Ginekologi
Pemeriksaan Payudara
• Pemeriksaan fisik payudara
dibagi dalam empat kuadran
oleh garis horisontal dan
vertikal yang melalui papilla
mamae.
• Payudara dibagi menjadi 4
kuadran yaitu :
- Superolateral
- Superomedial
- Inferolateral
- Inferomedial
Pemeriksaan Payudara
1. Inspeksi
a. Posisi duduk tegak, kedua lengan menggantung di samping badan.
Amati payudara secara keseluruhan
- Ukuran dan simetrinya, apakah terdapat perbedaan ukuran mamae, areola mamae dan papila
mamae.
- Warna kulit, adakah penebalan atau udem, adanya kulit berbintik seperti kulit jeruk, ulkus,
gambaran pembuluh darah vena.
- Adakah tampak massa, retraksi/lekukan, tonjolan/benjolan.
Papila mamae diamati :
- Ukuran dan bentuk
- Arahnya
- Ujud kelainan kulit atau ulserasi
- Discharge
Pemeriksaan Payudara
b. Posisi mengangkat kedua lengan di atas kepala atau Posisi kedua tangan di pinggang.
Kedua posisi ini adalah untuk melihat lebih jelas adanya kelainan retraksi atau benjolan. Amati sekali
lagi bentuk payudara, perubahan posisi dari papila mamae, lokasi retraksi, benjolan
1. Inspeksi
Inspeksi kulit aksila, perhatikan adakah rash, infeksi, ulkus, benjolan.
2. Palpasi
• Letakkan jari-jari tangan kanan di bawah aksila kiri, rapatkan untuk mencapai sejauh mungkin apek fossa
aksilaris. Suruh lengan kiri penderita rileks, dan topang lengannya dengan tangan/lengan kiri pemeriksa.
• Kemudian tekan jari-jari pemeriksa ke dinding dada, cari nnll grup aksila sentralis yang terletak di tengah
dinding dada dari aksila.
• Angkat lengan penderita lebih jauh, raba dan cari nnll grup aksila lateral yang terletak di lengan atas dekat
pangkal humerus, kemudian raba dan cari nnll grup pectoral yang terletak di tepi lateral m. pektoralis mayor,
serta raba dan cari nnll grup subskapular yang terletak di tepi depan m. latisimus dorsi.
• Nnll. aksila sering dapat diraba, biasanya lunak, kecil dan tidak nyeri.
• Pemeriksaan dilanjutkan dengan meraba nnll grup infraklavikular dan supraklavikular.
• Perhatikan dan catat, adakah pembesaran nnll, perubahan konsistensi, bentuk dan adakah nyeri tekan.
• Untuk pemeriksaan aksila kanan, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan tangan kiri penderita.
Inverted Nipple
• Bentuk puting datar/terlalu pendek kesulitan dalam menyusui bayi
• Manifesati Klins :
• Ibu kesulitan menyusui bayi.
• Puting susu tertarik ke dalam
• Puting datar atau tenggelam.
Manifestasi Klinis :
• Payudara bengkak dan keras.
• Nyeri pada payudara.
• Biasa terjadi 3-5 hari pasca persalinan.
• Mengenai kedua payudara
TATALAKSANA
• Kompres hangat payudara
selama 5 menit (berbeda
dengan mastitis, kompresnya
dingin).
• Urut payudara dari pangkal ke
papilla.
• Susukan bayi/pompa ASI setiap
2-3 jam sekali.
• Bromokriptin 2,5 mg agonis
dopamin, mencegah sekresi
prolactin.
Mastitis
• Infeksi pada kelenjar mammae, sering terjadi pada minggu 3-4 post partum.
• Etiologi : Staphylococcus aureus, S. viridans.
Manifestasi Klinis :
• Demam biasnya menghilang
dalam 48-72 jam setelah terapi.
• Perubahan pada payudara :
• Eritema
• Nyeri
• Pembengkakan.
• Curiga abses payudara bila :
• Demam tidak menghilang 72 jam
pasca terapi
• Fluktuasi (+)
Contoh Resep Mastitis
dr. Angela
Jl. Jambu no 88
SIP. 190244582910
TATALAKSANA
Semarang, 29 Agustus 2020
• Kompres dingin
R/ Paracetamol 500 mg tab no. X
• Antipiretik Paracetamol 3x500 mg PO. S 3 dd tab I (prn)
• Antibiotik R/ Kloksasilin 500 mg tab no. XX
• Kloksasilin 4x500 mg PO selama 10-14 hari. S o 6 h tab 1
• Eritromisin 3x250 mg PO selama 10-14 hari.
• Tetap menyusui di payudara yang tidak nyeri
• Monitoring dalam 72 jam Pro : Ny. Cinta
• Pada abses insisi drainase + antibiotik Usia : 25 tahun
Abses Mammae
• Menghalangi bertemunya
sperma dan sel telur
• Efektivitas: 98 %
• Mencegah penularan PMS
• Efek samping: Dapat memicu reaksi
alergi lateks, ISK , dan keputihan
(diafragma)
• Harus sedia sebelum
berhubungan
KB Hormonal
Jenis kontrasepsi Mekanisme Kerja
Pil Kombinasi menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengentalkan lendir serviks
sehingga sulit dilalui oleh sperma, dan menganggu pergerakan tuba
sehingga transportasi telur terganggu
Pil progestin Supresi ovulasi, menekan puncak LH dan FSH, meningkatkan kekentalan
lendir servix, menurunkan jumlah dan ukuran kelenjar endometrium,
menurunkan motilitas cilia di tuba falopi
Suntik kombinasi menekan ovulasi, mengentalkan lendir
serviks sehingga penetrasi sperma terganggu, atrofi pada endometrium
sehingga implantasi terganggu, dan menghambat transportasi gamet oleh
tuba. Suntikan inidiberikan sekali tiap bulan
Suntik Progestin Kerja utama mencegah ovulasi dengan menekan FSH dan LH serta LH surge
Definisi
• Menutup tuba falopii (mengikat dan
memotong atau memasang cincin),
sehingga sperma tidak dapat bertemu
dengan ovum
• Oklusi vasa deferens sehingga alur
transportasi sperma terhambat dan
proses fertilisasi tidak terjadi
Efek Samping
• Nyeri pasca operasi
Kerugian
• Infertilitas bersifat permanen
Kontrasepsi darurat
• Kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah senggama
tanpa pelindung atau tanpa pemakaian kontrasepsi yang tepat dan konsisten
sebelumnya
• Indikasi penggunaan kontrasepsi darurat misalnya:
• Perkosaan
• Sanggama tanpa menggunakan kontrasepsi
• Pemakaian kontrasepsi tidak benar atau tidak konsisten:
1. Kondom bocor, lepas atau salah digunakan
2. Diafragma pecah, robek, tau diangkat terlalu cepat
3. Sanggama terputus gagal dilakukan sehingga ejakulasi terjadi di vagina
atau genitalia eksterna
4. Salah hitung masa subur
5. AKDR ekspulsi (terlepas)
6. Lupa minum pil KB lebih dari 2 tablet
GINEKOLOGI
Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna
Inspeksi harus menyertakan organ genitalia eksterna, terutama vulva, dimulai dengan memperhatikan hygiene,
keadaan keseluruhan dan apakah terdapat abnormalitas.
Secara sistematik, lakukan observasi terhadap hal-hal di bawah ini:
• Distribusi rambut kemaluan dan kelainan dari folikelnya.
• Kedaan kulit di vulva.
• Keadaan klitoris.
• Keadaan orificium urethrae externum.
• Keadaan labia mayora dan minora.
• Keadaan perineum dan komisura posterior (utuh /tidak).
• Keadaan introitus vagina.
• Apakah terdapat discharge yang mengalir keluar dari vagina (jumlah, tipe, warna, bau, dll)
Palpasi pada bagian labium apakah ada kista
Genitalia Eksterna
Pemeriksaan Bimanual
Satu tangan (kiri) memegang dinding
abdomen bawah, sedangkan satu atau
dua jari tangan lainnya (kanan) berada
dalam vagina
mobilitas
nyeri putar
Corpus uteri : bentuk, besarnya, mobilitas, posisi (ante/ retro – flexi/versi), konsistensi, nyeri
Adnexa : bentuk / besarnya adnexa, konsistensi, mobilitas, (normal ovarium dan tuba tidak
teraba), nyeri
Polip Serviks Tumor dari endoserviks yang tumbuh berlebihan dan bertangkai, ukuran bbrp
mm, kemerahan, rapuh. Kadang tangkai panjang sampai menonjol dari kanalis
servikalis ke vagina dan bahkan sampai introitus. Tangkai mengandung
jar.fibrovaskuler, sedangkan polip mengalami peradangan dengan metaplasia
skuamosa atau ulserasi dan perdarahan.
Karsinoma Tumor ganas dari jaringan serviks. Tampak massa yang berbenjol-benjol,
Serviks rapuh, mudah berdarah pada serviks. Pada tahap awal menunjukkan suatu
displasia atau lesi in-situ hingga invasif.
Kista Gartner
Diagnosis USG
• Gambaran seperti roda
pedati.
• 12 atau lebih folikel
terlihat jelas di satu
ovarium.
• Ukuran satu atau kedua
ovarium membesar.
Meigs syndrome : disertai ascite, oedem pulmo dan PCOS
Infertilitas
Patensi Tuba
Terbanyak disebabkan oleh
Neisseria gonorrhea dan
chlamidya trachomatis
Kelainan Sperma