Anda di halaman 1dari 26

Konsep Perawat

Disampaikan oleh:
Dyna Apriany, SKp., MKep
Perawat
Menurut PERMENKES RI NO.1239 Tahun
2001 tentang Registrasi dan Praktik
Perawat, dijelaskan
PERAWAT adalah: Seseorang yang telah
lulus pendidikan keperawatan,baik di
dalam maupun di luar negeri sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
Pengertian Keperawatan

keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan


profesional yang merupakan bagian intregral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual yang komprehensif serta
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
siklus kehidupan manusia (lokakarya kep.Nas
1983)
Definisi Keperawatan
suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan  pelayanan
bio-psiko-sosial-spiritual yang
komprehensif, ditujukan pada individu,
keluarga, dan masyarakat, baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia.
Elemen Utama Keperawatan
1. Keperawatan  ilmu dan kiat sains terapan
(applied science)
2. Keperawatan  profesi yang berorientasi
pada pelayanan
3. Keperawatan mempunyai empat tingkat
klien : individu, keluarga, kelompok, dan
komunitas
4. Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh
rentang pelayanan kesehatan
Karakteristik Keperawatan
1. Otoritas (autority) mempengaruhi proses asuhan
melalui peran professional.
2. Akuntabilitas (accountability) tanggung jawab
kepada klien, diri sendiri dan profesi serta
mengambil keputusan yang berhubungan dengan
asuhan.
3. Kolaborasi (collaboration) mengadakan
hubungan kerja dan berbagai disiplin dalam
mengakses masalah klien dan membantu klien
menyelesaikannya.
4. Mengambil keputusan yang mandiri
(independent decision making) membuat
keperawatan pada tiap tahap proses
keperawatan dalam menyelesaikan
masalah klien.
5. Pembelaan/dukungan (advocacy)
mengadakan intervensi untuk kepentingan
klien.
6. Fasilitas (facilitation) mengoptimalkan
profesi demi organisasi dan system klien
keluarga dalam asuhan.
Keperawatan Bersifat Humanistatik

1. Menggunakan pendekatan holistic


2. Dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan
3. Berpegang pada standar pelayanan asuhan
keperawatan
4. Menggunakan kode etik keperawatan
sebagai tuntutan utama dalam pelayanan
keperawatan.
Dari pengertian keperawatan menurut lokakarya
kep.Nas 1983 ada 4 elemen utama yang menjadi
perhatian( concern),Yaitu :
1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat -sains terapan ( applied
science )
2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada
pelayanan _ helping health illness problem
3. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien :
individu,keluarga,kelompok, dan komunitas dan
4.Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang
pelayanan kesehatan
Keperawatan
LOKAKARYA NASIONAL tentang
KEPERAWATAN bulan JANUARI 1983 di
JAKARTA merupakan awal diterimanya
KEPERAWATAN SEBAGAI SUATU PROFESI.
Disimpulkan  Keperawatan di Indonesia
merupakan pelayanan yang diberikan secara
profesional. Definisi ini juga mempertegas bahwa
keperawatan merupakan profesi bukan sekedar
pekerjaan atau vokasi
Mari kita lihat apakah keperawatan termasuk
PROFESI..???
1. Mempunyai body of knowledge
2. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan
tinggi.
3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui
praktik dalam bidang profesi.
4. Memiliki perhimpunan/organisasi profesi.
5. Pemberlakuan kode etik keperawatan.
6. Otonomi
7. Motivasi bersifat altruistik
Keperawatan Sebagai Profesi
1. Mempunyai body of knowledge
Ilmu keperawatan (nursing science )  ilmu–
ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu
biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu
keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinis
dan ilmu keperawatan komunitas.
2. Pendidikan berbasis keahlian pada
jenjang pendidikan tinggi
Adanya berbagai jenjang pendidikan dan
standar kompetensi yang berbeda-beda
mulai D III Keperawatan sampai dengan S3
3. Memberikan pelayanan kepada
masyarakat melalui praktik dalam bidang
profesi
Pelayanan/askep bersifat
humanistik/menyeluruh didasarkan pada
kebutuhan klien, berpedoman pada standar
asuhan keperawatan dan etika keperawatan.
4. Memiliki perhimpunan/organisasi
profesi
Menentukan keberhasilan dalam upaya
pengembangan citra keperawatan,
berperan aktif dalam upaya membangun
keperawatan profesional serta berada di
garda depan dalam inovasi keperawatan
di Indonesia.
5. Pemberlakuan kode etik keperawatan
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan,
perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan
tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode
etik keperawatan

6. Otonomi
Keperawatan memiliki kemandirian, wewenang,
dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan
profesi, mencakup otonomi dalam memberikan
askep dan menetapkan standar asuhan
keperawatan melalui proses keperawatan,
penyelenggaraan pendidikan, riset keperawatan
dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi
keperawatan( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 )
7. Motivasi bersifat altruistik
Masyarakat profesional keperawatan
Indonesia bertanggung jawab membina dan
mendudukkan peran dan fungsi keperawatan
sebagai pelayanan profesional dalam
pembangunan kesehatan serta tetap
berpegang pada sifat dan hakikat
keperawatan sebagai profesi serta selalu
berorientasi kepada kepentingan
masyarakat.
Keperawatan Sebagai Profesi
Landasan Ilmu Pengetahuan yang jelas
(scientific nursing)
Memiliki kode etik profesi
Memiliki lingkup dan wewenang praktek
keperawatan berdasarkan standar praktek
keperawatan atau standar asuhan
keperawatan yang bersifat dinamis.
Memiliki organisasi profesi
Nilai-nilai profesional
Nilai intelektual, terdiri dari 3 komponen
yang terkait, yaitu :
a. Body of knowladge yang melandasi
praktik professional
b. Pendidikan spesialisasi untuk
meneruskan kelompok ilmu pengetahuan.
c. Penggunaan pengetahuan dalam berpikir
kritis dan kreatif.
Nilai komitmen mora, prilaku perawat
harus dilandasi oleh aspek moral sebagai
berikut :
a.Benificience  perawat harus selalu
mengupayakan tiap keputusan yang dibuat
berdasarkan keinginan untuk melakukan
yang terbaik dan tidak merugikan klien
b. Adil  tidak mendiskriminasikan klien
berdasarkan agama, ras, sosial budaya,
ekonomi, tetapi memperlakukan klien
sebagai individu yang memerlukan bantuan
dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity  perilaku caring, selalu
berusaha menempati janji, memberikan
harapan yang memadai, memiliki komitmen
moral serta memperhatikan kebutuhan
spiritual klien.
Otonomi, kendali, dan tanggung gugat
a. Otonomi berarti kebebasan dari
kewenangan melakukan tindakan secara
mandiri.
b. Kendali mempunyai implikasi pengaturan
atau pengarahan terhadap sesuatu atau
orang.
c. Tanggung gugat berarti bertanggung
jawab terhadap tindakan yang telah
dilakukan.
Nilai-nilai Esensial Dalam
Kehidupan Profesional
Aesthetics (keindahan)  Kualitas obyek
suatu peristiwa atau kejadian, seseorang
memberikan kepuasan termasuk
penghargaan, kreatifitas, imajinasi,
sensitifitas dan kepedulian.
Altruism (mengutamakan orang lain) 
Kesediaan memperhatikan kesejahteraan
orang lain termasuk keperawatan atau
kebidanan, komitmen, arahan,
kedermawanan atau kemurahan hati serta
Equality (kesetaraan)  Memiliki hak atau
status yang sama termasuk penerimaan
dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri
dan toleransi.
Freedom (Kebebasan)  Memiliki
kapasitas untuk memilih kegiatan
termasuk percaya diri, harapan, disiplin
serta kebebasan dalam pengarahan diri
sendiri.
Human Dignity (Martabat manusia) 
Berhubungan dengan penghargaan yang
lekat terhadap martabat manusia sebagai
individu termasuk didalamnya
kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan
dan penghargaan penuh terhadap
kepercayaan.
Justice (Keadilan)  Menjunjung tinggi
moral dan prinsip-prinsip legal termasuk
objektifitas, moralitas, integritas, dorongan
dan keadilan serta kewajaran.
Truth (Kebenaran)
Menerima kenyataan dan realita, termasuk
akontabilitas, kejujuran, keunikan dan
reflektifitas yang rasional.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai