Anda di halaman 1dari 13

PAKET ACARA PENYULUHAN (PAP)

CODE RED
DI RUANG 5 CVCU
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh :
TIM PKRS RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG
TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN
PAP “CODE RED”

Telah diperiksa dan disetujui pada :


Hari :
Tanggal :

Oleh :
Poltekkes Kemenkes Malang
Stikes Rajekwesi Bojonegoro

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(..................................................) (..............................................)

Mengetahui,
Kepala Ruangan R. 5 CVCU

(...............................................)

PAKET ACARA PENYULUHAN


CODE RED
Pokok bahasan : Code Red
Sasaran : Keluarga pasien
Hari / tanggal : Kamis, 3 Januaari 2019
Tempat : Ruang 5 CVCU RSSA
Pukul : 10.00 – 10.20 WIB
Penyuluh : Mahasiswa

A. LATAR BELAKANG
Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan
waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan pada umumnya sulit
untuk dikendalikan.
Bahaya kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya nyala api yang
tidak terkendali dan dapat mengancam keselamatan jiwa maupun harta benda.
Berdasarkan pengertian tersebut maka pencegahan bahaya kebakaran berarti segala
usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali. Jadi
ada dua pengertian, kesatu: penyalaan api belum ada dan diusahakan agar tidak
terjadi penyalaan api. Hal ini dilakukan khususnya pada tempat-tempat tertentu
yang dianggap penting. Kedua, penyalaan api sudah ada karena memang digunakan
untuk suatu keperluan, dan diusahakan jangan sampai api tersebut berkembang
menjadi tidak terkendali.
Peristiwa kebakaran dapat terjadi dimana saja, tidak terkecuali di sebuah rumah
sakit, terutama saat kita lengah. Rumah sakit adalah bangunan yang mempunyai
fungsi khusus, terutama kegiatan dan karakteristik penghuninya, yaitu sebagai
penyedia jasa pelayanan kesehatan dan dihuni oleh penyandang cacat, atau sedang
dalam kondisi kurang sehat. Sehingga apabila terjadi kebakaran maka dapat
mengakibatkan korban yang lebih hebat, baik korban juwa maupun harta benda.
Untuk megantisipasi hal itu perlu dilakukan upaya penangulangannya. Salah satu
upaya adalah dengan cara pelakukan pelatihan pemadam kebakaran atau yang
disebut code red.
Selain itu perlu juga diketahui tempat evakuasi sehingga dapat mempermudah
apabila terjadi kebakaran atau bencana di Rumah sakit. Rumah sakit merupakan
tempat kerja yang memiliki potensi bahaya yang cukup besar, baik fisika, kimia,
biologi, ergonomi dan psikososial.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu memahami dan
mengerti tentang code red
b. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, diharapkan peserta penyuluhan
mampu:
1. Mengerti dan memahami tentang pengertian code red
2. Mengerti dan memahami tentang prinsip code red
3. Mengerti dan memahami tentang macam instrument code red
4. Mengerti dan memahami tentang tindakan code red
C. METODE
Diskusi, Ceramah

D. MEDIA
PPT, LCD

E. SETTING TEMPAT

F. MATERI
Terlampir

G. PROSES PELAKSANAAN
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media
Kegiatan
Pembukaan Pembukaan : 1. Menjawab salam Ceramah
(5 menit) 1. Membuka kegiatan 2. Mendengarkan
dengan salam 3. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud
dan tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
5. Menjelaskan kontrak
waktu
6. Menjelaskan aturan
dalam Penyuluhan
Penyajian 1. Menggali pengetahuan 1. Mendengarkan Ceramah, Tanya
dan diskusi keluarga tentang 2. Memperhatikan jawab
pengertian code red
2. Menggali pengetahuan
keluarga tentang prinsip
code red
3. Menggali pengetahuan
keluarga tentang macam
instrument code red
4. Menggali pengetahuan
keluarga tentang
tindakan code red
Evaluasi 1. Memberikan kesempatan 1. Bertanya Tanya jawab
pada peserta untuk
bertanya
2. Menjawab pertanyaan
peserta
3. Memberi kesempatan
peserta untuk
menanggapi jawaban
Penutup 1. Menanyakan kembali 1. Peserta menjawab Tanya jawab
pada peserta tentang pertanyaan
materi yang disampaikan 2. memperhatikan
2. Menyimpulkan materi 3. menjawab salam
3. Memberi salam

F. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Kesiapan materi
2. Kesiapan SAP
3. Kesiapan media yang digunakan
4. Peserta hadir ditempat penyuluhan
5. Penyelenggaraan dilaksanakan di R.5 CVCU RSUD dr. Saiful Anwar-
Malang
b. Evaluasi Proses
1. Tidak ada anggota keluarga yang meninggalkan acara atau tempat
penyuluhan selama dilakukan penyuluhan
2. Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
3. Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri.
c. Evaluasi Hasil
1. Keluarga pasien mampu memahami tentang intervensi jantung
2. 10 dari 12 peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah
disampaikan dengan benar melalui pertanyaan lisan secara serempak.

LAMPIRAN MATERI
CODE RED
1. Definisi
Code Red adalah kode yang mengumumkan adanya ancaman kebakaran di
lingkungan rumah sakit (api maupun asap), sekaligus mengaktifkan tim siaga
bencana rumah sakit untuk kasus kebakaran. Dimana tim ini terdiri dari seluruh
personel rumah sakit, yang masing-masing memiliki peran spesifik yang harus
dikerjakan sesuai panduan tanggap darurat bencana rumah sakit.
2. Prinsip Code Red
 R : REMOVE / RESCUE / SELAMATKAN setiap orang yang berada dalam
area kebakaran.
 A : ALERT / ALARM / SEBARLUASKAN dengan segera nyalakan ALARM
kebakaran kemudian menelpon bagin INFORMASI (OPERATOR) selanjutnya
operator menghubungi pihak yang terkait antara lain petugas sekuriti, dan
Pemadam kebakaran
 C : CONFINE / CONTAIN / SEKAT bila sekitar ruangan penuh api dan asap,
bila memungkinkan tutup pintu dan jendela untuk mencegah api menjalar.
 E : EXTINGUISH / PADAMKAN bila api masih memungkinkan / bila api
masih kecil dan.Jangan ambil resiko yang tidak perlu. Hubungi Pemadam
Kebakaran
 Bila cukup aman, matikan semua sarana seperti listrik, gas yang kemungkinan
berkaitan dengan api, tapi tetap pertimbangkan dengan cermat bila pasien
masih memerlukan.
 Evakuasi pasien dan pengunjung ke daerah yang aman.
 Tetap awasi pasien. Bila perlu dihitung per kepala atau absensi berurutan.
 Kooperatif dengan semua intruksi yang diberikan oleh Staf Senior, Manajer on
Duty (MOD), ataupun petugas pemadam kebakaran.
 Kriteria pasien yang sebaiknya menjalani tindakan intervensi
- Pasien dengan penyakit jantung koroner yang termasuk dalam kategori Angina
Pektoris Stabil, yaitu nyeri dada yang timbul ketika melakukan aktivitas
tertentu, kemudian hilang ketika beristirahat
- Pasien yang pernah mengalami serangan jantung
- Pasien dengan derajat penyempitan pembuluh koroner di atas 60%
3. Instrumen Code Red
1. Papan petugas code red dan Helm petugas code red
Papan Tanggap Darurat Kode Red
1. Topi Merah Penanggung Jawab Pemadam Api
2. Topi Kuning Penanggung Jawab Evakuasi Pasien
3. Topi Putih Penanggung Jawab Evakuasi Dokumen
4. Topi Biru Penanggung Jawab Evakuasi Aset
Pembagian Tugas Berdasarkan Warna Helm
1. Merah
 Sebagai Kordinator Evakuasi
 Menyalakan Alarm tanda kebakaran
 Menginformasikan kepada pasien beserta keluarga bangsal terkait
bahwa telah terjadi bencana kebakaran.
 Mengendalikan dan mengevakuasi pasien beserta keluarga ke titik aman
berkumpul dengan mengikuti arah jalur evakuasi.
2. Kuning
 Menginformasikan Code Red ke pusat emergency yaitu bagian
informasi.
 Mengendalikan api dan memutus rantai penyebaran api menggunakan
apar.
 Menjadi petunjuk arah alur evakuasi yang menuju titik aman
berkumpul.
3. Hijau
 Membantu menyelamatkan fasilitas medis dan dokumen.
 Membantu mengevakuasi pasien.
4. Biru
 Menyelamatkan dokumen penting
2. APAR

Pengertian APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang ringan
serta mudah dilayani untuk satu orang untuk memadamkan api pada mula
terjadi kebakaran (berdasarkan Permenakertrans RI No 4/MEN/1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan). Dan berikut ialah tata cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api
Ringan) / Tabung Pemadam :
1. Cara Penggunaan APAR : (TATAS)
T : Tarik PIN
A : Arahkan Selang ke titik api, pegang ujung, perhatikan arah angin
TA : Tekan pengatup
S : Semprotkan dengan cara menyapu, menyelubungi titik api
Yang perlu diperhatikan :
1. Perhatikan arah angin (usahakan searah dengan arah angin) supaya media
pemadam benar-benar efektif mengarah ke pusat api.
2. Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai
dengan klasifikasi sumber kebakaran.
2. Bila Terjadi Kebakaran :
 Tetap tenang, jangan panik
 Segera minta bantuan
 Iphone 200/300, tunggu jawaban kemudian sebut “Code Red
Ruang……(2x)
 Tekan Fire alarm
4. Tindakan Code Red
Code Red akan bekerja ketika ada kejadian kebakaran berupa asap, api, atau bau
benda terbakar.
a. Respon Sekunder
Informasikan utamakan keselamatan pasien. Hubungi
Security/Koordinator Keadaan Darurat (KDD)
-Sebutkan nama, lokasi dan kondisi api
- pemadaman jika sudah telatih gunakan APAR
- Evakuasi segera keluar menuju titik kumpul
b. Respon Primer
Gunakan APAR untuk memadamkan api dengan cara :
a. Cabut pin pengamanan
b. Arahkan selang ke dasar api
c. Tekan tuas pada APAR
d. Kibaskan selang

A. BILA TERJADI KEBAKARAN KECIL


1. Penemu Kebakaran
Akan mengkoordinasikan / melaporkan dengan segera ke pada Unit tempat
terjadinya kebakaran, atau Unit terdekat dengan lokasi terjadinya kebakaran
Unit berdasarkan perintah Komando segera mengaktifkan GUGUS BENCANA
KEBAKARAN pada Unitnya, dengan me-lakukan penanganan kebakaran sesuai
dengan fungsinya,
Peran penanganan kebakaran sesuai dengan fungsi nya :
1. Helm Merah sebagai Koordinasi Api
2. Helm Biru sebagai Koordinasi Evakuasi Jiwa (Pasien dan Keluarga Pasien)
3. Helm Kuning sebagai Koordinasi Evakuasi Doku men / Aset / Harta Benda
4. Helm Putih sebagai Koordinasi Evakuasi Penga-manan Area dan Jalur Evakuasi
B. BILA TERJADI KEBAKARAN BESAR
• Team red Code memberikan informasi kepada penanggung jawab lantai api t
idak bisa dipadamkan
• Penanggung jawab lantai memberikan informasi kepada Pimpinan Komando (
Direktur RS) kebakaran semakin besar.
• Pimpinan Komando menyatakan bahwa kebakaran semakin besar dan mem
bahayakan penghuni dan asset perusahaan sehingga dinyatakan bencana.
• Pimpinan Komando dan pejabat Organisasi Penanggulangan Keadaan Daru rat
(OPKD) dan tim Manajemen segera mengambil posisi di PUSDAL untuk
mengendalikan penanggulangan bencana.
• Sementara regu bantuan pemadam kebakaran dari luar RSPBA belum tiba d i
lokasi kebakaran, usaha pemadaman, penyelamatan dan evakuasi tetap dil
akukan oleh petugas yang ada dilingkungan RSPBA sesuai dengan tugasny
a masing-masing yang tercantum dalam panduan OPKD.

Bila terjadi kebakaran besar


1. Team Red Code memberikan informasi kepada Komando Unit / Instalasi / Ruang
bahwa api tidak bisa dipadamkan
2. Komando Unit / Instalasi / Ruang memberikan informasi kepada K3RS
(Komandan Operasi) bahwa kebakaran semakin besar.
3. K3RS (Komandan Operasi) menyatakan bahwa kebakaran semakin besar dan
membahayaka n penghuni dan asset perusahaan, dan segera menginformasikan
kondisi terkini kepada Pi mpinan Komando (Direktur RS) sehingga Pimpinan
Komando menyatakan situasi bencana
4. K3RS (Komandan Operasi) dan tim Manajemen segera mengambil posisi di
Pusat Pengenda lian (PUSDAL) untuk mengendalikan penanggulangan bencana
5. Sementara regu bantuan pemadam kebakaran dari luar RSPBA belum tiba di
lokasi kebakar an, usaha pemadaman, penyelamatan dan evakuasi tetap
dilakukan oleh petugas yang ada dilingkungan RSPBA sesuai dengan tugasnya
masing-masing
DAFTAR PUSTAKA

Manajemen RS Pertamedika. 2015. Sosialisasi dan Simulasi Code Red.


Zulkifli. 2014. Pedoman Code Red. Palembang : 2014

Anda mungkin juga menyukai