Deskripsi Mata kuliah ini merupakan lanjutan dari mata kuliah keperawatan medikal bedah I
Singkat MK yang membahas tentang masalah kesehatan yang lazim terjadi pada dewasa baik
yang bersifat akut maupun kronik yang meliputi gangguan fungsi tubuh dengan
berbagai penyebab patologis diantaranya gangguan kebutuhan aktifitas, gangguan
kebutuhan istirahat dan tidur, gangguan kebutuhan keseimbangan suhu tubuh,
gangguan kebutuhan rasa aman dan nyaman, dan konsep keperawatan perioperatif.
Hipokrates.
3. Intansari Nurjannah, 2010, Proses Keperawatan: NANDA, NOC & NIC,
Yogyakarta: Moco Media.
4. Intansari Nurjannah, 2012, Fast Methods of formulating Nursing Diagnoses: for
diagnostic reasoning in nursing, Yogyakarta: Moco Media.
5. Wajan Juni Udjianti, 2010, Keperawatan Kardiovaskular, Jakarta: Penerbit
Salemba Medika.
6. Suzanne C. Smeltzer & Brenda G. Bare, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah: Brunner & Suddarth, Edisi 8, Volume 2, Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
7. Richard D. Muma, Barbara Ann lyons, Michael J. Boruki & Richard B. Pollard,
1997, HIV: manual untuk kesehatan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
8. Lynn S. Bickley, 2008, Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehata Bates,
Edisi 5, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
9. Heather Herdman & Shigemi Kamitsuru, 2016, NANDA International: Diagnosis
Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017, edisi 10, Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
10. Suryadi, 2008, Pendidikan di Laboratorium Keterampilan Klinik, Yogyakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
11. Jonathan Gleadle, 2007, At A Glance: Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik,
Jakarta: Penerbit Erlangga
Mengetahui :
Ketua Prodi Keperawatan Waingapu, PJMK KMB II
Mengetahui :
Ketua Prodi Keperawatan Waingapu, PJMK KMB II
Maria Kareri Hara, SKep, Ns, MKes. Yosephina E.S.Gunawan, Skep.Ns., MKep.
NIP. 19670210 198903 2001 NIP. 19810310 200604 2 001
KONTRAK PERKULIAHAN
Pada hari ini*) telah dilakukan penandatanganan “KONTRAK PERKULIAHAN” antara Penanggungjawab
Mata Kuliah (PJMK) Keperawatan Medikal Bedah II (KMB II) dengan perwakilan mahasiswa Tingkat III
(tiga) semester V (lima) Tahun Ajaran 2019/2020 Program Studi Keperawatan Waingapu Poltekkes Kemenkes
Kupang dengan ringkasan mata kuliah terlampir.
Perwakilan
Mahasiswa
Tk.IIA : ……………..…………………………….
Perwakilan
Mahasiswa
Tk.IIA : ……………..…………………………….
Perwakilan
Mahasiswa
Tk.IIC : ……………..…………………………….
Perwakilan
Mahasiswa
Tk.IID : ……………..…………………………….
Mengetahui :
Ketua Prodi Keperawatan Waingapu,
2. Capaian Pembelajaran
1. Menguasai konsep asuhan keperawatan klien dalam rentang sehat-sakit pada berbagai tingkat usia
(CP.P.09).
2. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, dan kelompok baik sehat,
sakit, dan kegawatdaruratan dengan memperhatikan aspek bio, psiko, sosial kultural, dan spiritual
yang menjamin keselamatan klien, sesuai standar asuhan keperawatan (CP.KK.01).
3. Mampu mengelola asuhan keperawatan sesuai kewenangan klinis (CP.KK.02).
4. Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dengan menganalisis data serta metode yang sesuai dan
dipilih dari beragam metode yang sudah maupun belum baku dan dengan menganalisis data
(CP.KU.01).
5. Menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur (CP.KU.02).
4. Bahan Kajian
1. Gangguan kebutuhan aktivitas akibat patologis sistem muskuloskeletal, persarafan, dan
indera.
2. Gangguan kebutuhan istirahat dan tidur akibat patologis sistem persarafan dan integumen.
3. Gangguan kebutuhan keseimbangan suhu tubuh akibat patologis berbagai sistem tubuh.
4. Gangguan kebutuhan rasa aman dan nyaman patologis sistem integumen dan sistem imun
5. Keperawatan perioperatif
5. Sumber Bacaan (Referensi)
Utama:
1. Lewis, M.S., and Collier, C.I., 1992, Medical Surgical Nursing: Assessment and
Management of Clinical Problems, Third Edition, Mosby Year Book, St. Louis.
2. Phipps, dkk., 1991, Medical Surgical Nursing: Cocept and Clinical Practice, Fifth Edition,
Mosby, St. Louis
3. Brunner, and Sudarth, 1998, Medical Surgical Nursing, Sixth Edition, J.B. Lippincot
Company, Philadelphia
4. Thompson, J.M., dkk., 1993, Clinical Nursing Practice, Mosby Year Book, Toronto
5. Long, B.C., dkk., 1991, Medical Surgical Nursing, Mosby Year Book, Toronto.
6. Price, A.S., and Wilson, M.L., alih Bahasa: Anugerah, P., 1995, Patofifiology: Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi Ke Empat, Buku Kedua, EGC, Jakarta.
Pendukung:
1. Widoyono, 2011, Penyakit Tropis: epidemiologi, penularan, pencegahan &
peberantasannya, edisi kedua, Jakarta: Penerbit Erlangga.
2. Marcholm S. Thaler, 2000, Satu-satunya buku EKG yang anda perlukan, Jakarta:
Hipokrates.
3. Intansari Nurjannah, 2010, Proses Keperawatan: NANDA, NOC & NIC, Yogyakarta:
Moco Media.
4. Intansari Nurjannah, 2012, Fast Methods of formulating Nursing Diagnoses: for
diagnostic reasoning in nursing, Yogyakarta: Moco Media.
5. Wajan Juni Udjianti, 2010, Keperawatan Kardiovaskular, Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.
6. Suzanne C. Smeltzer & Brenda G. Bare, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah:
Brunner & Suddarth, Edisi 8, Volume 2, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
7. Richard D. Muma, Barbara Ann lyons, Michael J. Boruki & Richard B. Pollard, 1997,
HIV: manual untuk kesehatan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
8. Lynn S. Bickley, 2008, Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehata Bates, Edisi
5, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
9. Heather Herdman & Shigemi Kamitsuru, 2016, NANDA International: Diagnosis
Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017, edisi 10, Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
10. Suryadi, 2008, Pendidikan di Laboratorium Keterampilan Klinik, Yogyakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
11. Jonathan Gleadle, 2007, At A Glance: Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik, Jakarta:
Penerbit Erlangga
6. Tugas
Minggu Isi tugas Sasaran Output
Tugas Softcopy Hardcopy
2 Menyusun makalah asuhan keperawatan pada pasien dengan Kelompok x x
berbagai penyakit akibat gangguan pada system tubuh
3 idem Kelompok x x
4 idem Kelompok x x
5 idem Kelompok x x
6 idem Kelompok x
7 idem Kelompok x x
8 idem Kelompok x x
9 idem Kelompok x
10 idem Kelompok x x
7. Kriteria dan Standar Penilaian
Dosen
1. Wajib hadir tepat waktu.
2. Terlambat > 15 menit, kuliah batal, mahasiswa tercatat hadir/mengisi daftar hadir, kecuali ada
kesepakatan lain antara dosen dan mahasiswa.
3. Dosen menyiapkan RPS, Kontrak perkuliahan dan Rancangan Tugas terlampir.
4. Mengisi Daftar Hadir, Jurnal Perkuliahan dan Berita Acara Perkuliahan.
5. Melaksanakan UTS setelah7 (tujuh) kali pertemuan perkuliahan.
6. Melaksanakan UAS setelah14 kali pertemuan/ perkuliahan.
7. Mengevaluasi/ mengoreksi dan mengumumkan hasil UTS dan UAS secara transparan
8. Menanggapi secara positif keberatan mahasiswa atas penilaian dosen.
9. Siap dan terbuka untuk dihubungi mahasiswa dalam batas-batas kewajaran dan kesopanan,
terkait dengan perkuliahan.
10. Berhak memberikan sanksi akademik, dan atau administratif kepada mahasiswa yang bersikap
dan atau bertindak indisipliner dalam batas-batas kewajaran.
Mahasiswa
1. Wajib hadir tepat waktu; keterlambatan 15 menit sebanyak tiga kali masih ditolerir,
selanjutnya yang bersangkutan dikenakan sanksi sesuai dengan kesepakatan bersama, yaitu:
tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan.
2. Mahasiswa wajib menjaga ketenangan didalam kelas dan laboratorium.
3. Wajib hadir minimal 80 % jumlah pertemuan yang dilaksanakan dengan dosen.
4. Kehadiran kurang dari 80 % sebagaimana ketentuan nomor 3, mahasiswa tidak berhak
mengikuti ujian akhir semester.
5. Ijin, diperhitungkan sebagai tidak hadir kecuali tugas dari lembaga; sakit berat dapat
dipertimbangkan
6. Wajib mengisi daftar hadir dengan tanda tangan mahasiswa atau dosen mengisi dengan
contreng.
7. Wajib memenuhi semua tugas dan kewajiban yang diagendakan oleh dosen.
8. Tugas individu maupun kelompok agar diserahkan atau dikirim tepat waktu sesuai dengan
jadwal yang telahdi sepakati. Keterlambatan pengumpulan tugas akan dikenai sanksi
pengurangan nilai tugas.
9. Dapat mengajukan keberatan atas penilaian dosen.
10. Dapat menghubungi dosen untuk urusan perkuliahan dalam batas-batas kewajaran dan
kesopanan.
11. Siap menerima sanksi akademik dan atau administrative dari dosen atas sikap dan/ atau
tindakannya yang indisipliner.
12. Wajib memakai sepatu, berpakaian seragam sesuai peraturan, rapi dan sopan.
13. Mahasiswa yang melanggar tata tertib akan dikeluarkan dari ruang kelas.
9. Jadwal Kuliah
Perubahan ketentuan dalam kontrak dapat ditinjau dan disepakati bersama dosen dan
mahasiswa
TUGAS KELOMPOK
N WAKTU
KETERAMPILAN/KOMPETENSI TUTOR METODE
O IIIA IIIB KK
1 Prosedur tindakan untuk memenuhi TIM 31/7/2019 03/09/2019 03/09/2019
kebutuhan gangguan aktivitas: 01/8/2019 04/09/2019 04/09/2019
1) Melatih pasien menggunakan alat
bantu jalan: kursi roda, kruck dan
tripot
2) Mengukur kekuatan otot
3) Melatih ROM
2 Prosedur tindakan untuk memenuhi TIM 05/8/2019 09/09/2019 09/09/2019
kebutuhan istirahat dan tidur: 06/8/2019
1) Melakukan tindakan relaksasi dan
destraksi (massage, imaginary)
2) Membantu melaksanakan ritual
tidur
3 Prosedur tindakan keperawatan untuk TIM 08/8/2019 10/09/2019 10/09/2019
pemenuhan keseimbangan suhu tubuh: Demonstrasi,
1) Memasang cooler blanket
redemonstrasi
2) Memasang warmer blanket
4 Prosedur tindakan keperawatan untuk TIM 12/8/2019 13/09/2019 13/09/2019 dalam
memenuhi rasa aman dan nyaman: 13/8/2019 16/09/2019 16/09/2019 kelompok
1) Merawat luka bimbingan
2) Memberi kompres pada luka intensif
3) Memasang restrain
4) Melakukan test allergi hasil Rasio
kolaborasi dosen:mhsw
5 a. Tindakan keperawatan preoperative TIM 15/8/2019 19/09/2019 19/09/2019
= 1:8
1) Membersihkan daerah operasi 16/8/2019 20/09/2019 20/09/2019
2) Mencukur daerah operasi
3) Menyiapkan pelaksanaan informed
consent
b. Tindakan keperawatan post operatif
- Menyiapkan tempat tidur aether
bed
- Anamnesa dan observasi sirkulasi
(TD, nadi, pernapasan dan suhu
tubuh)
- Mengobservasi perdarahan
- Pemeriksaan kesadaran
- Membimbing latihan nafas dalam
- Membimbing batuk efektif
- Melatih ambulasi
OUTLINE PEMBUATAN MAKALAH SEMINAR
BAB I Pendahuluan
1.1 latar belakang.
1.2 Tujuan
1.3 manfaat
BAB II Tinjauan teori
1.1 pengertian
1.2 etiologi
1.3 tanda dan gejala
1.4 pathofisiologi
1.5 pathway
1.6 pemeriksaan penunjang
1.7 penatalaksanaan medis
1.8 pendidikan kesehatan
BAB III Konsep dasar keperawatan.
1.1 Pengkajian
1.2 Diagnosa keperawatan.
1.3 Intervensi.
1.4 Implementasi
1.5 Evaluasi
BAB IV Kesimpulan dan saran
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka
Catatan:
1) Konsultasi tugas dilakukan dengan tim dosen pengajar sebelum mata kuliah bersangkutan
dimulai. Waktu konsultasi dengan dosen pengajar harus dilakukan melalui kontrak
sebelumnya. Bagi mahasiswa yang berkonsultasi tidak diperkenankan untuk menyajikan
materi seminar.
2) Persayaratan pengetikan/penulisan tugas
- Tugas diketik dengan computer, 2 spasi, font 12, times new roman.
- Tata cara penulisan rujukan, kutipan langsung atau tidak disesuai dengan peraturan yang
dikeluarkan oleh Jurusan keperawatan Kupang Poltekkes Kupang.
- Halaman depan berisikan :
Nama mahasiswa :
NIM :
Mata ajaran :
Kode MA :
Nama Pembimbing :
Tanggal pengumpulan :
FORMAT PENILAIAN SEMINAR
Nama :
NIM :
Judul Makalah:
Waingapu, …………2019
Pembimbing,
---------------------------
Total score
Nilai= x 100
13
………… …
Nilai= x 100
13
KISI-KISI SOAL
N Pokok Bahasan dan Sub Jumlah Soal proses berpikir maksimal Jumlah %
o Pokok Bahasan C1 C2 C3 C4 C5 C6 soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Gangguan kebutuhan 120 32
aktivitas akibat patologis
sistem muskuloskeletal,
persarafan, dan indera.
a. Pengkajian:
- Anamnesa pada pasien 1 1 1 9
gangguan kebutuhan
aktifitas patologis sistem
musculoskeletal,
persarafan dan indera.
- Pemeriksaan fisik pada
pasien gangguan 1 1 1
kebutuhan aktivitas
akibat patologis sistem
muskuloskeletal,
persarafan, dan indera
- Pemeriksaan diagnostik
pada pasien gangguan 1 1 1
kebutuhan aktivitas
akibat patologis sistem
muskuloskeletal,
persarafan, dan indera
b. Masalah keperawatan pada 39
pasien gangguan kebutuhan
aktivitas akibat patologis
sistem muskuloskeletal,
persarafan, dan indera:
1) Osteomyelitis 1 1 1
2) Osteoporosis 1 1 1
3) Fraktur 1 1 1
4) Amputasi 1 1 1
5) Stroke 1 1 1
6) Enchepalitis 1 1 1
7) Meningitis 1 1 1
8) Trauma kepala 1 1 1
9) Trauma medulla spinalis 1 1 1
10) Polio 1 1 1
11) Tetanus 1 1 1
12) Katarak 1 1 1
13) Glaucoma 1 1 1
c. Rencana keperawatan pada 2 2 2 6
pasien gangguan kebutuhan
aktivitas akibat patologis
sistem muskuloskeletal,
persarafan, dan indera
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
d. Implementasi (tindakan) 2 2 2 6
keperawatan pada pasien
gangguan kebutuhan
aktivitas akibat patologis
sistem muskuloskeletal,
persarafan, dan indera
e. Evaluasi asuhan 2 2 2 6
keperawatan pada pasien
gangguan kebutuhan
aktivitas akibat patologis
sistem muskuloskeletal,
persarafan, dan indera
f. Dokumentasi asuhan 2 2 2 6
keperawatan pada pasien
gangguan kebutuhan
aktivitas akibat patologis
sistem muskuloskeletal,
persarafan, dan indera
g. Praktik anamnesa pada 2 2 2 6
pasien gangguan kebutuhan
aktivitas akibat patologis
sistem muskuloskeletal,
persarafan, dan indera
h. Prosedur pemeriksaan fisik 12
pada pasien gangguan
kebutuhan aktivitas akibat
patologis sistem
muskuloskeletal,
persarafan, dan indera:
- Bentuk dan gait tubuh 1 1 1 1
- Fungsi sensorik, 1 1 1 1
motoric dan
keseimbangan
- Pemeriksaan reflex dan 1 1 1 1
visus
i. Prosedur pemeriksaan 12
diagnostic pada pasien
gangguan kebutuhan
aktivitas akibat patologis
sistem muskuloskeletal,
persarafan, dan indera:
- Persiapan pemeriksaan 1 1
CT Scan Otak
- MS 1 1
- MRI 1 1
- EEG 1 1
- Angiografi cerebral 1 1
- Fungsi lumbal 1 1
j. Prosedur tindakan untuk 17
memenuhi kebutuhan
gangguan aktivitas:
- Melatih pasien 3 1 1
menggunakan alat
bantu jalan: kursi roda,
kruck dan tripot
- Mengukur kekuatan 2 1 1
otot
- Melatih ROM 3 1 1
- Memberikan obat 1 1 1
sesuai program terapi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Gangguan kebutuhan 72 19
istirahat dan tidur akibat
patologis sistem persarafan
dan integumen.
a. Pengkajian: 18
- Anamnesa gangguan 2 1 1 1 1
kebutuhan istirahat dan
tidur akibat patologis
sistem persarafan dan
integumentum.
- Pemeriksaan fisik pada 2 1 1 1 1
pasien gangguan
kebutuhan istirahat dan
tidur akibat patologis
sistem persarafan dan
integumentum
- Pemeriksaan diagnostik 2 1 1 1 1
pada pasien gangguan
kebutuhan istirahat dan
tidur akibat patologis
sistem persarafan dan
integumentum
b. Masalah keperawatan pada 12
pasien gangguan kebutuhan
istirahat dan tidur akibat
patologis sistem persarafan
dan integumentum:
- Nyeri 2 2 2 2
- Gangguan tidur 1 1 1 1
(insomnia)
c. Rencana keperawatan pada 1 1 1 1 4
pasien gangguan kebutuhan
istirahat dan tidur akibat
patologis sistem persarafan
dan integumentum
d. Implementasi (tindakan) 1 1 1 1 1 5
keperawatan pada pasien
gangguan kebutuhan
istirahat dan tidur akibat
patologis sistem persarafan
dan integumentum
e. Evaluasi asuhan 1 1 1 3
keperawatan pada pasien
gangguan kebutuhan
istirahat dan tidur akibat
patologis sistem persarafan
dan integumentum
f. Dokumentasi asuhan 1 1 1 3
keperawatan pada pasien
gangguan kebutuhan
istirahat dan tidur akibat
patologis sistem persarafan
dan integumentum
g. Praktik anamnesa pada 1 1 1 1 4
pasien gangguan kebutuhan
istirahat dan tidur akibat
patologis sistem persarafan
dan integumentum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
h. Prosedur pemeriksaan fisik 16
pada pasien gangguan
kebutuhan istirahat dan
tidur akibat patologis
sistem persarafan dan
integumentum:
- Pemeriksaan fisik 1 1 1 1 1
terhadap kekurangan
kebutuhan tidur
- Pemeriksaan skala nyeri 2 1 1 1 1
- Pemeriksaan PQRST 1 1 1 1 1
i. Prosedur tindakan untuk 7
memenuhi kebutuhan
istirahat dan tidur:
- Melakukan tindakan 2 1
relaksasi dan destraksi
(massage, imaginary)
- Membantu 1 1
melaksanakan ritual
tidur
- Melaksanakan 1 1
pengobatan sesuai
program terapi
3 Gangguan kebutuhan 38 10
keseimbangan suhu tubuh
akibat patologis berbagai
sistem tubuh.
a. Pengkajian: 9
- Anamnesa riwayat 1 1 1
infeksi sistem tubuh
- Pemeriksaan fisik pada 1 1 1
pasien gangguan
keseimbangan suhu
tubuh akibat patologis
berbagai sistem tubuh
- Pemeriksaan diagnostik 1 1 1
pada pasien
keseimbangan suhu
tubuh akibat patologis
berbagai sistem tubuh
b. Masalah keperawatan pada 4
pasien keseimbangan suhu
tubuh akibat patologis
berbagai sistem tubuh:
- Hipertermi 1 1
- Hipotermi 1 1
c. Rencana asuhan 1 1 1 3
keperawatan pada pasien
gangguan keseimbangan
suhu tubuh akibat patologis
berbagai sistem tubuh
d. Implementasi (tindakan) 1 1 1 3
keperawatan pada pasien
gangguan keseimbangan
suhu tubuh akibat patologis
berbagai sistem tubuh
e. Evaluasi asuhan 1 1 2
keperawatan pada pasien
gangguan keseimbangan
suhu tubuh akibat patologis
berbagai sistem tubuh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
f. Dokumentasi asuhan 1 1 1 3
keperawatan pada pasien
keseimbangan suhu tubuh
akibat patologis berbagai
sistem tubuh
g. Praktik anamnesa pada 1 1 2
pasien gangguan
keseimbangan suhu tubuh
akibat patologis berbagai
sistem tubuh
h. Prosedur pemeriksaan fisik 1 1 1 3
pada pasien gangguan
keseimbangan suhu tubuh
akibat patologis berbagai
sistem tubuh:
- Pengukuran suhu tubuh
i. Prosedur tindakan 9
keperawatan untuk
pemenuhan keseimbangan
suhu tubuh:
- Memasang cooler 1 1 1
blanket
- Memasang warmer 1 1 1
blanket
- Memberikan obat 1 1 1
sesuai program terapi
4 Gangguan kebutuhan rasa 83 22
aman dan nyaman patologis
sistem integumen dan sistem
imun
a. Pengkajian: 9
- Anamnesa gangguan 1 1 1
sistem integument dan
sistem imun serta
kondisi psikologik-
sosial
- Pemeriksaan fisik pada 1 1 1
pasien gangguan
kebutuhan rasa aman
dan nyaman patologis
sistem integument dan
sistem imun
- Pemeriksaan diagnostik 1 1 1
pada pasien kebutuhan
rasa aman dan nyaman
patologis sistem
integument dan sistem
imun
b. Masalah keperawatan pada 25
pasien kebutuhan rasa
aman dan nyaman patologis
sistem integument dan
sistem imun:
- Luka bakar 1 1 1 1 1
- Dermatitis 1 1 1 1 1
- Reaksi obat dan alergi 1 1 1 1 1
- SLE 1 1 1 1 1
- AIDS 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
c. Rencana keperawatan pada 1 1 1 3
pasien gangguan kebutuhan
rasa aman dan nyaman
patologis sistem
integument dan sistem
imun
d. Implementasi (tindakan) 1 1 1 1 4
keperawatan pada pasien
gangguan kebutuhan rasa
aman dan nyaman patologis
sistem integument dan
sistem imun
e. Evaluasi asuhan 1 1 1 3
keperawatan pada pasien
kebutuhan rasa aman dan
nyaman patologis sistem
integument dan sistem
imun
f. Dokumentasi asuhan 1 1 1 3
keperawatan pada pasien
gangguan kebutuhan rasa
aman dan nyaman patologis
sistem integument dan
sistem imun
g. Praktik anamnesa pada 1 1 2
pasien gangguan kebutuhan
rasa aman dan nyaman
patologis sistem
integument dan sistem
imun
h. Prosedur pemeriksaan fisik 9
pada pasien gangguan
kebutuhan rasa aman dan
nyaman patologis sistem
integument dan sistem
imun:
- Pemeriksaan terhadap 2 1 2
integritas
kulit/jaringan, tanda
infeksi/peradangan,
tanda penurunan
kesadaran
- Pemeriksaan tanda 1 1 2
kecemasan
i. Prosedur tindakan 25
keperawatan untuk
memenuhi rasa aman dan
nyaman:
- Merawat luka 1 1 1 1 1
- Memberi kompres pada 1 1 1 1 1
luka
- Memasang restrain 1 1 1 1 1
- Melakukan test allergi 1 1 1 1 1
hasil kolaborasi
- Memberikan obat 1 1 1 1 1
sesuai program terapi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Keperawatan perioperatif 63 17
a. Konsep perioperative 1 1 1 1 1 1 6
b. Asuhan keperawatan pada 1 1 1 3
perioperative
c. Tindakan keperawatan 9
preoperative
- Membersihkan daerah 1 1 1
operasi
- Mencukur daerah 1 1 1
operasi
- Menyiapkan 1 1 1
pelaksanaan informed
consent
d. Tindakan keperawatan post 45
operatif
- Menyiapkan tempat 1 1 1 1 1
tidur aether bed
- Anamnesa dan observasi 1 1 1 1 1
sirkulasi (TD, nadi,
pernapasan dan suhu
tubuh)
- Mengobservasi 1 1 1 1 1
perdarahan
- Pemeriksaan kesadaran 1 1 1 1 1
- Mengobservasi bising 1 1 1 1 1
usus
- Membimbing latihan 1 1 1 1 1
nafas dalam
- Membimbing batuk 1 1 1 1 1
efektif
- Melatih ambulasi 1 1 1 1 1
- Evaluasi asuhan 1 1 1 1 1
keperawatan operatif
Jumlah 375 100
Mengetahui :
Ketua Prodi Keperawatan Waingapu, PJMK KMB II
Maria Kareri Hara, SKep, Ns, MKes. Yosephina E.S.Gunawan, Skep.Ns., MKep.
NIP. 19670210 198903 2001 NIP. 19810310 200604 2 001