RSUD TERBIT : DIREKTUR UPTD RSUD PANDEGA PANDEGA PANGANDARAN PANGANDARAN STANDAR PROSEDUR Drg.ASEP KEMAL PASHA, Sp.KGA, MM OPERASIONAL Pembina/ IVa (SPO) NIP. 19790308 200604 1 010 PENGERTIAN Adalah tindakan mencegah terjadinya penularan infeksi (hepatitis B, C dan HIV) terhadap pasien dan petugas hemodialisa TUJUAN Tujuan dari control infeksi adalah : 1. Untuk mencegah penularan infeksi dari pasien satu ke pasien lain dan dari pasien ke staf 2. Terlaksananya program-program PPI diruang hemodialisis KEBIJAKAN Peraturan direktur UPTD RSUD PANDEGA PANGANDARAN NO : Tentang kebijakan pelayanan RSUD PANDEGA PANGANDARAN. PROSEDUR 1. Mencuci tangan Sebelum menangani pasien, tangan harus di cuci sepenuhnya dengan larutan yang tepat untuk cuci tangan dan harus mengikuti petunjuk prosedur tetap jika akan memakai sarung tangan lain 2. Menggosok tangan dengan handsrub Sediakan handsrub dalam botol untuk menggosok tangan, sebaiknya tersedia untuk masing-masing individu dimeja pasien/ di trolley yang digunakan staff ketika tidak memungkinkan untuk mencuci tangan diantara pasien 3. Perlindungan staff Melakukan semua prosedur didalam unit dialysis untuk mempertimbangkan resiko tinggi. Standard Tindakan Pengecekan (STP) harus teliti dan hati-hati termasuk untuk semua staff 3.1. Mengenakan pelindung a. Pelindung masker/ kacamata harus dipakai sebagai pelindung penangkal semburan atau percikan dari darah yang mungkin dapat terjadi selama prosedur berlangsung b. Anggota staff yang memakai apron/ tidak menyerap dan sekali pakai buang (disposable) sesuai dengan standard pencegahan, tidak ada batasan seperti pada prosedur dibawah ini a) Permulaan punksi dan mengakhiri dialysis b) Menyambung vaskular akses c) Membuang selang darah karena terjadi beku atau bocor ketika resirkulasi pasien (diputus sementara dari mesin) d) Apron harus segera diganti setelah tercemar darah atau cairan tubuh e) Apron harus diganti diantara masing-masing pasien. 3.2. Sarung tangan sekali pakai buang / disposable c. Sediakan sarung tangan yang mudah dijangkau d. Sarung tangan digunakan anggota staff untuk perlindungan ketika melakukan prosedur yang kemingkinan membahayakan e. Staff harus mencuci tangan a) Setelah menggunakan sarung tangan b) Setelah menyentuh dari masing-masing pasien untuk mencegah penularan silang atau gunakan handsrub diantara pasien f. Buanglah sarung tangan ketika prosedur terganggu (menerima telepon, kembali menghubungi petugas) g. Ganti sarung tangan: a) Sesudah melakukan prosedur b) Berhubungan dengan pasien c) Sebelum menyentuh mesin dialysis dan alat lainnya h. Pakailah sarung tangan di dalam memenuhi kebijakan standard Pencegahan dan gunakan prosedur dibawah ini a) Memindahkan selang darah dari dialysis dan pasien b) Menangani selang darah berisi darah c) Menangani selang yang tercemar darah atau cairan tubuh d) Membuang urine dan cairan tubuh e) Test glukosa (GDS) f) Menangani pemeriksaan darah g) Menyuntik dan memberikan obar ke dalam selang darah/ buble traps h) Ketika mengukur tekanan darah i) Melakukan prosedur punksi/ kanulasi j) Menyentuh selang mesin dialysis untuk mengatur flow rate i. Memutuskan dan menyambung selang 4. Pemeliharaan ke pasien: 4.1. Isolasi/ memisahkan Mengingat isolasi lebih terjamin untuk mesin, jika memungkinkan sampai status negative. Untuk mencegah penularan sebaiknya cukup prosedur desinfektan a. Paseien HBsAg Positif a) Pasien test permulaan Antigen hepatitis B (HBsAg) positif, dianjurkan dipisah dari pasien negative b) Pisahkan ruangan atau jauhkan lokasi dari mereka c) Memisahkan pasien HBsAg positif dari pasien negatif atau tempatkan pasien dengan Antibodi imun HV (hepatitis B) diantara pasien d) Setelah digunakan pasien hepatitis B, terakhir tempat dibersihkan b. Anti HCV atau HIV Mesin tidak diisolasi atau dipisahkan adalah persyaratan untuk anti HCV positif atau pasien HIV. (Walter reed Army Medical Centre & AnzSN (2001)) a) Pasien infeksi dengan lebih dari satu virus, contoh: HBV dan HCV atau HBV dan HIV harus diobati sebagai penyebar/ pembawa dari HBV yang sangat terinfeksi b) Instrument dibersihkan dan didesinfektan terutama pada permukaan alat yang masih sisa c. Tugas anggota staff i. Menugaskan anggota staff untuk merawat pasien hanya dengan HBsAg positif jika memungkinkan j. Sebaliknya memulai dialysis pada pasien yang rentan sebelum mewarat pasien infeksi a. Pasien k. Untuk mencegah resiko infeksi silang pasien harus mempunyai kesadaran penuh terhadap prosedur di unit dan kebijakan infeksi kontrol l. Semua luka/ sisi tusukan pada pasien harus dilindungi dengan baluran rapat sampai pendarahan berhenti m. Semua pasien yang memerlukan kanulasi harus mendapat pendidikan, penting sekali membersihkan dan mencuci lengan dengan tepat pada tempat punksi AVF/ AVG sebelum kanulasi dimulai n. Semua pasien (siapa saja) yang akan menyentuh sisi jarum harus memakai sarung tangan dan segera membuangnya sebelum menyentuh permukaan lain didalam unit Mereka dianjurkan mencuci tangan sesudah menghentikan d. Memperlakukan tempat dialysis Objektif : menyediakan tempat perawatan untuk keamanan dan kenyamanan para staff dan pasien Tempat dialysis mudah sebagai penghubung saat terjadi emergency dan cukup tempat untuk resusitasi saat membawa keluar pasien dialysis Tempat ini akan menjadi batas “percikan” penularan diantara pasien Dianjurkan 2 meter diantara tiap kursi pasien a. Tempat sikat/ tempat cuci tangan Cukup tempat untuk cuci tangan Dianjurkan 1 tempat cuci tangan untuk 4 pasien diunit tersebut e. Alat dan persediaan a. Alat Alat yang digunakan untuk pasien hepatitis B tidak boleh tertukar dengan pasien lain dalam ruangan atau diunit dialysis tanpa desinfektan yang sesuai dengan protokol Dibawah ini beberapa alat yang berlabel jelas atau dikhususkan untuk pasien HBV: - Mesin dialysis - Tanda didalam unit - Tensi meter Semua pasien dianjurkan membawa miliknya sendiri seperti monitor tekanan darah untuk unit jika memungkinkan - Torniquet individu - Plester individu Ini tanggung jawab dari tiap individu sebagai anggota staff untuk meyakinkan bahwa mereka menjalankan sesuai anjuran untuk menjaga keamanan Beberapa aspek penting dalam lingkungan dibawah ini: - Prosedur infeksi kontrol yang baik - Kebersihan secara umum - Kerapihan sekitar tempat tindakan - Tempat dan persediaan ditata rapih - Tempat kerja cukup untuk melakukan prosedur - Cukup cahaya/ penerangan - Kesibukan kerja - Hanya orang tertentu yang ditunjuk bertugas dalam unit - Akses yang mudah untuk persediaan barang-barang seperti: Mengenakan pelindung Tempat jarum Tempat sampah Tempat linen Jarak tiap tempat dialysis dapat memuat kursi dan mesin dialysis sebagai ruang kerja untuk 2 staff dialysis Termometer Pasien harus mempunyai box individu yang berisi torniquet dan plester 1.1.1. Persediaan Steril/ Stock Beberapa barang yang dibawa pasien ke tempat dialysis dapat menjadi penularan dengan darah dan cairan tubuh lainnya dan dapat menjadi pembawa untuk pasien lainnya secara langsung dari penularan tangan para anggota staff Hanya membawa secukupnya persediaan steril yang akan digunakan dari pasien untuk pasien Persediaan steril/ disposable akan dibuang dan tidak digunakan untuk pasien lain Persediaan yang sama ditrolley dan persediaan steril tidak akan berada pada tempat pasien serologi positif untuk menghindari penularan dari darah Persediaan steril tidak akan berlebihan stock atau menyimpan ditempat dialysis Semua persediaan steril, linen, persediaan trolley/ tempat penyimpanan harus dilindungi dari debu setiap waktu Persediaan non steril akun disimpan didalam ruangan tempat kotor Unit dialysis tidak boleh mengerjakan reuse b. Barang non disposable Barang yang bukan disposible hanya digunakan untuk sekali pakai pasien (single patient) atau dibersihkan dan didesinfektan sebelum dibawa ke tempat pasien lainnya Beberapa barang non disposable yang akan dipakai hanya untuk satu pasien Torniquet, plester Mesin tekanan darah dan thermometer f. Membersihkan dan mendesinfektan alat persediaan barang dan permukaan lingkungan a. Area Lingkungan Sebagian besar kemungkinan sumber pencemaran berada dipermukaan dimana banyak sekali/ seringkali terjadi sentuhan, seperti: Permukaan bagian luar (external) dari mesin dialysis Kontrol panel dari mesin dialysis Prosedur trolley Resiko kehidupan pada tempat pembuangan/ tempat jarum Tempat barang diatas trolley dan mesin dialysis Manset tensi meter, stetoscope Meja perawat, gorden, kain kassa Lantai, rak, catatan pasien/ map Botol betadin/ hexol b. Mesin Hemodialysis (bagian luar) HC 90 (1:20) alat Hemodialisis dianjurkan dibersihkan pada unithemodialysis. Permukaan luar mesin dialysis dan bagian yang penting dibersihkan dengan membutuhkan perawatan khusus seperti dibawah ini yang terdapat dimesin - Sisi dialisist, sambungan dialisist (pangkal dialisist) - Sisi dialisist, sambungan dialisist (pangkal dialisist) - Sisi bikarbonat, Transducer pada arteri dan vena - Deteksi udara (air detektor), pompa heparin, pompa darah. Percikan darah diatas permukaan mesin harus segera dibersihkan dengan bleach/ Sodium Hypochloride (1:100) c. Mesin Hemodialysis (bagian dalam) Desinfektan mesin dialysis - Mesin dialysis akan efektif didesinfektan sesudah tiap pasien, sesuai dengan petunjuk dari mesin. - Prosedur pembilasan, desinfektan dan pembuangan dilakukan sesudah tiap dialysis berlaku untuk semua pasien. - Mesin dialysis digunakan untuk tindakan pasien yang sudah diketahui hepatitis B positif atau yang belum diketahui statusnya atau dengan anti HCV positif digunakan pada pasien lainnya tetapi harus dibleach sesudah digunakan - Jika terdapat kebocoran darah didalam sistem sirkulasi, biasanya pembilasan dan prosedur desinfektan akan dilakukan 2 x sebelum sistem digunakan pada pasien yang berbeda - Tekanan Transducer : Saringan tekanan transducer pelindung/ penangkal harus digunakan untuk mencegah pencemaran dari kedua komponen arteri dan vena dari mesin dialysis - Ini harus diganti dan ditempatkan kembali ketika basah atau atau tercemar dengan darah - Memberitahukan teknisi jika terjadi kebocoran darah bagian dalam isolasi yang membutuhkan penggantian sebelum mesin dipakai untuk pasien berikutnya d. Meja dan Kursi untuk Dialysis Furniture ini harus dibersihkan sesudah diantara pasien dengan HC 90 Laporkan setiap ada basah dikursi e. Pembuangan yang berbahaya Semua buangan obat harus dibuang pada kantong double kuning. Tiap ikatan kantong harus dipisahkan. Buangan obat termasuk selang darah, dializer dan kemasan balutan Tempat konsentrat Acid harus dikosongkan dan dikempeskan ditutup, dikuncu kencang untuk dibuang/ dikubur dalam ruangan pembuangan (disposal) untuk dikumpulkan Kantong priming harus dikosongkan dan dikubur (ditenggelamkan) Bagian luar harus tertutup loop (melingkar) untuk dibuang kedalam kantong double kuning Kantong pengisian darah dibuang kedalam kantong double sampah dan dikubur Pembuangan yang berbahaya hanya ditujukan untuk pemakaian pasien hepatitis positif/ pasien yang tidak diketahui statusnya Jangan digunakan disekitar unit, gunakan untuk pasien negatif lainnya f. Benda Tajam Pembuangan benda tajam Staff melakukan prosedur pada instrument benda tajam yang telah digunakan secara pribadi dan bertanggung jawab untuk keamanan pembuangan benda tajam yang dipakai Benda tajam harus dibuang secepatnya, setelah digunakan masukkan pada tempat yang ditunjuk Tempat benda tajam harus dibawa ke tempat dimana prosedur dilakukan Jangan menutup jarum Tempat pembuangan Tempat benda tajam tidak boleh melebihi daripada 2/3 bagian Benda tajam jangan dipaksakan dimasukkan pada tempat sampah yang sudah penuh Mereka harus menjamin segel/ terkunci ketika penuh dan pembuangan dikumpulkan untuk dibuang Jika ada darah diatas permukaan tempat/ wadah jarum harus dibersihkan dengan Sodium Hypoclorid 1:100 g. Kain penyaring/ kassa Kassa dapat sebagai perantara pertumbuhan organisme, walaupun tidak kelihatan darah virus HBV dapat aktif selama 7 hari dalam kassa Kassa harus teratur diganti 1 bulan/ 2 bulan sekali dalam unit hemodialysis h. Linen Semua linen harus dibuang kedalam tempat linen sesegera setelah pasien selesai tindakan dialysis g. Test Rutin Serology dan Immunisasi Semua pasien pre dialysis tergantung dari keadaan pasien akan ditest terhadap HBsAg (HBV), Anti HBs, HCV dan HIV diawal dan setiap 6 bulan sekali h. Tindak lanjut a. Memelihara/ menyimpan laporan Mengembangkan dan mendata buku catatan seperti dibawah ini: - Status vaksinasi - Test serology untuk virus hepatitis (termsuk ALT) - Peristiwa yang berlawanan seperti Kebocoran darah dan tumpah Tidak berfungsinya mesin hemodialysis Memelihara laporan untuk tiap pasien seperti dibawah ini: - Tempat dialysis - Mesin digunakan untuk tiap pasien - Nama staff anggota yang hadir dan yang berhubungan dengan pasien b. Laporan kejadian Darah terbuang, potongan jarum dan ketika berada ditempat terjadi perubahan pasien hemodialysis. c. Pendidikan dan Pelatihan untuk Pasien/ Pekerja Sosial Pasien dan perawat dapat menjadi pendidik dalam prinsip infeksi kontrol untuk mengurangi resiko pencemaran virus dari dan ke staff Pelatihan dapat menyediakan laporan protokol bagaimana membersihkan dan mendesinfektan alat dialysis, ruangan dialysis dan keamanan pembuangan dari tindakan dialysis Pasien akan mengerti dan menilai pelaksanaan protokol ini dan mendokumentasikan Semua petugas baru harus menerima pendidikan dan pelatihan masalah infeksi kontrol Semua petugas yang baru harus menilai kompetensi mereka dapam prosedur infeksi kontrol
UNIT TERKAIT Instalasi Hemodialisa
Instalasi Farmasi DOKUMEN Ceklist Persiapan Mesin Hemodialisa TERKAIT