DERMATO MUSKULOSKELETAL
PANDUAN TUTOR
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS1
BLOK 13
BLOK DERMATO MUSKULOSKELETAL
Edisi Ke-5
TA 2018-2019
Editor
dr. Dian Isti Angraini, S.Ked, M.P.H
dr. Dwi Indria Anggraini, S.Ked, M.Sc, SpKK
dr. Gigih Setiawan, S.Ked
Diterbitkan oleh
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS2
TIM BLOK DAN KONTRIBUTOR
EDITOR:
dr. Dian Isti Angraini, S.Ked, M.P.H
dr. Dwi Indria Anggraini, S.Ked, M.Sc, SpKK
dr. Gigih Setiawan, S.Ked
PENYUSUN:
dr. Reni Zuraida, S.Ked, M.Si
dr. Hanna Mutiara, S.Ked, M.Kes
KONTRIBUTOR BLOK:
DR.dr. H. M. Syafe’i H, S.Ked, Sp.KK
dr. Arif Effendi, S.Ked, Sp.KK
dr. Yulisna, S.Ked, SpKK
dr. Dwi Indria Anggraini, S.Ked, M.Sc, SpKK
dr. E Marudut S, S.Ked, SpBO
dr. A. Fauzi, S.Ked, M.Epid, SpOT
dr. Bayu, SpOT
dr. Sanjoto, S.Ked, Sp. RM.
dr. Karyanto, S.Ked, Sp. Rad
dr. Tantri, S.Ked, Sp.Rad
dr. Sri Indah, SpRad
dr. M. Galih, S.Ked, SpF
DR. dr. Muhartono, S.Ked, M. Kes, Sp. PA
dr. Rizki Hanriko, S.Ked, SpPA
DR. dr. Jhons FS, S.Ked, M.Kes
dr. Betta Kurniawan, S.Ked, M.Kes
dr. Hanna Mutiara, S.Ked, M.Kes
Prof. DR. dr. Efrida Warganegara, S.Ked, M.Kes, SP.MK
dr. Ety Apriliana, S.Ked, M.Biomed
dr. Tri Umiana Soleha, S.Ked, M.Kes
dr. Khairunisa Berawi, M.Kes, AIFO
dr. Anggraeni Janar Wulan, S.Ked, M.Sc
DR. dr. Asep Sukohar, S.Ked, M.Kes
dr. Novita Carolia, S.Ked, M.Sc
dr. Dian Isti Angraini, S.Ked, M.P.H
dr. Merry Indah Sari, S.Ked, M.Med.Ed
dr. Rasmi Zakiah, S.Ked, M.Farm
dr. Fitria Saftarina, M.Sc
dr. Diana Mayasari, MKK
Ratna Widiastuti, Psi, M.Psi
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS3
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya penyusun dapat
menyelesaikan buku Blok Dermato-Muskuloskeletal (DMS). Buku ini diharapkan dapat dipakai
sebagai panduan untuk proses tutorial pada Blok DMS yang akan diberikan pada semester lima
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung tahun ajaran 2018-2019.
Buku Panduan Blok DMS ini berisi tema pembelajaran yang diharapkan dapat membantu mahasiswa
mempelajari mengenai fisiologi dan patologi dari sistem Dermato Musculoskeletal. Panduan ini
dilengkapi dengan lingkup bahasan materi yang tercakup dalam blok DMS, metode pembelajaran,
materi kegiatan praktikum, kasus untuk tutorial, sistem evaluasi dan referensi sumber belajar.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penyusun sampaikan kepada Konstributor blok DMS
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan demi memperkaya materi di buku ini.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan di dalam penyusunan buku ini, oleh karena itu
penyusun sangat mengharapkan masukan dari segala pihak demi perbaikan buku ini kedepannya.
Semoga buku panduan tutor ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Penyusun
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS4
I. PENDAHULUAN
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS5
Kerangka Topik
Dermato
muskulos
kletal
Dermatologi Muskuloskletal
TOPIK PENYAKIT
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS6
DERMATOLOGI
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS7
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS8
MUSKULOSKLETAL
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS9
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS10
TUJUAN PEMBELAJARAN BLOK
Tujuan Umum
Setelah melalui tahap pembelajaran blok DMS ini, diharapkan mahasiswa mampuuntuk:
1. Menjelaskan bentuk,struktur dan fungsi kulit
2. Mengilustrasikan anatomi ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
3. Menjelaskan mekanisme gerak (fisiologi gerak dan fisiologi olah raga)
4. Menginterpretasikan bentuk lesi kelainan kulit (effloresensi kulit)
5. Menganalisis bentuk luka dan jejas pada kulit
6. Menjelaskan klasifikasi penyakit kulit berdasarkan etiologi
7. Menjelaskan patogenesis dan patofisiologi penyakit kulit
8. Menjelaskan gambaran klinis dan penegakkan diagnosis serta penatalaksanaan penyakit kulit
berdasarkan etiologi
9. Mengidentifikasi mikroorganisme yang berperan pada kelainan kulit
10. Mengidentifikasi parasit yang berperan pada kelainan kulit
11. Mengidentifikasi gambaran patologi anatomi pada kelainan kulit
12. Menjelaskan bentuk sediaan obat setengah padat (khususnya sediaan topikal)
13. Mengaplikasikan dermatoterapi yang digunakan pada penyakit kulit
14. Menjelaskan penanganan secara psikologis pasien dengan penyakit kulit kronis
15. Menjelaskan langkah diagnosis penyakit akibat kerja khususnya pada kelainan kulit dan
muskuloskletal.
16. Mengidentifikasi mikroorganisme yang berperan pada kelainan muskuloskeletal
17. Menjelaskan patogenesis dan patofisiologi kelainan sistem muskuloskeletal
18. Menganalisis gambaran klinis dan penegakkan diagnosis pada kasus kelainan muskuloskeletal
19. Mengaplikasikan obat-obat yang digunakan pada penyakit muskuloskeletal
20. Mengidentifikasi gambaran radiologi normal dan abnormal dermatomuskuloskelatal
21. Mengidentifikasi gambaran patologi anatomi pada kelainan muskuloskeletal
22. Menjelaskan bahaya potensial terkait gangguan dermatologi dan muskuloskletal terutama di bidang
agromedicine
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS11
23. Menjelaskan penatalaksanaan awal dan lanjutan pada penyakit dan kelainan kulit dan
muskuloskeletal yang komprehensif (mencakup promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif) di bidang
agromedicine
24. Menjelaskan prinsip rehabilitasi dan penatalaksanaan kelainan tulang dan fraktur
25. Menjelaskan penyakit akibat kerja yang berhubungan dengan sistem muskuloskeletal
26. Menjelaskan diet pada kelainan muskuloskeletal
27. Menjelaskan diet pra dan pasca bedah
28. Mahasiswa mampu menganalisis dilema etik kasus klinis
Tujuan Khusus
1. Menjelaskan bentuk, struktur dan fungsi kulit
2. Menjelaskan vaskularisasi dan inervasi ekstremitas atas dan akstremitas bawah
3. Menjelaskan pembacaan gambaran radiologi normal pada ekstremitas
4. Menjelaskan mekanisme gerak (fisiologi gerak)
5. Menjelaskan fisiologi olah raga
6. Menjelaskan dasar kelainan kulit dan bentuk lesi kulit
7. Menjelaskan klasifikasi penyakit kulit berdasarkan etiologi
8. Menjelaskan bentuk dan jenis luka/jejas pada kulit
9. Menjelaskan bakteri yang berperan pada infeksi kulit dan mukosa
10. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi pada penyakit kulit yang
disebabkan bakteri
11. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi pada penyakit kulit yang
disebabkan virus
12. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi pada penyakit kulit yang
disebabkan jamur
13. Menjelaskan definisi,pemeriksaan, kriteria diagnosa dan terapi pada penyakit kulit yang disebabkan
parasit
14. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi dermatitis
15. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi kelainan eritro-squamosa
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS12
16. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi kelainan kelenjar sebasea dan
ekrin
17. Menjelaskan kriteria diagnosis penyakit vesikobulosa
18. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi penyakit kulit alergi
19. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi penyakit autoimun (Lupus)
20. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi inflamasi non infeksi
21. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi reaksi obat
22. Menjelaskan definisi, pemeriksaan, kriteria diagnosis dan terapi kelainan pigmentasi
23. Menjelaskan definisi, pemeriksaan tumor pada kulit
24. Menjelaskan antiviral, anti fungi, anti histamin, steroid yang digunakan pada penyakit kulit
25. Menjelaskan bentuk dan peresepan sediaan obat setengah padat (khusus topikal)
26. Menjelaskan prinsip terapi pada penyakit kulit
27. Menjelaskan penanganan pasien (edukasi dan konseling) psikologis dengan penyakit kulit kronis
28. Menjelaskan gambaran patologi anatomi penyakit kulit
29. Menjelaskan definisi, jenis, patogenesis, pemeriksaan dan penatalaksanaan infeksi
muskuloskeletal
30. Menjelaskan definisi, jenis, patogenesis, pemeriksaan dan penatalaksanaan penyakit degeneratif
dan metabolik muskuloskeletal
31. Menjelaskan definisi, jenis, etiologi, pemeriksaan dan prinsip penatalaksanaan tumor
muskuloskletal
32. Menjelaskan pembacaan gambaran radiologi kelainan muskuloskeletal
33. Menjelaskan farmakologi obat-obat yang digunakan pada penatalaksanaan penyakit
muskuloskeletal
34. Menjelaskan prinsip, alat dan proses rehabilitasi medis pada kelaianan muskuloskeletal
35. Menjelaskan definisi, jenis dan pemeriksaan, diagnosis dan penatalaksanaan trauma (fraktur dan
dislokasi)
36. Menjelaskan definisi, jenis dan pemeriksaan, diagnosis dan penatalaksanaan patologi tulang
belakang
37. Menjelaskan gambaran patologi anatomi penyakit/kelainan muskuloskeletal
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS13
38. Menjelaskan definisi, jenis, pemeriksaan dan prinsip penatalaksanaan kelainan kongenital sistem
muskuloskletal
39. Menjelaskan penyakit akibat kerja yang berhubungan dengan sistem muskuloskeletal
40. Menjelaskan diet pada kelainan muskuloskeletal
41. Menjelaskan diet pra dan pasca bedah
42. Mahasiswa mampu menganalisis dilema etik kasus klinis
43. Menjelaskan langkah diagnosis penyakit akibat kerja khususnya pada kelainan kulit dan
muskuloskletal.
44. Mengidentifikasi bahaya potensial terkait gangguan dermatologi dan muskuloskletal di tempat
kerja terutama di bidang agromedicine
45. Mengidentifikasi penyakit kulit akibat kerja dan ergonomi pada kelainan muskuloskletal
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS14
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kuliah
Selama blok ini berjalan akan dilakukan beberapa kali tatap muka dengan para pakar dalam bentuk
kuliah. Kuliah yang diberikan akan disesuaikan dengan modul masing-masing tiap minggunya.
Fungsi dari kuliah ini antara lain penstrukturan materi, penjelasan subjek yang dirasa sulit, diskusi
materi yang tidak terbahas dalam tutorial, memberikan pandangan multidisiplin ilmu,
mengintegrasikan pengetahuan dan diskusi yang terkait topik yang ditemukan di buku.
Tutorial
Tutorial merupakan diskusi kelompok untuk mempelajari suatu tema dengan pencetus suatu
skenario dengan menggunakan metode seven jumps (tujuh langkah). Setiap kelompok terdiri dari
10 – 12 mahasiswa dengan didampingi oleh seorang fasilitator / tutor. Tutorial dilakukan dalam 2
kali pertemuan setiap minggunya, dimana pertemuan pertama membahas tema dalam langkah ke-
1 sampai 5, kemudian pertemuan kedua membahas langkah ke-7 setelah sebelumnya pada
langkah ke-6 mahasiswa mencari dan mempelajari kembali sumber bacaan yang sesuai.
Praktikum
Selama blok ini berlangsung, akan dilakukan beberapa kali praktikum untuk mendukung kegiatan
belajar mahasiswa. Praktikum dijadwalkan sesuai dengan modul yang telah disusun.
Pleno
Pleno adalah kegiatan pembahasan hasil diskusi tutorial dan tugas lapangan yang dipandu oleh
penanggungjawab blok dan para pakar sebagai nara sumber.
Belajar mandiri
Belajar mandiri adalah proses mendapatkan informasi oleh mahasiswa sendiri baik belajar sendiri
ataupun kelompok.
Diskusi
Belajar yang dilakukan dengan proses bertukar pendapat dalam kelompok di kelas besar, diskusi
ini akan difasilitasi oleh penanggungjawab blok.
III. PENILAIAN
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS16
A. Sistem Penilaian Blok
Sistem penilaian blok terdiri dari penilaian formatif dan sumatif.
1. Penilaian formatif, terdiri dari:
a. Nilai pelaksanaan diskusi tutorial
Penilaian berdasarkan diskusi, laporan makalah dan kehadiran. Kehadiran tutorial 100%
kecuali dengan alasan yang dibenarkan institusi, mahasiswa boleh tidak mengikuti
tutorial maksimal 1 skenario (2 kali tutorial). Sebagai pengganti mahasiswa diwajibkan
membuat tugas tertulis dan dipresentasikan.
b. Nilai Praktikum
Hasil penilaian praktikum berupa lulus atau tidak lulus, didasarkan pada standar yang
dibuat oleh bagian tempat praktikum. Evaluasi praktikum akan menilai afektif, kognitif
dan keterampilan psikomotor di laboratorium. Kehadiran dalam praktikum harus 100%.
c. Pleno
Pleno akan diadakan pada akhir minggu ke-3 dan ke-5 setelah semua proses
pembelajaran selesai. Kelompok tutorial yang ditunjuk harus mempresentasikan hasil
diskusinya sesuai modul yang ditentukan. Narasumber akan diundang untuk menjawab
permasalahan terkait ilmu yang dihadapi mahasiswa selama proses pembelajaran.
d. Nilai Sikap Profesional (professional behavior)
Nilai sikap professional diperoleh dari penilaian sikap mahasiswa selama proses
kegiatan diskusi tutorial dan praktikum. Penilaian menggunakan check list penilaian
sikap professional. Hasil penilaian berupa sufficient atau unsufficient.
Semua penilaian formatif ini adalah prasyarat untuk mengikuti ujian akhir blok. Seorang mahasiswa
boleh mengikuti ujian akhir blok jika:
❖ Kehadiran tutorial 100%, kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan
dibenarkan institusi.
❖ Kehadiran praktikum 100%.
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS17
❖ Kehadiran kuliah tidak kurang dari 80%.
❖ Nilai sikap professional sufficient.
e.Nilai tugas
Mahasiswa membuat ringkasan seluruh penyakit yang terdapat di daftar penyakit buku blok ini.
Tugas dikumpulkan paling lambat setelah UAB blok Dermatomuskuloskletal.
2. Penilaian Sumatif
Berdasarkan pada nilai lembar belajar mandiri,diskusi tutorial, praktikum, tugas,ujian tengah blok,
dan ujian akhir blok.
a. Nilai Lembar Belajar Mandiri
Penilaian berdasarkan laporan makalah atau tugas tertulis yang diberikan setelah tutorial
pertemuan pertama setiap minggunya berdasarkan hasil learning objectives yang
didapat mahasiswa selama diskusi tutorial tersebut. LBM akan dikumpulkan pada saat
pertemuan kedua tutorial dan akan diperiksa serta diberi penilaian oleh tutor yang
mengisi di pertemuan kedua tutorial tersebut. Hasil LBM akan dikembalikan lagi pada
mahasiswa saat pertemuan pertama tutorial selanjutnya.
b. Nilai Diskusi Tutorial
Penilaian performa selama melakukan diskusi tutorial
c. Nilai Praktikum
Penilaian diberikan dengan memberikan ujian praktikum pada akhir blok. Dengan menilai
afektif, kognitif, dan keterampilan psikomotor di laboratorium. Instruktur akan
memberikan pre-test atau post-test dan tugas.
d. Nilai Ujian Tengah Blok (UTB)
Ujian tengah blok dilaksanakan pada akhir minggu ke 3 blok. Jumlah soal ujian adalah
100 butir dengan 1 hari ujian.
e. Nilai Ujian Akhir Blok (UAB)
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS18
Ujian akhir blok dilaksanakan pada minggu ke 6 pada akhir blok. Jumlah soal ujian
adalah 100 butir dengan 1 hari ujian. Syarat mengikuti ujian blok adalah kehadiran kuliah
minimal 80%.
f. Nilai Tugas
Tugas akan diadakan mulai dari awal blok sampai akhir blok. Tugas terdiri dari laporan
belajar mandiri, tugas lapangan berupa identifikasi masalah kesehatan yang ada di
komunitas seperti komunitas agroindustri (bidang agromedicine), TBL dan pleno.
Pembobotan Nilai :
Hal yang dinilai Bobot
• Praktikum 20 %
• Ujian Tengah Blok 35 %
• Ujian akhir blok 25 %
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS19
B. BLUEPRINTUTB dan UAB
Menjelaskan bentuk,struktur
1 Kognitif C2,C3 5 Mcq IKK
dan fungsi kulit
Menjelaskan mikroorganisme
C2,C3 Mikrobiologi
8 dan parasit yang berperan Kognitif 14 Mcq
, C4 Parasitologi
pada kelainan kulit
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS20
Menjelaskan bentuk dan
C3,
10 peresepan sediaan obat Kognitif 5 Mcq Farmasi
C4
setengah padat (topikal)
Menjelaskan patofisiologi
C3,
12 kelainan sistem Kognitif 5 Mcq Bedah
C4
muskuloskeletal
Menjelaskan penatalaksanaan
C3,
14 awal dan lanjutan kelainan Kognitif 7 Mcq Bedah
C4
muskuloskeletal
Menjelaskan C2,
15 gambaranradiologi normal dan Kognitif C3, 8 Mcq Radiologi
abnormal yang menunjang C4
Menjelaskan penatalaksanaan
penyakit dan kelainan kulit dan
C2,
musculoskeletal yang Rehabilitasi
17 Kognitif C3, 10 Mcq
komprehensif (mencakup Medis
C4
promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif)
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS21
Menjelaskan obat-obat yang
digunakan dalam C3,
18 Kognitif 5 Mcq Farmako
penatalaksanaan penyakit C4
muskuloskeletal
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS22
C. SUMBER BELAJAR
Referensi minimal :
1. Ilmu kulit dan kelamin
• Goldsmith, L., Katz, S.I., Gilchrest, B.A., Paller, A., Leffel, D.J., & Wolff, K. 2012.
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th edition. New York. Mc Graw-Hill.
• Menaldi, SLSW., Bramono, K., & Indriatmi, W. 2014. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
7. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
• Graham-Brown, R & Burns, T. 2005. Dermatologi. Penerbit Erlangga Medical Series
(EMS).
2. Bedah
• Salter RB. 1999. Diagnosis of disorders and injuries of musculoscletal system. 3rd edition.
Philadelphia: Lippincot-William-Wilkins.
• Brunicardi FC, Anderson DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Matthews JB, Pollock RE.
2017. Schwartz’s, Principles of surgery 10th edition.USA. Mc graw hill.
• R. Sjamsuhidayat&Wim de Jong. 2014. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta. EGC.
• Way,Laurence W.,Doherty,Gerard M., Current Surgical Diagnosis and Treatment. 11st
edition. New York. Mc Graww Hill. 1994
3. Radiologi
• Palmer PES. 1995. Petunjuk Untuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. EGC.Jakarta.
• Rasad S. 2005. Radiologi diagnostik. Edisi kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
4. Mikrobiologi
• Jawetz, melnick, adelberg’s. 2004. Medical Microbiology. 23th edition. New York. Mc
Graw Hill.2004.
• MIMS (monthly indeks of medical specialisty)
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS23
5. Patologi Anatomi
• Robbins & Kumar. 2015. Buku Ajar Patologi. Edisi 9. Jakarta. EGC
• Underwood JCE. 2016. General and Systemic pathology, 6th edition. Jakarta: EGC.
• Rubin R & Strayer DS. 2016. Rubin’s Pathology: Clinicopathologic Foundations of
Medicine. 6th. Lippincot William & Wilkins.
6. Parasitologi
• Garcia LS Brokner D.A. 2008. Diagnostic Medical Parasitology. 6th edition. ASM. Press.
Washington DC.
• Beaver PC, Yung R.C, Cupp E.W. Clinical Parasitology. 9th edition. Lea&Febiger.
Philadelphia. 1984
• Heelan J.S Ingersoll F.W. Essentials of Human Parasitology Albany (NY). Delmar
Thomson. Learning Inc. 2002.
• Agoes R, dkk : Bunga Rampai. Bagian Parasitologi. Universitas Padjadjaran. 1999
7. Rehabilitasi Medik
• Sinaki, Mehrsheed. Basic Clinical Rehabilitation Medicine. 2nd edition. USA. Mosby. 1993
• Delisa, Joel A. Rehabilitation Medicine Principle and Practice. Lippincot. 1998
8. Anatomi
• Moore KL & Dalley AF. 2014. Anatomi Berorientasi Klinis. Edisi 5. Jakarta : Erlangga
Medical Series.
• Sadler TW. 2014. Embriologi Kedokteran Langman, Edisi 12. Jakarta: PT EGC.
9. Farmakologi
• FK UI. 2016. Farmakologi dan Terapi, edisi 6. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
• Bertram G.Katzung. Farmakologi dasar dan klinik. 10th ed. Jakarta. EGC; 2010
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS24
10. Forensik
• Idries, MA. Pedoman ilmu kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Bina Rupa Aksara. 1997
12. Psikologi
- Walker C & Papadopoulos L. 2005. Psychodermatology. New York: Cambridge
University Press.
- Hadjistavropoulos T & Craig KD. 2003. Pain: Psychological Perspectives. New
Jersey: Lawrence Erlbaum Assc Inc.
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS25
IV. MODUL PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran blok dermatomuskuloskeletal ini akan dicapai melalui 5modul. Masing-
masing modul akan dilaksanakan selama 1 minggu. Tujuan pembelajaran tersebut diharapkan
dapat dicapai melalui kuliah, praktikum, tutorial, kegiatan lapangan dan belajar mandiri. Adapun
penjabaran tujuan pembelajaran modul tersebut sebagai berikut :
A. MODUL 1 (MINGGU I)
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan bentuk, struktur dan fungsi kulit
2. Menjelaskan dasar kelainan kulit, klasifikasi kelainan kulit dan bentuk lesi kelainan kulit
3. Menjelaskan bahaya potensial di tempat kerja
4. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada infeksi virus
(veruka vulgaris, moluskum kontagiosum, varisela, herpes zooster, herpes simpleks, campak)
5. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada kondiloma akuminata
6. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada infeksi bakteri
(impetigo, ektima, folikulitis superfisialis, furunkel, karbunkel, eritrasma, erisipelas,
skrofuloderma, leprosi, in growing toe nail, paronikia)
7. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada reaksi lepra
8. Mengenali dan menjelaskan aktinomikosis
9. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada infeksi fungal
(tinea, tinea vesikolor, kandidiasis mukokutaneus)
10. Melakukan diagnosis dan merujuk penyakit jamur sistemik
11. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada infeksi gigitan
serangga dan infestasi (pedikulosis capitis dan pubis, reaksi gigitan serangga, skabies,
cutaneus larva migran, filariasis tanpa komplikasi)
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS26
12. Menjelaskan dan mengidentifikasi bakteri, virus dan jamur penyebab penyakit kulit
13. Menjelaskan obat antiviral dan antifungi
14. Menjelaskan dan mengidentifikasi parasit penyebab skabies
Strategi pembelajaran:
1.KULIAH
1. IKK
K1. Struktur dan Fungsi kulit (Dr. dr. Syafei Hamzah, SpKK)
K2. Efloresensi primer dan sekunder (Dr. dr. Syafei Hamzah, SpKK)
K3. Infeksi virus, bakteri dan jamur pada kulit (dr. Yulisna, SpKK)
K4. TB kulit dan Kusta (Dr. dr. Syafei Hamzah, SpKK)
K5. Gigitan serangga dan infestasi parasit pada kulit (dr. Yulisna, SpKK)
2. Ilmu Kedokteran Okupasi
K1. Bahaya Potensial di tempat kerja (dr. Diana Mayasari, MKK)
3. Mikrobiologi
K1. Bakteri dan virus penyebab infeksi kulit (dr. Ety Apriliana, M.Biomed)
K2. Jamur penyebab infeksi kulit (dr. Tri Umiana S, M.Kes)
4. Parasitologi
K1. Parasit penyebab infeksi kulit (dr. Hanna Mutiara, M.Kes)
5. Farmakologi
K1. Antiviral (dr.Novita Carolia, M.Sc)
K2. Antifungi (dr. Dwi Indria A, M.Sc, SpKK)
2. PRAKTIKUM
1) Parasitologi
P1. Sarcoptes scabiei dan cutaneus larva migran
2) Mikrobiologi
P1. Identifikasi bakteri, virus dan jamur penyebab infeksi kulit
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS27
B. MODUL 2(MINGGU II)
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada dermatitis eksim
(dermatitis kontak iritan, dermatitis atopik, dermatitis numularis, napkin eczema)
2. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada dermatitis kontak alergi
dan liken simpleks kronis (neurodermatitis)
3. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada lesi eritro-
squamosa yaitu dermatitis seboroik dan pitiriasis rosea.
4. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada psoriasis vulgaris
5. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada kelainan kelenjar
sebasea dan ekrin yaitu akne vulgaris, hidradenitis supuratif, dermatitis perioral, miliaria.
6. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada rosasea
7. Melakukan diagnosis dan merujuk hiperhidrosis
8. Melakukan diagnosis dan merujuk pada penyakit vesikobulosa yaitu pemphigus vulgaris,
pemphigoid, dermatitis herpetiformis
9. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada penyakit kulit alergi
yaitu urtikaria dan dishidrosis.
10. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada angioedema
11. Mengenali dan menjelaskan tentang dermatomiositis
12. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada skleroderma
13. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada gangguan keratinasasi
yaitu ichthyosis vulgaris dan klavus
14. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada inflamasi non infeksi
yaitu liken planus dan granuloma annulare
15. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada exanthema drug
eruption
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS28
16. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada kelainan pigmentasi
yaitu vitiligo, melasma dan hiperpigmentasi dan hipopigmentasi paska inflamasi
17. Melakukan diagnosis dan merujuk pada albino
18. Menjelaskan langkah-langkah diagnosis okupasi
Strategi pembelajaran:
1.KULIAH
1. IKK
K6. Dermatitis dan Lesi Eritro-squamosa (dr. Arief Effendi, SpKK)
K7. Akne Vulgaris (dr. Yulisna, SpKK)
K8. Kelainan kelenjar sebasea dan ekrin serta penyakit vesikobulosa (dr. Arief Effendi,
SpKK)
K9. Penyakit kulit alergi, penyakit autoimun, gangguan keratinasi (dr. Arief Effendi,
SpKK)
K10. Inflamasi non infeksi, reaksi obat dan kelainan pigmentasi (dr. Yulisna, SpKK)
2. Kedokteran okupasi
K2. Diagnosis Okupasi (dr. Fitria Saftarina, M.Sc)
3. TUTORIAL
Strategi pembelajaran:
1.KULIAH
1) IKK
K11. Tumor Kulit (Dr. dr. Syafei Hamzah, SpKK)
K12. Kelainan rambut : alopesia (dr. Arief Effendi, SpKK)
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS30
K13. Dermatoterapi (dr. Arief Effendi, SpKK)
2) Patologi anatomi
K1. Morfologi dan patologi kulit (dr. Rizki Hanriko, SpPA)
3) Psikologi == senin pagi sd jam 3, jumat pagi sd sore
K1. Penanganan pasien dengan penyakit kulit kronis (Ratna Widiastuti, Psi., M.Si)
4) Bioetika
K1. Aspek etikomedikolegal pada pasien dengan penyakit kulit kronis dan gangguan
muskuloskletal (dr. Merry Indah Sari, M.Med.Ed)
5) Farmasi
K1. Bentuk dan peresepan sediaan obat setengah padat (topikal) (dr. Rasmi ZO,
M.Farm)
6) Kedokteran Okupasi
K3. Penyakit Kulit Akibat Kerja (dr. Diana Mayasari, M.KK)
2. PRAKTIKUM
a) P1. Patologi Anatomi : Morfologi dan patologi kelainan kulit
b) P2. Mikrobiologi : Pemeriksaan KOH
4. TUTORIAL
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS31
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan Perkembangan normal sistem Muskuloskletal dan kelainannya
2. Menjelaskan tentang vaskularisasi dan inervasi ekstremitas atas dan bawah
3. Menjelaskan tentang fisiologi gerak
4. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada trauma (fraktur
dan dislokasi)
5. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada osteoartritis,
osteoporosis, tenosivitis supuratif, dan lesi meniskus, medial dan lateral
6. Melakukan diagnosis dan merujuk pada kelainan bentuk tulang belakang (skoliosis,
kifosis, lordosis, displasia panggul, instabilitas sendi tumit, malformasi kongenital, claw
foot, drop foot, claw hand, drop hand
7. Menjelaskan pembacaan radiologi normal pada muskuloskletal
8. Melakukan diagnosis serta menatalaksana secara mandiri dan tuntas pada ulkus tungkai
9. Melakukan diagnosis, melakukan tatalaksana awal dan merujuk pada osteomielitis
10. Menjelaskan mikroorganisme penyebab infeksi muskuloskletal
11. Menjelaskan obat anagetik
12. Menjelaskan ergonomi pada gangguan muskuloskletal
Strategi pembelajaran:
1.KULIAH
1) Bedah
K1. EM (dr. Edy Marudut, Sp.OT)
Kuliah 2x di minggu 4 dan 5
a) Fraktur terbuka dan tertutup
b) Fraktur clavicula
c) Osteoporosis
d) Fraktur patologis
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS32
K3. AF (dr. A Fauzi, Sp.OT)
Kuliah 2x di minggu 4 dan 5
a) Tenosinositis supuratif
b) Spine
c) Osteomielitis
d) Fraktur os dislokasi tulang belakang
e) OI + Richets
f) Akondroplasia
g) Kongenital
2)Anatomi
K1. Vaskularisasi dan inervasi ekstremitas atas (dr. Anggraeni Janar Wulan, M.Sc)
K2. Vaskularisasi dan inervasi ekstremitas bawah (dr. Anggraeni Janar Wulan, M.Sc)
3).Fisiologi
K1. Fisiologi gerak (dr. Khairunnisa, M.Kes.AIFO)
4) Radiologi
K1. Gambaran radiologi normal sistem muskuloskletal (dr. Karyanto, SpRad)
K2. Gambaran radiologi kelainan sistem muskuloskletal (dr. Karyanto, SpRad)
5) Mikrobiologi
K3. Mikroorganisme penyebab infeksi muskuloskletal (dr. M.Ricky Ramadhian, M.Sc)
6).Farmakologi
K3.Analgetik (Opioid dan NSAID) (dr. Rasmi ZO, M.Farm)
7).Kedokteran Okupasi
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS33
K4.Ergonomi pada gangguan muskloskletal (dr. Fitria Saftarina, M.Sc)
8). Rehabilitasi Medik
K1. Prinsip rehabilitasi medik 1 (dr. Sanjoto, SpKFR)
2.PRAKTIKUM
1) Anatomi : vaskularisasi dan inervasi ektremitas atas dan bawah
4.TUTORIAL
E. MODUL 5(MINGGU V)
Tujuan Pembelajaran
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS34
Mahasiswa diharapkan mampu:
1) Menjelaskan neoplasma muskuloskletal
2) Menjelaskan morfologi dan patologi kelainan muskuloskletal
3) Menjelaskan diet pada osteoartritis dan osteoporosis
4) Menjelaskan diet pra bedah dan paska bedah
5) Menjelaskan obat anestesi umum dan lokal
6) Menjelaskan konsep rehabilitasi medik penyakit kulit dan kelainan muskuloskletal
STRATEGI PEMBELAJARAN
1.KULIAH
1).Bedah
K1. EM (dr. Edy Marudut, Sp.OT)
Kuliah 2x di minggu 4 dan 5
a) Fraktur terbuka dan tertutup
b) Fraktur clavicula
c) Osteoporosis
d) Fraktur patologis
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS35
K4. BS (dr. Bayu S, SpOT)
Kuliah 2x di minggu 5
a) Ruptur tendon medialis
b) Lipoma
c) Ulkus Tungkai
d) FD
e) Tumor tulang primer
f) Osteosarkoma
g) Sarkoma Ewing
h) Ganglion
i) Tendinitis achiles
j) Tumor jaringan lunak
2).Patologi anatami
K2. Morfologi dan patologi muskuloskletal (dr. Rizki Hanriko, SpPA)
K3. Morfologi dan patologi soft tissue (dr. Rizki Hanriko, SpPA)
3). Gizi
K1. Diet pada osteoartritis dan osteoporosis (dr. Dian Isti Angraini, MPH)
K2. Diet prabedah dan paskabedah (dr. Tutik Ernawati, M.Gz, SpGK)
4).Farmakologi
K4. Obat anestesi umum dan lokal (dr. Novita Carolia, M.Sc)
K5. Obat untuk gangguan tulang dan sendi (Dr. dr. Asep Sukohar, M.Kes)
5).Rehabilitasi Medik
K2. Prinsip rehabilitasi medik 2 (dr. Sanjoto, SpKFR)
2.PRAKTIKUM
- Patologi Anatami
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS36
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS37
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS38
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS39
BlokDermatoMuskuloskeletal – DMS40