09.15 PAI 2 Kuliah
09.15-10.05 PAI 2 Diagnosis
penatalaksanaan
Osteomyelitis
(dr. Robbin,
Sp.OT(K))
10.05-10.55 Kuliah Kuliah:
10.55-11.45 Penyakit Klinis dan
degeneratif pada penatalaksanaan
tulang dan sendi artritis
(Dr. Lusito, (Dr. Lusito,
Sp.PD) Sp.PD)
11.45-13.00 SHOLATDHUHUR
13.00-13.50 SGD 1 Kuliah Skill/Prakt: Skill/Prakt: SGD 2 Ujan Mid
Nutrisi untuk Kel 1-10 (A) Kel 1-10(B) Modul
kesehatan dan Kel 11-20 (B) Kel 11-20 (A)
penyakit otot,
tulang dan sendi
(Dr. Minidian,F.,
M.Sc, Sp.GK)
13.50-14.40 SGD 1 Kuliah: SGD 2
Pemeriksaan
Lab pada kasus
muskuloskeletal
(Dr. Danis
Pertiwi, Sp.PK,
Msi Med)
14.40-1t5.00 SHOLAT ASHAR
15.00-15.50 Skill/Prakt: Skill/Prakt :
15.50-16.40 Kel 1-10(A) Kel 1-10 (B)
Kel 11-20 (B) Kel 11-20 (A)

Praktikum / skill lab :


A. Hecting Luka dan WT (200 menit) di Ruang Skill Lab
B. Prakt vaskularisasi ekstremitas (sup-inf) (200 menit) di ruang Lab Anatomi

26
Lembar Belajar Mahasiswa 3

a. Judul : Radang Sendi


SKENARIO

Duh.. Kakiku bengkak dan sakit banget

Seorang laki laki 42 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri dan bengkak pada kaki
kirinya sejak tiga hari yang lalu. Nyeri dan bengkak dirasakan semakin lama semakin berat.
Pasien juga mengeluh tidak bisa berjalan karena sakit, nyeri timbul tiba-tiba pada malam hari
sampai membangunkan tidur. Semalam pasien merasa demam dan hari ini kaki kiri tidak dapat
untuk menapak karena nyeri yang hebat. Dari anamnesis, didapatkan sebelum sakit, pasien
mengkonsumsi kepiting dalam jumlah berlebih dan pasien baru mengalami sakit seperti ini.
Pada pemeriksaan didapatkan Tekanan Darah 140/90mmHg, HR 90x/m, Suhu 38 derajat
celcius. Pada inspeksi kaki kiri dari pergelangan kaki sampai punggung kaki dan pangkal ibu
jari kaki kiri tampak bengkak dan kemerahan. Pada palpasi teraba hangat dan nyeri bila ditekan.
Sendi pergelangan kaki dan ibu jari kaki kiri sangat nyeri bila digerakkan.

Masalah : Radang sendi


Kata kunci: kaku sendi, nyeri sendi.

b. DAFTAR PUSTAKA :
1. Kalim H, Pramudyo R, Broto R.Dsteoartritis, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam , Jilid
II , Edisi IV, Sudoyo A, Setiyahadi B, Alwi I Setiati S danSinadhibrata M Editor. Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006 :1205 – 11
2. Brandi DK. Osteoartritis.Harrison’s Principles Of Internal Medicine. 15 th Edition.
Braunwald E, Fauci A, Kasper D, Hauser S, Longgo D. Jameson JL. MCGraw-Hill
Companies. Singapore. 2001 :1987 – 94.
3. Osteoarthritis. In Primer On the Rheumatic Diseases. 12 Ed. Klippel J, Crofford LJ, Stone
JH, Weyand CM Editor. Arthritis Foundation. Atlanta, Georgia . 2001 :285 – 97.
4. Osteoarthrosis. In Rheumatology In Clinical Practice . Moll JMH. Blackwell Scientific
Publications. Oxford London Edinburgh. 1987:331 - 345.

27
JADWAL KEGIATAN
LBM IV

Waktu SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


17 Juli 2017 18 Juli 2017 19 Juli 2017 20 Juli 2017 21 Juli 2017
06. 45-07.35
07.35 -08.25
08.25-09.15 PAI 2 Kuliah
09.15-10.05 PAI 2 Tinjauan klinis
dan pengelolaan
cedera tendo dan
ligamen
(dr. Robbin,
Sp.OT(K))
10.05-10.55 Kuliah Kuliah
10.55-11.45 Diagnosis dan Traumatologi
penatalaksanaan dan visum luka
fraktur dan (Dr. Setyo
dislokasi Trisnadi, Sp.KF)
(dr. Robbin,
Sp.OT(K))
11.45-13.00 SHOLAT DHUHUR
13.00-13.50 SGD 1 Kuliah Skill lab Skill lab SGD 2
13.50-14.40 SGD 1 Radiologi Kel 1-10 (A) Kel 1-10 (B/C)
muskuloskeletal Kel 11– 20 (B/C) Kel 11– 20 (A)
(Dr. Titik
Yuliastuti,
Sp.Rad)
14.40-15.00 SHOLAT ASHAR
15.00-15.50 Skill lab Skill lab
15.50-16.40 Kel 1-10(A) Kel 1-10 (B/C)
Kel 11 - 20(B/C) Kel 11 - 20 (A)

Skill lab :
A. PF fraktur dan imobilisasi (200 menit) di Ruang skill lab
B. Pembacaan X Ray dan permohonan pemeriksaan radiologis
kasus muskuloskeletal (100 menit) di Ruang kuliah
C. Hecting luka dan WT (ulangan) (100 menit) di Ruang skill lab

28
4th Student’s Worksheet
a. Title : Fracture and trauma
SCENARIO
I've hurt my wrist after falling from the motorcycle

Someone take a 25 years old male to the emergency room with a complaint of pain and swollen at his
right wrist after one hour ago he fell from his motorcycle with his palm as a support. The patient can't
move his right wrist and feeling hurt. From the physical examination obtained, awareness:
composmentis, blood pressure: 110/80 mmHg, heart rate: 88/m, respiration rate: 24/m, temperature:
36,8 C. From the local examination at the distal antebrachii dextra and wrist joint dextra, from the
inspection: hematome, oedem, there is no open wound, angulated deformity (+) compared to the left
side. From the palpation, he felt pain and discontinuity Os. Radius at the distal part of antebrachii, the
pulsation of A. Radialis (+) same as the left side, Range of Motion: limited extension and flexion of
the wrist joint. After the examination, the ER doctor semt the patient to the Radiology Department to
get the X-Ray from antebrachii dextra from AP and lateral position. After that the ER doctor makes a
referral to a orthopaedics specialist to get further treatment.

Keyword : Range of motion, fraktur os. radii


Problem : Pathogenesis of fracture

b. Learning resources
1. Munandar A. Iktisar Anatomi Alat Gerak dan Ilmu Gerak. EGC, Jakarta 1979.
2. Diktat Myologia dan Arthrologia. Lab. Anatomi F.K. Undip.Semarang,1981.
3. Eroschenko V.P. Atlas Histologi di Fiore dengan korelasi fungsional. Ed.9. EGC. Jakarta
2003.
4. Anatomi Richard Snellen
5. Anderson J.E. Grants Atlas of Anatomy. Eighth Ed. Williams and Wilkin. U.S.A. 1983.
6. Rasyad Ch. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Bintang Lamumpatue, Makassar 2003
7. Sachdeva R.K. Catatan Ilmu Bedah. Alih Bahasa Hadyanto. Ed. 5.Hipokrates. Jakarta 1996.
8. Wijaya, S., 1998, Kinesologi, Balai Penerbit FK UI, Jakarta.
9. Rasjad Ch. Pengantar Ilmu bedah Ortopedi. Bintang lamunpatuue,ed. 4 Makassar 2003.
10. Robbins Sl, Kumar V. Buku Ajar Patologi I. Ed. 4.EGC. Jakarta 2005.
11. Bratawidjaya KG. Imunologi dasar. Ed. 7. FK UI. Jakarta 2006.

29
JADWAL KEGIATAN
LBM V

Waktu SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU


24 Juli 2017 25 Juli 2017 26 Juli 2017 27 Juli 2017 28 Juli 2017 29 Juli 2017
06. 45-07.35
07.35 -08.25
08.25-09.15 PAI 2 Kuliah: Kuliah:
09.15-10.05 PAI 2 Histopatologi Rehabilitasi
tulang dan otot penderita kelainan
(Bagian Patologi musculoskeletal
Anatomi) (Dr. Ika
Rosdiana,Sp.KFR)
10.05-10.55 Kuliah
10.55-11.45 Obat analgetik
anti inflamasi
non steroid gout
dan rheumatik
(Dr. Kinanti
Narulita)
11.45-13.00 SHOLAT DHUHUR
13.00-13.50 SGD 1 Kuliah: Skill Lab: Skill Lab : SGD 2 Ujian
13.50-14.40 SGD 1 Tumor, Kel 1 – 10 (A) Kel 1 – 10 (A) SGD 2 Akhir Modul
keganasan dan Kel 11 – 20 (B) Kel 11 – 20 (B)
kelainan
kongenital pada
tulang dan
jaringan lunak
(dr. Robbin,
Sp.OT(K))
14.40-15.00 SHOLAT ASHAR
15.00-15.50 Skill Lab: Skill Lab :
15.50-16.40 Kel 1 – 10 (A) Kel 1 – 10 (A)
Kel 11 – 20 (B) Kel 11 – 20 (B)

Skill Lab :
A. Pengelolaan Trauma Jaringan Lunak (200 menit) di Ruang Skill Lab
B. Integrated Patient Management (manajemen fraktur) (200 menit) di Ruang Skill Lab

30
Lembar Belajar Mahasiswa 5

a. Judul: Pembengkakan paha yang berujung keganasan

SKENARIO
Paha anakku nyeri dan bengkak…
Pak Amir dan istri sangat kaget mendapatkan penjelasan dari dokter keluarga bahwa anak bungsu
mereka menderita tumor pada tulang paha kanan. Sebelumnya anak mereka tidak pernah
mengeluhkan apa-apa pada pahanya namun sejak jatuh sewaktu main basket, ia mulai merasakan
tidak nyaman pada pahanya. Ia sering merasakan nyeri dan mulai ada pembengkakan. Selama
sebulan ini Pak Amir mencoba untuk membawa anaknya ke tukang pijat, karena dianggap hanya
cedera olahraga.
Dokter keluarga datang ke rumah Pak Amir, setelah mendapatkan informasi bahwa anaknya tidak
mengalami perbaikan setelah melakukan terapi alternatif. Anaknya semakin merasakan sakit yang
hebat terutama malam hari. Dokter melakukan pemeriksaan dan menemukan suatu deformitas pada
paha kanan, teraba massa yang keras, terfiksasi dan batas tidak tegas. Range Of Motion lutut kanan
terbatas dan oedem di femur dekstra distal. Dokter menganjurkan agar segera dibawa ke RS.
Di rumah sakit dilakukan pemeriksaan foto rontgen, ditemukan massa osteolytic di distal femur,
reaksi periosteal (+), gambaran sun burst dengan batas tidak tegas.
Dokter mengatakan kemungkinan suatu tumor ganas pada tulang. Anak pak Amir harus segera
dilakukan biopsi untuk menentukan jenis tumornya. Dokter menerangkan bahwa pengobatan itu
bisa dalam bentuk rangkaian terapi, mulai dari operasi, radioterapi dan juga kemoterapi. Pak Amir
sangat terpukul mendengar penjelasan dokter tersebut.

31
Kata kunci : nyeri, massa keras, terfiksasi, batas tidak tegas, osteolytic, reaksi periosteal,
range of motion, sun burst batas tidak tegas, biopsi, operasi, radioterapi,
kemoterapi
Permasalahan : Patogenesis tumor tulang

b. Sumber pustaka
1. Solomon L. Apley System Orthopadics Fracture. Hodder A. UK 9 th ed.
2010
2. Thompson JC. Netter Concise Atlas of Orthopaedic Anatomy. Elsevier 1 st
ed. 2002.
3. Salter RB. Textbook of Disorder and Injuries of The Musculoskeletal
rd
System. 3 ed. 2008

32
c. Konsep map
Konsep maping

33
34
Pertanyaan minimal :
1. Apa yang dimaksud system lokomosi dan apa komponennya?
2. Apa macam macam gerakan normal?
3. bagaimana pengaturan gerak ?
4. factor apa saja yang mempengaruhi gerak?
5. Bagaimana gerak bisa cepat atau lambat?
6. Bagaimana gerak bisa kuat atau lemah ?
7. Bagaimana gerak bisa akurat
8. Apa yang dimaksud otot seran lintang?
9. Apa yang dimaksud serabut otot cepat?
10. Apa yang dimaksud otot lambat?
11. Apa perbedaannya dan bagaimana hubungannya dengan gerak?

Daftar pustaka
8. Anatomi Richard SnellenAnderson J.E. Grants Atlas of Anatomy. Eighth Ed. Williams and
Wilkin. U.S.A.
9. Eroschenko V.P. Atlas Histologi di Fiore dengan korelasi fungsional. Ed.9. EGC. Jakarta 2003.
10. Guyton and Hall, 2013, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC, Jakarta, 1112
11. Munandar A. Iktisar Anatomi Alat Gerak dan Ilmu Gerak. EGC, Jakarta 1979.
12. Sherwood, L., 2010, Human Physiology From Cells to Systems, Seventh Edision, BROOKS/
COLE CENGAGE Learning, Canada, 217-225
13. Vander, A., Sherman, J., Luciano, D., 2001, Human Physiology, 8ed., the M Graw-Hill Comp.,
New York.
14. Wijaya, S., 1998, Kinesologi, Balai Penerbit FK UI, Jakarta.

35
JADWAL KEGIATAN
LBM II

Waktu SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


20 Juni 2016 21Juni 2016 22 Juni 2016 23 Juni 2016 24 Juni 2016
06. 45-07.35
07.35 -08.25
08.25-09.15 PAI 2 Kuliah
09.15-10.05 PAI 2 Diagnosis dan
pengelolaan
neuromuscular
diseases (GBS,
Myastenia Gravis,
Paralysis periodik
dan Poliomielitis)
(Dr. Ken W., Sp.S
(KIC))
10.05-10.55 Kuliah Kuliah IDI
10.55-11.45 Neurofisiologi Manfaatgerakan
Motorik sholat dan Sholat
(Dr. Hadi Sarosa, untuk pasien
M.Kes) sakit
(Dra. Endang
Lestari, M.Pd.
Ked)
11.45-13.00 SHOLAT DHUHUR
13.00-13.50 SGD 1 Kuliah: Skill lab/prakt Skill lab/prakt SGD 2
13.50-14.40 SGD 1 Metabolisme energi Kel 1 – 11 (A) Kel 1 – 11 (B) SGD 2
pada kontraksi otot Kel 12 –22 (B) Kel 12–22 (A)
(DR. Dr. Taufiq
R.N., M.Kes.,
SpAnd)
14.40-15.00 SHOLAT ASHAR
15.00-15.50 Skill lab/prakt Skill lab/prakt
15.50-16.40 Kel 1 – 11 (A) Kel 1 – 11 (B)
Kel 12 –22 (B) Kel 12–22 (A)

Skil lab/praktikum :
C. Myologi ekstremitas superior dan inferior (200 menit)di Lab Anatomi
D. PF Motorik dan Assesment ROM (1) (200 menit) di Ruang skill lab

36
Lembar Belajar Mahasiswa 2

Judul: Gangguan Neuromuskuler


Sasaran Belajar :
Setelah menyelesaikan LBM ini mahasiswa akan mampu:
1. Menjelaskan struktur anatomi muskulus extremitas superior dan inferior (P)
2. Melakukan pemeriksaan motorik (S)
3. Melakukan pemeriksaan ROM (lingkup gerak sendi)(S)
4. Menjelaskan manfaat gerakan sholat(K)
5. Menjelaskan tatacara sholat bagi pasien/penderita (K)
6. Memahami oksidasi fosforilasi, jalur metabolisme glukosa-alanin dalam rangka penyediaan
energi untuk kontraksi otot (K)
7. Menilai Postur (S)
8. Menilai Gait Normal (S)
9. Melakukan pemeriksaan Lig. Meniscus sendi lutut (S)
10. Melakukan pemeriksaan panjang tungkai (S)
11. Menilai bentuk telapak kaki normal (S)
12. Menjelaskan fisiologi sistem saraf motorik (K)
13. Menjelaskan LMN dan UMN(K)
14. Menjelaskan patofisiologi terjadinya kelemahan otot
15. Menjelaskan faktor-faktor yang mendasari terjadinya kelemahan otot
16. Menjelaskan gejala dan tanda kelemahan otot
17. Menjelaskan pemeriksaan lab penunjang terkait dengan kelemahan otot (EMG)
18. Menjelaskan differential diagnosa pada kasus kelemahan otot terutama dari kasus
LMN
19. Menjelaskan penatalaksanaan farmakoterapi dan non farmakoterapi kasus kelemahan
otot terutama kasus LMN
20. Menjelaskan jenis-jenis dan strategi penanganan kelemahan otot serta alasan pemilihan
penanganan tersebut (K)
21. Menjelaskan prinsip dasar keputusan pengelolaan pasien dengan kelemahan otot (K)
22. Menjelaskan faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan terapi dan
pencegahan terjadinya kelemahan otot (K)
23. Menjelaskan komplikasi dari kelemahan otot (K)

37
SKENARIO
Seluruh badanku lemah..
Seorang wanita usia 25 tahun, datang ke praktek dokter puskesmas dengan keluhan merasakan
badannya lemah, otot-otot seluruh tubuh dirasakan lemah. Lemah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu
dan makin lama makin berat.Lemah terutama dirasakan bila siang hari setelah melakukan aktivitas.
Lemah dirasakan paling berat pada kedua kelopak mata, bila siang hari kelopak mata berat untuk
dibuka dan penglihatan tampak dobel. Untuk meringankan pasien harus beristirahat dan keadaan
akan pulih selama beberapa jam, dan kemudian setelah digunakan untuk beraktifitas akan
mengalami kelemahan kembali.
Saat ini penderita merasakan bahwa kelemahan makin memberat, makin lama mengalami kesulitan
untuk mengunyah makanan, otot otot sekitar mulut dan wajahnya terasa lemah, saat makan makin
lama kesulitan untuk menelan makanan dan bicara mulai sepatah sepatah dan lemah. Untuk bernafas
terasa berat, paru-paru terasa tidak dapat mengembang. Selama ini tidak didahului dengan riwayat
demam. Penderita masih dapat melakukan aktifitas sendiri,ADL (Activity of Daily Living) masih
mandiri. Aktifitas sehari-hari membantu orang tua berjualan dirumah. Pada pemeriksaan motorik:
ekspansi thoraks menurun, keempat ekstremitas didapatkan kekuatan otot kekuatan 4, reflek
fisiologis daam batas normal dan refleks patologis negatif. Pada pemeriksaan sensorik tidak
didapatkan gangguan, tidak ada gangguan BAB dan BAK.
Tidak didapatkan riwayat pemakaian obat obatan tertentu. Kemudian dokter mengirim penderita
untuk melakukan pemeriksaan EMG dan MRI untuk menilai kelenjar thymus (thymoma)

Kata kunci : Kelemahan seluruh otot tubuh, terjadi pada siang hari, pulih setelah istirahat
Masalah : Patofisiologi gangguan otot

PERTANYAAN MINIMAL :
2. Mengapa lemah terjadi pada siang hari setelah melakukan aktivitas?
3. Mengapa kelopak mata yang menjadi organ yang paling berat dengan gejala lemahnya?
4. Mengapa setelah istirahat keluhan lemah pulih selama beberapa jam dan muncul kembali
setelah aktivitas?
5. Mengapa bernafas terasa berat, paru-paru terasa tidak mengembang?
6. Mengapa kelenjar thymus diperiksa pada kasus ini?
7. Kekuatan otot nilai nya 4, artinya apa?
8. Apa fungsi otot dan tulang?
9. Bagaimana hubungan otot rangka dengan tulang kerangka tubuh?
10. Bagaimana mekanisme kontraksi otot rangka?
11. Apa penyebab kelemahan otot?
12. Pemeriksan penunjang apa saja yang diperlukan untuk menentukan diagnosis penyakit
dengan gejala kelemahan otot?
13. Apa diagnosa banding dari penyakit yang ditandai dengan kelemahan otot?

38
KONSEP MAP

Pembagian secara Otot serat Fisiologi


anatomis lintang

patogenesis
KELEMAHAN
OTOT

Infeksi
Autoimun
Trauma UMN LMN
Tumor
An
Genetik
Nutrisi

SGB Miastenia Polimyelitis


Gravis

DAFTAR PUSTAKA
13. Munandar A. Iktisar Anatomi Alat Gerak dan Ilmu Gerak. EGC, Jakarta 1979.
14. Diktat Myologia dan Arthrologia. Lab. Anatomi F.K. Undip.Semarang,1981.
15. Eroschenko V.P. Atlas Histologi di Fiore dengan korelasi fungsional. Ed.9. EGC. Jakarta
2003.
16. Anatomi Richard Snellen
17. Anderson J.E. Grants Atlas of Anatomy. Eighth Ed. Williams and Wilkin. U.S.A.
18. Wijaya, S., 1998, Kinesologi, Balai Penerbit FK UI, Jakarta.
19. Vander, A., Sherman, J., Luciano, D., 2001, Human Physiology, 8ed., the M Graw-Hill
Comp., New York.
20. Bullock, J., Boyle, J., Wang, M.B., 1995, physiology, 3rd ed., Williams & Wilkins.
21. Greenberg MS. Myelitis. In : Handbook of Neurosurgery . Greenberg Graphics 2001 , 5
th ed. P 76 – 78.
22. Thomas NB, Stephen GW. Non compressive myelopathies simulating spinal cord
compression. In : Spinal cord compression diagnosis and principles of of management.
Philadelphia 1990 : 229 -239.
23. Nordli DR, Bello JA, De Vivo DC. Myelitis. In : Schlossberg D ( ed ). Infections of the
nervous system. New York : Springer-Verlag 1990 . P 184 – 6.
24. Gilroy J. Basic Neurology. USA : Mc Graw Hill Co 2000. P 327 – 29

39
JADWAL KEGIATAN
LBM III

Waktu SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU


27 Juni 2016 28 Juni 2016 29 Juni 2016 30 Juni 2016 1 Juli2016 2 Juli 2016
06. 45-07.35
07.35 -08.25
08.25-09.15 PAI 2 Kuliah
09.15-10.05 PAI 2 Diagnosis
penatalaksanaan
Osteomyelitis
(Dr.Andri
Winoto, Sp.OT
(K))
10.05-10.55 Kuliah Kuliah
10.55-11.45 Penyakit Obat analgetik
degeneratif pada anti inflamasi non
tulang dan sendi steroid gout dan
(Dr. Lusito, rheumatik
Sp.PD) (Dr. Kinanti
Narulita)
11.45-13.00 SHOLATDHUHUR
13.00-13.50 SGD 1 Kuliah Skill/Prakt: Skill/Prakt: SGD 2 Ujan Mid
Nutrisi untuk Kel 1-11 (A) Kel 1-11(B) Modul
kesehatan dan Kel 12-22 (B) Kel 12-22 (A)
penyakit otot,
tulang dan sendi
(Dr. Minidian,F.,
M.Sc, Sp.GK)
13.50-14.40 SGD 1 Kuliah: SGD 2
Pemeriksaan
Lab pada kasus
muskuloskeletal
(Dr. Danis
Pertiwi, Sp.PK,
Msi Med)
14.40-1t5.00 SHOLAT ASHAR
15.00-15.50 Skill/Prakt: Skill/Prakt :
15.50-16.40 Kel 1-11(A) Kel 1-11 (B)
Kel 12-22 (B) Kel 12-22 (A)

Praktikum / skill lab :


A. Hecting Luka dan WT (200 menit) di Ruang Skill Lab
B. Prakt vaskularisasi ekstremitas (sup-inf) (200 menit) di ruang Lab Anatomi

40
Lembar Belajar Mahasiswa 3

Judul : Penyakit Degeneratif pada Sendi


Sasaran Belajar :
Setelah menyelesaikan LBM ini, mahasiswa akan mampu:
1. Menjelaskan bentuk-bentuk luka; jenis, ukuran dan fungsi jarum; jenis, ukuran dan fungsi
benang; dan jenis jahitan (S)
2. Melakukan prosedur klinis hecting Luka (S)
3. Melakukan pemeriksaan ROM (lingkup gerak sendi)(S)
4. Menjelaskan Anatomi kinesiologi dan vascularisasi Eks. Sup dan inf (P)
5. Menjelaskan Faktor-faktor yang mendasari terjadinya nyeri, bengkak sendi dan
osteoartritis (SGD)
6. Menjelaskan patofisiologi dari osteoartritis (SGD)
7. Menjelaskan Gejala dan tanda osteoartritis(SGD)
8. Menjelaskan Pemeriksaan penunjang terkait masalah bengkak sendi dan osteoartritis
(SGD)
9. Menjelaskan Differential diagnostik osteoartritis (SGD)
10. Menjelaskan penatalaksanaan farmakoterapi dan non farmakoterapi kasus
osteoarthritis (SGD)
11. Menjelaskan Farmakodinamik dan Farmakokinetik obat analgetik/antipiretik NSAID
(rheumatik/Gout/arthritis)dan patofisiologi setelah pengobatan (ditekankan pada mekanisme
aksinya) (K)
12. Menjelaskan Alasan penegakkan hasil diagnosis terhadap osteoarthritis(K)
13. Menjelaskan Jenis-jenis dan strategi penatalaksanaan osteoartritis serta alasan pemilihan
penatalaksanaan(K)
14. Menjelaskan Prinsip dasar keputusan pengelolaan pasien osteoartrosis(K)
15. Menjelaskan Faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan terapi dan
pencegahan(K)
16. Menjelaskan faktor gizi yang berpengaruh terhadap osteoartrosis dan osteoporosis(K)
17. Menjelaskan pengertian dan klasifikasi osteomyelitis (K)
18. Menjelaskan patofisiologi terjadinya osteomielitis (K)
19. Menjelaskan faktor-faktor yang mendasari terjadinya osteomielitis (K)
20. Menjelaskan gejala dan tanda osteomielitis (K)
21. Menjelaskan differential diagnostik osteomielitis. (K)
22. Menjelaskan alasan penegakkan hasil diagnosis osteomielitis (K)
23. Menjelaskan jenis-jenis dan strategi penanganan osteomielitis, serta alasan pemilihan
penanganan(K)
24. Menjelaskan Prinsip dasar keputusan pengelolaan pasien dengan osteomielitis (K)
25. Menjelaskan Faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan terapi dan
pencegahan kasus osteomielitis (K)
26. Menjelaskan jenis-jenis pemeriksaan penunjang spesifik berkaitan dengan kasus
muskuloskeletal (K)
27. Menjelaskan interpretasi data lab berkaitan dengan kasus muskuloskeletal (K)

41
SKENARIO
Mengapa lututku nyeri dan tidak bisa ditekuk?
Seorang wanita usia 64 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan bengkak dan nyeri pada
lutut kiri sejak 5 hari yang lalu. Nyeri semakin lama semakin berat, terasa seperti ditusuk tusuk
dan berdenyut serta mengganggu aktifitas sehari-hari. Lutut kiri tidak dapat ditekuk. Nyeri
bertambah hebat apabila digunakan untuk berjalan, dan berkurang apabila pasien duduk dan
beristirahat. Sudah diberi obat rematik yang dibeli bebas di toko obat tetapi tidak berkurang.
Pasien sudah sering merasakan kaku sendi pada lutut kiri selama ±6 bulan ini. Kaku terutama
di pagi hari, menetap selama 30 menit dan berkurang setelah digerak-gerakan. Pasien merasakan
gemeretak bila lututnya digerakan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien
baik, kesadaran kompos mentis, BB 75 kg, TB 155 cm, TD 130/90 mmHg, nadi 80x/menit, RR
22x/menit, dan suhu axilla 36°C. Pemeriksaan status lokalis ekstremitas didapatkan edema genu
sinistra, eritem (+), teraba lebih hangat dibanding kulit sekitarnya, nyeri tekan (+) pada arah jam
9, krepitasi (++) saat melakukan gerakan fleksi lutut. Kemudian dokter melakukan
pemeriksaan radiologis dan laboratorium

Kata kunci: wanita 64 tahun, nyeri lutut, kaku pada pagi hari
Masalah: penyakit degeneratif pada sendi

KONSEP MAP

Struktur Penyakit Faktor


anatomi degeneratif pada predisposisi
jaringan sendi sendi

Patogenesis
Bengkak dan
nyeri sendi Traumatik
Pemeriksaan
laboratorium

Osteoartritis Non Rematoid


traumatic artritis

42
PERTANYAAN MINIMAL
1. Apa yang dimaksud dengan Osteartritis ?
2. Apa penyebab Osteoartritis
3. Bagaimana patofisiologi Osteartritis
4. Klsifikasi Osteoartritis
5. Faktor resiko terjadinya Osteoartritis
6. Gejala dan tanda Osteoartritis
7. Pemeriksaan penunjang Osteoartritis
8. Bagaimana menegakkan diagnosis Osteartritis pada tangan, pinggang dan lutut ?
9. Apa komplikasi dari Osteoartritis?
10. Bagaimana upaya menjaga kesehatan sendi dari penyakit degeneratif?
11. Diagnosis banding Osteoartritis ? Apa definisi Rematoid artritis (RA)?
12. Apa penyebab RA?
13. Bagaimana klasifikasi RA?
14. Bagaimana patogenesis RA?
15. Apa gejala dan tanda RA?
16. Bagaimana kriteria diagnostik RA?
17. apa saja pemeriksaan penunjang RA

DAFTAR PUSTAKA :
5. Kalim H, Pramudyo R, Broto R.Dsteoartritis, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam , Jilid
II , Edisi IV, Sudoyo A, Setiyahadi B, Alwi I Setiati S danSinadhibrata M Editor. Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006 :1205 – 11
6. Brandi DK. Osteoartritis.Harrison’s Principles Of Internal Medicine. 15 th Edition.
Braunwald E, Fauci A, Kasper D, Hauser S, Longgo D. Jameson JL. MCGraw-Hill
Companies. Singapore. 2001 :1987 – 94.
7. Osteoarthritis. In Primer On the Rheumatic Diseases. 12 Ed. Klippel J, Crofford LJ, Stone
JH, Weyand CM Editor. Arthritis Foundation. Atlanta, Georgia . 2001 :285 – 97.
8. Osteoarthrosis. In Rheumatology In Clinical Practice . Moll JMH. Blackwell Scientific
Publications. Oxford London Edinburgh. 1987:331 - 345.

43
JADWAL KEGIATAN
LBM IV

Waktu SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


18Juli 2016 19 Juli 2016 20 Juli 2016 21 Juli 2016 22 Juli 2016
06. 45-07.35
07.35 -08.25
08.25-09.15 PAI 2 Kuliah
09.15-10.05 PAI 2 Tinjauan klinis
dan pengelolaan
cedera tendo dan
ligamen
(Dr. Andri
Winoto, Sp.OT
(K))
10.05-10.55 Kuliah Kuliah
10.55-11.45 Diagnosis dan Traumatologi
penatalaksanaan dan visum luka
fraktur dan (Dr. Setyo
dislokasi Trisnadi, Sp.KF)
(Dr. Andri
Winoto, Sp.OT
(K))
11.45-13.00 SHOLAT DHUHUR
13.00-13.50 SGD 1 Kuliah Skill lab Skill lab SGD 2
13.50-14.40 SGD 1 Radiologi Kel 1-11 (A) Kel 1-11 (B/C)
muskuloskeletal Kel 12– 22 (B/C) Kel 12– 22 (A)
(Dr. Titik
Yuliastuti,
Sp.Rad)
14.40-15.00 SHOLAT ASHAR
15.00-15.50 Skill lab Skill lab
15.50-16.40 Kel 1-11(A) Kel 1-11 (B/C)
Kel 12 - 22(B/C) Kel 12 - 22 (A)

Skill lab :
1. PF fraktur dan imobilisasi (200 menit) di Ruang skill lab
2. Pembacaan X Ray dan permohonan pemeriksaan radiologis
kasus muskuloskeletal (100 menit) di Ruang kuliah
3. Hacting luka dan WT (ulangan) (100 menit) di Ruang skill lab

44
4th Student’s Worksheet
c. Title : Fracture and trauma
d. Learning Objectives:
After completing this worksheet, students will be able to ::
1. Explain the pathophysiology of fractures, dislocations, subluxations (SGD)
2. Describe the underlying factors of physiological fractures (SGD)
3. Explain the symptoms and signs of fractures (SGD)
4. Explain types : the type of fracture is open/closed, complete/incomplete,
complicated/uncomplicated (SGD)
5. Explain the differences between pediatric and adult fractures (SGD)
6. Explain the management of fracture (SGD)
7. Explain the diagnosis, physical examination and investigation of fractures (K)
8. Explain the investigations related to the problem of fracture (radiological examinations)
(S/K)
9. Explain reasons enforcement diagnosis of fracture (K)
10. Describe the types treatment strategies and treatment decision of fractures (K/S)
11. Explain the basic principles in management of patients with fracture and tissue injury (K)
12. Explain the fracture healings (malunion, non union and delayed union) (K)
13. Explain the fracture complications (neurovascular, compartment syndrome) (K)
14. Describe the complications of fracture healings (K)
15. Perform clinical procedure hecting various form of injury (S)
16. interprete of musculoskeletal X-ray (S)
17. Explain handling temporary and definitive fracture treatment (S)
18. Explain forensic traumatology and post mortem lesions (K)

45
SCENARIO
Elderly slip falls

A 70 year old woman is brought to the ER (Emergency Room) by her family, 12 hours after felling
and slipping in the bathroom. He was carried by 2 people. The patient complains of severe pain in
his left hip and hardly move his left leg. Now he is lying b supine on a bed, pain when changing
position slightly. Family has only rubbed oil wasp on his left hip and no improvement at all. From the
results obtained, compos mentis awareness, blood pressure 140/90 mmHg, pulse 86x per minute,
respiratory rate 22x per minute and temperature of the axilla 36.8 oC . On the locally status of the hip
and left limb obtained : inspection looks a little bruised left hip, swelling, deformity (+) compared to
the right side hip, leg discrepancy appears. Examination reveales tenderness to palpation  on the left
hip, leg length discrepancies of ± 5 cm . The patient is unable to move his left leg . Then the ER
doctor refer a patient to radiologydepartment for radiological examination AP and lateral pelvis .
After that the ER doctor makes a referral to a orthopaedics specialist to get further treatment.

Keyword : Range of motion, fractur pelvic


Problem : Pathogenesis of fracture

MAPPING CONCEPT

Age Gender

Decrease in estrogen
level
Biomechanical of
Changing in bone density trauma

Pathologic Physiologic
fracture Trauma fracture

Management of Healing process


fracture

46
MINIMAL QUESTIONS
4. How is the biomechanic of trauma?
5. How is the anatomical structure of hip and leg?
6. How is the pathogenesis of bruised, swelling, deformity, leg discrepancy
appears ?
7. Why there’s length differences compare to the other leg?
8. What are the signs of fracture?
9. Explain about classification of fracture!
10. How to diagnose a fracture?
11. What are the complications of fracture?
12. Explain about possible factors that can influnce to healing process of
fracture!
13. How does the healing process of fracture?
14. How do the fracture treatment (closed and opened fracture) and dislocation?
15. What is the correlation between age and fracture?
16. What is the differences between pathologic and phisiologic fracture?

LEARNING RESOURCES
12. Munandar A. Iktisar Anatomi Alat Gerak dan Ilmu Gerak. EGC, Jakarta 1979.
13. Diktat Myologia dan Arthrologia. Lab. Anatomi F.K. Undip.Semarang,1981.
14. Eroschenko V.P. Atlas Histologi di Fiore dengan korelasi fungsional. Ed.9. EGC. Jakarta
2003.
15. Anatomi Richard Snellen
16. Anderson J.E. Grants Atlas of Anatomy. Eighth Ed. Williams and Wilkin. U.S.A. 1983.
17. Rasyad Ch. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Bintang Lamumpatue, Makassar 2003
18. Sachdeva R.K. Catatan Ilmu Bedah. Alih Bahasa Hadyanto. Ed. 5.Hipokrates. Jakarta 1996.
19. Wijaya, S., 1998, Kinesologi, Balai Penerbit FK UI, Jakarta.
20. Rasjad Ch. Pengantar Ilmu bedah Ortopedi. Bintang lamunpatuue,ed. 4 Makassar 2003.
21. Robbins Sl, Kumar V. Buku Ajar Patologi I. Ed. 4.EGC. Jakarta 2005.
22. Bratawidjaya KG. Imunologi dasar. Ed. 7. FK UI. Jakarta 2006.

47
JADWAL KEGIATAN
LBM V

Waktu SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU


25 Juli 2016 26 Juli 2016 27 Juli 2016 28 Juli 2016 29 Juli 2016 30 Juli 2016
06. 45-07.35
07.35 -08.25
08.25-09.15 PAI 2 Kuliah: Kuliah:
09.15-10.05 PAI 2 Histopatologi Rehabilitasi
tulang dan otot penderita kelainan
(Bagian musculoskeletal
Patologi (Dr. Ika
Anatomi) Rosdiana,Sp.KFR
)
10.05-10.55 Kuliah:
10.55-11.45 Klinis dan
penatalaksanaa
n artritis
(Dr. Lusito,
Sp.PD)
11.45-13.00 SHOLAT DHUHUR
13.00-13.50 SGD 1 Kuliah: Skill Lab: Skill Lab : SGD 2 Ujian
13.50-14.40 SGD 1 Tumor, Kel 1 – 10 (A) Kel 1 – 10 (A) SGD 2 Akhir Modul
keganasan dan Kel 11 – 20 (B) Kel 11 – 20 (B)
kelainan
kongenital pada
tulang dan
jaringan lunak
(Dr. Andri
Winoto, Sp.OT
(K))
14.40-15.00 SHOLAT ASHAR
15.00-15.50 Skill Lab: Skill Lab :
15.50-16.40 Kel 1 – 10 (A) Kel 1 – 10 (A)
Kel 11 – 20 (B) Kel 11 – 20 (B)

Skill Lab :
A. Pengelolaan Trauma Jaringan Lunak (200 menit) di Ruang Skill Lab
B. Integrated Patient Management (manajemen fraktur) (200 menit) di Ruang Skill Lab

48
Lembar Belajar Mahasiswa 5

d. Judul: Hiperurisemia
e. Sasaran Belajar:
Setelah menyelesaikan LBM ini mahasiswa akan mampu:
1. Menjelaskan Metabolisme purin dan pyrimidin
2. Menjelaskan Patofisiologi terjadinya Artritis Gout
3. Menjelaskan Gejala dan tanda Artritis Gout
4. Menjelaskan Pemeriksaan lab dasar dan penunjang terkait masalah Artritis Gout
5. Menjelaskan Differential diagnostik Artritis Gout
6. Menjelaskan penatalaksanaan serta edukasi kasus artritis gout
7. Menjelaskan histopatologi muskuloskeletal
8. Menjelaskan Alasan penegakkan hasil diagnosis terhadap Arthritis Gout
9. Menjelaskan Jenis-jenis dan strategi penanganan serta alasan pemilihan penanganan tersebut
10. Menjelaskan Prinsip dasar keputusan pengelolaan pasien Artritis Gout
11. Menjelaskan Faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan terapi dan
pencegahannya
12. Menjelaskan Komplikasi dari Artritis Gout
13. Menjelaskan tumor dan keganasan pada tulang dan jaringan lunak
14. Melakukan pemeriksaan fisik fraktur dan prosedur imobilisasi
15. Melakukan pengelolaan trauma jaringan lunak
16. Rehabilitasi medik kasus kasus yang berkaitan dengan muskuloskeletal

SKENARIO

Duhh... Kakiku bengkak dan sakit banget


Seorang laki laki 42 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri dan bengkak pada kaki
kirinya dan tidak dapat berjalan karena sakit. Tiga hari yang lalu nyeri dan bengkak mulai terasa
kemudian makin lama makin berat. Semalam pasien merasa demam dan hari ini kaki kiri tidak
dapat untuk menapak karena nyeri yang hebat. Dari anamnesis, didapatkan sebelum sakit, pasien
mengkonsumsi kepiting dalam jumlah berlebih dan pasien baru mengalami sakit seperti ini. Pada
pemeriksaan didapatkan Tekanan Darah 140/90mmHg, HR 90x/m, Suhu 38 derajat celcius. Pada
inspeksi kaki kiri dari pergelangan kaki sampai punggung kaki dan pangkal ibu jari kaki kiri
tampak bengkak dan kemerahan. Pada palpasi teraba hangat dan nyeri bila ditekan. Sendi
pergelangan kaki dan ibu jari kaki kiri sangat nyeri bila digerakkan.
Hasil pemeriksaan laboratorium darah didapatkan kadar asam urat pasien 9 mg/dl.
Kemudian dokter memberikan obat obatan yang harus diminum dan menyampaikan edukasi
tentang pola makan yaitu diet rendah purin, jumlah kalori sesuai kebutuhan, rendah protein, rendah
lemak dan tinggi cairan.

49
Kata Kunci : laki laki 42 tahun, nyeri pada kaki, hiperurisemia, diet rendah purin
Masalah : gangguan metabolisme purin

50
KONSEP MAP

Metabolisme purin

Kelebihan Hiperurisemia Hambatan


produksi ekskresi

Inflamasi
sendi

Gejala dan tanda (nyeri, ARTRITIS Klasifikasi


bengkak dan merah GOUT

Diagnosis
banding

PERTANYAAN MINIMAL
1. Mengapa ibu jari kaki terasa sakit? Mengapa predileksi timbunan kristal berada di sendi ibu
jari?
2. Apa hubungan makanan yang mengandung purin dengan keluhan?
3. Makanan apa saja yang mengandung purin?
4. Apa hubungan kadar asam urat yang tinggi dengan keluhan?
5. Bagaimana perjalanan klinis/stadium dari artritis gout?
6. Apa DD nyeri dan kaku ibu jari kaki pasien?
7. Apa itu penyakit Artritis Gout ?
8. apa penyebab artritis gout?
9. bagaimana metabolisme purin?
10. pemeriksaan penunjang apa saja yang diperlukan pada kasus?
11. Bagaimana mekanisme kerja obat golongan NSAID dalam kasus ini?
12. Bagaimana interpretasi hasil lab darah, dan berapa nilai normalnya?
13. Bagaimana pengelolaan artritis gout berdasarkan stadium klinisnya?
14. Apa saja dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan asam urat?

51
DAFTAR PUSTAKA
1. Kalim H, Pramudyo R, Broto R.Artritis Gout, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam , Jilid
II , Edisi IV, Sudoyo A, Setiyahadi B, Alwi I Setiati S danSinadhibrata M Editor. Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006 :
2. Brandi DK. Artritis Gout.Harrison’s Principles Of Internal Medicine. 15 th Edition.
Braunwald E, Fauci A, Kasper D, Hauser S, Longgo D. Jameson JL. MCGraw-Hill
Companies. Singapore. 2001 :
3. Artritis Gout. In Primer On the Rheumatic Diseases. 12 Ed. Klippel J, Crofford LJ, Stone JH,
Weyand CM Editor. Arthritis Foundation. Atlanta, Georgia .2001 :
4. Artritis Gout. In Rheumatology In Clinical Practice . Moll JMH. Blackwell Scientific
Publications. Oxford London Edinburgh. 1987:331 - 345.
5. Becker MA. Clinical gout and the pathogenesis of hyperuricemia. Arthritis and Allied
Condition A textbook of rheumatology. 14th Ed. Edit by Koopman Lippencott Williams &
Wilkins Philadelphia 2001 : 2281-2307.
6. Kelley WN, Wortmann RL. Gout and Hyperuricemia Textbook of Rheumatology 5th Ed.
Vol.-2 Philadelphia 1997: 1314-1344.

52

Anda mungkin juga menyukai