Dra. Nina Rosliana. MT1, Suparni, ST., M.KKK2, Siani Mona, S.KM
123
Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Dharma Husada Bandung
Jl. Terusan Jakarta No.75 Bandung
ABSTRAK
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan bagi masyarakat Indonesia yang disebabkan oleh
masalah lingkungan. Data angka kejadian diare di Ibrahim Adjie tahun 2015 yaitu 1.429 orang. Faktor
risiko lingkungan yang dapat mempengauhi diantaranya adalah sumber air bersih, air minum, jamban
keluarga, perilaku cuci tangan. Di Kota Bandung fasilitas BAB milik sendiri 76,2%, milik bersama
6,7%, dan fasilitas umum 4,2%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko lingkungan yang
berhubungan dengan kejadian diare di Klinik Sanitasi UPT Puskesmas Ibrahim Adjie Kecamatan
Batununggal Kota Bandung 2017. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survey case control dengan
pendekatan retrospektif. Jumlah populasi sebanyak 100 orang terdiri dari 50 sampel kasus dan 50
orang sampel kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yaitu panduan pedoman
wawancara klinik sanitasi. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil
penelitian m enunjukan bahwa yang tidak memenuhi syarat adalah ; sumber air bersih (72,0%), air
minum (72,0%), jamban keluarga (78,0%), dan perilaku cuci tangan (92,0%). Hasil penelitian juga
menunjukan adanya hubungan sumber air bersih (p-value 0,003 dan OR 1,2), jamban keluarga (p-
value 0,002 dan OR 2,1), air minum (p-value 0,001 dan OR 5,1), perilaku cuci tangan (p-value 0,000
dan OR 4,3) dengan kejadian diare. Saran diharapkan masyarakat mampu berpartisipasi bersama
petugas kesehatan dalam pencegahan diare, sehingga angka kejadian diare dapat diturunkan
khususnya di wilayah kerja puskesmas Ibrahim Adjie.
Diarrheal disease is still a health problem for the people of Indonesia caused by environmental
problems. Data on the incidence of diarrhea in Ibrahim Adjie in 2015 is 1,429 people. Environmental
risk factors that can mengengauhi include clean water sources, drinking water, family toilet,
handwashing behavior. In Kota Bandung, BAB owns 76.2% of facilities, 6.7% owned by public and
4.2% of public facilities. The purpose of this study is to know the environment risk factors associated
with the incidence of diarrhea in Sanitation Clinic UPT Puskesmas Ibrahim Adjie Districts
Batununggal Bandung 2017. Type of case survey research with retrospective approach. The total
population of 100 people consists of 50 case samples and 50 control samples. The research
instrument used is questionnaire. The analysis used univariate and bivariate with chi square test. The
results showed that each of them did not meet the requirements of clean water sources (72,0%),
drinking water (72,0%), family latrines (78,0%), , handwashing behavior (92,0%). And there are
relation of source of clean water (p-value 0,003 and OR 1,2), family toilet (p-value 0,002 and OR
2,1), drinking water (p-value 0,001 and OR 5,1), hand washing behavior with The incidence of
diarrhea (p-value 0.000 and OR 4.3). Suggestions are expected by the community to be able to
participate with health workers in prevention of diarrhea, so that the incidence of diarrhea can be
decreased especially in the ward of Ibrahim Adjie health center.
fe =