Anda di halaman 1dari 13

Referat

BISHOP SCORE

Disusun oleh :

Zahra Puspita

1102011301

Pembimbing :

Dr. H. Riyanto Irawan M, Sp.OG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI


SMF OBSTETRIK GINEKOLOGI RSUD SERANG
SEPTEMBER 2015

0
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb,

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul
“Bishop score”.

Referat ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dalam menempuh


kepaniteraan klinik di bagian obstetrik dan ginekologi di RSUD dr.Drajat
Prawiranegara. Dalam penulisan referat ini penulis tidak terlepas dari kesulitan
dan hambatan yang dihadapi, namun berkat pertolongan dari berbagai pihak
referat ini dapat terwujud.

Tidak lupa ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan setinggi-


tingginya kepada dr. H. Riyanto Irawan M, Sp.OG yang telah bersedia
meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan petunjuk, bimbingan dan
pengarahan kepada penulis dalam penyusunan referat ini. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari bahwa penulisan referat ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Meskipun demikian,
penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya.

Akhir kata penulis berharap semoga referat ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak demi kesempurnaan referat
ini.

Serang, September 2015

Zahra Puspita

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. 1

Daftar Isi .......................................................................................................... 2

BAB I Pendahuluan ......................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 3

1.2 Tujuan ........................................................................................... 3

BAB II Tinjauan Pustaka ................................................................................ 5

BAB III Kesimpulan ....................................................................................... 11

Daftar Pustaka ................................................................................................. 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Induksi persalinan diartikan sebagai inisiasi pada masa persalinan. Induksi

pada kehamilan merupakan alternatif paling aman untuk ibu dan janin, untuk

menurunkan potensi gagal janin dan menurunkan insidensi makrosomia pada

janin.1

Sekitar 40 tahun yang lalu (1964) bishop mengembangkan sistem penentuan

menggunakan skoring yang bertujuan untuk memprediksi hasil dari induksi

dengan mengevaluasi posisi serviks pada vagina, konsistensi serviks, pembukaan

serviks, pendataran serviks, dan posisi penurunan bagian terbawah. Dengan

menggunakan sistem skoring tersebut dapat diperoleh waktu yang optimal untuk

melakukan induksi persalinan. Skor bishop diperoleh dengan cara pemeriksaan

dalam vagina meliputi penilaian pembukaan dan pendataran serviks, penurunan

bagian bawah janin, konsistensi serviks dan posisi serviks. Semakin besar skor

yang dihasilkan dari evaluasi maka semakin tinggi juga tingkat keberhasilan

induksi.1

Sampai saat ini penilaian kematangan serviks dengan metode skor bishop

masih dipergunakan sebagai pedoman dalam praktek maupun penelitian. Skor

bishop tetap sistem yang paling umum digunakan untuk menilai kesiapan pra-

induksi.2

3
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memahami mengenai fungsi penilaian skor bishop

dan cara penghitungan penilaian skor bishop.

1.2.2 Tujuan Khusus

Untuk memenuhi salah satu tugas di kepaniteraan klinik Obstetrik dan

Ginekologi di RSUD Dr. Drajat Prawiranegara Serang dan sebagai salah satu

persyaratan dalam mengikuti ujian di kepaniteraan klinik Obstetrik dan

Ginekologi di RSUD Dr. Drajat Prawiranegara Serang.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Induksi Persalinan

Induksi persalinan diartikan sebagai inisiasi pada masa persalinan. Induksi

pada kehamilan dilakukan untuk menghindari adanya resiko pada kehamilan dan

merupakan alternatif paling aman untuk ibu dan janin, untuk menurunkan potensi

gagal janin dan menurunkan insidensi makrosomia pada janin.1 Indikasi klinis

dilakukannya induksi pada kehamilan meningkatkan kesehatan ibu dan janin saat

persalinan. Komplikasi lainnya yang memerlukan induksi adalah hipertensi,

diabetes, gangguan pembekuan darah dan kehamilan pos matur.3

Berdasarkan keadaan serviks, beberapa sistem skoring sudah dikembangkan

dan dapat disesuaikan dengan keadaan pasien demi kesuksesan persalinan. Dalam

hal ini skor bishop merupakan penentuan skoring yang paling mudah dan paling

sering digunakan untuk menentukan keberhasilan induksi persalinan.2,3

1.2 Definisi Skor Bishop

Skor bishop (Bishop score) adalah suatu cara untuk menilai kematangan

serviks dan responsnya terhadap suatu induksi persalinan, karena telah diketahui

bahwa serviks dengan skor bishop yang rendah (artinya serviks belum matang)

memberikan angka kegagalan yang lebih tinggi dibanding serviks yang telah

matang (ripened).4 Pada tahun 1960an Dr Edward Bishop mengembangkan

sistem penilaian pelvik menggunakan pembukaan serviks, pendataran serviks,

5
penurunan kepala janin, konsistensi serviks dan posisi serviks dengan berbagai

kemungkinan dari skor 0 sampai dengan 13.2

Berdasarkan pengalaman klinis dan penelitian terhadap 500 wanita, Bishop

menyimpulkan bahwa induksi elektif pada wanita multipara dengan kehamilan

tanpa komplikasi dan cukup bulan akan berhasil dengan skor > 8. Hingga saat ini

skor bishop masih menjadi penilaian umum untuk menentukan kesiapan dari fase

pra-induksi.2

1.3 Penilaian Skor Bishop

Pemeriksaan serviks sebelum induksi penting dilakukan untuk menentukan

metode induksi yang tepat. Selama kehamilan serviks merupakan organ yang

padat dan tertutup. Seiring dengan perjalanan kehamilan menuju kelahiran,

serviks berkembang ke stadium yang lebih matang untuk kesiapan kelahiran.3

Fisiologi serviks yang matang mengacu pada kontraksi uterus yang berkaitan

dengan penipisan atau terbukanya os serviks (dilatasi) dan perlunakan dari

konsistensi serviks. Untuk dapat mengidentifikasi skor bishop, pemeriksaan

vaginal dibutuhkan untuk menilai konsistensi, pembukaan, posisi, dan pendataran

serviks yang terjadi seiring dengan penurunan presentasi terbawah janin.

Penentuan skor dilakukan dengan penilaian dari setiap parameter dan kemudian

dijumlahkan yang menjadi skor bishop.3 Semakin besar angka skor yang

ditunjukan semakin besar pula kematangan yang terjadi pada serviks yang

menentukan kesuksesan dari induksi persalinan.1 Sayangnya skor bishop dapat

6
menimbulkan bias terutama dalam penilaian konsistensi, posisi serta keadaan

janin yang berpengaruh pada jenis induksi yang akan dilakukan serta hasil yang

terjadi. 5

Pemeriksaan penilaian serviks:

1. Pembukaan serviks

Pembukaan serviks adalah ukuran diameter leher rahim yang teregang. Hal ini

melengkapi pendataran dan biasanya merupakan indikator yang paling penting

dari kemajuan persalinan.

2. Pendataran serviks

Pendataran serviks adalah ukuran regangan pada leher rahim. Hal ini

dipengaruhi oleh variasi individu.

3. Posisi serviks

Posisi serviks ditentukan dalam hubungan os servikalis terhadap kepala janin

dan digolongkan menjadi posterior, posisi tengah dan anterior.

4. Konsistensi serviks

Bersamaan dengan posisi, konsistensi serviks ditentukan menjadi lunak, kaku

atau diantara keduanya.

5. Station serviks

Station adalah bagian terendah dalam jalan lahir ditentukan dalam

hubungannya dengan spina isciadika, yang berada pada pertengahan apertura

pelvis superior dan apertura pelvis inferior. Ketika bagian terendah janin

berada setinggi spina maka dikatakan berada pada station 0.4

7
Tabel 1. Sistem Skoring Bishop Original
Dikutip dari : Torkzahrani S, Ghobadi K, Heshmat R , et al. Effect of Acupressure on Cervical
Ripening. Iranian Red Crescent Medical Journal. 2015; 7(8). 7

Tabel 2. Cara Penggunaan Skor Bishop


Dikutip dari : Prosedur tetap obstetri dan ginekologi. Jakarta: EGC, 2004 .4

Evaluasi faktor potensial yang dapat menentukan kesuksesan kelahiran

pervaginam penting dilakukan sejak didapatkan adanya komplikasi yang

ditimbulkan pada kehamilan diatas 38 minggu. Komplikasi dalam kehamilan yang

dapat mempengaruhi induksi persalinan adalah hipertensi dalam kehamilan,

diabetes, penyakit hemolitik dan kehamilan lebih bulan. Wanita hamil lebih bulan

dengan bishop lebih tinggi memiliki keberhasilan induksi persalinan yang lebih

besar. Selain itu skor bishop dalam menentukan persalinan membutuhkan

tatalaksana dan manajemen khusus pada pasien nulipara.8

8
1.4 Modifikasi Skor Bishop

Sesaat setelah skor bishop di perkenalkan, peneliti lain membuat pembobotan

untuk setiap komponen skor bishop, dan menemukan bahwa pembukaan serviks

lebih berhubungan dengan fase laten dibandingkan komponen lainnya. Walau

demikian, pembobotan pada skor bishop tidak terbukti secara klinis dalam dalam

memprediksi durasi induksi dibandingkan dengan skor aslinya.2

Penelitian lain telah membuat variasi dari skor bishop. Penelitian prospectif

pada 1189 wanita yang menjalani induksi persalinan sebagian besar untuk indikasi

induksi, Lange dkk menggunakan regresi linier untuk membuat skor baru dengan

komponen pembukaan serviks dan posisi penurunan dari skor bishop asli dan

ukuran panjang dalam centimeter sebagai persentasi dengan dilatasi.2

Penggunaan skor bishop asli menggunakan metode statistik modern

menghasilkan skor yang disederhanakan dengan hanya tiga komponen: dilatasi,

stasiun dan pendataran menghasilkan kemampuan prediktif ekuivalen yang tinggi.

Skor bishop yang disederhanakan memiliki hasil yang sama dengan skor bishop

asli dalam memprediksi persalinan pervaginam dengan indikasi induksi pada

kehamilan atterm dan preterm.2

9
Tabel 2. Modifikasi Skor Bishop
Dikutip dari : NICE Clinical Guidelines. Induction of labor. 2nd edition. National Collaborating
Center for Woman’s and Children’s health (UK), London RCOG press, 2012, p 81. 6

Skor baru telah dibuat, skor bishop telah dimodifikasi dan telah dilakukan

upaya untuk meningkatkan skor bishop dengan menyesuaikan karakteristik ibu

dan janin, tetapi skor tersebut secara keseluruhan tidak terbukti lebih unggul

dibandingkan skor aslinya dan skor ini belum banyak diadaptasi ke berbagai

praktek klinis. Skor bishop masih menjadi sistem yang paling sering digunakan

untuk menilai keberhasilan pra-induksi.2

1.5 Keberhasilan Induksi Persalinan dengan Skor Bishop

 Skor Bishop 0-4 : angka keberhasilan induksi persalinan 50-60%

 Skor Bishop 5-9 : angka keberhasilan induksi persalinan 80-90%

 Skor Bishop >9 : angka keberhasilan induksi persalinan mendekati 100% 1

Disebut induksi persalinan berhasil dalam obstetri modern ialah apabila bayi lahir

pervaginam dengan skor APGAR baik (> 6), termasuk yang harus dibantu dengan

ekstraksi forseps ataupun vakum.4

10
BAB III

KESIMPULAN

1. Bishop skor diperoleh dengan cara pemeriksaan dalam vagina meliputi

penilaian pembukaan dan pendataran serviks, penurunan bagian bawah janin,

konsistensi serviks dan posisi serviks.

2. Bishop skor masih menjadi metode paling mudah, akurat dan paling sering

digunakan untuk menilai keberhasilan induksi persalinan.

3. Pada wanita hamil lebih bulan dan dengan jumlah skor bishop > 9 maka

memiliki angka keberhasilan induksi persalinan yang lebih besar, dapat

mendekati 100%.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. www.birthsource.com. Perinatal Education Asociates. 2008. (Diakses pada


tanggal 09 agustus 2015 pukul 13.35)

2. S. Katherine Laughon, Jun Zhang, James Troendle, Liping Sun, Uma M.


Reddy. Using a Simplified Bishop Score to Predict Vaginal Delivery. National
Institutes of Health, Obstet Gynecol. 2011; 117(4): 805–811.

3. Cristina Teixeira, Nuno Lunet, Teresa Rodrigues, Henrique Barros. The Bishop
Score as a determinant of labour induction success: a systematic review and
meta-analysis. Arch Gynecol Obstet (2012) 286:739–753

4. Chrisdiono M, Achadiat. Prosedur tetap Obstetri dan Ginekologi. Jakarta :


EGC, 2004

5. Uzun, Aytek, Osman, et al. Bishop score versus ultrasound of the cervix before
induction of labor for prolonged pregnancy: which one is better for prediction
of Cesarean delivery. J Matern Fetal Neonatal Med, 2013; 26(14): 1450–1454

6. NICE Clinical Guidelines. Induction of labor. 2nd edition. National


Collaborating Center for Woman’s and Children’s health (UK), London RCOG
press, 2012, p 81

7. Torkzahrani S, Ghobadi K, Heshmat R , et al. Effect of Acupressure on


Cervical Ripening. Iranian Red Crescent Medical Journal. 2015; 7(8).

8. B groenevel da, Bohnenb, Van heusdenc. Cervical length measured by


transvaginal ultrasonography versus Bishop score to predict successful labour
induction in term pregnancies. F, V & V In Obgyn, 2010, 2 (3): 187-193

12

Anda mungkin juga menyukai