Oleh:
Dwi Sebtelia
21360133
Pembimbing:
Dr. Trestyawaty, Sp.OG
DEFINISI
Perdarahan uterus abnormal (PUA) didefinisikan sebagai perubahan signifikan pada pola atau
volume darah menstruasi.
KLASIFIKASI
Adenomiosis
Kriteria adenomiosis ditentukan berdasarkan kedalaman jaringan endometrium pada hasil histopatologi.
Adenomiosis dimasukkan dalam sistem klasifikasi berdasarkan pemeriksaan MRI dan USG. Hasil USG menunjukkan jaringan
endometrium heterotopik pada miometrium dan sebagian berhubungan dengan adanya hipertrofi miometrium.
Adenomiomektomi dengan teknik osada merupakan alternatif pada pasien yang ingin hamil (terutama pada adenomiosis, 6 cm);
Bila pasien tidak ingin hamil, reseksi atau ablasi endometrium dapat dilakukan. Histerektomi dilakukan pada kasus dengan
gagal pengobatan.
Leiomioma Uteri
Mioma uteri umumnya tidak memberikan gejala dan biasanya penyebabnya bukan PUA secara sendiri.
Klasifikasi primer : hanya ada atau tidaknya dari satu atau lebih mioma uteri. Tanpa melihat, lokasi, jumlah dan ukuran.
Klasifikasi sekunder : mengenal mioma uteri menonjol kerongga endometrium / submocosal (SM).
Klasifikasi tersier : klasifikasi untuk mioma uteri submukosum, intramural dan subserosum.
Bila ditemukan mioma uteri submukosa dan pasien masih menginginkan kehamilan dapat diterapi dengan reseksi menggunakan
histeroskopi. Bila terdapat mioma uteri intra mural atau subserosum dapat dilakukan penanganan sesuai perdarahan uterus
abnormal. Pembedahan dilakukan bila respon pengobatan tidak cocok.
Malignancy and Hyperplasia
Meskipun jarang ditemukan, namun hiperplasia atipik dan keganasan merupakan penyebab penting PUA
Investigasi untuk diagnosis hiperplasia endometrium atipik ditegakkan berdasarkan penilaian histopatologi.
Dilatasi dan kuretase dilakukan bila pasien masih menginkan kehamilan. Bila pasien tidak menginginkan
kehamilan tindakan histerektomi merupakan pilihan.
Coagulophaty
Terminologi koagulopati digunakan untuk kelainan hemostasis sistemik yang terkait dengan PUA.
Beberapa terapi yang bisa digunakan, antara lain asam traneksamat, progestin.
Ovulatory Disfunction
Gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab PUA dengan manifestasi klinik perdarahan dengan jumlah darah yang
bervariasi.
Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan ringan dan jarang, hingga perdarahan menstruasi banyak.
Pada beberapa kasus, gangguannya dapat berasal dari faktor iatrogenik seperti penggunaan steroid atau obat yang
mempengaruhi metabolisme dopamin (penggunaan fenotiazin dan antidepresan trisiklik)
Endometrial
Perdarahan uterus abnormal yang terjadi pada siklus menstruasi yang teratur.
Penyebab perdarahan pada kelompok ini adalah gangguan hemostasis lokal endometrium.
Pemeriksaan fungsi tiroid dilakukan bila didapatkan gejala dan tanda hipotiroid atau hipertiroid pada anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan USG transvaginal dapat dilakukan untuk menilai kavum uteri.
Iatrogenik
Perdarahan uterus abnormal yang berhubungan dengan penggunaan estrogen, progestin, atau AKDR.
Penggunaan obat atau alat medis dapat langsung mempengaruhi endometrium, mengganggu mekanisme hemostasis lokal
endometrium, atau mempengaruhi ovulasi.
Perdarahan menstruasi banyak sering terjadi pada perempuan pengguna obat anti koagulan (warfarin, heparin, dan low
molecular weight heparin).
a. Akut
b. Kronik
c. Perdarahan Tengah ( Intermenstrual Bleeding)
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
AKUT
Merupakan perdarahan uterus abnormal yang telah terjadi lebih dari 3 bulan. Kondisi ini
biasanya tidak memerlukan penanganan yang cepat.
PERDARAHAN TENGAH
(INTERMENSTRUAL BLEEDING)
Merupakan perdarahan yang terjadi diantara menstruasi yang siklik dan terprediksi. Dapat
terjadi kapan saja atau terjadi di waktu yang sama setiap siklus.
THANK
YOU