ASMA BERAT Asma berat menjadi tantangan dalam menilai dan mengendalikan asma Diperlukan pendekatan terstruktur dalam mendiagnosis asma berat Hal yang perlu diperhatikan pada pasien asma berat penyakit komorbid yang hadir kepatuhan pengobatan dan optimalisasi dosis obat Penggunaan teknik pengobatan yang benar Orang-orang dengan asma berat, memiliki karakteristik fenotipik masing-masing strategi pengobatan berbeda OVERVIEW ASMA Asma adalah penyakit radang kronis pada saluran napas Gejala asma secara umum sebagai berikut: Mengi Dispnea berulang sesak di dada batuk Asma dapat menyebabkan remodeling saluran napas progresif, mengarah ke perbaikan yang tidak sempurna atau mentap menyebabkan obstruksi aliran udara Asma berat mempengaruhi 10% dari semua pasien asma dan penyebab utama morbiditas dan biaya perawatan kesehatan Asma berat seringkali kurang terkontrol, meski tersedianya terapi farmakologi yang direkomendasikan PENDEKATAN AWAL TERHADAP ASMA BERAT DI KLINIK Pendekatan terstruktur untuk penilaian dan penatalaksanaan asma berat penting dilakukan Pendekatan tersebut meliputi riwayat, pemeriksaan fisik, dan pengujian obyektif yang tepat Sementara penegakkan diagnosis asma berat yaitu kurangnya kontrol meskipun telah dilakukan terapi perlu hati-hati dengan penyakit yang mirip asma atau komorbid penyakit lain mempengaruhi respon terapi Alur penegakkan diagnosis asma berat KONFIRMASI DIAGNOSIS ASMA Diagnosis asma yang akurat itu penting pengobatan akan berguna bagi morbiditas dan mortalitas Pemeriksaan fisik menyeluruh bisa sangat membantu menentukan karakteristik dan komorbiditas asma X-ray thoraks harus dilakukan menyingkirkan adanya penyakit struktural, keganasan, dan infeksi Asma adalah obstruksi aliran udara (jika ada) yang setidaknya mengalami reversibel sebagian membedakan asma dari penyakit kronis hambatan aliran udara ireversibel lainnya reversibilitas diukur dengan bronkodilator inhalasi Reversibilitas ditentukan oleh peningkatan FEV1> 200 mL dan 12% dari ukuran awal Pengujian fungsi paru dapat mengkonfirmasi obstruksi aliran udara dan mengukur reversibilitas atau variabilitas obstruksi aliran udara nilai rasio FEV1/FVC kurang dari batas bawah normal, atau kurang dari 70% Aliran tengah-ekspirasi paksa antara 25% dan 75% (FEF25-75) dapat mencerminkan obstruksi jalan napas kecil daripada FEV1 atau FEV1 / FVC Pengobatan asma harus dimulai berdasarkan tingkat keparahan, dan disesuaikan secara teratur untuk mendapatkan kontrol yang adekuat Seseorang dengan asma berat harus diobati dengan kombinasi kortikosteroid inhalasi (KSI) dosis tinggi, setara dengan fluticasone propionate > 500 mcg setiap hari untuk usia 6 sampai 11 tahun dan 1000 mcg setiap hari untuk usia 12 tahun atau lebih dan controller tambahan seperti long-acting β2-agonist (LABA), yang digunakan secara teratur untuk pengendalian dan pencegahan gejala Perbandingan dan sediaan KSI dosis tinggi untuk anak-anak 5- 11 tahun dan untuk orang dewasa (> 12 tahun) EVALUASI LANJUT AKAN DUGAAN ASMA BERAT DAN PENYAKIT KOBORBID Pengendalian lingkungan bisa sangat penting bagi pengelolaan asma menghindari pemicu atau lingkungan yang menyebabkan gejala asma dan eksaserbasi Berbagai alerge yang dapat memicu serangan asma urin mencit dan tikus tungau debu kecoa bulu binatang peliharaan Pasien dengan asma yang bersamaan dengan bronkiektasis memiliki peningkatan risiko eksaserbasi asma, dan oleh karena itu dapat diklasifikasikan sebagai asma berat Diagnosis bronkiektasis dilakukan dengan cara pencitraan paru dengan CT scan resolusi tinggi pengelolaan berfokus pada pembersihan saluran napas dan pengendalian infeksi Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) ditandai dengan gejala pernapasan dan keterbatasan aliran udara persisten PPOK didiagnosis dengan konfirmasi adanya obstruksi aliran udara postbronchodilator irreversibel Asma dan PPOK dapat terjadi bersamaan pada pasien yang sama, disebut asthma-COPD overlap syndrome Rinosinusitis kronis (CRS) didefinisikan sebagai pembengkakan satu atau lebih dari sinus paranasal, selama lebih dari 8 sampai 12 minggu mempengaruhi hingga 50% pasien dengan asma sedang sampai berat, dan berhubungan dengan gejala asma yang lebih berat Pengobatan CRS dengan terapi medis maksimal, minimal 3 minggu berturut-turut antibiotik spektrum luas dan kortikosteroid oral / intranasal, atau manajemen bedah melalui Operasi sinus endoskopik fungsional terbukti bisa memperbaiki kontrol asma Gejala penyakit refluks gastroesophageal (GERD) sering terjadi pada pasien asma GERD berkontribusi pada asma dengan memicu peningkatan tonus vagal, disfungsi pita suara (VCD), hiperaktivitas bronkial, dan mungkin mikroaspirasi Penghambat pompa proton dosis tinggi dan / atau antagonis h2, dan mendorong modifikasi gaya hidup termasuk makanan yang lebih kecil, mengangkat kepala tempat tidur, dan menghindari makanan ringan saat malam hari disarankan pada pasien GERD dengan asma KONFIRMASI ASMA BERAT Definisi Asma yang memerlukan pengobatan dengan pedoman dan panduan pengobatan seperti KSI dosis tinggi dan controller kedua Karakteristik asma berat kontrol gejala yang buruk terus-menerus 2 atau lebih eksaserbasi yang membutuhkan kortikosteroid sistemik pada tahun sebelumnya setidaknya 1 eksaserbasi berat yang membutuhkan rawat inap pada tahun sebelumnya pembatasan aliran udara kronis dengan prediksi FEV1 <80% dengan rasio FEV1 / FVC kurang dari normal Evaluasi lebih lanjut untuk asma berat direkomendasikan untuk individu tersebut secara teratur menggunakan KSI / LABA dosis tinggi dengan teknik yang benar Evaluasi lebih lanjut untuk asma berat direkomendasikan untuk individu tersebut secara teratur menggunakan KSI / LABA dosis tinggi dengan teknik yang benar menilai diagnosis komorbid atau alternatif penyakit lain Uji bronchoprovokasi melalui inhalasi methacholine mungkin dimanfaatkan untuk mengukur derajat hiperaktivitas saluran napas. Uji ini bermanfaat bagi individu dengan fungsi paru normal atau mendekati normal Farmakoterapi pada asma berat KSI dengan LABA merupakan pengobatan andalan untuk penderita asma berat Antagonis reseptor leukotrien atau inhibitor 5-lipoxygenase bisa bermanfaat bagi penderita asma berat Long-acting muscarinic antagonists (LAMA), seperti tiotropium, bisa bermanfaat sebagai terapi tambahan pada asma yang berat bertanggung jawab atas regulasi sekresi lendir saluran napas dan kontraksi otot polos Omalizumab adalah antibodi anti-IgE monoklonal yang mengikat daerah konstan rantai berat IgE, sehingga menghambat pengikatan molekul pada reseptor afinitas tinggi digunakan pada pasien dengan kadar IgE serum antara 30 dan 700 IU / kL Mepolizumab dan reslizumab adalah antibodi monoklonal yang menghambat IL-5 yang disetujui FDA untuk pengobatan asma eosinofilik berat sekali sebulan dengan injeksi subkutan EVALUASI DAN FENOTIPING PADA PUSAT RUJUKAN Pusat rujukan seringkali memiliki akses ke tim perawatan multidisiplin dan tes khusus yang selanjutnya dapat mengevaluasi asma berat Di pusat rujukan pemeriksaan lanjutan meliputi Uji fungsi paru dengan latihan pengujian probe pH esofagus pada pasien GERD Spesimen dari saluran napas bagian kultur bakteri dan jamur, dan memungkinkan untuk pemeriksaan saluran napas Biopsi Heterogenitas proses patobiologis yang mendasari asma berkontribusi terhadap variabilitas antarindividu sebagai respon terhadap pengobatan asma memerlukan deteksi subfenotipe dan endotipe asma Pendekatan awal yang relatif berhasil terhadap fenotiping adalah untuk membedakan fenotipe berdasarkan T helper 2 (Th2) atau tipe 2 (T2) terkait biomarker seperti FeNO, sputum / eosinofil darah, ekspresi gen 86 dan Th2 atau T2 tinggi atau T2 rendah KESIMPULAN Diagnosis dan penanganan asma berat bisa menjadi sebuah tantangan. Namun, dengan menggunakan penilaian dan manajemen rencana terstruktur dapat mengurangi kemungkinan kesalahan dalam menegakkan diagnosis asma berat, dapat membantu dalam pengenalan dan pengobatan umum penyakit komorbid, dan dapat membantu penyedia layanan mengenali strategi terapeutik yang menunjukkan manfaat untuk asma berat