AKREDITASI KLINIK
Riwayat Pekerjaan
1. District TB FIGHT Project Coordinator, WVI (2004 – 2006)
2. Community Development and Health Coordinator), World Vision Indonesia (2006 – 2007)
3. Health Officer World Vision Indonesia di kantor WVI Prov. NTT (2007 – 2008)
4. Dokter Gigi PTT (Praktisi) Puskesmas Oesao, Kabupaten Kupang (2008)
5. Provincial Program Manager UNFPA di NTT (2008 - 2011)
6. Dokter Gigi di Puskesmas Pasir Panjang, Kota Kupang (2011 – 2016)
7. Surveior Badan Mutu Provinsi DIY (2014 – 2015)
8. Dokter Gigi Staf Struktural RSUD SK LERIK (2016 – 2018)
9. Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi RSUD SK Lerik sejak 2021 sd Sekarang
10. Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi RSU Leona sejak April 2023 sd sekarang
11. Mediator Hukum Non Hakim sejak November 2022 sd sekarang
12. Surveior LPA KMKP sejak 2023
Organisasi
❑ Pengurus LPA KMKP Koordinator NTT
❑ Pengurus Pusat Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (PP IKORGI) Divisi JKN (2021 sd sekarang)
❑ Ketua PDGI cabang Nusa Tenggara Timur (2011 – 2013)
❑ Sekertaris PDGI cabang Nusa Tenggara Timur (2009 – 2011)
AKREDITASI
KLINIK
Pasal 3
Permenkes 34/2022
Akreditasi PKLU TPMD TPMDG
Aplikasi SISDMK (Setditjen Nakes) Aplikasi Mutu Yankes (Dit.MPK) Aplikasi ASPAK (Dit. Fasyankes)
3
3
Pemenuhan
ASPAK
Syarat Mutlak
Akreditasi
Persyaratan TPMD/TPMDG
Persyaratan Praktik
Dokter Mandiri
1 Teregistrasi di Kementrian Kesehatan
1 2
2 Memiliki Surat Izin Praktik (SIP) yang masih berlaku
3
4
Ada bukti pelaporan Indikator Mutu (INM) melalui aplikasi mutu
3 Fasilitas pelayanan Kesehatan untuk 3 (tiga) bulan terakhir
1. Keadaan kahar (force majeur) antara lain bencana alam, bencana non
alam, atau peristiwa besar lainnya yang tidak terduga yang mengganggu
operasional; dan/atau
2. Mogok kerja massal yang menyebabkan Puskemas, Klinik, Labkes, UTD,
TPMD, TPMDG harus berhenti pelayanannya
JENIS SURVEI
SCORE KLINIK:
0 : TIDAK TERCAPAI (< 20%)
Tercapai Penuh Tidak dapat 5 : TERCAPAI SEBAGIAN (20 – 79%)
diterapkan
10 : TERCAPAI PENUH (≥ 80%)
TDD : TIDAK DAPAT DITERAPKAN
Perhitungan Nilai Tiap BAB
Pada EP yang dinyatakan TDD, maka tidak diperhitungkan dalam penilaian (tidak
menjadi numerator dan denumerator)
CONTOH
FORM SA
27
Apa yang harus
dilakukan KLINIK
saat pengusulan
survei ke
aplikasi DFO
35
USER YANG TERLIBAT
APLIKASI DFO aktif APLIKASI SINAF
pasif
APLIKASI DFO
DINAS KESEHATAN
Provinsi, Kab/Kota
FASYANKES
Puskesmas, Klinik, Praktik Mandiri, Lab, UTD,
APLIKASI DFO
dfo.kemkes.go.id
TUGAS USER FASYANKES
DFO https://dfo.kemkes.go.id
1. Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Puskesmas,
Klinik, Laboratorium
Kesehatan, UTD, TPMD dan
TPMDG)
a. Melakukan pengajuan
usulan survei berdasarkan
ketersediaan dan
kesiapan surveior
User Fasyankes
DFO https://dfo.kemkes.go.id
User Fasyankes
DFO https://dfo.kemkes.go.id
S edang dalam
proses
S elesai proses
Belum dilakukan
proses
Pedoman
Penyusunan
DOKUMEN
Jenis Dokumen (berdasar sumber)
EKSTERNAL
Dokumen eksternal yang berupa peraturan
perundangan dan pedoman- pedoman yang
diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan
EKSTERNAL organisasi profesi, yang merupakan acuan
bagi FKTP dalam menyelenggarakan
administrasi manajemen dan upaya kesehatan
Dokumen INTERNAL perorangan serta khusus bagi Puskesmas
untuk penyelenggaraan upaya kesehatan
Sistem manajemen mutu, sistem masyarakat. Dokumen-dokumen eksternal
penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan sebaiknya ada di FKTP tersebut, sebagai
perorangan, dan sistem penyelenggaraan dokumen yang dikendalikan, meskipun
upaya kesehatan masyarakat (untuk dokumen eksternal tersebut tidak merupakan
Puskesmas) perlu dibakukan berdasarkan INTERNAL persyaratan dalam penilaian akreditasi.
dokumen internal yang ditetapkan oleh Kepala
FKTP. Dokumen internal tersebut disusun dan
ditetapkan dalam bentuk dokumen yang harus
disediakan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) untuk memenuhi standar
akreditasi.
beberapa
DOKUMEN
Beberapa Dokumen yang Perlu Diadakan
KLINIK SEHAT
Penanggungjawab Klinik
Klinik sehat
Penanggungjawab Klinik
Format Surat Keputusan
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan Tata
Penanggungjawab Klinik Naskah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
KLINIK SEHAT
KONSIDERAN
KLINIK SEHAT
Penanggungjawab Klinik
Klinik sehat
Penanggungjawab Klinik
Format Surat Keputusan
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan Tata
Penanggungjawab Klinik Naskah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
KLINIK SEHAT
MENGINGAT
KLINIK SEHAT
Penanggungjawab Klinik
Klinik sehat
Penanggungjawab Klinik
Format Surat Keputusan
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan Tata
Penanggungjawab Klinik Naskah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
KLINIK SEHAT
MEMUTUSKAN
KLINIK SEHAT
Penanggungjawab Klinik
Klinik sehat
Penanggungjawab Klinik
Format Surat Keputusan
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan Tata
Penanggungjawab Klinik Naskah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
KLINIK SEHAT
BATANG TUBUH
KLINIK SEHAT
Penanggungjawab Klinik
Klinik sehat
Penanggungjawab Klinik
Format Surat Keputusan
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan Tata
Penanggungjawab Klinik Naskah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
KLINIK SEHAT
Penanggungjawab Klinik
Klinik sehat
Penanggungjawab Klinik
Format Surat Keputusan
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan Tata
Penanggungjawab Klinik Naskah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
KLINIK SEHAT
Penanggungjawab Klinik
Klinik sehat
Penanggungjawab Klinik
Format Surat Keputusan
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan Tata
Penanggungjawab Klinik Naskah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
KLINIK SEHAT
Penanggungjawab Klinik
Klinik sehat
Penanggungjawab Klinik
Pedoman / Panduan
✓ Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang
memberi arah langkah-langkah yang harus dilakukan.
✓ Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan
kegiatan.
✓ Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat
diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan
hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
✓ Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Prinsip dalam penyusunan prosedur dan instruksi kerja adalah kerjakan yang
ditulis, tulis yang dikerjakan, buktikan dan tindak-lanjut, serta dapat ditelusur
hasilnya.
SPO / SOP ?
SOP / SPO ?
Istilah Standar Prosedur Operasional (SPO) digunakan di UU
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan UU
Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU Nomor 44
Tahun 2009, tentang Rumah Sakit
MANFAAT
1. Memenuhi persyaratan standar pelayanan KLINIK
2. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
3. Memastikan staf KLINIK memahami bagaimana
melaksanakan pekerjaannya.
4. Memberikan Pelindungan kepada
pasien/staff/nakes/pemilik klinik
Contoh:
SOP Pemberian informasi, SOP Pemasangan infus, SOP Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kereta dorong.
Format SOP
FORMAT SOP
Jika sudah terdapat Format baku SOP berdasarkan Peraturan Daerah (Perda)
masing-masing, maka Format SOP dapat disesuaikan dengan Perda tersebut.
Jika belum terdapat Format Baku SOP berdasarkan Perda, maka SOP dapat
dibuat mengacu Permenpan No. 35/2012 atau pada contoh format SOP yang
ada dalam buku Pedoman Penyusunan Dokumen ini.
Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi
tambahan materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang memeriksa
SOP. Untuk SOP tindakan agar memudahkan di dalam melihat langkah-
langkahnya dengan bagan alir, persiapan alat dan bahan dan lain- lain, namun
tidak boleh mengurangi item-item yang ada di SOP.
KOMPONEN SOP
1. Logo:
a. bagi Puskesmas, logo yang dipakai adalah
logo Pemerintah kabupaten/kota, dan
lambing Puskesmas.
b. bagi Klinik Pratama dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter/ Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi, logo yang dicantumkan adalah
logo Klinik Pratama dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter/ Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi.
PETUNJUK PENGISIAN SOP
Prinsipnya adalah “Format” SOP yang digunakan dalam satu
institusi harus “ SERAGAM "