Olly Shintamarito
LULUSAN : FK Universitas Cenderawasih
TAHUN LULUS : 2010
SISTEM SYARAF
Infeksi
1. Kejang Demam √
2. Meningitis √
3. Ensefalitis √
4. Malaria serebral √
5. Tetanus √
6. Tetanus neonatorum √
4. HIV/AIDS tanpa komplikasi √
5. AIDS dengan komplikasi √
6. Poliomielitis √
7. Rabies √
Penurunan Kesadaran
8. Ensefalopati √
9. Koma √
Nyeri Kepala
14. TIA √
15. Infark Serebral √
16. Hematom Intraserebral √
17. Pendarahan Subarakhnoid √
18. Ensefalopati Hipertensi √
Lesi Kranial dan Batang Otak
22. Demensia √
1
Gangguan Pergerakan
23. Parkinson √
Epilepsi dan Kejang Lainnya
24. Kejang √
25. Epilepsi √
26. Status epileptikus √
Penyakit Pada Tulang Belakang dan Sumsum Tulang Belakang
41. Influenza √
42. Pertusis √
43. Acute Respiratory distress syndrome √
(ARDS)
44. SARS √
45. Flu Burung √
Laring and Faring
46. Faringitis √
47. Tonsilitis √
48. Laringitis √
49. Abses Peritonsilar √
50. Pseudo-croop acute epiglotitis √
51. Difteria (THT) √
Trakea
52. Aspirasi √
Paru
2
56. Bronkiolitis akut √
57. Bronkiektasis √
58. Pneumonia,bronkopneumonia √
59. Pneumonia aspirasi √
60. Tuberkulosis paru tanpa komplikasi √
61. Tuberkulosis dengan HIV √
62. Pneumothorax ventil √
63. Pneumothorax √
64. Efusi pleura masif √
65. Emfisema paru √
66. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) √
67. Edema paru √
68. Abses paru √
69. Haematothorax √
SISTEM KARDIOVASKULAR
Mulut
3
96. Hernia (inguinalis, femoralis,skrotalis) √
strangulata, inkaserata
97. Hernia umbilikalis √
98. Peritonitis √
99. Infeksi pada umbilikus √
Lambung, Duodenum, Jejunum, Ileum
100. Gastritis √
101. Gastroenteritis (termaksud kolera, √
giardiasis)
102. Refluks gastroesofagus √
103. Ulkus (gaster, duodenum) √
104. Apendisitis akut √
105. Abses apendiks √
106. Demam thypoid √
107. Pendarahan gastrointestinal √
108. Malabsorpsi √
109. Intoleransi makanan √
110. Alergi makanan √
111. Keracunan makanan √
112. Botulisme √
Infestasi Cacing dan Lainnya
118. Hepatitis A √
119. Hepatitis B √
120. Abses Hepar Amoeba √
121. Perlemakan hepar √
Kantung Empedu, Saluran Empedu, dan Pankreas
122. Kolesistitis √
Kolon
123. Divertikulosis/divertikulitis √
124. Kolitis √
125. Disentri basiler, disentri amuba √
126. Irritable Bowel Syndrome √
127. Intususepsi atau Invaginasi √
128. Prokitis √
129. Abses (peri)anal √
130. Hemorrhoid grade 1-2 √
131. Hemorrhoid grade 3-4 √
132. Prolaps rektum, anus √
SISTEM GINJAL DAN SALURAN KEMIH
4
135. Glomerulonefritis kronik √
136. Gonore √
137. Kolik renal √
138. Batu saluran kemih (vesika urinaria, ureter, √
uretra) rtanpa kolik
139. Pielonefritis tanpa komplikasi √
Alat Kelamin Pria
140. Fimosis √
141. Parafimosis √
142. Prostatitis √
143. Torsio testis √
144. Ruptur uretra √
145. Ruptur kandung kencing √
146. Ruptur ginjal √
147. Priapismus √
148. Chancroid √
SISTEM REPRODUKSI
Infeksi
149. Sifilis √
150. Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan √
non-gonore)
151. Infeksi saluran kemih bagian bawah √
152. Vulvitis √
153. Kondiloma akuminatum √
154. Vaginitis √
155. Vaginosis bakterialis √
156. Servisitis √
157. Salpingitis √
158. Abses tubo-ovarium √
159. Penyakit radang panggul √
Kehamilan
5
173. Ketuban pecah dini (KPD) √
174. Distosia √
175. Partus lama √
176. Prolaps tali pusat √
177. Hipoksia janin √
178. Ruptur serviks √
179. Ruptur perineum tingkat 1-2 √
180. Ruptur perineum tingkat 3-4 √
181. Retensi plasenta √
182. Inversio uterus √
183. Perdarahan post partum √
184. Endometritis √
185. Subinvolusio uterus √
Kelainan Organ Genital
193. Mastitis √
194. Cracked nipple √
195. Inverted nipple √
Masalah Reproduksi Pria
196. Infertilitas √
SISTEM ENDOKRIN, METABOLIK, DAN NUTRISI
Kelenjar Endokrin
6
210. Malnutrisi energi-protein √
211. Defisiensi vitamin √
212. Defisiensi mineral √
213. Dislipidemia √
214. Hiperurisemia √
215. Obesitas √
216. Sindrom metabolik √
SISTEM INDRA
MATA
Konjunctiva
222. Blefaritis √
223. Hordeolum √
224. Chalazion √
225. Laserasi kelopak mata √
226. Trikiasis √
Aparatus Lakrimalis
227. Dakrioadenitis √
228. Dakriosistitis √
Sklera
229. Skleritis √
230. Episkleritis √
Kornea
231. Keratitis √
232. Xeropthalmia √
Anterior Chamber
233. Hifema √
234. Hipopion √
Iris dan Badan Silier
7
Glaukoma
271. Tortikolis √
272. Abses Bezold √
SISTEM HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI
276. Limfadenopati √
277. Limfadenitis √
8
Infeksi
278. Bakteremia √
279. Demam dengue, DHF √
280. Dengue shock syndrome √
281. Malaria √
282. Toksoplamosis √
283. Leptospirosis (tanpa komplikasi) √
284. Sepsis √
Penyakit Autoimun
Infeksi Virus
308. Impetigo √
309. Impetigo ulseratif (ektima) √
310. Folikulitis Superfisialis √
311. Furunkel, Karbunkel √
312. Eritrasma √
313. Erisipelas √
314. Skrofuloderma √
9
315. Lepra √
316. Reaksi lepra √
317. Sifilis stadium 1 dan 2 √
Infeksi Jamur
10
Gangguan Keratinisasi
355. Vitiligo √
356. Melasma √
357. Hiperpigmentasi pascainflamasi √
358. Hipopigmentasi pascainflamasi √
Neoplasma
11
Mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat.
3B. Gawat Darurat
Pemeriksaan Fisik
12
6. Penilaian gerakan bola mata √
4. Penilaian diplopia √
5. Penilaian nistagmus √
6. Refleks kornea √
7. Pemeriksaan funduskopi √
8. Penilaian kesimetrisan wajah √
9. Penilaian kekuatan otot temporal dan √
masseter
10. Penilaian sensasi wajah √
11. Penilaian indra pengecapan √
12. Penilaian indra pendengaran (lateralisasi, √
konduksi udara dan tulang)
13. Penilaian kemampuan menelan √
14. Inspeksi palatum √
15. Pemeriksaan refleks gag √
16. Penilaian otot sternomastoid dan trapezius √
17. Lidah, inspeksi saat istirahat √
18. Lidah, inspeksi dan penilaian sistem motorik √
(misalya dengan dijulurkan keluar)
Sistem Motorik
13
40. Refleks tendon (bisep, trisep, pergelanagan, √
patela, tumit)
41. Refleks abdominal √
42. Refleks kremaster √
43. Refleks anal √
44. Tanda Hoffman-Tromner √
45. Respon plantar (termaksud grup Babinski) √
46. Snout refleks √
47. Refleks menghisap/rooting reflex, refleks √
menggenggam/ grasp reflex, releks glabela
pelmomental
48. Refleks menggenggam palmar/grasp reflex √
49. Refleks glabela √
50. Refleks palmomental √
Tulang Belakang
a. Indra Penglihatan
Penglihatan
14
69. Inspeksi kelopak mata dengan eversi √
kelopak atas
70. Inspeksi bulu mata √
71. Inspeksi konjunctia, termaksud forniks √
72. Inspeksi sklera √
73. Inspeksi orifisium duktus lakrimalis √
74. Palpasi limfonodus pre-aurikular √
Posisi Mata
15
99. Tes pendengaramm, pemeriksaan garpu tala √
(Weber, Rinne, Schwabach)
100. Tes pendengaran, tes berbisik √
101. Pemeriksaan pendengaran pada anak-anak √
c. Indra Penciuman
Pemeriksaan Fisik
16
131. Auskultasi dada √
Pemeriksanan Diagnostik
Pemeriksaan Fisik
17
161. Palpasi hernia √
162. Pemeriksaan nyeri tekan dan nyeri lepas √
(blumberg test)
163. Pemeriksaan psoas sign √
164. Pemeriksaan obturator sign √
165. Perkusi (pekak hati dan area traube) √
166. Pemeriksaan pekak beralih (shiftning √
dullness)
167. Pemeriksaan undulasi (fluid thrill) √
168. Pemeriksaan olok dubur (digital rectal √
examination)
169. Palpasi sacrum √
170. Inspeksi sarung tangan pascacolok-dubur √
171. Persiapan dan pemeriksaan tinja √
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Fisik
18
Sistem Reproduksi Perempuan (Ginekologi)
Pemeriksaan Fisik
Kehamilan
19
220. Pemeriksaan obstetri (penilain seriks, √
dilatasi, membran, presentasi janin dan
penurunan)
221. Menolong persalinan fisiologis sesuai √
Asuhan Persalinan Normal (APN)
222. Pemecahan membran ketuban sesaat √
sebelum melahirkan
223. Anastesi lokal perineum √
224. Episiotomi √
225. Resusitasi bayi baru lahir √
226. Menilai skor Apgar √
227. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir √
228. Postpartum: pemeriksaan tinggi fundus, √
plasenta: lepas/tersisa
229. Memperkirakan/mengukur kehilangan darah √
sesudah melahirkan
230. Menjahit luka episiotomi serta laserasi √
derajat 1 dan 2
231. Inisiasi menyusui dini (IMD) √
232. Kompresi bimanual (eksterna, interna, aorta) √
Perawatan Masa Nifas
20
time, clotting time)
251. Pemeriksaan laju endap darah/kecepatan √
endap darah (LED/KED)
252. Permintaan pemeriksaan hematologi √
berdasarkan indikasi
253. Permintaan pemeriksaan imunologi √
berdasarkan indikasi
254. Skin test sebelum pemberian obat injeksi √
255. Pemeriksaan golongan darah dan √
inkompatibilitas
256. Anamnesis dan konseling anemia defisiensi √
besi, thalasemia, dan HIV
257. Penentuan indikasi dan jenis transufi √
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Pemeriksaan Fisik
21
SISTEM INTEGUMEN
Pemeriksaam Fisik
Anamnesis
22
Pemeriksan Psikiatri
Anak
Anamnesis
23
341. Palpasi fontanella √
342. Refleks menggenggam palmar √
343. Refleks mengisap √
344. Refleks melangkah/menendang √
345. Refleks anus √
346. Penilaian pertmbuhan dan perkembangan √
anak (termaksud penilaian motorik halus dan
kasar, psikososial, bahasa)
347. Pengukuran antropometri √
348. Pengukuran suhu √
349. Tes rumple leed √
Terapuetik
Pemeriksaan Fisik
24
370. Pengambilan benang jahitan √
371. Menggunakan anestesi topikal (tetes,
semprot)
372. Pemberian analgesik √
Kegawatdaruratan
25
395. Melaksanakan 6 program dasar puskesmas: √
1) promosi kesehatan, 2) kesehatan
lingkungan, 3) KIA termaksud KB, 4)
perbaikan gizi masyarakat, 5)
penanggulangan penyakit: imunisasi,
ISPA,Diare, TB, Malaria, 6) Pengobatan dan
penanganan kegawatdaruratan.
396. Pembinaan kesehatan usia lanjut √
397. Menegakkan diagnosis holistik pasien √
individu dan keluarga, dan melakukan terapi
dasar secara holistik
398. Melakukan rehabilitasi medik dasar √
Medikolegal
26
420. Pemeriksaan korban trauma dan deskripsi √
luka
421. Pemeriksaan pata tulang √
422. Pemeriksaan tanda tenggelam
Teknik Otopsi
CATATAN :
a. Mengkonsultasikan semua keluhan pasien rawat inap kepada DPJP
b. Apabila Dokter DPJP tidak bisa dihubungi Dokter jaga boleh memberikan terapi sesuai
dengan keluhannya.
c. Dokter jaga IGD dan Dokter jaga rawat inap merujuk pasien ke RS lain dengan fasilitas yang
lebih lengkap setelah dikonsulkan ke Dokter Spesialis yang berkaitan.
d. Di luar kewenangan klinis di atas, dokter umum wajib mengkonsultasikan ke dokter
spesialis sesuai dengan kewenangan klinis dokter spesialis tersebut.
27
e. Sudah mengikuti pelatihan ATLS/ACLS/PPGD.
Mengetahui,
Ketua Komite Medik RSUP dr. Ben Mboi Kupang
28