Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KEDOKTERAN
PERIODE 2019-2020
Jl. Sultan Alauddin No. 63, Kampus I Gedung Center Hp: 082292342155, hmj.kedokteran@gmail.com

TATA TERTIB SIDANG


MUSYAWARAH BESAR
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KEDOKTERAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR

BAB I
UMUM

Pasal 1
Nama Kegiatan
Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Kedokteran.

Pasal 2
Waktu
Musyawarah Besar diadakan dua kali.
Musyawarah Besar I dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2019.
Musyawarah Besar II dilaksanakan pada tanggal 18 – 19 Januari 2020.

Pasal 3
Tempat
Musyawarah Besar dilaksanakan di Aula PSPD UINAM.

Pasal 4
Agenda
Musyawarah Besar HMJK meliputi:
1. Pembacaan dan pembahasan tata tertib sidang.
2. Pemilihan presidium tetap
3. Pemilihan Ketua HMJK
4. Pembacaan dan pembahasan Laporan pertanggung jawaban pengurus HMJK periode 2019/2020
5. Pembahasan rekomendasi
6. Pembahasan rencana strategik
7. Pembahasan AD/ART
8. Pembahasan GBHO
9. Pembahasan SAO
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KEDOKTERAN
PERIODE 2019-2020
Jl. Sultan Alauddin No. 63, Kampus I Gedung Center Hp: 082292342155, hmj.kedokteran@gmail.com

BAB II
PESERTA

Pasal 5
Peserta Sidang
Peserta sidang terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau :
1. Peserta penuh adalah anggota tetap Keluarga Mahasiswa PSPD UIN Alauddin Makassar
2. Peserta peninjau adalah anggota muda keluarga Mahasiswa PSPD UIN Alauddin Makassar dan
tamu undangan.

Pasal 6
Hak dan Kewajiban Peserta
1. Hak peserta penuh adalah sebagai berikut:
a. Hak Bicara, adalah hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan
kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis dapat dimiliki oleh seluruh peserta
sidang.
b. Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan dari tiap
peserta dengan hitungan satu suara per peserta.
c. Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan.
d. Hak Dipilih, adalah hak dari delegasi peserta untuk dipilih dalam proses pemilihan.
2. Hak peserta peninjau hanya hak bicara.
3. Kewajiban peserta sidang adalah sebagai berikut:
a. Peserta sidang wajib mematuhi tata tertib sidang
b. Peserta sidang wajib berpakaian rapi dan sopan
c. Peserta wajib meminta izin pada pimpinan sidang sebelum menggunakan Hak Bicara, Hak
Suara, Hak Memilih, maupun Hak Dipilih.
d. Peserta sidang wajib meminta persetujuan pimpinan sidang secara tertulis atau tidak apabila
izin untuk keluar/masuk dari sidang sesuai dengan etika persidangan.
e. Peserta sidang wajib menjaga harmonisasi persidangan..
f. Peserta sidang dilarang melakukan tindakan yang merugikan orang lain.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KEDOKTERAN
PERIODE 2019-2020
Jl. Sultan Alauddin No. 63, Kampus I Gedung Center Hp: 082292342155, hmj.kedokteran@gmail.com

Pasal 7
Sanksi
Setiap pelanggaran terhadap mekanisme dan tata tertib sidang akan mendapatkan sanksi:
1. Pelanggaran pertama mendapatkan sanksi berupa peringatan secara lisan
2. Pelanggaran kedua mendapatkan sanksi berupa peringatan keras secara lisan
3. Pelanggaran ketiga mendapatkan sanksi dikeluarkan dari sidang dan dicabut haknya sebagai
peserta sidang.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KEDOKTERAN
PERIODE 2019-2020
Jl. Sultan Alauddin No. 63, Kampus I Gedung Center Hp: 082292342155, hmj.kedokteran@gmail.com

BAB III
PERSIDANGAN

Pasal 8
Jenis Persidangan
Sidang Pleno

Pasal 9
Interupsi
1. Setiap peserta sidang berhak mengajukan interupsi setelah mendapatkan persetujuan pimpinan
sidang terlebih dahulu
2. Macam-macam interupsi:
a. Interupsi point of order: meminta kesempatan untuk bicara atau dipergunakan untuk
memotong pembicaraan yang dianggap menyimpang dari masalah
b. Interupsi point of information: memberikan atau meminta penjelasan atas apa yang telah
disampaikan
c. Interupsi point of clarification: meluruskan permasalahan agar penyimpangan tidak semakin
menajam
d. Interupsi point of prevelage: tidak setuju atas pemojokan atau penyinggungan persoalan
pribadi

Pasal 10
Mekanisme Quorum
1. Sidang dinyatakan sah apabila dihadiri minimal ½ N ( jumlah dari seluruh peserta sidang ) + 1
2. Apabila point (1) tidak terpenuhi, maka sidang ditunda hingga 1 x 5 menit.
3. Apabila quorum tidak terpenuhi setelah ditunda 1 x 5 menit, maka sidang dapat dilanjutkan
dengan persetujuan peserta sidang.

Pasal 11
Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan keputusan diupayakan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KEDOKTERAN
PERIODE 2019-2020
Jl. Sultan Alauddin No. 63, Kampus I Gedung Center Hp: 082292342155, hmj.kedokteran@gmail.com

2. Jika diperlukan bisa melakukan mekanisme lobi selama 2 x 5 menit atas persetujuan peserta
sidang dan dilanjutkan dengan musyawarah.
3. Apabila musyawarah dan lobi tidak terpenuhi, maka keputusan diambil melalui mekanisme
voting dengan suara terbanyak.
4. Apabila poin (3) tidak terpenuhi maka mekanisme akan diulang dari poin (2)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KEDOKTERAN
PERIODE 2019-2020
Jl. Sultan Alauddin No. 63, Kampus I Gedung Center Hp: 082292342155, hmj.kedokteran@gmail.com

BAB IV
PIMPINAN SIDANG

Pasal 12
Pimpinan Sidang
1. Pimpinan sidang sementara ditetapkan oleh Steering Committee.
2. Pimpinan sidang ialah presidium tetap yang dipilih oleh peserta sidang.
3. Pimpinan sidang berjumlah tiga orang.
4. Pimpinan sidang bertanggung jawab mengatur seluruh persidangan.
5. Memberi izin pada peserta untuk berbicara.
6. Mengarahkan atau menghentikan pembicaraan yang menyimpang dari tujuan dan materi sidang.
7. Presidium sidang berkewajiban untuk bertindak secara objektif.
8. Presidium sidang mempunyai hak bicara dan suara atas seizin forum.
9. Presidiun sidang bertanggung jawab atas keputusan sidang.
10. Presidium sidang menjadi penengah dalam mekanisme lobbying.

Pasal 13
Penggunaan Palu Sidang
Macam-macam penggunaan palu sidang ialah sebagai berikut:
1. Satu kali ketukan berarti mengesahkan ketetapan/keputusan sementara sidang poin per poin atau
pengalihan palu sidang atau menskors/mencabut kembali skorsing yang waktunya tidak terlalu
lama ( 30 menit )
2. Dua kali ketukan berarti menskorsing/mencabut skorsing yang waktunya lama atau adanya
peninjauan kembali.
3. Tiga kali ketukan berarti pembukaan dan penutupan sidang atau mengesahkan keputusan akhir
sidang.
4. Ketukan berulang kali berarti peringatan atau meminta perhatian peserta sidang.

Pasal 14
Notulis Sidang
Notulis bertugas untuk mencatat proses dan kesimpulan persidangan.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KEDOKTERAN
PERIODE 2019-2020
Jl. Sultan Alauddin No. 63, Kampus I Gedung Center Hp: 082292342155, hmj.kedokteran@gmail.com

BAB V
PENINJAUAN KEMBALI

Pasal 15
Peninjauan Kembali
1. Peninjauan kembali adalah upaya untuk meninjau ulang ketetapan, keputusan dan hal-hal terkait
yang telah disepakati.
2. Peninjauan kembali dapat diajukan oleh setiap peserta sidang.
3. Peninjauan kembali dapat disahkan bila disetujui peserta sidang.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KEDOKTERAN
PERIODE 2019-2020
Jl. Sultan Alauddin No. 63, Kampus I Gedung Center Hp: 082292342155, hmj.kedokteran@gmail.com

BAB VI
PENUTUP

Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur diatas akan ditentukan dan ditetapkan sesuai dengan persetujuan dari
peserta sidang Musyawarah Besar HMJK UINAM.

Anda mungkin juga menyukai