Tim Pengajar:
Kelas A1 :
Esi Afriyanti, S.Kp.M.Kes
Devia Putri L, M.Kep.Ns.Sp.Kep.MB
Kelas A2:
Boby Febri Krisdianto, Ns.M.Kep
Elvi Oktarina,
M.Kep.Ns.Sp.Kep.MB
Kelas A3
Mulyanti Roberto, Ns.M.Kep
Dr. Reni Prima Gusty, SKp.M.Kes
Program Studi
S1 Keperawatan (program Regular)
Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
Tahun 2023
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
PROGRAM STUDI : S1 Keperawatan (Program
regular) FAKULTAS /PPs : Keperawatan
UNIVERSITAS ANDALAS
Catatan : CPL 5 Mampu mengembangkan keahlian profesional melalui pembelajaran seumur hidup (KU3)
S : Sikap KPI 2. Melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review
P : Pengetahuan tentang
KU : Keterampilan Umum praktik keperawatan yang dilaksanakannya
KK : Keterampilan KPI 4. Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan
Khusus pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat
CPL 6 Mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan sebagai upaya peningkatan kualitas asuhan keperawatan dalam
tatanan klinik maupun komunitas (KK1)
KPI 1. Melakukan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan pada seluruh bidang keilmuan keperawatan,
sesuai standar dan kewenangan yang didelegasikan
KPI 3. Melakukan pengkajian keperawatan untuk memperoleh informasi kesehatan yang lengkap dan akurat
menggunakan berbagai teknik pengkajian keperawatan
KPI 7. Melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan
lain
CPL 7 Mampu melaksanakan edukasi dengan keterampilan komunikasi menggunakan berbagai bahasa dalam asuhan
keperawatan dan informasi ilmiah (KK2)
KPI 2. Menjelaskan konsep dan prinsip, dan melakukan penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya
pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan tertier
Bahan Kajian/ Materi 1. Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan biokimia terkait sistem muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi
Pembelajaran sensori, sistem persarafan.
2. Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada gangguan a. sistem muskuloskeletal (fraktur, dislokasi, keganasan
pada tulang), b. sistem intergumen (luka bakar, dermatitis,herpes, STDs, stephen johnson), c. sistem persepsi sensori
(glaukoma, katarak,otitis, vertigo), d. sistem persarafan (Stroke, tumor otak, meningitis, Tourette syndrome).
3. Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi secara
komprehensif meliputi bio-psikososio-spiritual) sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan
4. Persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan diagnostik dan laboratoriumpada masalah gangguan
sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan
5. Pendidikan kesehatan pada masalah gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan
6. Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksanaan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan
persarafan
7. Peran dan fungsi perawat serta Fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen,
persepsi sensori dan persarafan pada klien dewasa 8. Intervensi keperawatan pada sistem muskuloskeletal, sistem
integumen, sistem persepsi sensori dan sistem persyarafan
8. Intervensi keperawatan pada sistem muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi sensori dan sistem persyarafan
Referensi Utama :
1. Brunner & Suddarth;s (2013). Textbook of Medical –Surgical Nursing . Handbook For 13th Edition. Lippincott Williams &
Wilkins
2. Black,J.M., Matassarin,E.(2000) Intoduction to Medical - Surgical Nursing, 5th Edition. Elsevier. Mosby e. DPP PPNI.
(2017) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Ed. 1
3. IOWA OUTCOMES PROJECT. (2000). Nursing Outcomes Classification (NOC). 2nd ed. Mosby.Inc
4. Lemone, Burke (2004) Medical Surgical Nursing. Critical Thinking in Client Care. International ed.New Jersey:
Pearson Education Inc
5. Luckman and Sorensen. (1990). Medical surgical nursing. Philadelphia: W.B Saunders Company
6. Martini. (2001). Fundamentals of anatomy and physiology, (5th ed.). Ch 23, pp 814-844. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
7. Nanda. (2013) Nursing Diagnoses: Definitions and Classification (NANDA) 2013 – 2015.
8. R. Sjamsuhidayat & de jong. (2014) Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed.3 . EGC
9. Willey-Blackwell Paulsen, D. F. (1996). Basic histology, (3rd ed.). Ch 17, pp 218-229. Connecticut: Appleton & Lange.
10. Pricella LeMode, Kaven M.Burke. (1996). Medical surgical nursing. New york:Addison Wesley.
11. Smeltzer,S.C., Bare,B.G.(2000) Brunner and Suddarth’s Texbook of Medical Surgical
Nursing.9thed.Philadelphia: Lippincott
12. Wilson, Giddens (2001) Health Assessment for Nursing Practice. 2nd ed. Missouri: Mosby. Inc
Pendukung : Tuliskan Pustaka pendukung jika ada, sebagai pengayaan literasi
1. ………………………………………………………………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………………………………………………………………..
Media Pembelajaran Perangkat lunak : Perangkat keras :
Ms Office, MS Teams, Zoom, PC/Laptop/gadget/HP
Software terkait tugas/kasus,
dll
Tim Pengajar 1. Esi Afriyanti, S.Kp.M.Kes
2. Devia Putri L, M.Kep.Ns.Sp.Kep.MB
3. Boby Febri Krisdianto, Ns.M.Kep
4. Elvi Oktarina, M.Kep.Ns.Sp.Kep.MB
5. Mulyanti Roberto, Ns.M.Kep
6. Dr. Reni Prima Gusty, SKp.M.Kes
Mata Kuliah Pra-Syarat Ilmu dasar keperawatan 1,2 dan Keperawatan dasar 1,2 serta Keperawatan Medikal Bedah 1,2
Pelaksanaan Perkuliahan
1,2,5 CP-MK 1: (CPL Ketepatan dalam Presenta Kuliah; - Mahasiswa Mahasiswa Power Pengantar Kuliah 1-11
,8,11 2; KPI 3) Mahasiswa si kasus Pengenalan mencari berdiskusi dalam point Pengantar
mampu (3%) RPS, referensi dan kelompok tentang I-learn Keperawatan
Mahasiswa menjelaskan Penjelasan mempelajari materi kuliah dan Video Sistem
mampu tentang Anatomi, Laporan tugas-tugas tentang materi tugas kelompok muskuloskeletal
menjelaskan fisiologi, kimia, kasus/ kasus dan kuliah yang akan integumen, persepsi
tentang Anatomi, fisika dan Tugas- pembagian Mahasiswa dilakukan sensori dan
fisiologi, kimia, biokimia terkait PR (3%) kelompok mengerjakan [1 x 2 x 60 menit] persarafan
fisika dan sistem Diskusi dan tugas kuliah Konsep anatomi,
biokimia terkait muskuloskeletal, UTS yang diberikan
Tanya Jawab Anatomi, fisiologi,
sistem sistem integumen, (3%) [1 x 2 x 60
materi kimia, fisika dan
muskuloskeletal, sistem persepsi menit]
kuliah dan biokimia terkait
sistem integumen, sensori, sistem UAS
sistem persepsi persarafan (3%) tugas- tugas sistem
sensori, sistem [1 x 2 x 50 menit] muskuloskeletal,
persarafan sistem integumen,
sistem persepsi
sensori, sistem
persarafan.
2, 5, CP-MK 2: (CPL Ketepatan dalam Presenta Kuliah; - Mahasiswa Mahasiswa Power Pengantar Kuliah 1-11
8, 2; KPI 3) Mahasiswa si kasus Pengenalan mencari berdiskusi dalam point patofisiologi,
10, mampu (3%) RPS, referensi dan kelompok tentang I-learn farmakologi dan
11 Mahasiswa menjelaskan Penjelasan mempelajari materi kuliah dan Video terapi diet pada
mampu tentang Laporan tugas-tugas tentang materi tugas kelompok gangguan sistem
menjelaskan patofisiologi, kasus/ kasus dan kuliah yang akan muskuloskeletal,
patofisiologi, farmakologi dan Tugas- pembagian Mahasiswa dilakukan sistem intergumen,
farmakologi dan terapi diet pada PR (5%) kelompok mengerjakan [5 x 2 x 60 menit] sistem persepsi
terapi diet pada gangguan sistem Diskusi dan tugas kuliah sensori, sistem
gangguan sistem muskuloskeletal, UTS Tanya Jawab yang diberikan persarafan
muskuloskeletal, sistem (5%) materi kuliah [5 x 2 x 60
sistem intergumen, dan tugas- menit]
intergumen, sistem persepsi UAS tugas
sistem persepsi sensori, sistem (5%) [5 x 2 x 50
sensori, sistem persarafan menit]
persarafan Praktek
lapangan
(5%)
3, 4, CP-MK3 : (CPL
6, 7, 2; KPI 5)(CPL 5; Presenta Tanya Jawab - Mahasiswa Mahasiswa Power Asuhan 1-11
8, KPI 2, KPI Ketepatan dalam si kasus materi kuliah dan mencari berdiskusi dalam point keperawatan sistem
9,10, 5)(CPL 6; KPI 3; merancang (4%) tugas-tugas referensi dan kelompok tentang I-learn muskuloskeletal,
12, KPI 7) asuhan [9 x 2 x 50 mempelajari materi kuliah dan Video integumen, persepsi
13 keperawatan Laporan tentang materi hasil studi kasus sensori dan
Mahasiswa (pengkajian, kasus kuliah yang telah persarafan
mampu analisa data, (5%) Mahasiswa dilakukan Analisis data
merancang diagnosis mengerjakan [9 x 2 x 50 menit] pengkajian
asuhan keperawatan, UTS tugas kuliah keperawatan pada
keperawatan intervensi, (5%) yang diberikan
pasien
(pengkajian, implementasi dan Mahasiswa
berdasarkan kasus
analisa data, evaluasi secara UAS menerapkan
diagnosis komprehensif (5%) konsep materi dan kasus kelolaan
keperawatan, meliputi bio- pada studi yang diambil
intervensi, psikososio- kasus yang Menegakkan
implementasi dan spiritual) sistem didapatkan diagnose
evaluasi secara muskuloskeletal, [9 x 2 x 50 keperawatan
komprehensif integumen, menit] berdasarkan
meliputi bio- persepsi sensori Praktek Praktek lapangan Mahasiswa berdasarkan kasus
psikososio- dan persarafan lapangan [9 x 2 x 50 menit] Mahasiswa melakukan asuhan dan kasus kelolaan
spiritual) sistem (5%) melakukan keperawatan pada yang diambil
muskuloskeletal, asuhan pasien Merancang
integumen, keperawatan di intervensi
persepsi sensori tatanan klinik keperawatan
dan persarafan berdasarkan kasus
dan kasus kelolaan
yang diambil
CP-MK 5: (CPL Praktek lapangan Mahasiswa Mahasiswa Modul Pendidikan kesehatan 1-11
- 7; KPI 2) Ketepatan dalam praktek [1 x 2 x 50 menit] mencari berdiskusi dalam praktek pada pasien yang
melakukan lapangan referensi dan kelompok tentang lapang terdapat dalam asuhan
Mahasiswa Pendidikan (5%) mempelajari materi an keperawatan pada
mampu kesehatan pada SOP/ materi penyuluhan yang Power gangguan sistem
melakukan gangguan sistem praktek diberikan point muskuloskeletal
pendidikan muskuloskeletal, lapangan [14 x 2 x 60 I-learn (fraktur, dislokasi,
kesehatan pada integumen, menit] l arthritis, keganasan
masalah persepsi sensori Mahasiswa pada tulang), sistem
gangguan sistem dan persarafan di melaksanakan integumen (luka bakar,
muskuloskeletal, tatanan klinik penyuluhan dermatitis, herpes,
integumen, pada pasien STDs, stephen
persepsi sensori yang terpilih johnson), sistem
dan persarafan persepsi sensori
(glaukoma, katarak,
otitis, vertigo), sistem
persarafan (Stroke,
tumor otak, meningitis,
Tourette syndrome)
14 CP-MK 6: (CPL Ketepatan dalam Laporan Diskusi dan Tanya - Mahasiswa Mahasiswa Power Konsep dasar 1-11
5; KPI 3) menelaah hasil- kasus/ mencari berdiskusi dalam point Evidence Based
hasil penelitian tugas PR Jawab materi referensi dan kelompok tentang I-learn Nursing
Mahasiswa tentang (2%) kuliah, tugas studi mempelajari materi kuliah dan Artikel Practice
mampu penatalaksanaan kasus, tentang materi hasil analisis Jurnal/ (EBNP)
Integrasi hasil
menganalisa gangguan sistem UTS kuliah jurnal yang telah Databa penelitian dalam
hasil-hasil muskuloskeletal (2%) Presentasi laporan Mahasiswa dilakukan sed asuhan keperawatan
penelitian tentang (fraktur, dislokasi, studi kasus mengerjakan [1 x 2 x 60 menit] pada gangguan
penatalaksanaan arthritis, UAS [1 x 2 x 50 menit] tugas kuliah sistem
gangguan sistem keganasan pada (2%) yang diberikan muskuloskeletal
muskuloskeletal, tulang), sistem [1 x 2 x 60 (fraktur, dislokasi,
integumen, integumen (luka menit] arthritis, keganasan
persepsi sensori bakar, dermatitis, pada tulang), sistem
dan persarafan herpes, STDs, integumen (luka
stephen johnson), bakar, dermatitis,
sistem persepsi herpes, STDs,
sensori stephen johnson),
(glaukoma, sistem persepsi
katarak, otitis, sensori (glaukoma,
vertigo), sistem katarak, otitis,
persarafan vertigo), sistem
(Stroke, tumor persarafan (Stroke,
otak, meningitis, tumor otak,
Tourette meningitis, Tourette
syndrome) syndrome)
1 CP-MK 7: (CPL Ketepatan dalam Diskusi dan - Mahasiswa Mahasiswa Power Pengantar Kuliah
5; KPI 2) Mahasiswa UTS Tanya Jawab mencari berdiskusi dalam point Pengantar
mampu (5%) materi referensi dan kelompok tentang I-learn Keperawatan
Mahasiswa menjelaskan kuliah dan mempelajari materi kuliah dan Video Sistem
mampu peran dan fungsi tugas- tugas tentang materi tugas kelompok muskuloskeletal
menjelaskan perawat serta [1 x 2 x 50 menit] kuliah yang akan integumen, persepsi
peran dan fungsi fungsi advokasi Mahasiswa dilakukan sensori dan
perawat serta pada kasus mengerjakan [1 x 2 x 60 menit] persarafan
fungsi advokasi dengan gangguan tugas kuliah Konsep anatomi,
pada kasus sistem yang diberikan Anatomi, fisiologi,
dengan gangguan muskuloskeletal, [1 x 2 x 60 kimia, fisika dan
sistem integumen, menit] biokimia terkait
muskuloskeletal, persepsi sensori sistem
integumen, dan persarafan muskuloskeletal,
persepsi sensori pada klien dewasa sistem integumen,
dan persarafan sistem persepsi
pada klien dewasa sensori, sistem
persarafan.
1-14 CP-MK 8: (CPL Ketepatan dalam Evaluasi Demonstrasi, - Mahasiswa Mahasiswa Modul perawatan luka 1-11
prakt 5; KPI 1; KPI 3: mendemonstrasik praktiku redemonstrasi mencari berdiskusi dalam praktik bakar,
perawatan
ikum KPI 7) an intervensi m (15%) Diskusi dan Tanya referensi dan kelompok tentang um luka operasi, luka
Mahasiswa keperawatan pada mempelajari SOP/ materi Video decubitus,
mamapu gangguan sistem Quiz Jawab materi SOP/ materi praktikum yang praktik Wound care
mendemonstrasik muskuloskeletal, (10%) praktikum praktikum diberikan um modern
an intervensi integumen, [14 x 2 x 50 menit] Mahasiswa [14 x 2 x 60 Power Body movement/
keperawatan pada persepsi sensori mengerjakan menit] point body mechanic
sistem dan persarafan modul pra I-learn Ambulasi dini
muskuloskeletal, praktikum yang l Fiksasi dan
sistem integumen, diberikan imobilisasi
sistem persepsi Mahasiswa ROM exercise
sensori dan sistem mempelajari Irigasi mata
persyarafan video Tetes mata
praktikum yang Irigasi telinga
diberikan Tetes telinga
[14 x 2 x 60 Pain management
menit]
Catatan:
1. Capaian Pembelajaran Lulusan/ Program Studi (CPL) adalah kemampuan dari lulusan program studi dalam menginternalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang didapatkan selama proses pembelajaran
2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) adalah CPL yang diturunkan ke dalam mata kuliah
3. Sub-Capaian Mata Kuliah (Sub-CPMK) adalah CPMK yang diturunkan ke dalam pertemuan perkuliahan yang dapat diukur dan diobservasi dan kemampuan yang diharapkan untuk tiap stase pembelajaran dengan
materi perkuliahan yang spesifik
4. Indikator penilaian proses dan hasil bersifat pernyataan yang spesifik dan terukur yang dapat mengidentifikasi kemampuan peserta didik atau hasil kinerja dengan data-data pendukung
5. Kriteria penilaian adalah panduan yang digunakan sebagai alat ukur penilaian berdasarkan indilator yang telah ditetapkan. Dapat digunakan oleh dosen/ tim pengajar untuk penilaian agar tidak bias dan konsisten
6. Bentuk penilaian tes: Tes tertulis, kuis, essai, multiple choice, UTS, UAS, dll
7. Bentuk penilaian non-tes: tes oral (wawancara), paper, presentasi, role play, review jurnal, dll
8. Bentuk pembelajaran: Kuliah, Responsi, Tutorial, Seminar, Praktikum, Bengkel kerja, Praktik lapangan, Riset, Community service, dan bentuk pembelajaran yang setara
9. Metode pembelajaran: Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery learning, Self-Directed Learning, Cooperative learning, Collaborative learning, Contextual learning, Project-based learning,
dan metode lain yang setara
10. Aktivitas belajar: LS (Live Synchronous), VS (Virtual Synchronous), SA (Self-Directed Asynchronous), CA (Collaborative Asynchronous)
11. Materi Pembelajaran: subjek pembelajaran yang diturunkan berdasarkan bahan kajian yang dibebankan pada matakuliah, dan dikandung oleh CPMK maupunSub-CPMK. Materi pembelajaran dapat disajikan
dalam pokok bahasan-sub pokok bahasan, atau tematik-tematika yang dikemas sebagai bahan ajar
12. Media Pembelajaran: Pertemuan tatap muka secara virtual (realtime), misalnya menggunakan Zoom, GoogleMeet, Microsoft Team, WebEx, dll; Interaksi langsung berbasis teks, dapat dilakukan pada LMS (i-
learning Unand) atau Media Sosial seperti: Whatsapp, Telegram, Messager, dll; Komunikasi langsung melalui suara (voice) melalui phone maupun Whatsapp; Bahan ajar berupa teks dalam format PDF seperti: E-
Book, E-Journal atau HTML (hypertext); File presentasi, seperti PPT; Video dengan format pemaparan materi kuliah oleh dosen atau presenter tentang uraian topik, bersifat monolog, bisa juga berupa Vlog namun
relevan dengan CPMK; Motion Graphic merupakan sajian bahan ajar 2 Dimensi dalam format animasi, kombinasi antara gambar, tulisan dan voice over; Animasi (simulasi) merupakan sajian materi simulasi atau
demonstrasi dalam format animasi Dua Dimensi atau 3 Dimensi; Audio (Podcast) merupakan bahan ajar dalam format audio, baik yang sifatnya rekaman (stand alone) maupun streaming; Assignment merupakan
tugas mandiri berupa latihan pemahaman konsep atau praktek yang diberi rentang waktu penyelesaian tugas
Bobot penilaian setiap capaian Pembelajaran Mata kuliah
CP-MK-1 : 12%
CP-MK-2 : 23%
CP-MK-3 : 24%
CP-MK-4 : 5%
CP-MK-5 : 5%
CP-MK-6 : 6%
CP-MK-7 : 10%
CP-MK-8 : 15%
Langkah ini dilakukan pada pertemuan pertama dari setiap system, dipandu
oleh dosen/tutor.
Langkah ini dilakukan pada pertemuan pertama dari setiap system, dipandu
oleh dosen/tutor.
D. Langkah 4: menginventarisasi atau menambah konsep bagi individu secara sistematis
dari berbagai penjelasan yang didapatkan pada langkah 3 (Wood, 2003). Kaji ulang
langkah 2 dan 3, lalu tata penjelasan-penjelasan menjadi solusi sementara. Notulen
menata penjelasan penjelasan
1. Perumusuan hipotesis / plausible explanation.
2. Identifikasi dan karakteristik pengetahuan yang diperlukan.
3. Identifikasi pengetahuan yang telah diketahui.
4. Identifikasi pengetahuan yang belum diketahui.
5. Identifikasi sumber pengetahuan yang tepat untuk mempelajari pengetahuan
yang belum diketahui.
Langkah ini dilakukan pada pertemuan pertama dari setiap system, dipandu
oleh dosen/tutor.
Langkah ini dilakukan pada pertemuan kedua dari setiap system, dilakukan
secara berkelompok, dipandu oleh dosen/tutor.
Langkah ini dilakukan pada pertemuan ketiga dari setiap system, dilakukan
secara berkelompok, dipresentasikan didepan kelas, dipandu oleh dosen/tutor.
Skenario Stroke
Seorang pasien Tn. N, laki-laki, 54 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan lemah
separuh badan sebelah kanan, tangan dan kaki kanan tidak bisa bergerak serta wajah miring ke kanan.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit darah tinggi, pernah stroke 2 tahun yang lalu, dan tidak pernah
rutin memeriksakan tekanan darahnya. Sebelum sakit pasien memiliki kebiasaan merokok 1 pak per
hari dan minum kopi 2 kali sehari serta lebih banyak berdiam di kamar (jarang berolahraga).
Pemeriksaan fisik ditemukan TD 120/90 mmHg, N 78x/ menit, S36ºC, RR 20x/ menit, TB 170 cm,
BB 68 kg. hasil CT scn menunjukkan adanya perdarahan di forntal seluas ±4 cm.
Pada dada ditemukan Tidak ada pernapasan cuping hidung, pernapasan regular dan tidak
cheynestokes, tidak mengorok, vocal fremitus sama antara kanan dan kiri, sonor, Vesikuler dan tidak
ada suara napas tambahan ronchi dan wheezing. Sistem persyarafan nervus I: olfaktorius: pasien dapat
mencium aoma wangi dari parfum, II: optikus: pasien dapat menyebutkan jumlah jari dalam jarak 0,5
meter baik mata sebelah kanan maupun kir,namun penglihatan kiri sering ganda, III: okulomotorius:
reflek cahaya +/+, pupil anisokor 3/2 mm, IV: trochlear: mata pasien dapat mengikuti arah jari perawat
ke atas dan ke bawah, V: trigeminalis: pasien dapat merasakan sentuhan di kulit wajah dan sekitar
bibir serta masih dapat menggerakkan rahang, VI: abdusen: mata pasien dapat mengikuti arah jari
perawat ke samping kanan dan kiri, VII: fasialis: pasien dapat tersenyum namun bibir miring ke
kanan, VIII: auditorius: pasien dapat mengulangi kata yang diucapkan perawat, IX: glosofaringeal:
pasien dapat menelan dan tidak tersedak saat minum. Selain itu pasien juga dapat merasakan rasa
manis pada the, X: vagus: pasien disartria , XI: asesorius: pasien hanya dapat mengangkat bahu dan
lengan sebelah kiri, XII: lidah dan mulut miring ke kanan danbicara pelo. Pada ekstremitas ditemukan
parase ekstremitas kanan. Tangan kiri terpasang infus, tidak ada plebitis dan kemerahan, fisik lemah
akral hangat, turgor <2 detik, CRT <2 detik. Saat ini pasien merasa lemah dan separuh badan kiri
terasa berat untuk digerakkan dengan hasil kekuatan otot 3333. Pasien didiagnosa mengalami stroke.
Skenario Meningitis
Seorang laki-laki Tn M (34 tahun) datang dibawa oleh keluarganya ke UGD RS M djamil dengan
penurunan kesadaran sejak 3 hari yang lalu SMRS. Penurunan kesadaran terjadi tiba-tiba, terjadi
pertama kali pada hari sabtu pagi sewaktu pasien bangun tidur, pasien terlihat lemas dan ingin tidur
terus-menerus, pasien di panggil oleh keluarganya tidak ada berespon untuk menjawab, tetapi pada
malam minggu pasien mulai ada respon jika dipanggil, makan atau minum pasien masih bisa jika di
suapi oleh istri pasien. Minggu pagi pasien terlihat masih sama dengan sebelumnya, tetapi ia ketika
ditanya nama anak dan keluarga pasien masih ingat. Senin pagi pasien menggigil dan tiba-tiba
kesadarannya mulai turun kembali. Pasien juga disertai dengan demam sejak ± 3 hari, demam terjadi
pada malam hari dan menghilang jika pada pagi hari. Riwayat Kejang (-). memiliki riwayat demam
tifoid (+), Tekanan Darah : 140/80 mmHg, Nadi : 88 x/m, Frekuensi Nafas : 28
x/m Temperatur: 37,6˚c
Sejak 1 bulan yang lalu pasien mengeluhkan sakit pada kepalanya, sakit dirasakan hilang timbul,
sakit kepala terasa pada bagian tengkuk/kepala bagian belakang. Sakit kepala terasa tertusuk-tusuk dan
berat pada leher, pasien juga mengeluhkan adanya batuk-batuk sejak > 3 minggu, batuk berdahak.
Dahak berwarna keputihan, pada akhir bulan januari pasien pernah batuk berdarah, darah berwarna
merah segar, disertai sesak disangkal oleh keluarga. Batuk-batuk juga disertai dengan napsu makan
yang munurun dan berat badan yang menurun juga.
- Hasil pemeriksaan fisik pernafasan vesikuler +/+, rhonki +/+, wheezing -/-, Kaku Kuduk: (+),
Tanda Kerniq: (+). Diagnosa - Meningitis Tuberculosa.
- Terapi nonformakologi: Diit tinggi KH, Protein, rendah lemak
- Terapi farmakologi:
O2 2-3L/m
IVFD Assering/8 jam
Citicholin 2x250mg
Ranitidin 2x1
Ceftriaxone 1x2gr
Dexamentasone 3x1amp
NGT-kateter
- Hasil laboratorium
Nyonya L, usia 45 tahun, Islam, sudah menikah, tidak bekerja, suku Jawa, tinggal di Teluk
Betung datang ke Rumah Sakit Abdul Moeloek pada tanggal 04 Maret 2019, diantar oleh keluarganya
dengan keluhan nyeri kepala sejak satu setengah tahun yang lalu. Nyeri kepala dirasakan pada bagian
depan ditepi dahi pada kedua sisi seperti berdenyut. Nyeri kepala dirasakan hampir setiap hari dan
dirasakan selama ±satu jam setiap harinya terutama pada pagi hari. Nyeri kepala disertai muntah (+),
muntah berupa makanan, dan cairan, keluhan adanya demam disangkal.Selama ini pasien tidak pernah
berobat kedokter dan hanya mengkonsumsi obat warung.Sekitar ±enam bulan yang lalu nyeri kepala
dirasakan semakin sering dan semakin memberat, muntah (+) tanpa didahului adanya mual, kejang (-).
Obat warung yang selama ini dikonsumsi sudah tidak meredakan nyeri kepala yang dirasakan oleh
pasien.Pasien lalu berobat kedokter dan diberi obat. Pasien tidak rutin berobat dan mengkonsumsi obat
yang diberikan oleh dokter, karena pasien merasa nyeri kepala sudah berkurang.Sejak ±satu bulan
sebelum masuk rumah sakit (SMRS), pasien mengeluhkan pandangan mata kabur dan terasa gelap,
keluhan tersebut dirasakan pasien secara perlahan. Nyeri kepala bagian depan (+), hilang timbul, dan
tidak berkurang setiap harinya, keluhan lainnya yaitu muntah (+), demam (-), dan kejang (-), lalu
pasien berobat ke dokter mata dengan keluhan pandangan mata buram dan terasa gelap yang dirasakan
pasien secara perlahan dan dikatakan oleh dokter tidak ada kelainan pada mata dan dianjurkan untuk
CT-scan kepala karena nyeri kepala yang dirasakan selama beberapa bulan ini, tetapi pasien menolak.
Satu minggu SMRS pasien kembali mengeluhkan pandangan mata buram, nyeri kepala yang semakin
memberat pada bagian depan ditepi dahi, dan muntah (+) berkurang.
Pasien juga merasakan lemah pada lengan dan kaki kanan. Keluhan tersebut dirasakan secara
tiba-tiba, sehingga pasien merasa sulit untuk memegang barang dan sedikit lemas saat
berjalan.Sehingga pasien kembali berobat kedokter dan disarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut
(pemeriksaan CT-scan kepala).Sejak satu hari SMRS pasien mengeluhkan nyeri kepala. Nyeri kepala
bagian depan ditepi dahi pada kedua sisi, nyeri kepala timbul beberapa jam, dan semakin memberat di
pagi hari serta saat posisi tidur terlalu datar. Pandangan mata buram (+), lengan dan tungkai kanan
tersa kaku sehingga pasien sulit untuk melakukan aktivitas, muntah satu kali, muntah tanpa didahului
mual, dan muntah berupa makanan yang dimakan. Pemeriksaan fisik pasien didapatkan kesadaran
kompos mentis. Tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi pernafasan
20x/menit, suhu 37o C. Status generalis paien didapatkan kepala, mulut, leher, jantung, dan paru
pasien dalam batas normal.Pada pemeriksaan neurologis nervus kranialis didapatkan kelainan pada
nervus II visus menurun 2/60bedsite - 3/60 bedsite, nervus VII sudut mulut tertarik ke kiri, kekuatan
otot superior 2/5, kekuatan otot inferior 2/5. Dari hasilmini mental status examniation (MMSE)
diperoleh hasil kemungkinan gangguan kognitif dengan jumlah skor 18.
Pada pemeriksaan patologis ditemukan refleks babinsky (+/-). Pasien menjalani pemeriksaan
CT-scan dan diperoleh kesan SOL dengan gambaran: tampak massa yang menyebabkan pergeseran
midline shift ke kanan, hipodens dengan batas tegas dan defek fentrikel 3, 4 dengan disertai oedem
fokal. Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang maka pada pasien ini dapat
ditegakkan diagnosis klinis yaitu Sephalgia kronik (+) hemiparese dekstra (+) parese N. II & N. VII
UMN central.Diagnosis tropis adalah hemisfer cerebri sinistra dan diagnosis etiologi adalah SOL ec
tumor otak.
SKENARIO SISTEM MUSKULOSKELETAL
Skenario Gout
Pasien Ny. S, 63 tahun datang ke Puskesmas diantar oleh anaknya untuk berobat karena sering
terasa pegal dan nyeri pada jarijari tangan serta lutut kanan. Nyeri sendi dirasakan hilang timbul
dan menghilang dengan sendirinya. Nyeri dirasakan berdenyut-denyut, skala 4 (NRS 0-10).
Biasanya nyeri akan dirasakan bertambah setelah sebelumnya pasien mengkonsumsi sayur-sayur
berwarna hijau tua seperti daun singkong. Nyeri juga dirasakan bertambah apabila cuaca sedang
dingin, terasa seperti kesemutan. Nyeri dirasakan hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu dan
semakin memberat sejak 1 minggu sebelum ke puskesmas. Sebelumnya 1 bulan yang lalu pasien
mengeluhkan nyeri sendi di jari-jari (ibu jari dan jari telunjuk) kaki kanan dan lutut kanan sampai
susah untuk berjalan. Pasien juga mengatakan sebelumnya nyeri terjadi hilang timbul pada sendi
lain, tetapi tidak pernah disertai bengkak ataupun kemerahan. Pasien mengaku pernah diperiksa
asam urat dan hasilnya tinggi. Pasien masih dapat bekerja dan tidak mengonsumsi obat-obatan
untuk mengurangi keluhannya. Riwayat merokok aktif maupun pasif disangkal oleh pasien.
Riwayat memiliki penyakit kencing manis dan hipertensi tidak pernah dialami pasien. Riwayat
penyakit keluarga yang pernah dialami tidak diketahui oleh pasien. Pasien mengatakan bahwa di
keluarganya tidak ada yang menderita keluhan berupa bengkak dan nyeri sendi yang serupa seperti
pasien. Pasien biasanya makan 2-3 kali sehari. Makanan yang dimakan cukup bervariasi. Namum
pasien suka mengkonsumsi makanan yang berlemak, seperti daging dan kuning telur, jeroan,
melinjo, dan makanan bersantan. Pasien tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol ataupun
jamuan, dan pasien jarang berolahraga. Dalam kegiatan sehari-hari pasien hanya di rumah saja,
setiap pagi pasien berjualan nasi uduk di rumahnya untuk mengisi kekosongan agar tidak
menganggur. Semua kegiatan rumah tangga dikerjakannya bersama dengan anak dan cucu yang
Keadaaan umum: tampak sakit ringan; suhu: 36 C; tekanan darah: 130/80 mmHg; frek. nadi: 94
x/menit; frek. nafas: 20 x/menit; berat badan: 58 kg; tinggi badan: 155 cm; status gizi: overweight
(IMT : 24,1). Status generalis : kepala, mata, telinga, hidung, mulut, leher, paru, jantung, abdomen
semua dalam batas normal. Status lokalis : Regio genu dextra/sinistra L (look): Deformitas (-/-),
warna dalam batas normal F (feel): Warm (+/+), bony tenderness (-/-), nyeri tekan +/+ M (move):
Krepitasi (-/-), ROM baik/baik (ekstensi 90 tidak terbatas)
Pemeriksaan Penunjang : Laboratorium
Asam urat : 7,39 mg/dl
Kolesterol : 165,2 mg/dl
Diagnosa medis : Artritis
Gout
Skenario fraktur
Ny. H (41 tahun) dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien seorang
pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan lalu lintas, tertabrak sepeda motor lain dari arah
samping kiri kemudian pasien jatuh ke kanan dan menabrak pembatas jalan. Saat kejadian
penderita dalam kondisi sadar, tanpa disertai tanda cidera kepala.
Hasil pemeriksaan TTV didapatkan : TD :120/70 mmHg, Pernapasan :20x/I, Nadi :82 x/i Suhu:
36,8 ºC . Pada status lokalis cruris kanan, inspeksi terdapat swelling dan deformitas tetapi tidak
tampak jejas maupun vulnus apertum. Pada palpasi terdapat nyeri tekan dan krepitasi. Pasien tidak
mampu melakukan knee fleksi, dan ROM terbatas. Pemeriksaan x-ray dan CT Scan genu kanan
ditemukan tampak gambaran fraktur kominutif.
Setelah 3 hari dirawat pasien menjalani operasi open reduction Internal fixation (ORIF) humerus
dan tibia. Hasil pengkajian post-op didapatkan pasien mengatakan nyeri menusuk dan panas di
bagian kaki yang menjalani operasi dan lamanya menetap sepanjang hari. Kaki klien tampak
dibalut dengan tensocrepe dan verban. Dari observasi pasien tanpak meringis dan menahan nyeri,
pasien tanpak merasakan nyeri di bagian kaki sebelah kanan yang menjalani operasi dengan skala
nyeri 6, lamanya nyeri ±5 menit, keadaan verban tampak kering. Klien beraktifitas dibantu
keluarga. Klien tampak terpasang infus RL dengan 20 tetes/menit.
X-Ray Genu AP/Lat : Post Orif H +1
Ny. A (36 tahun) dibawa keluarga ke IGD RSUP. Dr. M.Djamil. Pasien datang sadar mengeluh
nyeri pada siku kanannya setelah kecelakaan sepeda motor 6 jam SMRS. Riwayat tidak sadar (-),
mual (-), muntah (-), nyeri pada perut (-). sesak (-). Pasien sebelumnya mengendarai sepeda motor
dan terpeleset terjatuh kearah kanan, dan dikatakan siku membentur aspal. Setelah kejadian
tersebut, siku kanan pasien menjadi sulit digerakan, terasa nyeri, dan bentuk siku menjadi tidak
simetris. Pasien masih bisa merasakan seluruh jari dan lengan, masih bisa menggerakan lengan,
tangan dan jari namun terbatas karena nyeri. Nyeri dirasakan berdenyut-denyut, skala 5 (NRS 0-
10), durasi < 10 menit, dirasakan saat pasien menggerakan tangan kanan.
Sebelumnya pasien ke RSUD dan di lakukan pemeriksaan radiologi dan diberikan penghilang
nyeri.
Dari pemeriksaan fisik Regio elbow Dextra didapatkan Look: Bengkak (+), Deformitas (+)
angulation (+) Feel: Nyeri (+). Pada siku, A. Radialis (+) teraba, CRT < 2”, sensasi normal SaO2
98,%, Hypoesthesia (-) Move :ROM aktif elbow terbatas karena nyeri. Di RSUD pasien dilakukan
foto elbow AP/Lat.
X-Ray AP/ Lateral View
Pasien didiagnosa dengan Posterior Dislocation of Right Elbow Joint diberikan penghilang nyeri
dan pasien memutuskan untuk pulang paksa, 6 jam setelah pulang pasien mengeluh nyeri dan
datang ke RSUP Dr. M.Djamil , di RSUP pasien dilakukan tindakan Closed Reduction +
Immobilization with Backslab, observasi 2 jam dan pulangkan untuk kontrol ke poliklinik Bedah
Ortopedi.
SKENARIO SISTEM INTEGUMEN
Skenario Dermatitis
Ny. S usia 35 tahun masuk Rumah Sakit dengan keluhan iritasi pada kulit bagian leher,
pundak, lengan bawah kiri dan kanan, kulit memutih, kering, mengelupas, dan memerah
ketika digaruk karena terasa gatal, muncul bintil-bintil kecil pada pinggir kulit yang
mengelupas dan tidak berair. Ny.S mengatakan ia memiliki riwayat alergi terhadap bahan
latex, seperti jam tangan karet, biasanya terasa gatal saat ia pakai, namun ia baru pertama kali
mengalami gejala yang parah seperti ini. Ny.S mengatakan ia memakai parfum semprot pada
area tersebut, namun saat dipakai tidak terasa gejala tersebut. Ny. S baru merasakan gatal,
kulit memerah dan kering saat 6 jam setelah menggunakan parfum tersebut. Ny.S merasa tidak
percaya diri dengan kulitnya sekarang. Hasil pemeriksaan TD : 120/ 70 mmHg, N: 75x/ menit,
RR: 20x/ menit, Suhu: 36,5oC.
Tn. P usia 47 tahun masuk Rumah Sakit dengan keluhan luka bakar seluruh tubuh. Kejadian
berawal ketika ada ledakan kompor minyak tanah saat memasak, Tn.P mencoba menyiram
dengan air tetapi api dengan cepat membesar dan menyambar Tn.P. klien mengeluh nyeri pada
area luka bakar dan merasa agak sesak. Hasil pemeriksaan ditemukan luka bakar grade II-III di
regio thorak abdomen 28%, kemerahan dan nyeri tekan. Di region ekstremitas atas terdapat
luka bakar grade II dengan luas 14% dan nyeri tekan. Pada ekstremitas bawah terdapat luka
bakar grade II dengan luas 22%, kemerahan dan terasa nyeri. TD: 130/85 mmHg, N: 87x/
menit, RR: 26x/ menit, Suhu: 36,8 oC. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb: 15,4 gr/dl, Ht: 21,
Leukosit: 10.800 mg/dl, Trombosit: 280.000 mg/dl.
Skenario Steven Johnson
Tn.J usia 38 tahun masuk Rumah Sakit dengan keluhan badan terasa lemas, lemah tidak
berenergi, terasa pegal, badan terasa gatal, sakit kepala, nyeri ketika menelan. Klien
sebelumnya mengalami demam dan berobat pada bidan di dekat rumahnya. Setelah
mengkonsumsi antibiotik dari bidan tersebut, klien mengalami gejala gatal pada kulit dan
memerah. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan eritema dan bula pada seluruh tubuh pasien,
mata sulit dibuka, terdapat konjungtivitas, edema, pada area bibir terdapat stomatitis yang
luas. TD: 110/ 86 mmHg, N: 68x/ menit, RR: 22x/ menit, Suhu: 37,2oC.
SKENARIO SISTEM PERSEPSI SENSORI
Tn T (28 tahun) datang ke rumah sakit dengan Nyeri Telinga Kanan sejak 6 bulan yang lalu.
Pasien mengalami pusing, pendengaran berkurang kalau telinga kiri ditutup. Telinga
berdenging, terasa penuh di telinga, badan lemah. Klien mengorek telinganya dengan Bulu
ayam. Semakin lama terasa nyeri Karena terus menerus terasa nyeri serta kehilangan
pendengaran. Pemeriksaan pada telinga : Tampak kelelahan karena nyeri telinga, kesadaran
compos mentis. Klien tidur ditempat tidur dengan posisi tidur terlentang mengarah ke sisi
yang tidak sakit sambil memegang telinganya yang sakit. Kiri : Normal Kanan : Penurunan
Pendengaran. Klien mengeluh terasa nyeri skala 5 pada telinga kanan dan kalau nyeri terasa
pusing dan kadang mual. Telinga tampak bengkak dan kemerahan, terpasang tamponade.
Hasil Pemeriksaan tanda tanda Vital: Temperatur : 36,50C / Axilla, Nadi : 92 X/menit,
teratur dan kuat , Tensi 110/80 mmHg lengan kananRR : 20 Kali / menit.
Laboratorium :
Hb : 12 gr%
LED : 48
Trombo : 45
Leukosit : 8500
PPT : 12
SGOT : 18
SGPT : 14
Skenario Vertigo
Pengkajian post operasi Ny T (35 tahun) datang ke rumah sakit dengan keluhan utama
Pusing berputar sejak 2 hari Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS), pusing mendadak. Pusing
bertambah saat melakukan perubahan posisi, saat serangan timbul pasien tidak bisa melakukan
aktifitas: dalam satu minggu, 2 kali serangan. berlangsung singkat ± 1 menit. Kronologi :
Pasien mengeluh pusing berputar disertai keringat dingin, mual dan muntah dan telinga kiri
berdenging sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien datang ke IGD pada tanggal 20
Februari 2021karena mengeluh sakit kepala berputar dan muntah setiap makan dan minum,
dalam 1 hari kurang lebih 7 kali, muntah tidak menyemprot, berisi makanan dan minuman yang
dimakan sebelumnya, jumlah ± ¼ gelas. dan badan terasa lemas sanpai tidak kuat membuka
mata. Mual (+), muntah (+) 7 kali, demam (-) Nyeri kepala (-), diplopia (-), blurred vision (-).
Pasien juga memiliki keluhan telinga berdengung sekitar 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan
Fisik: Suhu Tubuh : 37.0oC (per axilla) Tekanan Darah : 120/80, Nadi : 84 x/menit,
regular. Laju Nafas : 20 x/menit, regular
- Inj RL 20 tpm
- Betahistine 3x6 mg (po)
- Dimenhidrinate 2x50 mg (po)
- Flunarizine 2x5 mg (po)
- Inj. Ondansetron 4mg (jika mual muntah)
- Inj. Ranitidine 2x1 amp (i.v)
Skenario Katarak
Ny T (65 tahun) datang ke rumah sakit dengan Keluhan kedua mata kabur sejak enam
bulan yang lalu, terutama mata kiri. Sejak enam bulan yang lalu klien merasa mata
sebelah kiri sudah mulai kabur terjadi berangsur-angsur dan memburuk dan berangsur-
angsur. Pemeriksaan pada mata pada OD (Oculus Dextra) 6/40, sedangkan OS 1/300,
kekuatan refraksi 6/8,5 pada sedangkan refraksi pada OS tidak dapat didentifikasi.
Keduanya jernih, regular, hitam, dan miliki TIO 5/5,5 dengan kesimetrisan yang sama.
Keduanya juga tidak ditemukan Bleparospasme dan Hiperimi.
Namun pada pupil sebelah kiri tidak memiliki iris shadow dan lensanya sudah keruh,
berbeda dengan sebelah kanan yang agak keruh. Pada bagian segmen posterior, Pundus
bagian kiri berwarna gelap, tampak warna kehitaman, sedangkan sebelah kanan masih
ada warna jingga sehingga keduanya memiliki gangguan dalam lapang pandang. Pasien
pernah jatuh di kamar mandi karena tidak dapat melihat dengan baik. Pada pemeriksaan
pupil syaraf optic, nervus II berbatas tegas dan retinanya utuh. Riwayat penyakit dahulu ,
pasien menderita hipertensi sehingga diberikan captopril 3x 12,5 mg dan HCT ½ - o – o.
Klien tidak mempunyai riwayat asma, batuk yang lama, tidak ada sesak / nyeri saat
bernafas, ronchi dan weezing tidak ditemukan. Hasil pemeriksan tanda-tanda vital
ditemukan Pola nafas : frekuenso nafas : 16 x per menit, regular, Tekanan darah : 175 /
105 mmHg dalam posisi berbaring dan Nadi : 94 x/menit reguler dan kuat. GCS : : E 4
V5 M6 total : 15. Pasien disiapkan untuk menjalani operasi pengangkatan katarak yang
direncanakan 2 hari lagi.
Rancangan Tugas Mahasiswa
BENTUK TUGAS
Paper/ Makalah
JUDUL TUGAS
Tugas-2: Menjelaskan mengenai konsep gangguan pada:
a. Sistem muskuloskeletal (fraktur, dislokasi, arthritis, keganasan pada tulang)
b. Sistem integumen (luka bakar, dermatitis, herpes, STDs, stephen johnson)
c. Sistem persepsi sensori (glaukoma, katarak, otitis, vertigo)
d. sistem persarafan (Stroke, tumor otak, meningitis, Tourette syndrome)
DISKRIPSI TUGAS
Makalah disusun maksimal 20 halaman, sudah termasuk gambar, tabel dan foto. Tugas ditulis
menggunakan tangan pada kertas double folio.
DAFTAR RUJUKAN
.
1. Black,J.M.,Matassarin,E.(1997) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
Continuity of Care. Philadelphia: Lippincott
2. IOWA OUTCOMES PROJECT. (2000). Nursing Outcomes Classification (NOC). 2nd ed.
Mosby.Inc
3. IOWA OUTCOMES PROJECT. (1996). Nursing Interventions Classification (NIC). 2nd ed.
Mosby.Inc
4. Lemone, Burke (2004) Medical Surgical Nursing. Critical Thinking in Client Care.International
ed.New Jersey: Pearson Education Inc
5. Luckman and Sorensen. (1990). Medical surgical nursing. Philadelphia: W.B
Saunders Company
6. Pricella LeMode, Kaven M.Burke. (1996). Medical surgical nursing. New york:Addison
Wesley.
7. Smeltzer,S.C., Bare,B.G.(2000) Brunner and Suddarth’s Texbook of Medical Surgical
Nursing.9thed.Philadelphia: Lippincott
8. Wilson, Giddens (2001) Health Assessment for Nursing Practice. 2nd ed. Missouri : Mosby. Inc
JADWAL
2 Rabu Kamis Jumat Konsep anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan biokimia,
31 agustus patofisiologi, farmakologi dan terapi diet terkait sistem
2023 Sistem muskuloskeletal (fraktur, dislokasi, arthritis,
keganasan pada tulang)
Presentasi
FGD di Kelas
Presentasi kelompok
Laporan kasus (penilaian)
5 Senin Senin Rabu Konsep anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan biokimia,
12 september patofisiologi, farmakologi dan terapi diet terkait sistem
2023 persepsi sensori (glaukoma, katarak, otitis, vertigo)
Presentasi
FGD di Kelas
7 Senin Selasa Rabu Presentasi Akhir manajemen kasus pada gangguan
19 september sistem persepsi sensori (glaukoma, katarak, otitis,
vertigo)
Presentasi kelompok
Laporan kasus (penilaian)
8 Rabu Kamis Jumat Konsep anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan biokimia,
21 september patofisiologi, farmakologi dan terapi diet terkait sistem
2023 persarafan (Stroke, tumor otak, meningitis,
Presentasi
FGD di Kelas
Presentasi kelompok
Laporan kasus (penilaian)
11 Senin Selasa Rabu Konsep anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan biokimia,
patofisiologi, farmakologi dan terapi diet terkait Sistem
integumen (luka bakar, dermatitis, herpes, STDs,
stephen johnson)
Presentasi
FGD di Kelas
Presentasi kelompok
Laporan kasus (penilaian)
Presentasi
MATERI PRAKTIKUM
Kelas IA
Minggu Kompetensi
2 Pemeriksaan neurologi
Nervus cranial, Tingkat kesadaran
8 Wound care modern (luka bakar, luka operasi dan luka decubitus)
9 Body movement / body mechanic, ambulasi dini
1. posisi tubuh
2. membantu pasien mobilisasi
3. membantu pasien berjalan
10 ROM exercise
1. aktif
2. pasif
11 Fiksasi dan imobilisasi pada fraktur
Perawatan traksi, gips dan orief
12 Irigasi mata, Tetes mata
13 Irigasi telinga, Tetes telinga
14 Mandiri
MATERI PRAKTIKUM
Kelas IIA
Minggu Kompetensi
2 Pemeriksaan neurologi
Nervus cranial, Tingkat kesadaran
8 Wound care modern (luka bakar, luka operasi dan luka decubitus)
9 Body movement / body mechanic, ambulasi dini
1. posisi tubuh
2. membantu pasien mobilisasi
3. membantu pasien berjalan
10 ROM exercise
1. aktif
2. pasif
11 Fiksasi dan imobilisasi pada fraktur
Perawatan traksi, gips dan orief
12 Irigasi mata, Tetes mata
13 Irigasi telinga, Tetes telinga
14 Pain management
MATERI PRAKTIKUM
Kelas IIIA
Minggu Kompetensi
2 Pemeriksaan neurologi
Nervus cranial, Tingkat kesadaran
8 Wound care modern (luka bakar, luka operasi dan luka decubitus)
9 Body movement / body mechanic, ambulasi dini
1. posisi tubuh
2. membantu pasien mobilisasi
3. membantu pasien berjalan
10 ROM exercise
1. aktif
2. pasif
11 Fiksasi dan imobilisasi pada fraktur
Perawatan traksi, gips dan orief
12 Irigasi mata, Tetes mata
13 Irigasi telinga, Tetes telinga
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI
Indikator Skala
Sangat baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang baik (D) Gagal (E)
Skor ≥ 80 Skor ≥70-79 Skor ≥55-69 Skor ≥40-54 Skor <40
Akurasi dari Mampu menjelaskan materi Mampu menjelaskan materi Mampu menjelaskan materi Hanya membaca slide Tidak
penjelasan presentasi, menambahkan presentasi dan menambahkan presentasi namun tidak mampu powerpoint berpartisipasi
konsep contoh dalam kehidupan contoh dalam kehidupan nyata menambahkan contoh dalam dalam presentasi
dihubungkan nyata dan mampu menjawab namun tidak mampu kehidupan nyata dan tidak
dengan kasus setiap pertanyaan dengan menjawab pertanyaan dengan mampu menjawab pertanyaan
baik baik dengan baik
Akurasi dari Proses dalam menjawab Proses menjawab kasus benar Proses menjawab kasus hampir Proses menjawab kasus Tidak ada proses
penyelesaian kasus benar dan jawabannya namun jawaban salah benar dan jawaban salah salah dalam menjawab
kasus juga benar kasus dan
jawaban salah
Kerjasama tim Setiap anggota terlibat dalam Setiap anggota terlibat Semua anggota terlibat Beberapa anggota terlibat Tidak siap untuk
presentasi dan ikut menjawab dalam presentasi namun dalam presentasi namun dalam presentasi namun presentasi
pertanyaan hanya beberapa yang hanya satu orang yang hanya satu orang yang
menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan
Keterangan :
Nilai = jumlah skor/3
Rubrik Penilaian Penugasan dan Presentasi
Skala
No Indikator Sangat baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang baik (D)
Skor ≥ 80 Skor ≥70-79 Skor ≥55-69 Skor ≥40-54
1 Inisiatif dan Tidak menanggapi sebagian Menanggapi sebagian besar Menanggapi sebagian besar Konsisten menanggapi posting
Kecepatan besar posting dan jarang posting dalam beberapa hari posting dalam periode 24 jam; dalam waktu kurang dari 24
berpartisipasi setelah diskusi dimulai; membutuhkan sesekali dorongan jam; menunjukkan inisiatif
inisiatifnya rendah untuk posting yang baik
2 Penyampaian Menggunakan ejaan dan tata Kesalahan ejaan dan tata bahasa Beberapa kesalahan tata bahasa Konsisten menggunakan tata
Posting bahasa yg krg baik dalam pada beberapa posting atau ejaan namun ditandai dalam bahasa yang baik; jarang
kebanyakan posting; postingnya postingnya terjadi kesalahan ejaan
terkesan “Asal-asalan”
3 Relevansi Tema posting tidak terkait dgn Sesekali postingnya keluar topik; Sering posting topik yang terkait konsisten posting topik yang
Topik isi diskusi; membuat pernyataan Sebagian besar postingnya dengan isi diskusi; memberikan terkait dengan topik diskusi;
singkat atau tidak relevan terlalu pendek dan tidak wawasan lebih jauh dalam topik mengutip referensi
memberikan wawasan lebih jauh diskusi tambahan berkaitan dengan
dalam topik topik
4 Ekspresi Tidak mengekspresikan Hubungan yang tidak jelas Pendapat dan ide-ide dinyatakan Mengungkapkan pendapat dan
Gagasan pendapat atau ide yang jelas; dengan topik, terlihat dengan dengan jelas; hanya sesekali ide-ide secara singkat dan
tidak ada hubungannya dengan minimnya ekspresi pendapat atau keluar topik jelas yang berhubungan
topik gagasan dengan topik
5 Kontribusi Tidak melakukan upaya untuk Kadang-kadang membuat refleksi Sering mencoba untuk Menyadari kebutuhan
terhadap berpartisipasi dalam belajar yang berarti pada upaya belajar mengarahkan diskusi dan kelompok diskusi; sering
pembelajaran bersama sebagaimana tujuan bersama; keterlibatannya kecil menyajikan sudut pandang yang mencoba untuk memotivasi
diskusi; tampak acuh tak acuh dalam kelompok relevan untuk dipertimbangkan diskusi kelompok; menyajikan
oleh kelompok; berinteraksi pendekatan kreatif dalam
secara bebas membahas topik diskusi
Keterangan :
Nilai = jumlah skor/5
RUBRIK PENILAIAN MAKALAH