0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan2 halaman
Morbus Hansen (MH) merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Pemeriksaan bakterioskopi merupakan gold standard untuk diagnosis MH dengan melihat bakteri M. leprae pada sampel bubur jaringan telinga. Lesi MH dapat dibedakan dari penyakit lain berdasarkan gejala gangguan saraf seperti anestesia dan anhidrosis yang diuji dengan tes sensibilitas dan tinta gunawan
Morbus Hansen (MH) merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Pemeriksaan bakterioskopi merupakan gold standard untuk diagnosis MH dengan melihat bakteri M. leprae pada sampel bubur jaringan telinga. Lesi MH dapat dibedakan dari penyakit lain berdasarkan gejala gangguan saraf seperti anestesia dan anhidrosis yang diuji dengan tes sensibilitas dan tinta gunawan
Morbus Hansen (MH) merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Pemeriksaan bakterioskopi merupakan gold standard untuk diagnosis MH dengan melihat bakteri M. leprae pada sampel bubur jaringan telinga. Lesi MH dapat dibedakan dari penyakit lain berdasarkan gejala gangguan saraf seperti anestesia dan anhidrosis yang diuji dengan tes sensibilitas dan tinta gunawan
1. Apa pemeriksaan gold standard dalam penegakan diagnosis Morbus hansen?
Pada tempat dengan pemeriksaan penunjang yang lengkap, pemeriksaan bakterioskopi merupakan gold standard dalam penegakan diagnosis. Spesimen berupa bubur jaringan yang diambil dari cuping telinga kemudian dilakukan pewarnaan ziehl nielsen untuk melihat adanya bakteri tahan asam M. Leprae.
2. Bagaimana cara membedakan lesi hipopigmentasi pada MH dengan tinea versikolor?
Lesi hipopigmentasi pada MH biasanya diikuti dengan gangguan neurologis berupa anestesia, sehingga salah satu cara untuk membedakannya dengan tes sensibilitas pada lesi. Selain itu pada MH terdapat gangguan saraf simpatis berupa anhidrosis, sehingga dengan tes tinta gunawan hasilnya akan positif, sedangkan pada tinea versikolor tidak ada gangguan tersebut. Lesi pada tinea versikolor biasanya diikuti dengan rasa gatal, selain itu biasanya tinea versikolor biasanya dilapisi dengan skuama pitriasiform dan pada uji kerokan kulit dan KOH 10% ditemukan hifa pendek dan spora dengan gambaran spageti and meatball.
3. Bagaimana cara membedakan lesi hipopigmentasi pada MH dan vitiligo?
Lesi pada vitiligo biasanya warnanya akan lebih putih dibandingkan pada MH karena pada vitiligo terjadi depigmentasi. Selain itu lesi pada vitiligo tidak diikuti dengan gangguan neurologis seperti anestesi dan anhidrosis. Sehingga salah satu cara membedakannya dengan tes sensibilitas dan tes tinta gunawan.
4. Apakah dalam klasifikasi MH perlu dilakukan pemeriksaan penunjang?
Untuk klasifikasi WHO dengan paucibaciler dan multibaciler dapat dilakukan tanpa pengklasifikasian tanpa pemeriksaan penunjang, terutama apabila pemeriksaan penunjang tidak didukung. Paucibaciler: jumlah lesi 1-5, kerusakan saraf hanya mengenai 1 cabang, anestesi yang nyata. Multibaciler: jumlah lesi >5, kerusakan saraf >1 cabang, anestesi tidak nyata.
5. Apa saja diagnosis banding dari MH?
Tanda lahir, bekas luka, dermatitis kontak, dermatitis seboroik, pitriasis alba, pitriasis versikolor, vitiligo, tinea corporis. Cara membantu penegakan diagnosis dengan pemeriksaan sederhana dengan tes sensibilitas dan tinta gunawan.