BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berdasarkan permenkes 75 Tahun 2014 tentang pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama di puskesmas yaitu harus memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, maka diperlukan arahan sebagai acuan sistem
manajemen mutu di puskesmas atau yang disebut pedoman mutu dan
perbaikan kinerja puskesmas. Pedoman mutu yang dibuat oleh Puskesmas
Sukadami mengikuti ketentuan prinsip sistem manajemen mutu dari ISO 9001
: 2008 yang merupakan standard internasional, sehingga jasa yang dihasilkan
mendapatkan pengakuan jaminan mutu dan tercapainya kepuasan pelanggan.
Pedoman Manajemen Mutu dan perbaikan kinerja puskesmas ini menjelaskan
secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Sukadami. Semua
ketentuan maupun persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam Pedoman
Manajemen ini merupakan acuan untuk menjalankan kegiatan operasional
Puskesmas Sukadami dan menjelaskan keterkaitan antara struktur organisasi
peskesmas, kebijakan mutu, indikator layanan klinis dan kinerja, proses
layanan puskesmas, dan penunjang layanan demi tercapainya peningkatan
kepuasan masyarakat pengguna puskesmas. Semua kegiatan dalam
penyelenggaraan pelayanan puskesmas sesuai dengan Visi Puskesmas
Sukadami yaitu menjadikan puskesmas pilihan pertama dalam pelayanan
kesehatan dasar di masyarakat. Pedoman Mutu dan Perbaikan Kinerja ini
mulai berlaku tanggal 5 Januari 2018.
1
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas Sukadami merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Bekasi, beralamat di Jln Raya Serang Cibarusah
KM 1 Rt 010/ Rw 006 Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan
Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat 17330. Puskesmas Sukadami
berdiri tahun 1975 dan diresmikan oleh Bupati Bekasi saat itu, dengan
kepala puskesmas pertama kali dr Hamidah. Bangunan Puskesmas
Sukadami mengalami beberapa kali renovasi. Sekarang ini bangunan
Puskesmas Sukadami terdiri dari 2 lantai dengan luas tanah 26.0 m2.
Lantai 1 digunakan untuk pelayanan rawat jalan, lantai 2 digunakan
manajemen dan ruangan untuk program- program upaya kesehatan
masyarakat, ruang pertemuan lintas sektor. Puskesmas Sukadami
mempunyai 1 Puskesmas Pembantu (PUSTU) yaitu Pustu Sukasejati
yang letaknya di Desa Sukasejati.
a. Visi Organisasi
2
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
berkualtas.
3
dengan Senyum, Salam (Assalamulaikum, Selamat Pagi,
Selamat Siang), Sapa (Menyapa dengan sopan) dengan
disingkat 3S. Diupayakan masyarakat atau pengguna
layanan merasa diterima dan dihargai.
5) Tanggap (T)
Seluruh petugas Puskesmas harus secara tanggap
dalam menangani permasalahan yang ada di lingkungan dan
wilayah kerja Puskesmas Sukadami untuk Mendukung
pembangunan yang berwawasan kesehatan.
e. Struktur Organisasi
Kegiatan operasional dan interaksi fungsi-fungsi dalam
menjalankan kegiatan di Puskesmas Sukadami, dipetakan dalam
Struktur organisasi dan tata kerja yang mengikuti acuan dari
Permenkes 75 / Thn 2014. Adapun SOTK Puskesmas Sukadami
dipetakan sbb :
4
5
KEPALA PUSKESMAS
dr. Kurniawati
PKERT/HJ.SUMIATI.S.ST
KES.HAJI dr.H.SALIM JINDAN
6
6) Penerapan manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya
kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris
cedera, dan kejadian potensial cedera.
7) Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis
dan keselamatan pasien, termasuk didalamnya program
peningkatan mutu laboratorium dan program peningkatan umum
layanan obat.
8) Perbaikan kinerja UKM berkesinambungan dilakukan pada area
prioritas program yang capaiannya tidak mencapai target atau
keluhan masyarakat
9) Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikan permasalahan, tindaklanjut, dan kemajuan tindak
lanjut yang dilakukan
10) Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien.
11) Kegiatan umpan balik baik dari kotak saran, form umpan balik, wa
online, SMS, dan umpan balik langsung dalam pertemuan, di
identifikasikan dengan baik, di analisis, evaluasi, dan rencana
perbaikan sesuai PDCA
e. Perencanaan sistem/ proses pelayanan memperhatikan butir-butir
dibawah ini :
1) Sesuai dengan Visi dan Misi, Tujuan, Tata Nilai, dan Maklumat
Pelayanan Puskesmas
2) Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf
3) Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman
penyelenggaraan UKP, standar pelayanan klinis, kepustakaan
ilmiah, dan berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari
Kementrian Kesehatan.
4) Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
7
5) Pernyataan kebijakan mutu dapat ditinjau minimal 3 tahun sekali
sejak ditetapkan dan untuk disesuaikan, sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku, atau sesuai kebutuhan.
6) Maklumat Pelayanan sebagai pernyataan Kebijakan Mutu
Puskesmas Sukadami secara keseluruhan adalah :
Disiplin dalam bekerja
Santun dalam bahasa dan sikap
Prima dalam pelayanan untuk mewujudkan kecamatan
cikarang selatan sehat dan sejahtera
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
Proses pelayanan Puskesmas Sukadami menggunakan sistem
manajemen mutu dimana komitmen manajemen sebagai pemangku
keputusan berperan penting dalam menyusun kebijakan dan perencanaan
dan sumber daya. Proses layanan yang diberikan ditetapkan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan payung hukum yang mendasari jenis
pelayanan. Dimana pelayanan yang dilakukan di monitor, di evaluasi, dan
direncana tindak lanjut dengan PDCA. Adapun sistem pengendalian,
pengukuran proses dan hasil dilakukan melalui mekanisme tertentu yang
sudah ditetapkan. Dalam pelaksanaan proses layanan diperlukan adanya
kerjasama pihak ketiga dan pendukung pelayanan, sehingga kepuasan
pelanggan dapat terus ditingkatkan secara berkesinambungan.
Adapun proses pelayanan Puskesmas Sukadami di gambarkan
sebagai berikut Sistem Manajemen Mutu sbb :
8
D SISTIM MANAJEMEN MUTU PUSKESMAS WANASARI K
TANGGUNG JAWAB TOP MANAJEMEN (KEPALA PUSKESMAS)
I E
Rencana Usulan 5 (lima ) Visi, Misi, Tata Nilai, Rencana Tahunan
N Tahunan Puskemas Maklumat Pelayanan, Puskesmas P
Kebujkan Mutu
K U
Perencanaan Anggaran Tinjauan Manajemen Kerjasama lintas Sektor
E A
S S
& A
P N
3 G
Proses Realisasi Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
A
Peneriman Pelayanan Pasien Pemeriksaan Lab Pengambilan Obat
N
Pendaftaran Umum, Gigi, Laboratorium Pengambilan Obat
KIA/KB,
Konseling,TB/Kusta
11
rutin, Gula darah sewaktu, gula darah 2 jam
pp, Pemeriksaan asam urat, Pemeriksaan
kolesterol, Hbs Ag, Pemeriksaan Sifilis, GO,
Apus Vagina, Apus Anus, Pewarnaan Gram,
Pewarnaan Darah tepi, Tes Hamil (Hcg),
Hematologi Analiser, Pemeriksaan
sefektrofotometri (kimia klinik).
12
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
No UPAYA KESEHATAN
KEGIATAN
MASYARAKAT ESENSIAL
13
Pakai Sabun) di Sarana Pendidikan
KB :
14
Penyakit Menular:
TB Paru/ Kusta
Imunisasi
Survaillance
DBD
IMS/ HIV
ISPA/ DIARE
MASYARAKAT
PENGEMBANGAN
15
4 Kesehatan Kerja (KESJA OR) a. Pembinaan K3 di Puskesmas dan
UKK
c. Rockport
d. Monev UKK
d. Penyuluhan Jiwa
16
dan pemeriksaan kesehatan umum
dan gigi
17
Pengobatan P3K pada acara – acara
tertentu, pemberian rujukan
B. Ruang Lingkup
Pedoman Manajemen Mutu ini diikuti oleh seluruh pegawai puskesmas
Sukadami, digunakan pada Manajemen Puskesmas dan Upaya Pelayanan
puskemas, meliputi Upaya kesehatan Perorangan, Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Jaring Jejaring. Serta diimplementasikan dengan penerapan
ISO 9001: 2008 dan standar akreditasi puskesmas.
Standar akreditasi puskesmas meliputi :
1. Persyaratan umum sistem manajemen mutu
2. Perencanaan Mutu Manajemen Puskesmas
3. Perbaikan Kinerja Puskesmas
4. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dengan menerapkan Manajemen
Risiko.
C. Tujuan
20
15) Kebijakan mutu dan keselamatan pasien adalah pernyataan resmi
Puskesmas yang memuat komitmen untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien di Puskesmas agar pasien
memperoleh pelayanan yang bermutu dan aman.
16) Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud atau tujuan; alat; media
17) Prasarana adalah Segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses
18) Masyarakat adalah Sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan
terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama
21
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
1. Kebijakan
2. Pedoman/Panduan
3. Kerangka Acuan
4. Standar Oprasional Prosedur
22
Dokumen eksternal yang harus dikendalikan meliputi antara lain :
23
4. Pemberlakuan , Distribusi, Penyimpanan Dokumen
1) Dokumen induk disimpan dalam arsip khusus yang dikendalikan oleh
Koordinator Tim Mutu dengan pemberian stempel “Dokumen Induk”.
Dokumen induk ini di arsipkan dengan membuat Daftar Dokumen Induk
dan selalui diperbaharui bila ada revisi.
2) Dokumen dapat diperbanyak oleh Koordinator Mutu kepada semua
pihak yang berkepentingan sebagai dokumen terkendali dengan
diberikan stempel “Dokumen Terkendali”
3) Unit/ Bagian yang mendapatkan distribusi salin dokumen harus
menandatangani formulir tanda bukti penerimaan dokumen.
4) Dokumen terkendali adalah dokumen yang dikendalikan distribusinya
oleh Koordinator Mutu, tercatat keberadaannya, digunakan sebagai
pedoman kerja selama belum mengalami revisi, dan diperbaharui bila
mendapat revisi.
5) Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang distribusinya tidak
dikendalikan oleh Koordinator Mutu, digunakan untuk informasi yang
disebarluaskan, tidak diperbaharui bila tidak mendapatkan revisi
6) Untuk Penyimpanan dokumen terkendali menggunakan Map Dokumen
Pokja :
1. Pokja Manajemen : warna merah
2. Pokja UKM : warna kuning
3. Pokja UKP : warna hijau
7) Penyimpanan dokumen terkendali disesuaikan dengan nomor bab,
standard, kriteria dan elemen penilaian yang ada di Permenkes 46
Tahun 2015.
5. Pencarian Kembali Dokumen
Dokumen dapat dicari melalui Daftar Dokumen Induk dan Daftar Dokumen
Terkendali. Daftar dokumen dapat dicari secara manual maupun secara
komputerised yang di koordinir oleh Koordinator Mutu.
24
6. Proses Penarikan Dokumen Yang Kadaluwarsa
Pemusnahan dokumen dilakukan apabila usia dokumen sudah melebihi 5
tahun
C. Pengendalian Rekaman
1. Semua rekaman/arsip/catatan mutu dikelola dengan baik .
2. Catatan atau rekaman merupakan hasil pelaksanaan kegiatan
3. Tujuan pengendalian rekaman adalah untuk memastikan semua data
kegiatan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk perbaikan.
4. Rekaman dipastikan teridentifikasi dengan jelas dan ditata dengan rapi
sehingga mudah dan cepat ditemukan bila diperlukan.
5. Rekaman yang ada pada unit dikendalikan oleh masing-masing ketua
masing – masing pokja yang juga merupakan bagian dari tim mutu.
6. Rekaman keseluruhan pokja juga di simpan oleh Koordinator Mutu dan
di kendalikan
25
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
C. Kebijakan mutu
27
wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program
mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran
Puskesmas Sukadami.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Sukadami
dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Koordinator
Tim Mutu
4. Perencanaan mutu berisi :
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangkan kekritisan, risiko
tinggi, dan kecenderungan terjadi masalah
b. Area Prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis,
dan ditindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajemen, indikator kinerja UKM, dan
indikator klinis.
f. Penerapan manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya
kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera,
dan kejadian potensial cedera.
g. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis
dan keselamatan pasien, termasuk didalamnya program
peningkatan mutu laboratorium dan program peningkatan umum
layanan obat.
28
h. Perbaikan kinerja UKM berkesinambungan dilakukan pada area
prioritas program yang capaiannya tidak mencapai target atau
keluhan masyarakat
i. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindaklanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang
dilakukan
j. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien.
k. Kegiatan umpan balik baik dari kotak saran, form umpan balik, wa
online, SMS, dan umpan balik langsung dalam pertemuan, di
identifikasikan dengan baik, di analisis, evaluasi, dan rencana
perbaikan sesuai PDCA
5. Perencanaan sistem/ proses pelayanan memperhatikan butir-butir
dibawah ini :
a. Sesuai dengan Visi dan Misi, Tujuan, Tata Nilai, dan Maklumat
Pelayanan Puskesmas
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman
penyelenggaraan UKP, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah,
dan berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari Kementrian
Kesehatan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
7. Pernyataan kebijakan mutu dapat ditinjau minimal 3 tahun sekali sejak
ditetapkan dan untuk disesuaikan, sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku, atau sesuai kebutuhan.
8. Maklumat Pelayanan sebagai pernyataan Kebijakan Mutu Puskesmas
Sukadami secara keseluruhan adalah :
Disiplin dalam bekerja
Santun dalam bahasa dan sikap
29
Prima dalam pelayanan untuk mewujudkan kecamatan Cikarang
Selatan sehat dan sejahtera
30
Puskesmas berkewajiban membuat perencanaan Puskesmas termasuk:
31
b. Memastikan sistem manajemen mutu yang telah dibuat dijalankan secara
efektif
c. Memastikan semua sasaran dan persyaratan yang telah ditetapkan dicapai
d. Memelihara/ mempertahankan sistem manajemen mutu pada fungsinya
masing-masing
e. Melakukan perbaikan /penyempurnaan sistem manajemen mutu
f. Merencanakan peningkatan hasil kerja
32
Indikator Mutu Manajemen
I MANAJEMEN
1 Kesesuaian kompetensi pegawai 100% sesuai kompetensinya
dengan tugas yang diembannya
2 Pelatihan / Bintek / Seminar Pegawai Peningkatan kompetensi 100%
seluruh petugas Puskesmas
Sukadami
3 Tercapainya akreditasi puskesmas Lulus terakreditasi
4 Indeks Kepuasan Masyarakat Tercapainya IKM dengan nilai
baik
6 Penanganan Keluhan Penanganan keluhan ( kotak
saran, wa online, sms, dan umpan
balik ) 100%
7 Terpenuhinya sarana dan prasarana Pemenuhan sarana dan prasarana
sesuai PMK 75/2014 minimal sesuai PMK 75/2014
100%
8 Penataan puskesmas Lay Out Puskesmas sesuai
perencanaan 100% dan PMK
75/2014
9 Meningkatnya penyerapan keuangan. Penyerapan anggaran maksimal
BOP 90 %
BOK 90 %
JKN 90 %
33
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
1. Kepala Puskesmas
4. Koordinator UKM
UKM Essensial :
UKM Pengembangan :
35
e. Penanggung Jawab Program Tradisional (Kestrad)
f. Penanggung Jawab Program Kesehatan Kerja dan Olah Raga
(Kesja&Or)
g. Penanggung Jawab Program Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)
h. Penanggung Jawab Program Kesehatan Haji
i. Penanggung Jawab Program Autopsi Verbal (AV)
j. Penanggung Jawab Program Pelayanan Kesehatan Edukasi
Reproduksi Terpadu (PKERT)
k. Penanggung Jawab Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)
36
Koordinator Jaringan Pelayanan dan Jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan membawahi :
DOKUMEN TERKAIT :
37
F. Wakil Manajemen Mutu/ Penanggung jawab Manajemen Mutu
Koordinator tim mutu adalah seorang pegawai internal Puskesmas
Sukadami yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas dan bertanggung jawab
untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas implementasi sistem
manajemen mutu.
Koordinator tim mutu mendapat otoritas yang cukup untuk
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya mengkoordinasikan semua
karyawan melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
telah ditetapkan. Adapun uraian tugas koordinator tim mutu sbb :
1. Mengembangkan sistem manajemen mutu sesuai persyaratan standar.
2. Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi
3. Menjamin kelangsungan sistem manajemen mutu dan
berkesinambungan
4. Mengupayakan peningkatan kesadaran dan pemahaman karyawan
dalam sistem manajemen mutu.
5. Menyelenggarakan program pendukung untuk membudayakan
kesadaran mutu keseluruh karyawan.
6. Mengkoordinasi pelaksanaan audit mutu internal
7. Memastikan pelaksanaan tinjauan manajemen setahun 3x
8. Mengendalikan ketidak sesuaian target dan atau prosedur dalam
rangka perbaikan mutu pelayanan
9. Melakukan survey indeks kepuasan masyarakat dan angket unit
pelayanan setiap tahun
10. Mengevaluasi masukan atau keluhan pelanggan dalam kotak saran dan
membahas dalam rapat.
11. Melakukan pengendalian dokumen dibantu oleh dokumen control
12. Dalam melaksanakan tugasnya koordinator tim mutu bertanggung
jawab terhadap kepala puskesmas
13. Melaporkan hasil atau kinerja sistem manajemen mutu kepada Kepala
Puskesmas
38
DOKUMEN TERKAIT
1. Uraian tugas & tanggung jawab Koordinator Tim Mutu
G. Komunikasi Internal
39
MEKANISME KOMUNIKASI INTERNAL DAN KOORDINASI PROGRAM
PUSKESMAS SUKADAMI.
DOKUMEN TERKAIT
1. SK Komunikasi Internal dan Koordinasi Program
40
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
42
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
43
Kepala Puskemas menjamin karyawan yang bekerja di Puskemas memiliki
kompetensi berdasarkan pendidikan, pengalaman, pelatihan,dan ketrampilan
yang sesuai.
Setiap karyawan puskesmas mempunyai tupoksi yang jelas baik itu tugas
pokok dan tugas tambahan. Dan mempunyai data yang tercatat mengenai
pendidikan, pengalaman, dan pelatihan ketrampilan yang sesuai dengan
tupoksinya.
44
10)Meminta Kasubag Tata Usaha untuk mengelola arsip karyawan yang
memuat informasi mengenai pelatihan, keterampilan dan pengalaman
kerja karyawan
DOKUMEN TERKAIT
1. Analisa Kebutuhan Pegawai dan Beban Kerja
2. Hasil analisis kompetensi tiap karyawan
3. Surat permohonan tenaga
C. Infrastruktur
45
2. Pemeliharaan
a. Pembuatan daftar / inventarisasi barang yang ada beserta kondisinya di
seluruh unit pelayanan
b. jenis pemeliharaan dan perencanaan biaya pemeliharaan maupun service
selama 1 tahun
c. Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai jadwal
d. Monitoring fungsi alat medis dan non medis setiap hari
e. Monitoring barang yang di inventarisasi setiap hari
f. Kalibrasi Alat dengan mengajukan permohonan kalibrasi ke Dinas
Kesehatan maupun melalui perencanaan pembiayaan puskesmas
g. Tindaklanjut hasil monitoring
DOKUMEN TERKAIT
1. Prosedur pengadaan sarana dan prasarana
2. Prosedur pemeliharaan sarana prasarana
3. Daftar Inventarisasi barang
4. Monitoring harian mutu barang
5. Pengajuan kalibrasi ataupun arsip pengajuan permohonan kalibrasi
D. Lingkungan Kerja
46
1. Menetapkan dan menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan dan
mempengaruhi Kepuasan Pelayanan Puskesmas.
2. Menetapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMKKK)
Ketua SMK3 bertanggung jawab dalam memastikan pemeliharaan Lingkungan
kerja dengan menjaga kebersihan, kerapihan, keselamatan dan kenyamanan
yang dilaksanakan untuk mendukung Pelayanan Puskesmas
Dokumen Terkait
a. SOP Pemeliharaan Lingkungan kerja
b. SOP Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
c. Kebijakan kepala puskesmas tentang uraian tugas SMK3
47
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
Akses UKM :
Merencanakan program UKM dan kebutuhan sumber daya, Mempererat
kerjasama lintas sektor dan lintas program, mengevaluasi monitoring
palaksanaan, dan melaporkan hasil kegiatan ke kepala puskesmas.
Menganalisa hasil kegiatan, rencana perbaikan, .dan evaluasi pelaksanaan
perbaikan
48
Pengukuran Kinerja :
49
INDIKATOR PROGRAM
PROGRAM ESENSIAL
NO INDIKATOR TARGET
(%)
A PROMOSI KESEHATAN
50
TARGET
No. INDIKATOR (%)
B KESEHATAN LINGKUNGAN
C KIA /KB
1 Cakupan K1 98%
51
4 Cakupan Kunjungan KF3 89%
D GIZI
52
11 Cakupan bumil KEK dan atau anemia yg mendapat PMT 65%
E IMUNISASI
53
6 Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100%
2 Cakupan bayi dan balita batuk & sesak yg dihitung nafas 80%
7 Proporsi MB <10%
I HIV
54
J PENYAKIT TIDAK MENULAR
55
3 Cakupan Pembinaan Pos UKK 100%
D KESEHATAN JIWA
56
E KESEHATAN INDRA
F USIA LANJUT
G KESEHATAN TRADISIONAL
H HAJI
57
1 Pemeriksaan kesehatan haji 100%
3 Rockspot 100%
I Autopsi Verbal
1 SRS 70%
Penanganan kasus :
1. Chikungunya 100%
2. Fillariasis 100%
4. Rabies 100%
K Prolanis
58
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
1. Rapat Tinjauan Manajemen yang dilakukan 3 kali setahun, terintegrasi
dengan UKM khususnya mengenai capaian program UKM, perbaikan
kinerja, audit internal, serta umpan balik sasaran dan lintas sektor.
Dalam tinjauan manajemen juga melihat sistem manajemen mutu UKM
dan perubahan kebijakan apabila diperlukan.
2. Luaran Tinjauan : Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen
adalah peningkatan efektifitas sistem manajemen mutu khususnya
dalam pencapaian kinerja UKM dan perbaikan pelayanan berdasarkan
umpan balik dari sasaran dan lintas sektor.
c. Komunikasi dengan sasaran
Komunikasi dengan sasaran UKM dilakukan melalui:
tatap muka misalnya dalam penyuluhan luar gedung dan dalam
gedung
Pertemuan misalnya kunjungan rumah rapat lintas sektor, ataupun
melalui survey program.
Melaui alat media seperti brosur, Wa online, sms, telepon, email
3. Pembelian
Kebijakan Kepala Puskesmas Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan :
Menetapkan prosedur pembelian / pengadaan barang dan jasa sesuai
dengan Keppres nomor 54 tahun 2010 , Perpres nomor 70 tahun 2012
dan Perpres nomor 5 tahun 2015.
Menetapkan bahwa yang dimaksud barang adalah : alat kesehatan, obat
– obatan, alat medis dan non medis. Sedangkan yang dimaksud jasa
adalah perawatan / perbaikan alat-alat baik medis maupun non medis.
Menetapkan dengan jelas informasi pengadaan dengan produk yang
dibeli termasuk persyaratan – persyaratan untuk persetujuan atau
kualifikasi dari barang dan jasa yang dibutuhkan.
59
Memastikan kecukupan persyaratan pengadaan sebelum dilakukan
proses pengadaan.
Mengidentifikasi, melaksanakan pemeriksaan atau aktifitas yang
diperlukan untuk memastikan dan menjamin bahwa barang dan jasa
yang dibeli sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Dalam pengadaan barang menggunakan e katalog dan sesuai forpus.
Sedangkan untuk pembelian bahan habis pakai (BHP) dalam skala kecil
dapat dilakukan pengadaan langsung menggunakan suplyer yang
memenuhi kriteria mutu.
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
61
pertemuan lintas sektor maupun melalui media umpan balik seperti wa
online, sms, telepon dan email.
2. Audit Internal
Audit internal dilakukan setahun 3x oleh tim audit internal untuk
meninjau kesesuaian antara pelaksanaan dan prosedur yang sudah
ditetapkan dan melakukan rencana perbaikan ketidaksesuaian.
3. Pemantauan dan pengukuran proses
Puskesmas Sukadami merencanakan dan menerapkan
pemantauan, pengukuran, proses peningkatan terus menerus dengan
menggunakan :
Umpan Balik Sasaran : Form umpan balik untuk
mendapatkan masukan keluhan dan sasaran
Form Monitoring : Memantau jalannya pelaksanaan
kegiatan
Audit Internal : Dilakukan setahun 3x sesuai
prosedur yang berlaku
Komunikasi internal
4. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
Pengukuran hasil layanan dilakukan setiap hari dan di rekap perbulan
untuk dipantau dan dievaluasi dalam lokakarya bulanan maupun dalam
tinjauan manajemen. Pelaporan kinerja puskesmas yang sudah ditetapkan
dibuat setahun 2x.
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
Monitoring dan evaluasi program sebagai bentuk pengendalian
hasil tidak sesuai. Evaluasi hasil ketidaksesuaian dibahas di lokakarya rutin
bulanan dan rapat tinjauan manajemen.
d. Analisis data
Dalam penerapan sistem manajemen mutu, setiap laporan hasil
kegiatan upaya kesehatan masyarakat di Analisa dan dilakukan
perencanaan perbaikan dan pencegahan. Menetapkan dan memelihara
62
tindakan yang diperlukan untuk untuk memastikan ketidaksesuaian tidak
terulang kembali. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan. Meninjau
tindakan koreksi yang dilakukan. Mengevaluasi keefektifan tindakan
tersebut
e. Peningkatan berkelanjutan
Pedoman ini menjelaskan sistem peningkatan berkelanjutan yang
tidak lepas dari tindakan koreksi dan tindakan pencegahan untuk
penerapan sistem manajemen mutu puskesmas dan kinerja puskesmas,
yaitu berupa evaluasi pelaksanaan tindakan korektif, dan rencana koreksi
berkelanjutan.
f. Tindakan korektif
Melakukan tindakan koreksi untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian untuk mencegah terulang kembali. Tindakan koreksi harus
sesuai dengan faktor ketidaksesuaian terulang kembali.
Menetapkan SOP terdokumentasi untuk pengendalian tindakan koreksi
dengan:
a. Meninjau ketidaksesuaian ( termasuk keluhan pelanggan)
b. Menetapkan penyebab ketidaksesuaian
c. Menetapkan dan menerapkan tindakan yang diperlukan
d. Menyelidiki akar penyebab ketidaksesuaian untuk memastikan
ketidaksesuaian terulang kembali
e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan
f. Meninjau tindakan koreksi yang dilakukan
g. Mengevaluasi kebutuhan akan tindakan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian
h. Menetapkan tindakan pencegahan yang dilakukan
i. Meninjau tindakan pencegahan yang dilakukan
63
g. Tindakan preventif
64
bersumber dari dana APBD, APBN, dan JKN. Pelayanan Klinis yang
dapat diberikan mengacu pada Peraturan Menteri KesehatanIndonesia
Nomor 5 tahun 2014 tentang, Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer dan Peraturan Konsil Kedokteran
Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang standar Kompetensi Dokter
Indonesia.
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
Adanya komunikasi dan interaksi yang baik antara petugas dan
pelanggan dalam hal ini pengguna pelayanan puskesmas mulai dari
a. Ketersediaan / akses mendapatkan pelayanan kesehatan
b. Ketersediaan informasi yang jelas tentang semua pelayanan
kesehatan pasien di puskesmas, baik melalui brosur, spanduk,
banner, maupun dari customer service.
c. Adanya prosedur pelayanan yang sudah ditetapkan, dan dilayani
oleh petugas yang berkompeten dan memenuhi kriteria.
d. Hak dan kewajiban pasien dan petugas yang jelas dan dipatuhi
kedua belah pihak.
e. Identifikasi hambatan dalam pelayanan untuk menerapkan prosedur
dalam rangka menghilangkan /meminimalisir hambatan
f. Pemenuhan kelengkapan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
baik medis dan non medis untuk pelayanan
g. Kesehatan lingkungan yang baik dan nyaman
3. Pembelian/ pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis :
a. Proses pembelian
Kebijakan Kepala Puskesmas Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan :
Menetapkan prosedur pembelian / pengadaan barang dan jasa sesuai
dengan Keppres nomor 54 tahun 2010 , Perpres nomor 70 tahun
2012 dan Perpres nomor 5 tahun 2015. Untuk pengadaan barang
bersumber dari dana kapitasi JKN sesuai dengan permenkes 21 thn
2016.
65
Menetapkan bahwa yang dimaksud barang adalah : alat kesehatan,
obat – obatan, alat medis dan non medis. Sedangkan yang dimaksud
jasa adalah perawatan / perbaikan alat-alat baik medis maupun non
medis.
Untuk pengadaan alat medis dan obat2an dilakukan berdasarkan
pelayanan yang dilakukan fasilitas kesehatan tingkat 1, formularium
nasional, formularium puskesmas dan rencana kebutuhan obat.
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelayanan klinis
mengacu pada sarana prasarana minimal PMK 75 thn 2014.
Pengadaan barang untuk kebutuhan pelayanan klinis berasal dari 2
sumber yaitu dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dan sumber
dana puskesmas yaitu dana BOK, BOP dan JKN
Untuk pengadaan barang yang berasal dari dana BOK dan BOP melalui
mekanisme pengajuan RUK ke Dinkes, RKA dan DPA
Untuk pengadaan barang melalui JKN, melalui 2 mekanisme yaitu E-
Katalog dan Pembelian langsung apabila barang yang dibutuhkan tidak
ada di E-Katalog dan pembelian di bawah 10 juta.
Pengadaan barang dengan menggunakan E katalog dilakukan dengan
mekanisme yang sudah ditetapkan, diawali dengan pengajuan dari
setiap unit pelayanan, cek anggaran kas, persetujuan PPTK dan PPK,
pengajuan ke Dinkes bagian farmasi / sarpras untuk mendapatkan
persetujuan, Pejabat pengadaan klik e-katalog, PPK klik persetujuan e
katalog, Barang datang, serah terima dan pemeriksaan barang oleh
PPHP, pembuatan dokumen pengadaan, pembuatan NPD Dinkes, cek
anggaran kas di keuangan Dinkes, realisasi anggaran
Pengadaan barang secara langsung diawali dengan pengajuan dari
setiap unit, cek anggaran kas, Acc PPTK & PPK, Pengajuan dari PKM
untuk mendapatkan persetujuan Dinkes bag farmasi / sarpras, belanja
langsung ke CV / PT yang sudah memenuhi persyaratan mutu, barang
66
diterima dilakukan cek barang oleh PPHP, pembuatan NPD PKM,
pembuatan NPD Dinkes, cek anggaran kas dan realisasi anggaran.
67
Ketersediaan informasi yang menjelaskan tentang jenis pelayanan
Ketersediaan informasi hak dan kewajiban pasien dan petugas
Ketersediaan informasi alur pelayanan
Pemeriksaan dan tindakan yang sesuai prosedur
Penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang tepat
Ketersediaan form inform concent
Ketersediaan informasi rujukan internal maupun eksternal dengan
mekanisme yang jelas
Adanya pelaksanaan audit internal dan monitoring indikator mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien, serta monitoring budaya mutu
Tinjauan Manajemen
Pencatatan pelaporan, analisa, rencana perbaikan, evaluasi pelaksanaan
perbaikan sesuai PDCA
b. Validasi proses pelayanan
Adanya lembar kerja harian, sistem pencatatan dan pelaporan
mealui SP3 setiap bulannya serta pelaporan berkala indikator mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien serta budaya mutu.
c. Identifikasi dan ketulusuran
Adanya rekam medis dan dokumen penunjang lainnya yang
merupakan barang milik pelanggan puskesmas dan dikendalikan dalam
prosedur
d. Hak dan kewajiban pasien
Adanya informasi hak dan kewajiban pasien yang di sosialisasikan
lewat banner di ruang tunggu pasien.
A. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGANYA
1. Hak pasien dan keluarga pasien.
a. Mendapat penjelasan secara lengkap tentang :
Diagnosa penyakit dan tata cara tindakan medis
Tujuan tindakan medis yang akan dilakukan
Alternatif tindakan lain dan resikonya
68
Resiko dan komplikasi yang akan mungkin terjadi
Prognosis terhadap tindakan yang akan diberikan
b. Meminta pendapat dokter umum dan dokter gigi
c. Mendapat pelayanan sesuai kebutuhan medis
d. Memberikan persetujuan atau berhak menolak atas tindakan medis
yang akan diberikan kepadanya
e. Mendapat isi rekam medis jika dibutuhkan oleh pasien dan
keluarganya
f. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data medisnya
g. Mengajukan kritik, saran terhadap pelayanan di Puskesmas
Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan
h. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil jujur dan tanpa
diskriminasi
i. Pasien perempuan dan laki-laki dengan diagnosa tertentu yang
memiliki privacy berhak memilih dokter sesuai dengan jenis kelamin
pasien.
2. Kewajiban pasien dan keluarga pasien
Pasien dalam menerima pelayanan di sarana pelayanan
kesehatan/puskesmas mempunyai kewajiban sebagai berikut :
69
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesimen, rekam medis, dsb)
1. Menerapkan prosedur untuk mengendalikan barang milik pelanggan.
Jenis barang milik pelanggan ditetapkan dalam prosedur.
2. Setiap penyerahan barang milik pelanggan disertai dengan bukti
penerimaan dari pasien dengan menandatangani di buku register
/formulir
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
Penerapan manajemen risiko dilakukan pada area prioritas
pelayanan dimana tingkat high risk, high cost, high volume, menunjukan
angka yang tinggi. Manajemen risiko dilakukan untuk mencegah terjadinya
KTD dalam pelayanan klinis. Keselamatan pasien memperhatikan 6
sasaran :
1) Ketetapan identifikasi pasien
2) Peningkatan komunikasi yang efektif
3) Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai
4) Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur
5) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6) Pengurangan risiko pasien jatuh
70
Indikator Mutu Layanan Klinis Puskesmas Sukadami 2018
71
Puskesmas Sukadami
72
10. Poli Paru Penemuan BTA positif 80 % 1 Tahun
73
15. Pustu dan Pusling Input Pcare pasien BPJS 100 % 1 Tahun
dalam pelayanan pustu
dan pusling
Ketetapan pelaksanaan
verifikasi hasil laboratorium
oleh analis laboratorium Laboratorium 100 %
75
e. Penerapan manajemen risiko
Identifikasi risiko dilakukan pada setiap unit pelayanan rawat jalan
Puskesmas Sukadami. Penerapan manajemen risiko diterapkan pada area
prioritas pelayanan sesuai pembobotan 3H + 1P, dengan area prioritas pada
unit pelayanan obat, laboratorium, pelayanan umum dan pendaftaran. Jika
tidak ada kejadian, untuk memperbaiki system agar minimal risiko maka
dilakukan FMEA.
76
pelanggan terhadap pelayanan yang telah dilakukan dalam rangka
sistem manajemen mutu dan perbaikan terus menerus.
b. Audit internal
Audit internal sebagai bagian dari perencanaan program mutu
dilakukan sebanyak 3x setahun di Puskesmas Sukadami. Audit
internal terutama dilakukan pada area prioritas pada semua pokja
manajemen, UKM, UKP dan jaring jejaring. Audit Internal dilakukan
untuk mengukur dan memantau layanan untuk menunjukan bahwa
persyaratan layanan telah di penuhi dan melihat apakah ada
ketidaksesuaian dari layanan yang diberikan dengan prosedur yang
ditetapkan. Pelaporan hasil audit internal atau temuan yang ada
dilakukan analisa dan rencana perbaikan.
c. Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
78
Menetapkan SOP terdokumentasi untuk pengendalian tindakan
koreksi dengan:
Meninjau ketidaksesuaian (termasuk keluhan pelanggan)
Menetapkan penyebab ketidaksesuaian
Menetapkan dan menerapkan tindakan yang diperlukan
Menyelidiki akar penyebab ketidaksesuaian untuk
memastikan ketidaksesuaian terulang kembali
Mencatat hasil tindakan yang dilakukan
Meninjau tindakan koreksi yang dilakukanMengevaluasi
kebutuhan akan tindakan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian
Menetapkan tindakan pencegahan yang dilakukan
Meninjau tindakan pencegahan yang dilakukan
7. Tindakan preventif
Menetapkan tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang potensial untuk mencegah sebelum terjadi tindakan
pencegahan harus sesuai dengan pengaruh masalah potensial itu
Menetapkan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya
Mengevaluasi kebutuhan akan tindakan untuk mencegah
terjadinya ketidaksesuaian
Menetapkan dan menerapkan tindakan pencegahan yang
diperlukan
Mencatat hasil tindakan pencegahan yang dilakukan
Meninjau tindakan pencegahan yang dilakukan
Menetapkan SOP terdokumentasi untuk pengendalian tindakan
pencegahan dengan :
1) Menetapkan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya
2) Kebutuhan akan tindakan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian
3) Menetapkan tindakan pencegahan yang dilakukan
79
4) Meninjau tindakan pencegahan yang dilakukan
80
BAB VII
PENUTUP
Demikian Pedoman Manajemen mutu dan perbaikan kinerja ini dibuat dan
telah disahkan oleh Kepala Puskesmas untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan
mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem manajemen serta tugas,
tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang
telah diberikan.
Selamat bekerja, Kepala Puskesmas dan seluruh karyawan mendukung
sepenuhnya pelaksanaan sistem manajemen mutu ini sebagai komitmen bersama
tanpa pengecualian.
81
82