Anda di halaman 1dari 4

Tugas komunikasi mandiri 9

Disusun oleh :

Erica Mauliana Puteri

(1710030)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

TAHUN AJARAN 2017/2018


Proses Komunikasi Efektif Dalam Hubungan Interpersonal Dengan Tenaga
Kesehatan Lain.

A. Komunikasi antara Perawat dengan Dokter.


B. Komunikasi antara Perawat dengan Perawat
C. Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Terapi Respiratorik
D. Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Farmasi
E. Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Gizi

Komunikasi antara perawat dan tenaga kesehatan lainnya akan berfokus pada
membangun hubungan profesional, menjelaskan peranan perawat dalam lokasi
asuhan kesehatan, dan mengembangkan keterampilan komunikasi asertif.
A. Membangun Hubungan
Menciptakan hubungan yang kuat dengan rekan kerja sebelum muncul
kebutuhan atau masalah sebagai usaha awal untuk mewujudkan hubungan
yang baik antar kolega ditempat kerja untuk memberikan asuhan yang baik
bagi pasien.
B. Peran Keperawatan
1. Advokasi Pasien
Mengadvokasi berarti membela minat seseorang atau membela atas nama
perkara orang lain.
2. Koordinasi Asuhan
Koordinasi asuhan antara dua agensi atau lebih memerlukan komunikasi
terus-menerus mengenai kebutuhan pasien.
3. Delegasi dan supervise
Delegasi merupakan transfer tanggung jawab agar suatu tugas dilakukan
oleh orang lain.
4. Konsultasi
Kerja sama dengan penyedia asuhan kesehatan lain dapat mencakup
konsultasi, kolaborasi, delegasi, dan kadang-kadang negoisasi dan resolusi
konflik. Konsultasi dan kolaborasi mengoptimalkan intervensi dan hasil
akhir pasien dan memperkaya hubungan profesional.
5. Kolaborasi dengan rekan
Kolaborasi di dalam keperawatan penting untuk memenuhi kebutuhan
pasien dan komunitas.
6. Keterampilan asertif
Asertivitas adalah keterampilan yang digunakan untuk secara efektif
mengkomunikasikan pikiran dan perasaan.
Ciri Asertivitas adalah :
 Pertanyaan jelas dan langsung
 Menggunakan pertanyaan “saya”-“saya perlu..., ”saya rasa..”
 Jujur dan sungguh – sungguh
 Tegas dan positif
 Penghargaan hak-hak orang lain dan diri sendiri
 Tidak bersifat meminta maaf
 Spesifik untuk situasi tersebut.
C. Resolusi Konflik
Jenis konflik yang paling sering umum di asuhan kesehatan adalah konflik
interpersonal, konflik antar individu.
D. Keterampilan Negosiasi
Keterampilan negosiasi bermanfaat dalam meresolusi konflik dan
memenuhi kebutuhan pihak yang terlibat. Jones, bushardt, dan Caldenhead
(1990) menjelaskan penggunaan konfontasi untuk meresolusi konflik. 4
langkah konfrentasi menurut Jones et al. adalah :
 identifikasi masalah dari pihak – pihak yang terlibat
 klarifikasi asumsi
 identifikasi masalah yang sebenarnya yang sedang di konfrontasikan
 bekerja secara kolaboratif untuk sampai pada solusi yang dapat di
setujui bersama
Kombinasi panduan profesional dan integritas pribadi
memungkinkan presentasi faktual dalam sikap yang dapat di pahami dan
percaya diri. Strategi negosiasi di gunaakan dalm bisnis dan asuhan
kesehatan untuk sampai pada solusi yang dapat di setujui bersama. Fisher,
Ury, dan Patton (1991) menjelaskan empat pokok yang harus di
pertimbangkan sebelum memasuki negosiasi :
 Pisahkan orang dari masalah – depersonalisasi negosiasi dari
diri sendiri dan lawan anda.
 Fokuskan pada keinginan hal yang ingi anda capai, bukan
posisi.
 Ciptakan pilihan untuk hasil bersama suatu solusi yang saling
menguntungkan
 Perjuangkan kreteria yang objektif bukan emosional
E. Kitik Membangun atau Umpan Balik
Umpan balik memberikan kesempatan untuk pertukaran dan
meningkatkan kesempatan pertumbuhan. Beberapa strategi untuk memberi
dan menerima umpan balik membuat komunikasi menjadi pengalaman
yang lebih positif.
F. Bekerja dalam Kelompok Kecil
Kelompok kerja kecil mengumpulkan kearifan para partisipan dan dapat
memiliki berbagai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai