Anda di halaman 1dari 14

dr.

Jon Madi SpOG(K), SH


Ruptur uteri  robeknya dinding uterus saat
kehamilan maupun melahirkan
Insidens ruptur uteri di seluruh dunia  0,05%
Klasifikasi ruptur uteri :
 Ruptur uteri inkomplit (subperitoneal) 
dinding uterus robek namun lapisan serosa
(peritoneum) utuh
 Ruptur uteri komplit (transperitoneal) 
dinding uterus dan lapisan serosa
(peritoneum) robek
Klasifikasi berdasarkan waktu terjadinya :

• Masa kehamilan (ruptur uteri gravidarum)

disebabkan oleh:
a.Bekas seksio sesaria
b.Bekas enukleasi mioma uteri
c.Bekas kuretase/ plasenta manual
d.Post sepsis post partum
e.Hipoplasia uteri
• Masa persalinan (ruptur uteri intrapartum)

disebabkan oleh:
oVersi ekstraksi
oEkstraksi forcep
oEkstraksi bahu
oManual plasenta
Klasifikasi ruptur uteri menurut etiologinya :

• Ruptur uteri spontan (non violent)


Karena dinding uterus lemah atau tekanan >

• Ruptur uteri traumatika (violent)


karena rudapaksa pada uterus

• Ruptur uteri jaringan parut


karena ada locus minoris jaringan parut bekas
operasi sebelumnya
Faktor risiko

1. Faktor uterus
Jaringan parut pada uterus
Kelaianan kongenital pada uterus
2. Faktor ibu
Grande/multiparitas
Usia tua
3. Faktor janin
Hamil ganda
Makrosomia
Letak lintang
Presentasi bokong
4. Faktor plasenta
Kelainan implantasi plasenta (plasenta
akreta, inkreta dan perkreta)
5. Faktor persalinan
-Jarak persalinanterlalu dekat
-Induksi persalinan
-Persalinan lama
-Persalinan macet
-Persalinan dengan ekstraksi forcep
-Manual plasenta
-Versi luar
-Dorongan pada fundus
(manuver Kristeller atau fundal pressure)
Gejala klinis

Biasanya didahului gejala ruptur uteri membakat :


oHis yang kuat dan terus menerus
oRasa nyeri hebat di perut bawah
oNyeri waktu ditekan
oGelisah
oNadi dan napas cepat
oSegmen bawah uterus tegang
oNyeri pada perabaan
oAda lingkaran retraksi (Van Bandle Ring)
oLigamentum rotunda menegang
Saat terjadi ruptur pasien merasa sangat kesakitan (seperti ada robek
dalam perutnya)
Diagnosis

Anamnesis
•Riwayat partus lama atau macet
•Riwayat partus  manipulasi oleh penolong
•Riwayat multiparitas
•Riwayat operasi uterus (SC, miomektomi,
histerotomi dan histerorafi)

Gambaran Klinis
Keadaan umum penderita : sakit berat dan disertai tanda-
tanda syok (nadi halus dan lemah, pernapasan cepat
dangkal, tekanan darah turun)
Pemeriksaan Luar :

•Nyeri tekan dan nyeri lepas abdominal


•Perdarahan per vaginam
•Kontraksi uterus biasanya hilang
•Bagian janin mudah teraba saat palpasi
•DJJ biasanya negatif (bayi meninggal)
•Terdapat tanda2 cairan bebas dalam perut
•Defans muskular
Pemeriksaan Dalam:

•Ruptur uteri komplit


- Perdarahan pervaginam
- Bagian terbawah janin tidak teraba atau
mudah dapat didorong ke atas
- Kadang2 dapat teraba robekan dinding rahim
- Urin berdarah

•Ruptur uteri inkomplit


- Perdarahan mengalir melalui vagina
- Janin dalam uterus
- Urin berdarah
Tatalaksana

•Perbaiki keadaan Umum


•Atasi syok  beri cairan dan darah
•Berikan antibiotika
•Oksigen
•Laparatomi
1. Histerektomi :
Fungsi reproduksi tidak diharapkan lagi
Kondisi membahayakan ibu
•Repair uterus (histerorafi) :
Masih mengharapkan fungsi reproduksi
Kondisi klinis ibu stabil
Tanpa komplikasi (DIC dan Septisemia)
Prognosis

Mortalitas ibu cukup tinggi  30 - 46,4%.

Lingkaran retraksi
(Van Bandle Ring)

Anda mungkin juga menyukai