: 0606102215
Ruang Praktek
: Tn. Z
TTL / Usia
: 19 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Diagnosa medis
: Single
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
KASUS
Pada 17/5/2011 klien mengalami kecelakaan lalu lintas ketika mengendarai
sepeda motor, klien mengalami penurunan kesadaran akibat cidera kepala berat
(CKB). Klien masuk di IGD RSUP Persahabatan dan dilakukan Craniotomi di
Instalasi Bedah Sentral RSUP Persahabatan pada 18/5/2011 dan menjalani
perawatan intensif di ICU RSUP Persahabatan sampai saat ini.
RIWAYAT PENYAKIT LALU
DM (-), hipertensi (-), jantung (-), paru-paru (-), alergi (-).
: 37oC
Nilai Lab tanggal 23/5/2011
Hematologi
Hematologi
Leukosit H 28,88 ribu/mm3 (5 10)
Netrofil H 92,8% (50 70)
Limfosit L 2,5% (25 40)
Monosit 4,6% (2 8)
Eosinofil L 0,1% (0-1)
Basofil 0,0% (0 1)
Eritrosit L 4,13 juta/uL (4,5 6,5)
Hb L 11,4 g/dl (13 18)
Ht L 35% (40 52)
MCV 83,8 fL (80 100)
MCHC 32,9% (32 -36)
RDW-CV H 15,7% (11,5 14,5)
Trombosit 160 ribu/mm3 (150 440)
Kimia klinik (AGD)
pH H 7,482 (7,34 7,44)
pCO2 L 34 mmHg ( 35 45)
pO2 132,3 (85 95)
HCO3 24,9 mmol/L (22 26)
TCO2 25,9 mmol/L (23 27)
BE 1,9 ( -2,5 2,5)
Std HCO3 H 26,2 mmol/L (22 26)
Fungsi Ginjal
SGOT 25 u/L (7 34)
SGPT H 37 (10 -30)
AGD
pH 7,434
pCO2 38,4
pO2 188,9
HCO3 25,1
BE 1,1
sO2 100%
Elektrolit
Na L126 mmol/L
(135-147)
K 4,77 mmol/L
(3,1-5,1)
AGD
pH 7,393
pCO2 40
; Trombosit 163
pO2 135,2
HCO3 24,3
-0,6
sO2 100%
Elektrolit
Na L132,4 mmol/L (135-147)
K 4,01 mmol/L
(3,1-5,1)
Terapi:
Manitol 3x200 cc
Ceftriaxone 2x1 gr
Cravit 1x750 gr
Dilantin 3x50 g
ANALISA DATA
DATA
MASALAH KEPERAWATAN
DS: DO:
K/u klien tenang, CM E4M6VETT
edema serebral
E4M6VETT, Kesadaran CM
neurovaskuler
DO:
Hematologi
Leukosit H 28,88 ribu/mm3 (5 10)
Netrofil H 92,8% (50 70)
Limfosit L 2,5% (25 40)
Monosit 4,6% (2 8)
Eosinofil L 0,1% (0-1)
Basofil 0,0% (0 1)
Eritrosit L 4,13 juta/uL (4,5 6,5)
Hb L 11,4 g/dl (13 18)
Ht L 35% (40 52)
MCV 83,8 fL (80 100)
MCHC 32,9% (32 -36)
RDW-CV H 15,7% (11,5 14,5)
Trombosit 160 ribu/mm3 (150 440)
Tanda-tanda vital
TD 116/61 (73), N 87, RR 20
x/menit, Suhu : 37oC
DO:
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru kerusakan
neurovaskuler
2. Gangguan perfusi serebral b.d edema serebral
3. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d. perubahan
kemampuan untuk mencerna nutrien
4. Risiko tinggi terhadap infeksi b.d. respons inflamasi tertekan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien
: Tn. Z
Ruangan
Diagnosa Medis
Tanggal
Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
Mengkaji
S: (-)
Keperawatan
Senin, 23/5/2011
frekuensi dan
O: K/u klien
penurunan
kedalaman
ekspansi paru
pernapasan dan
napas vesikuler
kerusakan
gerakan dada
neurovaskuler
Mengauskultasi
area paru
Memantau hasil
wheezing (-/-),
masih
menggunakan
ventilator dengan
CPAP, PEEP 5
dan tekanan
mbar
oksimetri
Jam 9.00 RR 20
Pengawasan
ventilator
25,1, BE 1,1
SPO2 100%
A: Masalah
teratasi
P: Monitor
keadaan klien
terutama
ventilator dan
klien
direncanakan
wheaning
ventilator dengan
sebelumnya
penggantian
setting menjadi
Tpiece dengan
pemberoian O2 5
L/m
Gangguan perfusi
Tentukan faktor-
S: (-)
serebral b.d
faktor yang
O: K/u klien
edema serebral
berhubungan
tenang, CM,
dengan keadaan/
Memantau TTV
2 mm/2mm
2 jam sekali
RR 20, S 36,7
Mengauskultasi
Jam 11.00 TD
bunyi jantung
Mencatat pola
dan bunyi napas
Mengevaluasi
pupil
RR 20, S 36,7
Bunyi jantung S1,
S2 Normal,
Murmur (-),
gallop (-)
A: Masalah
teratasi sebagian
P: Monitor ttv dan
status neurologis
klien
Risiko tinggi
Mempertahankan S: (-)
terhadap infeksi
teknik aspetik
O: K/u klien
b.d. respons
sebelum
tenang, CM,
inflamasi tertekan
melakukan
tindakan ke klien
Mengobservasi
drain yang
kepala yang
terpasang di
terpasang 3
kepala masih
drain)
dipertahankan
Memantau suhu
tubuh klien
Merawat luka
walaupun sudah
tidak ada
produksi, luka
dan mengganti
verband
(-)
Memberikan
A: Masalah tidak
antibiotik
terjadi
ceftriaxone 2x1
P: Pertahankan
gr
kebersihan dan
teknik aseptik
klien, keadaan
10
Mengkaji tanda
S: Klien
kurang dari
dan gejala
mengatakan tidak
kebutuhan tubuh
kekurangan
mau makan
b.d. perubahan
nutrisi:
O: Klien sudah
kemampuan untuk
penurunan berat
tidak
mencerna nutrien
badan, tanda-
menggunakan
tanda anemia,
ventilator dan
tanda vital
selang NGT,
Memonitor
klien menolak
intake nutrisi
makan dan
pasien
minum, klien
Tindakan
hanya mampu
kolaborasi:
makan 5
pemberian obat
sendok makan
Sucralfat 1 sdm
sebelum makan
disediakan,
Memberikan
turgor kulit
makanan lunak
sedang, BB Ideal
via oral
55 Kg, BB saat
Menjaga teknik
aseptik
Monitor hasil
laboratorium: Hb
dan albumin
ini 50 kg,
konjungtiva tidak
anemis, mukosa
bibir kering, Hb
Hb L 11,4 g/dl
(13 18),
Albumin tidak
dilakukan
pemeriksaan
A: Masalah belum
11
teratasi
P: Memantau
tanda kekurangan
nutrisi, monitor
intake dan
balance cairan
Gangguan perfusi
Memantau TTV
S: klien
serebral b.d
edema serebral
pusing dan
2 jam sekali
mengantuk
Mengauskultasi
O: k/u CM,
bunyi jantung
Mencatat pola
dan bunyi napas
Mengevaluasi
pupil
tenang, hematoma
pada mata +/+,
reflex pupil +/+,
motorik
ekstremitas atas
+/+, ekstremitas
bawah +/+, suara
napas vesikular
+/+, bunyi jantung
S1 dan S2 normal
dan tidak ada
bunyi jantung
tambahan
Jam 08.00 TD
95/50 (68), N 58,
RR 14, S 36
Jam 10.00 TD
100/60 (69), N 69,
RR 17, S 36
Jam 12.00 TD
958/58 (68), N 62,
12
RR 14, S 36
Jam 14.00 TD
118/53 (58), N 58,
RR 15, S 36
A: Masalah
teratasi sebagian
P: Monitor ttv dan
status neurologis
klien
Perubahan nutrisi:
Mengkaji
S: Klien
kurang dari
mengatakan
kebutuhan tubuh
kekurangan nutrisi
kenyang
b.d. perubahan
Memonitor
O: klien tidak
kemampuan untuk
intake nutrisi
mampu
mencerna nutrien
pasien
menghabiskan diit
Tindakan
lunak yang
kolaborasi:
diberikan, klien
pemberian obat
hanya mampu
Sucralfat 1 sdm
sebelum makan
makan, namun
Memberikan
makanan lunak
minum susu
via oral
walaupun hanya
gelas,
konjungtiva tidak
anemis, mukosa
bibir kering
A: Masalah
teratasi sebagian
P: Pantau dan
motivasi
pemasukan intake
13
pada klien
Rabu, 25/5/2011
Gangguan perfusi
Memantau TTV
S: (-)
serebral b.d
edema serebral
tenang, CM,
2 jam sekali
hematoma pada
Mengauskultasi
bunyi jantung
Mencatat pola
dan bunyi napas
Mengevaluasi
pupil
Memberikan O2
suara napas
vesikuler +/+,
bunyi jantung S1
dan S2 normal
Jam 09.00 TD
108/74, N 64, RR
3 L/m dengan
146, S 36
nasal kanul
Jam 11.00 TD
102/72, N 67, RR
14, S 36
Jam 12.00 TD
109/71, N 62, RR
16, S 36
A: Masalah
teratasi
P: Klien akan
pindah ke ruang
rawat biasa
Jam 12.30 Klien pindah dari Ruang ICU ke ruang rawat biasa
14