Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS NY.

K
DENGAN DIAGNOSA PROLAPS UTERI GRADE III
DI RUANG GINEKOLOGI RSUD AL IHSAN KOTA BANDUNG

I. PENGKAJIAN
A. Identitas klien
Nama : Ny. K
Umur : 59 Th
Suku/Kebangsaan : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa Medis : Prolaps Uteri Grade III

Penanggung jawab
Nama suami : Tn. U
Umur : 60 Th
Suku/Kebangsaan : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Harian Lepas

B. Status Kesehatan
1. Datang pada tanggal : 21 November 2022
2. Tanggal pengkajian : 21 November 2022
3. Alasan kunjungan ini : Terdapat Benjolan
4. Keluhan Utama : Benjolan di jalan lahir.
5. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan dengan keluhan terdapat benjolan di jalan lahir yang sudah
dialami kira-kira 1 tahun ini. Awalnya benjolan tersebut masih kecil, lama
kelamaan membesar. Benjolan ini bersifat hilang timbul, timbul di saat pasien
bekerja dan menghilang disaat pasien tidur atau duduk. Ada rasa nyeri perut saat
berjalan, tapi tidak menyebar, nyeri bersifat perih. Gangguan buang air kecil dan
air besar tidak ada. Keluar darah dari jalan lahir tidak ada.
6. Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi sejak 4 tahun yang lalu minum obat Amlodipin 10 mg secara rutin.
Penyakit jantung, hati, paru, kolesterol, diabetes melitus, asam urat disangkal
pasien.

7. Riwayat kehamilan, persalinan


No Tgl/ Thn Tempat Jenis Usia Penolong Penyulit Anak
Persalinan Persalinan Persalinan Kehamilan Persalinan TB/ Umur JK
BB
1 1970 Paraji Spontan 9 bulan Paraji Tidak Ada 3,3 50 th L
kg
2 1973 Paraji Spontan 8 bulan Paraji Tidak Ada 2,6 49 th L
kg
3 1984 Paraji Spontan 8 bulan Paraji Tidak Ada 2,3 38 th L
kg
4 1996 Paraji Spontan 9 bulan Paraji Tidak Ada 3,0 26 th P
kg
5 1998 Paraji Spontan 9 bulan Paraji Tidak Ada 2,8 24 th L
kg
6 2001 Bidan Spontan 9 bulan Bidan Tidak Ada 2,8 21 Th P
Kg

8. Riwayat menstruasi
 Haid pertama : Umur 12 Tahun
 Siklus : Normal, Teratur
 Banyaknya : 3-4 pembalut/hari dalam frekuensi penuh
 Dismenorrhoe : Tidak
 Teratur/tidak : Teratur
 Lamanya : 5-7 hari
 Sifat darah : Cair, warna merah terang
 Keputihan : Ada keputihan berwarna putih bening dan normal, tidak
ada keluhan gatal maupun lainnya
9. Kontrasepsi yang pernah digunakan
Menggunakan KB pil
10. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi
11. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan keluarganya memiliki riwayat penyakit hipertensi
12. Riwayat social
Pasien dapat berinteraksi baik dengan lingkungan sekitar

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
 Kesadaran : CM (Composmentis)
 TTV
TD : 142/85 mmHg
N : 83x/menit
R : 20x/menit
S : 36,50C
 Tinggi Badan : 152 cm
 Berat badan : 50 kg
2. Kepala
 Rambut : Keadaan rambut bersih, warna rambut hitam, tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri tekan
 Muka : Tampak pucat
 Mata : Konjungtiva anemis, sklera ikterik, penglihatan baik
 Telinga : Telinga simetris, keadaan bersih, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan
 Hidung : Bentuk simetris keadaan hidung bersih
 Mulut dan gigi: Keadaan mulut bersih tidak ada carries
3. Leher
 JVP : Tidak ada pembengkakan, tidak ada benjolan
 Kelenjar Getah Bening : Tidak ada pembengkakan, tidak ada benjolan
 Kelenjar tyroid : Tidak ada pembengkakan
4. Dada
 Jantung : Suara normal, tidak ada keluhan
 Paru : Suara normal, tidak ada keluhann
5. Payudara
 Bentuk simetris
 Putting susu timbul
 Pengeluaran : tidak ada ASI
 Rasa nyeri : tidak ada rasa nyeri
 Benjolan : tidak terdapat benjolan
 Striae : tidak ada
6. Pemeriksaan abdomen
 Inspeksi : Bentuk simetris, datar, tidak terdapat luka post op, adanya nyeri
tekan, tidak terdapat asites
 Auskultasi : Bising usus 12x/menit
7. Punggung dan pinggang
 Posisi tulang belakang normal
 Pinggang nyeri : tidak ada nyeri
8. Ekstremitas atas dan bawah
 Ekstremitas atas
Kebersihan : Tampak bersih
Reflek bisep/ trisep : ada
Pergerakan otot : 5
Oedema : tidak ada oedema
Terdapat cairan infus RL ditangan kiri
 Ekstremitas bawah
Oedema : Tidak ada oedema
Reflek patella : ada
Reflek babinski : ada
Pergerakan Kekuatan otot : 4
9. Genetalia
 Keadaan : bersih, terdapat benjolan
 Pengeluaran pervaginam (-), terkadang keluar darah seperti haid ketika BAK
 Tampak uterus kemerahan keluar sampai ke introtus vagina
 Kelenjar bartolin : tidak ada pembengkakan
 Rasa nyeri : Ada, skala 4 (0-10)
10. Anus : Tidak ada hemoroid
11. Pola sehari – hari (ADL)
No Pola Sehari- hari Sebelum hamil Setelah hamil
1 Pola nutrisi
Makan
Frekwensi 2-3x/hari 2-3x/hari
Jenis makanan Sayur, lauk pauk, Sayur, tahu, tempe, dan
tempe, tahu, dan lauk lauk pauk lainya.
pauk lainya. Dengan porsi tidak
habis
Pantangan Tidak ada pantangan Tidak ada pantangan
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Minum
Jenis minum Air putih, teh Air putih
Frekwensi ± 2 liter ± 1 liter
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
2 Eliminasi
BAK
3-4x/ hari
Frekwensi 3-4x/ hari
Kuning khas urin,
Warna Kuning khas urin,
terkadang keluar darah
Keluhan terkadang keluar darah
seperti haid
BAB seperti haid
Perih saat BAK
Frekwensi Konsistensi 1x/hari
Warna Keluhan Lembek
Belum BAB
Kuning khas feses
Tidak ada keluhan
3 Pola istirahat dan tidur
Siang 1-2 Jam/ hari ± 1 Jam/hari
Malam ± 8 Jam ± 6-7 Jam
Keluhan Tidak ada keluhan Sedikit sulit untuk
tidur
4 Personal hygiene
Mandi
2-3x/hari 1x/hari (waslap)
Gosok gigi
2-3x/hari 1x/hari
Keramas
2x/minggu -
Perawatan payudara
2x/minggu -
Perawatan Vulva
Ketika mandi Keika BAK
Ketika mandi, BAB,
BAK
Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Keluhan
5 Pola aktivitas Mandiri Ibu Rumah Tangga Tidak melakukan
Dibantu sebagian aktivitas
Tergantung penuh Mandiri -
Keluhan - -
- -
Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
6 Pola Seksual
Frekwensi 1x/ bln -
Keluhan - -
Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

12. Data Psikososial


Pasien dapat berinteraksi baik dengan keluarga maupun orang sekitar lingkungan
13. Data Konsep Diri
Pasien menerima dengan adanya masalah pada sistem reproduksinya
14. Data Penunjang
Hasil Laboratorium tanggal 21 November 2022
Test Flag Hasil Nilai Normal
Hematologi
Darah Rutin
 Hemoglobin : 11,1g/dL 12,0 ~ 16,0
 Leukosit : 12730 sel/uL 38000~ 10600
 Eritrosit : 3,90 juta/uL 3,6 ~ 5,8
 Hematokrit : 33,0% 35 ~ 47
 Trombosit : 301000 sel/uL 150000 ~ 440000

15. Terapy medic


 Anbacim 1gr
 Keterolac 3x1 mg
 Amlodipine 1x1
 Ketoprofen 3x1

D. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
PRE OPERASI
1. DS : Prolaps uteri Nyeri Akut
 Pasien mengeluh ↓
adanya benjolan di jalan Hormon estrogen berkurang
lahir

DO :
Kelemahan liga,ent endopelvic
 Tampak meringis dan otot-otot dasar panggul
 Skala nyeri 4 (0-10) ↓
 Terpasang infus RL di Dinding superior posterior vagina
tangan kiri menurun
 Perih saat BAK dan ↓
terkadang keluar darah Enterokel
seperti darah haid

 TD : 142/85 mmHg
Inkarserata usus halus
 N : 83 x/menit ↓
Nyeri akut

2. DS : Tindakan operasi Defisit


 Pasien mengatakan ↓ pengetahuan
kurang paham mengenai Kurang terpaparnya informasi
penyakitnya karena baru mengenai perawatan luka bekas
pertama kali terjadi operasi
masalah seperti yang

dialami sekarang
Defisit pengetahuan
DO :
 Pasien banyak betanya
mengenai penyakitnya
POST OPERASI
1. DS : Prolapse uteri Nyeri Akut

 Pasien mengeluh Tindakan insisi
adanya adanya nyeri ↓
bekas operasi Inkontinuitas jaringan

DO : Adanya sayatan luka post op
 Tampak meringis ↓

 Skala nyeri 6 (0-10) Nyeri akut

 Terpasang infus
NACL+ analgesik di
tangan kiri
 Terpasang DC
 TD : 123/85 mmHg
 N : 86 x/menit
 POD 0

2. DS : Tindakan operasi Gangguan



 Pasien mengatakan baru Mobilitas
Luka post operasi
selesai operasi jam 10 Fisik

DO : Jaringan terputus

 Tampak meringis Merangsang area sensorik
 Skala nyeri 6 (0-10) ↓
Mobilisasi terbatas
 Terpasang infus

NACL+ analgesik di
Gangguan Mobilisasi Fisik
tangan kiri
 Terpasang DC
 POD 0

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre Operasi
1. Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisik d.d
DS :
 Pasien mengeluh adanya benjolan di jalan lahir
DO :
 Tampak meringis
 Skala nyeri 4 (0-10)
 Terpasang infus RL di tangan kiri
 Perih saat BAK dan terkadang keluar darah seperti darah haid
 TD : 142/85 mmHg
 N : 83 x/menit
2. Defisit Pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi d.d
DS :
 Pasien mengatakan kurang paham mengenai penyakitnya karena baru
pertama kali terjadi masalah seperti yang dialami sekarang
DO :
 Pasien banyak betanya mengenai penyakitnya
Post Operasi
1. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik d.d
DS :
 Pasien mengeluh adanya adanya nyeri bekas operasi
DO :
 Tampak meringis
 Skala nyeri 6 (0-10)
 Terpasang infus NACL+ analgesik di tangan kiri
 Terpasang DC
 TD : 123/85 mmHg
 N : 86 x/menit
 POD 0
2. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri d.d
DS :
 Pasien mengatakan baru selesai operasi jam 10
DO :
 Tampak meringis
 Skala nyeri 6 (0-10)
 Terpasang infus NACL+ analgesik di tangan kiri
 Terpasang DC
 POD 0
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
No DX Kep Tujuan Intervensi Rasional
Pre Op
1 Nyeri Akut b.d Agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
pencedera fisik d.d keperawatan selama 3x24 Observasi Observasi
jam diharapkan nyeri - Mengidentifikasi lokasi, - Untuk mengetahui lokasi,
DS :
menurun dengan kriteria karakteristik, durasi, frekuensi, karakteristik, durasi,
 Pasien mengeluh kualitas, intensitas nyeri frekuensi, kualitas, intensitas
hasil:
adanya benjolan di - Mengidentifikasi skala nyeri nyeri
jalan lahir  Meringis berkurang
- Mengidentifikasi faktor yang - Untuk mengetahui seberapa
DO :  Skala nyeri menurun 0- memperberat dan memperingan nyeri yang dirasakan klien
10 nyeri - Untuk mengetahui faktor apa
 Tampak meringis
- Mengidentifikasi pengetahuan dan saja yang memperberat dan
 Skala nyeri 4 (0-10)
keyakinan terhadap nyeri memperingan nyeri
 Terpasang infus RL - Memonitor keberhasilan terapi - Untuk mengetahui bagaimana
di tangan kiri komplementer yang sudah pengetahuan dan keyakinan
 Perih saat BAK dan diberikan klien terhadap nyeri
terkadang keluar - Memonitor efek samping - Untuk melihat berhasil atau
darah seperti darah penggunaan analgetik tidaknya terapi komplementer
haid yang sudah diberikan
Terapeutik - Sebagai pengetahuan
 TD : 142/85 mmHg
- Mengontrol lingkungan yang mengenai efek samping
 N : 83 x/menit memperberat rasa nyeri (mis. suhu penggunaan analgetik yang
ruangan, kebisingan, pencahayaan) diberikan terhadap klien
- Memfasilitasi istirahat dan tidur
- Mempertimbangkan jenis dan Terapeutik
sumber nyeri dalam pemilihan - Untuk mengetahui suasana
strategi meredakan nyeri lingkungan yang dapat
memperberat nyeri
Edukasi - Untuk memberikan rasa aman
- Menjelaskan penyebab, periode dan nyaman
dan pemicu nyeri - Untuk memberikan strategi
- Menganjurkan memonitor nyeri agar nyeri yg dialami pasien
secara mandiri dapat berkurang
- Mengajarkan teknik non
farmakologis untuk mengurangi Edukasi
rasa nyeri - Untuk memberikan
pengetahuan kepada klien
Kolaborasi tentang penyebab,periode dan
Melakukan kolaborasi pemberian pemicu nyeri
analgetik, jika perlu - Sebagai tindakan dalam
memandirikan klien
- Untuk mengurangi rasa nyeri
yg dirasakan klien

Kolaborasi
Untuk pemberian analgetik
dengan tepat
2 Defisit Pengetahuan b.d Setelah dilakukan intervensi INTERVENSI UTAMA
Kurang terpapar keperawatan selama 3x24 INTERVENSI UTAMA Edukasi Kesehatan
informasi d.d jam pasien diharapkan Edukasi Kesehatan Observasi :
tingkat pengetahuan Observasi : 1. Menentukan kesepakatan
DS :
membaik, dengan kriteria 1. Identifikasi kesiapan dan tentang kesiapan dan
 Pasien mengatakan hasil: kemampuan menerima informasi kemampuan dalam menerima
kurang paham  Pertanyaan tentang informasi yang diberikan dari
mengenai penyakitnya masalah yang dihadapi 2. Identifikasi faktor-faktor yang tenaga kesehatan
karena baru pertama menurun dapat meningkatkan dan 2. Untuk mengkaji penyebab
kali terjadi masalah menurunkan motivasi perilaku dan faktor-faktor dari
seperti yang dialami hidup bersih dan sehat meningkatnya dan
sekarang menurunkan motivasi
Terapeutik : perilaku hidup bersih dan
DO :
1. Sediakan materi dan media sehat
 Pasien banyak betanya pendidikan kesehatan
mengenai penyakitnya 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan Terapeutik :
sesuai kesepakatan 1. Sebagai bahan dalam
3. Berikan kesempatan untuk bertanya memberikan edukasi
kesehatan
2. Memberikan kesepakatan
pada klien untuk
Edukasi : dilakukannya pendidikan
1. Jelaskan faktor risiko yang dapat kesehatan
mempengaruhi kesehatan 3. Menghargai klien serta
2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan meningkatkan
sehat keingintahuannya dan sebagai
3. Ajarkan strategi yang dapat evaluasi pemahaman klien
digunakan untuk meningkatkan dalam pendidikan kesehatan
perilaku hidup bersih dan sehat yang telah dilakukan

Edukasi :
1. Agar klien dapat mengetahui
faktor risiko yang
mempengaruhi kesehatan
2. Agar klien dapat menerapkan
perilaku hidup bersih dan
sehat di lingkungannya
3. Agar klien dapat melakukan
strategi yang disarankan
sehingga mampu
meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat di
lingkungannya

POST OPERASI
1 Nyeri Akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan INTERVENSI UTAMA INTERVENSI UTAMA
pencedera fisik d.d keperawatan selama 3x24 Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
jam diharapkan nyeri Observasi : Observasi :
DS :
menurun dengan kriteria 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Untuk mengetahui lokasi,
 Pasien mengeluh durasi, frekuensi, kualitas, karakteristik, durasi,
hasil:
adanya adanya nyeri intensitas nyeri frekuensi, kualitas, dan
bekas operasi  Meringis berkurang
2. Identifikasi skala nyeri intensitas nyeri pada pasien
DO :  Skala nyeri menurun 0- 3. Identifikasi respons nyeri non 2. Untuk mengetahui skala nyeri
10 verbal yang pasien rasakan
 Tampak meringis
4. Identifikasi faktor yang 3. Untuk mengukur respons
 Skala nyeri 6 (0-10) memperberat dan memperingan nyeri pasien secara non verbal
 Terpasang infus nyeri 4. Untuk mengetahui faktor
NACL+ analgesik di 5. Identifikasi pengetahuan dan yang memperberat nyeri dan
tangan kiri keyakinan tentang nyeri memperingan nyeri, dan dapat
 Terpasang DC 6. Identifikasi pengaruh budaya meminimalisir penyebab
terhadap respon nyeri nyeri bertambah
 TD : 123/85 mmHg 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada 5. Untuk mengetahui seberapa
kualitas hidup jauh pengetahuan dan
 N : 86 x/menit 8. Monitor keberhasilan terapi keyakinan pasien dalam nyeri
komplementer yang sudah 6. Untuk mengetahui kulitas
 POD 0 diberikan hidup paseien, karena kulitas
9. Monitor efek samping penggunaan hidup dapat berpengaruh
analgetik terhadap rasa nyeri pasien
7. Untuk mengetahui
Terapeutik : keberhasilan dari terapi
1. Berikan teknik nonfarmakologis komplementer terhadap
untuk mengurangi rasa nyeri (mis. pasien, karena terapi
TENS, hypnosis, akupresur, terapi komplementer dapat
musik, biofeedback, terapi pijat, mengontrol gejala
aromaterapi, teknik imajinasi 8. Untuk mengontrol pasien
terbimbing, kompres hangat/dingin, terhadap efek smaping
terapi bermain) anlagenitik seperti: mual,
2. Kontrol lingkungan yang muntah, sakit perut, sakit
memperberat rasa nyeri (mis. suhu kepala, kelelahan, dll
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur Terapeutik :
4. Pertimbangkan jenis dan sumber 1. Agar pasien merasa rileks
nyeri dalam pemilihan strategi dengan mengalihkan rasa
meredakan nyeri nyeri. Seperti pijat dapat
menurunkan nyeri karena
Edukasi : dapat meningkatkan produksi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan endorfin.
pemicu nyeri 2. Untuk mengontrol lingungkan
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri agar dapat menurunkan rasa
3. Anjurkan memonitor nyeri secara nyeri
mandiri 3. Memberikan fasilitas agar
4. Anjurkan menggunakan analgetik pasien dapat istirahat dan
secara tepat tidur sehingga bisa
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis mengurangi nyerinya
untuk mengurangi rasa nyeri 4. Agar pasien dapat istirahat
yang cukup, karena istirahat
Kolaborasi : yang cukup dapat mengurangi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, rasa nyeri
jika perlu
Edukasi :
1. Agar pasien mengetahui
penyebab nyeri dan pemicu
nyeri yang muncul, dan
priode nyeri
2. Agar pasien mengetahui cara
untuk mengurangi rasa nyeri
3. Agar pasien dapat mandiri
dengan cara dapat memonitor
rasa nyeri
4. Dapat meredakan rasa nyeri
5. Untuk mengurangi rasa nyeri
dengan cara nonfarmakologis
seperti menggunakan
aromaterapi, atau pijat

Kolaborasi :
Untuk meredakan rasa nyeri
pasien
2 Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan DUKUNGAN AMBULASI
b.d nyeri d.d keperawatan selama 3x24 Observasi
DS : jam diharapkan mobilitas
fisik meningkat dengan Observasi
 Pasien 1. Untuk mengetahui penyebab
kriteria hasil:
mengatakan baru 1. Identifikasi adanya nyeri atau mobilisasu fisik
selesai operasi jam  Pergerakan keluhan fisik lainnya 2. Untuk mnegetahui sejauh
10 ekstremitas 2. Identifikasi toleransi fisik mana toleransi fisik klien
meningkat melakukan ambulasi
DO : 3. Untuk mengetahui dan
 Nyeri menurun 3. Monitor frekuensi jantung dan
 Tampak meringis mencegah klien pusing
tekanan darah sebelum memulai
 Skala nyeri 6 (0-10) ambulasi 4. Untuk mengetahui keadaan
4. Monitor kondisi umum selama
umum klien
 Terpasang infus
NACL+ analgesik di melakukan ambulasi Terapeutik
tangan kiri 1. Agar klien mudah
Terapeutik melakukan ambulasu
 Terpasang DC
1. Fasilitasi aktivitas ambulasi 2. Untuk melatih mobilitas
 POD 0
dengan alat bantu klien
2. Fasilitasi melakukan mobilisasi 3. Agar keluarga terlibat
fisik, jika perlu pada penyembuhan klien
3. Libatkan keluarga untuk Edukasi
membantu pasien dalam
1. Agar klien memahami
meningkatkan ambulasi
tujuan ambulasi
Edukasi 2. Agar mobilitas fisik klien
membaik
1. Jelaskan tujuan dan prosedur 3. Agar klien dapat
ambulasi melakukannya secara
2. Anjurkan melakukan ambulasi dini
3. Ajarkan ambulasi sederhana yang perlahan
harus dilakukan (mis. berjalan dari
tempat tidur ke kursi roda, berjalan
dari tempat tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai toleransi)

G. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO Hari / IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
Tanggal
PRE OP
1 Senin 21 - Mengobservasi TTV S: Klie mengatakan nyeri
Nov 2022 - Mengkaji skala nyeri berkurang
O:
R/ Skala nyeri 4 (0-10)
TTV:
- Memberi terapi keterolac
TD: 130/81
N: 78
S: 36,1
R: 20
- Klien tidak meringis
A: Nyeri Ktonis
P: Lanjutkan Intervensi
2 - Mengkaji kesiapan klien menerima informasi S: Klien memahami
R/ klien belum mengetahui apa itu prolaps uteri dan tentang prolaps uteri dan
tindakan yang akan dilakukan histerektomi
- Memberi pendidikan kesehatan mengenai prolaps O: - Klien tidak memberi
uteri dan histerektomi pertanyaan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
POST OP
1 Selasa 22 - Mengobservasi TTV Klien S: Klien mengatakan
November R/ TD: 123/85 nyeri berkurang
2022 O: - Skala nyeri menurun
N: 86
menjadi 2 (0-10)
R: 20
TTV:
S: 36
TD: 123/85
- Mengkaji skala nyeri klien
N: 86
- R/ 6 (0-10)
R: 20
- Memberi terapi keterolac
S: 36
- Memberikan teknik relaksasi napas dalam
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2 - Mengkaji adanya nyeri S: Klien mengatakan
R/ nyeri pada luka post operasi nyeri berkurang

- Membantu klien miring kanan dan kiri 2 jam sekali O: - Klien dapat miring
kanan dan kiri dengan
- Mengedukasi klien dan keluarga tentang ambulasi bantuan keluarga atau
dini perawat
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Anhar K, Fauzi A. Kasus Prolapsus Uteri di Rumah Sakit DR. Mohammad Hoesin
Palembang Selama Lima Tahun (1999 – 2003). Departemen Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSMH Palembang.
[database on the internet]. [cited on Feb 28, 2015]. Available from:
http://digilib.unsri.ac.id/download/ KASUS%20PROLAPSUS%20UTERI
%20DI%20RUMAH%20SAKIT% 20DR_%20MOHMMAD%20HOESIN.pdf.
Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kandungan. Edisi Kedua,
Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009. Hal:
9-11,432,433,436,437.Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu
Kandungan. Edisi Kedua, Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2009. Hal: 9-11,432,433,436,437.
Schorge J et al. Williams Gynecology. United States: The McGraw hill, 2008: chapter
24
Pelvic Organ Prolaps; A Guide for Women. International Urogynecological
Association 2011. [article in the internet]. [cited on Mar 2, 2015]; 335:819-823.
Available from:
http://c.ymcdn.com/sites/www.iuga.org/resource/resmgr/brochures/eng_po
p.pdf.
Barsoom RS, Dyne PL. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape Article.
[database on the medscape] 2013. [cite on mei 25, 2015]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/797295- overview#showall.
Fortnes K et al. The Johns Hopkins Manual of Gynecology and Obstetrics. Baltimore.
Lippincott Williams & Wilkins, 2007.

Anda mungkin juga menyukai