Anda di halaman 1dari 28

DOKTER YANG MENGAJUKAN : dr.

Olly Shintamarito
LULUSAN : FK Universitas Cenderawasih
TAHUN LULUS : 2010

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS DOKTER UMUM


Permohonan Kemampuan Disetujui Kemampuan
Klinis Klinis
No Rincian Kewenangan Klinis
1 2 3A 3B 4A 1 2 3A 3B 4A

SISTEM SYARAF

Infeksi

1. Kejang Demam √
2. Meningitis √
3. Ensefalitis √
4. Malaria serebral √
5. Tetanus √
6. Tetanus neonatorum √
4. HIV/AIDS tanpa komplikasi √
5. AIDS dengan komplikasi √
6. Poliomielitis √
7. Rabies √
Penurunan Kesadaran

8. Ensefalopati √
9. Koma √
Nyeri Kepala

10. Tension Headache √


11. Migren √
12. Cluster Headache √
13. Neuralgia Trigeminal √
Penyakit Neurovaskular

14. TIA √
15. Infark Serebral √
16. Hematom Intraserebral √
17. Pendarahan Subarakhnoid √
18. Ensefalopati Hipertensi √
Lesi Kranial dan Batang Otak

19. Bell’s palsy √


Gangguan Sistem Vascular

20. Meniere’s disease √


21. Vertigo (Benign paroxysmal positional √
vertigo)
Defisit Memori

22. Demensia √

1
Gangguan Pergerakan

23. Parkinson √
Epilepsi dan Kejang Lainnya

24. Kejang √
25. Epilepsi √
26. Status epileptikus √
Penyakit Pada Tulang Belakang dan Sumsum Tulang Belakang

27. Complete spinal transaction √


28. Neurogenic bladder √
29. Acute medulla compression √
30. Radicular syndrome √
31. Hernia nucleus pulposus (HNP) √
Nyeri

32. Reffered pain √


33. Nyeri Neuropatik √
Penyakit Neuromuskular dan Neuropati

34. Carpal Tunnel Syndrome √


35. Tarsal Tunnel Syndrome √
36. Neuropati √
37. Peroneal Palsy √
38. Guillian Barre Syndrome √
39. Miastenia Gravis √
Gangguan Neurobehaviour

40. Amnesia Pascatrauma √


SISTEM RESPIRASI

41. Influenza √
42. Pertusis √
43. Acute Respiratory distress syndrome √
(ARDS)
44. SARS √
45. Flu Burung √
Laring and Faring

46. Faringitis √
47. Tonsilitis √
48. Laringitis √
49. Abses Peritonsilar √
50. Pseudo-croop acute epiglotitis √
51. Difteria (THT) √
Trakea

52. Aspirasi √
Paru

53. Asma Bronchiale √


54. Status asmatikus (asma akut berat) √
55. Bronkitis akut √

2
56. Bronkiolitis akut √
57. Bronkiektasis √
58. Pneumonia,bronkopneumonia √
59. Pneumonia aspirasi √
60. Tuberkulosis paru tanpa komplikasi √
61. Tuberkulosis dengan HIV √
62. Pneumothorax ventil √
63. Pneumothorax √
64. Efusi pleura masif √
65. Emfisema paru √
66. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) √
67. Edema paru √
68. Abses paru √
69. Haematothorax √
SISTEM KARDIOVASKULAR

70. Syok (septik,hipovolemik, kardiogenik, √


neurogenik)
71. Angina pektoris √
72. Infark miokard √
73. Gagal jantung akut √
74. Gagal jantung kronik √
75. Cardiorespiratoty arrest √
76. Takikardi: supraventikular, ventikular √
77. Fibrilasi atrial √
78. Atrial flutter √
79. Ekstrasistol supraventikular, ventrikular √
80. Kor pulmonale akut √
81. Kor pulmonale kronik √
Gangguan Aorta dan Arteri

82. Hipertensi esensial √


83. Hipertensi sekunder √
84. Tromboflebitis √
85. Limfangitis √
86. Limfedema √
87. Insufisiensi vena kronik √
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER, DAN PANKREAS

Mulut

88. Kandidiasis mulut √


89. Ulkus mulut √
90. Glositis √
91. Angina ludwig √
92. Parotitis √
93. Karies gigi √
Esofagus

94. Esofagitis reflux √


95. Lesi korosif pada esofagus √
Dinding, Rongga Abdomen dan Hernia

3
96. Hernia (inguinalis, femoralis,skrotalis) √
strangulata, inkaserata
97. Hernia umbilikalis √
98. Peritonitis √
99. Infeksi pada umbilikus √
Lambung, Duodenum, Jejunum, Ileum

100. Gastritis √
101. Gastroenteritis (termaksud kolera, √
giardiasis)
102. Refluks gastroesofagus √
103. Ulkus (gaster, duodenum) √
104. Apendisitis akut √
105. Abses apendiks √
106. Demam thypoid √
107. Pendarahan gastrointestinal √
108. Malabsorpsi √
109. Intoleransi makanan √
110. Alergi makanan √
111. Keracunan makanan √
112. Botulisme √
Infestasi Cacing dan Lainnya

113. Penyakit cacing tambang √


114. Strongiloidiasis √
115. Askariasis √
116. Skistosomiasis √
117. Taeniasis √
Hepar

118. Hepatitis A √
119. Hepatitis B √
120. Abses Hepar Amoeba √
121. Perlemakan hepar √
Kantung Empedu, Saluran Empedu, dan Pankreas

122. Kolesistitis √
Kolon

123. Divertikulosis/divertikulitis √
124. Kolitis √
125. Disentri basiler, disentri amuba √
126. Irritable Bowel Syndrome √
127. Intususepsi atau Invaginasi √
128. Prokitis √
129. Abses (peri)anal √
130. Hemorrhoid grade 1-2 √
131. Hemorrhoid grade 3-4 √
132. Prolaps rektum, anus √
SISTEM GINJAL DAN SALURAN KEMIH

133. Infeksi saluran kemih √


134. Glomerulonefritis akut √

4
135. Glomerulonefritis kronik √
136. Gonore √
137. Kolik renal √
138. Batu saluran kemih (vesika urinaria, ureter, √
uretra) rtanpa kolik
139. Pielonefritis tanpa komplikasi √
Alat Kelamin Pria

140. Fimosis √
141. Parafimosis √
142. Prostatitis √
143. Torsio testis √
144. Ruptur uretra √
145. Ruptur kandung kencing √
146. Ruptur ginjal √
147. Priapismus √
148. Chancroid √
SISTEM REPRODUKSI

Infeksi

149. Sifilis √
150. Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan √
non-gonore)
151. Infeksi saluran kemih bagian bawah √
152. Vulvitis √
153. Kondiloma akuminatum √
154. Vaginitis √
155. Vaginosis bakterialis √
156. Servisitis √
157. Salpingitis √
158. Abses tubo-ovarium √
159. Penyakit radang panggul √
Kehamilan

160. Kehamilan normal √


Gangguan pada Kehamilan

161. Infeksi intra-uterin: korioamniositis √


162. Infeksi para kehamilan: TORCH, hepatitis √
B, malaria
163. Aborsi mengancam √
164. Aborsi spontan inkomplit √
165. Aborsi spontan komplit √
166. Hiperemesis gravidarum √
167. Preeklampsia √
168. Eklampsia √
169. Janin tumbuh lambat √
170. Anemia defisiensi besi pada kehamilan √
Persalinan dan Nifas

171. Persalinan preterm √


172. Bayi post matur √

5
173. Ketuban pecah dini (KPD) √
174. Distosia √
175. Partus lama √
176. Prolaps tali pusat √
177. Hipoksia janin √
178. Ruptur serviks √
179. Ruptur perineum tingkat 1-2 √
180. Ruptur perineum tingkat 3-4 √
181. Retensi plasenta √
182. Inversio uterus √
183. Perdarahan post partum √
184. Endometritis √
185. Subinvolusio uterus √
Kelainan Organ Genital

186. Kista dan abses kelenjar bartolini √


187. Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea √
188. Corpus alienum vaginae √
189. Kista Gartner √
190. Kista Nabotian √
191. Prolaps uterus,sistokel, rektokel √
Tumor dan Keganasan Pada Organ Genital

192. Torsi dan ruptur kista √


Payudara

193. Mastitis √
194. Cracked nipple √
195. Inverted nipple √
Masalah Reproduksi Pria

196. Infertilitas √
SISTEM ENDOKRIN, METABOLIK, DAN NUTRISI

Kelenjar Endokrin

197. Diabetes Melitus tipe 1 √


198. Diabetes Melitus tipe 2 √
199. Diabetes Melitus tipe lain (intoleransi √
glukosa akibat penyakit lain dan obat-
obatan)
200. Ketoasidosis diabetikum nonketotik √
201. Hiperglikemik hiperosmolar √
202. Hipoglikemia ringan √
203. Hipoglikemia berat √
204. Hipoparatiroid √
205. Hipertiroid √
206. Tirotoksikosis √
207. Goiter √
208. Cushing’s disease √
209. Krisis Adrenal √
Gizi dan Metabolisme

6
210. Malnutrisi energi-protein √
211. Defisiensi vitamin √
212. Defisiensi mineral √
213. Dislipidemia √
214. Hiperurisemia √
215. Obesitas √
216. Sindrom metabolik √
SISTEM INDRA

MATA

Konjunctiva

217. Benda asing di konjuctiva √


218. Konjunctivitis √
219. Pterigium √
220. Perdarahan subkonjunctiva √
221. Mata kering √
Kelopak Mata

222. Blefaritis √
223. Hordeolum √
224. Chalazion √
225. Laserasi kelopak mata √
226. Trikiasis √
Aparatus Lakrimalis

227. Dakrioadenitis √
228. Dakriosistitis √
Sklera

229. Skleritis √
230. Episkleritis √
Kornea

231. Keratitis √
232. Xeropthalmia √
Anterior Chamber

233. Hifema √
234. Hipopion √
Iris dan Badan Silier

235. Iridosisklitis, iritis √


Akomodasi dan Refraksi

236. Hipermetropia ringan √


237. Miopia ringan √
238. Astigmatism ringan √
239. Presbiopia √
240. Anisometropia pada dewasa √
241. Buta senja √

7
Glaukoma

242. Glaukoma akut √


243. Glaukoma lainnya √
TELINGA

Telinga, Pendengaran, dan Keseimbangan

244. Inflamasi pada aurikular √


245. Herpes zoster pada telinga √
246. Labirinitis √
247. Fistula pre-aurikular √
248. Otitis eksterna √
249. Otitis media akut √
250. Otitis media serosa √
251. Otitis media kronik √
252. Mastoiditis √
253. Miringitis bullosa √
254. Benda asing √
255. Perforasi membran timpani √
256. Otosklerosis √
257. Presbiakusis √
258. Serumen prop √
259. Mabuk perjalanan √
260. Trauma akustik akut √
261. Trauma aurikular √
HIDUNG

Hidung dan Sinus Hidung

262. Furunkel pada hidung √


263. Rhinitis akut √
264. Rhinitis vasomotor √
265. Rhinitis alergika √
266. Rhinitis kronik √
267. Rhinitis medikamentosa √
268. Sinusitis kronik √
269. Benda asing √
270. Epiktasis √
KEPALA DAN LEHER

271. Tortikolis √
272. Abses Bezold √
SISTEM HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI

273. Anemia defisiensi besi √


274. Anemia hemolitik √
275. Anemia makrositik √
Kelenjar Limfe dan Darah

276. Limfadenopati √
277. Limfadenitis √

8
Infeksi

278. Bakteremia √
279. Demam dengue, DHF √
280. Dengue shock syndrome √
281. Malaria √
282. Toksoplamosis √
283. Leptospirosis (tanpa komplikasi) √
284. Sepsis √
Penyakit Autoimun

285. Lupus eritematosus sistemik √


286. Polimialgia reumatik √
287. Reaksi anafilaktik √
288. Demam reumatik √
289. Artritis reumatoid √
SISTEM MUSKOLOSKELETAL

Tulang dan Sendi

290. Artritis, Osteoarthritis √


291. Fraktur terbuka, tertutup √
292. Fraktur klavikula √
293. Osteoporosis √
294. Tenosinovitis supuratif √
295. Trauma sendi √
296. Ruptur tendon Achiles √
297. Lesi meniskus, medial, lateral √
Otot dan Jaringan Lunak

298. Ulkus pada tungkai √


299. Osteomielitis √
300. Lipoma √
SISTEM INTEGUMEN (KULIT)

Infeksi Virus

301. Veruka vulgaris √


302. Kondiloma akuminatum √
303. Moluskum kontagiosum √
304. Herpes zoster tanpa komplikasi √
305. Morbili tanpa komplikasi √
306. Varisela tanpa komplikasi √
307. Herpes simpleks tanpa komplikasi √
Infeksi Bakteri

308. Impetigo √
309. Impetigo ulseratif (ektima) √
310. Folikulitis Superfisialis √
311. Furunkel, Karbunkel √
312. Eritrasma √
313. Erisipelas √
314. Skrofuloderma √

9
315. Lepra √
316. Reaksi lepra √
317. Sifilis stadium 1 dan 2 √
Infeksi Jamur

318. Tinea kapitis √


319. Tinea barbe √
320. Tinea fasialis √
321. Tinea korporis √
322. Tinea manus √
323. Tinea unguium √
324. Tinea kruris √
325. Tinea pedis √
326. Pitriasis vesikolor √
327. Kandidosis mukokutan ringan √
Gigitan Serangga dan Infestasi Parasit

328. Cutaneus larva migran √


329. Filariasis √
330. Pedikulosis kapitis √
331. Pedikulosis pubis √
332. Skabies √
333. Reaksi gigitan serangga √
Dermatitis Eksim

334. Dermatitis kontak iritan √


335. Dermatitis kontak alergika √
336. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant) √
337. Dermatitis numularis √
338. Liken simpleks kronik/neurodermatitis √
339. Napkin eczema √
Lesi Eritro-Squamosa

340. Psoriasis vulgaris √


341. Dermatitis seboroik √
342. Pitiriasis rosea √
Kelainan Kelenjar Sebasea dan Ekrin

343. Akne vulgaris ringan √


344. Akne vulgaris sedang-berat √
345. Hidradenitis supuratif √
346. Dermatitis perioral √
347. Miliria √
Penyakit Vesikobulosa

348. Toxic epidermal necrolysis √


349. Sindrom steven-johnson √
Penyakit Kulit Alergi

350. Urtikari akut √


351. Urtikaria kronis √
352. angioedema √

10
Gangguan Keratinisasi

353. Icthyosis vulgaris √


Reaksi Obat

354. Exanthematous drug eruption, fixed drug √


eruption
Kelainan Pigmentasi

355. Vitiligo √
356. Melasma √
357. Hiperpigmentasi pascainflamasi √
358. Hipopigmentasi pascainflamasi √
Neoplasma

359. Kista epitel √


Trauma

360. Vulnus laceratum, punctum √


361. Vulnus perforatum, penetratum √
362. Luka bakar derajat 1 dan 2 √
363. Luka bakar derajat 3 dan 4 √
364. Luka akibat bahan kimia √
365. Luka akibat sengatan listrik √
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

366. Kekerasan tumpul √


367. Kekerasan tajam √
368. Trauma kimia √
369. Luka tembak √
370. Luka listrik dan petir √
371. Barotrauma √
372. Trauma suhu √
373. Asfiksia √
374. Tenggelam √
375. Pembunuhan anak sendiri √
376. Pengguguran kandungan √
377. Kematian mendadak √
378. Toksikologi forensik √
KETERANGAN KEMAMPUAN KLINIS DOKTER

Tingkat Kemampuan 1 : Mengenali dan Menjelaskan


Mengenali dan menjelaskan gambaran kinik penyakit dan
mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi
lanjut selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat untuk
pasien
Tingkat Kemampuan 2 : Mendiagnosis dan Merujuk
Mampu membuat diagnosis klinik dan menentukan rujukan yang
paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Tingkat Kemampuan 3 : Mendiagnosis, Melakukan Penatalaksanaan Awal, dan Merujuk

3A. Bukan Gawat Darurat

11
Mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat.
3B. Gawat Darurat

Mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi


pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan
nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada
pasien.
Tingkat Kemampuan 4 : Mendiagnosis, Melakukan Penatalaksanaan Secara Mandiri
dan Tuntas
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter

4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip


dan/atau Pendidikan Dokter Berkelanjutan (PKB)

Kupang, 4 Juli 2023

Ketua Subkomite Kredensial Dokter Yang Mengajukan

dr Stefanus Nangoi, M Biomed, Sp.B dr. Olly Shintamarito

DOKTER YANG MENGAJUKAN : dr. Olly Shintamarito


LULUSAN : FK Universitas Cenderawasih
TAHUN LULUS : 2010

RINCIAN KETERAMPILAN KLINIS DOKTER UMUM


Permohonan Keterampilan Disetujui Keterampilan
No Rincian Keterampilan Klinis Klinis Klinis
1 2 3 4A 1 2 3 4A
SISTEM SARAF

Pemeriksaan Fisik

Fungsi Saraf Kranial

1. Pemeriksaan Indra Penciuman √


2. Inspeksi lebar celah palpebra √
3. Inspeksi pupil √
4. Reaksi pupil terhadap cahaya √
5. Reaksi pupil terhadap obyek dekat √

12
6. Penilaian gerakan bola mata √
4. Penilaian diplopia √
5. Penilaian nistagmus √
6. Refleks kornea √
7. Pemeriksaan funduskopi √
8. Penilaian kesimetrisan wajah √
9. Penilaian kekuatan otot temporal dan √
masseter
10. Penilaian sensasi wajah √
11. Penilaian indra pengecapan √
12. Penilaian indra pendengaran (lateralisasi, √
konduksi udara dan tulang)
13. Penilaian kemampuan menelan √
14. Inspeksi palatum √
15. Pemeriksaan refleks gag √
16. Penilaian otot sternomastoid dan trapezius √
17. Lidah, inspeksi saat istirahat √
18. Lidah, inspeksi dan penilaian sistem motorik √
(misalya dengan dijulurkan keluar)
Sistem Motorik

19. Inspeksi postur, habitus, gerakan involunter √


20. Penilaian tonus otot √
21. Penilaian kekuatan otot √
Koordinasi

22. Inspeksi cara berjalan (gait) √


23. Shallow knee bend √
24. Tes Romberg √
25. Tes Romberg dipertajam √
26. Tes telunjuk hidung √
27. Tes tumit lutut √
28. Tes untuk disdiadokinesis √
Sistem Sensorik

29. Penilaian sensasi nyeri √


30. Penilaian sensasi suhu √
31. Penilaian sensasi raba halus √
32. Penilaian rasa posisi (proprioseptif) √
33. Penilaian sensasi diskriminatif (misal √
stereognosis)
Fungsi Luhur

34. Penilaian tingkat kesadaran dengan skala √


koma Glascow (GCS)
35. Penilaian orientasi √
36. Penilaian kemampuan berbicara dan √
berbahasa termaksud penilaian afasia
37. Penilaian kemampuan belajar baru √
38. penilaian daya ingat/memori √
39. Penilaian konsenstrasi √
Refleks Fisiologis, Patologis, dan Primitif

13
40. Refleks tendon (bisep, trisep, pergelanagan, √
patela, tumit)
41. Refleks abdominal √
42. Refleks kremaster √
43. Refleks anal √
44. Tanda Hoffman-Tromner √
45. Respon plantar (termaksud grup Babinski) √
46. Snout refleks √
47. Refleks menghisap/rooting reflex, refleks √
menggenggam/ grasp reflex, releks glabela
pelmomental
48. Refleks menggenggam palmar/grasp reflex √
49. Refleks glabela √
50. Refleks palmomental √
Tulang Belakang

51. Inspeksi tulang belakang saat istirahat √


52. Inspeksi tulang belakang saat bergerak √
53. Perkusi tulang belakang √
54. Palpasi tulang belakang √
55. Mendeteksi nyeri diakibatkan tekanan √
vertikal
56. Penilaian fleksi lumbal √
Pemeriksaan Fisik Lainnya

57. Deteksi kaku kuduk √


58. Penilaian fontanel √
59. Tanda Patrick dan Kontra-Patrick √
60. Tanda Chvostek √
61. Tanda Laseque √
Pemeriksaan Diagnostik

62. Interpretasi X-Ray tengkorak √


63. Interpretasi X-Ray tulang belakang √
SISTEM INDRA

Pemeriksaan Fisik Diagnostik

a. Indra Penglihatan

Penglihatan

64. Penilaian penglihatan bayi, anak, dan √


dewasa
Refraksi

65. Penilaian refraksi, subjektif √


Lapang Pandang

66. Lapang pandang, Donders confrontation test √


67. Lapang pandang, Amsler panes √
Penilaian Eksternal

68. Inspeksi kelopak mata √

14
69. Inspeksi kelopak mata dengan eversi √
kelopak atas
70. Inspeksi bulu mata √
71. Inspeksi konjunctia, termaksud forniks √
72. Inspeksi sklera √
73. Inspeksi orifisium duktus lakrimalis √
74. Palpasi limfonodus pre-aurikular √
Posisi Mata

75. Penilaian posisi dengan corneal reflex √


images
76. Penilaian posisi dengan cover uncover test √
77. Pemeriksaan gerakan bola mata √
78. Penilaian penglihatan binokular √
Pupil

79. Inspeksi pupil √


80. Penilaian pupil dengan reaksi langsung √
terhadap cahaya dan konvergensi
Media

81. Inspeksi media refraksi dengan √


transluminasi (pen light)
82. Inspeksi kornea √
83. Inspeksi kornea dengan flouresensi √
84. Tes sensitivitas kornea √
85. Inspeksi bilik mata depan √
86. Inspeksi iris √
87. Inspeksi lensa √
88. Pemeriksaan dengan slit-lamp √
Fundus

89. Funduskopi untuk melihat fundus refleks √


90. Funduskopi untuk melihat pembuluh darah, √
papil, makula
Tekanan Intraokular

91. Tekanan intraokular, estimasi dengan √


palpasi
92. Tekanan intraokular, pengukuran dengan √
indentasi tonometer (Schiotz)
Pemeriksaan Oftalmologi Lainnya

93. Tes penglihatan warna (dengan buku √


ishihara 12 plate)
b. Indra Pendengaran dan Keseimbangan

94. Inspeksi aurikula, posisi teling, dan mastoid √


95. Pemeriksaan meatus auditorius externus √
dengan otoskop
96. Pemeriksaan membran timpani dengan √
otoskop
97. Menggunakan cermin kepala √
98. Menggunakan lampu kepala √

15
99. Tes pendengaramm, pemeriksaan garpu tala √
(Weber, Rinne, Schwabach)
100. Tes pendengaran, tes berbisik √
101. Pemeriksaan pendengaran pada anak-anak √
c. Indra Penciuman

102. Inspeksi bentuk hidung dan lubang hidung √


103. Penilaian obstruksi hidung √
104. Uji penciuman √
105. Rinoskopi anterior √
106. Transluminasi sinus rontalis dan maksila √
d. Indra Pengecap

107. Penilaian pengecapan √


Keterampilan Terapuetik Mata

108. Peresepan kacamata pada kelaianan refraksi √


ringan (sampai dengan 5D tanpa silindris)
untuk mencapai visus 6/6
109. Peresepan kacamata baca pada penderita √
dengan visus jauh normal atau dapat
dikoreksi menjadi 6/6
110. Pemberian obat tetes mata √
111. Aplikasi salep mata √
112. To apply eye dressing √
113. Melepaskan protesa mata √
114. Mencabut bulu mata √
115. Membersihkan benda asing dan debris di √
kornea
Ketrampilan Terapuetik THT

116. Manuever valsala √


117. Pembersihan meatus auditorius eksternus √
dengan usapan
118. Pengambilan serumen menggunakan kait √
atau kuret
119. Pengambilan benda asing di telinga √
120. Menghentikan perdarahan hidung √
121. Pengambilan benda asing dari hidung √
SISTEM RESPIRASI

Pemeriksaan Fisik

122. Inspeksi leher √


123. Pelapasi kelenjar ludah (submandibular, √
parotid)
124. Papasi nodus limfatikus brakialis √
125. Palpasi kelenjar tiroid √
126. Usap tenggorokan (throat swab) √
127. Penilaian respirasi √
128. Inspeksi dada √
129. Palapasi dada √
130. Perkusi dada √

16
131. Auskultasi dada √
Pemeriksanan Diagnostik

132. Persiapan pemeriksaan sputum, dan √


interprestasinya (gram dan ziehl nielsen
[BTA])
133. Uji fungsi paru/spirometri dasar √
134. Interpretasi rontgen/foto thorak √
Terapuetik

135. Dekompresi jarum √


136. Perawatan WSD √
137. Terapi inhalasi/nebulisasi √
138. Terapi oksigen √
139. Edukasi berhenti merokok √
SISTEM KARDIOVASKULAR

Pemeriksaan Fisik

140. Isnpeksi dada √


141. Palpasi denyut apeks jantung √
142. Palpasi arteri karotis √
143. Perkusi ukuran jantung √
144. Auskultasi jantung √
145. Pengukuran tekanan darah √
146. Pengukuran tekanan darah vena jugularis √
(JVP)
147. Palpasi denyut kapiler √
148. Penilaian pengisian ulang kapiler (capillary √
refill)
149. Deteksi bruits √
Pemeriksaan Fisiki Diagnostik

150. Tes (Brodie) Trendelenburg √


Pemeriksaan Diagnostik

151. Elektrokardiografi (EKG): pemasangan dan √


interpretasi hasil EKG sederhana (VES,
AMI, VT, AF)
Resusitasi

152. Pijat jantung luar √


153. Resusitasi cairan √
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER, DAN PANKREAS

154. Pemeriksaan Fisik √


155. Inspeksi bibir dan kaitas oral √
156. Inspeksi tonsil √
157. Penilaian pergerakan otot-otot hipoglosus √
158. Inspeksi abdomen √
159. Inspeksi lipat paha/inguinal pada saat √
tekanan abdomen meningkat
160. Palpasi (dinding perut, kolon, hepar, lien, √
aorta, rgiditas dinding perut)

17
161. Palpasi hernia √
162. Pemeriksaan nyeri tekan dan nyeri lepas √
(blumberg test)
163. Pemeriksaan psoas sign √
164. Pemeriksaan obturator sign √
165. Perkusi (pekak hati dan area traube) √
166. Pemeriksaan pekak beralih (shiftning √
dullness)
167. Pemeriksaan undulasi (fluid thrill) √
168. Pemeriksaan olok dubur (digital rectal √
examination)
169. Palpasi sacrum √
170. Inspeksi sarung tangan pascacolok-dubur √
171. Persiapan dan pemeriksaan tinja √
Pemeriksaan Diagnostik

172. Pemasangan pipa nasogastrik (NGT) √


173. Nasogatric suction √
174. Mengganti kantong dan kolostomi √
175. Enema √
176. Anal swab √
177. Identifikasi parasit √
178. Pemeriksaan feses (termaksud darah samar, √
protozoa, parasit, cacing)
SISTEM GINJAL DAN SALURAN KEMIH

Pemeriksaan Fisik

179. Pemeriksaan bimanual ginjal √


180. Pemeriksaan nyeri ketok ginjal √
181. Perkusi kandung kemih √
182. Palpasi prostat √
Prosedur Diagnostik

183. Swab uretra √


184. Persiapan dan pemeriksaan sedimen urine √
(menyiapkan slide dan uji miskroskopis
urine)
185. Permintaan pemeriksaan BNO IVP
Terapuetik

186. Pemasangan kateter uretra √


187. Sirkumsisi √
SISTEM REPRODUKSI

Sistem Reproduksi Pria

188. Inspeksi penis √


189. Inspeksi skrotum √
190. Palapsi penis, testis, duktus spermatik √
epididimis
191. Transluminasi skrotum √

18
Sistem Reproduksi Perempuan (Ginekologi)

Pemeriksaan Fisik

192. Pemeriksaan fisik umum ermaksud √


pemeriksaan payudara (inspeksi dan palpasi)
193. Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna √
194. Pemeriksaan spekulum: inspeksi vagina dan √
serviks
195. Pemeriksaan bimanual: Palpasi vagina, √
serviks, korpus uteri dan ovarium
Pemeriksaan Diagnostik

196. Melakukan swab vagina √


197. Duh (discharge) genital: bau, pH, √
pemeriksaan dengan pewarnaan Gram, salin,
dan KOH
198. Melakukan Pap’s smear √
199. Pemeriksaan IVA √
Pemeriksaan Tambahan untuk Fertilitas

200. Penilaian hasil pemeriksan semen √


201. Kurva temperatur basal, instruksi, penilaian √
hasil
202. Pemeriksaan mukus serviks, tes fern √
Terapi dan Prevensi

203. Melatih pemeriksaan payudara snediri √


204. Insisi abses Bartholini √
Konseling

205. Konseling dan kontrasepsi √


206. Insersi dan ekstraksi IUD √
207. Kontrasepsi injeksi √
208. Penanganan komplikasi KB (IUD, pil, √
suntik, implant)
Sistem Reproduksi Perempuan (Obstetri)

Kehamilan

209. Identiikasi kehamilan risiko tinggi √


210. Konseling prakonsepsi √
211. Pelayanan perawatan antenatal √
212. Inspeksi abdomen wanita hamil √
213. Palpasi : tinggi fundus, manuer Leopold, √
penilaian posisi dari luar
214. Mengukur denyut jantung janin √
215. Pemeriksaan dalam pada kehamilan muda √
216. Pemeriksaan pelimetri klinis √
217. Tes kehamilan √
218. Permintaan pemeriksaan USG obgin √
219. Pemeriksaan USG Obsgin (skrining obstetri) √
Proses Melahirkan Normal

19
220. Pemeriksaan obstetri (penilain seriks, √
dilatasi, membran, presentasi janin dan
penurunan)
221. Menolong persalinan fisiologis sesuai √
Asuhan Persalinan Normal (APN)
222. Pemecahan membran ketuban sesaat √
sebelum melahirkan
223. Anastesi lokal perineum √
224. Episiotomi √
225. Resusitasi bayi baru lahir √
226. Menilai skor Apgar √
227. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir √
228. Postpartum: pemeriksaan tinggi fundus, √
plasenta: lepas/tersisa
229. Memperkirakan/mengukur kehilangan darah √
sesudah melahirkan
230. Menjahit luka episiotomi serta laserasi √
derajat 1 dan 2
231. Inisiasi menyusui dini (IMD) √
232. Kompresi bimanual (eksterna, interna, aorta) √
Perawatan Masa Nifas

233. Menilai lochia √


234. Palpasi posisi fundus √
235. Payudara : inspeksi, manajeen laktasi, √
masase
236. Mengajarkan hygiene √
237. Konseling kontrasepsi/KB pascasalin √
238. Perawatan luka episiotomi √
239. Perawatan luka operasi caesar √
SISTEM ENDOKRIN, METABOLISME, DAN NUTRISI

240. Penilaian status gizi (termaksud √


pemeriksaan antropometri)
241. Penilaian kelenjar tiroid: hipertiroid dan √
hipotiroid
242. Penatalaksanaan diabetes melitus tanpa √
komplikasi
243. Pemberian insulin pada diabetes melitus √
tanpa komplikasi
244. Pemeriksaan gula darah (dengan Point of √
Care Test [POCT])
245. Pemeriksaan glukosa urine (Benedict) √
246. Anamnesis dan konseling kasus gangguan √
matabolisme dan endokrin
SISTEM HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI

247. Palpasi kelenjar limfe √


248. Persiapan dan pemeriksaan hitung jenis √
leukosit
249. Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, √
Trombosit)
250. Pemeriksaan profil pembekuan (bleeding √

20
time, clotting time)
251. Pemeriksaan laju endap darah/kecepatan √
endap darah (LED/KED)
252. Permintaan pemeriksaan hematologi √
berdasarkan indikasi
253. Permintaan pemeriksaan imunologi √
berdasarkan indikasi
254. Skin test sebelum pemberian obat injeksi √
255. Pemeriksaan golongan darah dan √
inkompatibilitas
256. Anamnesis dan konseling anemia defisiensi √
besi, thalasemia, dan HIV
257. Penentuan indikasi dan jenis transufi √
SISTEM MUSKULOSKELETAL

Pemeriksaan Fisik

258. Inspeksi gait √


259. Inspeksi tulang belakang saat berbaring √
260. Inspeksi tulang belakang saat bergerak √
261. Inspeksi tonus otot ekstremitas √
262. Inspeksi sendi ekstremitas √
263. Inspeksi postur tulang belakang dan pelvis √
264. Inspeksi posisi skapula √
265. Inspeksi fleksi dan ekstensi punggung √
266. Penilaian fleksi lumbal √
267. Panggul: penilaian fleksi dan ekstensi, √
adduksi, abduksi dan rotasi
268. Menilai atrofi otot √
269. Lutut: menilai ligamen krusiatus dan √
kolateral
270. Penilaian meniskus √
271. Kaki: inspeksi postur dan bentuk √
272. Kaki: penilaian leksi dorsal/plantar, inversi √
dan eversi
273. Palpitation or tenderness √
274. Palpasi untuk mendeteksi nyeri diakibatkan √
tekanan vertikal
275. Palpasi tendon dan sendi √
276. Palpasi tulang belakang, sendi sakro-iliaka √
dan otot-otot punggung
277. Percussion for tenderness √
278. Penilaian range of motion (ROM) √
279. Menetapkan ROM kepala √
280. Tets fungsi otot dan sendi bahu √
281. Tes ungsi sendi pergelangan tangan, √
metacarpal dan jari-jari tangan
282. Pengukuran panjang ekstremitas bawah √
Terapuetik

283. Stabilisasi fraktur (tanpa gips) √


284. Melakukan dressing (sling, bandage) √
285. Mengobati ulkus tungkai √

21
SISTEM INTEGUMEN

Pemeriksaam Fisik

286. Inspeksi kulit √


287. Inspeksi membran mukosa √
288. Inspeksi daerah perianal √
289. Inspeksi kuku √
290. Inspeksi rambut dan skalp √
291. Palpasi kulit √
292. Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer √
dan sekunder, misal ukuran, distribusi,
penyebaran, konfigurasi
293. Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer √
dan sekunder, seperti kuran distribusi,
penyebaran, dan konfigurasi
Pemeriksaan Tambahan

294. Pemeriksaan demografisme √


295. Penyaiapan dan penilaian sediaan kalium √
hidroksida
296. Penyiapan dan penilaian sediaan metilen √
biru
297. Penyiapan dan penilaian sediaan Gram √
298. Pemeriksaan dengan sinar UVA (lampu √
Wood)
Terapuetik

299. Pemilihan obat topikal √


300. Insisi dan drainase abses √
301. Eksisi tumor jinak kulit √
302. Ekstraksi komedo √
303. Perawatan luka √
304. Kompres √
305. Bebat kompresi pada vena varikosum √
306. Rozerplasty kuku √
Pencegahan

307. Pencarian kontak (case finding) √


PSIKIATRI

Anamnesis

308. Autoanamnesis dengan pasien √


309. Alloanamnesis dengan anggota √
keluarga/orang lain yang bermakna
310. Memperoleh data mengenai √
keluhan/masalah utama
311. Menelusuri riwayat perjalanan penyakit √
sekarang/dahulu
312. Memperoleh data bermakna mengenai √
riwayat perkembangan , pendidikan,
pekerjaan, perkawinan, kehidupan keluarga

22
Pemeriksan Psikiatri

313. Penilaian status mental √


314. Penilaian kesadaran √
315. Penilaian persepsi orientasi intelegensi √
secara klinis
316. Penilaian orientasi √
317. Penilaian intelegensi secara klinis √
318. Penilaian bentuk dan isi pikir √
319. Penilaian mood dan afek √
320. Penilaian motorik √
321. Penilaian pengendalian impuls √
322. Penilaian kemampuan menilai realitas √
(judgement)
323. Penilaian kemampuan tilikan (insight) √
324. Penilaian kemapuan fungsional (general √
assessment of functioning)
Diagnosis dan Identifikasi Masalah

325. Menegakkan diagnosis kerja berdasarkan √


kriteria diagnosis multiaksial
326. Mebuat diagnosis banding (diagnosis √
differensial)
327. Identifikasi kedaruratan psikiatrik √
328. Identifikasi masalah di bidan fisik, √
psikologis, sosial
329. Mempertimbangkan prognosis √
330. Menentukan indiaksi rujuk √
Pemeriksaan Tambahan

331. Melakukan Mini Mental State Examination


332. Melakukan kunjungan rumah apabila √
diperlukan
333. Melakukan kerja sama konsultatif dengan √
teman sejawat lainnya
LAIN-LAIN

Anak

Anamnesis

334.Anamnesis dari pihak ketiga √


335.Menelusuri riwayat makan √
336.Anamnesis anak yang lebih tua √
337.Berbicara dengan orang tua yang cemas √
dan/atau orang tua dengan anak yang sakit
berat
Pemeriksaan Fisik

338. Pemeriksan fisik umum dengan perhatian √


khusus usia pasien
339. Penilaian keadaan umum, gerakan, perilaku, √
tangisan
340. Pengamatan malformasi kongenital √

23
341. Palpasi fontanella √
342. Refleks menggenggam palmar √
343. Refleks mengisap √
344. Refleks melangkah/menendang √
345. Refleks anus √
346. Penilaian pertmbuhan dan perkembangan √
anak (termaksud penilaian motorik halus dan
kasar, psikososial, bahasa)
347. Pengukuran antropometri √
348. Pengukuran suhu √
349. Tes rumple leed √
Terapuetik

350. Tatalaksana BBLR (KMC inubator) √


351. Peresepan makanan untuk bayi yang mudah √
dipahami ibu
352. Tatalaksana gizi buruk √
353. Pungsi vena pada anak √
354. Insersi kanula (vena perifer) pada anak √
Resusitasi

355. Tatalaksana dehidrasi berat pada √


kegawatdaruratan setelah penatalaksanaan
syok
Dewasa

Pemeriksaan Fisik

356. Penilaian keadaan umum √


357. Penilaian antropologi (habitus dan postur) √
358. Penilaian kesadaran √
Penunjang

359. Punksi vena √


360. Finger prick √
361. Permintaan dan interpretasi pemeriksaan X- √
ray: foto polos
Terapuetik

362. Menasihati pasien tentang gaya hidup √


363. Peresepan rasional, lengkap, dan dapat √
dibaca
364. Injeksi (intrakutan, intravena, subkutan, √
intramuskular)
365. Menyiapakn pre-operasi lapangan operasi √
untuk bedah minor, asepsis, antisepsi,
anestesi lokal
366. Persiapan untuk melihat atau menjadi asisten √
di kamar operasi (cuci tangan, menggunakan
baju operasi, menggunakan sarung tangan
steril, dll)
367. Anestesi iniltrasi √
368. Blok saraf lokal √
369. Jahit luka √

24
370. Pengambilan benang jahitan √
371. Menggunakan anestesi topikal (tetes,
semprot)
372. Pemberian analgesik √
Kegawatdaruratan

373. Bantuan hidup dasar √


374. Ventilasi masker √
375. Transpor pasien (transport of casualty) √
376. Manuver Heimlich √
377. Resusitasi cairan √
378. Pemeriksaan turgor kulit untuk menilai √
dehidrasi
Komunikasi

379. Menyelenggarakan komunikasi lisan √


maupun tulisan
380. Edukasi, nasihat dan melatih individu dan √
kelompok mengenai kesehatan
381. Menyusun rencana manajemen kesehatan √
382. Konsultasi terapi √
383. Komunikasi lisan dan tulisan kepada teman √
sejawat atau petugas kesehatan lainnya
(rujukan dan konsultasi)
384. Menulis rekam medik dan membuat √
pelaporan
385. Menyusun tulisan ilmiah dan mengirimkan √
untuk publikasi
KESEHATAN MASYARAKAT/KEDOKTERAN PENCEGAHAN/ KEDOKTERAN KOMUNITAS

386. Perencanaan dan pelaksanaan, monitoring √


dan evaluasi upaya pencegahan dalam
berbagai tingat pelayanan
387. Mengenali perilaku dan gaya hidup yang √
mebahayakan
388. Memperlihatan kemampuan pemeriksaan √
medis di komunitas
389. Penilaian terhadap risiko masalah kesehatan √
390. Memperlihatkan kemampuan penelitian √
yang berkaitan dengan lingkungan
391. Memperlihatkan kemampuan perencanaan, √
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi suatu
intervensi pencegahan kesehatan primer,
sekunder, dan tersier
392. Melaksanakan kegiatan penegahan spesifik √
seperti aksinasi, pemeriksaan medis berkala
dan dukungan sosial
393. Melakukan pencegahan dan penatalaksanaan √
kecelakaan kerja dan penanganan pertama di
tempat kerja, serta melakukan pelaporan
PAK
394. Merencanakan program unruk meningkatkan √
kesehatan masyarakat termaksud kesehatan
lingkungan

25
395. Melaksanakan 6 program dasar puskesmas: √
1) promosi kesehatan, 2) kesehatan
lingkungan, 3) KIA termaksud KB, 4)
perbaikan gizi masyarakat, 5)
penanggulangan penyakit: imunisasi,
ISPA,Diare, TB, Malaria, 6) Pengobatan dan
penanganan kegawatdaruratan.
396. Pembinaan kesehatan usia lanjut √
397. Menegakkan diagnosis holistik pasien √
individu dan keluarga, dan melakukan terapi
dasar secara holistik
398. Melakukan rehabilitasi medik dasar √

399. Melakukan rehabilitasi sosial pada individu, √


keluarga, dan masyarakat
400. Melakukan penatalaksanaan komprehensif √
pasien; keluarga; dan masyarakat
401. Megetahui penyakit-penyakit yang dapat √
dicegah dengan imunisasi dan
pengendaliannya
402. Mengetahui jenis vaksin beserta cara √
penyimpanannya, cara distribusi, cara
skrining dan konseling pada sasaran, cara
pemberian, kontradiksi efek samping yang
mungkin erjadi dan upaya
penanggulangannya
403. Menjelaskan mekanisme pencatatan dan √
pelaporan
404. Merencanakan, mengelola, monitoring dan √
evaluasi asuransi pelayanan kesehatan
misalnya BPJS, jamkesmas, askes, dll
KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

Medikolegal

405. Prosedur medikolegal √


406. Pembuatan Visum et Repertum √
407. Pembuatan surat keterangan medis √
408. Penerbitan sertifikat kematian √
Forensik Kinik

409. Pemeriksaan selaput dara √


410. Pemeriksaan anus √
411. Deskripsi luka √ √
412. Pemeriksaan derajat luka √
Korban Mati

413. Pemeriksaan label mayat √


414. Pemeriksaan baju mayat √
415. Pemeriksaan akuk mayat √
416. Pemeriksaan lebam mayat √
417. Pemeriksaan tanda-tanda asfiksia √
418. Pemeriksaan gigi mayat √
419. Pemerikaan lubang-lubang pada tubuh √

26
420. Pemeriksaan korban trauma dan deskripsi √
luka
421. Pemeriksaan pata tulang √
422. Pemeriksaan tanda tenggelam
Teknik Otopsi

423. Pemeriksaan rongga kepala √


424. Pemeriksaan rongga dada √
425. Pemeriksaan rongga abdomen √
426. Pemeriksaan sistem urogenital √
427. Pemeriksaan saluran luka √
428. Pemeriksaan uji apung paru √
429. Pemeriksaan getah paru √
Teknik Pengambilan Sampel

430. Vaginal swab √


431. Buccal swab √
432. Pengambilan darah √
433. Pengambilan urine √
434. Pengambilan muntahan atau isi lambung √
KETERANGAN KETERAMPILAN KLINIS DOKTER:

Tingkat Kemampuan 1 (Knows) : Mengetahui dan Menjelaskan.


Mengetahui pengetahuan teoritis termaksud aspek biomedik dan
psikososial dan mampu menjelaskan kepada pasien/klien dan
keluarganya, teman sejawat serta profesi lain tentang prinsip,
indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul
Tingkat Kemampuan 2 (Knows How) : Pernah melihat dan didemonstrasikan.
Menguasai pengetahuan teoritis dengan penenkanan pada clinical
reasoning dan problem solving serta melihat dan mengamati
keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan
langsung pada pasien/masyarakat
Tingkat Kemampuan 3 (Shows) : Pernah Melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi
Menguasi pengetahuan teori keterampilan ini termaksud latar
belakang dan dampak psikososial, berkesempatan melihat dan
mengamati penerapannya langsung dan berlatih keterampilan
tersebut pada alat peraga dan/atau standardized patient.
Tingkat Kemampuan 4 (Does) : Mampu melakukan secara mandiri
Menguasi seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah
melakukan, komplikasi dan pengendalian komplikasi.
4A : Keterampilan yang dicapai saat lulus dokter
4B : Profiensi (Kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip
dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan

CATATAN :
a. Mengkonsultasikan semua keluhan pasien rawat inap kepada DPJP
b. Apabila Dokter DPJP tidak bisa dihubungi Dokter jaga boleh memberikan terapi sesuai
dengan keluhannya.
c. Dokter jaga IGD dan Dokter jaga rawat inap merujuk pasien ke RS lain dengan fasilitas yang
lebih lengkap setelah dikonsulkan ke Dokter Spesialis yang berkaitan.
d. Di luar kewenangan klinis di atas, dokter umum wajib mengkonsultasikan ke dokter
spesialis sesuai dengan kewenangan klinis dokter spesialis tersebut.

27
e. Sudah mengikuti pelatihan ATLS/ACLS/PPGD.

Kupang, 4 Juli 2023

Ketua Subkomite Kredensial Dokter Yang Mengajukan

dr Stefanus Nangoi, M Biomed, Sp.B dr. Olly Shintamarito

Mengetahui,
Ketua Komite Medik RSUP dr. Ben Mboi Kupang

dr. Robinzon Gunawan Fanggidae, SpAn

28

Anda mungkin juga menyukai