Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ABNORMAL UTERINE BLEEDING

DISUSUN

OLEH KELOMPOK V:

1. KARINA CITRA MANDITHA


2. LINDA FUJI RAMDIANI
3. M. SURIADI ISNAINI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XV

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

ABNORMAL UTERINE BLEEDING

DI RUANG 10 (Gynekologi) RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun Oleh :

TIM PKRS

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM

TAHUN AKADEMIK

2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ABNORMAL UTERINE BLEEDING

DI RUANG 10 (Gynekologi) RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

DISUSUN

OLEH KELOMPOK V:

1. KARINA CITRA MANDITHA


2. LINDA FUJI RAMDIANI
3. M. SURIADI ISNAINI

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan,

(……………….......................) (..................................................)

Kepala Ruangan

(………………………………..)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ABNORMAL UTERINE BLEEDING

Topik : Abnormal Uterine Bleeding (AUB)


Hari / Tanggal : Kamis, 5 Desember 2019
Waktu : 10.00 – 10.30 (30 menit)
Tempat : Ruang 10 ( Gynekologi ) Rumah Sakit Saiful Anwar Malang
Sasaran : Pasien diruang 10 ( Gynekologi ) dan keluarga dan masyarakat RS

A. Latar belakang
Abnormal Uterine Bleeding (AUB) atau Disfungsi uterine bleeding (DUB) adalah
perdarahan abnormal dari uterus (lama, frekuensi, jumlah) yang terjadi di dalam dan di luar
siklus haid, tanpa kelainan organ, hematologi, dan kehamilan, dan merupakan kelainan
poros hipotalamus-hipofise-ovarium (Sadikin, 2012). Kuretase adalah suatu tindakan
medis yang dilakukan untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim. Jaringan itu sendiri
bisa beupa tumor, selaput rahim, atau janin yang dinyatakan tidak berkembang maupun
sudah meninggal. Dengan alasan medis, tidak ada cara lain jaringan semacam itu harus
dikeluarkan (Harnawatij, 2008).
Menurut WHO tahun 2011, 10% wanita mengalami AUB dari seluruh kunjungan
ginekologik. Sekitar 4% berusia kurang dari 20 tahun, 39% berusia diatas 40 tahun dan
sisanya pada usia reproduksi (Hilmy, 2010). Berdasarkan survey demografi kesehatan
Indonesia 2007 melaporkan angka kematian ibu (AKI) sebesar 228 per 100.000 kelahiran
hidup. Menurut data depkes RI 2008, secara nasional penyebab langsung kematian ibu
dengan penyumbang AKI terbesar adalah perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%,
komplikasi puerperium 8%, dan partus macet 5% (Depkes RI, 2008). Sedangkan
presentase penyebab kematian langsung ibu maternal di Jawa Timur tahun 2011 adalah
perdarahan (29,35%), pre eklampsia (27,27%), infeksi (6,06%), penyakit jantung
(15,47%), lain-lain (21,85%) (Dinkes provinsi Jawa Timur, 2012).

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Abnormal Uterine Bleeding
(AUB) peserta diharapkan mampu memahami tentang konsep dasar penyakit Abnormal
Uterine Bleeding (AUB).
2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikti pendidikan kesehatan diharapkan peserta dapat:
a. Menjelaskan pengertian dari Abnormal Uterine Bleeding (AUB)
b. Menjelaskan penyebab dari Abnormal Uterine Bleeding (AUB)
c. Menjelaskan tanda dan gejala dari Abnormal Uterine Bleeding (AUB)
d. Menjelaskan cara penatalaksanaan dari Abnormal Uterine Bleeding (AUB)

C. Materi
1. Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

E. Media
1. Leaflet
2. LCD (Power Point)

F. Setting tempat

Keterangan :

Penyaji Peserta

Moderator Obserever dan Dokumentasi

G. Pengorganisasian
1. Moderator : Karina Citra Manditha
2. Penyaji : M. Suriadi Isnaini
3. Observer : Linda Fuji Ramdiani
4. Fasilitator : Linda Fuji Ramdiani
H. Pelaksaan kegiatan
No Kegiatan/ Penyuluh Peserta
Waktu
1 Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam
(5 menit)  Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan judul materi dan  Mendengarkan dan
tujuan yang harus dicapai oleh memperhatikan
peserta didik
2 Penyajian  Memberikan pre test jenis obyektif  Mendengarkan
(10 menit) untuk tiap peserta didik (jika perlu)  Memperhatikan
1. Pengertian dari Abnormal  Mengajukan
Uterine Bleeding (AUB) pertanyaan jika ada
2. Penyebab Abnormal Uterine yang tidak di
Bleeding (AUB) mengerti
3. Tanda dan gejala Abnormal  Menjawab pertanyaan
Uterine Bleeding (AUB)
4. Cara penatalaksanaan dari
Abnormal Uterine Bleeding
(AUB)
 Tanya jawab
Memeberikan kesempatan kepada
peserta untuk mengajukan
pertanyaan
 Evaluasi
Memberikan pertanyaan tentang
apa yang sudah dijelaskan
3 Penutup  Menyimpulkan materi yang telah  Mendengarkan
(5 menit) diberikan  Menjawab salam
 Post test (bila diperlukan)
 Menutup dengan salam

I. Evaluasi
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Terstruktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan tentang Abnormal Uterine Bleeding (AUB) ditempat
penyuluhan R10 RSSA
b. Pelaksanaan penyuluhan Abnormal Uterine Bleeding (AUB) sudah dikonsulkan
dengan pembimbing
c. Peserta hadir tepat waktu ditempat pelaksanaan peyuluhan
d. Peserta mengisi lembar absensi
2. Evaluasi Proses
a. Peralatan untuk penyuluhan Abnormal Uterine Bleeding (AUB) telah dipersiapkan
sebelum acara dimulai
b. Peserta aktif bertanya
3. Evaluasi Hasil
a. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan tanpa alasan yang tidak jelas
b. 80% peserta memahami materi yang telah disampaikan meliputi pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, komplikasi serta cara penatalaksanaan dari penyakit
Abnormal Uterine Bleeding (AUB)

J. Sumber Kepustakaan
Benson C, Ralph. 2009. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.

Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC.

Carpenito, Lynda Juall. 2010. Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik. Jakarta
: EGC

Ida Bagus Gde Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif,dkk. 2001.Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta: FKUI

Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler (2000),


MATERI PENYULUHAN

ABNORMAL UTERINE BLEEDING (AUB)

A. Pengertian
Abnormal Uterine Bleeding/ Perdarahan Uterus Abnormal merupakan perdarahan
yang terjadi diluar siklus menstruasi yang dianggap normal. Perdarahan Uterus Abnormal
dapat disebabkan oleh faktor hormonal, berbagai komplikasi kehamilan, penyakit sistemik,
kelainan endometrium (polip), masalah-masalah serviks / uterus (leiomioma) / kanker.
Namun pola perdarahan abnormal seringkali sangat membantu dalam menegakkan
diagnosa secara individual. (Ralph. C Benson, 2009).
Perdarahan Uterus Disfungsional (PUD) digunakan untuk menunjukan semua
keadaan perdarahan melalui vagina yang abnormal. AUB disini didefenisikan sebagai
perdarahan vagina yang terjadi didalam siklus <20 hari / >40 hari, berlangsung >8 hari
mengakibatkan kehilang darah > 80 mL & anemia. Ini merupakan diagnosis penyingkiran
dimana penyakit lokal & sistemik harus disingkirkan. Sekitar 50 % dari pasien ini
sekurang-kurangnya berumur 40 th & 20 % yang lain adalah remaja, karena merupakan
saat siklus anovulatori lebih sering ditemukan. (Rudolph,A. 2006).

B. Penyebab
1. Komplikasi kehamilan
a. Perdarahan implantasi
b. Abortus
c. Kehamilan ektopik
d. Kehamilan mola, penyakit trofoblastik
e. Komplikasi plasenta
f. Vasa previa
g. Hasil konsepsi yang tertahan
h. Subinvolusi uterus setelah kehamilan

2. Infeksi dan Inflamasi


a. Vulvitis
b. Vaginitis
c. Servitis
d. Endometritis
e. Salpingo-oophoritis
3. Hiperplasia dan Neoplasia
a. Vagina: karsinoma, penyakit trofoblastik metastatic, sarcoma botryoides.
b. Serviks: polip, papiloma, karsinoma.
c. Endometrium: hyperplasia, polip, karsinoma, sarcoma, penyakit trofoblastik.
d. Miometrium: leiomoima, leiomiosarkoma, miosis stroma endolimfatik
(hemangioperisitoma).
e. Ovarium : tumor-tumor sel teka granulose yang menghasilkan estrogen; tumor-
tumor lain atau kista dapat merangsang hormone stromaovarium.
f. Tuba falopii: karsinoma.
4. Trauma
a. Perdarahan post operatif
b. Laserasi Obstetrik
c. Benda asing dalam vagina
d. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
5. Endometriosis
6. Adenomiosis
7. Aneurisma sirsiod- fistula arteriovenosa
8. Kelainan hematologik atau sistemik
a. Trombositopenia
b. Penyakit Von Willebrand
c. Terapi antikoagulan
d. Koagulasi intravascular diseminata
e. Hipertensi
f. Hipotiroidi (lebih banyak terjadi pada hipotiroidi daripada hipertiroidi)
g. Leukemia
h. Penyakit hepar

C. Tanda dan Gejala


Tanda
1. Suhu meningkat menandakan infeksi pelvis

2. Takikardi dan hipotensi nenandakan hipovolemia (pendarahan eksta peritoneal atau


intraperitoneal), sepsis

3. Petekiae atau ekimosis menandakan kelainan koagulasi

4. Uterus yang membesar menandakan adanya kehamilan ektopuik maupun missed


abortion, uterus yang lebih besar (dari ukuran kehamilan bila dilihat darimHPHT)
kemungkuinan menandakan kehamilan mola, kehamilan ganda ataupun kehamilan
dalam suatu uterus fibroid

Gejala
Gejala AUB yang paling umum adalah pendarahan di luar menstruasi normal. Kondisi ini
juga dapat terjadi selama menstruasi yang ditandai dengan pola perdarahan yang
mencurigakan seperti:

1. Perdarahan menstruasi yang berat


2. Pendarahan yang mengandung banyak gumpalan atau gumpalan besar
3. Pendarahan yang berlangsung lebih dari tujuh hari
4. Menstruasi yang terjadi kurang dari 21 hari sejak siklus terakhir
5. Muncul bercak perdarahan di luar siklus normal

Gejala umum lainnya yang dapat terjadi pada AUB adalah:


1. Nyeri payudara
2. Perut kembung
3. Nyeri pada panggul
4. Pusing
5. Pingsan
6. Tekanan darah rendah
7. Peningkatan denyut jantung
8. Kulit pucat
9. Keluar gumpalan besar

D. Penatalaksanaan
Pengobatan harus diarahkan kepada diagnosis yang spesifik. Keperluan untuk segera
dirawat dirumah sakit tergantung pada kuantitas kehilangan darah dan adanya anemia atau
hipivolemia. Apabila perdarahan pervaginam hebat, penanganan daruratnya meliputi cairan
intravena, transfuse darah, dan diagnosis etiologik segera.

Tindakan spesifik yang dapat diindikasikan meliputi :

1. Kuretase endometrium terhadap produk-produk konsepsi yang tertahan .


2. Antibiotika untuk infeksi pelvis.
3. Penamponan vagina atau serviks untuk lesi-lesi serviks maligna.
4. Laporan untuk kehamilan ektopik.
5. Penjahitan laserasi vagina.
6. Radiasi untuk lesi-lesi kegnasan.
7. Pengeluaran AKDR .
8. Histerektomi untuk leiomiomata.
Penatalaksanaan pembedahan pada perdarahan uterus abnormal.

Tindakan Alasan
Histeroskopi operatif Abnormalitas struktur intra uteri.
Mimektomi (abdominal, Mioma uteri.
Laparoskopik, histeroskopik)
Reseksi endometrial Terapi menoragia atau menometrogia resisten.
transervikal
Ablasi endometrium (thermal Terapi Menoragia atau menometroragia resisten
ballon/roller ball) dalam rangka penatalaksanaan pendarahan uterus
akut yang resisten
Embolisasi ateri uterine Mioma uteri.
Histerektomi Hiperplasia atipikal, karsinoma endometrium.
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN

DI RUANG 10 (Gynekologi) RSUD Dr SAIFUL ANWAR MALANG

NO NAMA TANDA TANGAN


1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.

Anda mungkin juga menyukai