Anda di halaman 1dari 16

PREKLINIK KEPERAWATAN JIWA II

SAP PENDIDIKAN KESEHATAN HIDUP SEHAT TANPA ROKOK

Oleh :

BUNGA ANGRAYNI (1911312026)

AYYASA AMARA (1911312029)

RACHMA YULIA PUTRI (1911312032)

SALMA NUR RAHMA DANY (1911312038)

SUCI FAISAL (1911312041)

DERLINE TIARA ZOEMA (1911312044)

Dosen Pengampu :

Ns.Windy Freska, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2021
SATUHAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Hidup sehat tanpa rokok

Sasaran : Masyarakat umum daerah sekitar puskesmas belimbing terkhusus


laki-laki

Tempat Kegiatan : Aula Puskesmas Belimbing

Hari/ Tanggal : 02 Desember 2021

Alokasi waktu : 30 menit

I. LATAR BELAKANG

Merokok merupakan aktivitas yang tidak asing lagi bagi kita, dalam
kehidupan sehari-hari pada saat sekarang ini. Kegiatan ini dapat kita temui dimana
saja, didaerah pedesaan maupun didaerah perkotaan, bahkan ditempat fasilitas-
fasilitas umum, seperti tempat kerja, angkutan umum, tempat ibadah, arena kegiatan
anak anak, tempat pelayanan kesehatan dan instansi pendidikan seperti sekolah dan
kampus. Kegiataan merokok ini seakan tidak pernah terlepas dari kehidupan
masyarakat. Merokok menjadi masalah karena menimbulkan banyak kerugian, baik
dari segi sosial, moral, ekonomi finansial, maupun kesehatan yang dapat
mengakibatkan kematian atau penurunan Sumber Daya Manusia yang produktif.

Rokok yang dikonsumsi menghasilkan asap rokok yang sangat berbahaya bagi
kesehatan, perokok itu sendiri sebagai perokok aktif, maupun orang lain yang ada
disekitarnya sebagai perokok pasif. Pada dasarnya asap rokok terdiri dari asap utama
yang mengandung 25% kadar berbahaya dan asap sampingan yang mengandung 75%
kadar berbahaya. Perokok pasif menghisap 75% bahan berbahaya ditambah separuh
dari asap yang dihembuskan. Dari sebatang rokok mengandung 4.000 bahan kimia
beracun dan tidak kurang dari 69 diantaranya bersifat karsinogenik. Sehingga rokok
dan lingkungan yang tercemar asap rokok dapat membahayakan kesehatan.

Tingkat merokok jauh lebih tinggi di antara orang dengan masalah kesehatan
mental dibandingkan pada populasi umum. Sebuah survei nasional morbiditas
kejiwaan antara lebih dari 8.000 orang dalam populasi umum menemukan bahwa
orang dengan gangguan neurotik seperti episode depresi, fobia atau gangguan obsesif
kompulsif dua kali lebih mungkin untuk merokok (Coultard et al, 2000). Memiliki
lebih dari satu gangguan neurotik (gangguan neurotik komorbiditas) juga dikaitkan
dengan perokok berat (NHS, 2004).

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. Tujuan Umum

Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan tentang bahaya rokok dan mau


hidup sehat tanpa rokok.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan pemberian pendidikan kesehatan dari perawat,


pasien dan keluarga pasien mampu:

a. Memahami pengertian rokok (definisi dan kandungan dalam rokok)


b. Mengetahui penyakit apa saja yang timbul karena rokok
c. Memahami dampak rokok terhadap kesehatan jiwa
d. Mengetahui mitos dan fakta tentang rokok
e. Memahami tips dan trik cara berhenti merokok

III. RENCANA KEGIATAN


1. Materi : Hidup sehat tanpa rokok
2. Peserta : Masyarakat umum daerah sekitar puskesmas
belimbing terkhusus laki-laki
3. Pengorganisasian :
 Suci Faisal (Presenter)
 Bunga Angrayni (Presenter)
 Rachma Yulia Putri
 Derline Tiara Zoema
 Salma Nur Rahma Dany
 Ayyasa Amara
4. Kegiatan : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
5. Waktu dan tempat :
a. Waktu : Kamis, 02 Desember 2021
b. Pukul : 09.00-09.30 WIB (1x30menit)
c. Tempat : Aula Puskesmas Belimbing
6. Media dan alat bantu :
 Leaflet (terlampir)
 Layar LCD
7. Kegiatan Belajar Mengajar (lihat tabel)
8. Materi (terlampir)

(TABEL)
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pendahuluan : - Menjawab salam, 3  menit
- Mengucapkan salam, membaca berdo’a dan
do'a, dan memperkenalkan diri mendengarkan penyaji
- Menjelaskan maksud dan tujuan saat perkenalan
pemberian pendidikan kesehatan - Memperhatikan dengan
- Membuat kontrak waktu dengan seksama terkait apa yang
peserta disampaikan penyaji
- Menggali pengetahuan pasien - Mendengarkan kontrak
dan keluarga tentang rokok dan waktu
bahayanya - Menjawab pertanyaan
penyaji
2. Menjelaskan materi pendidikan - Mendengarkan dengan 20  menit
kesehatan, yaitu : penuh perhatian   
a. Pengertian rokok (definisi dan
kandungan dalam rokok)
b. Penyakit apa saja yang timbul
karena rokok
c. Dampak rokok terhadap
kesehatan jiwa
d. Mitos dan fakta tentang rokok - Mengajukan pertanyaan
e. Tips dan trik cara berhenti dan melakukan diskusi
merokok

3. Penutup :
- Meminta peserta untuk mereview - Menjelaskan kembali 7 menit
materi pendidikan kesehatan materi yang telah
yang telah disampaikan oleh disampaikan oleh
penyaji penyaji
- Mengevaluasi tingkat - Menjawab pertanyaan
pemahaman peserta terhadap yang diberikan oleh
materi yang disampaikan dengan penyaji
memberikan pertanyaan - Menyimak kesimpulan
- Menyimpulkan materi pendidikan penyaji
kesehatan yang telah - Mendengarkan
disampaikan penutupan yang
- Penutupan dengan salam dan disampaikan oleh
do’a penyaji, serta menjawab
salam

IV. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Adanya koordinasi dan kesepakatan dengan pihak tenaga kesehatan terkait
perijinan tempat dan waktu pemberian pendidikan kesehatan kepada
peserta.
b. Adanya persiapan yang baik terkait materi, sarana, dan prasarana yang
akan digunakan.
c. Adanya publikasi dan informasi yang disampaikan kepada peserta tentang
materi pendidikan kesehatan yang akan diajarkan.
2. Evaluasi Proses
a. Penyaji menguasai materi penyuluhan yang diberikan
b. Penyaji mampu mengkomunikasikan informasi dua arah.
c. Semua peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
d. Peserta antusias dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan
e. Peserta memberikan respon atau umpan balk berupa pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
75 % dari seluruh peserta dapat menjelaskan kembali materi dan/ atau
menjawab pertanyaan dengan baik.
V. MATERI

HIDUP SEHAT TANPA ROKOK

A. PENGERTIAN ROKOK (DEFINISI DAN KANDUNGAN DALAM ROKOK)

Rokok adalah hasil olahan dari tembakau kering yang terbungkus sehingga
berbentuk seperti cerutu. Sebagian besar rokok mengandung tembakau dan tanaman
nicotiana tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau yang mengandung
nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. Rokok mengakibatkan
bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat, karena rokok merupakan salah satu
zat adiktif dan perlu dilakukan berbagai upaya pengamanan (Setyani & Sodik, 2018).
Komponen utama dalam rokok yaitu nikotin, gas karbonmonoksida, tar, terdin
ammonia, buton.

a. Nikotin

Nikotin adalah bahan kimia berminyak yang tak berwama dan merupakan
salah satu racun paling keras yang kita kenal Di samping itu, nikotin akan
mengakibatkan pembuluh darah menyempit dengan cepat sehingga organ-organ
tubuh akan kekurangan oksigen, antara tain otak dan otot jantung. Makin lanjut
umur seorang perokok maka makin lama ia merokok, semakin parah kondisinya,
terutama otak dan otot jantung

b. Gas CO (karbonmonoksida)

Karbonmonoksida adalah gas beracun dalam asap yang dikeluarkan oleh


mobil. Gas CO juga dapat menghambat penganggkutan oksigen oleh sel darah
merah dari paru-paru ke organ lain.

c. Tar

Tar adalah zat kimia dan partikel padat (solid carbon) yang hanya dihasilkan
saat rokok dibakar. Tar merupakan zat yang memiliki sifat karsinogenik atau dapat
memicu pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh. Meyers, et al. (2018).

d. Ammonia
Ammonia adalah bahan kimia yang dipakai dalam bubuk pembersih rumah
tangga dan bahan peledak.

e. Butan

Butan adalah gas yang dipakai dalam pemantik rokok dan beberapa peralatan
berkemah. Saat seseorang merokok, dalam setiap hisapannya terdapat kurang lebih
4000 bahan senyawa kimia, termasuk racun-racun sebagai berikut:

 Nikotin: jenis pestisida


 Tar bahan pengeras jalan
 Acetone penghapus cat
 Naphtylamine bahan penyebab kanker .
 Methanol: bahan bakar roket/pesawat tempur
 Napthalene: kapur barus
 Carbon Monoxide: gas beracun yang keluar dari knalpot kendaraan.
 Benzopyrene: bahan penyebab kanker
 Formalin; balsem pengawet mayat, dll.

B. PENYAKIT APA SAJA YANG TIMBUL KARENA ROKOK

Sirodjuddin (2008), mengemukakan bahwa asap rokok mempengaruhi


kesehatan, diantaranya:

a. Merokok memperlemah paru-paru.


b. Merokok mengganggu aliran darah.
c. Merokok meningkatkan impotensi dan infertilitas.
d. Merokok meningkatkan risiko kanker.
e. Merokok merupakan masalah bagi kesehatan wanita.
f. Merokok merupakan masalah kesehatan keluarga.

Menurut (Rahmah, 2015) terdapat banyak penyakit yang diperburuk keadaannya


oleh asap rokok atau dengan merokok dan penyakit ini dapat mengakibatkan kematian
pada perokok, diantaranya:

a. Penyakit jantung koroner


Penelitian terhadap kebiasaan merokok menunjukkan bahwa perokok berat di
bawah usia 45 tahun mempunyai risiko 15 kali lebih besar menderita serangan
jantung yang akan membunuh mereka dari pada orang berisiko sama yang tidak
merokok.

b. Trombosis koroner

Trombosis Koroner atau serangan jantung terjadi bilamana bekuan darah menutup
salah satu pembuluh darah utama yang memasok aliran daarah ke jantung,
akibatnya jantung akan kekurangan darah. Merokok membuat darah perokok
menjabdi lebih lengket dan mudah membeku.

c. Kanker

Kanker adalah penyakit yang sel-sel di beberapa bagian tubuh mengganda secara
tiba-tiba dan tidak berhenti. Jika sel-sel di bagian tubuh terangsang oleh substansi
yang bersifat karsinogenik selama jangka waktu yang lama, maka penyakit kanker
akan terjadi. Dalam tar tembakau terdapat sejumlah bahan kimia yang juga bersitat
karsinogenik. Tar tembakau dapat mengakibatkan kanker bilamana merangsang
tubuh untuk waktu lama, misainya di daerah mulut dan tenggorokan.

d. Bronkitis

Bronchitis terjadi bilamana paru-paru seseopa asap)rang terangsang oleh apa yang
dihirupnya (udara tercemar di sini berupa asap rokok).

C. DAMPAK ROKOK TERHADAP KESEHATAN


Galluci, et al. (2020) menjelaskan, bahaya merokok pada perokok aktif dan pasif :
Ada beberapa bahaya dan akibat yang ditimbulkan oleh rokok bagi kesehatan
tubuh antara lain :
a. Kanker paru
Diketahui sekitar 90% kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok hal ini karena
asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru zat dari asap rokok ini
akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal diperkirakan 1 dari 10
perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru.
b. Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40% perokok studi menemukan
kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang
mengarah pada kanker kandung kemih
c. Kanker payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara
hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5
tahun sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.
d. Kanker serviks
Sekitar 30% kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok hal ini
karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi virus menular
seksual
e. Kanker kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus
sehingga menyebabkan kanker kerongkongan sekitar 80% kasus kanker esofagus
lebih dikaitkan dengan merokok
f. Kanker pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru tapi ada beberapa asap rokok
yang tegang sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal atau pencernaan
G. Kanker ginjal
Ketika seseorang merokok maka asap yang mengandung nikotin dan
tembakau akan masuk ke dalam tubuh dikotil bersama dengan bahan kimia
berbahaya lainnya seperti karbon monoksida dan ter menyebabkan perubahan
denyut jantung pernafasan sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring
keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal
perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker
h. Kanker mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut diketahui perokok 6 kali
lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak
merokok dan orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih
besar
i. Serangan jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan
meningkatkan tekanan darah sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen
dalam darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak.
Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi maka bisa
menyebabkan serangan jantung
j. Penyakit paru obstruktif kronik
Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang
sulit bernafas dan sekitar 80% kasus PPOK disebabkan oleh rokok kondisi ini bisa
menyebabkan terjadinya emfisema (sesak nafas akibat kerusakan pada Kantung
udara atau alveoli) dan bronkitis kronis (batuk dengan banyak lendir yang terjadi
terus-menerus selama 3 bulan)
k. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30 dan 40 an maka merokok bisa meningkatkan risiko
disfungsi ereksi sekitar 50% hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah
nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah
ke penis jika seseorang sudah mengalami impotensi maka bisa menjadi peringatan
dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain tubuh.

Terhadap kesehatan jiwa : (Mental Health Foundation, 2016.)


1. Ketergantungan atau candu
Nikotin mempengaruhi kinerja otak sehingga memicu ketergantungan, yang
pada akhirnya mengubah cara seseorang berpikir dan perilaku. Efek tersebut dapat
bersifat permanen karena nikotin sangat mudah terakumulasi pada otak. Nikotin dapat
diserap oleh mukosa mulut saat merokok, dan mencapai otak hanya dalam waktu 10
detik setelah diisap. Semakin banyak nikotin, semakin kuat efek ketergantungan dan
perubahan psikologis yang dialami seseorang.
2. Perubahan perilaku pada seseorang
Sebagian besar perokok merasakan efek peningkatan dopamin berlebih
sebagai rasa ketenangan, bahagia, atau kesenangan saat merokok. Hal ini
menyebabkan seseorang menjadi kesulitan menenangkan pikirannya sendiri jika tidak
mengisap rokok. Jika hal itu terjadi, maka perokok akan mencari dan menggunakan
rokok tanpa henti.
Tanpa disadari, perokok juga menjadi lebih agresif dan mudah marah saat harus
menahan keinginannya untuk merokok. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap
kehidupan sosial perokok yang justru membuat stress, dan memicu perubahan
perilaku yang lebih parah
3. Gejala depresi pada perokok
Depresi termasuk penyakit mental yang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor
seperti genetik, lingkungan sosial, dan kesehatan. Pada orang-orang yang memang
sudah menderita depresi, merokok hanya akan membuat seseorang mengalami gejala
depresi yang lebih serius. Merokok membuat seseorang merasa depresi lewat
beberapa cara, di antaranya:
 Mood swing
Karena ketergantungan dan merasa lebih tenang saat merokok, mood
seseorang menjadi lebih baik namun kemudian berubah secara drastis dengan
cepat setelah berhenti merokok. Hal ini dapat membuat seseorang lebih
merasa depresi.
 Perubahan hormon dopamine
Peningkatan hormon dopamin secara tidak terkendali juga dapat membuat
otak tidak merespon hormon tersebut sebaik dulunya. Akibatnya, seorang
perokok cenderung tidak merasa bahagia, namun akan tetap merokok hanya
karena efek ketergantungan.

D. MITOS DAN FAKTA TENTANG ROKOK


Beberapa fakta dari pemahaman atau mitos yang berkembang dimasyarakat tentang
merokok (WebMD. 2016).
Mitos 1 : Sekali merokok tidak akan menyebabkan kecanduan
Faktanya adalah nikotin yang ada di dalam rokok dapat menyebabkan kecanduan
dalam waktu singkat. Nikotin dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan zat
kimia pada otak. Sehingga menyebabkan seseorang menjadi kecanduan pada
tembakau.

Mitos 2 : Filter rokok dapat melindungi perokok


Faktanya ternyata filter tidak bertujuan untuk melindungi perokok karena dibuat agar
partikel asap menjadi lebih kecil. Sehingga menyebabkan nikotin lebih mudah
terserap oleh otak. Hal ini meningkatkan kecanduan seseorang pada rokok

Mitos 3 : sesekali merokok tidak memberikan dampak buruk pada kesehatan


Fakta yang ada adalah gangguan kesehatan akibat merokok tidak hanya berlaku pada
perokok berat atau yang sudah merokok dalam waktu lama. Asap rokok dapat
memicu terjadinya serangan jantung tidak hanya pada perokok tetapi orang yang
secara tidak sengaja menghisap asap rokok. Setiap batang rokok dapat menyebabkan
gangguan pada paru-paru, pembuluh darah, dan sel pada seluruh tubuh.

Mitos 4 : terlanjur sudah merokok dalam waktu lama maka kerusakan sudah terjadi
dan terlambat untuk berhenti.
Fakta yang sebenarnya yakni semakin lama penggunaan tembakau maka semakin
tinggi resiko terjadinya gangguan pada kesehatan. Pada usia berapa pun, semakin
cepat berhenti maka semakin cepat kesehatan akan diperbaiki. 20 menit setelah
berhenti merokok tubuh akan mulai pulih. Setelah 2-5 tahun berhenti merokok makan
resiko terjadinya stroke akan sama seperti orang yang belum pernah merokok. Setelah
10 tahun maka resiko terjadinya kanker paru-paru menurun hingga 50%.

Mitos 5 : Ada juga mitos bahwa nikotin merupakan bahan alam


Dan ternyata faktanya adalah nikotin berasal dari daun tembakau. Namun, bukan
berarti nikotin aman digunakan. Nikotin dapat merangsang adrenalin sehingga detak
jantung meningkat, tekanan darah meningkat, dan bernafas lebih cepat.

Mitos 6 : Saat ini sedang marak penggunaan Vapor atau rokok elektrik yang mitosnya
tidak memiliki kadar nikotin.
Namun faktanya adalah sulit mengetahui kadar nikotin pada rokok elektrik, karena
jumlahnya bervariasi dan tidak selalu sesuai dengan label yang tertera sekalipun yang
mengaku bebas nikotin.

Mitos 7 : Ada juga yang mengatakan bahwa nikotine menyebabkan kecanduan karena
mempengaruhi otak.
Faktanya adalah ketika merokok, nikotin akan masuk kedalam aliran darah melalui
paru-paru. Maka dalam beberapa detik, obat akan sampai ke otak. Kondisi ini
merangsang adrenalin dan meningkatkan kadar bahan kimia otak yang disebut
dopamin yang menyebabkan kecanduan.

Mitos 8 : Saya sudah merokok bertahun-tahun, dan berhenti merokok adalah hal yang
percuma karena tubuh saya sudah terlanjut tidak sehat.
Namun faktanya bahwa merokok memang dapat memotong sekitar 14 tahun dari
rentang hidup pria dan wanita. Menurut NIH, jika Anda berhenti merokok pada usia
35 Anda akan hidup sekitar lima sampai sepuluh tahun lebih lama dan mengurangi
risiko terkena kanker dan penyakit jantung.

Mitos 9 :
Katanya seorang perokok itu lebih terlihat seksi daripada yang tidak merokok.
Namun pada kenyataannya merokok dapat menimbulkan noda pada gigi Anda,
menyebabkan keriput wajah, menghabiskan energi, membakar lubang pada pakaian,
menyebabkan bau mulut dan aroma buruk umum. Pria yang merokok dan memiliki
tekanan darah tinggi cenderung menjadi impoten dibanding non-perokok.

Mitos 9 : Ada juga yang mengatakan bahwa jika berhenti merokok maka berat badan
akan naik, karena keinginan untuk ngemil semakin menjadi.
Hal ini tidaklah benar. Pada kenyataannya jika Anda mengganti makan untuk
kepuasan oral yang diberikan rokok, Anda akan bertambah gemuk. Jika Anda makan
sehat dan olahraga Anda tidak akan menambah berat badan.

Mitos 10 : bahwa kanker paru merupakan hal yang paling mungkin terjadi bagi
seorang perokok.
Pendapat ini tidak dapat dibenarkan, karena pada kenyataannya merokok dapat
menyebabkan dan berkorelasi kuat dengan emfisema, bronkitis, penyakit jantung,
tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kanker mulut, laring dan kerongkongan.
American Lung Association mengatakan bahwa merokok sangat berperan pada
kejadian penyakit kanker pankreas, ginjal, kandung kemih, dan pada wanita adalah
kanker serviks.

Mitos 11 : Banyak juga yang mengatakan bahwa merokok dapat membuat kita
menjadi relax dan meningkatkan mood. Kenyataan yang sebenarnya bahwa memang
benar bahwa nikotin yang terkandung di dalam rokok cenderung membuat kita
merasa senang, mempengaruhi mood dan nafsu makan. Namun perlu diingat juga
bahwa nikotin juga mempengaruhi seluruh bagian tubuh kita terutama jantung dan
peningkatan tekanan darah.
Mitos 12 : Nah berikut ini juga mitos yang banyak beredar Kalau merokok tidak
sampai 5 batang per hari tidak berbahaya untuk tubuh.
Faktanya adalah merokok tidak pernah aman untuk dilakukan. Setiap batang rokok
mengandung 1 sampai 2 miligram nikotin dan mencapai otak Anda dalam 8 sampai
10 detik. Ada banyak bahan kimia berbahaya lainnya yang diambil dengan setiap
menghirup sebatang rokok. Asap rokok mengandung 4.000 bahan kimia dan racun, 50
di antaranya menyebabkan kanker. Setiap kali Anda menghirup Anda mengambil
nikotin, tar, karbon monoksida, sianida, arsenik, formaldehid, ammonia, benzena dan
masih banyak lagi. Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse) mengatakan
bahwa mereka yang mulai merokok sebelum usia 21 memiliki waktu yang paling sulit
berhenti dan bahwa kurang dari 1 dalam 10 orang yang berhasil.

E. TIPS DAN TRIK CARA BERHENTI MEROKOK

Orang yang berbeda menemukan hal-hal yang berbeda untuk membantu


menemukan cara yang terbaik untuk berhenti merokok. Berikut beberapa pilihan cara
yang dapat digunakan, yaitu: (Quit Smoking Community, 2016)

- Pikirkan dan lakukan hobi Anda seperti membaca buku dan melakukan
olahraga teratur
- Diskusikan dampak buruk rokok bagi kesehatan Anda dengan tenaga kesehatan
atau siapapun di sekitar Anda untuk mengingat kembali dampak buruk rokok
- Berpasangan dengan seorang teman yang juga berusaha untuk berhenti
merokok sehingga dapat saling memotivasi.
- Kurangi rokok teriebih dahulu sebelum berhenti, tidak harus berhenti tiba-tiba
seperti mengurangi jumlah batang rokok atau memotong rokok Anda.
- Membuat catatan tentang kapan, di mana dan dengan siapa Anda merokok. Ini
dapat menyoroti waktu dan situasi ketika Anda lebih mungkin untuk merokok
sehingga Anda dapat merencanakan cara untuk menghindari mereka atau
berurusan dengan mereka.
- Tingkatkan asupan makanan saat berusaha berhenti merokok karena berhenti
merokok akan mengembalikan nafsu makan Anda sehingga jangan berusaha
menolak makan.
- Kebiasaan menghisap rokok bisa membuat Anda rindu dengan aroma atau rasa
rokok tersebut makan atau minumlah sesuatu yang mempunyai ciota rasa kuat
sehingga mengalihkan perhatian Anda terhadap rokok, seperti air jeruk, coklat,
dan masih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmah, N. (2015). Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan dan Pembentukan Karakter


Manusia. Prosiding Seminar Nasional, 01(1), 78.
Setyani, A. T., & Sodik, M. A. (2018). Pengaruh Merokok Bagi Remaja Terhadap Perilaku
dan Pergaulan Sehari-hari. https://doi.org/10.31219/osf.io/6hcem
Meyers, et al. (2018). Tar Level of Cigarettes Smoked and Risk of Smoking-Related
Diseases. Inhalation Toxicology. 30(1), pp. 5-18.

Galluci, et al. (2020). Cardiovascular Risk of Smoking and Benefits of Smoking Cessation.
Journal of Thoracic Disease, 12(7), pp. 3866–3876.

HS. 2004. Smoking and Patients with Mental Health Problem London: Health Development
Agency.

Quit Smoking Community, 2016. The Mental Effects of Nicotine Use and Addiction.

Mental Health Foundation, 2016. Smoking and mental health.

WebMD. (2016). Do You Know The Truth About Nicotine.

Anda mungkin juga menyukai