0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
187 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut merangkum profil dan kegiatan PKPA di Apotek Medika Antapani Bandung. Mencakup sejarah berdirinya apotek, visi misi, struktur organisasi, serta jadwal dan tugas khusus selama PKPA di antaranya meliputi pengkajian resep, swamedikasi, PIO, konseling, homecare, dan analisis pengadaan obat.
Dokumen tersebut merangkum profil dan kegiatan PKPA di Apotek Medika Antapani Bandung. Mencakup sejarah berdirinya apotek, visi misi, struktur organisasi, serta jadwal dan tugas khusus selama PKPA di antaranya meliputi pengkajian resep, swamedikasi, PIO, konseling, homecare, dan analisis pengadaan obat.
Dokumen tersebut merangkum profil dan kegiatan PKPA di Apotek Medika Antapani Bandung. Mencakup sejarah berdirinya apotek, visi misi, struktur organisasi, serta jadwal dan tugas khusus selama PKPA di antaranya meliputi pengkajian resep, swamedikasi, PIO, konseling, homecare, dan analisis pengadaan obat.
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN 2018 Profil Apotek Medika Antapani
Apotek medika antapani berdiri
tahun 1986 dengan nama Apotek Amadea yang terletak di Jl. Kiaracondong no. 95 Bandung. Kemudian pada tahun 1989 Apotek Gambar 1. Logo Medika Antapani Amadea dikembangkan menjadi Apotek Arima dan Balai Pengobatan Medika Antapani yang berlokasi di Jl. Purwakarta no. 3 Antapani. Pada tahun 2007 dilakukan pengukuhan PT. Medika Antapani sebagai badan hukum Klinik Medika Antapani dengan SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. W8 – 01241 HT. 01. 01 – TH. 2007. Tahun 2012 klinik Medika Antapani diakreditasi menjadi Klinik Utama Medika Antapani. Tahun 2015 mendirikan Klinik Pratama Medika Antapani 1 yang melayani BPJS di Jl. Purwakarta No. 1 Antapani. Tahun 2016 mendirikan Bidan Praktek Mandiri untuk pelayanan umum dan BPJS yang berlokasi di Jl. Terusan Jakarta Antapani, dan juga mendirikan Klinik Pratama Medika Antapani 2 untuk pelayanan BPJS yang berlokasi di Jl. Parakan Saat. PT. Medika Antapani memiliki visi dan misi. Visi dari PT. Medika Antapani adalah menjadi pusat pelayanan kesehatan piliha keluarga yang terkemuka dan terbaik di Jawa Barat. Misi dari PT. Medika Antapani adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan yang bermutu dengan biaya yang terjangkau, mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan, meingkatkan nilai bagi pemegang saham dan karyawan serta memberikan manfaat bagi masyarakat, memiliki sinergi dengan mitra usaha untuk bersama-sama meningkatkan daya saing agar memiliki klinik kesehatan yang terkemuka di Bandung, dan memiliki Sumber Daya Manusia yang professional dengan terus menerus mengembangkan kompetensinya. Struktur organisasi dari PT. Medika Antapani dapat dilihat pada Gambar 2. Struktur organisasi PT. Medika Antapani terdiri dari direktur utama, sekretaris perusahaan, departemen keuangan, departemen SDM dan umum, departemen pengadaan, penyimpanan, dan distribusi, departemen teknologi dan informasi, departemen pengembangan bisnis dan kendali mutu. PT. Medika Antapani mendapat piagam penghargaan Nomor : 445/8063 – Dinas/2016 oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung sebagai juara ke-1 Klinik Pratama Berprestasi Tingkat Kota Bandung Tahun 2016. Penghargaan ini disahkan di Bandung, 25 April 2016 oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Dr. Hj. Ahyani Raksanagara, M. Kes. dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandung Dr. Herman Dinata M.
Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Medika Antapani
Rangkuman Pembekalan PKPA
Compounding dalam praktek kefarmasiaan merupakan salah satu tahapan
yang terdapat dalam penyiapan obat, berikut merupakan penjabarannya: 1. Harus mengetahui obat apa saja yang tidak boleh diracik, seperti tablet salut enterik dan tablet sustained release. 2. Compounding meliputi: a. Penyiapan obat untuk hewan maupun manusia b. Rute pemberian dan usia yan tertera dalam resep harap diperhatikan, jika sulit untuk diracik maka apoteker harus bertemu pasien dan berkomunikasi dengan pasien dan dokter mengenai rute pemberian obat c. Rekonstitusi untuk dry sirup, contoh: amoksisilin 125 mg/5 ml total sediaan 60 ml, disiapkan air 40-50 ml, kemudian tambahkan air ke dalam botol cefixime kira-kira setengahnya, kocok (diamkan selama 2- 3 menit) dan tandai, kemudian tambahkan air sampai batasnya lewat pinggir botol. d. Pertimbangkan keamanan sediaan yang diracik - Sustained release - Hormonal - Tablet yang disalut film, salut coating, obat yang higroskopis tidak boleh diracik kecuali wadahnya kedap air dan diberi tau BUD. Pengelolaan, perencanaan sediaan, pelayanan farmasi klinik (pengkajian resep, dispensing, PIO, konseling, homecare, PTO, dan MESO) merupakan standar pelayanan kefarmasian di Apotek yang wajib dilaksanakan. Pada saat patiet assessment (swamedikasi) terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain: a. Pengumpulan data pasien b. Assessment, mencari dan menentukan apa saja yang diperlukan c. Plan, obat dan informasi obat apa yang akan diberikan ke pasien d. Untuk minor illness dapat diberikan obat bebas, obat bebas terbatas, dan OWA
Jadwal Kegiatan PKPA di Medika Antapani Bandung
Waktu Kegiatan Minggu pertama Orientasi lingkungan Medika Antapani Bandung Mempelajari manajemen Apotek (perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, laporan, keuangan) Menghafal letak/tempat obat Membaca resep minimal 30 resep (lama atau baru) dalam satu hari, kemudian pilih 2 resep yang terdapat polifarmasi, degenerative, racikan yang ada hitungan kemudian catat di laporan harian dan dilakukan pengkajian resep Minggu kedua Melakukan swamedikasi, kemudian pilih 2 swamedikasi tiap harinya untuk ditulis di laporan, ceritakan dan apa obat yang diberikan untuk mengobatinya Melihat faktur penerimaan obat Minggu ketiga Melakukan PIO dan konseling (sehari minimal 3) Minggu keempat Homecare
Tugas Khusus PKPA Medika Antapani Bandung
- Analisis pengadaan obat yang dilakukan di Apotek Medika Antapani - Analisis medication error pada resep obat polifarmasi