Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BATUK EFEKTIF DAN KAWASAN TANPA ROKOK


DI RUANG 9 (ONKOLOGY) RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

DISUSUN

OLEH KELOMPOK V:

1. KARINA CITRA MANDITHA


2. LINDA FUJI RAMDIANI
3. M. SURIADI ISNAINI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XV

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2019/2020
PAKET PENYULUHAN
BATUK EFEKTIF DAN KAWASAN TANPA ROKOK
DI RUANG 9 (ONKOLOGY) RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun Oleh:
TIM PKRS RUANG 9
PROFESI NERS STIKES MATARAM

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

MALANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

BATUK EFEKTIF DAN KAWASAN TANPA ROKOK

Topik : Batuk Efektif dan Kawasan Tanpa Rokok


Hari / Tanggal : Kamis, 12 Desember 2019
Waktu : 10.00 – 10.30 (30 menit)
Tempat : Ruang 9 ( Onkology ) Rumah Sakit Saiful Anwar Malang
Sasaran : Pasien diruang 9 ( Onkology ), keluarga dan masyarakat RS

A. Latar belakang
Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda
asing ke dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai
mekanisme alamiah untuk melindungi organ paru-paru. Batuk terjadi sebagai akibat
stimulasi mekanik atau kimia pada nervus aferen pada percabangan bronkus. Batuk
secara terkekeh-kekeh dapat menyebabkan seseorang kehilangan banyak energi, sulit
untuk mengeluarkan dahak dan dapat mengiritasi tenggorokan. Sebagian besar orang
mencari pertolongan medis agar batuk cepat mereda, sementara itu ada orang yang
takut batuknya menjadi penyakit yang serius. Batuk mempengaruhi interaksi personal
dan sosial, mengganggu tidur dan sering menyebabkan ketidaknyamanan pada
tenggorakan dan dinding dada. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, kita dapat
menggunakan teknik batuk efektif. Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan
dengan sengaja. Namun dibandingkan dengan batuk biasa, batuk efektif dilakukan
melalui gerakan yang terencana atau dilatih terlebih dahulu, sehingga menghambat
berbagai penghalang atau menghilangkan penutup saluran pernapasan. Teknik batuk
efektif akan memberikan banyak manfaat, diantaranya untuk melonggarkan dan
melegakan saluran pernapasan maupun mengatasi sesak napas akibat adanya lendir
yang memenuhi saluran pernapasan. Lendir baik dalam bentuk dahak (sputum) maupun
sekret dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada saluran pernapasan maupun
karena sejumlah penyakit yang diderita oleh seorang individu.
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan batuk biasanya dengan terpapar asap,
seperti asap rokok. Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang tidak sehat akan
tetapi merokokdikalangan masyarakat adalah sebuah hal yang biasa, masyarakat
menganggap merokoksebuah perilaku yang bisa membuat dirinya senang, namun
permasalahan yang dihadapisaat ini adalah kesadaran masyarakat untuk tidak merokok
ditempat yang sudah ditentukantidak boleh merokok/ kawasan tanpa rokok. Kesadaran
masyarakat saat ini sangat rendahuntuk mewujudkan kawasan tanpa rokok. Masyarakat
cenderung tidak mengindahkanaturan yang sudah dibuat, masyarakat tetap merokok
dilingkungan yang sudah dinyatakantidak boleh merokok, padahal berbagai peringatan
yang dibuat.Menghirup asap rokok orang lain lebih berbahaya dibandingkan menghisap
rokoksendiri. Bahkan bahaya yang ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya
perokokaktif. Sebanyak 25% zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk
ketubuh perokok,sedangkan 75%nya beredar di udara bebasyang beresiko
masuk ke tubuh orangsekitarnya.tidakl ada batasan aman terhadap asap rokokorang
lain sehingga sangat pentingmenerapkan 100% kawasan tanpa asap rokok, terutama
untuk anak-anak dan area Rumah Sakit.Dari aspek kesehatan, rokok mengandung 4000
zat kimia yang berbahaya bagikesehatan, seperti Nikotin yang bersifat adiktif dan Tar
yang bersifat karsinogenik, bahkanjuga Formalin. Ada 25 jenis penyakit yang
ditimbulkan karena kebiasaan merokok seperti Emfisema, Kanker Paru, Bronkhitis
Kronis dan Penyakit Paru lainnya. Dampak lain adalah terjadinya penyakit Jantung
Koroner, peningkatan kolesterol darah, berat bayi lahir rendah (BBLR) pada bayi ibu
perokok, keguguran dan bayi lahir mati.Peran perawat dalam melakukan penerapan
kawasan tanpa rokok meliputi usahapromotif yaitu dengan selalu menjaga lingkungan
sekitar rumah sakit agar terbebas dariasap rokok, dan upaya kuratif perawat dalam
memulihkan keadaan lingkungan denganmenganjurkan orang tua dan pengunjung
pasien untuk tidak merokok di area rumah sakitatau di dekat anak-anak. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan peserta dapat
memahami serta mempraktekkan cara batuk efektif dan mengetahui tentang kawasan
tanpa rokok.
2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikti pendidikan kesehatan diharapkan peserta dapat:
a. Menjelaskan definisi batuk efektif
b. Menjelaskan tujuan batuk efektif
c. Menjelaskan cara batuk efektif
d. Menyebutkan alat yang digunakan
e. Mengetahui etika batuk
f. Bahaya merokok atau dampak negatif dari merokok
g. Kawasan dilarang merokok
h. Kawasan diperbolehkan untuk merokok

C. Materi
1. Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi (tanya jawab)

E. Media
1. Leaflet
2. LCD (Power Point)

F. Setting tempat

Keterangan :

Penyaji Peserta

Moderator Obserever dan Dokumentasi


G. Pengorganisasian
1. Moderator : Karina Citra Manditha
2. Penyaji : M. Suriadi Isnaini
3. Observer : Linda Fuji Ramdiani
4. Fasilitator : Linda Fuji Ramdiani

H. Pelaksaan kegiatan
No Kegiatan/ Penyuluh Peserta
Waktu
1 Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam
(5 menit)  Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan judul materi dan  Mendengarkan dan
tujuan yang harus dicapai oleh memperhatikan
peserta didik
 Kontrak waktu
2 Penyajian  Memberikan pre test jenis obyektif  Mendengarkan
(10 menit) untuk tiap peserta didik (jika perlu)  Memperhatikan
 Menjelaskan materi yang akan  Mengajukan
disampaikan: pertanyaan jika ada
- Definisi batuk efektif yang tidak di
- Tujuan batuk efektif mengerti
- Cara batuk efektif  Menjawab pertanyaan
- Alat yang digunakan
- Etika batuk
- Bahaya merokok atau dampak
negatif dari merokok
- Kawasan dilarang merokok
- Kawasan diperbolehkan untuk
merokok
 Tanya jawab
Memeberikan kesempatan kepada
peserta untuk mengajukan
pertanyaan
 Evaluasi
Memberikan pertanyaan tentang
apa yang sudah dijelaskan
3 Penutup  Menyimpulkan materi yang telah  Mendengarkan
(5 menit)  diberikan  Menjawab salam
 Post test (bila diperlukan)
 Menutup dengan salam

I. Evaluasi
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Terstruktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan tentang Batuk Efektif dan Kawasan Tanpa Rokok
ditempat penyuluhan R9 RSSA
b. Pelaksanaan penyuluhan Batuk Efektif dan Kawasan Tanpa Rokok sudah
dikonsulkan dengan pembimbing
c. Peserta hadir tepat waktu ditempat pelaksanaan peyuluhan
d. Peserta mengisi lembar absensi
2. Evaluasi Proses
a. Peralatan untuk penyuluhan Batuk Efektif dan Kawasan Tanpa Rokok telah
dipersiapkan sebelum acara dimulai
b. Peserta aktif bertanya
3. Evaluasi Hasil
a. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan tanpa alasan yang tidak jelas
b. 80% peserta memahami materi yang telah disampaikan mengenai Batuk Efektif
dan Kawasan Tanpa Rokok
J. Sumber Kepustakaan

Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.


Aila Haris, Mukhtar Ikhsan, Rita Rogayah. Asap Rokok sebagai Bahan Pencemar
dalam Ruangan. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Persahabatan . Jakarta: 2012.
Kementerian Kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengembangan
Kawasan Tanpa Rokok . Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2010.
Supriyadi, Agus. 2014. Kawasan Tanpa Rokok Sebagai Perlindungan Masyarakat
Terhadap Paparan Asap Rokok Untuk Mencegah Penyakit Terkait Rokok.
Semarang: Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Yayi surya, Nawi Ng, Retna Siwi Padmawati. Kawasan Tanpa Rokok Sebagai
Alternatif Pengendalian Tembakau Studi Efektifitas Penerapan Kebijakan
Kampus Bebas Rokok Terhadap Perilaku dan Status Merokok Mahasiswa Di
Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta. IKM UGM Yogyakarta. 2009.
MATERI PENYULUHAN

A. BATUK EFEKTIF
1. Pengertian Batuk Efektif
Batuk efektif merupakan metode batuk dengan benar yang dimana energi
dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
maksimal.

2. Tujuan Batuk Efektif


a. Membebaskan jalan nafas dari hambatan dahak
b. Mengeluarkan dahak untuk pemeriksaan diagnostik laborat
c. Mengurangi sesak nafas akibat pennumpukkan dahak
d. Meningkatkan distribusi udara saat bernafas
e. Meningkatkan volume paru
f. Memfasilitasi pembersihan saluran nafas

3. Teknik Batuk Efektif


a. Tarik nafas dalam 4-5 kali
b. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
c. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan
d. Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha” atau “hhuf..huf..huf”
e. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan

4. Alat Yang Digunakan


a. Tissue/sapu tangan
b. Wadah tertutup tempat penampung dahak
c. Gelas berisi air hangat

5. Etika Batuk
a. Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar kita, tutup hidung dan mulut
dengan menggunakan tissue atau saputangan atau dengan lengan atas dalam baju
anda setiap kali merasakan dorongan untuk batuk atau bersin.
b. Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah digunakan ketempat sampah
c. Langkah 3
Ambil kesempatan untuk mencuci tangan dikamar kecil terdekat atau
menggunakan gel pembersih tangan.
d. Langkah 4
Setelah itu gunakan masker
B. KAWASAN TANPA ROKOK
1. Bahaya merokok atau dampak negatif dari merokok
Merokok bukanlah hal yang aneh lagi di masa kini. Di keseharian kita, di
tempat kerja, lingkungan keluarga hingga jalanan umum yang biasa kita lalui.
Merokok seolah menjadi budaya akibat terbiasakan dalam kehidupan masyarakat.
Terlepas dari itu, rokok sangat berbahaya bagi kesehatan para perokok aktif maupun
pasif yang hanya terpapar asap dari rokok tersebut. Rokok berbahaya bagi kesehatan
tak terlepas dari zat yang terkandung di dalamnya. Penyebab dari berbagai macam
penyakit yang mengawali penyakit lainnya.
a. Penyakit karena merokok
Merokok tidak hanya menjadi pemicu satu atau dua penyakit mematikan. Namun
rokok menjadi awal dari munculnya penyakit dari sekedar batuk hingga paru-
paru, dan tak ayal menyebabkan kematian. Setidaknya 50% perokok aktif di
dunia meninggal karena penyakit yang di sebabkan oleh kebiasaaan merokok.
b. Penyakit Paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan
jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi)
dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil,
terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan
penumpukan lendir serta terjadi peningkatan sel radang pada jaringan paru-paru.
Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai
bahan karsinogen (zat yang menyebabkan kanker). Juga tar berhubungan dengan
risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan
timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
c. Penyakit Jantung
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung
tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga
berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer. Asap yang diembuskan
para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap
samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang
dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap
tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau
perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di
antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dimana bahan
racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon
monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada
asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat
bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
d. Efek lain merokok
Beberapa efek lain selain bagi kesehatan :

 Wajah keriput, Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang
diperlukan sel kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di
sekitar wajah. Sehingga akan menyebabkan keriput.
 Gigi berbercak dan nafas bau, Partikel dari rokok sigaret dapat memberi
bercak kuning hingga cokelat pada gigi Anda, dan ini juga akan memerangkap
bakteri penghasil bau di mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih
sering terjadi pada perokok.
 Anda dan di sekitar menjadi bau. Rokok sigaret memiliki bau yang tidak
menyenangkan dan menempel pada segala sesuatu, dari kulit dan rambut Anda
sampai pakaian dan barang-barang di sekitar Anda. Dan bau ini sama sekali
bukan hal yang membangkitkan selera pasangan maupun teman-teman.
 Panutan yang buruk bagi anak. Setiap hari, dliperkirakan 3000 anak di AS
yang menjadi ketagihan merokok sigaret. Bila mereka terus merokok, 1000
diantaranya bisa dipastikan akan meninggal akibat penyakit yang berhubungan
dengan merokok.
 Kebakaran. jika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok
yang masih menyala ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.
 Terkesan bodoh Jika perokok membela ketergantungannya, ada satu kebenaran
yang tak mampu mereka pungkiri: Seperti kata slogan, rokok itu pembunuh.
jadi, bila masih ada yang meneruskan kebiasaan itu, tentunya akan terlihat
bodoh kan.
 Gerbang Narkoba, Nikotin mempunyai sifat mempengaruhi dopamin otak
dengan proses yang sama seperti obat-obatan tersebut. Dalam urutan sifat
ketagihan zat psikoaktif, nikotin lebih menimbulkan ketagihan dibanding
heroin, kokain, alkohol, kafein dan marijuana.
2. Kawasan dilarang merokok dan Kawasan Diperbolehkan Merokok
Upaya bentuk pengendalian tembakau telah berhasil di laksanakan, baik di
tingkat pusat maupun daerah.Dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan. Dimana pasal 113 menyatakan bahwa tembakau mengandung
zat adiktif. Dan pasal 115 mengatur tentang Kawasan Tanpa Rokok.Adapun
ruang lingkup Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang ditetapkan dalam peraturan
bersama ini sesuai dengan yang diatur oleh UU No.36 Tahun 2009, antara lain
fasilitas pelayanan kesehatan, tempat belajar mengajar, tempat ibadah, tempat
bermain anak, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum dan tempat lain
yang ditetapkan. 1 Dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Nomor 188/
Menkes/ Pb/I/ 2011. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 dibuat dengan tujuan
untuk memberikan acuan bagi pemerintah daerah dalam menetapkan KTR,
memberikan perlindungan yang efektif dari bahaya asap rokok, memberikan ruang
dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat, dan melindungi
kesehatan secara umum dari dampak buruk merokok baik secara langsung
maupun tidak langsung, Menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian
dengan cara mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat, Meningkatkan
produktivitas kerja yang optimal, Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih,
bebas dari asap rokok, Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula,
Mewujudkan generasi muda yang sehat.2 Dalam keadaan tertentu, pengolahan
gedung termasuk dalam ruang lingkup KTR dapat menyediakan tempat khusus
untuk merokok sebagaimana diatur dalam pasal 5 asalkan memenuhi syarat,
antara lain; Merupakan ruang terbuka atau ruang yang berhubungan langsung
dengan udara luar sehingga udara dapat bersirkulasi dengan baik; Terpisah dari
gedung/ tempat/ruang utama dan ruang lain yang digunakan untuk
beraktifitas; Jauh dari pintu masuk dan keluar; jauh dari tempat orang
berlalu-lalang.2 Berdasarkan Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 mewajibkan
kepada Pemerintah Daerah untuk menetapkan kawasan tanpa rokok di
wilayahnya. Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan peraturan terbaru berupa
Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2013. Pengaturan pelaksanaan kawasan tanpa
rokok oleh pemerintah kota semarang. Di dalam peraturan ini, telah disebutkan
bahwa pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di setiap
wilayahnya. Kawasan tanpa rokok antara lain: Fasilitas pelayanan kesehatan Suatu
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upayapelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan/ atau masyarakat.3 Tempat proses belajar mengajar
adalah gedung yang digunakan untuk kegiatan belajar, mengajar, pendidikan dan/
atau pelatihan. Tempat anak bermain area tertutup maupun terbuka yang
digunakan untuk kegiatan bermain anak-anak. Tempat ibadah Bangunan atau
ruang tertutup yang memiliki ciriciri tertentu yang khusus dipergunakan untuk
beribadah bagi para pemeluk masing-masing agama secara permanen, tidak
termasuk tempat ibadah keluarga. Angkutan umum Alat angkutan bagi masyarakat
yang dapat berupa kendaraan darat, air,dan udara yang penggunaannya biasanya
dengan kompensasi.4 Tempat kerja tiap ruangan atau lapangan tertutup, bergerak
atau tetap di mana tenaga kerja bekerja, atau yang dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha.Tempat umum semua tempat tertutup yang dapat diakses
oleh masyarakat umum dan/ atau tempat yang dapat dimanfaatkan bersama-sama
untuk kegiatan masyarakat yang dikelola oleh pemerintah, swasta,
danmasyarakat. Tempat lainnya yang ditetapkan adalah tempat -tempat tertentu
yang
belum masuk dalam aturan ini namun kemudian ditetapkan menjadi
Kawasan Tanpa Rokok. Efektifitas Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dalam
Penurunan Perokok Aktif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa mahasiswa FK
UGM mendukukng penerapan kawasan tanpa rokok yang terbukti sebagai salah
satu metode yang efektif untuk mengendalikan rokok.4 Asap Rokok Orang Lain
Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok telah menjadi
perhatian dunia. WHO memprediksi penyakit yang berkaitan dengan rokok akan
menjadi masalah kesehatan di dunia. Dari tiap 10 orang dewasa yang meninggal,
1 orang diantaranya meninggal karena disebabkan asap rokok.
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN

DI RUANG 9 (Onkology) RSUD Dr SAIFUL ANWAR MALANG

NO NAMA TANDA TANGAN


1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui pada:

Hari :

Tanggal :

Oleh:

KELOMPOK V

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) ( )

Kepala Ruangan

( )

Anda mungkin juga menyukai