BAB I
PENDAHULUAN
Pembahasan tentang kelainan muskuloskeletal pada blok ini yang banyak berperan adalah
cabang ilmubedah, penyakit dalam, dan lain-lain.
Radiologi juga berperanan untuk membantu diagnosa adanya fraktur/dislokasi, luksasio dan
kelainan-kelainan lainnya.
BAB II
BUKU RENCANA PENGAJARAN (BRP) Hal 13
Medical Faculty of UHKBPN 2019 Musculoskeletal System (MSS)
TUJUAN BLOK
a. Tujuan Umum
Sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diterapkan di Fakultas Kedokteran
Universitas HKBP Nommensen (UHKBPN), maka melalui blok ini, mahasiswa diharapkan
dapat belajar/menguasai 7 area kompetensi yaitu:
1. Menguasai keterampilan komunikasi efektif
2. Menguasai keterampilan klinik dasar
3. Dapat menerapkan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, prilaku dan
ilmu kedokteran komunitas beserta cabang-cabangnya.
4. Mampu mengelola masalah-masalah individu, keluarga dan
masyarakat
5. Mampu mengakses dan mengelola informasi secara kritis
6. Dapat lebih mawas diri dan pengembangan diri dalam menghadapi
pasien maupun masyarakat.
7. Melakukan praktek dokter secara profesional, beretika dan bermoral
Setiap kompetensi ini dijabarkan lagi atas kompetensi inti, komponen kompetensi dan sasaran
penunjang
b. Tujuan Khusus
Melalui pembelajaran Blok Musculoskeletal System (Blok MSS) yang diterapkan dengan cara
kuliah, tutorial, skills lab, praktikum, dan pleno pakar, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Membuat anamnese pasien, riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik yang lengkap pada
kasus muskuloskeletal
2. Membuat prosedur klinik yang rutin dan pemeriksaan laboratorium yang lengkap pada kasus
muskuloskeletal serta menganalisa hasilnya.
3. Menjelaskan masalah-masalah muskuloskeletal berdasarkan prosedur klinik rutin,
menganalisa data-data sekunder dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan pemeriksaan
klinik.
4. Menegakkan diagnosa dari data sekunder dan menyusun rencana tatalaksana masalah
muskuloskeletal secara farmakologi dan non farmakologi dengan pendekatan evidence
based medicine (kedokteran berbasis bukti)
BAB III
LINGKUP BAHASAN
4. Trauma Muskuloskeletal
b. Learning objectives pada blok ini adalah bila mahasiswa diberikan kasus, mahasiswa
mampu
1. Menjelaskan patofisiologi pada gangguan struktural maupun fungsional dari organ-
organ yang ada di sistem musculoskeletal.
BAB IV
SASARAN PEMBELAJARAN
c. Karakteristik Mahasiswa
Mahasiswa yang mengikuti Blok Musculoskeletal System yaitu pada Semester II, harus
sudah menjalani semester I dan Blok Digestive System (DS). Mahasiswa telah mengikuti
pelajaran pada semester I yaitu : Blok Humaniora, Blok Basic Biology of Cells dan Blok
Primary Basic Medicine, dimana mahasiswa sudah memahami tentang Humaniora, Metode
Ilmiah dan mempunyai pengetahuan tentang sel dan molekuler dan pengetahuan ilmu
biomedik
BAB V
CABANG ILMU TERKAIT
Ilmu Biomedik
1. Anatomi
2. Histologi
3. Fisiologi
4. Biokimia
5. Farmakologi & Terapi
6. Patologi Klinik
7. Patologi Anatomi
Ilmu Klinis
8. Ilmu Penyakit Dalam
9. Ilmu Bedah
10. Anestesi
11. Radiologi
12. Ilmu Gizi
13. Ilmu Kedokteran Komunitas
14. Ilmu Kedokteran Forensik
Ilmu Humaniora
15. Agama Kristen
16. Bahasa Inggris
17. Bahasa Indonesia
18. Bahasa Mandarin
19. Medical Education
Materi Kuliah
No. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan DEPARTEMEN Tkt. Kemampuan Jumlah Kode
Mata
Jam
Kuliah
1.3 Perikondrium
3. Struktur Otot Kerangka Tingkat Organisasi dalam otot komposisi FISIOLOGI - 2 MSS.9
filamen tebal dan tipis
MSS.10
Dasar Molekuler Kontraksi Otot Mekanisme pergeseran filamen
Rangka penggabungan eksitas-kontraksi
- Penjumlah
- Tetanus
- Aktivitas miogenik
- Faktor yang
memodifikasi aktivitas otot polos.
a. Gradasi kontraksi
otot polos
b. Shoulder fractures
e. Elbow fractures
f. Wrist fractures
g. Hand fractures
b. Hip fractures
MSS.17
c. Fractures of femur 2
MSS.18
d. Fractures of fibula/tibia 3B
e. Knee fractures
f. Fractures of toes
Dislokasi 2 2 MSS.19
a. Hip dislocation
b. Knee dislocation
c. Patelar dislocation
3B MSS.20
d. Shoulder dislocation
e. Elbow dislocation
f. Wrist dislocation
a. Trauma saraf
e. Kekakuan sendi
f. Emboli lemak
g. Gas gangren
Spondilitis
Spondilolisis
2 1 MSS.25
Fractures of Spine
Dislocation of Spines
Spinal transection
Genu valgus
Pes planus
2
Scoliosis
Kifosis
Lordosis
Terthes disease
Slipped epifisis
Chondromalacia patellae
Club foot
Marfan’s disease
Achondroplasia
Osteogenesis imperfecta
Bone cyst
Osteomyelitis Kronik
Osteochondroma
Osteoblastoma 1 MSS.27
Chondrosarcoma
1
Ewing sarcoma
Liposarcoma
Rhabdomyosarcoma
Ganglion cyst
Lipoma 4A
1 MSS.28
Fibroma 1
Osteoartritis 2 MSS. 29
Bursitis 3A MSS.33
Tenosynovitis
- Osteoid osteoma
- Osteoblastoma
- Fibrous displasia
- Osteochondroma
- Chondrosarkoma
- Fibroma
- Fibromatosis MSS.41
- Ganglion cyst
- Benign fibrous
- Histiocytoma
- Liposarkoma
- Fibrosarkoma
- Rhabdomiosarko
ma
- Malignant fibrous
histiocytoma
- Synovial sarcoma
- Ewing sarkoma
13. Intake Gizi untuk Sistem 1. Gizi pada masa pertumbuhan tulang
Muskuloskeletal
2. Gizi pada penyakit musculoskeletal :
Ilmu MSS.47
a. Osteoartritis 2
Gizi MSS.48
b. Artritis Gout
c. Osteoporosis
kehidupan sehari-hari
- Luka Memar
- Luka Tembak
- Luka Listrik
- Luka Bakar
- Penurunan Suhu
- Kaku Mayat
- Proses Pembusukan
- Adipocere
- Mummifikasi
- Investigations - Investigations
2. WRITING
3. SPEAKING
MSS.61
MSS.62
20 BAHASA MANDARIN
Bahasa Mandarin
MSS.63
MSS.64
BAB VI
METODE PENGAJARAN
Metode pengajaran dalam blok Sistem Muskuloskeletal adalah : kuliah, tutorial, skills lab,
praktikum biomedik, belajar mandiri, pleno pakar. Belajar mandiri dilaksanakan secara terjadwal
agar dapat dipantau.
1. Kuliah
Kuliah pada blok Sistem Muskuloskeletal diberikan secara terbatas, seperti umumnya pada
sistem kurikulum berbasis kompetensi. Materi kuliah diberi sebagai konsep dasar. Kuliah diberikan
agar dapat membuka wawasan mahasiswa untuk mencari ilmu sendiri yang sehubungan dengan
sistem muskuloskeletal, dengan membuka buku teks dan referensi lainnya yang dianjurkan oleh
departemen terkait.
2. Tutorial
Kegiatan ini merupakan metode pembelajaran yang membuat mahasiswa untuk dapat belajar
mandiri dan mampu berdiskusi didalam kelompok. Hal ini akan mengasah keterampilan mahasiswa
untuk berpikir kritis dan berkomunikasi secara efektif, baik dalam kelompok maupun dalam
presentasi (pada tutorial).
Blok Sistem Muskuloskeletal terdiri dari 4 pemicu (skenario). Tiap pemicu akan
didiskusikan dalam 2 kali pertemuan yaitu tutorial I dan tutorial II. Di antara tutorial I dan tutorial II
disediakan waktu ± 6 jam untuk belajar mandiri tentang learning issues yang telah disepakati pada
tutorial I. Diskusi akan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator, bukan
narasumber.
Materi Pemicu
Infeksi pada
2. Ilmu Bedah
tulang dan otot
Ilmu Penyakit dr. Leonardo Basa Dairi, Sp.PD-KGEH
3. Radang Sendi
Dalam
dr. Harriyanto L. Tobing, Sp.PD-KGEH, Finasim
dr. Risma Doloksaribu, SpPD-KHOM
Ilmu Penyakit
4. Osteoporosis dr. Yudi Andre Marpaung, M.Ked(PD), Sp.PD
Dalam
dr. Joseph Partogi Sibarani, M.Ked(PD), Sp.PD
3. Belajar Mandiri
Setelah tutorial I, mahasiswa telah mendapat learning issues yang sudah disepakati. Pada
belajar mandiri, mahasiswa diberikan waktu yang terjadwal untuk belajar dan memanfaatkan
buku yang ada di perpustakaan disamping sumber-sumber lain.
4. Pleno Pakar
Pada pleno pakar mahasiswa mempresentasikan learning issues secara berkelompok, yang
merupakan kelanjutan dari proses pembelajaran tutorial dan belajar mandiri yang dilaksanakan
sesudah tutorial II. Pada pleno pakar mahasiswa diberikan kesempatan kembali untuk
mendiskusikan dan mempertanyakan hal-hal yang belum terpecahkan selama masa
pembelajaran tutorial dan belajar mandiri. Pada pleno pakar, dosen/pakar yang terkait cabang
ilmu yang terkait dalam blok Sistem Muskuloskeletal hadir sebagai narasumber. Pada saat ini
metode pembelajaran pleno pakar ditunda sampai masa pembelajaran biasa
yang dilaksanakan adalah anatomi, fisiologi, histologi, patologi anatomi, dan patologi klinik.
Pada saat ini praktikum dilakukan melalui pembelajaran daring menggunakan aplikasi zoom
atau google classroom.
Cabang Ilmu
No Materi Praktikum Penanggung Jawab
Biomedik
Ekstremitas
1 Anatomi
Superior dr. Saharnauli Verawaty Simorangkir, M.Biomed
Ekstremitas dr. Jenny Novina Sitepu, M.Biomed
2 Anatomi
Inferior
dr. Simon Marpaung, DAKK, M.Kes
Karakteristik
3 Fisiologi Kontraksi Otot dr. David M. T. Simangunsong, M.Kes
Rangka
dr. Rebecca Rumesty Lamtiar, M.Biomed
dr. Victor M. L.Tobing, DAHK
Jaringan Otot dan
4 Histologi dr. Ervina Julien Sitanggang, M.Biomed
Tulang
BAB VII
Penilaian terhadap kegiatan tutorial (diskusi kelompok) langsung dinilai oleh tutor/
fasilitator dengan cara menggunakan daftar tilik (check list).
b. Praktikum
Penilaian terhadap praktikum dilakukan melalui laporan praktikum dan ujian praktikum di
akhir blok. Laporan praktikum memiliki standar baku untuk pembuatannya dan penilaian
dilakukan oleh departemen laboratorium yang bersangkutan.
Ujian formatif dan sumatif dilaksanakan oleh Medical Education Unit (MEU) dimana
soal-soal berasal dari cabang ilmu setiap blok. Untuk ujian, menunggu pengumuman
berikutnya.
b. Ujian Praktikum
Ujian praktikum dilaksanakan oleh Medical Education Unit bersama dengan departemen
yang bersangkutan secara bersama atau paralel dan menyeluruh dimana materi ujian
berasal dari departemen yang terkait pada setiap blok. Untuk ujian, menunggu
pengumuman berikutnya.
Penilaian (Evaluasi)
Untuk nilai akhir setiap blok adalah dari nilai normal dan dilakukan pembobotan sebagai berikut:
Penilaian yang didapat oleh mahasiswa akan berupa Nilai Akhir Blok (NAB), Nilai Huruf (NH) dan
Nilai Mutu (NM) sebagai hasil konversi NAB tercantum dalam tabel berikut:
Syarat yang harus dipenuhi mahasiswa untuk dapat mengikuti ujian akhir blok adalah :
2. Mengikuti seluruh kegiatan (100%) tutorial, skills lab, praktikum, dan pleno pakar.
3. Mahasiswa yang tidak hadir/ tidak memenuhi syarat No.1 dan No.2 di atas dapat dibenarkan
dengan alasan seperti :
Terkena musibah,
Alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan yang telah diajukan dan mendapat
persetujuan sebelumnya dari pihak yang berwenang (pimpinan fakultas).
Surat keterangan tersebut diserahkan kepada MEU/ koordinator blok paling lambat satu hari kerja
setelah alasan ketidakhadiran. Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas,
kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat.
Kriteria Kelulusan
Nilai standar untuk tiap evaluasi metode belajar yang berlaku di FK Nomensen adalah :
Ujian Sumatif 60 C
Tutorial 70 B
Skills Lab 80 A
Praktikum 60 C
1. Lulus (L)
Mahasiswa dinyatakan lulus dari satu kegiatan blok bila nilai keseluruhan materi evaluasi
(Teori: P, Tutorial: Q, Skills Lab: R, Praktikum: S) mencapai nilai standar, yaitu:
Nilai P (teori) ≥ 60
Nilai Q (tutorial) ≥ 70
Nilai S (praktikum) ≥ 60
Mahasiswa dinyatakan tidak lulus dari satu kegiatan blok dan harus mengikuti ujian
remedial pada akhir blok, bila nilai materi evaluasi tidak mencapai nilai standar yaitu:
Materi evaluasi yang diulang adalah yang tidak mencapai nilai standar.
Mahasiswa, bila setelah ujian remedial akhir blok, nilainya masih belum mencapai nilai
standar evaluasi, wajib mengikuti kegiatan ujian ulangan akhir semester sesuai dengan materi
evaluasi yang masih belum mencapai standar.
Mahasiswa harus mengulang blok bila nilai setelah ujian ulangan akhir semester masih
belum mencapai nilai standar. Ujian mengulang blok yang gagal diulang setelah semester 7.
Departemen : Anatomi
Pengarang Tahun Nama Buku Edisi Penerbit
Wesner Spalteholz Hand Atlas of Human J.B Lippincott
Anatomy Company
7 th ed
Philadelphia and
London
Gray Henry FRS Lea & Febiger,
2000 Anatomy of Human Body Philadelphia New York
Baitleby
Cunningham DJ Cunningham’s Textbook of Oxford UniversityPress
9 th ed
Anatomy London
Departemen : Histologi
Pengarang Tahu Nama Buku Edisi Penerbit
n
Luiz Carlos Junqueira &
Histologi Dasar, Teks & Atlas 10 EGC Jakarta
Jose Carneiro
Atlas Histologi di Fiore
Victor F Froschenko 9 EGC Jakarta
dengan Korelasi Fungsional
Departemen : Fisiologi
Pengarang Tahu Nama Buku Edisi Penerbit
n
Departemen : Biokimia
Pengarang Tahun Nama Buku Edisi Penerbit
Koolman, J, Rohm,K.H 2001 Atlas Berwarna & Teks 1 Hipokrates, Jakarta
Biokimia
Murray, R.K., Gronner Lange Medical
D.K, Mayes, P.A, Books/Mc-Grow New
2000 Harper’s Biochemitry 26
Rodwell,V.W York
Memahami Teori dan Praktik
Panil 2 2007 1 EGC Jakarta
Biokimia Dasar Medis
Departemen : Radiologi
Pengarang Tahun Nama Buku Edisi Penerbit
Gunderman,
Essensial Radiology, Clinical Thieme Stutgart New
Richard.M.D.,PhD,MP 2006 2
Pathophysiology Imaging York
H
Sjahriar Rasad R.G. 2005 Radiologi Diagnostik 2 FK-UI
Churchill Livingstone
Grainger & D.J Alison 2005 Diagnostic Radiology 4
Edinburg
Departemen :Bedah
Pengarang Tahun Nama Buku Edisi Penerbit
Saliston Textbook of Surgery 18
Becker and Stucci Essential of Surgery
+ Moshe Shike
Modern Nutrition Health and Lippincott Williams &
+A.Catharine Ross 2006 X/2006
Disease Wilkins
+ B. Caballero
+ R.J Cousins
Gramedia Pustaka Utama,
Sunita Almatsier 2009 Prinsip Dasar Ilmu Gizi I/2001
Jkt
Jilid I,
Cet VII
Achmad Djaeni thn 2008
2009 Ilmu Gizi (Jilid I & II) Dian Rakyat, Jkt
Sediaoetama Jilid II,
Cet VI
thn 2009
Deddy Muchtadi 2009 Pengantar Ilmu Gizi I/2009 AlfaBeta, Bandung
+ Fajar, Ibnu
Tabel Komposisi Pangan Elex Media Komputindo,
Mien K Mahmud dkk 2009 I/2009
Indonesia (TKPI) Jkt
Tejosari 2005 Nilai Gizi Makanan I/2005 Graha Ilmu, Jogyakarta
(WHO) 2006 WHO Child Growth Standard I/2006 WHO, Geneva
(tiap
Gizi Indonesia Journal of the tahun dua Persegi d/a Puslitbang
(Persegi: Persatuan Ahli kali) Gizi & Makanan Depkes
2009 Indonesian Nutrition
Gizi Indonesia)
Assosiation (dua kali setahun) 2009- R.I
MSSt
Berat badan tidak naik sebagai
indikator dini gangguan (program Doktor Ilmu
Minarto (disertasi) 2006 pertumbuhan pada bayi sampai 2006 Kes.Masy Prog Pasca
usia 12 bulan di Kab.Bogor Sarjana FKM-UI,2006)
Prpinsi Jawa Barat
Gramedia Pustaka Utama,
Sunita Almatsier (Ed) 2004 Penuntun Diet 2004
Jkt
Arisman, MB 2004 Gizi dalam Daur Kehidupan I/2004 EEC,Jkt
Rimbawan & Albiner S 2004 Indeks Glikemik Pangan I/2004 Penebar Swadaya,Jkt
Bahasa Inggris
Pengarang Tahun Nama Buku Edisi Penerbit
Glendinning, Eric H., Cambridge University
2008 English in Medicine
Holmstrom, Beverly AS Press
Medicine English for Binarupa Aksara.,
James, David V 1991
Academic Purposes Series London
Bahasa Indonesia
Pengarang Tahun Nama Buku Edisi Penerbit
Dr. Gorys Keraf 2005 Komposisi Gramedia
Pembinaan Kemampuan
Dr. Sabarti Akhadiah, dkk 2005 Erlangga
Menulis Bahasa Indonesia
Dr. Badudu Zain 2006 Ejaan yang disempurnakan dari Balai Pustaka
pedoman umum pembentukan
istilah
Ilmu Perilaku
No Pengarang Thn Nama Buku Edisi Penerbit
1 Willy F. Maramis 2006 Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan - Airlangga
Kesehatan University Press
Surabaya
Agama Kristen
No Pengarang Thn Nama Buku Edisi Penerbit
1 Dr. J.L. Ch. 2008 Pokok-pokok Penting dari Iman BPK GM
Abineno Kristen
Jakarta
2 Esra 2009 Pokok-pokok Pengajaran Agama L-SAPA
Pangaribuan,dkk Kristen
Pematangsiantar
LAMPIRAN
PENUNTUN PRAKTIKUM
BLOK 5 MUSCULOSKELETAL SYSTEM
1. Anatomi I
2. Anatomi II
3. Fisiologi
4. Histologi
5. Patologi Klinik
6. Patologi Anatomi
DEPARTEMEN ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPN
Disusun Oleh :
dr. Saharnauli Verawaty Simorangkir, M.Biomed
OSTEOLOGI
OSTEOLOGI :
Yang dipelajari : 1. Jumlah tulang
2. Nama-nama tulang dan bagian-bagiannya
3. Presentasi pada tulang tersebut
4. Origo,insertio otot
5. Lobang-lobang dan alat yang lewat
1. Cranium :
A. Neurocranium : - Frontalis
- Parietalis
- Temporalis
- Occipitalis
- Sphenoidalis
B. Viscero cranium ( splanchno Ovarium )
- Nasalis
- Maxilla
- Zygomaticum
- Mandibula
-Concha Nasalis inferior
- Palatinum
2. Extremitas superior : - Clavicula
- Scapula
- Humerus
- Padius
- Ulna
- Canpalia : * Naviculare manus
* Iunatum
* Triguetrum
* Pisiformis
* Multangulum majus
* Multangulum minus
* Capitatum
* Hamatum
- Metacarpalia I-V
- Phalanges
- Os sessamorid
* Metatansalia I-V
* Phalanges
* Os sessamoid
4. Trunce
a. Steinum - Manubriom steim
- Corpus Sterni
- Processus xiphoideus
b. Costa 1-12
d. Vertebra cervicalis 1-7
e. Vertebra thoracalis 1-12
f. Vertebra lumbalis 1-5
g. Vertebra sacralis 1-5−˃ Sacrum
h. Vertebra Coccygealis 1-3 −>Coccygeus
Disusun Oleh :
dr. Saharnauli Verawaty Simorangkir, M.Biomed
MIOLOGI
1. Otot Mimik
a.otot dan fascia Scalp
- Epicranius
- Occpito frontalis
- Temporo parietalis
b.otot extrinsic telinga
- m.Auricularis anterior
- m.Auricularis superior
- m.Auricularisposterior
c. otot kelopak mata
- m.levator palpebrae superior
- m. orbicularis oculi
- m.corrugator
d. otot-otot hidung
- m. procesus
- m. nasalis
- m. depressor sept
e. otot mulut :
- m. levator labii sup
- m. levator labii sup alague
- m. levator angulatoru
- m. zygomaticus major
- m. zygmaticus minor
- m. mentali
- m. transversus ment
- m. risorius
- m. depressor labii inf
- m. depressor anguli oris.
- m. orbicularis oris
- m. buccinator
2. Otot pengunyah :
a. m. temporalis
b. m. masseter
c. m. pterygoideus medialis
d. m. pterygoideus lateralis
- m. Steinothyroideus
- m. thsrohyoideus
- m. omohyoideus
5. Otot-otot didepan vertebrata:
- m. Longus colli
- m. longus capitis
- m. rectus capitis anterior
- m. rectus capitis lateralis
6. Otot-otot lateral vertebra :
- m. scalenus anterior
- m. scalenus medius
- m. scalenus posterior
A. Bagian dalam
a. Transversus costal dan splenius
1. m. splenius capitis
2. m. splenius cervicis
3. m. erector spinal
b. Transerso spinal : 1. m. semispinalis
2. m. multifidu
3. m. rotatores
4. m. interspinales
5. m. inter transversarii
B. Otot-otot Saboccipitalics
1. m. rectus capitis posterior major
2. m. rectus capitis posterior minor
3. m. obliguus capitis inferior
4. m. obliguus capitis superior
C. Otot-otot thoraks :
1. m. intercostalis externi
2. m. intercostalis interni
3. m. subcotales
4. m. transvesus thoracis
5. m. levatores costarum
6. m. seratus posterior superior
7. m. seratus posterior interior
8. diaphragm
I. Superficial :
1. M. Transversus Perinei Superficial
2. M. Bulbocavernosus
3. M. Ishiocavernosus
II. Deep :
2. M. Biceps Brachii
3. M. Brachialis
4. M. Triceps Brachii
E. Otot-otot lengan bawah :
*PALMAR
− Palmar Superficial : 1. M. Pronator Teres
2. M. Flexor Carpi Radialis
3. M. Palmaris Longus
4. M. Flexor Carpi Ulnaris
5. M. Flexor Digitorum
Superficialis
− Palmar Deep : 1. M. Flexor Digitorum Superficialis
2. M. Flexsor Pollicis Longus
3. M. Pronator Quadratus
*DORSAL
− Dorsal Superficial : 1. M. Brachio Radialis
2. M.Extensor Carpi Radialis Longus
3.M.Extensor Carpi Radialis Brevis
4.M.Extensor Digitorum Communis
5. M.Extensor Digiti Minimi
6. M.Extensor Carpi Ulnaris
7. M.Anconaeus
F. Otot-otot Tangan :
a. Otot-otot ibu jari (Thenar) :
1. M.Abductor Pollicis Brevis
2. M.Opponens Pollicis
3. M.Flexor Pollicis Brevis
4. M.Abductor Pollicis : * Caput Obliquum
* Caput Transversum
b. Otot-otot Hypothenar ( kelingking)
1. M.Palmaris Brevis
2. M.Abductor Digiti Minimi
3. M.Flexor Digiti Minimi Brevis
4. M.Opponens Digiti Minimi
c. Otot-otot Intermediate
1. M.Lumbricales
2. M.Interrossei
C. Otot-otot betis:
c. Lateral:
1. M. Peroneus Longus 2. M. Peroneus Brevis
D. Otot-otot Kaki:
a. Dorsal : - M. Extensor Digitorum Brevis
b. Plantar:
Lapisan I:
1. M. Abductor Hallculis
2. M. Flexor Digiorum Brevis
3. M. Abductor Digti Minimi
Lapisan II:
1. M. Quadratus Plantae
2. M. Mm Lumbricales
Lapisan III:
1. M. FlexorHallculisBrevis
2. M. Adductor Hallculis
3. M. FlexorDigti MinimiBrevis
Lapisan IV:
1. Mm. Interossei Dorsalis
Disusun Oleh :
dr. Simon Marpaung, DAFK, M.Kes
dr. Rebecca Rumesty Lamtiar, M.Biomed
PENDAHULUAN
Bila satu serat otot katak dirangsang untuk berkontraksi, terdapat senggang waktu antara
saat pemberian rangsang dengan awalterjadinya kontraksi mekanik, disebut masa/periode laten (±
75 m det). Pada periode ini terjadi perubahan-perubahan peristiwa listrik menjadi peristiwa
mekanik, yaitu pelepasan ion Ca dari retikulum sarkoplasma, yang kemudian berdifusi ke arah
elemen kontraktil.
Setelah periode laten, terjadi pemendekan otot akibat peregesaran miofilamen, disebut
sebagai masa/periode kontraksi, berlangsung sekitar 0,04 detik. Selanjutnya diikuti periode
relaksasi, dimana otot kembali ke panjang awal sebelum kontraksi. Periode ini berlangsung lebih
lama, yaitu sekitar 0,05 detik.
Sel otot rangka tidak dapat berkontraksi tanpa pemberian rangsang dari luar. Kepekaan
terhadap rangsang listrik dan mekanik lebih besar dibandingkan dengan rangsang hormonal atau
neuro sekresi
Di samping itu, satu sel otot rangka mengikuti hukum gagal atau tuntas (all or none law).
Tujuan :
Dapat menyatakan dan menentukan masa laten, masa kontraksi dan masa relaksasi
Otot dapat dirangsang untuk berkontraksi dengan menggunakan rangsang listrik, kimia,
mekanik, dan thermik.
Pada cara perangsangan ini, belum tentu semua serat otot dengan ambang rangsang terendah
akan berkontraksi
b. Rangsang tidak langsung, yaitu perangsangan melalui syaraf motorik otot yang bersangkutan.
Pada perangsangan ini, semua serat otot dalam 1 motor unit yang memiliki ambang rangsang
terendah akan berkontraksi.
Rangsangan pada masa relaksasi gelombang kontraksi yang ditambahkan pada gelombang
sebelumnya (terjadi sumasi gelombang) sehingga secara keseluruhan terlihat kekuatan kontraksi
meningkat.
Apabila rangsangan berulang diberikan pada masa kontraksi, terjadi tetanus sempurna (tidak
ada relaksasi sama sekali).
PERCOBAAN I
Nama / Stb :
Grup / Meja :
Tanggal :
No Hasil Observasi
1 Rangsangan langsung pada obat
Mekanis dengan pemijitan
a). segera menumbuk kontraksi Ya/tidak Masa laten : …….
b). kontraksi beberapa saat kemudian
Ya/tidak
Masa laten :……..
c). kontraksi 1x Ya/tidak
Masa laten :……..
d). kontraksi beberapa kali
Ya/tidak
e). Relaksasi kembali kepanjang awal Ya/tidak
2 Meletakkan kristal NaCL pada obat
a. idem
Ya/tidak
Masa laten :………….m/sec
b. idem
Ya/tidak
Masa laten :………….m/sec
c. idem
Ya/tidak Masa laten :………….m/sec
d. idem
Ya/tidak
e. idem
Ya/tidak
3 Rangsangan air panas pada otot
a. idem
Ya/tidak
Masa laten :…………m/sec
b. idem
Ya/tidak
Masa kontraksi :…….m/sec
c. idem
Ya/tidak Masa relaksasi:….. m/sec
d. idem
Ya/tidak
e. idem
Ya/tidak
4 Rangsangan pemijitan ujung proksimal dari saraf
a. idem
Ya/tidak
Masa laten :…………m/sec
b. idem
Ya/tidak
Masa kontraksi :…….m/sec
c. idem
Ya/tidak Masa relaksasi:….. m/sec
d. idem
Ya/tidak
e. idem
Ya/tidak
5 Meletakkan kristal NaCL pada ujung proksimal dari
saraf
a. idem
Masa laten :………….m/sec
Ya/tidak
b. idem
Ya/tidak Masa laten :………….m/sec
c. idem Masa laten :………….m/sec
Ya/tidak
d. idem
Ya/tidak
e. idem
Ya/tidak
6 Ranggsangan air panas pada ujung proksimal dari saraf
a. idem
Ya/tidak
Masa laten :…………m/sec
b. idem
Ya/tidak
Masa kontraksi :…….m/sec
c. idem
Ya/tidak Masa relaksasi:….. m/sec
d. idem
Ya/tidak
e. idem
Ya/tidak
Percobaan II
Percobaan I :
1. Kontraksi treppe (staircase effect) lebih tinggi dibandingkan dengan singel twitch
Ya / Tidak
Ya / Tidak
Ya / Tidak
Disusun Oleh :
dr.Victor M. L. Tobing, DAHK
I. PENDAHULUAN
II. PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
TOPIK : TULANG
SEDIAAN : 1. Trakea
2. Daun Telinga/Epiglotis
3. Diskus Intervertebralis
GAMBAR-GAMBAR :
Trakea
Epiglotis
Diskus Intervertebralis
PERTANYAAN :
2. Sebutkan jenis-jenis serabut jaringan ikat yang terdapat di dalam masing-masing jenis
tulang rawan.
6.
PRAKTIKUM
TOPIK : TULANG
2. Tulang Muda/Embrional
TUGAS : Gambarkan diagram suatu sistem havers dan zona-zona osifikasi enkonDral.
Gambar-Gambar :
FEMUR
Femur
Femur
PERTANYAAN :
1. Sebutkan 4 jenis tulang berdasarkan bentuk/morfologinya dan berikan satu contoh tulang
untuk setiap jenis
PRAKTIKUM
TOPIK : JARINGAN OTOT
OBJEKTIF : Menetapkan dengan Mikroskop Cahaya 3 jenis-jenis jaringan otot.
SEDIAAN : 1. Jaringan Otot Polos
2. Jaringan Otot Serat Lintang
3. Jaringan Otot Jantung
GAMBAR-GAMBAR :
Gambar 1 : JARINGAN OTOT POLOS
Dinding Usus
PERTANYAAN :
1. Jelaskan struktur otot polos, otot serat lintang dan otot jantung.
2. Jelaskan struktur endomisium, perimisium dan epimisium.
3. Jelaskan struktur suatu miofibril otot serat lintang dan miofibril otot jantung
4. Jelaskan struktur, lokasi dan fungsi serat Purkinje.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan satu sarkomer.
Disusun Oleh :
Dr. dr. Jenny Ria Sihombing, SpPK
dr. Renatha Nainggolan, M.Ked(ClinPath), SpPK
I. PENDAHULUAN
Transudat dan eksudat adalah sejumlah cairan yang mengumpul secara abnormal dalam rongga
badan : peritoneum, pleural dan pericard.
Tujuan :
Membandingkan warna, kejernihan, bau, bekuan, berat jenis, jumlah sel, hitung jenis serta beberapa
parameter kimia untuk membedakan apakah cairan eksudat (yang disebabkan oleh radang).
Bahan :
Cairan diperoleh dari punksi cairan pleural, pericardial atau peritoneal. Bila cairan tampak jernih,
tanpa antikoagulan, bila cairan keruh atau bercampur darah dapat diberi anti koagulan sitrat 20%
(0,01 ml/ml cairan). Pemeriksaan harus segera dilakukan (dalam waktu ½ jam setelah pengambilan
bahan).
II. PELAKSANAAN
Cara pemeriksaan
A. MAKROSKOPI
1. Volume cairan
2. Warna : kuning muda atau tua, kuning kehijau-hijauan, merah, cokelat, putih kekuning-
kuningan, atau putih seperti susu
3. Kejernihan : jernih, agak keruh atau sangat keruh
4. Bekuan : tidak ada bekuan (halus, berkeping atau kasar)
5. Berat jenis : diukur dengan refraktometer.
B. MIKROSKOPI
1. Jumlah sel :
Kocok cairan yang akan diperiksa
Hisap cairan sampai garis 1 lalu hisap larutan Turk sampai garsi 11, kocok pipet buang 3 tetes,
kemudian isilah kamar hitung Improved Neubauer dan biarkan selama 5 menit.
Hitung semua sel leukosit dalam seluruh bidang dengan pembesaran 10x.
Hitung semua sel yang terdapat dalam keempat “bidang besar” pada sudut-sudut (seperti hitung
leukosit)
Jumlah sel per UL = Jumlah sel x 25
Bila cairan keruh :
Kocok cairan yang akan diperiksa. Hisap larutan Turk sampai garis 0,5 lalu hisap cairan sampai
garis 11. Selanjutnya seperti diatas.
Jumlah sel per UL = Jumlah sel x 50
Cairan diputar dengan kecepatan 1500 – 2000 rpm selama 10 menit. Cairan diatas dibuang dan
sedimen dipakai untuk membuat sediaan apus.
Biarkan kering, lalu diwarnai dengan Wright / Glemsa. Lakukan hitung jenis sebanyak 100 sel.
Hitung jenis hanya membedakan sel mononuclear (limfosit dan monosit) serta sel poli nuklear
(segmen).
C. KIMIA
1) Tes Rivalta
Masukkan 100 ml aquadest ke dalam gelas ukur 100 ml. tambahkan 1 tetes asam asetat glasial
dan campurlah. Teteskan 1 tetes cairan yang diperiksa ke dalam campuran tersebut, dilepaskan
kira-kira 1 cm dari atas permukaan campuran. Lihat ada tidak kekeruhan.
Kekeruhan tidak ada ----------------------------------------- negatif
Kekeruhan ringan seperti kabut tipis-tipis ---------------- positif lemah
Kekeruhan nyata seperti kabut tebal ---------------------- positif
2) Protein
Cara pemeriksaan sama dengan protein dalam plasma.
3) Glukosa
Cara pemeriksaan sama dengan Glukosa dalam plasma
4) LDH
Cara pemeriksaan sama dengan LDH dalam plasma
Ratio :
Protein cairan plasma < 0,5 > 0,5
LDH cairan plasma < 0,6 > 0,6
Pendahuluan
C-Reaktive Protein merupakan suatu protein fase akut, sebagai petanda adanya kelaina,
seperti proses inflamasi/ peradangan atau kerusakan jaringan.
Keadaan-keadaan yang biasanya menunjukkan kenaikan protein fase akut meliputi: infeksi,
trauma, pembedahan, infark jaringan atau kanker stadium lanjut.
Namun demikian kenaikan derajat sedang dari C-RP, dapat terjadi pada seseorang yang
melakukan olahraga secara berlebihan atau pada bayi yang baru lahir.
Prinsip pemeriksaan:
Berdasarkan reaksi imunologi antara CRP sebagai antigen yang berasal dari pasien dengan latex
yang sudah dilapisi antibodi terhadap CRP
Bahan:
- Serum
Cara Pemeriksaan:
1. Teteskan satu tetes reagent CRP- Latex dalam lingkaran test yang disediakan.
Pembacaan Hasil:
Disusun Oleh :
I. PENDAHULUAN
II. PELAKSANAAN
JADWAL KEGIATAN
Minggu I
Aplikasi
Tanggal Hari Jam Kegiatan Cabang Ilmu Dosen yang
digunakan
Overview
Lecture Zoom/Google
08.00 – 09.50 Koordinator Blok HEO
Classroom
Peraturan Blok
MSS.1 Zoom/Google
06-04- 10.00 – 11.50 Anatomi SVS
Senin MSS.2 Classroom
2020
12.00 – 12.50 Istirahat
MSS. 59
Medical Education RPZ Zoom/Google
13.00 – 14.50
MSS.60 Classroom
MSS. 7 Zoom/Google
10.00 – 11.50 Histologi VT
MSS.8 Classroom
08-04- 12.00 – 12.50 Istirahat
Rabu
2020
Praktikum Anatomi Ekstremitas Superior Zoom/Google
13.00 – 15.50 SVS
Kelompok A Classroom
08.00 – 09.50
09-04-
Kamis 10.00 – 11.50
2020
12.00 – 12.50
13.00 – 16.50
08.00 – 09.50
10.00 – 11.50
09.40 – 10.25 Libur Paskah
10-04-
Jumat
2020
10.25 – 11.10
12.00 – 12.50
13.00 – 14.50
15.00-16.50
11-04-
Sabtu 08.00 – 11.50
2020
NB:
1.Temu Pakar: untuk seluruh dosen tetap dan dosen luar biasa yang terlibat dalam penyusunan skenario.
2. Briefing Pakar Skills Lab: untuk seluruh mahasiswa dan juga untuk seluruh dosen yang bertugas pada skills lab yang
bersangkutan
Minggu II
Tangga
Hari Jam Kegiatan Cabang Ilmu Dosen Daring
l
13-04-
Senin Libur Paskah
2020
08.00 – MSS. 39 SUF/ER Zoom/Googl
Patologi Anatomi
09.50 MSS. 40 S/PPG e Classroom
10.00 – Zoom/Googl
Praktikum Histologi Jaringan Otot dan Tulang EJS
11.50 e Classroom
14-04- 12.00 –
Selasa Istirahat
2020 12.50
MSS. 5
10.00 – SVS Zoom/Googl
Anatomi
11.50 e Classroom
MSS.6
15-04-
Rabu
2020 12.00 –
Istirahat
12.50
08.00 –
Belajar Mandiri
09.50
10.00 – MSS. 37 Zoom/Googl
Patologi Klinik JRS
11.50 MSS. 38 e Classroom
12.00 –
Istirahat
12.50
16-04-
Kamis
2020
13.00 – Praktikum Anatomi Ekstremitas Zoom/Googl
SVS e Classroom
14.50 Inferior Keompok A
15.00 –
16.50
MSS. 41 Patologi Anatomi Zoom/Googl
08.00 – SUF/ED
MSS. 42 e Classroom
09.50 S/PPG
10.00 – Praktikum Patologi Klinik Analisis Zoom/Googl
REN e Classroom
11.50 Cairan Sendi
09.40 – Temu Pakar
HEO
10.25 Pemicu 1
“Fraktur” WA group
15.00 –
Chapel Time
16.50
18-04- 08.00 –
Sabtu
2020 09.50
NB:
1.Temu Pakar: untuk seluruh dosen tetap dan dosen luar biasa yang terlibat dalam penyusunan skenario.
2. Briefing Pakar Skills Lab: untuk seluruh mahasiswa dan juga untuk seluruh dosen yang bertugas pada skills lab yang
bersangkutan
Minggu III
Tangga Dose
Hari Jam Kegiatan Cabang Ilmu Ruangan
l n
20-04- Senin 08.00 –
Tutorial I Pemicu 1 “Fraktur” Zoom
2020 09.50
10.00 –
Belajar Mandiri
11.50
12.00 – Istirahat
12.50
MSS. 13 Zoom/Goog
13.00 –
Ilmu Bedah RS le
14.50 MSS. 14 Classroom
15.00 –
16.50
08.00 – Tutorial I Pemicu 2
Zoom
09.50 “Infeksi pada Tulang dan Otot “
MSS. 15 Zoom/Goog
21-04- 10.00 – Ilmu Bedah
Selasa RS le
2020 11.50 MSS. 16 Classroom
12.00 –
Istirahat
12.50
Zoom/Goog
08.00 – Praktikum Patologi Anatomi Tumor
le
09.50 Jaringan Lunak Classroom
Zoom/Goog
13.00 – Praktikum Anatomi Ekstremitas
le
14.50 Inferior Kelompok C Classroom
15.00 –
Belajar Mandiri
16.50
08.00 – Tutorial II Pemicu 1”Fraktur”
Zoom
09.50
10.00 –
Belajar Mandiri
11.50
23-04- 12.00 –
Kamis Istirahat
2020 12.50
13.00 – MSS. 19 Zoom/Googl
Ilmu Bedah RS e Classroom
14.50 MSS. 20
15.00-
16.50
MSS. 21 Zoom/Goog
10.00 –
Ilmu Bedah RS le
24-04- 11.50 MSS.22 Classroom
Jumat
2020 09.40 – Temu Pakar LBD/ WA
Ilmu Penyakit Dalam
10.25 Pemicu 3 HLT/ Group
“Radang RD/
Sendi” YAM
/JPS
10.25 – Temu Pakar LBD/
11.10 Pemicu 4 HLT/
WA
“Osteoporos Ilmu Penyakit Dalam RD/
Group
is” YAM
/JPS
12.00 –
Istirahat
12.50
13.00 –
14.50
15.00 –
Chapel Time
16.50
25-04- 08.00 – Tutorial 2 Pemicu 2 “ Infeksi pada
Sabtu Zoom
2020 09.50 Tulang dan Otot”
NB:
1.Temu Pakar: untuk seluruh dosen tetap dan dosen luar biasa yang terlibat dalam penyusunan skenario.
2. Briefing Pakar Skills Lab: untuk seluruh mahasiswa dan juga untuk seluruh dosen yang bertugas pada skills lab yang
bersangkutan
Minggu IV
15.00 –
16.50
08.00 – Tutorial I Pemicu
Zoom
09.50 4”Osteporosis”
28-04- 10.00 –
Selasa Belajar Mandiri
2020 11.50
12.00 –
Istirahat
12.50
08.00 –
Belajar Mandiri
09.50
10.00 – MSS. 31 Ilmu Penyakit LBD/HLT/ Zoom/Google
11.50 MSS. 32 Dalam RD/YAM/JPS Classroom
29-04-
Rabu 12.00 –
2020 Istirahat
12.50
MSS. 23
13.00 – Ilmu Bedah Zoom/Google
RS
14.50 MSS. 24 Classroom
Tutorial II Pemicu 3 “Radang
08.00 –
Sendi” Zoom
09.50
10.00 –
30-04- Belajar Mandiri
Kamis 11.50
2020 12.00 –
12.50
13.00 – MSS. 25 Zoom/Google
Ilmu Bedah RS
14.50 MSS. 26 Classroom
MSS. 49
10.00 – Zoom/Google
IKM NHS
11.50 Classroom
01-05- MSS. 50
Jumat
2020
12.00 –
Istirahat
12.50
13.00 – MSS. 35 Zoom/Google
Radiologi RP
14.50 MSS. 36 Classroom
15.00 –
Chapel Time
16.50
Minggu V
Tangga
Hari Jam Kegiatan Cabang Ilmu Dosen Ruangan
l
Googlecla
08.00 –
Pleno Pakar Pemicu 1 “Fraktur” HEO/RS ssroom/W
09.50
ebinar
MSS. 51 Zoom/Go
10.00 – Ilmu Kedokteran SUR/DD
ogle
11.50 MSS. 52 Forensik H
Classroom
04-05-
Senin 12.00 –
2020 Istirahat
12.50
MSS. 43 Zoom/Go
13.00 – Farmakologi dan Terapi
OPM ogle
14.50 MSS. 44
Classroom
15.00 –
16.50
05-05- Selasa 08.00 – PlenoPakar Pemicu 2 “ Infeksi pada HEO/RS Googlecla
2020 09.50 Tulang atau Otot” ssroom/W
ebinar
MSS. 53 Zoom/Goo
10.00 –
Agama Kristen gle
11.50 MSS.54
Classroom
12.00 –
12.50
13.00 –
14.50
MSS. 61 Zoom/Go
15.00 –
Mandarin ogle
16.50 MSS. 62
Classroom
Googlecla
08.00 – Pleno Pakar Pemicu 3 “Radang pada
ssroom/W
09.50 Sendi”
ebinar
MSS. 27 Zoom/Go
10.00 –
Ilmu Bedah RS ogle
11.50
MSS. 28 Classroom
06-05-
Rabu 12.00 –
2020 Istirahat
12.50
MSS. 57 Zoom/Go
13.00 –
Bahasa Indonesia ogle
14.50 MSS. 58
Classroom
15.00 –
16.50
08.00 –
Pleno Pakar Pemicu 4 “Osteoporosis”
09.50
MSS. 33 LBD/HL Zoom/Go
10.00 –
Ilmu Penyakit Dalam T/RD/Y ogle
11.50 MSS. 34
AM/JPS Classroom
07-05-
Kamis 12.00 –
2020 Istirahat
12.50
MSS. 45 Zoom/Go
13.00 – Anestesi
SUS ogle
14.50 MSS. 46
Classroom
15.00 –
16.50
08-05- Jumat MSS. 47 Ilmu Gizi Zoom/Go
08.00 –
2020 MD ogle
09.50 MSS. 48
Classroom
MSS. 55 Zoom/Go
10.00 –
B. Inggris TP ogle
11.50 MSS. 56
Classroom
09.40 –
10.25
10.25 –
11.10
12.00 –
12.50
MSS. 63 Zoom/Go
13.00 –
Mandarin ogle
14.50 MSS. 64
Classroom
15.00 –
Chapel Time
16.50
09-05- 08.00 –
Sabtu
2020 09.50
KEPUSTAKAAN