NEURO MUSKULO-SKELETAL
I. PENDAHULUAN
Sistem saraf memiliki peranan paling penting dalam kehidupan
individu. Sistem ini berfungsi sebagai pusat pengaturan berbagai aktivitas
biologi di tubuh. Gangguan sistem saraf akan berdampak pada disfungsi
tubuh bahkan dapat menimbulkan kematian. Sistem saraf juga memiliki
kaitan erat dengan sistem muskulo skeletal. Berbagai fungsi muskulo
skeletal sangat bergantung pada aktivitas listrik di sistem saraf.
Blok Neuro dan Muskulo-Skeletal adalah blok ke-9 yang akan
berlangsung selama 7 minggu berjumlah 7 sks di semester III. Blok ini
bertujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang baik terhadap
penyakit pada sistem Neuro dan Muskulo-Skeletal dan dapat melakukan
tatalaksana yang baik terhadap gangguan tersebut secara komprehensif.
4. Berperilaku profesional
4.1. Menunjukkan karakter sebagai dokter yang professional yang
mengutamakan.
4.2. Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dalam kerangka
sistem kesehatan nasional dan global dalam rangka penurunan
angka kejadian penyakit sistem Neuro dan Muskulo-Skeletal.
V. TARGET KELULUSAN
Setelah menjalani seluruh proses pembelajaran blok, diharapkan
95% mahasiswa mampu lulus dengan nilai C ke atas. Dari 95%
mahasiswa yang lulus, diharapkan sekitar 70% mampu mencapai nilai B
ke atas.
Gangguan Muskulo Skeletal akibat trauma, Lesi meniskus medial dan lateral,
K20
ruptur tendon achiles, Gangguan degeneratif & Osteoporosis
X. PENUTUP
Demikianlah buku panduan blok ini disusun semoga dapat menjadi
panduan bagi proses pembelajaran mahasiswa
KODE
MATERI KULIAH
MK
dr. RA. Tanzila, M.Kes. - Biomekanik & Kinesiologi Otot (Fisiologi Anatomi
K9
dan Pengukuran panjang ekstremitas bawah)
dr. Irma Yanti, Sp.S - Prinsip penyakit Demyelinisasi & penyakit Medula
K14
Spinalis (Multiple sclerosis, Polineuropati, Parkinson disease, GBS)
dr. Yesi Astri, M.Kes. Sp.N - Prinsip gangguan Neurologi pada Dewasa
K18 {Tetanus, Meningitis, Encephalitis, Epilepsi, Cephalgia Primer (Tension
headache, Migrain, Cluster Headache)}
dr. Rizal Daulay, Sp.B. OT - Neoplasma Jinak dan Ganas pada sistem
K19 Muskuloskeletal (osteoma, liposarkoma, fibrosarkoma, leiomiosarkoma,
rhabdomiosarkoma, osteosarkoma, dll)
Dr. dr. Nur Rahmat Lubis, Sp.B. OT - Gangguan Muskulo Skeletal akibat
K20 trauma, Lesi meniskus medial dan lateral, ruptur tendon achiles, Gangguan
degeneratif & Osteoporosis
Dr. dr. Nur Rahmat Lubis, Sp.B. OT - Prinsip Gangguan pada Muskulo-
K21
Skeletal (Prinsip Inflamasi, Infeksi pada sendi)
dr. Rizal Daulay, Sp.B. OT - Gangguan pada Tulang Belakang (HNP,
K22 Spondilosis, Spondilitis, Acute medulla compression, complete spinal
transaction)
Dr. dr. Nur Rahmat Lubis, Sp.B. OT - Gangguan otot dan jaringan lunak:
K23
ulkus pada tungkai
dr. Gunawan Tohir, Sp.B. MM - Prinsip Gangguan pada pelvis & Ekstremitas
K24 Inferior (DDH, CTEV, Femoral head necroses, dislokasi pada sendi
ekstremitas)
K25 dr. Lia Miranda, Sp.KFR- Prinsip Rehablitasi Medik pada gangguan Neuro-
KODE TUTORIAL
SK1 Skenario A
SK2 Skenario B
SK3 Skenario C
SK4 Skenario D
SK5 Skenario E
PRAKTIKUM INSTRUKTUR
P1 Neuromuskuler dr. Tri Suciati, M.Kes
P2 Arthrologi & Osteologi dr. Indriyani, M.Biomed.
P3 Neuroanatomi (Otak & Medula Spinalis) dr. Dwi Andi, Sp.BS
P4 Jaringan Otot, Saraf & Tulang dr. Rury Tiara Oktariza, M.Si
P5 Radang dan Keganasan NMS dr. Jusuf Fantoni, Sp.PA
A. Pendahuluan
Kurikulum FK UMP diselenggarakan dengan mengadopsi
Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan pendekatan SPICES. Salah
satu penerapan pendekatan early clinical exposure yang dilakukan
dalam proses pembelajaran adalah dengan menyelenggarakan
metode pembelajaran Tugas Pengenalan Profesi (TPP). TPP Adalah
upaya terstruktur di dalam blok melalui tugas mandiri untuk
menyiapkan mahasiswa memahami peran sebagai profesional dokter
dan memahami kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan dan
administrasi layanan kesehatan. Proses ini merupakan kegiatan
lapangan dengan mengenalkan mahasiswa secara dini pada kasus
klinik atau komunitas di rumah sakit, puskesmas, panti, posyandu,
kunjungan ke rumah pasien dan lain lain.
Namun, pada masa pandemi Covid-19, kegiatan TPP di
lapangan dialihkan menjadi kegiatan pembuatan laporan kasus atau
pembuatan makalah dengan tema gangguan sistem urinaria dan
genitalia maskulina. Kasus untuk laporan kasus diambil dari laporan
kasus dari jurnal..
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan TPP mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan definisi, patofisiologi, faktor risiko, gejala, penegakan
diagnosis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan dan komplikasi
pasien dengan gangguan neuromuskuloskeletal (gangguan tulang
belakang pada pekerja, lumpuh pasca traum akibat kecelakaan kerja,
multiple sclerosis, penyakit Parkinson, epilepsy, poliomyelitis,
osteosarcoma, tetanus, sindrom Horner dan Penyakit Menier))
2. Menjelaskan implementasi nilai-nilai Islam Kemuhammadiyahan yang
berkaitan dengan gangguan neuromuskuloskeletal pada masyarakat
umum dan tempat-tempat pelayanan kesehatan.
D. Metode Evaluasi
Sistem penilaian TPP terdiri dari penilaian formatif dan penilaian
sumatif dengan jenis evaluasinya sebagai berikut:
a. Penilaian Formatif
Penilaian formatif bertujuan untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian ini dilakukan dengan
melakukan pengamatan dan umpan balik dosen pembimbing TPP
terhadap mahasiswa dalam proses pelaksanaan TPP.
b. Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif bertujuan untuk menilai hasil pencapaian
peserta didik agar dapat ditentukan tingkatan kompetensi yang
telah dicapai. Penilaian sumatif dilakukan dengan melakukan
penilaian pada kinerja mahasiswa dalam kelompok selama
melakukan TPP, serta kelengkapan dan kualitas laporan.
MAKALAH
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. PEMBAHASAN
IV. PENUTUP
1.Kesimpulan
2.Saran
V. LAMPIRAN
VI. DAFTAR PUSTAKA (Harvard)
1. Definisi Pleno
Pleno merupakan salah satu metode pembelajaran berupa diskusi
kelas besar yang dihadiri seluruh mahasiswa dalam satu angkatan
setelah melaksanakan tutorial PBL
Tujuan:
a. Membagi pengetahuan baru sebagai suatu hasil pembelajaran
kelompok dalam tutorial
b. Mengklarifikasi informasi yang belum jelas selama proses tutorial
c. Sebagai sarana untuk menyamakan pencapaian learning
objective
2. Peserta
a. Seluruh mahasiswa sesuai blok yang sedang berjalan
b. Dua orang narasumber pleno, yang terdiri dari 1 orang
narasumber pembuat skenario tutorial dan 1 orang narasumber
bidang ilmu yang terkait. Bila narasumber skenario tidak dapat
hadir, sebaiknya sidang pleno ditunda (mengingat belum tentu
narasumber lain sepaham setujuan dengan sang pembuat
skenario). Terkecuali apabila narasumber benar-benar tidak
dapat menghadiri pleno tutorial (meski jadwal sudah ditunda) dan
meminta diwakilkan oleh sejawatnya atau menyerahkan kuasa
kepada struktur blok untuk mencarikan pengganti.
c. Moderator: 1 orang dari struktur blok (ketua atau sekretaris blok)
4. Susunan Acara
No Jenis Pelaksana Keterangan Alokasi
Kegiatan Waktu
1 Pembukaan Moderator 5 menit
(Pelaksana
blok)
2 Penentuan Moderator Undian (setiap 5 menit
Kelompok (Pelaksana kelompok
presentan blok) maksimal 2
kali sebagai
5. Tata Tertib
a. Pleno dilaksanakan dengan alokasi waktu 150 menit.
b. Jadwal Pelaksanaan:
- Hari Jum’at pukul 08.00-10.30 WIB untuk kelompok tutorial
hari Senin dan Rabu pagi serta pukul 13.00-15.30 WIB untuk
kelompok tutorial hari Senin dan Rabu siang
- Hari Sabtu pukul 08.00-10.30 WIB untuk kelompok tutorial hari
Selasa dan Kamis pagi serta pukul 13.00-15.30 WIB untuk
kelompok tutorial hari Selasa dan Kamis siang
c. Mahasiswa wajib hadir pada sidang pleno dan harus
menandatangani absen sebagai bukti kehadiran.
d. Mahasiswa wajib menyerahkan laporan tutorial di meja moderator
sebelum sidang berlangsung.
e. Kelompok yang akan tampil pada saat pleno harus diundi di
depan moderator setiap kali pleno akan dimulai. Dipilih dua
kelompok untuk tampil mempresentasikan laporan tutorial.
Umpan Balik
Nama Tanda
No. NIM Sex Kinerja Sikap Nilai Mahasiswa
Mahasiswa Tangan
oleh Dosen
1
2
3
4
5
6
Skala :
4 = sangat baik
3 = baik Instruktur
2 = cukup
1 = kurang
(................................................)
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan :
A= ≥ 80
B= 68,00 - 79,99
C= 55,00 - 67,99
D= 40,00 - 54,99
E= <40
Skor : = ...................
Kelompok: .....................................
KOMPONEN PENILAIAN KETERANGAN NILAI
1 2 3
A Sistematika Penulisan:
1. Kesesuaian format 1: tidak sesuai
makalah dengan 2: kurang sesuai
format/struktur makalah 3: sesuai
yang berlaku
1: tidak sesuai
2. Penggunaan kaidah tata 2: kurang sesuai
bahasa (B. 3: sesuai
Indonesia/B.Asing)
B Materi:
1. Kedalaman analisis 1: kurang
masalah yang dibahas 2: cukup
3: baik