Anda di halaman 1dari 5

VASA PREVIA

DEFINISI 1
Vasa previa adalah kelainan tali pusat yang jarang akibat dari inersi velamentosa suatu
keadaan dimana pembuluh-pembuluh umbilikalis memisah di dalam selaput agak jauh dari tepi
plasenta. Pembuluh darah janin melintasi ostium uteri internum dan berada di depan bagian
presentasi janin. Vasa previa dikaitkan dengan tingkat mortalitas janin yang tinggi, yang
ditimbulkan oleh kehilangan darah yang hebat (eksanguinasi) dari pembuluh darah yang robek atau
penyumbatan vascular oleh bagian presentasi janin. Pembuluh darah janin dapat robek ketika
ketuban pecah atau oleh tekanan kepala janin.

EPIDEMIOLOGI 2
Keadaan seperti vasa previa sangat jarang ditemukan ,dilaporkan kira-kira 1 dalam 5.000
kehamilan. Perdarahan antepartum pada vasa previa menyebabkan angka kematian janin yang
tinggi (33-100%)

ETIOLOGI 4
Vasa previa terjadi bila pembuluh darah janin melintasi selaput ketuban yang berada
didepan ostium uteri internum. Pembuluh darah tersebut berasal dari insersio valementosa dari tali
pusat atau bagian dari lobus suksenteriata (lobus aksesorius).
Insersio valementosa adalah inversi tali pusat pada selaput janin, dan sering terjadi pada
kehamilan ganda. Pada insersi velamentosa, tali pussat dihubungkan dengan plasenta oleh selaput
janin. Kelainan ini merupakan kelainan insersi funiculus umbilikalis dan bukan merupakan kelainan
perkembangan plasenta

FAKTOR RESIKO 4
• Plasenta pilobata
• Suksenturiata
• Plasenta letak rendah
• Kehamilan pada fertilisasi in vitro
• Kehamilan ganda terutama triplet

PATOFISIOLOGI 4
Vasa previa terjadi bila pembuluh darah janin melintasi selaput ketuban yang berada di
depan ostium uteri internum. Pembuluh darah tersebut dapat berasal dari insersio velamentosa
dari talipusat atau bagian dari lobus suksenteriata (lobus aksesorius). Bila pembuluh darah
tersebut pecah maka akan terjadi robekan pembuluh darah sehingga terjadi eksanguisasi dan
kematian janin. 

GAMBARAN KLINIS 2
1. Perdarahan dapat timbul mulai pada usia kehamilan diatas 24 minggu
2. Darah yang keluar berwarna merah segar
3. Tidak disertai atau dapat disertai nyeri perut dan kontraksi uterus
4. Perdarahan segar setelah ketuban pecah dan karena perdarahan ini berasal dari anak maka
dengan cepat bunyi DJJ bayi akan menjadi buruk.
DIAGNOSIS 3
Pada kasus vasa previa jarang terdiagnosis sebelum persalinan namun dapat juga jika pada
saat antenatal dilakukan USG dengan Color Dappler yang dapat memperlihatkan adanya pembuluh
darah pada selaput ketuban di depan ostium uteri internum. Selain itu juga dapat dilakukukan tes
APT (Kleihauser-Batke) yang adalah uji perlarutan hemoglobin. Karena darah janin yang tahan
terhadap suasana alkali maka jika darah tersebut berasal dari janin, maka eritrosis tersebut tidak
akan pecah dan campuran akan tetap berwarna merah ,namun jika darah tersebut berasal dari
ibu,maka eritrosit akan pecah dan campuran berubah warna menjadi cokelat. Pemeriksaan yang
terbaik adalah dengan elektoforesis
Diagnosis dapat dipastikan pasca salin dengan pemeriksaan selaput ketuban dan plasenta,
namun seringkali janin sudah meninggal saat diagnosa ditegakkan mengingat bahwa sedikit
perdarahan yang terjadi sudah berdampak fatal bagi janin.

PENATALAKSANAAN 3

Penatalaksanaan vasa previa sangat bergantung pada status janin. Bila ada keraguan tentang
viabilitas janin. Perlu ditentukan terlebih dahulu umur kehamilan,berat janin,maturitas paru dan
pemantauan kondisi janin dengan USG dan kardiotokografi. Bila janin hidup dan cukup matur,
dapat dilakukan seksio sesarea segera namun bila jnin sudah meningal atau imatur, dilakukan
persalinan pervaginam.

PROGNOSIS 5
A. Dampak pada janin
Hasil dengan vasa previa hampir seluruhnya bergantung pada apakah atau tidak kondisi
tersebut didiagnosis sebelum lahir dan apakah pasien dilahirkan dengan sesar sebelum pecahnya
membran. Ketika diagnosis tidak dibuat sebelum kelahiran, tingkat kematian sekitar 44%. Ketika
didiagnosis prenatal dan dilahirkan dengan sesar sebelum pecah ketuban, kelangsungan hidup janin
mendekati 100%.
Ketika selaput ketuban pecah sebelum persalinan, ada kemungkinan besar kematian janin
atau bayi baru lahir. Korban dalam situasi ini cenderung membutuhkan transfusi darah dan mungkin
menderita ensefalopati hipoksik-iskemik dengan cacat jangka panjang. Skor rata-rata Apgar untuk
para penyintas ini adalah 1 pada 1 menit dan 4 pada 5 menit, masing-masing. Dalam kasus di mana
diagnosis dibuat sebelum lahir dan janin dilahirkan dengan sesar pilihan, hasil neonatal sangat baik.
Mungkin risiko terbesar adalah prematuritas.
B. Dampak pada kesehatan jangka panjang ibu
Terlepas dari risiko persalinan sesar yang biasa, vasa previa seharusnya tidak memiliki dampak
jangka panjang pada kesehatan pasien. Namun, ketika janin kehilangan darah yang signifikan,
konsekuensi jangka panjang mungkin termasuk cacat perkembangan saraf.

KOMPLIKASI 5
Komplikasi utama dari vasa previa adalah pecahnya pembuluh darah yang membawa janin.
Ini terjadi pada atau dekat persalinan jika kondisinya tidak terdeteksi. Ini menghasilkan mortalitas
perinatal 56% pada kasus yang tidak terdiagnosis, dan 3% pada mereka yang didiagnosis sebelum
lahir. Skor Apgar median (1 dan 5 menit) adalah 8 dan 9 ketika terdeteksi sebelum lahir versus
hanya 1 dan 4 untuk yang selamat dari kasus yang tidak terdeteksi. Selanjutnya, transfusi diperlukan
pada 58% bayi baru lahir tanpa diagnosis prenatal, dibandingkan hanya 3% dari mereka yang
didiagnosis prenatal. Komplikasi yang dikuantifikasi dengan baik adalah kompresi vasa previa oleh
bagian presentasi yang mengakibatkan penurunan aliran ke janin dan kemungkinan hipoksia (57).
Komplikasi postnatal berhubungan dengan prematuritas (akibat bedah Caesar awal tanpa konfirmasi
kematangan paru) dan termasuk penyakit membran hialin, displasia bronkopulmoner, takipnea
transien, sindrom distres pernapasan, atau pengelompokan parsial dan komplikasi terkait anemia,
syok hipovolemik atau komplikasi transfusi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Prawirohardjo,Sarwono.Ilmu Kebidanan.Jakarta:YBP-SP.2013
2. Walfish M, Neuman A, Wlody D. Maternal haemorrhage. British jornal of
Anaesthesia.2009.103;47-56.
3. Royal Collage of Obstetricians and Gynecologists.Placenta Previa,Placenta Previa Accerta and
Vasa Previa: Diagnosis and Management. Green-top Guideline No.27.London.RCOG;2011
4. Sinha P, Kuruba N. Ante-partum haemorrhage: An update. Journal od Obstetrics and
Gynaecology.2008;(4)377-81
5. Oyelese Y, Catanzarite V, Prefumo F, Lashley S, Schachter M, Tovbin Y, Goldstein V,
Smulian JC. Vasa previa: the impact of prenatal diagnosis on outcomes. Obstet Gynecol. 2004
May;103(5 Pt 1):937–42.

Anda mungkin juga menyukai