Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III


KODE MATA KULIAH (KP335)
SEMESTER 5

PJMK : Adhin Al Kasanah , S.Kep.,Ners.,M.Kep


Tim Fasilitator :
1. Mega Arianti P, S.Kep.,Ners.,M.Kep
2. Binar Wahyu, S.Kep.,Ners.,M.Kep
3. Adhin Al Kasanah , S.Kep.,Ners.,M.Kep

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA
MADIUN
2019
RENCANAPEMBELAJARAN SEMESTER
(RPS)
NAMA MATA KULIAH : Keperawatan Medikal Bedah III
KODE MATA KULIAH : KP 335
SEMESTER : V (LIMA)
BEBAN STUDI : 3 sks ( 2T/ 1P)
TAHUN AKADEMIK : 2019 / 2020
DOSEN PENGAMPU : 1. Mega Arianti P,S.Kep., Ns., M.Kep
2. Binar Wahyu, S.Kep., Ns., M.Kep
3. Adhin Al Kasanah , S.Kep.,Ners.,M.Kep

1. Deskripsi Mata Kuliah


Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan klien dewasa dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan kebutuhan sehari-hari . Pemberian asuhan keperawatan pada
kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, perespsi sensori dan persyarafan
berdasarkan proses keperawatan dengan mengaplikasikan ilmu biomedik sepert
histologi, biologi, biokimia, anatomi, fisiologi, patofisiologi, ilmu keperawatan medikal
bedah, ilmu penyakit dalam, farmakologi, nutrisi, bedah dan rehabilitasi. Gangguan sistem
tersebut meliput gangguan peradangan, kelainan degeneratve, keganasan dan trauma,
yang termasuk dalam 10 kasus terbesar baik lokal, regional, nasional dan internasional.
Lingkup bahasan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi asuhan terhadap klien.
Intervensi keperawatan meliput terapi modalitas keperawatan pada berbagai kondisi
termasuk terapi komplementer.

2. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapakan mahasiswa mampu :
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus sistem muskuloskeletal, integumen,
perespsi sensori dan persyarafan pada klien dewasa dengan memperhatkan aspek legal dan
ets.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal,
integumen, perespsi sensori dan persyarafan pada klien dewasa dengan memperhatkan
aspek legal dan ets.
3. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitan kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi
masalah sistem muskuloskeletal, integumen, perespsi sensori dan persyarafan
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan
gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, perespsi sensori dan persyarafan pada klien
dewasa dengan memperhatkan aspek legal dan ets
5. Melaksanakan fungsi advokasi dan komunikasi pada kasus dengan gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen, perespsi sensori dan persyarafan pada klien dewasa
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen, perespsi sensori dan persyarafan pada klien dewasa sesuai
dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatf dan inovatf sehingga menghasilkan
pelayanan yang efisien dan efektf.

2
3. Daftar Referensi
a. Ackley, B. J. & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence-Based Guide
to Planning Care, 10e. Mosby elsevier.
b. Barber B, Robertson D, (2012).Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition, Belland
Bain Ltd, Glasgow
c. Bulechek, G. M. & Butcher, H. K. McCloskey Dochterman, J. M. & Wagner, C. (2012).
Nursing Interventions Classification (NIC), 6e. Philladelphia: Mosby Elsevier
d. Dudek,S. G. (2013). Nutrition Essentials for Nursing Practice, 7th. Lippincott: William
Wilkins
e. Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Maas, M. L. & Swanson, S.
(2011). NOC and NIC Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions: Supporting Critical
Reasoning and Quality Care, 3e. Philladelphia: Mosby Elsevier
f. Lewis S.L, Dirksen S. R, Heitkemper M.M, Bucher L, Harding M. M, (2014). Medical Surgical
Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. Canada: Elsevier.
g. Lynn P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health
h. Madara B, Denino VP, (2008). Pathophysiology; Quick Look Nursing, 2nd ed. Jones and
Barklet Publisher, Sudbury
i. McCance, K.L. & Huethe, S. E. (2013). Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in
Adults and Children, 7e. Elsevier
j. Moorehead, S., Johnson, M., Maas, M.L. & Swanson, E. (2012). Nursing Outcomes
Classification (NOC): Measurement of Health Outcomes, 5e. Mosby Elsevier.
k. Nanda Internatonal. (2014). Nursing Diagnoses 2015-17: Definitons and Classificaton
(Nanda Internatonal). Philladelphia: Wiley Blackwell
l. Silverthorn, D. U. (2012). Human Physiology: An Integrated Approach (6th Edition)
m. Skidmore-Roth, Linda (2009). Mosby's 2009 nursing drug reference Toronto : Mosby
n. Skidmore-Roth, Linda (2009). Mosby's 2009 nursing drug reference Toronto : Mosby

3
4. Rencana Pembelajaran Semester
Pertemuan Capaian Pembelajaran Kemampuan akhir yg Metode Waktu
Bahan kajian Fasilitator
(Hari/Tgl) (LO) direncanakan Pembelajaran (jam)
Minggu ke- Memahami jadwal kuliah, Mahasiswa mampu 1. RPS
1 deskripsi mata kuliah,materi memahami jadwal kuliah, 2. Jadwal Pembelajaran
yang akan diajarkan, deskripsi mata
penugasan serta segala kuliah,materi yang akan
Adhin Al Kasanah ,
sesuatu yang berkaitan diajarkan, penugasan serta Ceramah 1 x 50’
S.Kep.,Ners.,M.Kep
dengan mata kuliah segala sesuatu yang
Keperawatan Medikal Bedah berkaitan dengan mata
I kuliah Keperawatan
Medikal Bedah IIII
Minggu ke- Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mamapu 1. Konsep anatomi
2 keperawatan dengan kasus memahami tentang konsep sistem
gangguan sistem anatomy dan Fisiologi muskuloskeletal
muskuloskeletal, integumen, pada sistem 2. Konsep fisiologi sistem
Lecture/Ceramah, Adhin Al Kasanah ,
perespsi sensori dan muskuloskeletal muskuloskeletal 3 x 50’
Diskusi S.Kep.,Ners.,M.Kep
persyarafan pada klien
dewasa dengan
memperhatkan aspek legal
dan ets.
Minggu Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Konsep anatomi
ke-3 keperawatan dengan kasus memahami tentang sistem perespsi
gangguan sistem Anatomi fisiologi sistem sensori dan
muskuloskeletal, integumen, perespsi sensori dan persyarafan
Lecture/Ceramah, Mega Ariant
perespsi sensori dan persyarafan 2. Konsep fisiologi 3 x 50’
Diskusi P,S.Kep.,Ns .,M.Kep
persyarafan pada klien sistem perespsi
dewasa dengan sensori dan
memperhatkan aspek legal persyarafan
dan ets.
Minggu Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Definisi SGD 1, Case study 3 x 50’ Adhin Al Kasanah ,
ke-4 keperawatan dengan kasus memahami tentang konsep 2. Etologi S.Kep.,Ners.,M.Kep
gangguan sistem dan asuhan keperawatan 3. Manifestasi klinis
Pertemuan Capaian Pembelajaran Kemampuan akhir yg Metode Waktu
Bahan kajian Fasilitator
(Hari/Tgl) (LO) direncanakan Pembelajaran (jam)
muskuloskeletal, integumen, pada pasien fraktur dan 4. Patofisiologi
perespsi sensori dan dislokasi 5. Farmakologi
persyarafan pada klien 6. Asuhan Keperawatan
dewasa dengan
memperhatkan aspek legal
dan ets.
Minggu Mengintegrasikan hasil-hasil Mahasiswa mampu Hasil-hasil penelitan
ke-5 penelitan kedalam asuhan memahami dan mengana (Trend dan issue) tentang
keperawatan dalam Hasil-hasil penelitan penatalaksnaan gangguan
mengatasi masalah sistem tentang penatalaksnaan sistem muskuloskeletal, SGD 2, Telaah Adhin Al Kasanah ,
3 x 50’
muskuloskeletal, integumen, gangguan sistem integumen, perespsi jurnal S.Kep.,Ners.,M.Kep
perespsi sensori dan muskuloskeletal, sensori dan persyarafan
persyarafan integumen, perespsi
sensori dan persyarafan
UTS
Minggu ke Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mamapu 1. Konsep anatomi
6 keperawatan dengan kasus memahami tentang konsep sistem integumen
gangguan sistem anatomy dan Fisiologi 2. Konsep fisiologi sistem
muskuloskeletal, integumen, pada sistem integumen integumen
Lecture/Ceramah, Binar Wahyu,
perespsi sensori dan 3 x 50’
Diskusi S.Kep., Ns., M.Kep
persyarafan pada klien
dewasa dengan
memperhatkan aspek legal
dan ets.
Minggu Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Definisi SGD 3, Case study 3 x 50’ Mega Ariant
ke-7 keperawatan dengan kasus memahami tentang konsep 2. Etologi P,S.Kep.,Ns .,M.Kep
gangguan sistem dan asuhan keperawatan 3. Manifestasi klinis
muskuloskeletal, integumen, pada pasien Stroke, tumor 4. Patofisiologi
perespsi sensori dan otak dan meningits 5. Farmakologi
persyarafan pada klien 6. Asuhan Keperawatan
dewasa dengan
memperhatkan aspek legal
5
Pertemuan Capaian Pembelajaran Kemampuan akhir yg Metode Waktu
Bahan kajian Fasilitator
(Hari/Tgl) (LO) direncanakan Pembelajaran (jam)
dan ets.
Minggu Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Definisi
ke-8 keperawatan dengan kasus memahami tentang konsep 2. Etologi
gangguan sistem dan asuhan keperawatan 3. Manifestasi klinis
muskuloskeletal, integumen, pada pasien luka bakar 4. Patofisiologi
Binar Wahyu,
perespsi sensori dan 5. Farmakologi SGD 4, Case study 3 x 50’
S.Kep., Ns., M.Kep
persyarafan pada klien 6. Asuhan Keperawatan
dewasa dengan
memperhatkan aspek legal
dan ets.
Minggu Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Definisi
ke-9 keperawatan dengan kasus memahami tentang konsep 2. Etologi
gangguan sistem dan asuhan keperawatan 3. Manifestasi klinis
muskuloskeletal, integumen, pada pasien glaukoma, 4. Patofisiologi
Mega Ariant
perespsi sensori dan katarak, otts dan vertgo) 5. Farmakologi SGD 5, Case study 3 x 50’
P,S.Kep.,Ns .,M.Kep
persyarafan pada klien 6. Asuhan Keperawatan
dewasa dengan
memperhatkan aspek legal
dan ets.
Minggu Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu Manajemen kasus
ke-10 keperawatan dengan kasus memahami tentang padagangguan sistem
gangguan sistem sistem Manajemen kasus muskuloskeletal,
muskuloskeletal, integumen, padagangguan sistem integumen, perespsi
Mega Ariant
perespsi sensori dan muskuloskeletal, sensori dan persyarafan Case study, SGD 6 3 x 50’
P,S.Kep.,Ns .,M.Kep
persyarafan pada klien integumen, perespsi
dewasa dengan sensori dan persyarafan
memperhatkan aspek legal
dan ets.
UAS

6
5. Jadwal Praktikum
Pertemuan Capaian Pembelajaran Kemampuan akhir yg Waktu
Bahan kajian Dosen Pengampu
(LO) direncanakan
1 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu Pengkajian 2 X 50 Menit Adhin Al Kasanah ,
keperawatan dengan kasus memahami tentang kekuatan otot S.Kep.,Ners.,M.Kep
sistem sistem muskuloskeletal, pengkajian Kekuatan otot
integumen, perespsi sensori
dan persyarafan pada klien
dewasa dengan
memperhatkan aspek legal
dan ets.
2 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Definisi 2 X 50 Menit Mega Ariant P,
keperawatan dengan kasus memahami tentang 2. Indikasi S.Kep., Ns., M.Kep
gangguan sistem sistem konsep tndakan Range 3. Komplikasi
muskuloskeletal, integumen, Of Moton (ROM) Aktf 4. Cara perawata
perespsi sensori dan 5. Alat-alat yang
persyarafan pada klien dewasa digunakan
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.
3 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Persiapan alat 2 X 50 Menit Mega Ariant P.,
keperawatan dengan kasus memahami tentang 2. Pra orientasi S.Kep., Ns., M.Kep
gangguan sistem sistem tndakan Range Of Moton 3. Orientasi
muskuloskeletal, integumen, (ROM) Aktf 4. Fase kerja
perespsi sensori dan 5. Terminasi
persyarafan pada klien dewasa 6. Evaluasi
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.
4 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Definisi 2 X 50 Menit Mega Ariant P.,
keperawatan dengan kasus memahami tentang 2. Indikasi S.Kep., Ns., M.Kep
gangguan sistem sistem konsep tndakan Range 3. Komplikasi
muskuloskeletal, integumen, Of Moton (ROM) Pasif 4. Cara perawata
perespsi sensori dan 5. Alat-alat yang
persyarafan pada klien dewasa digunakan

7
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.
5 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Persiapan alat 2 X 50 Menit Mega Ariant
keperawatan dengan kasus memahami tentang 2. Pra orientasi P,S.Kep., Ns.,
gangguan sistem sistem tndakan Range Of Moton 3. Orientasi M.Kep
muskuloskeletal, integumen, (ROM) Pasif 4. Fase kerja
perespsi sensori dan 5. Terminasi
persyarafan pada klien dewasa 6. Evaluasi
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.
6 Melakukan simulasi Mahasiswa mampu Pendidikan Adhin Al Kasanah ,
pendidikan kesehatan dengan melakukan simulasi kesehatan S.Kep.,Ners.,M.Kep
kasus gangguan sistem sistem pendidikan kesehatan Pencegahan
muskuloskeletal, integumen, tentang kasus gangguan primer, sekunder
perespsi sensori dan kardiovaskular pada klien dan tersier pada
persyarafan pada klien dewasa dewasa dengan masalah gangguan
dengan memperhatkan aspek memperhatkan aspek sistem
legal dan ets. legal ets kardiovaskular

7 Melakukan simulasi Mahasiswa mampu Pendidikan Adhin Al Kasanah ,


pendidikan kesehatan denganmelakukan simulasi kesehatan tentang S.Kep.,Ners.,M.Kep
kasus gangguan sistem sistem
pendidikan kesehatan persiapan,
muskuloskeletal, integumen,tentang pemeriksaan pelaksanaan dan
perespsi sensori dan diagnostc adan paska pemeriksaan
persyarafan pada klien dewasa
laboratorium pada diagnostk dan
dengan memperhatkan aspek masalah gangguan sistem laboratorium
legal dan ets. pernafasan,
kardiovaskuler dan
hematologi pada klien
dewasa
8 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu Pemeriksaan reflek Adhin Al Kasanah ,
keperawatan dengan kasus memahami tentang fisiologis S.Kep.,Ners.,M.Kep
Konsep reflek fisilogis
gangguan sistem sistem

8
muskuloskeletal, integumen,
perespsi sensori dan
persyarafan pada klien dewasa
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.

9 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Persiapan alat Adhin Al Kasanah ,


keperawatan dengan kasus melakukan ketrampilan 2. Pra orientasi S.Kep.,Ners.,M.Kep
gangguan sistem sistem tndakan pemeriksaan 3. Orientasi
reflek fisiologis 4. Fase kerja
muskuloskeletal, integumen,
5. Terminasi
perespsi sensori dan 6. Evaluasi
persyarafan pada klien dewasa
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.

10 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu Pemeriksaan reflek Adhin Al Kasanah ,


keperawatan dengan kasus memahami tentang patologis S.Kep.,Ners.,M.Kep
Konsep reflek patologis
gangguan sistem sistem
muskuloskeletal, integumen,
perespsi sensori dan
persyarafan pada klien dewasa
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.

11 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Persiapan alat Adhin Al Kasanah ,


keperawatan dengan kasus melakukan ketrampilan 2. Pra orientasi S.Kep.,Ners.,M.Kep
gangguan sistem sistem tndakan pemeriksaan 3. Orientasi
reflek patologis 4. Fase kerja
muskuloskeletal, integumen,
5. Terminasi
perespsi sensori dan 6. Evaluasi
persyarafan pada klien dewasa
dengan memperhatkan aspek
9
legal dan ets.

12 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Definisi 2 X 50 Menit Binar


keperawatan dengan kasus memahami tentang 2. Indikasi Wahyu,S.Kep., Ns.,
gangguan sistem sistem konsep tndakan 3. Komplikasi M.Kep
muskuloskeletal, integumen, perawatan luka 4. Cara perawatan
perespsi sensori dan 5. Alat-alat yang
persyarafan pada klien dewasa digunakan
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.
13 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Persiapan alat Binar
keperawatan dengan kasus memahami tentang 2. Pra orientasi Wahyu,S.Kep., Ns.,
gangguan sistem sistem tndakan Perawatan Luka 3. Orientasi M.Kep
muskuloskeletal, integumen, Bersih 4. Fase kerja
perespsi sensori dan 5. Terminasi
persyarafan pada klien dewasa 6. Evaluasi
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.
14 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Persiapan alat Binar
keperawatan dengan kasus memahami tentang 2. Pra orientasi Wahyu,S.Kep., Ns.,
gangguan sistem sistem tndakan Perawatan Luka 3. Orientasi M.Kep
muskuloskeletal, integumen, Kotor 4. Fase kerja
perespsi sensori dan 5. Terminasi
persyarafan pada klien dewasa 6. Evaluasi
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.
15 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Persiapan alat Adhin Al Kasanah ,
keperawatan dengan kasus memahami tentang 2. Pra orientasi S.Kep.,Ners.,M.Kep
gangguan sistem sistem tndakan Hectng 3. Orientasi
muskuloskeletal, integumen, 4. Fase kerja
perespsi sensori dan 5. Terminasi
persyarafan pada klien dewasa 6. Evaluasi
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.
10
16 Mendemonstrasikan intervensi Mahasiswa mampu 1. Definisi Binar
keperawatan pada kasus memahami tentang 2. Indikasi Wahyu,S.Kep., Ns.,
dengan gangguan sistem Konsep tndakan 3. Komplikasi M.Kep
pemeriksaan XII saraf 4. Cara perawatan
sistem muskuloskeletal,
kranial 5. Alat-alat yang
integumen, perespsi sensori digunakan
dan persyarafan pada klien
dewasa sesuai dengan standar
yang berlaku dengan berfikir
kreatf dan inovatf sehingga
menghasilkan pelayanan yang
efisien dan efektf

17 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Persiapan alat Binar


keperawatan dengan kasus memahami tentang 2. Pra orientasi Wahyu,S.Kep., Ns.,
gangguan sistem sistem Konsep tndakan 3. Orientasi M.Kep
pemeriksaan XII saraf 4. Fase kerja
muskuloskeletal, integumen,
kranial 5. Terminasi
perespsi sensori dan 6. Evaluasi
persyarafan pada klien dewasa
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.

18 Melakukan simulasi asuhan Mahasiswa mampu 1. Persiapan alat Mega Ariant


keperawatan dengan kasus melakukan ketrampilan 2. Pra orientasi P,S.Kep., Ns.,
gangguan sistem sistem tndakan pemeriksaan 3. Orientasi M.Kep
GCS 4. Fase kerja
muskuloskeletal, integumen,
5. Terminasi
perespsi sensori dan
6. Evaluasi
persyarafan pada klien dewasa
dengan memperhatkan aspek
legal dan ets.

19 Mendemonstrasikan intervensi Mahasiswa mampu 1. Persiapan alat Mega Ariant


11
keperawatan pada kasus melakukan ketrampilan 2. Pra orientasi P,S.Kep., Ns.,
dengan gangguan sistem pemeriksaan buta warna, 3. Orientasi M.Kep
sistem muskuloskeletal, pemeriksan lapang 4. Fase kerja
pandang dan snellen 5. Terminasi
integumen, perespsi sensori
Chart 6. Evaluasi
dan persyarafan pada klien
dewasa sesuai dengan standar
yang berlaku dengan berfikir
kreatf dan inovatf sehingga
menghasilkan pelayanan yang
efisien dan efektf

20 Mendemonstrasikan intervensi Mahasiswa mampu 1. Persiapan alat Mega Ariant


keperawatan pada kasus melakukan ketrampilan 2. Pra orientasi P,S.Kep., Ns.,
dengan gangguan sistem irigasi mata, telinga, 3. Orientasi M.Kep
hidung 4. Fase kerja
sistem muskuloskeletal,
5. Terminasi
integumen, perespsi sensori 6. Evaluasi
dan persyarafan pada klien 7. Definisi
dewasa sesuai dengan standar 8. Indikasi
yang berlaku dengan berfikir 9. Komplikasi
kreatf dan inovatf sehingga
menghasilkan pelayanan yang
efisien dan efektf

6. Deskripsi Tugas
Metode Pembelajaran Deskripsi Tugas Kriteria Indikator Bobot
Penilaian
(1) (2) (3) (4) (5)
Lecture/ Cearamah a. Mahasiswa mencari dan menyusun informasi Menyusun resume  singkat jelas 5%
tentang topik yang akan dipelajari dalam sesuai topik  Disiplin

12
bentuk paper  Antusias
b. Yang harus dikerjakan:  Komunikasi
1. Mahasiswa membuat resume hasil tertulis
pembelajaran
2. mahasiswa mengumpulkan hasil resume
diakhir pembelajaran
c. Diskripsi luaran yang dihasilkan:
Kemampuan dalam membuat resume sesuai
topik
Small Gruop Discustion (SGD) a. Setap kelompok membuat makalah sesuai 1. Kemampuan 1. Kesesuaian topik Paper : 5 %
dengan topik yang telah ditetapkan. Bahan menganalisis dengan isi Keaktfan: 15
Kajian lihat RPS konsep terkait 2. Sesuai dengan %
b. Yang harus dilakukan: dengan topik yang sistematka
1. Jumlah mahasiswa dibagi menjadi ditetapkan. penulisan
beberapa kelompok. 2. Kemampuan 3. Komunikasi
- SGD 1 (3 Kelompok) mengembangkan 4. Kerjasama
- SGD 2 (3 kelompok) materi dari sub 5. Sintesa hasil
- SGD 3 (3 kelompok) pokok bahasan 6. Saling
- SGD 4 (3 kelompok) yang telah menghargai
- SGD 5 (3 kelompok) ditetapkan 7. Inisiatf
2. Setap kelompok menyusun paper dan 3. Kemampuan dalam 8. Leadershif
mempresentasikan selama masing – masing mengembangkan
25 menit. referensi terkait
3. Presentasi fokus pada topik yang dengan pokok
ditetapkan. bahasan.
4. Presenter dari kelompok yang tampil 4. Kemampuan
ditunjuk oleh fasilitator. berdiskusi
5. Paper dikumpulkan sebelum pelaksanaan
SGD (H-1) dan setelah selesai revisi dan
ringkasan hasil diskusi.
d. Diskripsi luaran:
Kemampuan dalam menyusun makalah dan
berdiskusi
Ujian Praktikum 1. Kemampuan dalam 1. Komunikasi 15%
13
tahap persiapan 2. Ketrampilan
2. Kemampuan dalam 3. Kerapian
ta-hap prosedur
3. Kemampuan dalam
tahap terminasi
4. Kemampuan dalam
evaluasi dan
dokumentasi
UTS 25%
UAS 25 %
Soft Skill 10%

7. Daftar Referensi yang digunakan


1. Smeltzer, Suzzane C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. Edisi 8, Jakarta: EGC.
2. Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika.
3. Anas, Tamsuri. 2008. Klien gangguan pernafasan: seri asuhan keperawatan. Jakarta: EGC.
4. Nanda. 2007. Diagnosa Keperawatan (Terjemahan). FKUGM. Yogyakarta
5. Soemantri, Irman. 2008. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Salemba
Merdeka. Jakarta.
6. Sundaru, Heru. 2001. Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketga. FKUI.

Madiun., 5 September 2019


PJMK,

Adhin Al Kasanah,S.Kep., Ns., M.Kep


NIDN. 0714039102

Mengetahui
Ketua Program Studi

14
Mega Ariant P,S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN. 0701068901

15
TAMBAHAN
Lampiran 1. Halaman Judul Makalah

Judul Makalah

Nama Mhs
NIM

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA
MADIUN
2017
Lampiran 2.Panduan cara menulis referensi (APA)
Referensi harus dicantumkan setiap kali:
 melakukan parafrase (mengekspresikan ide orang lain dalam kata-kata Anda sendiri)
 meringkas (mengekspresikan ide seseorang ringkas dengan kata lain Anda sendiri)
 membuat kutipan (menuliskan secara tepat/sama persis ide-ide orang lain berdasarkan
apa yang mereka tulis/kemukakan)
 meng-copy (mereproduksi diagram, tabel atau grafis lainnya).
Berikut ini adalah contoh dan penjelasan singkat tentang pembuatan referensi menurut APA,
untuk penjelasan lebih detail silahkan baca:
Perrin, R. (2007). Pocket guide to APA style (2nded.). The USA: Houghton Mifflin Co.
Atau petunjuk penulisan referensi menurut APA yang banyak tersedia online dari beberapa
website.
Referensi dalam teks/tesis:
1. Satu pengarang
(Morse, 1996) ATAU Morse (1996) menjelaskan bahwa ...
2. Dua pengarang:
(Ringsven& Bond, 1996) ATAU Dalam penelitiannya, Ringsven dan Bond (1996)...
3. Tigasampai 5 pengarang:
Menyebutkan pertama kali : (Johnson, Brunn, & Platt, 2002) OR Johnson, Brunn and Platt
(2002)
Selanjutnya: (Johnson et al., 2002). Tahun tidak perlu disebutkan jika pengarang yang sama
dikutip dalam paragraph yang sama
4. Enam atau lebih pengarang:
(Arpin et al., 2001) ATAU Arpin et al. (2001)
5. Kelompok sebagai pengarang:
(The Michener Institute, 2002) ATAU The Michener Institute (2002) reported that...
6. Komunikasi pribadi: sedapat mungkin dihindari kecuali merupakan informasi yang sangat
penting dan tidak tersedia dalam sumber-sumber public. Komunikasi personal tidak
perludisebutkan dalam daftar pustaka.
(T. K. Lutes, komunikasi personal, 28 September 1998) ATAU
T.K. Lutes (komunikassi personal, 28 September 1998)
7. Kutipan langsung: tidak boleh dilakukan terlalu sering. Jika kutipan langsung berada dalam
paragraph dan kurang dari 40 kata, maka ditulis dalam paragraf yang sama ditandai dengan
tanda kutip. Kutipan langsung lebih dari 40 kata ditulis terpisah dari paragraph danmasuk ke
dalam. Halaman harus ditulis dalam referensi di teks:
Secara garis besar bisa dijelaskan "mekanisme nyeri dipengaruhi...” (Miele, 1993, hal. 276)
ATAU Miele (1993) menemukan bahwa " mekanisme nyeri dipengaruhi...” (hal. 276).
Kutipan lebih dari 40 kata:
Borland (2003, hal. 107) menuliskan:
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak belajar
tentang diri mereka senddiri, anggota keluarga mereka, masyarakat local mereka, serta
dunia di sekitar mereka. Kebebasan untuk mengeksplorasi, bereksperimen, mempercayai
sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen utama yang sangat penting bagi
perkembangan yang sehat setiap anak.
ATAU
Borland (2003) menegaskan peentingnya bermain bagi perkembangan jholistik seorang anak:
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak belajar
tentang diri mereka senddiri, anggota keluarga mereka, masyarakat local mereka, serta
dunia di sekitar mereka. Kebebasan untuk mengeksplorasi, bereksperimen, mempercayai
sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen utama yang sangat penting bagi
perkembangan yang sehat setiap anak (hal. 107).
17
Penulisan Daftar Pustaka:

Referensi urut abjad dan masuk ke dalam setelah baris pertama:


Artikel Jurnal
Senden, T. J., Moock, K. H., Gerald, J. F., Burch, W. M., Bowitt, R. J., Ling, C. D., et al. (1997).
The physical and chemical nature of technigas. Journal of Nuclear Medicine, 38(10),
1327-33.

Artikel Jurnal, Pengarang Organisasi


The Cardiac Society of Australia and New Zealand. (1986). Clinical exercise testing. Safety and
performance guidelines. Medical Journal of Australia, 164, 282-4.

Buku
Ringsven, M. K., & Bond, D. (1996). Gerontology and leadership skills for nurses. (2nd ed.).
Albany (NY): Delmar.

Buku atau Pamphlet, Pengarang Lembaga


College of Medical Laboratory Technologists of Ontario. (1995). The registration process.
Toronto: Author.
Buku dengan Editor Sebagai Pengarang
Berkow, R., & Fletcher, A. J. (Ed.). (1992). The Merck manual of diagnosis and therapy. (16th
ed.). Rahway (NJ): Merck Research Laboratories.

Buku dengan editor sebagai pengaranng, tetapi bab yang dikutip mempunyai pengarang
tersendiri:
Phillips, S. J., Whisnant, J. (1995). Hypertension and stroke. In J. H. Laragh, & B. Brenner
(Eds.), Hypertension: pathophysiology, diagnosis, and management (hal. 465-78). New
York: Raven Press.

Kamus:
Saunders. (1997). Dorland's Illustrated Medical Dictionary. (28th ed.). Philadelphia.

Artikel Koran:
Lee, G. (1996, June 21). Hospitalizations Tied To Ozone Pollution: Study Estimates 50,000
Admissions Annually. The Washington Post; Sect. A:3 (col. 5).

Materi Hukum:
Regulated Health Professions Act, 1991, Stat. of Ontario, 1991 Ch.18, as amended by 1993,
Ch.37: office consolidation. (Queen's Printer for Ontario 1994).

Artikeldalamjurnalelektronik
Borman, W. C., Hanson, M. A., Oppler, S. H., Pulakos, E. D., & White, L. A. (1993). Role of
early supervisory experience in supervisor performance. Journal of Applied Psychology,
78, 443-449. Diakses 23 Oktober 2000, dari PsycARTICLES database.

Dokumendari website
Chou, L., McClintock, R., Moretti, F., Nix, D. H. (1993). Technology And Education: New Wine
In New Bottles: Choosing Pasts And Imagining Educational Futures. Diakses 24 Agustus
2010, dari Columbia University, Institute for Learning Technologies Web site:
http://www.ilt.columbia.edu/publications/papers/newwine1.html

Momograf dalam bentuk elektronik:


Reeves, J. R. T., &Maibach, H. (1995). CDI, Clinical Dermatology Illustrated. (2nd ed.) [CD-
ROM]. San Diego: CMEA Multimedia Group.
18
19
MATRIKS ATRIBUT SOFT SKILL

No Atribut Soft Definisi Indikator Skor


skills 1 2 3 4 5
1 Disiplin Ketaatan dan  Menyerahkan tugas  Terlambat 4  Terlambat  Terlambat  Terlambat  Tepat
kepatuhan terhadap tepatwaktu hari 3 hari 2 hari 1 hari waktu
peraturan  Datang tepat waktu  Terlambat>  Terlambat  Terlambat  Terlambat  Tepat
20 menit 11-20 6-10 mnt 5 menit waktu
menit
2 Kerjasama Kegiatan yang 1. Berpartsipasi aktf Bekerja 1 kriteria 2 kriteria 3 Semua
dilakukan oleh dalamdiskusi sendiri terpenuhi terpenuhi kriteriaterpe kriteria
beberapa orang 2. Bekerja aktf dan nuhi terpenuhi
untuk mencapai memberikan kontribusi
tujuan bersama pada kelompok
3. Menghargai pendapat orang
lain
4. Mendengarkan orang lain
3 Komunikasi Kemampuanmenge  Kalimatmudahdipahami Tidakmemen Memenuhi
mukakan ide dan  Keberanian mengemukakan uhikriteria semua
pikiran melalui lisan pendapat kriteria
maupun tulisan  Percayadiri
 Menghargai pendapat orang
lain
4 Problem solving Kemampuan  Evidence-based Tidak 1 kriteria 2 kriteria 3 kriteria Semua
untukmenemukan  Didukung cukup data memenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi kriteria
solusi, penjelasan,  Mempertmbangkan sumber- satupun terpenuhi
atau jawaban dari sumber yang dimiliki kriteria
sebuahpersoalan  Menyelesaikan masalah
21

Anda mungkin juga menyukai