Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KASUS

KANKER SEVIKS STADIUM III A


DENGAN ANEMIA BERAT

Helmi Fahmi Fauzi


1102017104
PEMBIMBING :
dr. Djoni Nurung,Sp.OG
IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI PASIEN

• Nama : Ny. M • Nama Suami : Tn. J


• Umur : 38 tahun • Umur : 31 tahun
• Pendidikan : SD • Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga • Pekerjaan : Buruh/ serabutan
• Agama : Islam • Agama : Islam
• Suku : Betawi • Suku : Sunda
• Status : Sudah Menikah • Alamat : Kalideres
• Goldar : O (+)
• Alamat : Kalideres
• No. RM : 236xxx
• Tanggal Masuk RS : 26 Agustus 2022
Autoanamnesis
{26/08/2022}
Pukul 10.30 WIB di ruang VK

Keluhan utama Keluhan tambahan


Keluar darah banyak dari jalan lahir Perut bagian bawah sakit, lemas,
sejak ± 1 hari SMRS. pusing, nafsu makan menurun.
Riwayat Penyakit Sekarang
± 𝟖 Bulan yang lalu : RS 4 hari à tidak ±𝟒bulan yang lalu
Sering keputihan, kental, Keluhan serupa + lemas dan ü Terakhir kali
dilakukan tindakan
berwarna putih, kadang penurunan nafsu makan berhubungan sexual
lebih lanjut, hanya ± 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 yang lalu
bercampur darah dan untuk menghentikan

à
ü Riwayat sakit saat
berbau busuk, keluar darah pendarahan Dilakukan Pap Smear (hasilnya berhubungan (+)
dari vagina (±4-6 pembalut) (Transfusi 2 labu) tidak ingat) ü Vaksinasi HPV (-)

± 1 hari SMRS :
±5 bulan yang lalu
(RSUD Kab. Bekasi)
Keluar darah dan gumpalan dari
Pendarahan dari jalan lahir (pembalut 4-
vagina, merah gelap, bau busuk, ganti
6x/hari), perut bagian bawah sakit, lemas,
pembalut 3-4 x/hari, nyeri perut
pusing, nafsu makan menurun, darah
bagian bawah
menggumpal , keluar darah pasca senggama
Autoanamnesis
{26/08/2022}
RIWAYAT RIWAYAT
PENYAKIT DAHULU PENYAKIT KELUARGA
ü Penyakit serupa sejak ± 8 bulan yang lalu, ✗ Penyakit serupa
hilang timbul dan berlangsung hingga sekarang ✗ Keganasan
ü Riwayat operasi kehamilan ektopik pada tahun ✗ IMS
2017 ✗ Hipertensi
✗ Hipertensi ✗ DM
✗ DM ✗ Jantung
✗ Jantung ✗ Paru
✗ Paru ✗ Ginjal
✗ IMS ✗ Riwayat alergi
✗ Riwayat alergi

RIWAYAT RIWAYAT
PENGOBATAN KEBIASAAN
◎ Pasien pernah berobat ke RS dengan keluhan ◎ Makan 3x sehari à Nasi , sayuran (asem,
serupa ±8 bulan yang lalu dan mendapat lodeh, sop), ikan asin dan bakar. Jarang
transfusi sebanyak 2 labu. (ikan, ayam, telur)
◎ Pernah melakukan Test Pap Smear (hasilnya ◎ Suami pasien perokok (3 bungkus
lupa) perhari)
✗ Merokok
✗ Alkohol/Obat terlarang
RIWAYAT MENSTRUASI RIWAYAT PERNIKAHAN
◎ HPHT :- Menikah 2 kali :
◎ Menarche : 14 tahun ◎ 1999, selama ±19 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 à 2 anak
R ◎ Siklus Haid : Teratur (setiap 28 hari sekali) perempuan dan laki-laki à 2017
bercerai
◎ Lamanya Haid : 3-7 hari ◎ 2021 à belum dikaruniai anak
I ◎ Banyaknya : 2-4 pembalut/hari
◎ Keluhan saat Haid : Tidak ada
W RIWAYAT OBSTETRI (Suami pertama)

A No
Tahun
Partus
Tempat
Partus
Usia
Kehamilan
Jenis
Persalinan
Penolong Penyulit
JK
Anak

BB PB
Nifas
Keadaan

Anak
Tidak Ada
Y 1. 2004 Rumah > 37 minggu Normal Paraji - P 3000gr 50cm
Kelainan
Tidak Ada
Seha

2 2003 Rumah > 37 Minggu Normal Paraji - L 2900gr - Sehat


A 3 2017 - - Abortus Dokter KET - - -
Kelainan

- Meninggal

T RIWAYAT KONTRASEPSI
◎ Pernah menggunakan KB 3 bulan sekali à selama 4 tahun (E.S : Peningkatan BB)
Keadaan Umum
STATUS
Tekanan Darah
Tampak sakit sedang
Kesadaran 110/72 mmHg
GENERALIS
Compos mentis
(E4V5M6)

Nadi Pernapasan
76 x/menit, 20 x/menit,
teraba kuat, takipneu (-),
teratur kusmaul (-)

Suhu SpO2 BB : 65kg


TB : 155 cm

36,5° C 98% RA IMT : 28,8


(obesitas)
STATUS GENERALIS
normocephal Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-),
RCL/RCTL (+/+),
Mulut : Bibir pucat (+), mukosa basah

Perbesaran kelenjar KGB (-)


Trachea tidak deviasi

Retraksi sela iga (-), simetris


Inspkesi : Pergerakan dinding dada kanan = kiri, sikatrik (-)
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara vesikuler +/+ , wheezing -/-, Ronki -/-

Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak


Palpasi : Iktus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : Bunyi jantung I-II interval normal, reguler, murmur(-), gallop(-)
STATUS GENERALIS

Abdomen datar, supel


Nyeri tekan (+) daerah iliaca dextra-
sinistra serta hipogastric

Lihat status Ginekologi

Arteri dorsalis pedis teraba kuat


Capillary Refill Time < 2 detik
Edema (-), Akral dingin (-)
Pembesaran KGB Inguinal (-)
STATUS GINEKOLOGI

Pemeriksaan Vaginal toucher


Tidak dilakukan à Ps dalam Pemeriksaan luar
pendarahan Genitalia Eksterna :
Rambut pubis (+),
hematoma (-), flux (-), fluor
(-), massa (-), ulkus (-),
V/V : tidak ada kelainan,
terlihat darah dari vagina
(merah gelap)
Inspekulo : Porsio tampak masa
berbentuk tidak beraturan, ukuran
± 2𝑐𝑚, permukaan berbenjol-benjol (+),
rapuh dan mudah berdarah (+),
perdarahan merah gelap, vol ±20 𝑐𝑐,
berbau busuk
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan (26/08/2022)

Hasil Satuan Nilai rujukan


Hematologi
Kimia Klinik
Hemoglobin 6,6 (LL) g/dL 12.0 – 16,0
SGOT 20 U/L < 32
Hematokrit 21 (L) % 38,0 – 47,0 SGPT 9 U/L < 31
Eritrosit 2,72 (L) 106/uL 4,20 – 5,40 Ureum Kreatinin
MCV 78 (L) fL 80 – 96 Ureum 12 (L) mg/dL 15 – 40
MCH 24 (L) pg/mL 28 – 33
Kreatinin 0.8 mg/dL 0,51 – 0,95
MCHC 31(L) g/dL 33 – 36
Trombosit 348 103/uL 150 – 450 eGFR 93.8 mL/min/1 > 60
Leukosit 18.0 (H) 103/uL 5,0 – 10,0 ,72 m2
Basofil 0 % 0,0 – 1,0 Glukosa Sewaktu 151 mg/dL 80 – 170
Eosinofil 0 (L) % 1,0 – 6,0
Golongan darah O (+)
Neutrofil 90 (H) % 50 – 70
Serologi
Limfosit 8 (L) % 20 – 40
HIV reagen 1 Non reaktif Non reaktif
NLR 11.25 (H) ≤ 5,80
HbsAg Non reaktif Non reaktif
LED 19 (H) mm/jam < 15
Hasil Satuan Normal
Urin Lengkap

Makroskopis
Warna Kuning Kuning
Kekeruhan Agak keruh Jernih
Kimia Urin
pH 5.0 4.6 – 8.0
Berat jenis 1.025 1.001 –
1.035
Glukosa (urin) (-) Negatif (-) Negatif
Pemeriksaan (28/08/2022)
Protein urin Positif 1 Mg/dL (-) Negatif Hasil Satuan Nilai rujukan
Urobilinogen 0.2 EU/dL < 1.0 Hematologi
Darah Samar (urin) Positif 1 (-) Negatif Hemoglobin 8.7 (L) g/dL 12.5 – 16,0
Bilirubin (-) Negatif (-) Negatif Hematokrit 26 (L) % 38,0 – 47,0
Nitrit (-) Negatif (-) Negatif Eritrosit 3.16 (L) 106/uL 4,20 – 5,40
Keton (-) Negatif (-) Negatif Trombosit 255 103/uL 150 – 450
Leukosit Esterase (-) Negatif (-) Negatif Leukosit 11.5 (H) 103/uL 5,0 – 10,0
Sedimen
Eritrosit 5–6 /LPB <5
Leukosit 1–2 /LPB <5
Sel epitel Positif 1 /LPB 1+
Kristal Negatif
Silinder Negatif
Bakteria (-) Negatif (-) Negatif
PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN

Biopsi jaringan USG abdomen CT-Scan


serviks
RESUME
Pasien Ny. M, usia 38 tahun datang dengan keluhan keluar darah dari jalan sejak ± 1 hari SMRS, berwarna merah
gelap, terkadang keluar bersama gumpalan darah, bau tidak sedap, dan keluar terus-menerus hingga mengganti
pembalut 4-6 kali perhari. Terdapat lemas, pusing, nyeri perut bagian bawah menjalar ke panggul hingga ke punggung
dan nafsu makan menurun. Pertama kali pasien merasakan keluhan tersebut sejak ± 8 bulan SMRS, memberat sejak 4
bulan SMRS. Pasien pernah dirawat di RS dengan keluhan serupa sejak ± 8 bulan yang lalu dan mendapatkan transfusi
darah 2 labu. Riwayat keputihan (+) warna putih, kental bau tidak sedap. Riwayat KB (+).
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/72 mmHg, nadi 76 x/menit, napas 24 x/menit, suhu 36,5 C,
SpO2 98 % dengan RA. Status generalis terdapat konjungtiva pucat. Status ginekologi, pemeriksaan luar : abdomen
datar, supel, simetris, fundus uteri tidak teraba, nyeri tekan (+) di daerah iliaca dextra-sinistra serta hipogastrik. V/V tidak
ada kelainan, terlihat darah keluar dari vagina berwarna merah gelap. Pemeriksaan Dalam : VT tidak dilakukan, inspekulo
: porsio tampak massa berbentuk tidak beraturan dengan ukuran ± 2 cm, permukaan berbenjol-benjol terbatas di serviks,
rapuh dan mudah berdarah, darah (+) berwarna merah gelap, volume ± 20 cc, berbau busuk.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia berat (Hb : 6,6 g/dL), hematocrit menurun, leukositosis,
neutrofilia, limfositopenia, LED meningkat, ureum kreatinin menurun.
DIAGNOSIS

01 Kanker Serviks Stadium III A


DIAGNOSIS + Anemia Berat
RENCANA PENATALAKSANAAN
01 MEDIKAMENTOSA 02 NON-MEDIKAMENTOSA

IVFD RL 20tpm Observasi KU, TTV

Transfusi PRC s.d HB > 10 g/dL Observasi pendarahan

Inj. As. Traneksamat 2x1 amp Cek laboratorium

P.O Cefadroxil 3x500 mg Rujuk Sp.OG onkologi

P.O Sulfas ferrous 2x1 mg 03 EDUKASI

P.O Paracetamol 3x500 mg Nutrisi, diet dan


personal hygiene
PROGNOSIS
q Quo ad vitam : dubia ad malam
q Quo ad sanactionam : dubia ad malam
q Quo ad functionam : dubia ad malam
FOLLOW-UP
Tanggal Asesmen Medis Rawat Inap Instruksi
29/08/22 S/ lemas, masih keluar darah dari vagina, tetapi sudah berkurang jumlahnya. Sakit P/
pada perut bagian bawah minimal dan pusing - Infus RL 20 tpm
O/ - Transfusi PRC s.d Hb ≥10
Keadaan umum: TSS g/dL
Kesadaran: komposmentis - Inj. Asam traneksamat 2 x
Suhu : 36,5oC 1 amp
TD : 110/80 mmHg - P.O Cefadroxil 3 x 500
Nadi : 86 x/menit mg
Mata : CA +/+ - P.O Sulfas ferrous 2 x 1
Abdomen: mg
Inspeksi: perut datar, simetris, tidak ada pembesaran - P.O Paracetamol 3 x 500
Palpasi: supel, nyeri tekan minimal (+) mg
Perkusi: Tymphani - Sudah dilakukan biopsy
Auskultasi: BU (+) dan menunggu hasil
Ekstremitas : Pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Ginekologi Pemeriksaan Luar : Fundus uteri tidak teraba, nyeri tekan
(+), tanda cairan bebas (-), massa (-)
V/V: Tidak ada kelainan, darah (+)
Laboratorium
Hb : 8,7 (post transfusi 4 labu)
A/ Kanker Serviks Stadium III A + Anemia sedang
KANKER SERVIKS
PENDAHULUAN
• Kanker serviks merupakan suatu proses neoplasma atau keganasan pada leher rahim
(serviks) yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV).
• Kanker serviks menempati peringkat ke-2 kanker pada wanita di seluruh dunia.
• Faktor resiko : hubungan seksual usia dini, berganti-ganti pasangan.
• Ko-faktor yang memungkinkan infeksi HPV berisiko menjadi kanker serviks : pasien
HIV, jumlah paritas banyak, merokok, ko-infeksi dengan PMS lainnya.
ANATOMI DAN HISTOLOGI
Serviks 1/3 bagian bawah uterus.
Terdiri dari (ektoserviks) dan
(endoserviks).
Letak keganasan diantara kedua zona
tersemut (SCJ) -> berubah seiring
pubertas, hamil, monopause dan
hormon.

ZONA TRANSFORMASI
Area yang terjadi perubahan fisiolgis antara
sel-sel squamosa dan epitel kolumnar

WHO.2014.Comprehensive Cervical Cancer Control Second Edition.


Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/349/2018 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kanker Serviks.
Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2018.
DEFINISI
• Kanker serviks adalah keganasan pada serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV grup
onkogenik risiko tinggi (HPV 16 & 18).
• Kanker dapat berasal dari mukosa permukaan serviks atau dari dalam kanal serviks
(endoserviks).
• Menyebar ke KGB regional dan melalui peredaran darah menuju organ jauh.

> 95% kanker serviks adalah tipe


epithelial jenis karsinoma sel
skuamosa dan adenokarsinoma

Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik
Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
EPIDEMIOLOGI
Kanker serviks adalah keganasan tersering kedua pada wanita di seluruh dunia,
dan tetap menjadi penyebab utama kematian terkait kanker bagi wanita di
negara berkembang

USA : Kanker serviks relatif


jarang terjadi

GLOBOCAN 2018, urutan ke-7 secara global,


200 rb kematian, 46 rb usia (15-49 tahun)
🇺🇸
DEPKES RI kanker serviks urutan ke-2 dari 🇮🇩
10, 90-100 kasus per 100.000 penduduk
dan terjadi 40 ribu/thn kasus .

Boardman CH. Cervical Cancer. America. Medscape.2021. [online]: https://emedicine.medscape.com/article/253513-overview


Pelayanan Onkologi Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Panduan Praktik Klinis Kanker Serviks. 2018.
ETIOLOGI
Penyebab kanker serviks diketahui adalah virus HPV (Human Papilloma Virus) sub tipe onkogenik,
ada 15 tipe yang merupakan onkogenik. HPV subtipe 16 dan 18 ditemukan berada pada lebih
dari 70% kanker serviks.

Tipe low-risk Tipe high-risk


Mengarah ke tumor jinak, Mengarah ke ganas, antara lain
meskipun bisa menjadi kanker, tipe 16, 18, 31, 33, 34, 35, 39,
antara lain tipe 6, 11, 42, 43, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 66, 68
44, 54, 61, 70, 72, dan 81 dan 82.

Berek and Novak’s Gynecology 15th Ed. Cervical and Vaginal Cancer. 2012. USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Pedoman nasional pelayanan Kedokteran Kanker Serviks.Jakarta: Komite Penanggulangan Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup /PNPKServiks.pdf
FAKTOR RESIKO

Infeksi & imunosupresif berganti - ganti Menikah muda (hubungan Multiparitas


(HPV, HIV, Clamidia) pasangan seksual seksual < 16 thn)

Merokok Sosial ekonomi rendah Obesitas

American Cancer Society.2020.Cervical Cancer Cause, Risk factor and Preventions.[Online]: https://www.cancer.org/cancer/cervical-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html Berek and Novak’s Gynecology 15th
Ed. Cervical and Vaginal Cancer. 2012. USA: Lippincott Williams & Wilkins. Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan
Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
KLASIFIKASI

Bhatla. N et all, 2019. Revised FIGO staging for carcinoma of the cervix uteri. Int J Gynecol Obstet 2019; 145: 129–135. https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/ftr/10.1002/ijgo.12749
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Pedoman nasional pelayanan Kedokteran Kanker Serviks.Jakarta: Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
PATOGENESIS

American Cancer Society.2020.Cervical Cancer Cause, Risk factor and Preventions.


PATOGENESIS

American Cancer Society.2020.Cervical Cancer Cause, Risk factor and Preventions.


Keputihan
(kadang
bau busuk)
MANIFESTASI KLINIS
Perdarahan
pervaginam Stadium Lanjut
abnormal
• Nyeri perut bagian bawah
• Nyeri panggul & punggung
• Penurunan BB
• Penurunan output urin (dari obstruksi
Anemia ureter, atau gagal ginjal)
• Kebocoran urin atau feses melalui
vagina (karena fistula)
• Pembengkakan tungkai bawah
• Sesak napas (karena anemia, metastasis
Post coital atau efusi paru)
bleeding

American Cancer Society.2020.Cervical Cancer Cause, Risk factor and Preventions.[Online]: https://www.cancer.org/cancer/cervical-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html
WHO. Cervical cancer screening and management of cervical precancers. Training of health staff in VIA, HPV detection test and cryotherapy. WHO 2017
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Pedoman nasional pelayanan Kedokteran Kanker Serviks.Jakarta: Komite Penanggulangan Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup /PNPKServiks.pdf
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Stadium awal
• Biasanya belum spesifik, Sebagian besar mengeluh keputihan berulang
berbau dan bercampur darah. Selain itu, perdarahan sesudah
bersenggama ataupun perdarahan abnormal.

Stadium Lanjut
• perdarahan spontan dan nyeri panggul; bahkan menjalar ke pinggul dan
paha bahkan nyeri berkemih, kencing berdarah dan perdarahan dari
dubur. Metastasis ke KGB inguinal -> edema tungkai bawah

PEMERIKSAAN FISIK
- Pemeriksaan KGB (evaluasi)
- Pada inspeksi. tampilan serviks bisa menjadi abnormal, dengan erosi
yang parah, ulkus, atau massa berbenjol-benjol. Serviks biasanya
mengeras dan membesar. Pemeriksaan rectal untuk konfirmasi karsinoma
endoserviks
- Pelvis bimanual -> metastasis pelvis / parametrial. Hepar ->
hepatomegali, paru -> efusi pleura.

Berek and Novak’s Gynecology 15th Ed. Cervical and Vaginal Cancer. 2012. USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Boardman CH. Cervical Cancer. America. Medscape.2021. [online]: https://emedicine.medscape.com/article/253513-overview
Human Papillomavirus In 2019: An Update On Cervical Cancer Prevention And Screening Guidelines, Cleveland Clinic Journal Of Medicine, March 2019
Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Radiologi untuk
Laboratorium Diagnostik
menentukan stadium kanker

• Rontgen thoraks → metastasi • Biopsi & PA →


• Darah rutin/Tepi paru
• BNO-IVP → keadaan saluran gold standard
• Fungsi ginjal kemih • Kolposkopi
• Fungsi hati • USG/SC/MRI abdomen →
metastasis ke intraabdomen • Pap smear, IVA
• Bone scan → metastasis tulang
• PET scan + radiofarmaka FDG →
test, tes DNA HPV
kelenjar limfe dicurigai → Skrining.

Berek and Novak’s Gynecology 15th Ed. Cervical and Vaginal Cancer. 2012. USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Boardman CH. Cervical Cancer. America. Medscape.2021. [online]: https://emedicine.medscape.com/article/253513-overview
Human Papillomavirus In 2019: An Update On Cervical Cancer Prevention And Screening Guidelines, Cleveland Clinic Journal Of Medicine, March 2019
Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
PAP-SMEAR

Berek and Novak’s Gynecology 15th Ed. Cervical and Vaginal Cancer. 2012. USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Boardman CH. Cervical Cancer. America. Medscape.2021. [online]: https://emedicine.medscape.com/article/253513-overview
Human Papillomavirus In 2019: An Update On Cervical Cancer Prevention And Screening Guidelines, Cleveland Clinic Journal Of Medicine, March 2019
Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
IVA TEST
• Skrining yang dilakukan dengan memulas serviks menggunakan asam asetat 3–5%
dan kemudian diinspeksi secara kasat mata.
• Hasil positif bila serviks berubah warna menjadi timbul plak putih → lesi pra-kanker
• Hasil negative tidak ada perubahan warna

Berek and Novak’s Gynecology 15th Ed. Cervical and Vaginal Cancer. 2012. USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Boardman CH. Cervical Cancer. America. Medscape.2021. [online]: https://emedicine.medscape.com/article/253513-overview
Human Papillomavirus In 2019: An Update On Cervical Cancer Prevention And Screening Guidelines, Cleveland Clinic Journal Of Medicine, March 2019
Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Rekomendasi skrining serviks (ACOG / American College of
Obstetricians and Gynecologist)

JENIS PEMERIKSAAN DAN USIA FREKUENSI

Pap smear untuk wanita > 20 Tahun Setiap 1-3 tahun sekali

Pemeriksaan HPV DNA untuk wanita > 30 tahun Setiap 1-3 tahun sekali

Pemeriksaan co testing Pap smear + HPV DNA Setiap 1-3 tahun sekali
untuk wanita > 30 tahun

IVA untuk wanita > 20 tahun Setiap 1-3 tahun sekali

Berek and Novak’s Gynecology 15th Ed. Cervical and Vaginal Cancer. 2012. USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Boardman CH. Cervical Cancer. America. Medscape.2021. [online]: https://emedicine.medscape.com/article/253513-overview
Human Papillomavirus In 2019: An Update On Cervical Cancer Prevention And Screening Guidelines, Cleveland Clinic Journal Of Medicine, March 2019
Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
DIAGNOSIS BANDING
▪ Adenokarsinoma endometrial

▪ Chlamydia trachomatis

▪ IMS (Kondiloma akuminata, tuberkulosis serviks, sifilis,

granuloma inguinale)

Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan
Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
PENATALAKSANAAN

Krioterapi Elektrokauter

Lesi
Prakanker
Cone Biopsy,
CO2 Laser Punch Biopsy

Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Kampono, N. Kanker Serviks dalam Ilmu Kandungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo. 2014.) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Pedoman nasional pelayanan Kedokteran Kanker Serviks.Jakarta: Komite
Penanggulangan Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup /PNPKServiks.pdf Pelayanan Onkologi Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Panduan Praktik Klinis Kanker Serviks. 2018.
Krioterapi Elektrokauter

cara mendinginkan (freezing) bagian eksisi Loopdiathermy terhadap


yang sakit sampai dengan suhu -200 C jaringan lesi prakanker pada zona
selama 6 menit (teknik Freeze-thaw- transformasi.
freeze) dengan menggunakan gas
N2O atau CO2.

CO2 Laser
muatan listrik yang berisi campuran gas
helium, nitrogen dan gas CO2 yang
menimbulkan sinar laser dengan gelombang
10,6 u. Lapisan paling luar dari mukosa
serviks menguap, sedangkan jaringan yang
mengalami nekrotik terletak di bawahnya.

Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Kampono, N. Kanker Serviks dalam Ilmu Kandungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo. 2014.) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Pedoman nasional pelayanan Kedokteran Kanker Serviks.Jakarta: Komite
Penanggulangan Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup /PNPKServiks.pdf Pelayanan Onkologi Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Panduan Praktik Klinis Kanker Serviks. 2018.
Konisasi (std. 0) Punch Biopsi

Loop electrosurgical
excision procedure (LEEP)

Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Kampono, N. Kanker Serviks dalam Ilmu Kandungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo. 2014.) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Pedoman nasional pelayanan Kedokteran Kanker Serviks.Jakarta: Komite
Penanggulangan Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup /PNPKServiks.pdf Pelayanan Onkologi Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Panduan Praktik Klinis Kanker Serviks. 2018.
PENATALAKSANAAN
Kanker Serviks Invasif

Operasi Radioterapi Kemoradiasi

Stadium IA-IIA
Histerektomi Stadium IIB-IVB
Radikal/Radioterapi

Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Kampono, N. Kanker Serviks dalam Ilmu Kandungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo. 2014.) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Pedoman nasional pelayanan Kedokteran Kanker Serviks.Jakarta: Komite
Penanggulangan Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup /PNPKServiks.pdf Pelayanan Onkologi Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Panduan Praktik Klinis Kanker Serviks. 2018.
Trakelektomi radikal
(radical trachelectomy) Histerektomi

Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Kampono, N. Kanker Serviks dalam Ilmu Kandungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo. 2014.) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Pedoman nasional pelayanan Kedokteran Kanker Serviks.Jakarta: Komite
Penanggulangan Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup /PNPKServiks.pdf Pelayanan Onkologi Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Panduan Praktik Klinis Kanker Serviks. 2018.
Kemoterapi Radioterapi
Membunuh & menghambat perkembangannya. Penambahan Cisplatin selama radioterapi
Contoh : CAP (Cyclophopamide Adremycin whole pelvic dapat memperbaiki kesintasan
Platamin), PVB (Platamin Veble Bleomycin) dan hidup 30% sampai 50%.
lain – lain. • Teleterapi dengan radioterapi tohole
• Terapi awal + radiasi (IIA, IIB, IIIA, IIIB dan pebic dosis 180 - 200 cGy per hari
IVA) → cisplastin, flurouracil selama 5 minggu
• Stadium IVB / rekuren → mitomycin. • Brakiterapi dosis total ke titik A 8500
pacitaxel, ifosamide.topotecan cGy dan 6500 cGy ke titik B

Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Kampono, N. Kanker Serviks dalam Ilmu Kandungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo. 2014.) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Pedoman nasional pelayanan Kedokteran Kanker Serviks.Jakarta: Komite
Penanggulangan Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup /PNPKServiks.pdf Pelayanan Onkologi Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Panduan Praktik Klinis Kanker Serviks. 2018.
Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Kampono, N. Kanker
Serviks dalam Ilmu Kandungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo. 2014.) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Pedoman nasional pelayanan Kedokteran Kanker Serviks.Jakarta: Komite enanggulangan
Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup /PNPKServiks.pdf Pelayanan Onkologi Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Panduan Praktik Klinis Kanker Serviks. 2018.
Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Kampono, N. Kanker Serviks dalam Ilmu Kandungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo. 2014.) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Pedoman nasional pelayanan Kedokteran Kanker Serviks.Jakarta: Komite
Penanggulangan Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup /PNPKServiks.pdf Pelayanan Onkologi Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Panduan Praktik Klinis Kanker Serviks. 2018.
Terapi paliatif
▪ Nyeri ringan (VAS 1-4) : obat yang dianjurkan antara lain Asetaminofen,
OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid)

▪ Nyeri sedang (VAS 5-6) : obat kelompok pertama ditambah kelompok


opioid ringan seperti kodein dan tramadol

▪ Nyeri berat (VAS 7-10) : obat yang dianjurkan adalah kelompok opioid kuat
seperti morfin dan fentanil

Indonesian Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Kampono, N. Kanker Serviks dalam Ilmu Kandungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo. 2014.) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Pedoman nasional pelayanan Kedokteran Kanker Serviks.Jakarta: Komite
Penanggulangan Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup /PNPKServiks.pdf Pelayanan Onkologi Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Panduan Praktik Klinis Kanker Serviks. 2018.
pencegahan
1. Menghindari faktor-faktor
risiko
2. Vaksinasi
• Mulai usia 10-55 tahun
• Jadwal pemberian : 0, 1, 6
bulan (Bivalent); 0, 2, 6
bulan (Quadrivalent)
• Cara pemberian IM
(Deltoid)

Vaksin Cervarix® Vaksin Gardasil®

Zhang S, et all.2020. Cervical cancer: Epidemiology, risk factors and screening.China: Chinese Journal of Cancer Research. [online]: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7797226/). Indonesian
Society of Gynecologic Oncology. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Serviks HOGI. 2018.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
PROGNOSIS
Kelangsungan hidup 5 tahun
Faktor-faktor yang
bergantung stadium
menentukan prognosis
• Stadium I – 90%
1. Umur penderita
• Stadium II - 60-80%
2. Keadaan umum
• Stadium III –sekitar 50%
3. Tingkat klinik keganasan
• Stadium IV – < 30% Angka kesintaan 5
4. Ciri-ciri histologik sel tumor tahun
5. Tenaga kesehatan
6. Sarana pengobatan yang ada • Stadium 0 : 93%
• Staduim I : 93%
• Stadium IA : 80%
• Stadium II A : 63%
• Stadium II B : 58%
• Stadium III A : 35%
• Stadium III B : 32%
• Stadium IV A : 16%
• Stadium IV B : 15%

Sarwono.2016.Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT Bina Pustaka


Boardman CH. Cervical Cancer. America. Medscape.2021. [online]: https://emedicine.medscape.com/article/253513-overview
Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?

TEORI PASIEN

Anamnesis
Anamnesis : Faktor risiko : Perokok pasif (suami pasien),
Faktor Risiko : Aktivitas seksual pada usia muda, sosial sering mengkonsumsi makanan yang dibakar,
ekonomi rendah, menopause, multiparitas, gaya hidup riwayat P2A1 (multiparitas), berasal dari
yang sering mengkonsumsi makanan instan & karsinogenik. golongan sosial ekonomi rendah (keduanya
lulusan SD dan tinggal di kampung)
Gejala Klinis :
• Pada stadium awal biasanya belum ditemukan gejala
khas.
• Gejala awal : keputihan, (kadang disertai bercak
perdarahan), perdarahan pervaginam, post coital Gejala klinis :
bleeding
• Pada stadium lanjut : Keputihan berbau busuk, nyeri Keluar darah dari vagina berulang, gumpalan
perut bawah, panggul, pinggang, punggung, nyeri darah (+), lemas (+), riwayat keputihan (+), bau
saat BAK & BAB, sering berkemih, edema tungkai busuk, nyeri perut bawah, panggul hingga
unilateral, anemia (akibat perdarahan berulang) punggung,anemia, post coital bleeding .

(Berek and Novak’s Gynecology 15th Ed. Cervical and Vaginal Cancer, 2012
Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?
TEORI
Pemeriksaan Fisik PASIEN
Pada pasien dengan stadium dini kanker serviks, pemeriksaan
fisik dapat normal dan tidak memiliki gejala selama berbulan- Pemeriksaan fisik :
bulan. Seiring berkembangnya penyakit, dapat ditemui : tekanan darah 110/72 mmHg, nadi 76 x/mnt,
- Anemia (pucat), lemas napas 24 x/menit, suhu 36,5 oC, SpO2 98% RA.
- Pembesaran nodus limfe supraklavikular atau limfadenopati Status generalis terdapat konjungtiva pucat, akral
inguinal sedikit dingin. Status ginekologi, pemeriksaan luar
- Redupnya suara napas pada auskultasi : abdomen datar, lemas, simetris, fundus uteri
- Asites tidak teraba, nyeri tekan (+) daerah hipogastrik
- Edema ekstremitas bawah dan iliaca kanan dan kiri, tanda cairan bebas (-),
pembesaran KGB inguinal (-). V/V Tidak ada
kelainan, terlihat darah keluar dari vagina
berwarna merah kecoklatan
Pemeriksaan Ginekologi
Inspekulo :
Lesi pada porsio dan serviks dapat tampak sebagai Pemeriksaan Dalam Inspekulo :
pertumbuhan eksofitik ataupun endofitik, sebagai massa Porsio tampak massa berbentuk tidak beraturan
polipoid, jaringan papilaris, serviks dengan barrel shape, dengan ukuran ± 2 cm, permukaan berbenjol-
sebagai massa granular atau ulserasi serviks ataupun benjol terbatas di serviks dan 1/3 distal vagina,
sebagai jaringan nekrotik. rapuh dan mudah berdarah, darah (+) berwarna
Penebalan dan pembesaran serviks, permukaan bernodul- merah gelap, volume ± 20 cc, berbau busuk.
nodul
Cairan yang cair, purulen ataupun darah dapat ditemui.

(Ilmu Kandungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo, 2014)


Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?

TEORI

PASIEN

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Penunjang :


ü Darah : anemia Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan
ü Tes Pap Smear anemia ↓ berat (6,6 g/dL), hematocrit ↓. Tes pap smear
ü Biopsi à diagnosis pasti karsinoma serviks sudah dilakukan namun pasien lupa hasilnya. Biopsy
ü Foto thorax, tulang belakang, IVP, barium enema, CT dan pemeriksaan penunjang lainnya belum dilakukan
Scan à melihat perluasan penyakit
ü Pemeriksaan hematologi à menilai fungsi organ dan
menentukan jenis terapi

(PPK Kanker Serviks RSCM, 2018)

(Ilmu Kandungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo, 2014)


Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat?

TEORI
Penatalaksanaan :

Tatalaksana bergantung pada stadium kanker


serviks :
Stadium I – IIA : Pembedahan radikal/radiasi PASIEN
Stadium IIB – IV : Kemoradiasi

Perbaikan keadaan umum pasien,


menghentikan perdarahan, mengatasi
anemia.
IVFD RL 20 tpm
Transfusi PRC s.d Hb ≥10 g/dL
Inj. Asam traneksamat 2 x 1 amp
P.O Cefadroxil 3 x 500 mg
P.O Sulfas ferrous 2 x 1 mg
P.O Paracetamol 3 x 500 mg
Sudah dilakukan biopsy dan menunggu hasil

(Berek and Novak’s Gynecology 15th Ed. Cervical and Vaginal Cancer, 2012
Bagaimanakah prognosis pada pasien ini?

Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad


malam baik Quo ad vitam, Quo ad
functionam, maupun Quo ad sanactionam
karena penyakit pasien sudah memasuki
stadium lanjut yaitu stadium IIIA. Hal tersebut berdasarkan AJCC tahun 2010
bahwa angka kelangsungan hidup 5 pada
stadium IIIA adalah sebesar 35% serta setelah
terapi dan tindakan yang dilakukan, tidak ada
kemungkinan fungsi organ kembali seperti
semula

Padjajaran, Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas. Kista Ovarium. Panduan Praktik Klinis Obstetri & Ginekologi. Bandung : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Padjajaran, 2015.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai