Gangguan kesehatan yang sering terjadi pada sistem reproduksi wanita di kalangan
masyarakat diantaranya mioma uteri yang terdiri dari mioma kisti dan mioma solid. Data
di Indonesia memperkirakan proporsi mioma uteri sebanyak 2,3911,7%, Jawa Barat
pada tahun 2013 sebanyak 7.345 kasus. Faktor yang terjadi pada kasus tersebut
diantaranya yaitu umur, paritas, kehamilan. Di RSUD Cicalengka dibandingkan dengan
Rumah sakit yang lain diantaranya yaitu Rumah sakit AMC penderita mioma uteri
sebanyak 35%, dan di Rumah sakit Majalaya sebesar 40% proporsi kejadian mioma
uteri masih rendah dibandingkan RSUD Cicalengka dan jumlah mioma uteri tahun 2013
sebanyak 133 penderita. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik pada
mioma uteri rawat inap di RSUD Cicalengka Kabupaten Bandung tahun 2015. Jenis
penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan waktu retrospektif. Jumlah sampel
sebanyak 110 yang terdiri dari 55 mioma dan 55 non mioma. Data yang digunakan data
sekunder yaitu data yang diambil berdasarkan data rekam medik. Analisa data
menggunakan distrubusi frekuensi dan chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa
usia responden didapatkan kejadian kasus mioma uteri yaitu 55 orang.(50,0%) sedangkan
non mioma uteri 55 orang (50,0%), berdasarkan karakteristik usia pada mioma uteri
didapatkan paling banyak usia > 20 tahun sebanyak 57 (51,8%) (penderita mioma uteri 29
orang dan non mioma uteri 28 orang) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
usia dengan kejadian mioma uteri, berdasarkan karakteristik paritas pada mioma uteri
didapatkan dengan jumlah 1 anak sebanyak 58 orang.(52,7%) (penderita mioma uteri 26
orang dan non mioma uteri 32 orang) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
paritas dengan kejadian mioma uteri, berdasarkan karakteristik kehamilan pada mioma
uteri paling banyak pada wanita yang sedang hamil sebayak 58 orang (52,7%) (penderita
mioma uteri 28 orang dan non mioma uteri 30 orang) dan tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara kehamilan dengan kejadian mioma uteri.
Kata Kunci
: Karakteristik, Kejadian Mioma Uteri RSUD Cicalengka
PENDAHULUAN
Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
tercantum dalam pembukaan UndangUndang Dasar 1945 diwujudkan dengan
menyelenggarakan
pembangunan
nasional di semua bidang kehidupan
yang berkesinambungan dan merupakan
suatu rangkaian pembangunan yang
menyeluruh, terpadu, dan terarah.
Pembangunan kesehatan sebagai salah
satu upaya pembangunan nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran,
kemauan, dan kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal (UUD 1945).
Salah satu hal yang perlu diperhatikan
dalam mencapai kesehatan yang optimal
adalah kesehatan reproduksi. Kesehatan
reproduksi adalah suatu kondisi yang
sempurna dari fisik, mental dan keadaan
sosial (tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan atau kecacatan) dalam
setiap persoalan yang berhubungan
dengan sistem, fungsi serta proses
reproduksi. Pada wanita
banayak
gangguan-gangguan kesehatan yang
menjadi permasalahan pada sistem
reproduksi (Fitramaya, 2009).
Ganggungan kesehatan yang sering
terjadi pada sistem reproduksi wanita di
kalangan
masyarakat
diantaranya
kanker serviks, kanker payudara, kista
ovarium, gangguan menstruasi, mioma
uteri dan lain sebagainya. Gangguan
kesehatan reproduksi tersebut dapat
mengganggu proses sistem reproduksi
pada wanita untuk terjadinya kehamilan
(Manuaba, 2009).
Adapun jenis dari mioma uteri jinak
yang berada di uterus diantaranya kista
yaitu
terdapat
dibawah
epitel
vulva/perineum
maupun
vagina
berwarna kekuning-kuningan dan berisi
cairan kental, gartner berasal dari
saluran mesonefridikus ujolfifi. Terdapat
pada dinding lateral-anterolateral vagina
sampai pada vulva dekat urethra dan
klitoris, karunkula urethra neoplasma ,
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah
deskriptif
korelatif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk menemukan ada
tidaknya hubungan (Sugiyono, 2014).
Metode korelatif yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih. Tanpa melakukan
perubahan, tambahan atau manipulasi
terhadap data yang memang sudah ada
(Sugiyono, 2014). Pada penelitian
dilakukan untuk mengetahui hubungan
karakteristik dengan kejadian mioma
uteri rawat inap di RSUD Cicalengka
Kabupaten Bandung.
Pendekatan waktu dalam pengumpulan
data
menggunakan
pendekatan
retrospektif atau case control, yaitu
study yang didasari pada catatan medis,
mencari mundur terhadap pengamatan
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi
(Nursalam, 2013).. Dalam penelitian ini
hanya ingin mengetahui hubungan
faktor risiko penyebab terjadinya mioma
uteri. Merupakan jenis penelitian case
control dipilih kelompok subjek yang
berasal
dari
populasi
yang
karakteristiknya sama dengan kasus dan
hanya berbeda dalam hal terdapatnya
suatu penyakit (Nursalam, 2013).
Populasi yang menjadi sasaran dalam
penelitian ini adalah jumlah mioma uteri
dan non mioma uteri di RSUD
Cicalengka dilihat berdasarkan data
medik yaitu sebanyak 55 orang yang
dilihat pada tahun 2014.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Hidayat, 2007). Bila besar populasi
yang dapat mewakili dari populasi yang
diteliti. Menurut (Azwar, 2009). Sampel
merupakan bagian populasi yang akan
diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik
yang
dimiliki
oleh
populasi. Teknik pengambilan sampel
pada penelitian ini yaitu menggunakan
teknik total sampling dimana jumlah
sampel yang diambil secara keseluruhan
dari jumlah populasi yaitu sebanyak 55
= 100%
Keterangan :
P : presentase untuk setiap kategori
f : jumlah setiap kategori
N : jumlah total responden
Analisa Bivariat
Analisa bivariat bertujuan untuk melihat
atau mengetahui hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
Pada penelitian ini analisa bivariat yaitu
Hubungan karakteristik dengan kejadian
mioma uteri rawat inap di RSUD
Cicalengka.
Dalam penelitian ini dilakukan dengan
memakai uji Chi Square karena syarat
uji
tersebut
yaitu
data
yang
didistribusikan dengan jenis data yang di
hubungkan, pada analisa bivariat ini
karena kategori karakteristik dengan
kejadian mioma uteri rawat inap di
RSUD Cicalengka berbentuk numerik
maka akan dilakukan uji Uji Chi-Square
dengan kategori (Nominal) atau
berbentuk angka (Numerik) (Sugiyono,
2014) dengan penyajian data dalam
Keterangan:
x2
: Nilai Chi kuadrat
fo
: Frekuensi yang diobservasi
fh
: frekuensi yang diharapkan
dimana :
fe =
fe
fk
fb
T
kolom
Mioma Uteri
f
%
Total
%
26
29
47,3
52,7
27
28
49,1
50,9
53
57
48,2
51,8
26
29
47,3
52,7
32
23
58,2
41,8
58
52
52,7
47,3
28
27
50,9
49,1
30
25
54,5
45,5
58
52
52,7
47,3
Usia
20 th
>20 th
Mioma
Uteri
f
26
29
Total
Non Mioma
%
47,3
52,7
f
27
28
%
49,1
50,9
f
53
57
%
48,2
51,8
nilai P
0,849
Berdasarkan
tabel
diatas
memperlihatkan bahwa terdapat 57
orang (51,8%) dengan usia responden >
20 tahun untuk kejadian mioma uteri 29
orang (52,7) dan non mioma uteri 28
orang (50,9) sehingga didapatkan nilai P
0,849 artinya H0 5% < 0,005 diterima
yang berarti tidak ada hubungan yang
signifikan antara usia dengan kejadian
mioma uteri.
Paritas
1 anak
>1 anak
Non
Mioma
Mioma
Uteri
f
26
29
%
47,3
52,7
f
32
23
%
58,2
41,8
Total
f
58
52
%
52,7
47,3
nilai P
0,252
Berdasarkan
tabel
diatas
memperlihatkan bahwa terdapat 58
orang (52,7%) pada penderita mioma
uteri 26 orang (47,3%) dan non
mioma uteri 32 (58,2%) orang
dengan paritas antara 1 anak dan
didapatkan nilai P 0,252 artinya H0
5% < 0,005 diterima yang berarti
tidak ada hubungan yang signifikan
antara paritas dengan kejadian
mioma uteri.
Tabel
4.4
Hubungan
antara
kehamilan dengan kejadian mioma
uteri di RSUD Cicalengka Tahun
2014
Mioma
Uteri
Kehamilan
Hamil
Tidak
hamil
f
28
27
%
50,9
49,1
Non
Mioma
f
30
25
%
54,5
45,5
Total
f
58
52
%
52,7
47,3
nilai P
0,702
Berdasarkan
tabel
diatas
memperlihatkan bahwa terdapat 58
orang (52,7%) dengan wanita yang
sedang hamil pada penderita mioma
uteri 28 orang (50,9%) dan non
Saran
1. Perlu adanya upaya preventif dari
tenaga
kesehatan
dengan
mengadakan
penyuluhanpenyuluhan mengenai penyakitpenyakit ginekologis, salah satunya
mioma uteri. Penyuluhan berisi
upaya deteksi dini mioma uteri
dengan mensosialisasikan pada
masyarakat mengenai gejala-gejala
mioma uteri. Penyuluhan tentang
pola hidup sehat dan teratur
penting dilakukan, kerena dengan
pola hidup sehat dan teratur individu
tehindar dari penyakit.
Manuaba