Oleh :
Dosen Pengampu :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
SATUHAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Hidup sehat tanpa rokok
I. LATAR BELAKANG
Merokok merupakan aktivitas yang tidak asing lagi bagi kita, dalam
kehidupan sehari-hari pada saat sekarang ini. Kegiatan ini dapat kita temui dimana
saja, didaerah pedesaan maupun didaerah perkotaan, bahkan ditempat fasilitas-
fasilitas umum, seperti tempat kerja, angkutan umum, tempat ibadah, arena kegiatan
anak anak, tempat pelayanan kesehatan dan instansi pendidikan seperti sekolah dan
kampus. Kegiataan merokok ini seakan tidak pernah terlepas dari kehidupan
masyarakat. Merokok menjadi masalah karena menimbulkan banyak kerugian, baik
dari segi sosial, moral, ekonomi finansial, maupun kesehatan yang dapat
mengakibatkan kematian atau penurunan Sumber Daya Manusia yang produktif.
Rokok yang dikonsumsi menghasilkan asap rokok yang sangat berbahaya bagi
kesehatan, perokok itu sendiri sebagai perokok aktif, maupun orang lain yang ada
disekitarnya sebagai perokok pasif. Pada dasarnya asap rokok terdiri dari asap utama
yang mengandung 25% kadar berbahaya dan asap sampingan yang mengandung 75%
kadar berbahaya. Perokok pasif menghisap 75% bahan berbahaya ditambah separuh
dari asap yang dihembuskan. Dari sebatang rokok mengandung 4.000 bahan kimia
beracun dan tidak kurang dari 69 diantaranya bersifat karsinogenik. Sehingga rokok
dan lingkungan yang tercemar asap rokok dapat membahayakan kesehatan.
Tingkat merokok jauh lebih tinggi di antara orang dengan masalah kesehatan
mental dibandingkan pada populasi umum. Sebuah survei nasional morbiditas
kejiwaan antara lebih dari 8.000 orang dalam populasi umum menemukan bahwa
orang dengan gangguan neurotik seperti episode depresi, fobia atau gangguan obsesif
kompulsif dua kali lebih mungkin untuk merokok (Coultard et al, 2000). Memiliki
lebih dari satu gangguan neurotik (gangguan neurotik komorbiditas) juga dikaitkan
dengan perokok berat (NHS, 2004).
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
(TABEL)
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pendahuluan : - Menjawab salam, 3 menit
- Mengucapkan salam, membaca berdo’a dan
do'a, dan memperkenalkan diri mendengarkan penyaji
- Menjelaskan maksud dan tujuan saat perkenalan
pemberian pendidikan kesehatan - Memperhatikan dengan
- Membuat kontrak waktu dengan seksama terkait apa yang
peserta disampaikan penyaji
- Menggali pengetahuan pasien - Mendengarkan kontrak
dan keluarga tentang rokok dan waktu
bahayanya - Menjawab pertanyaan
penyaji
2. Menjelaskan materi pendidikan - Mendengarkan dengan 20 menit
kesehatan, yaitu : penuh perhatian
a. Pengertian rokok (definisi dan
kandungan dalam rokok)
b. Penyakit apa saja yang timbul
karena rokok
c. Dampak rokok terhadap
kesehatan jiwa
d. Mitos dan fakta tentang rokok - Mengajukan pertanyaan
e. Tips dan trik cara berhenti dan melakukan diskusi
merokok
3. Penutup :
- Meminta peserta untuk mereview - Menjelaskan kembali 7 menit
materi pendidikan kesehatan materi yang telah
yang telah disampaikan oleh disampaikan oleh
penyaji penyaji
- Mengevaluasi tingkat - Menjawab pertanyaan
pemahaman peserta terhadap yang diberikan oleh
materi yang disampaikan dengan penyaji
memberikan pertanyaan - Menyimak kesimpulan
- Menyimpulkan materi pendidikan penyaji
kesehatan yang telah - Mendengarkan
disampaikan penutupan yang
- Penutupan dengan salam dan disampaikan oleh
do’a penyaji, serta menjawab
salam
IV. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Adanya koordinasi dan kesepakatan dengan pihak tenaga kesehatan terkait
perijinan tempat dan waktu pemberian pendidikan kesehatan kepada
peserta.
b. Adanya persiapan yang baik terkait materi, sarana, dan prasarana yang
akan digunakan.
c. Adanya publikasi dan informasi yang disampaikan kepada peserta tentang
materi pendidikan kesehatan yang akan diajarkan.
2. Evaluasi Proses
a. Penyaji menguasai materi penyuluhan yang diberikan
b. Penyaji mampu mengkomunikasikan informasi dua arah.
c. Semua peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
d. Peserta antusias dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan
e. Peserta memberikan respon atau umpan balk berupa pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
75 % dari seluruh peserta dapat menjelaskan kembali materi dan/ atau
menjawab pertanyaan dengan baik.
V. MATERI
Rokok adalah hasil olahan dari tembakau kering yang terbungkus sehingga
berbentuk seperti cerutu. Sebagian besar rokok mengandung tembakau dan tanaman
nicotiana tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau yang mengandung
nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. Rokok mengakibatkan
bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat, karena rokok merupakan salah satu
zat adiktif dan perlu dilakukan berbagai upaya pengamanan (Setyani & Sodik, 2018).
Komponen utama dalam rokok yaitu nikotin, gas karbonmonoksida, tar, terdin
ammonia, buton.
a. Nikotin
Nikotin adalah bahan kimia berminyak yang tak berwama dan merupakan
salah satu racun paling keras yang kita kenal Di samping itu, nikotin akan
mengakibatkan pembuluh darah menyempit dengan cepat sehingga organ-organ
tubuh akan kekurangan oksigen, antara tain otak dan otot jantung. Makin lanjut
umur seorang perokok maka makin lama ia merokok, semakin parah kondisinya,
terutama otak dan otot jantung
b. Gas CO (karbonmonoksida)
c. Tar
Tar adalah zat kimia dan partikel padat (solid carbon) yang hanya dihasilkan
saat rokok dibakar. Tar merupakan zat yang memiliki sifat karsinogenik atau dapat
memicu pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh. Meyers, et al. (2018).
d. Ammonia
Ammonia adalah bahan kimia yang dipakai dalam bubuk pembersih rumah
tangga dan bahan peledak.
e. Butan
Butan adalah gas yang dipakai dalam pemantik rokok dan beberapa peralatan
berkemah. Saat seseorang merokok, dalam setiap hisapannya terdapat kurang lebih
4000 bahan senyawa kimia, termasuk racun-racun sebagai berikut:
b. Trombosis koroner
Trombosis Koroner atau serangan jantung terjadi bilamana bekuan darah menutup
salah satu pembuluh darah utama yang memasok aliran daarah ke jantung,
akibatnya jantung akan kekurangan darah. Merokok membuat darah perokok
menjabdi lebih lengket dan mudah membeku.
c. Kanker
Kanker adalah penyakit yang sel-sel di beberapa bagian tubuh mengganda secara
tiba-tiba dan tidak berhenti. Jika sel-sel di bagian tubuh terangsang oleh substansi
yang bersifat karsinogenik selama jangka waktu yang lama, maka penyakit kanker
akan terjadi. Dalam tar tembakau terdapat sejumlah bahan kimia yang juga bersitat
karsinogenik. Tar tembakau dapat mengakibatkan kanker bilamana merangsang
tubuh untuk waktu lama, misainya di daerah mulut dan tenggorokan.
d. Bronkitis
Bronchitis terjadi bilamana paru-paru seseopa asap)rang terangsang oleh apa yang
dihirupnya (udara tercemar di sini berupa asap rokok).
Mitos 4 : terlanjur sudah merokok dalam waktu lama maka kerusakan sudah terjadi
dan terlambat untuk berhenti.
Fakta yang sebenarnya yakni semakin lama penggunaan tembakau maka semakin
tinggi resiko terjadinya gangguan pada kesehatan. Pada usia berapa pun, semakin
cepat berhenti maka semakin cepat kesehatan akan diperbaiki. 20 menit setelah
berhenti merokok tubuh akan mulai pulih. Setelah 2-5 tahun berhenti merokok makan
resiko terjadinya stroke akan sama seperti orang yang belum pernah merokok. Setelah
10 tahun maka resiko terjadinya kanker paru-paru menurun hingga 50%.
Mitos 6 : Saat ini sedang marak penggunaan Vapor atau rokok elektrik yang mitosnya
tidak memiliki kadar nikotin.
Namun faktanya adalah sulit mengetahui kadar nikotin pada rokok elektrik, karena
jumlahnya bervariasi dan tidak selalu sesuai dengan label yang tertera sekalipun yang
mengaku bebas nikotin.
Mitos 7 : Ada juga yang mengatakan bahwa nikotine menyebabkan kecanduan karena
mempengaruhi otak.
Faktanya adalah ketika merokok, nikotin akan masuk kedalam aliran darah melalui
paru-paru. Maka dalam beberapa detik, obat akan sampai ke otak. Kondisi ini
merangsang adrenalin dan meningkatkan kadar bahan kimia otak yang disebut
dopamin yang menyebabkan kecanduan.
Mitos 8 : Saya sudah merokok bertahun-tahun, dan berhenti merokok adalah hal yang
percuma karena tubuh saya sudah terlanjut tidak sehat.
Namun faktanya bahwa merokok memang dapat memotong sekitar 14 tahun dari
rentang hidup pria dan wanita. Menurut NIH, jika Anda berhenti merokok pada usia
35 Anda akan hidup sekitar lima sampai sepuluh tahun lebih lama dan mengurangi
risiko terkena kanker dan penyakit jantung.
Mitos 9 :
Katanya seorang perokok itu lebih terlihat seksi daripada yang tidak merokok.
Namun pada kenyataannya merokok dapat menimbulkan noda pada gigi Anda,
menyebabkan keriput wajah, menghabiskan energi, membakar lubang pada pakaian,
menyebabkan bau mulut dan aroma buruk umum. Pria yang merokok dan memiliki
tekanan darah tinggi cenderung menjadi impoten dibanding non-perokok.
Mitos 9 : Ada juga yang mengatakan bahwa jika berhenti merokok maka berat badan
akan naik, karena keinginan untuk ngemil semakin menjadi.
Hal ini tidaklah benar. Pada kenyataannya jika Anda mengganti makan untuk
kepuasan oral yang diberikan rokok, Anda akan bertambah gemuk. Jika Anda makan
sehat dan olahraga Anda tidak akan menambah berat badan.
Mitos 10 : bahwa kanker paru merupakan hal yang paling mungkin terjadi bagi
seorang perokok.
Pendapat ini tidak dapat dibenarkan, karena pada kenyataannya merokok dapat
menyebabkan dan berkorelasi kuat dengan emfisema, bronkitis, penyakit jantung,
tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kanker mulut, laring dan kerongkongan.
American Lung Association mengatakan bahwa merokok sangat berperan pada
kejadian penyakit kanker pankreas, ginjal, kandung kemih, dan pada wanita adalah
kanker serviks.
Mitos 11 : Banyak juga yang mengatakan bahwa merokok dapat membuat kita
menjadi relax dan meningkatkan mood. Kenyataan yang sebenarnya bahwa memang
benar bahwa nikotin yang terkandung di dalam rokok cenderung membuat kita
merasa senang, mempengaruhi mood dan nafsu makan. Namun perlu diingat juga
bahwa nikotin juga mempengaruhi seluruh bagian tubuh kita terutama jantung dan
peningkatan tekanan darah.
Mitos 12 : Nah berikut ini juga mitos yang banyak beredar Kalau merokok tidak
sampai 5 batang per hari tidak berbahaya untuk tubuh.
Faktanya adalah merokok tidak pernah aman untuk dilakukan. Setiap batang rokok
mengandung 1 sampai 2 miligram nikotin dan mencapai otak Anda dalam 8 sampai
10 detik. Ada banyak bahan kimia berbahaya lainnya yang diambil dengan setiap
menghirup sebatang rokok. Asap rokok mengandung 4.000 bahan kimia dan racun, 50
di antaranya menyebabkan kanker. Setiap kali Anda menghirup Anda mengambil
nikotin, tar, karbon monoksida, sianida, arsenik, formaldehid, ammonia, benzena dan
masih banyak lagi. Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse) mengatakan
bahwa mereka yang mulai merokok sebelum usia 21 memiliki waktu yang paling sulit
berhenti dan bahwa kurang dari 1 dalam 10 orang yang berhasil.
- Pikirkan dan lakukan hobi Anda seperti membaca buku dan melakukan
olahraga teratur
- Diskusikan dampak buruk rokok bagi kesehatan Anda dengan tenaga kesehatan
atau siapapun di sekitar Anda untuk mengingat kembali dampak buruk rokok
- Berpasangan dengan seorang teman yang juga berusaha untuk berhenti
merokok sehingga dapat saling memotivasi.
- Kurangi rokok teriebih dahulu sebelum berhenti, tidak harus berhenti tiba-tiba
seperti mengurangi jumlah batang rokok atau memotong rokok Anda.
- Membuat catatan tentang kapan, di mana dan dengan siapa Anda merokok. Ini
dapat menyoroti waktu dan situasi ketika Anda lebih mungkin untuk merokok
sehingga Anda dapat merencanakan cara untuk menghindari mereka atau
berurusan dengan mereka.
- Tingkatkan asupan makanan saat berusaha berhenti merokok karena berhenti
merokok akan mengembalikan nafsu makan Anda sehingga jangan berusaha
menolak makan.
- Kebiasaan menghisap rokok bisa membuat Anda rindu dengan aroma atau rasa
rokok tersebut makan atau minumlah sesuatu yang mempunyai ciota rasa kuat
sehingga mengalihkan perhatian Anda terhadap rokok, seperti air jeruk, coklat,
dan masih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Galluci, et al. (2020). Cardiovascular Risk of Smoking and Benefits of Smoking Cessation.
Journal of Thoracic Disease, 12(7), pp. 3866–3876.
HS. 2004. Smoking and Patients with Mental Health Problem London: Health Development
Agency.
Quit Smoking Community, 2016. The Mental Effects of Nicotine Use and Addiction.