0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan27 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan dan pelaksanaan layanan prima di rumah sakit. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah tahapan memulai layanan prima di rumah sakit, proses pembaruan desain layanan yang melibatkan penemuan "roh" layanan, penetapan jenis layanan, menghayati kegiatan pelanggan, merancang proses layanan, sosialisasi dan koordinasi, penyusunan standar layanan, persiapan penerapan stand
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan dan pelaksanaan layanan prima di rumah sakit. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah tahapan memulai layanan prima di rumah sakit, proses pembaruan desain layanan yang melibatkan penemuan "roh" layanan, penetapan jenis layanan, menghayati kegiatan pelanggan, merancang proses layanan, sosialisasi dan koordinasi, penyusunan standar layanan, persiapan penerapan stand
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan dan pelaksanaan layanan prima di rumah sakit. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah tahapan memulai layanan prima di rumah sakit, proses pembaruan desain layanan yang melibatkan penemuan "roh" layanan, penetapan jenis layanan, menghayati kegiatan pelanggan, merancang proses layanan, sosialisasi dan koordinasi, penyusunan standar layanan, persiapan penerapan stand
TAHAP MEMULAI PELAYANAN PRIMA DI RS Berdasarkan tahapan pelayanan, pelayanan di Rumah Sakit dapat dibagi 3 jenis, yaitu: Pelayanan pratransaksi: kegiatan pelayanan sblm melakukan tatap muka dengan dokter/perawat; Pelayanan saat transaksi: kegiatan pelayanan pada saat tatap muka dengan dokter/perawat; Pelayanan Pasca Transaksi: kegiatan pelayanan sesudah tatap muka dengan dokter/perawat PROSES PEMBAHARUAN DESAIN PELAYANAN MELIBATKAN BEBERAPA LANGKAH YAITU
Menemukan “roh” pelayanan upaya pihak
rumah sakit untuk cakap berdialog dengan institisi sendiri, agar dapat menemukan makna dari kegiatan pelayanan yang akan diselenggarakan Perawat sebagai salah satu pemberi jasa layanan kesehatan yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama pasien, perlu mengkaji pelayanan apa yang telah diberikan kepada pasien dan bagaimana seharusnya memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pasien. Menetapkan jenis pelayanan Penetapan jenis- jenis pelayanan yang harus diselenggarakan dapat didasarkan pada uraian tugas pokok dan fungsi dari unit bersangkutan. Menghayati kegiatan pelanggan mencoba menyusun Daur Kegiatan Pelanggan & mencoba memetakan semua kegiatan yang perlu dilakukan oleh para pelanggan. Merancang proses pelayanan pelayanan harus didasarkan pada kegiatan pelanggan. Hal seperti ini disebut dengan pendekatan “mulai dari hasil akhir” (start with the end). Dengan pendekatan ini , rumah sakit menyiapkan rancangan proses pelayanan secara bertahap SOSIALISASI & KOORDINASI
Setelah peta nilai tambah rampung dan dinilai
dapat diperbaharui, maka poin nilai tambah tersebut perlu disosialisasikan kepada para petugas pelaksana, termasuk perawat di rumah sakit dan pelanggan jasa layanan kesehatan agar mereka dapat sepenuhnya mendukung pelaksanaannya. PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN Standar pelayanan umumnya memuat hal-hal seperti berikut: • Visi dan misi pelayanan
• Jenis pelayanan yang ditawarkan
• Spesifikasi pelanggan
• Prosedur pelayanan;
• Pengawasan dan pengendalian mutu;
• Lampiran yang memuat denah lokasi, formulir,
hasil • kesepakatan, dan lain-lain. PERSIAPAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MELIPUTI ANTARA LAIN : Penyediaan Sarana/Prasarana Untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, dapat mengacu pada hasil dari langkah perencanaan. Pelatihan Petugas pelatihan perawat dapat dilakukan dengan melakukan diklat. Selain itu, perawat dapat diberikan pelatihan berupa sikap pelayanan, tata cara menanggapi keluhan pelanggan, dan teknik membina citra positif. Uji Coba diperlukan khususnya jika kita sedang mengembangkan pelayanan yang sama sekali baru, atau terjadi perubahan alur kegiatan pelanggan yang berbeda dari prosedur pelayanan selama ini Pemasaran Pelayanan PENYELENGGARAAN
Pada tahap ini harus dikaji secara efektivitas dan
efisiensi dari standar pelayanan yang ditetapkan.
Perlu dikaji juga hambatan dan kendala yang
terjadi di lapangan. EVALUASI
Tahap ini merupakan tahap yang krusial, karena
harus disusun kebijakan manajerial yang akan menentukan arah pembaharuan desain pada putaran siklus berikutnya.
Satu pertanyaan utama yang harus dijawab:
apakah pelayanan rumah sakit, khususnya yang diberikan oleh bidang keperawatan sungguh telah memberdayakan masyarakat selaku pengguna jasa layanan kesehatan ALAT BANTU YANG DIGUNAKAN DALAM TAHAP-TAHAP MENGEMBANGKAN PROGRAM PELAYANAN PRIMA DI BIDANG KEPERAWATAN BERBASIS RUMAH SAKIT
Informasi yang jelas tentang pelayanan di rumah
sakit, dapat berupa indormasi, denah, petunjuk arah. Pada bagian instansi pelayanan kesehatan seperti di rumah sakit perlu dirancang Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis untuk memperoleh data berupa jawaban dari responden, dimana jawaban tersebut akan dijadikan data acuan dari informasi yang dibutuhkan Menyusun Daur Ulang Kegiatan pihak rumah sakit secara kreatif mencoba memetakan semua kegiatan yang perlu dilakukan oleh para pelanggan. Kreativitas pada tahap ini sangat berpengaruh terhadap keseluruhan desain dari sebuah proses pelayanan Menetapkan alur kegiatan pelayanan
Pernyataan mutu pelayanan yang akan
diperoleh para pelanggan. Pernyataan ini perlu disampaikan secara terbuka kepada para pelanggan melalui kemasan-kemasan khusus seperti brosur, iklan, siaran pers, dan lain-lain. Pengawasan eksternal oleh pelanggan untuk memantau dan mengukur mutu pelayanan apakah sudah sesuai dengan harapan pelanggan PELAYANAN PRIMA DI BIDANG KESEHATAN Dalam instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.828/MENKES/VII/1999 tentang Pelaksanaan Pelayanan Prima Bidang Kesehatan, dijelaskan bahwa: Berdasarkan aspek – aspek kesederhanaan, kejelasan, kepribadian, keamanan, efisiensi, ekonomis, keadilan, ketepatan waktu, kebersihan, kinerja dan juga sikap perilaku, maka pelaksanaan pelayanan prima bidang kesehatan perlu memperhatikan hal–hal sebagai berikut : Mengupayakan paparan yang jelas melalui papan informasi atau petunjuk yang mudah dipahami dan diperoleh pada setiap tempat / lokasi pelayanan sesuai dengan kepentingannya Setiap harus dilaksanakan secara tepat, konsisten, konsekuen sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Hak dan kewajiban pemberi atau penerima pelayanan diatur secara jelas Tersedia loket informasi dan kotak saran bagi penerima pelayanan yang mudah dilihat / dijumpai pada setiap tempat pelayanan Penanganan proses pelayanan sedapat mungkin dilakukan oleh petugas yang berwenang atau kompeten, mampu terampil dan professional sesuai spesifikasi tugasnya Selalu diupayakan untuk menciptakan pola pelayanan yang tepat sesuai dengan sifat dan jenis pelayanan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaannya Biaya atau tarif pelayanan harus ditetapkan secara wajar dengan memperhitungkan kemampuan masyarakat Pemberian pelayanan dilakukan secara tertib, teratur dan adil, tidak membedakan status social masyarakat Kebersihan dan sanitasi lingkungan tempat dan fasilitas pelayanan harus selalu dijamin melalui pelaksanaan pembersihan secara rutin dan penyediaan fasilitas pembuangan sampah / kotoran secukupnya sesuai dengan kepentingannya. Selalu diupayakan agar petugas memberikan pelayanan dengan sikap ramah dan sopan serta berupaya meningkatkan kinerja pelayanan secara optimal dengan kemampuan pelayanan yang tersedia dalam jumlah dan jenis yang cukup DIMENSI KUALITAS PELAYANAN PRIMA DI RUMAH SAKIT.
Jumlah petugas jumlah petugas yang kurang
menyebabkan penyelenggaraan pelayanan dilaksanakan tidak maksimal dan kurang memenuhi kepuasan pasien atas pelayanan yang diberikan. Selain itu, petugas sendiri akan mengalami kewalahan Ketanggapan petugas (Responsiveness) Tingkat kesigapan dari petugass kesehatan dalam memberikan pelayanan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi penilaian pasien atas mutu pelayanan yang diselenggarakan. Kehandalan petugas (Reliability) Kehandalan berhubungan dengan tingkat kemampuan dan keterampilan yang dimiliki petugas dalam menyelenggarakan dan memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit Ketersediaan dan kelengkapan fasilitas Keadaan fasilitas yang memadai akan membantu terhadap penyelenggaraan pelayanan kepada pasien PRINSIP PELAYANAN PRIMA DI RUMAH SAKIT Mengutamakan Pelanggan (Pasien) : 1. Prosedur pelayanan seharusnya disusun demi kemudahan dan kenyamanan pelanggan (pasien), bukan untuk memperlancar pekerjaan petugas Rumah Sakit Pelayanan bagi pelanggan external harus diutamakan dari pada pelanggan internal. 2. Jika pelayanan memiliki pelanggan tak langsung selain langsung, maka dipersiapkan jenis-jenis layanan yang sesuai untuk keduanya. Pelayanan bagi pelayan tak langsung perlu lebih diutamakan. Sistem yang Efektif proses pelayanan perlu dilihat sebagai sebuah system yang nyata, yaitu tatanan yg memadukan hasil-hasil kerja dari berbagai unit dalam organisasi Rumah Sakit Jika perpaduan itu cukup baik, pelanggan (pasien) tidak merasakan bahwa mereka telah berhadapan dengan beberapa unit yang berbeda Nilai semangat melayani dengan hati 1. Semangat sebagai abdi Tuhan. Ketika kita melayani orang lain sebenarnya kita sedang melayani para utusan Tuhan yang dikirimkan secara khusus ke rumah sakit kita 2. Semangat tanpa pamrih Ketika melayani, kita harus memberikannya secara tulus. Jangan melayani karena ada motif-motif tertentu 3. Semangat tidak pilih-pilih. Pelayanan yang baik diberikan untuk semua orang tanpa memandang tingkat ekonomi, jabatan, suku, agama atau jenis kelamin. Kita juga diharapkan tidak pilih-pilih terhadap pelayanan yang kita lakukan. Meski pelayanan itu bukan yang disukai tetapi kita tetap mengerjakannya dengan senang hati. 4. Semangat memberi Melayani berarti memberikan sesuatu bukan mendapatkan sesuatu. Jangan pernah berpikir, kita akan mendapat apa dari pelayanan yang kita berikan lebih-lebih berharap keuntungan. Perbaikan Berkelanjutan Konsumen juga pada hakikatnya belajar mengenali kebutuhan dirinya dari proses pelayanan petugas Rumah Sakit. Berdasarkan catatan petugas Rumah Sakit, semakin baik mutu pelayanan yang diberikan, kadang-kadang akan menghasilkan konsumen yang semakin sulit untuk dipuaskan, karena tuntutannya yang semakin tinggi dan meluas Memberdayakan Pelanggan Memberdayakan pelanggan berarti menawarkan jenis-jenis layanan yang dapat digunakan sebagai sumber daya atau perangkat tambahan oleh pelanggan untuk menyelesaikan persoalan hidupnya sehari-hari. Pelayanan Menurut Prioritas Pengembangan Para petugas Rumah Sakit semuanya sudah memahami bahwa memuaskan pelanggan memang tidak mudah, dan untuk merebut hati pelanggan perlu melakukan pengembangan dengan menambah beberapa jenis layanan baru yang lebih menarik. PERILAKU PELAYANAN PRIMA DI RUMAH SAKIT Self Esteem : Penghargaan terhadap diri sendiri. Dengan pandai menghargai dirinya sendiri, akan berpikiran dan bertindak positif terhadap orang lain, sehingga pandai menghargai pelanggan (pasien) dengan baik. Exceed Expectations (melampaui harapan) : Memberikan pelayanan dengan melebihi apa yang diharapkan pelanggan (mematuhi dan melebihi standar) secara konsisten. Ricovery (pembenahan) : Adanya keluhan pelanggan jangan dianggap sebagai suatu beban masalah namun suatu peluang untuk memperbaiki atau meningkatkan diri. Apa masalahnya, dengarkan pelanggan, kumpulkan data, bagaimana pemenuhan standarnya Vision (visi) : Pelayanan yang prima berkaitan erat dengan visi organisasi. Dengan budaya kerja atau budaya organisasi (Corporate Culture) atau Budaya mutu (Quality Culture) dalam pelayanan prima, visi, impian akan dapat diwujudkan sepenuhnya seperti yang diharapkan. Improve (Perbaikan atau peningkatan) : Peningkatan mutu pelayanan secara terus menerus (Continous Improvement) dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan agar tidak ditinggalkan. Meningkatkan diri dapat dengan pendidikan dan latihan sebagai modal, membuat standar pelayanan lebih tinggi, menyesuaikan tuntutan lingkungan dan pelnggan, dan merencanakan pelayanan yang baik bersama karyawan sejak awal. Care (perhatian) : Perhatian atau perlakuan terhadap pelanggan dengan baik dan tulus. Memenuhi kebutuhannya, memperlakukannya dengan baik, menjaga dan memenuhi standar mutu sesuai dengan standar ukuran yang diharapkan. Empower (Pemberdayaan) : Memberdayakan agar karyawan mampu bertanggung jawab dan tanggap terhadap persoalan dan tugasnya dalam upaya peningkatan pelayanan yang bermutu. TINDAKAN NYATA PELAYANAN PRIMA DI RUMAH SAKIT
Menyapa dan memberi salam kepada pasien
Ramah dan senyum manis kepada pasien
Cepat dan tepat waktu dalam bertindak
Mendengar dengan sabar dan aktif keluhan
pasien Penampilan yang rapi dan bangga akan penampilan Terangkan apa yang anda lakukan