PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA. 2018/2019
|2
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran keperawatan medikal bedah I, setelah diberi
data/kasus/artikel mahasiswa mampu:
a Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem pernafasan,
kardiovaskuler dan hematologi pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan
etis.
b Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem pernafasan,
kardiovaskuler dan hematologi pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan
etis.
c Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi
masalah sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi.
d Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan
gangguan sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
e Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem pernafasan,
kardiovaskuler dan hematologi klien dewasa.
f Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem
pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi pada klien dewasa sesuai dengan standar yang
berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang
efisien dan efektif.
1 2 3
Melakukan asuhan keperawatan pada Melakukan asuhan keperawatan Melakukan asuhan keperawatan
pasien dengan gangguan sistem pada pasien dengan gangguan sistem pada pasien dengan gangguan sistem
pernapasan hematologi kardiovaskuler
b. Penugasan kelompok
1). Seminar : Kasus (trigger case)
2). Menyusun portofolio berdasarkan literature searching
3). Menyusun proposal pengabdian masyarakat dan melakukan simulasi Pendidikan
Kesehatan (penyuluhan kesehatan) dengan media leaflet, banner, dan lain-lain.
4). Video project dari kompetensi skill
5. Kriteria Penilaian
Evaluasi dilakukan pada tengah dan akhir semester dengan menggunakan soal
multiple choice dan essay. Penilaian yang dilakukan berdasarkan kriteria :
Nilai
No Nilai Absolut Nilai Mutu
Lambang
1 > 80 A 4.00
2 77 - 79 A- 3.70
3 74 -76 B+ 3.30
4 70 - 73 B 3.00
5 67 - 69 B- 2.70
6 64 - 66 C+ 2.30
7 60 - 63 C 2.00
8 45 - 59 D 1.00
9 < 45 E 0.00
7. Referensi
a. Carpenito, L.J. dan Moyet. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 13. Jakarta :
EGC
b. Doenges, M.E. (2005). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC
c. Elly S. (2012). Diagnosa Keperawatan Aplikasi Nanda dan NIC-NOC. Jakarta : Modya
Karya
d. Herman, T.H dan Kamitsuru, S. (Ed). (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020.. Jakarta : EGC
e. LeMone, P., Burke, K.M., Bauldoff, G., (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 5. Jakarta : EGC
f. LeMone, P., (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Gangguan kardiovaskuler,
Edisi 5. Jakarta : EGC
g. LeMone, P., (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Gangguan Respirasi, Edisi 5.
Jakarta : EGC
h. Smeltzer dan Bare. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8, Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC
i. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta :
DPP PPNI
j. Wilkinson, J. M. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis Nanda, Intevensi
NIC, dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC
KEMAMPUAN AKHIR
Mampu memahami perspektif Keperawatan medikal bedah
ALOKASI WAKTU
3 x 50’
INDIKATOR
Menjelaskan perspektif Keperawatan medikal bedah serta peran dan fungsi perawat medikal bedah
MATERI POKOK
1. Pengertian perspektif KMB.
2. Dimensi Kep. Medikal Bedah
3. Lingkup Kep. Medikal Bedah
4. Pelayanan Keperawatan medikal bedah (peran dan fungsi perawat KMB)
5. Aspek Etik dan legal KMB
LANGKAH KEGIATAN
Sumber/ Penilaian
Langkah pembelajaran Metode Waktu
media/alat
Kegiatan pendahuluan
1. Menjelaskan manfaat mempelajari konsep 15 menit Silabus, Tes
tersebut Ceramah kontrak (pilihan
2. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator kuliah, RPP ganda,
yang harus dicapai mahasiswa essay)
3. Mereview perspektif KMB Brainstorming
Kegiatan Inti
1. Dosen memberikan ceramah Ceramah 120 AVA, White
2. Mahasiswa mendiskusikan materi SGD menit board, spidol
3. Dosen memberikan penguatan tentang materi Tanya jawab
perspektif KMB
Buku resume
4. Mahasiswa membuat resume
Kegiatan Penutup
1. Mahasiswa diminta merefleksikan apa yang Brainstorming 15 menit
telah dipelajari
2. Dosen memberikan penugasan mempelajari
materi selanjutnya
KEMAMPUAN AKHIR
Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan
sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi
ALOKASI WAKTU
3 x 50’
INDIKATOR
Mampu melakukan pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan
sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi dengan menyusun asuhan keperawatan
berdasarkan trigger case
MATERI POKOK
1 Trigger case sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi
2 Asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem pernafasan,
kardiovaskuler dan hematologi
LANGKAH KEGIATAN
Sumber/ Penilaian
Langkah pembelajaran Metode Waktu
media/alat
Kegiatan pendahuluan
1 Menjelaskan manfaat mempelajari materi 15 menit Silabus, Tes
tersebut Ceramah kontrak (pilihan
2 Menyampaikan capaian pembelajaran dan kuliah, RPP ganda,
indikator yang harus dicapai mahasiswa essay)
3 Mereview materi Brainstorming
4 Membagi mahasiswa menjadi 6 kelompok
Kegiatan Inti
1 Dosen menyampaikan bahan diskusi berupa Small group 120 AVA, White
trigger case discussion menit board, spidol
2 Mahasiswa membahas terkait asuhan Diskusi Tanya
keperawatan pada gangguan sistem jawab
pernafasan, kardiovaskuler dan
hematologi secara berkelompok
3 Mahasiswa mendiskusikan materi di kelas, Buku resume
perpustakaan atau di gazebo
4 Dosen memberikan penguatan tentang materi
5 Mahasiswa membuat resume
Kegiatan Penutup
1 Mahasiswa diminta merefleksikan apa yang Brainstorming 15 menit
telah dipelajari
2 Dosen memberikan tugas mencari materi
selanjutnya
KASUS 1 : TB Paru
Seorang perempuan, berusia 67 tahun di rawat di Ruang Paru dengan keluhan sesak nafas,
keluhan disertai keringat banyak pada malam hari, dahak tidak dapat dikeluarkan, suara
“grok..grok”.
Pemeriksaan didapatkan pasien lemah, dispnea, pernafasan cuping hidung, penggunaan
otot bantu nafas suprasternal dan terdapat retraksi intercostal, ronchi +/+, wheezing tidak
ada, tidak ada sianosis. Terpasang WSD pada thorax sinistra. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan pernafasan reguler dan cepat dengan frekuensi napas 32 x/mnt, Tekanan darah
130/80 mmHg, frekuensi nadi 100x/mnt, suhu 36 oC. Pemeriksaan BTA (+). Pasien
didiagnosis TB paru + effusi pleura.
KASUS 2 : DHF
Seorang laki-laki, berusia 26 tahun, di rawat di rumah sakit dengan keluhan panas sudah 3
hari dan nyeri pada ulu hati (epigastrium) dengan skala 1 (0-4).
Pemeriksaan didapatkan perabaan akral dingin, ptechie pada kedua lengan kanan,
didapatkan epistaksis dan gusi berdarah, hepatomegali 2 jari bawah arcus costae, pasien
lemah. TB 160 cm, BB 56 Kg. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60
mmHg, frekuensi nadi 100 x/mnt, Suhu 37,8 0C, frekuensi napas 22 x/mnt. Pemeriksaan
Laboratorium Hb 10 g%, Leukosit 8500 /mm3, Hematokrit 60%, trombosit 42.000 /mm3.
uji tourniket/rumple leed (+).
Seorang laki-laki, berusia 50 tahun dibawa istrinya ke RS dengan keluhan sesak nafas.
Pasien diketahui mempunyai riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan edema pada kedua tungkainya, akral teraba dingin basah dan pasien merasa
letih, distensi vena jugular, Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/50
mmHg, frekuensi nadi 112 x/menit irreguler, frekuensi nafas 28 x/menit irreguler. Pasien
didiagnosis gagal jantung.
KASUS 4 : Asma
Seorang perempuan, berusia 22 tahun dirawat di Ruang Paru dengan keluhan sesak napas.
Pasien memiliki riwayat alergi.
Pemeriksaan fisik didapatkan pasien sesak nafas, pernafasan cuping hidung, penggunaan
otot bantu nafas suprasternal, Ronchi -/-, wheezing +, tidak ada sianosis. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan pernafasan reguler dan cepat/ takipnea dengan frekuensi napas 30
x/mnt, tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 104x/mnt, Suhu 36,5 oC. Pasien hanya
berbaring saja di tempat tidur, pusing dan sesak bila dipakai berjalan/beraktivitas. Pasien
didiagnosis Asma.
KASUS 5 : Leukemia
Seorang laki-laki, berumur 56 tahun, dirawat di rumah sakit dengan Leukemia. Pasien
mengeluh lemah dan letih, hanya berbaring di tempat tidur, dispnea saat beraktivitas.
Pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis, membran mukosa pucat, akral pucat, CRT 2
detik, terdapat ekimosis di lengan dextra. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 96 x/mnt, frekuensi napas 24 x/mnt, suhu 36,8 oC.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb. 5,6 gr%, Leukosit 3200 /mm3, trombosit 65.000
/mm3.
Seorang laki-laki, berusia 42 tahun dibawa istrinya ke RS dengan keluhan nyeri dada yang
berulang sejak 8 bulan yang lalu . Keluhan nyeri dada sering terjadi terutama saat bekerja
dengan karakteristik seperti rasa tertekan benda berat lebih dari 30 menit, nyeri dirasakan
skala 8 (1-10) di dada sebelah kiri hingga lengan kiri. Pasien diketahui bekerja sebagai
sopir pabrik. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 160/90 mmHg,
frekuensi nadi 104 x/menit irreguler, frekuensi nafas 25 x/menit regular. Pemeriksaan EKG
didapatkan ST elevasi. Pasien didiagnosis IMA.