Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAHAYA MEROKOK

DISUSUN OLEH:
ADE MAHENDRA YUSUF
144012014001

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH


PRINGSEWU - LAMPUNG
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Bahaya Rokok


Sasaran :
Waktu : 45 menit
Hari/tanggal :
Tempat : Balai Desa

I. Tujuan
Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang bahaya rokok terhadap
tubuh, peserta penyuluhan mengerti dampak menggunakan atau mengkonsumsi
rokok.
Tujuan Intuksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan mampu:
a. Memahami bahaya rokok bagi tubuh
b. Mengerti kandungan atau racun yang terdapat dalam rokok
c. Mengurangi dalam mengkonsumsi rokok
d. Berhenti mengkonsumsi rokok

II. Metode
Ceramah dan tanya jawab

III.  Media
Leaflet dan LCD Proyektor

IV.  Garis Besar Materi


a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Jenis-jenis rokok
d. Tipe rokok
e. Bahaya rokok
f. Upaya pencegahan

V. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan :
 Memberi salam  Menjawab
 Menjelaskan tujuan penyuluhan salam
 Menyebutkan materi/pokok  Mendengarkan
bahasan yang akan disampaikan dan
memperhatikan
2. 11 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur.
Materi :
a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Jenis-jenis rokok
d. Tipe rokok
e. Bahaya rokok
f. Upaya pencegahan
3. 5 menit Evaluasi Menyimak dan
 Menyimpulkan inti penyuluhan mendengarkan
 Menyampaikan secara singkat
materi penyuluhan
 Memberi kesempatan kepada
responden untuk bertanya
 Memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab
pertantanyaan yang dilontarkan
4. 2 menit Penutup Menjawab salam
 Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
 Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yanga telah
dibarikan kepada peserta
 Mengucapkan salam

VI. Kriteria Evaluasi


1.        Evaluasi struktur:
 Peserta penyuluhan hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan dilaksanakan di Balai Desa
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2.      Evaluasi proses
a. Masyarakat antusiasi terhadap materi penyuluhan
b. Masyarakat tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
c. Masyarakat mengajukan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3.      Evaluasi hasil
a. Peserta penyuluhan sudah mengerti, memahami, dan melaksanakan tentang
bahaya rokok bagi kesehatan
b. Peserta penyuluhan hadir saat pertemuan
LAMPIRAN MATERI

BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN

1. Pengertian Rokok

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya
yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan

2. Kandungan Rokok

Racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan karbon monoksida. Tar mengandung
sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi penyebab kanker
(karsinogen). Nikotin turut menjadi puncak utama risiko serangan penyakit jantung
dan strok. Karbon Monoksida adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh
kenderaan.
3. Jenis-Jenis Rokok

a. Rokok berdasarkan bahan pembungkus.


 Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
 Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
 Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
 Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
b. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
 Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
 Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan
cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
 Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,
cengkeh, dan menyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
c. Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
 Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara
digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu
sederhana.
 Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan
mesin.
d. Rokok berdasarkan penggunaan filter.
 Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
 Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat
gabus.
4. Tipe Perokok

 Perokok pasif adalah orang- orang yang tidak merokok namun hidup/bekerja
sepanjang hari bersama-sama dengan perokok.

 Perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang
perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi.

5. Bahaya Rokok

 Rokok meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal


jantung, serta tekanan darah tinggi.
 Asap rokok dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.
 Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan
pernapasan.
 Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok
bersifat candu yang sulit dilepaskan.

6. Alasan Seseorang Harus Berhenti/tidak Perlu Merokok

 Kemungkinan/ resiko anda untuk menderita serangan jantung dan kanker paru
akan berkurang.
 Anda akan bernafas lebih mudah, lega dan nyaman
 Keluhan batuk- batuk yang anda derita terutama pada pagi hari akan berkurang,
bahkan menghilang.
 Anda dapat menghemat uang untuk keperluan lain yang lebih berarti dan
bermanfaat.
 Penampilan paras muka, bibir, kulit dan bau lebih baik
 Stamina dan energy akan bertambah
 Agar anda dapat mencapai kesehatan yang optimal
 Anda terbebas dari belenggu perbudakan dan kecanduan rokok.

7. Cara/Langkah Berhenti Merokok

 Tancapkan niat dalam hati anda.


 Jika anda terbiasa menikmati rokok sewaktu merasa bosan, lakukan sesuatu pada
situasi tersebut untuk merubah kebiasaan anda dari merokok kegiatan/ kebiasaan
lain.
 Cari hobi/ kesibukan atau kegiatan yang anda senangi dan lakukan segera setelah
anda berhenti merokok seperti berenang, berkebun, membaca buku dll

8. Upaya Pencegahan

 Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting


untuk dipertimbangkan dan dikembangkan.
 Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan contoh
dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak merokok

Anda mungkin juga menyukai