C. MATERI PENGAJARAN
1. Pengertian Merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam Rokok
3. Dampak dari Merokok
4. Manfaat dari berhenti Merokok
5. Cara berhenti Merokok
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan
memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Masyarakat dapat
mengajukan pertanyaan setelah penyampain materi selesai.
E. MATERI
Terlampir
F. MEDIA
1. Leaflet
G. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. 3 Menit Pembukaan Membalas salam
1. Menyampaikan salam 2. Memperhatikan
2. Menyampaikan tujuan
3
2. 10 Menit Menyampaikan materi
Menyimak dan
1. Memberikan penjelasan
memperhatikan
2. Memberikan kesempatan peserta
Bertanya
bertanya tentang materi yang
disajikan
3. Menjawab pertanyaan dari
3. Memperhatikan
peserta.
3. 5 Menit Evaluasi selama proses 1. Menjawab secara
lisan
4. 2 menit Penutup
1. Kesimpulan 1. Memperhatikan
2. Salam 2. Memberi salam
H. EVALUASI
1. Evaluasi struktural
a. Satuan Acara Penyuluhan sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan
b. Kontrak waktu sudah tepat dengan kelompok masyarakat
c. Media sudah disiapkan yaitu Leaflet
2. Evaluasi Proses
a. Peserta yang hadir
b. Media dapat digunakan dengan baik
c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
d. Partisipasi peserta yang hadir
e. Peserta dapat mengikuti sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Kelompok anak sekolah dapat menjelaskan pengertian Merokok = ….%
b. Kelompok anak sekolah dapat menjelaskan zat-zat yang terkandung pada
Rokok = ….%
c. Kelompok anak sekolah dapat menjelaskan dampak dari Merokok = ….%
d. Kelompok anak sekolah dapat mengetahui manfaat berhenti Merokok =
....%
e. Kelompok anak sekolah dapat mengetahui cara berhenti Merokok = ....
MATERI PENYULUHAN
PENDIDIKAN KESEHATAN BAHAYA MEROKOK
A. DEFINISI MEROKOK
Menurut Sadikin dan Melva (2008), banyak alasan yang mendorong orang
untuk merokok, diantaranya adalah :
1. Social acceptance merupakan alasan yang penting. Seseorang khawatir
tidak diterima di lingkungannya kalau tidak merokok. Ini terlihat pada
kalangan remaja atau dewasa muda. Sebagian menyadari bahwa mereka
merokok apabila sedang bersama lingkungannya.
2. Rasa ingin tahu merupakan alasan yang juga banyak ditemukan oleh
kalangan muda terutama wanita
3. Untuk kesenangan merupakan alasan yang banyak dijumpai pada laki-laki
tetapi alasan ini juga didukung oleh alasan pertama.
4. Mengatasi ketegangan atau stres merupakan alasan yang paling sering
dikemukakan dan sama seringnya untuk laki-laki dan perempuan, yang
muda maupun tua.
5. Demi pergaulan. Alasan ini biasanya dikemukakan oleh mereka yang
sesekali merokok yaitu karena ingin menyenangkan teman atau membuat
suasana menyenangkan, misalnya dalam pertemuan bisnis.
C. ZAT-ZAT DALAM ROKOK
Rokok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu batang rokok
yang dibakar akan mengeluarkan 4000 bahan kimia. Rokok menghasilkan
suatu pembakaran yang tidak sempurna yang dapat diendapkan dalam tubuh
ketika dihisap. Secara umum komponen rokok dapat dibagi menjadi dua
golongan besar, yaitu gas (92%) dan komponen padat atau partikel (8%).
Komponen gas asap rokok terdiri dari karbonmonoksida, karbondioksida,
hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa hidrokarbon.
Partikel rokok terdiri dari tar, nikotin, benzantraccne, benzopiren, fenol,
cadmium, indol, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan
menimbulkan kanker (karsinogen). Nikotin merupakan komponen paling
banyak dijumpai di dalam rokok.
Tar, nikotin dan karbonmonoksida merupakan tiga macam bahan kimia
yang paling berbahaya dalam asap rokok. Tar adalah kumpulan dari beribu-
ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat
karsinogenik. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut
sebagai uap padat yang setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk
endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran nafas, dan paru-paru.
Komponen tar mengandung radikal bebas yang berhubungan dengan risiko
timbulnya kanker.
Nikotin merupakan bahan yang bersifat toksik dan dapat menimbulkan
ketergantungan psikis. Nikotin merupakan alkaloid alam yang bersifat toksis
berbentuk cairan tidak berwarna , dan mudah menguap. Zat ini dapat berubah
menjadi coklat dan berbau seperti tembakau jika bersentuhan dengan udara.
Nikotin berperan dalam menghambat perlekatan dan pertumbuhan sel
fibroblast ligamen periodontal, menurunkan isi protein fibroblast, serta dapat
merusak sel membran.
Gas karbonmonoksida dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah
yang akan berpengaruh pada sistem pertukaran haemoglobin. Karbonmonok-
sida memiliki afinitas dengan haemoglobin sekitar dua ratus kali lebih kuat
dari pada afinitas oksigen terhadap haemoglobin. Timah hitam (Pb)
merupakan komponen rokok yang sangat berbahaya. Partikel ini terkandung
dalam rokok sebanya 0,5 µg. batas ambang timah hitam di dalam tubuh adalah
20 miligram per hari. Efek merokok yang timbul dipengaruhi oleh banyaknya
jumlah rokok yang dihisap, lamanya merokok, jenis rokok yang dihisap,
bahkan berhubungan dengan dalamnya hisapan rokok yang dilakukan.
D. DAMPAK MEROKOK
1. Dampak terhadap paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran
napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa
membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia).
Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat
bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi
peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul
perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya.
Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun
(PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya
PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5
dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok,
terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang
secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya
kanker paru-paru. Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren,
dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan
dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok,
kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali
lebih sering.
4. Penyakit stroke
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke
banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih
tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Dalam
penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan
kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada
pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17
bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan.
Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih
mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam
langkah pertahanan melawan AIDS.
Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok
pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada
pengidap virus hepatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain. Dari sudut
ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas
akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga,
perusahaan, bahkan negara.
Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok memengaruhi
penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif,
dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas
menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan produktivitas
tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban
ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk
biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun
pemerintah.
c. Cara pengurangan
Jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara berangsur-
angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang rokok pada hari
yang telah ditetapkan. Misalkan rata-rata dalam sehari menghisap 28
batang rokok. Berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari, maka hari
ke-1 : 24 batang, hari ke-2 : 20 batang, hari ke-3 : 16 batang, hari ke-4
: 12 batang, dan seterusnya.