(RPS)
B. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran dan diberi data, kasus dan artikel terkait masalah
Keperawatan Medikal Bedah (KMB) III mahasiswa mampu:
1. Mengaplikasikan asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem persarafan,
muskuloskeletal, integumen dan persepsi sensori pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem persarafan,
muskuloskeletal, integumen dan persepsi sensori pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam
mengatasi masalah sistem sistem persarafan, muskuloskeletal, integumen dan persepsi
sensori
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan
gangguan sistem persarafan, muskuloskeletal, integumen dan persepsi sensori pada
klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
5. Mengaplikasikan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem persarafan,
muskuloskeletal, integumen dan persepsi sensori pada klien dewasa.
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem
persarafan, muskuloskeletal, integumen dan persepsi sensori pada klien dewasa sesuai
dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga
menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
C. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran yang digunakan dalam mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
III antara lain adalah:
1. Problem Based Learning
2. Mini Lecture
3. Discovery Learning
4. Project Based Learning
D. Pengalaman Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan selama 16 kali pertemuan ( termasuk UTS dan UAS) dengan
bobot 4 SKS yang terdiri dari 2 SKS teori dan 2 SKS laboratorium dengan metode
Student Centre Learning (SCL).
E. Kriteria Penilaian
Penilaian pada MK ini mengacu pada 2 item terdiri dari:
Kriteria Penilaian Bobot (%)
1. Evaluasi Hasil
a. UTS 15
b. UAS 15
c. Ujian Praktikum / OSCE 15
d. SOCA 10
2. Evaluasi Proses
a. Rancangan Tugas I 10
b. Rancangan Tugas II 15
c. Portofolio 10
d. Soft Skill 10
F. Peraturan Pembelajaran
1. Mahasiswa diharuskan membaca materi sesuai daftar rujukan yang ditentukan
sebelum mengikuti perkuliahan
2. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara luring untuk metode pembelajaran
praktikum dan daring dengan media WAG, ZCM dan edmodo
3. Setiap mahasiswa diwajibkan membuat tugas yang diberikan baik secara terstruktur
maupun tidak terstruktur
4. Setiap tugas yang dibuat harus merujuk pada buku rujukan yang telah ditetapkan atau
sumber-sumber lain yang dapat dipercaya.
5. Bila mahasiswa tidak mengumpulkan tugas yang diberikan atau tidak mengikuti
presentasi seminar sesuai jadwal yang telah ditentukan mahasiswa tersebut
diwajibakan melakukan presentasi ulang sesuai dengan materi yang ditentukan (waktu
ditentukan sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan dan dikonfismasikan kepada
koordinator MA).
6. Mahasiswa harus siap bila sewaktu-waktu diadakan tes tertulis ataupun lisan tanpa
pemberitahuan sebelumnya
7. Untuk dapat mengikuti ujian akhir, mahasiswa harus memenuhi kehadiran minimal 75
% dengan penugasan terkait dengan materi perkuliahan disetiap ketidakhadiran dan
menyerahkan tugas kepada koordinator mata ajar selambat-lambatnya seminggu
sebelum UAS
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
Ns. Angga Arfina, M. Kep Ns. Angga Arfina, M. Kep Ns. Sri Yanti, M.Kep,
Sp. Kep. MB
Capaian Program Studi
Pembelajaran Lulusan Program Studi S1 Keperawatan STIKes Payung Negeri Pekanbaru pada
akhir proses pembelajaran mampu memberikan askep kepada individu, keluarga dan
kelompok baik sehat, sakit dan kegawatdaruratan dengan memperhatikan aspek bio,
psiko, social,dan spiritual yang menjamin keselamatan klien, mampu memilih dan
menggunakan peralatan dalam memberikan askep, mampu mengumpulkan data,
menyusun, mendokumentasikan dan menyajikan informasi askep.
Mata Kuliah
1. Mengaplikasikan asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem persarafan,
muskuloskeletal, integumen dan persepsi sensori pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem
persarafan, muskuloskeletal, integumen dan persepsi sensori pada klien dewasa
dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam
mengatasi masalah sistem sistem persarafan, muskuloskeletal, integumen dan
persepsi sensori
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien
dengan gangguan sistem persarafan, muskuloskeletal, integumen dan persepsi
sensori pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
5. Mengaplikasikan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem
persarafan, muskuloskeletal, integumen dan persepsi sensori pada klien dewasa.
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem
persarafan, muskuloskeletal, integumen dan persepsi sensori pada klien dewasa
sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga
menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
Deskripsi Singkat Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan klien dewasa dengan
Mata Kuliah gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan.
Pemberian asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal,
integumen, sensori persepsi dan persarafan berdasarkan proses keperawatan dengan
mengaplikasikan ilmu biomedik seperti biologi, histologi, biokimia, anatomi,
fisiologi, patofisiologi, ilmu keperawatan medikal bedah, ilmu penyakit dalam,
farmakologi, bedah, nutrisi dan rehabilitasi. Gangguan dari sistem tersebut meliputi
gangguan peradangan, kelainan degenerative, trauma yang termasuk dalam 10 kasus
terbesar baik lokal, regional, nasional dan internasional. Lingkup bahasan mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi asuhan terhadap klien. Intervensi keperawatan
meliputi terapi modalitas keperawatan pada berbagai kondisi termasukterapi
komplementer. Proses pembelajaran dilakukan melalui kuliah pakar, collaborative
learning (CL) dan belajar berdasarkan masalah (BDM) dan praktik laboratorium.
Bahan Kajian 1. Anatomi, fisiologi dan biokimia terkait sistem muskuloskeletal, integumen,
persepsi sensori dan persarafan.
2. Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada gangguan ssitem
muskuloskeletal (fraktur, dislokasi), sistem integumen (luka bakar), sistem
senosi persepsi (glaukoma, katarak, otitis, vertigo), sistem persarafan (stroke,
tumor otak, meningitis).
3. Persiapan pelaksanaan dan paska pemeriksaan diagnostik dan laboratorium
pada masalah muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan.
4. Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-psiko-
sosial-spiritual) pada sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan
persarafan.
5. Pendidikan kesehatan pada masalah gangguan sistem muskuloskeletal,
integumen, persepsi sensori dan persarafan.
6. Upaya-upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier pada masalah gangguan
sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan.
7. Hasil-hasil penelitian tentang pelaksanaan gangguan sistem muskuloskeletal,
integumen, persepsi sensori dan persarafan.
8. Trend dan issue terkait gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi
sensori dan persarafan.
9. Evidance based practice dalam penatalaksanaan gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan.
10. Manajemen kasus pada gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi
sensori dan persarafan.
11. Peran dan fungsi perawat, fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan pada klien dewasa.
12. Mendemontrasikan intervesi keperawatan pada gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan meliputi Body
movement atau body mechanic, Ambulasi dini, Fikasi dan imobilisasi, ROM
exercise, wound care, irigasi mata, irigasi telinga, tetes mata, tetes telinga, pain
management.
Pustaka Utama
Ackley B.J., Ladwig G.B. (2014). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence-Based
Guide to Planning Care. 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis
untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Elsevier
(Singapore) Pte.Ltd.
Buluchek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J. M., & Wagner, C.M. (2013). Nursing
interventions classification (NIC) 6th ed. Missouri: Elsevier.
Corwin, E. J. (2009). Buku saku patofisiologi Ed. 3. Jakarta: EGC.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing outcomes
classification (NOC): Measurement of health outcomes 5th ed. Missouri:
Elsevier.
NANDA International. (2012). Nursing diagnoses: Definitions and classification
2012 – 2014. Philadelphia: Wiley – Blackwell.
Price, S.A., & Wilson, L. M. (2005). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses
penyakit Vol. 1 Ed. 6. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C., & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperawatan medical bedah Brunner
dan Suddarth Vol. 1,2,3 Ed. 8. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Brunner &
Suddarth’s Textbook of medical-surgical nursing. (12th ed). Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
White, L., Duncan, G., & Baumle, W. (2013). Medical surgical nursing: An
integrated approach. New York: Delmar.
Wilkinson, J. M. (2005). Nursing diagnosis handbook with NIC interventions and
NOC outcomes 8th Ed. New Jersey: Prentice Hall.
Pendukung
Barber B, Robertson D, (2012).Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition,
Belland Bain Ltd, Glasgow
Dudek,S. G. (2013). Nutrition Essentials for Nursing Practice, 7th. Lippincott:
William Wilkins
Grodner M., Escott-Stump S., Dorner S. (2016) Nutritional Foundations and Clinical
Applications: A Nursing Approach. 6th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Hall E. (2014). Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi Bahasa
Indonesia 12. Saunders: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Waugh A., Grant A., Nurachmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan
Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi Indonesia 10. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Waugh A., Grant A. (2014). Buku Kerja Anatomi dan Fisiologi Ross and Wilson.
Edisi Bahasa Indonesia 3. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Minggu Tingkat III A Tingkat III B Tingkat III C Pokok Bahasan Dosen
Ke Hari/ Waktu Hari/ Waktu Hari/ Waktu
Tanggal Tanggal Tanggal
1 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Penjelasan RPS Ns. Angga
28 Sep 2020 30 Sep 2020 02 Okt 2020 Arfina, M.Kep
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Pembagian kelompok dan
28 Sep 2020 30 Sep 2020 02 Okt 2020 penjelasan rancangan tugas
Belajar mandiri
2 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Asuhan keperawatan pada Ns. Angga
05 Okt 2020 07 Okt 2020 09 Okt 2020 pasien dengan gangguan sistem Arfina, M.Kep
persarafan (Stroke)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan persarafan
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan persarafan
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem persarafan
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Asuhan keperawatan pada
05 Okt 2020 07 Okt 2020 09 Okt 2020 pasien dengan gangguan sistem
persarafan (Cedera Kepala)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan persarafan
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan persarafan
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem persarafan
3 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Rancangan Tugas 1 (Kelompok 1) Ns. Angga
12 Okt 2020 14 Okt 2020 16 Okt 2020 Asuhan keperawatan dan Arfina, M.Kep
manajemen kasus pada
gangguan sistem persarafan
(Gangguan neurologis
degeneratif)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan persarafan
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan persarafan
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem persarafan
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Rancangan Tugas 1 (Kelompok 2)
12 Okt 2020 14 Okt 2020 16 Okt 2020 Manajemen kasus pada
gangguan sistem persarafan
(SOL)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan persarafan
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan persarafan
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem persarafan
4 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Rancangan Tugas 1 (Kelompok 3) Ns. Bayu
19 Okt 2020 21 Okt 2020 23 Okt 2020 Manajemen kasus pada Azhar, M.Kep
gangguan sistem persarafan
(Meningitis)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan persarafan
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan persarafan
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem persarafan
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Praktikum pemeriksaan rangsangan
19 Okt 2020 21 Okt 2020 23 Okt 2020 meningeal
5 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Konsep luka dan fisiologis Ns. Bayu
26 Okt 2020 28 Okt 2020 30 Okt 2020 penyembuhan luka Azhar, M.Kep
Manajemen pasien dengan luka
Assessment pasien dengan luka
Asuhan kepeperawatan pasien
dengan luka
Menerapkan fungsi advokasi
pada pasien dengan luka
Pendidikan kesehatan terkait
nyeri
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait luka
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Praktikum aff heacting
26 Okt 2020 28 Okt 2020 30 Okt 2020
6 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Asuhan keperawatan pada Ns. Rizka
02 Nov 2020 04 Nov 2020 06 Nov 2020 pasien dengan gangguan sistem Febtrina,
integumen (Luka Bakar) M.Kep,
Menerapkan fungsi advokasi Sp.Kep MB
pada gangguan integumen
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan integumen
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem integumen
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Asuhan keperawatan pada
02 Nov 2020 04 Nov 2020 06 Nov 2020 pasien dengan gangguan sistem
integumen (Dermatitis)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan integumen
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan integumen
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem integumen
7 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Rancangan Tugas 1 (Kelompok 4) Ns. Rizka
09 Nov 2020 11 Nov 2020 13 Nov 2020 Manajemen kasus pada Febtrina,
gangguan sistem integumen M.Kep,
(Ca. Kulit) Sp.Kep MB
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan integumen
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan integumen
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem integumen
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Rancangan Tugas 1 (Kelompok 5)
09 Nov 2020 11 Nov 2020 13 Nov 2020 Manajemen kasus pada
gangguan sistem integumen
(Herpes Zoster)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan integumen
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan integumen
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem integumen
8 23 – 28 November 2020
(Ujian Tengah Semester)
9 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Praktikum aff heacting dengan Ns. Rizka
30 Nov 2020 02 Des 2020 04 Des 2020 surgical staples Febtrina,
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Belajar mandiri M.Kep,
30 Nov 2020 02 Des 2020 04 Des 2020 Sp.Kep MB
10 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Asuhan keperawatan pada Ns. Sri Yanti,
07 Des 2020 09 Des 2020 11 Des 2020 pasien dengan gangguan sistem M.Kep, Sp.
sensori persepsi (Katarak) Kep. MB
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan sensori persepsi
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan sensori persepsi
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem sensori persepsi
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Asuhan keperawatan pada
07 Des 2020 09 Des 2020 11 Des 2020 pasien dengan gangguan sistem
sensori persepsi (Otitis Media
Akut)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan sensori persepsi
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan sensori persepsi
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem sensori persepsi
11 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Rancangan Tugas 1 (Kelompok 6) Ns. Sri Yanti,
14 Des 2020 16 Des 2020 18 Des 2020 Manajemen kasus pada M.Kep, Sp.
gangguan sensori persepsi Kep. MB
(Glaukoma)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan sensori persespsi
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan sensori persepsi
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem sensori persepsi
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Rancangan Tugas 1 (Kelompok 7)
14 Des 2020 16 Des 2020 18 Des 2020 Manajemen kasus pada
gangguan sensori persepsi (Ca.
Nasopharing)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan sensori persespsi
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan sensori persepsi
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem sensori persepsi
12 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Asuhan keperawatan pada Ns. Dendy
21 Des 2020 23 Des 2020 25 Des 2020 pasien dengan gangguan sistem Kharisna,
muskuloskeletal (Fraktur) M.Kep
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan muskuloskeletal
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan muskuloskeletal
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem muskuloskeletal
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Asuhan keperawatan pada
21 Des 2020 23 Des 2020 25 Des 2020 pasien dengan gangguan sistem
muskuloskeletal (Osteoporosis)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan muskuloskeletal
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan muskuloskeletal
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem muskuloskeletal
13 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Rancangan Tugas 1 (Kelompok 8) Ns. Dendy
28 Des 2020 30 Des 2020 01 Jan 2020 Manajemen kasus pada Kharisna,
gangguan muskuloskeletal M.Kep
(Osteomielytis)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan muskuloskeletal
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan muskuloskeletal
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem muskuloskeletal
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Rancangan Tugas 1 (Kelompok 9)
28 Des 2020 30 Des 2020 01 Jan 2020 Manajemen kasus pada
gangguan muskuloskeletal
(Osteosarcoma)
Menerapkan fungsi advokasi
pada gangguan muskuloskeletal
Pendidikan kesehatan terkait
gangguan muskuloskeletal
Menerapkan hasil-hasil
penelitian, trend dan issue serta
terapi modalitas dan
komplementer terkait gangguan
sistem muskuloskeletal
14 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Praktikum perawatan pada pasien Ns. Sri Yanti,
04 Jan 2021 06 Jan 2021 08 Jan 2021 dengan fiksasi M.Kep, Sp.
Kep. MB
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Belajar mandiri
04 Jan 2021 06 Jan 2021 08 Jan 2021
15 Senin 08.00 – 12.10 Rabu 08.00 – 12.10 Jum’at 08.00 – 12.10 Praktikum ambulasi dini dan body Ns. Bayu
11 Jan 2021 13 Jan 2021 15 Jan 2021 movement pada gangguan Azhar, M.Kep
muskuloskeletal
Senin 12.10 – 17.10 Rabu 12.10 – 17.10 Jum’at 12.10 – 17.10 Belajar mandiri Rancangan Tugas 2
11 Jan 2021 13 Jan 2021 15 Jan 2021 Menerapkan pendidikan
kesehatan terkait pada gangguan
sistem persarafan, integumen,
sensori persepsi dan
muskuloskeletal
Upaya-upaya pencegahan
primer, sekunder dan tersier
pada masalah gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen,
persepsi sensori dan persarafan
Evidance based practice dalam
penatalaksanaan gangguan
sistem muskuloskeletal,
integumen, persepsi sensori dan
persarafan
16 18 – 23 Januari 2021
(Ujian Akhir Semester)
(Ns. Sri yanti, M.Kep, Sp. Kep. MB) (Ns. Angga Arfina, M.Kep)
RANCANGAN TUGAS 1
RENCANA TUGAS MAHASISWA
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
JUDUL TUGAS
Konsep dan Askep Pada Gangguan Sistem Integumen, Sensori Persepsi, Neurologis,
Muskuloskeletal
DESKRIPSI TUGAS
Mahasiswa membuat makalah dan menganalisis jurnal yang terkait pada gangguan sistem
integumen, sensori persepsi, neurologis, muskuloskeletal sesuai dengan format yang telah
ditentukan
METODE PENUGASAN
1. Mahasiswa dibagi dalam 9 kelompok.
2. Setiap kelompok memilih salah satu judul terkait pada gangguan sistem integumen,
sensori persepsi, neurologis, muskuloskeletal dibawah ini:
a. Gangguan neurologis degeneratif: Demensia
b. SOL
c. Meningitis
d. Ca. Kulit
e. Herpes Zoster
f. Glaukoma
g. Ca. Nasopharing
h. Osteomielytis
i. Osteosarcoma
3. Setiap kelompok membuat makalah sesuai dengan format pembuatan makalah yang telah
ditentukan
4. Setiap kelompok mencari jurnal terkait baik nasional maupun internasional dan membuat
ringkasan dari jurnal yang telah dipilih meliputi
a. Masalah yang diteliti, empat penelitian, responden penelitian
b. Implikasi hasil penelitian dalam keperawatan medikal bedah
c. Terapi modalitas keprawatan atau terapi komplementer terkait pada gangguan sistem
integumen, sensori persepsi, neurologis, muskuloskeletal
d. Trend dan issue, evidance based practice dalam penatalaksanaan terkait gangguan
pada sistem integumen, sensori persepsi, neurologis, muskuloskeletal
5. Mendiskusikan dalam kelompok tentang materi yang telah dibuat
6. Menyusun bahan dalam bentuk makalah dan slide untuk presentasi
7. Presentasi dikelas secara mandiri atau terstruktur
LAIN-LAIN
Bobot penilaian tugas ini adalah 30% dari 100% penilaian mata kuliah ini
DAFTAR RUJUKAN
Ackley B.J., Ladwig G.B. (2014). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence-Based Guide to
Planning Care. 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil
yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Buluchek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J. M., & Wagner, C.M. (2013). Nursing
interventions classification (NIC) 6th ed. Missouri: Elsevier.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing outcomes
classification (NOC): Measurement of health outcomes 5th ed. Missouri: Elsevier.
NANDA International. (2012). Nursing diagnoses: Definitions and classification 2012 – 2014.
Philadelphia: Wiley – Blackwell.
Price, S.A., & Wilson, L. M. (2005). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit Vol.
1 Ed. 6. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Brunner & Suddarth’s
Textbook of medical-surgical nursing. (12th ed). Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
White, L., Duncan, G., & Baumle, W. (2013). Medical surgical nursing: An integrated
approach. New York: Delmar.
Wilkinson, J. M. (2005). Nursing diagnosis handbook with NIC interventions and NOC
outcomes 8th Ed. New Jersey: Prentice Hall.
Grodner M., Escott-Stump S., Dorner S. (2016) Nutritional Foundations and Clinical
Applications: A Nursing Approach. 6th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Hall E. (2014). Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi Bahasa Indonesia 12.
Saunders: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Waugh A., Grant A., Nurachmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi
Ross dan Wilson. Edisi Indonesia 10. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Waugh A., Grant A. (2014). Buku Kerja Anatomi dan Fisiologi Ross and Wilson. Edisi Bahasa
Indonesia 3. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Jurnal terkait
RANCANGAN TUGAS 2
RENCANA TUGAS MAHASISWA
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
JUDUL TUGAS
Pendidikan kesehatan untuk kegiatan pengabdian masyarakat pada gangguan sistem
integumen, sensori persepsi, neurologis, muskuloskeletal
DESKRIPSI TUGAS
Mahasiswa membuat makalah dan menganalisis jurnal yang terkait pada gangguan sistem
integumen, sensori persepsi, neurologis, muskuloskeletal sesuai dengan format yang telah
ditentukan
METODE PENUGASAN
1. Masing-masing mahasiswa membuat video pendidikan kesehatan terkait gangguan sistem
persarafan, integumen, sensori persepsi dan muskuloskeletal dengan melibatkan keluarga
masing-masing sebagai audience.
2. Masing-masing mahasiswa akan dibagi atas 5 tema pendidikan kesehatan dengan topik:
a. Gangguan sistem muskuloskeletal (Ns. Dendy Kharisna, M.Kep)
b. Gangguan sistem neurologis (Ns. Angga Arfina, M.Kep)
c. Gangguan sistem integumen (Ns. Rizka Febtrina, M.Kep, Sp. Kep. MB)
d. Gangguan sistem sensori persepsi (Ns. Sri Yanti, M.Kep, Sp. Kep. MB)
e. Trauma pada sistem muskuloskeletal, integumen dan gangguan neurologis degeneratif
(Ns. Bayu Azhar, M.Kep)
3. Setiap kelompok memilih salah satu tema untuk melakukan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat (keluarga masing-masing) terkait pada gangguan sistem integumen, sensori
persepsi, neurologis, muskuloskeletal dengan menganalisis pada sumber referensi
kepustakaan atau jurnal terkait tentang trend dan issue, terapi komplementer ataupun
masalah lainnya terkait tema yang telah ditentukan tersebut.
4. Setiap mahasiswa membuat SAP sesuai dengan format yang telah ditentukan
5. Setiap mahasiswa membuat media pendidikan kesehatan berupa leaflet, booklet, lembar
balik, poster maupun media audio visual lainnya terkait pelaksanaan pendidikan
kesehatan tersebut
6. Menyusun bahan dalam bentuk makalah dan slide untuk presentasi
7. Membuat video dan laporan hasil kegiatan pendidikan kesehatan serta mengupload ke
edmodo KMB III
LAIN-LAIN
Bobot penilaian tugas ini adalah 30% dari 100% penilaian mata kuliah ini
DAFTAR RUJUKAN
Ackley B.J., Ladwig G.B. (2014). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence-Based Guide to
Planning Care. 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil
yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Buluchek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J. M., & Wagner, C.M. (2013). Nursing
interventions classification (NIC) 6th ed. Missouri: Elsevier.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing outcomes
classification (NOC): Measurement of health outcomes 5th ed. Missouri: Elsevier.
NANDA International. (2012). Nursing diagnoses: Definitions and classification 2012 – 2014.
Philadelphia: Wiley – Blackwell.
Price, S.A., & Wilson, L. M. (2005). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit Vol.
1 Ed. 6. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Brunner & Suddarth’s
Textbook of medical-surgical nursing. (12th ed). Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
White, L., Duncan, G., & Baumle, W. (2013). Medical surgical nursing: An integrated
approach. New York: Delmar.
Wilkinson, J. M. (2005). Nursing diagnosis handbook with NIC interventions and NOC
outcomes 8th Ed. New Jersey: Prentice Hall.
Grodner M., Escott-Stump S., Dorner S. (2016) Nutritional Foundations and Clinical
Applications: A Nursing Approach. 6th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Hall E. (2014). Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi Bahasa Indonesia 12.
Saunders: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Waugh A., Grant A., Nurachmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi
Ross dan Wilson. Edisi Indonesia 10. Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Waugh A., Grant A. (2014). Buku Kerja Anatomi dan Fisiologi Ross and Wilson. Edisi Bahasa
Indonesia 3. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Jurnal terkait
BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan Penulisan
3. Manfaat Penulisan
BAB II Tinjauan Teoritis
1. Anatomi dan Fisiologi
2. Konsep Penyakit (Defenisi, etiologi, patofisiologi/ WOC, manifestasi
klinis, pemeriksaan diagnostic, komplikasi, penatalaksanaan)
3. MCP Teori/ Kasus
4. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian Keperawatan (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
b. Diagnosa Keperawatan
Minimal 3 Diagnosa Keperawatan Utama
Minimal 3 Diagnosa Keperawatan Pendukung
c. Intervensi Keperawatan
d. Pendidikan kesehatan terkait gangguan pada sistem integumen, sensori
persepsi, persarafan dan muskuloskeletal
BAB III Pembahasan Kasus
1. Pembahasan dan Asuhan Keperawatan Terkait Kasus
2. Jurnal Terkait (Nasional atau Internasional)
3. Analisis Jurnal
4. Terapi modalitas keperawatan atau terapi komplementer terkait pada
gangguan sistem integumen, sensori persepsi, persarafan dan
muskuloskeletal
5. Trend dan issue, evidance based practice dalam penatalaksanaan terkait
gangguan pada sistem integumen, sensori persepsi, persarafan dan
muskuloskeletal
BAB IV Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
Lampiran Jurnal Terkait
Daftar Pustaka (Minimal 5 Referensi Utama dan 5 Referensi Pendukung Lainnya)
Key Problem/ND/MK
Format MCP
# #
Key Problem/ND/MK
I don’t know how this fits
Supporting Data : Supporting with the problems.
Data : DO, DS, Terapi Supporting Data : DO, DS,
Terapi
Key Problem/ND/MK # #
Reason for Needing Health Care: Medical Key Problem/ND/MK
Diagnosis/Surgical Procedures:…….
Supporting Data : Supporting Supporting Data : Supporting
Data : DO, DS, Terapi Key Assessments:……. Data : DO, DS, Terapi
#
Key Problem/ND/MK # Key Problem/ND/MK
Key Problem/ND/MK #
Seorang laki-laki berusia 85 tahun mempunyai riwayat demensia dirawat di ruang rawat
neurologi. Pasien saat ini mempunyai keterbatasan dalam merespon dengan tepat pertanyaan
yang diberikan dan kadang-kadang tampak gelisah dan menolak asuhan keperawatan yang
diberikan. Pasien menolak untuk minum obat, memuntahkannya kembali dan mencengkeram
pagar samping tempat tidur ketika perawat mencoba membalikkan badannya. Hasil
pengkajian pasien mengalami inkontinensia, memerlukan komunikasi terapeutik untuk
membantu kegiatan perawatan dan aktivitas sehari-hari. Perawat yang merawat pasien
menggunakan teknik komunikasi dengan berbicara perlahan dan lembut merupakan
komunikasi yang efektif untuk memfokuskan perhatian dan mendorong pasien mengikuti
instruksi yang diberikan perawat. Saat ini pasien tampak lebih gelisah, perlu sering dilakukan
reorientasi terhadap tempat dan perawat membutuhkan orang lain untuk memegang
lengannya ketika akan dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. Pasien kadang-kadang
mengatakan kepada perawat bahwa di ruangannya ada seorang anak kecil padahal pasien
berada sendiri di ruang perawatan. Perawat mengabaikan pernyataan pasien dan mengalihkan
perhatian pasien pada topik pembicaraan lainnya. Ketika telah selesai melakukan asuhan
keperawatan pasien tampak tidak mengingat perawat tersebut. Perawat merasa sedih dan
bingung serta mengalami kelelahan secara emosional terhadap sikap pasien. Therapi yang
didapatkan pasien Risperidon 1x2 mg, Celexa 1x20 mg.
Pertanyaan:
1. Buatlah asuhan keperawatan berdasarkan kasus!
2. Buatlah MCP berdasarkan kasus tersebut!
3. Jelaskan pendidikan kesehatan yang dapat diberikan dengan menerapkan hasil-hasil
penelitian terkait dan evidance based practice!
4. Jelaskan aspek legal dan etis pada kasus tersebut!
KASUS 2
SOL
Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat diruang neurologi dengan keluhan utama nyeri
kepala berat, leher terasa kaku, mulut sedikit mencong kekiri, nyeri bersifat hilang timbul
pada seluruh area kepala, tidak hilang dengan obat anti nyeri dan memberat sejak 1 minggu
sebelum dibawa ke rumah sakit. Pasien juga muntah sebanyak 2-3 kali, kelemahan pada
ekstremitas atas dan ektremitas bawah bagian kiri, wajah tidak simetris. Sebelumnya pasien
pernah dirawat dengan vertigo dan mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Saat dilakukan
pengkajian, nilai GCS E3V4M5, gelisah, tidak kooperatif, berfokus pada diri sendiri,
mengeluh nyeri kepala berat di seluruh area kepala, nyeri menetap dan berdenyut-denyut,
sulit membuka mata, bila membuka mata nyeri kepala bertambah, pandangan ganda
(diplopia), penurunan lapang pandang, tidak mampu melihat jari-jari yang digerakkan pada
jarak yang sama dengan pemeriksa, pupil 3/3 reaksi terhadap cahaya, susah menelan,
penurunan tonus otot (flaccid) dan kelemahan pada ekstremitas atas dan bawah bagian kiri,
kekuatan otot ekstremitas kiri 3, tidak mampu melawan tahanan pemeriksa, reflek trisep dan
bisep (1+), reflek brachialis (1+), reflek patela (2+), reflek tendon achilles (2+). Pemeriksaan
TTV, TD: 150/100 mmHg, ND: 78 kali/ menit, RR: 20 kali/ menit, T: 36,2 0C, BB: 55 Kg,
TB: 165 cm, aktivitas partial care. Pasien mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan
cepat saji seperti mie instan, suka memakai bumbu penyedap dalam makanan. Menurut
keluarga pasien (suami) orang tua pasien meninggal ± 3 bulan yang lalu mengalami keluhan
yang sama seperti yang dialami pasien. Perawat kemudian memberikan edukasi kepada
pasien dan keluarga tentang faktor risiko yan dapat menimbulkan terjadinya tumor otak agar
tidak terjadi lagi pada anggota keluarga yang lain. Therapy yang didapat saat ini IVFD R-Sol
20 tetes/ menit, Inj. Ranitidin 1 amp/ 12 jam, Inj. Tramadol 1 amp/ 12 jam, Inj. Furosemid 1
amp/ 12 jam, Dexamethason 3x1. Pemeriksaan darah, Hb: 10,10 gr/ dL, Leukosit: 14,
91x103/ mm3. Pemeriksaan imunoserologi: Anti toxoplasma IgG 19,1 IU/mL, Anti rubella
IgG: 209 IU/mL, Chlamydia IgM : 8,25 COI. CT. Scan: masa intraaxial suspek maligna
(glioma) di lobus parietal kanan disertai herniasi subfalcine.
Pertanyaan:
1. Buatlah asuhan keperawatan berdasarkan kasus!
2. Buatlah MCP berdasarkan kasus tersebut!
3. Jelaskan pendidikan kesehatan yang dapat diberikan dengan menerapkan hasil-hasil
penelitian terkait dan evidance based practice!
4. Jelaskan aspek legal dan etis pada kasus tersebut!
KASUS 3
MENINGITIS
Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di ruang neurologi dengan keluhan sakit kepala,
badan terasa pegal-pegal, kurang responsif dan demam. Hasil pengkajian saat ini pasien
menyatakan sakit kepala yang hilang timbul, lesu dan mudah lelah, badan terasa panas, tidak
nafsu makan dan mual. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 56
kali/menit, frekuensi napas 26 kali/menit, suhu 39,2 0C, irama pernafasan tidak teratur,
muntah proyektil, tingkat kesadaran apatis, disfungsi saraf kranial III, IV dan VI, dilatasi
pupil, rigiditas nukal (+), tanda kernig dan brudzinski (+), ruam pada kulit. Keluarga yang
menemani pasien bertanya tentang keadaan pasien. Perawat menjelaskan tentang keadaan
pasien berdasarkan catatan keperawatan pasien namun keluarga masih belum puas dengan
pernyataan perawat. Perawat lalu meminta keluarga untuk bertanya secara langsung kepada
dokter yang merawat pasien pada saat dokter melakukan kunjungan. Hasil pemeriksaan MRI
didapatkan TIK 23 mmHg, hasil CT. Scan terdapat edema serebral. Pemeriksaan
laboratorium Hb 8,7 gr/dL, Ht 33,9%, eritrosit 3,73 103/µl, leukosit 18,73 103/µl. Therapy
yang didapatkan Ceftriaxone 3x1 gr, Manitol 4x125 ml, PCT 3x1 gr.
Pertanyaan:
1. Buatlah asuhan keperawatan berdasarkan kasus!
2. Buatlah MCP berdasarkan kasus tersebut!
3. Jelaskan pendidikan kesehatan yang dapat diberikan dengan menerapkan hasil-hasil
penelitian terkait dan evidance based practice!
4. Jelaskan aspek legal dan etis pada kasus tersebut!
KASUS 4
KANKER KULIT
Seorang perempuan berusia 33 tahun datang ke poliklinik kulit dengan keluhan mengalami
beberapa lesi pada bagian kulitnya. Hasil pemeriksaan lesi pada kulit tampak tidak teratur
dengan tepi lesi sedikit tinggi dari permukaan kulit. Lesi bewarna kombinasi hitam, coklat
dan abu-abu di beberapa area kulit. Lesi tampak kasar, menebal dan bersisik, pasien
mengatakan kadang-kadang lesi tiba-tiba berdarah. Pasien mengatakan sering bekerja di
bawah sinar matahari dan tidak menggunakan pelindung kulit. Pasien merasa cemas dengan
keadaannya dan mengira hal itu terjadi karena kulitnya mengalami infeksi. Hasil pemeriksaan
laboratorium biopsi pada lesi mengungkapkan adanya melanoma maligna yang menyebar
secara dangkal. Setelah mendapatkan penjelasan dari dokter pasien harus menjalani therapi
radiasi dan pengangkatan lesi. Pasien mengatakan kepada perawat bahwa ia tidak mau
menjalani pengobatan karena merasa tidak ada gunanya menjalani pengobatan dan ia merasa
bahwa kanker tidak akan pernah bisa sembuh.
Pertanyaan:
1. Buatlah asuhan keperawatan berdasarkan kasus!
2. Buatlah MCP berdasarkan kasus tersebut!
3. Jelaskan pendidikan kesehatan yang dapat diberikan dengan menerapkan hasil-hasil
penelitian terkait dan evidance based practice!
4. Jelaskan aspek legal dan etis pada kasus tersebut!
KASUS 5
HERPES ZOSTER
Seorang perempuan berusia 53 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan Herpes Zoster.
Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri akibat penyakitnya. Hasil pengkajian terdapat lesi
berupa vesikel pada kulit, pasien mengatakan gatal pada lesi tersebut. Pasien menyatakan rasa
sakit di tubuhnya sangat menyakitkan dan merasa kulitnya seperti terbakar, skala nyeri 6.
Hasil pemeriksaan laboratorium dengan apus Tzank didapatkan adanya sel multinuklear.
Pasien mendapatkan therapi asiklovir dan analgetik namun pasien menolak untuk meminum
analgetik karena takut kecanduan terhadap obat penghilang rasa sakit tersebut. Perawat
memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien tentang manajemen nyeri non farmakologis
dan pengobatan nyeri. Perawat memberikan kompres dingin untuk memfasilitasi manajemen
nyeri melalui stimulasi kulit. Setelah mendapatkan penjelasan pasien mau menerima
pengobatan dan menyatakan nyeri berkurang.
Pertanyaan:
1. Buatlah asuhan keperawatan berdasarkan kasus!
2. Buatlah MCP berdasarkan kasus tersebut!
3. Jelaskan pendidikan kesehatan yang dapat diberikan dengan menerapkan hasil-hasil
penelitian terkait dan evidance based practice!
4. Jelaskan aspek legal dan etis pada kasus tersebut!
KASUS 6
GLAUKOMA
Seorang laki-laki berusia 73 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan penglihatan
seperti berkabut, sakit kepala dan sakit di matanya. Pasien juga mengatakan seperti melihat
‘cincin’ disekitar lampu. Pasien mengatakan keluhan ini dirasakan sejak dua bulan yang lalu.
Hasil pengkajian pasien menyatakan merasa cemas dan khawatir dengan kondisiny, ia tinggal
sednrian di rumah, sitrinya sudah 6 bulan meninggal dan anak-anaknya tinggal di luar kota.
Pasien merasa cemas karena tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya.
Hasil pemeriksaan tekanan darah 172/92 mmHg, frekuensi nadi 68 kali/menit, respirasi 24
kali/menit dan suhu 36,8 0C. Hasil pemeriksaan tonometri menunjukkan tekanan intraokular
26 mmHg. Penglihatan perfer menurun, hasil pemeriksaan visual disk optik tampak pucat dan
dalam. Pasien akan direncanakan untuk dilakukan pembedahan. Pasien merasa cemas dengan
hal itu dan bertanya kepada perawat apakah setelah pembedahan pasien akan sembuh total
dan bila tidak sembuh pasien menolak dilakukan pembedahan. Perawat menyatakan bahwa
setelah pembedahan bahwa pasien akan sembuh total agar pasien mau dilakukan
pembedahan. Pasien mempunyai riwayat diabetes melitus dan mengkonsumsi tablet penurun
gula darah. Hasil pemeriksaan GDS 160 mg/dL.
Pertanyaan:
1. Buatlah asuhan keperawatan berdasarkan kasus!
2. Buatlah MCP berdasarkan kasus tersebut!
3. Jelaskan pendidikan kesehatan yang dapat diberikan dengan menerapkan hasil-hasil
penelitian terkait dan evidance based practice!
4. Jelaskan aspek legal dan etis pada kasus tersebut!
KASUS 7
CA. NASOPHARING
Seorang pasien laki-laki berusia 38 tahun dirawat di ruang peyakit dalam dengan keluhan
nyeri dan bengkak pada bagian antara pipi dan lehernya sejak 6 bulan yang lalu, benjolan
muncul sebesar kelerang dan terdapat sebanyak 3 buah. Hasil pengkajian suara serak,
mimisan, hidung tersumbat dan sakit kepala yang menetap selama 6 bulan yang lalu, sulit dan
sakit saat menelan. Pasien mengatakan BB nya turun sejak 6 bulan yang lalu, tidak nafsu
makan. Pasien mempunyai kebiasaan mengkonsumsi ikan asin, ikan bakar dan olahan dengan
bahan pengawet lainnya. Dokter yang melakukan pemeriksaan menduga adanya tomor dan
menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan patologi anatomi. Hasil pemeriksaan tekanan
darah 152/92 mmHg, frekuensi nadi 78 kali/menit, respirasi 24 kali/menit dan suhu 36,8 0C.
Hasil pemeriksaan serologi secara PCR didapatkan didapatkan titer peningkatan antibody
terhadap Epstein Barr Virus, Hb 10 gr/dL, Ht 23 %, Leukosit 11,50 103/mL. Pasien
dianjurkan untuk dilakukan kemoterapi. Saat dijelaskan tentang penyakit dan terapi yang
akan dijalani pasien menolak dan ingin dilakukan pengobatan alternatif saja.
Pertanyaan:
1. Buatlah asuhan keperawatan berdasarkan kasus!
2. Buatlah MCP berdasarkan kasus tersebut!
3. Jelaskan pendidikan kesehatan yang dapat diberikan dengan menerapkan hasil-hasil
penelitian terkait dan evidance based practice!
4. Jelaskan aspek legal dan etis pada kasus tersebut!
KASUS 8
OSTEOMILITYS
Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di ruang bedah pasca operasi ORIF. Pasien saat ini
dalam masa pemulihan dari fraktur tibia kiri akibat kecelakaan bermotor. Hasil pengkajian
pasien mengatakan kaki kiri terasa hangat dan nyeri. Hasil pemeriksaan kaki tampak
bengkak, kulit disekitar luka mengelupas, tampak cairan purulen pada kassa pembungkus
luka, teraba hangat pada area luka, eritema, penurunan sensasi, pengisian kapiler pada
ekstremitas bawah lambat dan pasien demam. Pemeriksaan tekanan darah 140/90 mmHg,
frekuensi nadi 88 kali/menit, respirasi 24 kali/menit dan suhu 38,5 0C. Hasil pemeriksaan
rontgen tampak area dekalsifikasi, nekrosis tulang dan pembentukan tulang baru. Hasil
pemeriksaan laboratorium hitung leukosit 12.000/ mm3, pemeriksaan pada drainase luka
terdapat Enterococcus faecalis. Pasien diberikan antibiotik intravena dan dilakukan
imobilisasi pada tulang yang cedera serta pemantauan neurovaskuler setiap 15 menit. Pasien
merasa cemas dengan kondisinya karena takut luka dan kakinya tidak bisa sembuh dengan
baik serta menjadi cacat. Pasien juga mengekuh ketidaknyamanan pada area yang
diimobilisasi. Perawat yang bertugas membuat jadwal untuk membicarakan kecemasan dan
meningkatkan kenyamanan pasien setelah memberikan obat kepada pasien lainnya.
Pertanyaan:
1. Buatlah asuhan keperawatan berdasarkan kasus!
2. Buatlah MCP berdasarkan kasus tersebut!
3. Jelaskan pendidikan kesehatan yang dapat diberikan dengan menerapkan hasil-hasil
penelitian terkait dan evidance based practice!
4. Jelaskan aspek legal dan etis pada kasus tersebut!
KASUS 9
OSTEOSARCOMA
Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di ruang ortophedi dengan keluhan nyeri dan
bengkak pada kaki sebelah kanan sejak 3 bulan yang lalu. Bengkak pada kaki muncul ketika
pasien jatuh saat bermain sepak bola. Hasil pengkajian saat ini pasien mengatakan nyeri pada
kaki yang bengkak hilang timbul, terasa panas, dengan skala nyeri 6, kaki terasa kesemutan
dan bertambah sakit bila berjalan, kelemahan, kurang nafsu makan, berat badan menurun dari
65 Kg menjadi 48 Kg, kadang-kadang merasa mual, pasien cemas dengan kondisinya.
Pemeriksaan fisik TD 190/100 mmHg, frekuensi nadi 100 kali/menit, frekuensi napas 26
kali/menit, suhu 39,2 0C, teraba massa atau benjolan pada daerah sekitar tulang yang
bengkak, rentang gerak pada ekstremitas kanan bawah terbatas, kekuatan otot pada kaki
kanan 3, wajah tampak merah. Hasil pemeriksaan rontgen tulang terdapat lesi yang tidak
berbatas tegas pada tulang tibia dekstra cenderung bersifat lunak. Pemeriksaan radiogram
terdapat peningkatan aktifitas osteoklas. Dokter yang merawat menyatakan pasien mengalami
kanker tulang. Pasien selalu bertanya tentang kondisi penyakitnya, ia menyatakan merasa
cemas dengan kondisinya yang tidak sembuh-sembuh, pasien tampak gelisah dan kadang-
kadang menolak dilakukannya suhan keperawatan. Keluarga meminta perawat untuk tidak
memberitahu keadaan pasien sebenarnya karena takut pasien menjadi stress dan tidak mau
lagi di rawat di rumah sakit.
Pertanyaan:
1. Buatlah asuhan keperawatan berdasarkan kasus!
2. Buatlah MCP berdasarkan kasus tersebut!
3. Jelaskan pendidikan kesehatan yang dapat diberikan dengan menerapkan hasil-hasil
penelitian terkait dan evidance based practice!
4. Jelaskan aspek legal dan etis pada kasus tersebut!