Anda di halaman 1dari 79

MANAJEMEN PRAKTIK DOKTER KELUARGA

(MANAJEMEN SUMBER DAYA)

ACHMAD RIDWAN MO
Manajemen Praktik Dr Keluarga
1. Manajemen SDM
2. Manajemen Fasilitas dan utiliti
3. Manajemen Informasi: Rekam medik,
Confidentiality dan komputerisasi
4. Manajemen Keuangan, termasuk Managed
Care
5. Manajemen Mutu
Profil DK (The “five-star” doctor)

• Care provider
• Decision maker
• Communicator
• Community leader
• Manager
Yang dapat terwujud jika melaksanakan
seluruh prinsip pelayanan DK

3
Prinsip Pelayanan Kedokteran Keluarga

1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif


2. Pelayanan yang kontinu
3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian
integral dari keluarganya
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan
kerja, dan lingkungan tempat tinggalnya
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
9. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat
dipertangungjawabkan.

Wonodirekso, S

4
Fungsi & tanggung jawab dokter berubah

PRAKTIK DOKTER PRAKTIK DOKTER


SAAT INI KELUARGA

• Memelihara kesehatan
PASIEN
• Mengobati pasien sekelompok masyarakat
yang datang (pasif) (Patient’ list, 2500 WARGA)
• Tanggung jawab hanya di • Comprehensive care
ruang periksa (episodik)
• Tanggung jawab selama pasien ada
• Provider
dalam Patient’ list (Continuous &
-centeredness Longitudinal care)
• Menjadi koordinator
• Patient-centeredness
5
(I)
Merancang dan mengelola
klinik Dokter Keluarga
3 MODEL PRAKTIK DOKTER KELUARGA
NAMA PDKM KKK JEJARING
Ciri-ciri entitas
Jumlah DK 1 DK >1 DK >1 PDK & >1 KKK
Badan Hukum Usahan perorangan Perserikatan PT, Koperasi
Perdata
Kepemilikan Milik seorg DK yg Milik kelompok Milik jejaring, DK
praktik ditempat tsb (bbrp DK yg praktik dpt ikut memiliki
ditempat tsb
Agen fiscal Individu Perserikatan Badan Hukum
perdata
Perizinan Bentuk perizinan baru
Status pegawai Bekerja u diri Bekerja u kelompok Pegawai dari
sendiri jejaring
3 MODEL PRAKTIK DOKTER KELUARGA
NAMA PDKM KKK JEJARING
Ciri-ciri entitas
Cara pembayaran Campuran kapitasi & FFS
Penggajian Diatur sendiri Diatur kelompok Diatur jejaring
Waktu pelayanan 8-10 jam.hr.Tutup 8-12 jam/hr 8-16 jam/hr
bila DK beralangan Tetap buka meskipun Tetap buka meskipun
(cuti/dians/pendidia 1 DK berhalangan >1 DK berhalangan
kan dll)

Lingkup layan Komprehensif dg Komprehensif dg Komprehensif dg


sarana pendkung sarana pendkung sarana pendkung
terbatas lengkap ideal

Wilayah pelayanan Terbatas Lebih luas Bisa sangat luas


Tg jwb mutu Ditanggung sendiri Tanggunagn Tanggunagn
bersama, meski bersama, meski
bukan pasien bukan pasien
pribadinya pribadinya
Pengertian Klinik
• Definisi: Fasilitas pelayanan kesehatan yg
memberikan pelayanan kesehatan perorangan
yg menyediakan pelayanan medik dasar
dan/atau spesialistik
• Tidak bergabung dengan tempat tinggal
• Jenis klinik:
– Klinik pratama: Yan medik dasar:umum/ khusus
– Klinik Utama: Yan medik spesialistik atau yanmed
dasar dan spesialistik

Permenkes No 9 tahun 2014


Bangunan Klinik
• Paling sedikit td:
1. ruang pendaftaran/ruang tunggu;
2. ruang konsultasi;
3. ruang administrasi;
4. ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik yang
melaksanakan pelayanan farmasi;
5. ruang tindakan
6. ruang/pojok ASI;
7. kamar mandi/wc; dan
8. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan

Permenkes 9 tahun 2014


Sarana dan Prasarana
• Building min 60 square meters
• Rooms min 7
– Waiting room/front office
– Consultation room
– Baby and mother
– Procedure rooms
– Dispensary
– Meeting rooms
– Pantry
– Rest room
PDKI
Klinik Rawat Inap
Memiliki:
a. ruang rawat inap yang memenuhi
persyaratan;
b. ruang farmasi;
c. ruang laboratorium; dan
d. ruang dapur
• Klinik rawat inap wajib memiliki instalasi
farmasi yang diselenggarakan apoteker.
• Instalasi farmasi sebagaimana dimaksud
melayani resep dari dokter Klinik yang
bersangkutan, serta dapat melayani resep dari
dokter praktik perorangan maupun Klinik lain
• Tenaga medis pada Klinik pratama yang
memberikan pelayanan kedokteran paling sedikit
terdiri dari 2 (dua) orang dokter dan/atau dokter
gigi sebagai pemberi pelayanan.
• (2) Tenaga medis pada Klinik utama yang
memberikan pelayanan kedokteran paling sedikit
terdiri dari 1 (satu) orang dokter spesialis dan 1
(satu) orang dokter sebagai pemberi pelayanan
Produk yg akan ditawarkan
• Health education
• Health services
• Health Protection
• Medical treatment
• Medical procedure
• Medical referral
• Rehabilitation services
SDM
• Doctors :2
• Bidan:1
• Aisten analis: 1 (honor)
• Asisten apoteker:1
• Staf administrasi dan keuangan:1
• Office boy:1
Perlengkapan
• Office equipment :
– Plang nama
• Supply
– Bahan habas pakai
• Kapas
• Kassa
• Spuit
• Alkohol, H2O2
– Medical supply
• Obat-obatan, benang
Biaya
• Sewa gedung: 55 (60m2)
• Listrik/bulan
• Air/bulan
• Telepon/bulan
• Gaji/bulan
• Perawatan gedung/bulan
• Sarana
• Supply/bulan
Income
• Kapitasi
• Umum (Fee for services)
• Langganan
Setiap Klinik mempunyai kewajiban:
a. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan yang
diberikan;
b. memberikan pelayanan yang efektif, aman, bermutu, dan non-
diskriminasi dengan mengutamakan kepentingan terbaik pasien
sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan dan standar
prosedur operasional;
c. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai
dengan kemampuan pelayanannya tanpa meminta uang muka
terlebih dahulu atau mendahulukan kepentingan finansial;
d. memperoleh persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan
(informed consent);
e. menyelenggarakan rekam medis;
f melaksanakan sistem rujukan dengan tepat;
g. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan
etika serta peraturan perundang-undangan;
h. menghormati dan melindungi hak-hak pasien;
i. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien;
j. melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
k. memiliki standar prosedur operasional;
l. melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
m. melaksanakan fungsi sosial;
n. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan;
o. menyusun dan melaksanakan peraturan internal klinik; dan
p. memberlakukan seluruh lingkungan klinik sebagai kawasan tanpa rokok.
LANGKAH AWAL MENDIRIKAN
KLINIK DOKTER KELUARGA
Langkah awal mendirikan Klinik Doga

Langkah yang Sangat menentukan


–Visi dan misi klinik
–Kaji kelayakan
• Profil konsumen
• Situasi lingkungan
• Sumber daya manusia
• Sumber dana
– Profesionalisme
Langkah awal mendirikan Klinik Doga

Segi legal Segi medis


–Perizinan –Cakupan pelayanan
–Persyaratan –SDM
–Akreditasi –Pasokan BHP (bahan
–Etika habis pakai)
–Epidemiologi
Langkah awal mendirikan Klinik Doga

• Segi sosial • Segi sarana


–Latar belakang –Bangunan
budaya –Telekomunikasi
– Listrik
–Peta demografi
–Sumber air bersih
• Budaya –Transportasi
• Pekerjaan –Kondisi geografis
• Pendidikan –Pengolah limbah
• Distribusi usia
Segi finansial Kesejawatan
–Perkirakan titik impas –Kerjasama profesional
–Bisnis berlandaskan
–Kebersamaan
profesionalisme
–Saling menghormati,
–Berkembang karena
profesionalisme membantu,
–Menguntungan mengingatkan, dan
semua pihak mengontrol
–Transparansi –Transparansi
Praktik Dokter Keluarga
• Dapat berlangsung bila tersedia:
– Sarana dan prasarana: gedung dengan
kelengkapannya, peralatan medis dan non medis,
furnitur, dll
– SDM: tenaga pelaksana (tenaga medis, paramedis
dan non medis)
– Manajemen Pelayanan : sistem operasional (SOP)

Yulherina, PDKI
Manajemen Praktik
• Mendayagunakan semua sumber daya yang
ada secara efisien, tepat guna, tepat sasaran
dan tepat hasil
• Untuk mendapatkan hasil itu penyelenggara
praktik mampu menjadi manajer yang baik
• Praktik tanpa manajemen yang baik tidak akan
menghasilkan hasil yang maksimal
Manajemen Praktik
• Untuk menghasilkan praktik yang berkualitas,
manajer praktik (DK) harus mempunyai;
– Perencanaan praktik yang matang
– Mampu membaca keinginan pasar
– Mampu menyediakan layanan atau produk yang
diinginkan oleh pasar
– Mampu bersaing secara sehat dengan sesama
penyelenggara praktik yang lain
Manajemen Praktik
• Untuk itu sebuah praktik yang dilola dengan
baik harus memenuhi unsur:
– Sarana dan prasarana: memadai
– SDM: mempunyai ketrampilan minimal rata-rata
dibidangnya
– Sistem operasional: tertata baik, tidak kaku dan
senantiasa mengikuti perkembangan
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh manajer
klinik DK
• Pengelolaan sarana dan prasarana: investasi,
pengembangan alat dan fasilitas, dll
• Pengelolaan SDM: mengetahui peraturan
ketenagakerjaan yang berlaku di Ind,
mengikuti perkembangan yang ada
• Pengelolaan keuangan: standar akuntansi
peraturan perpajakan, kebijakan investasi, dll
Manajemen Pelayanan
• SOP Penyakit
• SIM rekam medik dan Inventori: ICPC, dll
• SOP Pelayanan
• SOP keluhan
• dll
(II)
MANAJAMEN SDM
• Dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja
terkait pada perilaku kelompok manusia tapi juga sifat
yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
• Dalam manajemen pelayanan kesehatan ada 3
kelompok manusia:
– health provider, misalnya dokter dokter, perawat-perawat
– para konsumen
– para administrator (baik di kalangan perusahaan maupun
pemerintah dan lain-lain)
• Sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan adalah
bahwa para health provider maupun konsumen jarang
mempertimbangkan aspek-aspek biaya, sepanjang hal
itu menyangkut masalah penyembuhan suatu penyakit.
Para health provider akan selalu didesak untuk
menggunakan baik kemampuan teknologi maupun
obat-obatan yang mutakhir.
• Kenyataan ini juga didukung oleh kebutuhan konsumen
yang menghendaki suatu pelayanan yang sebaik
mungkin, juga dalam rangka memperoleh rasa aman.
• Keadaan ini membawa kecenderungan
diabaikannya perhitungan-perhitungan ekonomi,
cost efficiency dan lain-lain.
• Berlawanan dengan kepentingan para administrator
(pemerintah, pimpinan perusahaan) yang sedikit
banyak akan memperhatikan aspek biaya dari
pelayanan kesehatan. Tidak jarang para
administrator mengeluh akan sikap para konsumen
dan para health provider mengeluh akan sikap para
administrator.
PELAYANAN YANG MAHAL

• Mungkin kurang disadari, bahwa salah satu sifat dan


pelayanan kesehatan (secara alami) adalah mahal. Infra
struktur pelayanan kesehatan yang banyak (labour
intensive) Disamping itu teknologi yang digunakan pun
semakin meningkat.
• bahkan melampaui angka-angka inflasi. Kecenderungan
ini tentu sudah tentu akan berlaku juga di negara-negara
lainnya.
• Disamping itu pelayanan kesehatan juga akan cenderung
semakin meluas, misalnya pengobatan tradisional.
PELAYANAN YANG MAHAL

• Sifat khusus lainnya adalah pelayanan kesehatan banyak


bersifat pribadi dan dengan demikian hubungan dokter-
pasien memang sukar dirasionalkan. Ini berakibat, harga
dan pelayanan kesehatan memang sukar diukur dengan
tarif jual beli yang diperlakukan bagi barang-barang
dagangan. Karena itu dalam menentukan harga tadi, akan
lebih dirasionalkan melalui pihak ketiga, yang diluar
negeri dikenal sebagai badan-badan asuransi kesehatan.
Dengan cara ini masyarakat dapat dilindungi dan dapat
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan biaya
yang dikeluarkan.
PEMECAHAN MASALAH
• inefisiensi dalam bidang pelayanan kesehatan, baik yang disebabkan
oleh sifat-sifat dan pelayanan kesehatan itu sendiri maupun hal-hal
yang disebabkan oleh perilaku manusia.
• Para administrator sudah selayaknya tidak dapat membiarkan masalah
ini dan dihadapkan pada suatu sikap untuk bertindak mengurangi
adanya inefisiensi tersebut. Tetapi apapun yang harus dilakukan dalam
pelayanan kesehatan ini tidak boleh mengurangi kebutuhan medis
konsumen Yang harus dikurangi adalah faktor-faktor irasional
berlebihan, baik dari konsumen maupun health provider
• Dalam masalah ini sudah tentu kita seolah-olah dihadapkan pada sikap
untuk mengurangi hak-hak konsumen dan health provider, sementara
mungkin kita dikesankan sebagai menuntut kewajiban para konsumen
dan health provider yang lebih besar.
PEMECAHAN MASALAH
• Karena itu pendekatan yang lazim ditempuh dalam pelayanan
kesehatan yang efisien, adalah antara lain dengan menumbuhkan
pendekatan hukuman dan ganjaran, bahwa hubungan konsumen dan
health provider mempunyai arti biaya.
• Praktek-praktek asuransi kesehatan di luar negeri selalu menekankan
jalur pelayanan dengan jenjang pelayanan yang sesuai dengan
keperluan medis. Masalah-masalah yang dapat ditangani oleh
perawat bidan, tidak perlu ditangani oleh dokter mengurangi arti
adanya pertanggungj awaban moril secara medis.
• asuransi tidak seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh badan-badan
asuransi kesehatan. Di negara-negara sosialis pun, sungguhpun pada
prinsipnya dikenal pelayanan kesehatan cuma-cuma sebagian dari
biaya obat tetap dikenakan kepada para konsumen.
• Dewasa ini dalam usaha meningkatkan efisiensi di bidang pelayanan
kesehatan, hubungan health provider konsumen (dokter-pasien)
diusahakan untuk menjaga kesehatan konsumen agar tetap sehat. Dan
untuk prestasi ini, health provider menerima jasa. Dan jasa itu akan
menurun apabila konsumen banyak yang sakit. Sistem ini merupakan
peningkatan dari sistem asuransi kesehatan yang di Amerika dikenal
sebagai HMO (Healthcare Management Organization)
• Dengan demikian aspek hubungan pasien-dokter dengan segala perilaku
manusia dan pengaruhnya dalam manajemen pelayanan kesehatan
dapat diantisipasi terutama yang menyangkut aspek-aspek biaya,
jenjang/tingkat pelayanan serta perkembangan teknologi kedokeran
dalam menyongsong sistem kesehatan nasional yang menyeluruh dan
terpadu, mungkin ada relevansinya mempertimbangkan masalah ini.
• Konflik kepentingan ini yang bersumber pada
tingkah laku manusia, antara lain akan
diberikan penyelesaiaan yang seimbang,
apabila:
– Diterapkan pendekatan tumbuhnya
keseimbangan antara kewajiban dan hak
– Ganjaran dan hukuman yang sesuai (reward and
punishment)
– Harus dieliminir perilaku yang negatif
BEBERAPA ILUSTRASI KASUS
Untuk memberikan gambaran dan model-model interaksi perilaku manusia dalam pelayanan kesehatan, dapat dilihat
contoh di bawah ini:

• 1. Di dalam praktek sehari-hari, seorang


pasien yang ternyata menderita sakit batuk
yang sudah agak lama, menyatakan kepada
doktemya, keinginannya berobat pada seorang
ahli penyakit dalam, tanpa memberikan
kesempatan sang dokter untuk memeriksa si
pasien.
2. Sebagai akibat dan pandangan/kesan umum, bahwa masalah
kesehatan bersifat konsumtif dan berfungsi sosial, banyak
instansi/perusahaan yang menjamin pelayanan kesehatan
secara cumacuma. Sikap ini sudah tentu menjauhkan
pendekatan untuk menumbuhkan keseimbangan antara hak
dan kewajiban serta pendekatan hukuman dan ganjaran
(reward and punishment)
Keadaan semacam ini sudah tentu akan menjurus pada
berlakunya apa yang dikenal dengan sistem rujukan yaitu
suatu sistem yang sering dicita-citakan sebagai sistem yang
ideal dalam jenjang pelayanan kesehatan, tetapi sukar
dilaksanakan.
3. Sebaliknya bagi para health provider dengan pertumbuhan dan
persaingan kalangan industry kesehatan (medical industry),
mereka selalu diperkenalkan dengan teknologi yang baru dan
obatobatan yang baru pula. Dan sifat manusiawi sudah tentu
akan mendorong para dokter untuk menggunakan alasan-alasan
dan obat-obatan tersebut, tidak saja untuk memberikan rasa
aman dan tanggungjawab morilnya kepada pengobatan tetapi
juga untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu kedokteran
modern itu sendiri. Disinilah kepentingan konsumen dan
provider bertemu sehingga akan lebih mendorong peningkatan
biaya pelayanan kesehatan. Disamping itu, sifat yang khusus dan
pelayanan kesehatan juga akan menambah beban ini.
Menjadi seorang manajer
Dokter seringkali sebagai manajer praktik
• Managing adalah melakukan pekerjaan melalui usaha orang
lain.
• Managing adalah menghasilkan output dari input dan
proses. Input 3 Ms- man power, money and materials,
Proses adalah operational work, development work, and
organizational work.
• Out put di klinik dpt dibagi 2 komponen yg saling
berhubungan:
– technical care and
– patient satisfaction.
Basic functions of a manager
• Planning- Proses penentuan tujuan dan formulasi langkah2 yg
akan diperlukan
• Organizing- Proses mendapatkan kegiatan-kegiatan, mengatur
material u memenuhi tujuan organisasi. Termasuk menyusun
kerja, authoority u bertindak dan departementisasi.
• Leading- Proses mempengaruhi staff u mencapai tujuan.
Trampil menjadi leader efektif adalah: komunikasi dan skill
feed back; motivasi staff dan penggunaan leadership style yg
tepat untuk situasi spesifik yg cocok.
• Control-setting standar, comparing performance againtd
standards and correcting deviations.
ROLES OF MANAGER (10 roles)
3 cluster roles:
• Leadership roles, 3 roles (figurehead, leaders and
liaison person) the manager interacts with
outside organizations.
• Informational roles, 3roles (monitor, dissemiantor,
spokesman) manager handles information
• Decisional rules- four roles (enterpreuner,
disturbance handler, resource allocation and
negotiator) Manager make decision.
SKILL SETS OF THE MANAGER
• CONCEPTUAL SKILLS, how the parts of
organization link together in structure and
process.
• HUMAN SKILLS
• TECHINCAL SKILLS
Scope of managing people
• Entry------------------------------------- Exit
Recruitment Motivation Staff
Selection People handling development
Induction Structure -Delegation
training Leadership -Appraisal
Personal -Courses
effectiveness Separation
Change Promotion
management
MANAJEMEN SDM
PEREKRUTAN, SELEKSI, DAN
PENUGASAN
Pendahuluan
• Kemajuan klinik bergantung pada harmoni
kerjasama internal dan eksternal
• Kerjasama internal yang harmonis menuntut
kejelasan tugas, parameter penilai, dan
transparansi
• Suasana kerja yang kondusif meningkatkan
kinerja staf
• Mengetengahkan kiat perekrutan, seleksi, dan
penugasan
• Dalam praktik tidak selalu mudah
Perekrutan, seleksi, dan
penugasan
• Tingkat dan jenis pendidikan
• Wawancara
• Rekomendasi
• Kontrak kerja yang jelas
• Rincian tugas dan wewenang
• Mekanisme kontrol, Doctor as
Manager
Perekrutan

• Analisis dan deskripsi pekerjaan


yang akan diselengarakan
• Deskripsikan orang yang tepat
untuk pekerjaan itu
Analisis pekerjaan
• Benarkah ada lowongan kerja?
– Apakah ada pegawai yang keluar/mengundurkan diri?
– Apakah ada pekerjaan baru yang harus diselesaikan?
– Apakah ada peningkatan volume pekerjaan?
• Apakah lowongan pekerjaan itu harus diisi?
– Dapatkah praktik berjalan jika dibiarkan kosong?
– Dapatkah karyawan lainnya dimanfaatkan?
– Dapatkah pos yang kosong itu dimasukkan ke bagian
lain?
Analisis pekerjaan
• Apakah ada perubahan tata kerja sehingga
memerlukan staf baru?
• Bagaimana menentukan pekerjaan yang
perlu disikapi?
– Cermati daftar tilik yang ada
– Diskusikan dengan pimpinan dan staf lain
– Amati staf yang mengerjakan perkerjaan itu
– Pertimbangkan cara terbaik untuk mencapai
tujuan yang sekarang belum terwujud
Analisis pekerjaan
Kepada siapa dipertanggungjawabkan?
– Subordinat?
– Uang?
– Alat-alat praktik?
– Informasi rahasia?
– Menentukan tata-kerja administrari
klinik dan praktik?
– Menentukan tujuan dan sasaran?
Analisis pekerjaan
Keterkaitan pekerjaan dalam sistem
– Mitra kerja?
– Pimpinan?
– Staf yang lain?
– Pihak pemerintah daerah?
– Organisasi (kooperasi) klinik?
– Lainnya?
Analisis pekerjaan
• Bagaimana cara pekerjaan ini:
– Penggajianya?
– Persyaratannya?
– Bagian yang paling menarik dan menantang?
– Bagian yang paling tidak menyenangkan
Penugasan
• Rincian pekerjaan
– Sesederhana mungkin
– Jangan berlebihan
– Yakinkan tidak tumpang-tindih
– Jangan kacaukan pekerjaan yang
keahlian
– Hindari diskriminasi
Penugasan
• Rincian pekerjaan (lanjut…)
– Nama pekerjaan
– Posisi dalam tata kerja
– Tujuan utama pekerjaan ybs.
– Tugas dan kewajiban utama
– Cara mengambil keputusan dan mencari
bantuan
– Lingkungan kerja yang akan dihadapi
• Penilaian
– Perjelas tujuan
– Buat daftar tilik untuk nilai diri
– Tentukan batas waktu
– Tentukan target yang hendak dicapai
MANAJEMEN SDM

MOTIVASI UNTUK BEKERJA


Motivasi untuk bekerja
• Motivasi staf untuk berkontribusi terbaik adalah
suatu tantangan yg besar.
• Faktor yg mempengaruhi motivasi:
• A. Karaktersitik individu:
– Kebutuhan
– Sikap (self, job, situasi kerja)
• B. Karaktersitik Pekerjaan:
– Variasi skill, identifikasi tugas
– Makna tugas ( autonomi, feed back , interest)
Motivasi untuk bekerja
C. Karakteristik Organisasi
– Immediate work setting (peers, manager)
– Organisational practices (reward system, rules &
regulation, politics)

Diperlukan kajian saat ini tingkat motivasi staf


MANAJEMEN SDM

DEALING WITH UNPLEASANT ISSUES


Dealing with unpleasant issues
Manajemen SDM diperlukan kemampuan dan
kemauan untuk menyelesaikan issu yg tdk
menyenangkan.
• Grievances (Keluhan)
– Akibat dari kondisi eksternal (e.g.kondisi kerja
buruk), staf internal feeling of distress disebabkan
hubungan personal yg buruk, ada persepsi
diperlakukan berbeda—>Th/konseling/rotasi ke
departemen/job lain.
Dealing with unpleasant issues
• Discrepancies (Ketidak sesuaian)
– Temuan ketdk sesuaian dalam klinik perlu segera diatasi. Itu
adalah satu tugas manajer yg harus dkerjakan. Disc
repancy bisa dlm bentuk uang, obat atau medical supplies.
• Absenteeism (Kemangkiran)
– Dapat akibat job dissatisfaction, hub. personal buruk dg
grup/job. Job related factors termasuk kondisi fisik buruk,
kebosanan, supervisi yg kurang, lingkungan stressfull, jam
kerja yg tak nyaman.
– Fak. lain (kondisi kesehatan, jarak dan kesulitan perjalanan
dan tg jawab keluarga pekerja)
Dealing with unpleasant issues
• Kebijakan mengontrol mangkir staf
– Job design and regular job rotation
– Employee participation in decision making
– Improved recruitment and selection procedures aimed at fitting
individual jobs
– Flexi time and job sharing
– Action short of dismissal e.g. formal warning or denial of pay
increase
– Bonus for regular attendance
– Employee counseling
– Care full record keeping to identify those with highest absenteeism
rates.
MANAJEMEN SDM
PENINGKATAN KEMAMPUAN &
PENGEMBANGAN STAF
Pendahuluan

• Perlu untuk mengembangkan KDK


• Salah satu cara untuk memenangkan persaingan
• Bermanfaat bagi klinik dan staf
• Berfungsi juga sebagai Motivasi dan pengikat SDM
• Harus jelas batasan, prosedur dan konsekuensi
pemberian fasilitas ini bagi pemberi kerja dan
karyawan
• Harus disusun secara berkala dan terencana baik
menyangkut jadual, maupun biaya
• Tidak selalu harus mengikuti program diluar KDK
Manfaat untuk klinik

• Mengurangi masa penyesuaian


• Meningkatan kinerja
• Mengurangi supervisi
• Mengurangi pergantian pekerjaan karena
puas
• Memperoleh orang yang tepat untuk
pekerjaan yang sesuai
Manfaat untuk karyawan:

• Merasa yakin dan aman dalam bekerja


• Meningkatkan kemungkinan kenaikan
pangkat dan atau gaji
• Meningkakan kepuasan bekerja
• Meningkatkan kemungkinan penularan
keterampilan
Peningkatan Kemampuan &
Pengembangan Staf
• Bentuk:
Kursus, pelatihan, pendidikan formal,
dll
• Bentuk Lain:
Selia Bestari (peer review) di
antara sesama staf (medis dan non-medis)
• Pengaturan: Bisa dibuat perjanjian tersendiri
• Proses: berdasarkan permintaan karyawan
atau kebutuhan KDK
Peningkatan Kemampuan &
Pengembangan Staf
Untuk tenaga medis
• PKB (pendidikan kedokteran berkelanjutan)
Seminar, Simposium, Lokakarya, dll
• Peer Review: Pembahasan kasus secara EBM
• Kursus singkat untuk satu ketrampilan tertentu
(ATLS, ACLS, EKG, Kepemimpinan, dll)
• Pendidikan formal (S2 Aktuaria, S2 Kesehatan
Kerja, dll)
Peningkatan Kemampuan &
Pengembangan Staf
Untuk paramedis
• Kursus keperawatan
• Peer Review: Diskusi kelompok membahas satu
masalah (rutin)
• Kursus Manajemen pengelolaan keperawatan di

klinik (asuhan keperawatan,dll)


• Pendidikan formal seperti Akademi
Keperawatan, Akademi Kebidanan, dll
Peningkatan Kemampuan &
Pengembangan Staf

Untuk tenaga non-medis


• Kursus penggunaan alat tertentu
• Kursus Manajemen laboratorium,
Pemeriksaan Kesehatan Berkala, dll
• Pendidikan Formal seperti Akademi
Penata Rontgen, dll
• Kursus perpajakan, dll
Daftar Rujukan
• Goh Lee G, Azwar A, Wonodirekso,S. Family
medicine practice, 2004
• Soetono, G, dkk. 2008. Membangun Praktik
Dokter Keluarga Mandiri, PB IDI, Jakarta
• Permenkes RI No 9, 2014 tentang Klinik
• TERIMAKASIH
Analisis masalah
• Apa saja bentuk Praktik Dokter Keluarga?
• Apakah perbedaan PDKM dan Klinik Dr
Keluarga?
• Apakah jenis Klinik?
• Apakah persiapan rancangan awal klinik yang
baik?
• Bagaimana manajemen SDM dalam pelayanan
DK?

Anda mungkin juga menyukai