Anda di halaman 1dari 90

Kelon Essensial Koas

Day 3 - Ginekologi
Mediko made the med-easy!
Pemeriksaan Payudara
• Payudara dibagi menjadi 4
kuadran :
- Superolateral
- Superomedial
- Inferolateral
- Inferomedial
Pemeriksaan Payudara
I. INSPEKSI
Posisi DUDUK TEGAK, kedua lengan di samping badan.
Nilai :
1. Ukuran dan simetri (mammae, areola dan papila)
2. Kulit : Warna, tekstur (pori2 besar, berbintik seperti
kulit jeruk), penebalan/edema, ulkus, gambaran
pembuluh darah vena.
3. Kontur : massa, retraksi/lekukan, tonjolan/benjolan.
4. Papila mammae:
• Ukuran dan bentuk
• Arahnya
• Ruam, ulserasi
• Discharge
Pemeriksaan Payudara
b. Posisi MENGANGKAT KEDUA
LENGAN atau KEDUA TANGAN DI
PINGGANG.
➔untuk melihat lebih jelas adanya
retraksi atau benjolan.
Nilai : bentuk payudara, perubahan posisi
dari papila mamae, lokasi retraksi,
benjolan

c. Posisi DUDUK/BERDIRI dengan


MEMBUNGKUKKAN BADAN KE DEPAN,
bersandar pada punggung kursi atau
lengan pemeriksa.
➔jika payudara besar atau pendular.
Nilai : retraksi atau massa, simetri
Sebelum mengangkat lengan Dimpling saat mengangkat lengan
Pemeriksaan Payudara
2. PALPASI •Gunakan fingerpads (bukan tip) jari 2,3,4
Posisi berbaring, bagian belakang dada diganjal •Gerakan memutar dengan kekuatan
bantal. tekanan yang berbeda:
• Kedua lengan pasien di atas kepala. •Ringan
Teknik : •Sedang
• Radier : seperti jeruji dari sentral ke perifer •Cukup kuat
pada seluruh lapang payudara
• Linier : dari lateral atas ke bawah selanjutnya
naik lagi, dari lateral ke medial
• Sirkuler:dari lateral atas dari tiap payudara,
melingkar searah jarum jam ke arah dalam
sampai ke tengah, dilakukan dengan tekanan
yang ringan. Gambar arah pemeriksaan palpasi payudara
Pemeriksaan Payudara
2. PALPASI
Nilai :
• Konsistensi jaringan
• Nyeri tekan
• Benjolan/massa
• Lokasi : kuadran/jam atau jarak dari
nipple
• Ukuran
• Bentuk dan kontur (reg/irreg)
• Konsistensi : lunak, kenyal, keras
• Batas : tegas/tidak tegas
• Nyeri tekan
• Mobilitas
• Nipple :
• Elastisitas
• Discharge : warna, konsistensi jumlah
SADARI
• SADARI = Pemeriksaan Payudara
Sendiri
7 langkah :
1. Amati payudara di cermin
dengan tangan diangkat keatas
➔ benjolan, bentuk pada kulit
dan putting, serta payudara
2. Amati payudara saat
merapatkan telapak tangan
dengan kuat ➔ benjolan, peau d’
orange, dimpling
3. Pijat sekitar puting sampai ke
ujung puting ➔ discharge
4. Posisi berbaring diganjal bantal, lengan di kepala
5. Tekan dengan gerakan memutar dr tepi payudara ke arah putting searah jarum jam
6. Ganti sisi sebelahnya
7. Perhatian khusus pada area kuadran atas luar
Pemeriksaan Fisik Aksila
Terutama pada pasien karsinoma mammae krn ada kemungkinan terjadi metastasis ke limfe nodi regional.
Posisi duduk, kedua lengan rikleks di samping badan.
1. INSPEKSI
Inspeksi kulit aksila: rash, infeksi, ulkus, benjolan.

2. PALPASI
Lengan kiri pasien relaks di samping badan, tangan pemeriksa menopang lengan kiri
pasien.
• Letakkan jari tangan kanan di aksila kiri, palpasi sejauh mungkin ke arah
apeks fossa aksilaris
• Kemudian tekan jari-jari pemeriksa ke dinding dada, cari nnll grup aksila
sentralis yang terletak di tengah dinding dada dari aksila.
• Angkat lengan penderita lebih tinggi → palpasi dan cari nnll grup aksila
lateral yang terletak di lengan atas dekat pangkal humerus→ nnll grup
pectoral : terletak di tepi lateral m. pektoralis mayor → nnll grup
subskapular : terletak di tepi depan m. latisimus dorsi.
• nnll grup infraklavikular dan supraklavikular.
• Nilai : pembesaran nnll, perubahan konsistensi, bentuk,nyeri tekan.
• Pemeriksaan aksila kanan menggunakan tangan kiri pemeriksa.
Inverted Nipple
• Bentuk puting datar/terlalu pendek → kesulitan dalam
menyusui bayi
• Manifestasi Klinis :
• Ibu kesulitan menyusui bayi.
• Puting susu tertarik ke dalam /datar / tenggelam.

Grade I : dipencet keluar


sebentar dan masuk lagi

Grade II : dipencet keluar,


pencetan dilepas langsung
masuk lagi

Grade III : dipencet tidak bisa


keluar
Cracked Nipple
• Terjadi akibat posisi menyusui
yang tidak benar sehingga latch
on tidak sempurna.
• Bayi menggigit papilla mammae
sehingga luka.
• Tatalaksana :
• Oleskan ASI pada papilla →
First line
• Oleskan lanolin → alternatif
• Edukasi cara menyusui yg
benar
Dapat terjadi abses mammae
Breast Engorgement
• Bendungan payudara yang terjadi akibat ekspansi dan
penampungan ASI berlebih.
• Faktor predisposisi :
• Posisi menyusui yang salah.
• Penyapihan yang terlalu cepat.
• Pemberian ASI jarang
• Cracked nipple
• Impan payudara

Manifestasi Klinis :
• Payudara bengkak keras.
• Nyeri pada payudara.
• Biasa terjadi 3-5 hari pasca persalinan.
• Mengenai kedua payudara
TATALAKSANA
• Kompres hangat payudara
selama 5 menit (berbeda
dengan mastitis, kompresnya
dingin).
• Urut payudara dari pangkal ke
papilla.
• Susukan bayi/pompa ASI setiap
2-3 jam sekali.
• Bromokriptin 2,5 mg → agonis
dopamin, mencegah sekresi
prolactin.
Mastitis
• Infeksi pada kelenjar mammae, sering terjadi pada minggu 3-4 post partum.
• Etiologi : Staphylococcus aureus, S. viridans.

Manifestasi Klinis :
• Demam → biasnya menghilang
dalam 48-72 jam setelah terapi.
• Perubahan pada payudara :
• Eritema
• Nyeri
• Pembengkakan.
• Curiga abses payudara bila :
• Demam tidak menghilang 72 jam
pasca terapi
• Fluktuasi (+)
Contoh Resep Mastitis

Contoh : Ny. Indah 30 tahun dengan Mastitis

dr. A
Jl. Jambu no 88
SIP. 1234567890
TATALAKSANA
Semarang, 29 Agustus 2020
• Kompres dingin
R/ Paracetamol 500 mg tab no. X
• Antipiretik → Paracetamol 3x500 mg PO. S 3 dd tab I (prn)
• Antibiotik R/ Kloksasilin 500 mg tab no. XX
• Kloksasilin 4x500 mg PO selama 10-14 hari. S o 6 h tab 1
• Eritromisin 3x250 mg PO selama 10-14 hari.
• Tetap menyusui di payudara yang tidak nyeri
• Monitoring dalam 72 jam Pro : Ny. Cinta
• Pada abses → insisi drainase + antibiotik Usia : 25 tahun
Abses Mammae

Merah, fluktuasi (+),


disertai demam

INSISI DAN DRAINASE


JANGAN MENYUSUI TERLEBIH DAHULU
GINEKOLOGI
Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Persiapan pasien
• Informed consent
• Pastikan pasien sudah BAK
sebelum pemeriksaan
• Pasien dalam posisi litotomi
Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Inspeksi : Nilai keadaan keseluruhan, adanya
abnormalitas, hygiene dari vulva, kulit
1. Mons pubis : Rambut kemaluan ➔ Distribusi
dan kelainan dari folikelnya, lice
2. Labia mayora dan minora
3. Klitoris
4. Orificium urethrae externum
5. Introitus vagina
- Hymen, Discharge dari vagina (jumlah, tipe, warna, bau, dll)
6. Perineum dan komisura posterior (utuh /tidak)
Palpasi : pada bagian labium:Bartholin gland,
limfadenopati
Pemeriksaan Bimanual
Satu tangan (kiri) memegang dinding abdomen
bawah,
Satu /dua jari tangan lainnya (kanan) berada
dalam vagina

Vaginal toucher (VT) pada umumnya dilakukan


• Dengan 2 jari telunjuk dan tengah
• Dengan 1 jari pada wanita tua / sensitif
• Tidak dilakukan pada pasien yang himen intak
atau belum berhubungan seksual
Vagina : tenderness, benjolan, jaringan parut,
indurasi

Cervix : posisi, bentuk, konsistensi ( lunak, kenyal,


berbenjol, rapuh ), mobilitas, nyeri goyang

Corpus uteri : ukuran, bentuk, mobilitas, posisi (ante/


retro – flexi/versi), konsistensi, nyeri, massa

Adnexa : bentuk / besarnya adnexa, konsistensi,


mobilitas, (normal ovarium dan tuba tidak teraba),
nyeri
Genitalia Interna
Pemeriksaan dengan Spekulum
Vagina Serviks Uteri
• Dinding vagina terlihat licin, warnanya • Bentuk portio
apa, bagaimana rugaenya • OUE: bentuk, ukuran, discharge
• Adakah darah atau discharge - Jika terdapat vaginal discharge perhatikan
• Adakah benjolan jumlah , warna, konsistensi, bau.
• Warna, permukaan (halus, berbenjol)
• Mudah berdarah atau tidak
Gambaran cervix nulipara
Artinya, serviks pada wanita yang telah
melahirkan normal

Gambaran cervix multipara


Artinya, serviks pada wanita yang telah
melahirkan normal
Pemeriksaan Rectal Touche
• Rectal examination (RT):
Jari telunjuk diberi pelumas, kemudian dimasukkan ke rektum,
untuk memeriksa:
1. Tonus sphincter ani
2. Mucosa rektum sampai kedalaman 9 cm
3. Hemoroid interna/eksterna
4. Penyebaran carcinoma cervix ke parametrium
Pemeriksaan Recto Vaginal
• Jari telunjuk di dalam vagina dan jari tengah
di dalam rektum
• Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur
panggul (sebelum pemeriksaan diukur
terlebih dahulu panjang jari tengah
pemeriksa berapa cm)
• Diperiksa:
- Septum recto-vaginal: Supel/kaku,
jaringan parut, indurasi benjolan,
penyebaran dari carcinoma
- Cavum douglas: Tumor, penilaian corpus,
uteri/adnexa/parametrium
Gangguan Menstruasi
Amenorrhea Primer Tidak pernah menstruasi setelah berusia 16 tahun, atau
berusia 14 tahun tanpa menstruasi sebelumnya dan tidak
terdapat tanda-tanda perkembangan seksual sekunder
Amenorrhea Tidak terdapat menstruasi selama 3 bulan pada wanita
sekunder dengan sklus haid teratur, atau 9 bulan pada wanita dengan
siklus menstruasi tidak teratur
Oligomenorea Menstruasi yang jarang atau dengan perdarahan yang sangat
sedikit.
Menorrhagia Perdarahan yang banyak dan memanjang pada interval
menstruasi yang teratur.
Metrorrhagia Perdarahan pada interval yang tidak teratur, biasanya diantara
siklus.
Menometrorrhagia Perdarahan yang banyak dan memanjang, lebih sering
dibandingkan dengan siklus normal.
Termi Deskripsi
nologi
AUB Episode MB pada
akut perempuan tidak hamil
yang memerlukan
intervensi untuk
mencegah kehilangan
darah yg lebih parah
AUB Durasi, volume,
kronik dan/atau frekuensi MB
yang abnormal yang
terjadi dalam 6 bulan
DIAGNOSIS AMENORRHEA PRIMER
DIAGNOSIS AMENORRHEA SEKUNDER
Abnormal Uterine Bleeding
Mioma Uteri
4 Tipe Mioma Uteri
• Subserosa
= fibroid, leiomioma • Intramural
• Tumor jinak, dari jaringan myometrium • Submukosa
• Etiologi tidak diketahui.

Faktor risiko : • Obesitas


• Usia • Diet : daging merah,
• Hormon ham
• Riwayat keluarga • Aktivitas fisik
rendah

Myoma submukosa dapat keluar dari rongga rahim


ke vagina melalui saluran servik: mioma geburt
Mioma Uteri
GEJALA DAN TANDA
Diagnosis :
• Bimanual : uterus membesar,
• Dyspareunia, pelvic pain nonsiklik ➔ ireguler, keras
Torsio pedunculated subserosal • USG abdominal/ transvaginal,
fibroid, degenerasi fibroid, tekanan saline saline-infusion, sonography
tumor (SIS), hysteroscopy, MRI

• Perdarahan banyak dan lama.


• Penekanan organ sekitar (kandung
kemih, ureter, rektum, organ lain) ➔
gangguan BAB atau BAK.
• Infertilitas (submucosa, penekanan ke
ovary)
MYOMA UTERINE
• Pemeriksaan Berkala
– Pemeriksaan fisik & USG setiap 6-8 minggu untuk
mengawasi pertumbuhan, ukuran, dan jumlah →
bila stabil → observasi 3-4 bulan
• Medikamentosa
– Tranexamic acid (antifibrinolytic) ➔ utk menorrhagia
3x 1.3 g, 3-5 hari saat mens
– Preparat progestin atau GnRH ➔ efek hipoestrogen,
 volume uterus
• Operasi
– Miomektomi ➔ bila pasien masih ingin memiliki
anak
– Histerektomi ➔ Bila tidak ingin memiliki anak lagi
atau nyeri hebat
Endometriosis

= adanya jaringan endometrium


(kelenjar atau stroma) di luar uterus
1. Teori transplantasi ektopik
jaringan endometrium
2. Teori metaplasia jaringan
selomik
3. Teori induksi
PEMERIKSAAN
TANDA DAN GEJALA
• Gold Standard: visualisasi
• Infertilitas
laparoskopik + histopatologi
• Dismenore
• Mech : inflamasi lokal, infiltrasi dalam, darah
mens merangsang traksi dr jaringan sekitar
• Dispareunia
• Pelvic pain kronik
• Bisa asimtomatik
• Gejala ekstrapelvik : biasa nya asimtomatik
• Kolon : nyeri abd, distensi, bleeding,
konstipasi
• Paru :Pneumotorak, hemotipsis saat mens
• GI : mual, nyeri, muntah, kembung, distensi
Tatalaksana
1. Operatif ➔ eksisi
2. Non-Operatif
• Anti nyeri (NSAID, aspirin,
morphine, and codeine)
• Hormonal
• Pil KB
• Progestogens
(medroxyprogesteron
e acetate)
• Levonorgestrel-
releasing intrauterine Chocolate cyst : endometrioma
system (LNG-IUS) Ground glass appearance pada
• Gonadotrophin- endometrioma ovarium
releasing hormone
(GnRH) analogues
Policystic Ovarian Syndrome
Salah satu penyakit endokrin tersering pada
Kriteria diagnosis (2 dr 3)
wanita usia reproduktif. Ada faktor genetik
• Oligoovulasi atau anovulasi
• Tanda klinis/boikimia adanya
hiperanderogenism
• Polycystic ovaries dan eksklusi
etiologi lain
Diagnosis USG
• Kriteria : 20 folikel
berukuran diameter 2-9
mm dan/atau
meningkatnya volume
ovarium >10 mL
• Gambaran seperti roda
pedati.
Infertilitas
Infertilitas
=kegagalan suatu pasangan untuk mendapatkan kehamilan min
dalam 12 bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa
Primer Sekunder kontrasepsi

Faktor risiko : Infeksi


klamidia/GO,
• Alkohol ➔ gg sintesis testosterone oleh sel endometriosis
Leydig, kualitas semen 
• Rokok ➔merusak oosit (oxidative injury), gg
morfologi sperma, keguguran
• BMI >29 ➔ sulit hamil
• Stress
• Olahraga terlalu berat
• Obat yg mempengaruhi sperma :
• Spironolakton, sulfasalazine, kolkisin, alopurinol,
simetidin, sikloskporin
• AB tetrasiklin, gentamisin, eritromisin, nitrofurantoin Undescended testis PCOS, gg siklus
dosis tinggi Infeksi saluran urogenital haid, amenore
Varikokel
Pemeriksaan pada Perempuan:
Pemeriksaan pada laki-laki:
- P. ovulasi : regularitas mens, kadar
- Pemeriksaan fisik : tanda defisiensi
homon progesterone, FSH, LH
androgen, palpasi skrotum,
- P. cadangan ovarium : folikel antral
epididymis, prostat, penis
basal
- Analisis sperma
- P. uterus : HSG, USG TV, histeroskopi
- P. patensi tuba : HSG, laparoskopi
Gangguan patensi
Tuba

Terbanyak disebabkan
oleh Neisseria
gonorrhea dan
Chlamydia trachomatis
• Azoospermia : tidak ada sperma dalam ejakulat.
• Oligospermia : jumlah sperma <20 juta per ml
cairan ejakulat.
• Necrozoospermia : tidak ada
Massa
Jenis Keterangan
Kista Bartholin Kista pada kelenjar bartholin yang terletak di kiri-kanan bawah vagina,di
belakang labium mayor. Terjadi karena sumbatan muara kelenjar e.c trauma
atau infeksi
Kista Nabothi Terbentuk karena proses metaplasia skuamosa, jaringan endoserviks diganti
(ovula) dengan epitel berlapis gepeng. Ukuran bbrp mm, sedikit menonjol dengan
permukaan licin (tampak spt beras)

Polip Serviks Tumor jinak dari jaringan endoserviks yang hyperplasia dan bertangkai, ukuran
bbrp mm, kemerahan, rapuh. Kadang tangkai panjang sampai menonjol dari
kanalis servikalis ke vagina dan bahkan sampai introitus. Tangkai mengandung
jar.fibrovaskuler, sedangkan polip mengalami peradangan dengan metaplasia
skuamosa atau ulserasi dan perdarahan.
Karsinoma Tumor ganas dari jaringan serviks. Tampak massa yang berbenjol-benjol,
Serviks rapuh, mudah berdarah pada serviks. Pada tahap awal menunjukkan suatu
displasia atau lesi in-situ hingga invasif.
Kista Bartholini
• Sering terjadi pada wanita usia reproduktif Pemfis: massa unilateral,
• E: obstruksi ductus akibat akumulasi mukus bulat/ovoid,
• Faktor risiko : infeksi, trauma, congenitally fluctuant/tense
narrowed duct
• Kebanyakan asimptomatik (1-4 cm).
Besar : dyspareunia, nyeri vulva, tidak nyaman

loc: inferior
labia mayora
atau lower Glandula Bartolini Kista Bartolini
vestibule
Abses Bartholini
• infeksi pd kelenjar → akumulasi pus →abses → nyeri,membesar, eritema
• E : polimikrobial : E. coli, G(+), G(-) aerob, anaerob (Bacteroides)
• Gejala : pembesaran vulva unilateral yg cepat dan sangat nyeri + massa fluktuan
Terapi
SIMPTOMATIK
• Kateter word selama 4-6 minggu
• Marsupialization: alternatif kateter
word, biasanya dilakukan jika
rekuren
• Eksisi: bila tidak respon terhadap
terapi sebelumnya → dilakukan bila
tidak ada infeksi aktif, jarang
dilakukan karena menyebabkan
disfigurasi anatomis serta nyeri
Kista Nabothi
ETIOLOGI
• Akibat kelenjar penghasil mucus di
permukaan servix tersumbat oleh
epitel.
• Berbentuk seperti beras dengan
permukaan licin.
• Pemeriksaan :kolposkopi

Terapi : bila simptomatik


Jika sangat besar dan mengganggu
pap smear/pemeriksaan serviks
➔dibuka dengan biopsy forceps →
drain
Kista Gartner

• Etiologi : suatu kista pd vagina akibat sisa jaringan


embryonal (ductus wolffian) mesonephic origin.
• Tanda dan gejala :
• Biasanya didapatkan di dinding anterolateral
superior vagina, terutama lateral
• Ukuran <2 cm, bisa lebih besar.
• Biasanya asimtomatik
• Pemeriksaan : kista yg palpable atau menonjol
dr dinding vagina
• Bila ukuran kista besar : dysuria, gatal,
dyspareunia, nyeri pelvis, protrusi dari vagina.
• Terapi : observasi,drainase, marsupialisasi
Polip Endoserviks
• Pertumbuhan stroma endoserviks yang dilapisi
epitel kolumnar, jinak
• Transformasi jadi ganas <1%
• Gambaran : massa bertangkai, tunggal, merah
yang muncul dari kanal endoserviks, +- 2-3 cm
• SS : asimtomatik, intermenstrual
bleeding/postcoital bleeding
• T: di jepit menggunakan ring forceps → diputar
berkali2 → avulsi
• Jika perdarahan banyak➔ ligase dan eksisi
operatif
Ca Cervix
Keganasan pada cervix yang terjadi umumnya pada usia 40-60
tahun.
• Faktor resiko : HPV 16 dan 18, multipartner, perokok.

Tanda dan Gejala


• Perdarahan pervaginam.
• Perdarahan post menopausal, keputihan berlebihan.
• Perdarahan pasca koitus, keputihan berbau busuk dan darah

Deteksi Lesi Pra Kanker


• Pelayanan primer : IVA, VILI (visual
inspection with lugol iodine/schiller test)
• Liqued base cytology
• DNA HPV
NORMAL CERVIX
PAP negative, ulang 3-5 tahun
Pap Smear • Waktu terbaik pengambilan lendir
serviks adalah dua minggu setelah hari
pertama mendapat haid
• Jangan menggunakan pembasuh atau
sabun antiseptik di sekitar vagina
selama 72 jam sebelum pengambilan
contoh lendir serviks.
• Sebaiknya, tidak melakukan hubungan
seksual selama 48 jam sebelum
pengambilan.
MATERI KB
Efektifitas KB
Cara Pemilihan KB
KB metode alami

Metode Amenorrhea Laktasi (MAL)


Mekanisme
• Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif → menekan ovulasi.
• 3 syarat :
• Ibu belum haid lagi.
• ASI eksklusif dan diberikan dg sering, sepanjang siang dan malam.
• Usia bayi < 6 bulan
• Efektivitas : Jika dilakukan dg benar, resiko kehamilan <1 dari 100 ibu.
Keuntungan Khusus :
• Mendorong pola ASI yang benar
• ES : tidak ada.
KB metode alami
Metode Senggama Terputus/
Metode Kalender
Coitus interruptus
• Pria mengeluarkan penis dari
• Menghindari sanggama pada masa
vagina sebelum pria mencapai
subur.
ejakulasi
• Efektivitas : Jika dilakukan dg
• Efektivitas : Jika dilakukan dg
benar, resiko kehamilan 1-9 dari
benar, resiko kehamilan 4 dari 100
100 ibu.
ibu.
Kekurangan:
• Memerlukan perhitungan yang
Kekurangan:
cermat → sulit diterapkan
• Kurang efektif.
• pada ibu yang siklus haidnya tidak
teratur.
KB metode barier
• Menghalangi bertemunya
sperma dan sel telur
• Efektivitas: 98 %
• Mencegah penularan IMS
• Efek samping: Dapat memicu
reaksi alergi lateks, ISK , dan kap berbentuk cembung, terbuat dari
keputihan (BV, candida) lateks (karet) yang dimasukkan ke dalam
vagina sebelum berhubungan seksual
(diafragma) dan menutup serviks

• Harus sedia sebelum


berhubungan

Contraceptive Sponge
KB Hormonal
PIL KOMBINASI PIL PROGESTIN SUNTIK KOMBINASI SUNTIK PROGESTIN IMPLAN
• menekan ovulasi • Menekan sekresi •menekan ovulasi •menekan ovulasi menekan ovulasi,
• mencegah implantasi gonadotropin dan sintesis •mengentalkan lender •mengentalkan lender mengentalkan lendir
• mengentalkan lendir serviks steroid seks di ovarium serviks serviks serviks, menjadikan selaput
→ sulit dilalui oleh sperma • meningkatkan kekentalan •atrofi pada endometrium •atrofi pada endometrium rahim tipis dan atrofi, dan
• menganggu pergerakan lendir servix → implantasi terganggu → implantasi terganggu mengurangi transportasi
tuba → transportasi telur • menurunkan motilitas cilia sperma
•menghambat transportasi •menghambat transportasi
terganggu di tuba falopi
gamet oleh tuba gamet oleh tuba

(+) : Mengurangi risiko (+) (+) Mengurangi risiko kanker (+) Mengurangi risiko PID,
kanker endometrium, Dapat diminum saat endometrium dan fibroid
ovarium, PID, nyeri haid, menyusui uterus, PID, gejala
masalah perdarahan haid, endometriosis
PCOS, gejala endometriosis.
(-) : BB naik, haid jd jarang, (-) menunda haid lebih lama •(-) : BB naik, haid jd jarang, (-) : haid tidak teratur atau Perubahan pola haid (pada
sedikit, tidak teratur, pada ibu menyusui, haid sedikit, tidak teratur, memanjang dalam 3 bulan beberapa bulan pertama:
risiko DVT tidak teratur, haid risiko DVT pertama, haid jarang, tidak haid sedikit dan singkat, haid
memanjang atau sering, haid teratur atau tidak haid tidak teratur jarang, atau
jarang, atau tidak haid), sakit dalam 1 tahun tidak haid;setelah setahun:
haid sedikit dan singkat, haid
tidak teratur, dan haid
jarang), perubahan berat
badan
Metode Hormonal

Pil Dosis E/P Placebo Isi Dosis


Monofasik (21 tab) Sama 7 tablet 25mg Depo Medroksiprogesteron Asetat
Bifasik (21 tab) 2 dosis berbeda 7 tablet + 5 mg Estradiol Sipionat IM 1 bulan
50mg Noretindron Enantat + 5 mg sekali
Trifasik (21 tab) 3 dosis berbeda 7 tablet
Estradiol Valerat

Sedian monofasik :
• 21 tablet: 150 mcg levonorgestrel dan 30 mcg etinil estradiol
• 28 tablet: 150 mcg levonorgestrel dan 30 mcg etinil estradiol
Sedian trifasik tersedia dalam 3 konsentrasi obat
• Tablet 50 mcg levonorgestrel dan 30 mcg etinil estradiol
• Tablet 75 mcg levonorgestrel dan 40 mcg etinil estradiol
• Tablet 125 mcg levonorgestrel dan 30 mcg etinil estradiol
Pil dan suntikan progesteron
Isi pil progestin Jumlah tablet Merek
300 µg levonorgestrel Microval, noregeston,
35 pil
microlut
350 µg noretindron Micrinor, NOR-QD, noriday,
35 pil
norod
75 µg norgestrel 28 pil

Suntikan progestin Jumlah tablet


150mg DMPA (Depo IM di bokong/ 3
Provera) bulan
200mg Noretdron IM di bokong/ 2
Enantat bulan
Implan
• Cara Kerja
• menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks,
menjadikan selaput rahim tipis dan atrofi, dan
mengurangi transportasi sperma
• Efek Samping
• Serupa dengan hormonal pil dan suntikan
NORPLANT • Kontra Indikasi
36 mg levonorgestrel dan • Serupa dengan hormonal pil dansuntikan
lama kerjanya 5 tahun.

Jadena dan Indoplant


75 mg levonorgestrel lama 3 tahun.
AKDR
• AKDR langsung bekerja efektif segera setelah
pemasangan.
• AKDR ➔ membuat inflamasi ringan pada rahim.
• (+):
• AKDR-Cu : Tidak ada efek samping hormonal
• Dapat dilepas setiap saat atas kehendak kliennya.
• (-):
• Risiko keluar secara spontan
• Risiko ekspulsi
• Perdarahan atau spotting beberapa hari setelah
pemasangan
• Perdarahan menstruasi dapat lebih lama dan lebih
banyak
Waktu Pemasangan Post partum
Kontrasepsi Mantap

Definisi
• Menutup tuba falopii (mengikat dan
memotong atau memasang cincin),
sehingga sperma tidak dapat bertemu
dengan ovum
• Oklusi vasa deferens sehingga alur
transportasi sperma terhambat dan
proses fertilisasi tidak terjadi
• Infertilitas bersifat permanen

Efek Samping
• Nyeri pasca operasi
Kontrasepsi darurat
• Digunakan dalam 5 hari pasca Indikasi :
senggama yang tidak terlindung • Perkosaan
dengan kontrasepsi yang tepat dan • Sanggama tanpa menggunakan kontrasepsi
konsisten. • Pemakaian kontrasepsi tidak benar atau tidak
• Semakin cepat minum →semakin konsisten:
efektif 1. Sanggama terputus gagal
• Efek samping: 2. Salah hitung masa subur
3. Kondom bocor, lepas atau salah digunakan
• Mual
4. AKDR ekspulsi (terlepas)
• muntah (bila terjadi dalam 2 jam 5. Tidak minum 3 pil kombinasi atau baru
pertama sesudah minum pil mulai 3 hari
pertama atau kedua, berikan 6. Terlambat suntik DMPA >4 minggu atau
dosis ulangan) terlambat suntik NET-EN >2 minggu, atau
• perdarahan/bercak terlambat suntik kombinasi >7 hari
Jumlah
Jumlah tablet
tablet yg
Tipe Isi diminum
yg diminum 12
jam kemudian
pertama kali
Pil Progestin Khusus Kontrasepsi 1.5 mg LNG 1 0
Darurat 0.75 mg LNG 2 0
Pil Progestin 0.03 mg LNG 50 0
0.0375 mg LNG 40 0
0.075 mg norgestrel 40 0
Pil Estrogen-Progestin Khusus 0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 2 2
Kontrasepsi Darurat
Kontrasepsi Oral Kombinasi 0.02 mg EE + 0.1 mg LNG 5 5
(estrogen-progestin) 0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 4 4
0.03 mg EE + 0.15 mg LNG 4 4
0.03 mg EE + 0.125 mg LNG 2 2
0.03 mg EE + 0.3 mg norgestrel 4 4
0.05 mg EE + 0.5 mg norgestrel 2 2
Pil Ulipristal acetate Khusus 30 mg ulipristal acetate 1 0
Kontrasepsi Darurat
AKDR-Cu 1x pasang
LNG = levonorgestrel EE = etinil estradiol
Diskusi Kasus
Ny. Kim berusia 30 tahun P1A0 baru melahirkan 5 hari yang lalu dan saat
ini sedang menyusui bayinya. Pasien datang dengan keluhan payudara kiri
terasa nyeri.
1. Lengkapilah anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Diagnosis dan diagnosis banding
3. Tatalaksana
4. Edukasi
Diskusi Kasus
Ny. Green usia 36 tahun datang dengan keluhan benjolan pada vulva yang
nyeri. Benjolan awalnya tidak nyeri, namun perlahan menjadi sangat nyeri.
1. Lengkapilah anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Diagnosis dan diagnosis banding
3. Tatalaksana
4. Edukasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai