Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Bahaya Asap Rokok

Waktu Penyuluhan : 35 menit

Partisipan : Masyarakat

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum:
Setelah diberikan penyuluhan, Peserta dapat memahami mengenai Bahaya Asap Rokok.
2. Tujuan Instruksional Khusus
 Mengetahui pengertian merokok dan perokok pasif
 Mengetahui dampak terpajan asap rokok
 Mengetahui kandungan yang ada pada asap rokok
 Mengetahui efek bahaya dan faktor resiko terpajan asap rokok
 Menngetahui bagaimana menghindari terkena asap rokok

B. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Partisipan Media dan Alat


Kegiatan Penyuluhan
Pendahuluan Pembukaan
2 Menit Mengucapkan salam Menjawab Salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan Ceramah
Menjelaskan tujuan dari kegiatan Memperhatikan
penyuluhan
Menyebutkan Materi yang akan Memperhatikan
disampaikan
Penyajian Teaching Mind
20 Menit Pelaksanaan Memperhatikan
Menjelaskan pengertian perokok pasif.
Menjelaskan dampak terpajan asap Memperhatikan Ceramah dan
rokok. Leaflat
Menjelaskan kandungan yang ada pada Memperhatikan
asap rokok.
Menjelaskan efek bahaya dan faktor Memperhatikan
resiko terpajan asap rokok.
Menjelaskan bagaimana menghindari Memperhatikan
terkena asap rokok.

Touching Heart Memperhatikan dan


1. Melaksanakan refleksi dan sharing menjawab
a. Memberikan pertanyaan pada
audiens:
 Apakah sudah memahami
tentang merokok dan perokok
pasif sebelumnya ?
 Apakah sudah mengetahui
kandungan rokok sebelumnya
?
 Apakah sudah memahami
tetang dampak dan efek
bahaya terpajan asap rokok ?
 Apakah sudah mengetahui
cara menghindari asap rokok
sebelumnya?
Evaluasi Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab
10 Menit materi yang telah disampaikan Pertanyaan
Memberikan kesempatan pada peserta Diskusi
dengan beberapa pertanyaan. Memberikan
pertanyaan
Penutupan Mengucapkan Terima Kasih atas waktu Mendengarkan dan
3 Menit yang diluangkan, perhatian serta peran membalas ucapan
aktif peserta selama mengikuti terima kasih
penyuluhan
Salam penutup Menjawab Salam

C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur: Peserta ikut dalam kegiatan Penyuluhan
2. Evaluasi proses: Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Peserta terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan terutama dalam diskusi
3. Evaluasi Hasil:
Prosedur : Post Test
Jenis Test : Lisan
Butir Pertanyaan:
 Menyebutkan pengertian perokok pasif.
 Menyebutkan dampak terpajan asap rokok.
 Menyebutkan kandungan yang ada pada asap rokok.
 Menyebutkan efek bahaya dan faktor resiko terpajan asap rokok.
 Menyebutkan bagaimana menghindari terkena asap rokok.

D. Referensi
Asril Bahar.(2002). Kerugian Rokok. Harian umum Republika, hal 5.
Christina Andhika Setyanti.(2014). Bahaya Asap Rokok bagi 'Perokok
Ketiga'. Diakses dari http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141223124538-255-
19992/bahaya-asap-rokok-bagi-perokok-ketiga/ pada tanggal 27 Oktober 2016, jam 10:00.
Dewi Susanna,dkk.(2003). Penentuan Kadar Nikotin Dalam Asap Rokok. Makara,
Kesehatan. Vol. 7, No. 2
Sitepoe, M. (2000).Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta : PT Grasindo.
MATERI PENYULUHAN

Latar Belakang

Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan


ancaman besar bagi kesehatan di dunia. Merokok memberikan implikasi terhadap berbagai
faktor utama resiko penyakit, seperti misalnya penyakit paru obstruktif kronik, emphisema
dan berbagai penyakit jantung. Jumlah angka kematian akibat merokok jika pola merokok
tetap berlanjut, diperkirakan akan menjadi sekitar 10.000.000 orang per tahun pada tahun
2020, dan 70% diantaranya akan terjadi di negara-negara berkembang di berbagai belahan
dunia. Gangguan kesehatan ini dapat disebabkan oleh nikotin yang berasal dari asap arus
utama dan asap arus samping dari rokok yang dihisap oleh perokok. Dengan demikian
penderita tidak hanya perokok sendiri (perokok aktif) tetapi juga orang yang berada di
lingkungan asap rokok (Environmental Tobacco Smoke) atau disebut dengan perokok
pasif (Dewi Susanna,dkk,2003). Indonesia adalah salah satu negara konsumen tembakau
terbesar di dunia, menempati urutan ketiga diantara negara-negara dengan tingkat agregat
konsumsi tembakau tertinggi di dunia. Oleh karena itu Indonesia memiliki jumlah perokok
aktif yang sangat besar. Asap rokok yang dihirup seorang perokok, mengandung komponen
gas dan partikel. Komponen gas sangat berpotensi untuk menimbulkan radikal bebas, yang
diantaranya terdiri dari karbon monoksida, karbondioksida, oksida dari nitrogen dan senyawa
hidrokarbon. Sedangkan komponen partikel beberapa diantaranya terdiri dari tar, nikotin,
benzopiren, fenol, dan cadmium (Zavos et all.,1998). Jika dibandingkan dengan perokok aktif
atau perokok primer, perokok pasif mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk mengidap
berbagai jenis penyakit. Namun tanpa disadari kerugian yang diakibatkan asap rokok tersebut
hampir tidak disadari bahkan tidak diketahui oleh perokok pasif tersebut. Akibatnya, banyak
orang tidak bersalah yang merasakan dampak negatif dari rokok tersebut.
A. Pengertian perokok pasif
Perokok pasif adalah seseorang yang tidak merokok secara langsung namun
menghirup asap rokok dari orang-orang yang merokok di sekitarnya seperti di rumah
maupun di lingkungan kerja. Meski tidak secara langsung merokok, perokok pasif bisa
turut terkena dampak buruknya juga. Makin sering seseorang terpajan asap rokok, makin
tinggi pula risiko gangguan kesehatan yang dialami. Ketika dihembuskan oleh perokok,
asap rokok tidak hilang begitu saja. Asap rokok dapat bertahan di udara sekitar dua hingga
tiga jam. Asap rokok akan tetap ada meski tidak terdeteksi oleh indera penciuman maupun

penglihatan Anda.

B. Dampak Terpajan Asap Rokok


Menghirup asap rokok dapat berdampak buruk, baik secara sementara maupun dalam
jangka panjang. Terpajan asap rokok dapat langsung menimbulkan gejala seperti mata
merah, sakit kepala, dan batuk-batuk. Asap rokok yang tersebar mengandung lebih dari
7000 jenis bahan kimia. Ratusan di antaranya telah terdeteksi berbahaya, seperti karbon
monoksida dan amonia. Selain itu, asap rokok mengandung lebih dari 50 bahan kimia
yang dapat menyebabkan kanker, seperti arsenik, nikel, kadmium, dan formaldehida.
Pada orang dewasa yang tidak merokok : Senantiasa menghirup asap rokok secara
pasif dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang kanker paru-paru sebanyak 25
persen. Asap rokok yang dihirup berdampak buruk pada dinding pembuluh darah dan
membuat darah menjadi lebih gampang untuk menggumpal. Merokok secara pasif juga
dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Semua ini membuat perokok pasif
lebih berisiko terkena stroke dan serangan jantung. Dengan terganggunya pembuluh yang
mengalirkan darah ke jantung, kinerja jantung pun berisiko terganggu dan bahkan
berujung pada gagal jantung.
Pada ibu hamil : Wanita hamil yang dalam masa kehamilannya terpajan asap rokok
berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi seperti keguguran, lahir mati, dan bayi
dengan berat badan di bawah rata-rata. Pada anak-anak :Anak-anak yang menghirup asap
rokok lebih berisiko terserang kondisi seperti: Asma,Pilek, Infeksi telinga, dan sistem
pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis Alergi Meningitis Sindrom kematian bayi
mendadak. Bukan hanya kesehatan anak perokok pasif yang terganggu, kemampuan
akademik anak juga lebih rendah dibandingkan anak yang tidak terpajan asap rokok.
Selain itu, anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang merokok cenderung menjadi
perokok saat mereka besar nanti. Jadilah contoh yang baik bagi anak Anda dengan
berhenti merokok. Selain baik untuk kesehatan anak, berhenti merokok juga
mendatangkan manfaat bagi kesehatan Anda sendiri.
C. Kandungan Pada Asap Rokok
Berikut ini adalah efek negatif dari zat-zat yang terkandung di dalam asap
rokok,diantaranya :
1. Nikotin
Adalah zat yang bersifat racun dan menyebabkan perokok merasa rileks dan
ketergantungan. Nikotin merupakan kandungan stimulan susunan saraf pusat. Dosis
fatal nikotin pada manusia adalah 60 mg. Sedangakan kandungan nikotin dalam rokok
sebesar 1%-4% . Jadi dalam satu batang rokok terdapat 1,1 mg nikotin. Ketika rokok
dibakar sebagian besar nikotin ikut terbakar yang berubah asap, dan sekitar 0,25 mg
nikotin ini masuk kedalam paru-paru.
2. Tar dan Resin
Tar dan Resin yang berubah menjadi asap dapat mengiritasi sistem pernapasan,
sehingga menjadi sulit bernapas. Keduanya dapat menumpuk dan mengganggu sistem
kerja paru-paru. Sekitar 43 jenis senyawa yang terdapat dalam tar dalam
menyebabkan kanker ( karsinogen ), bahan seperti benzopyrene adalah bahan yang
telah disahkan sebagai agen yang memulakan proses kejadian kanker.
3. Karbon Monoksida (CO)
Gas yang sangat beracun, mudah terikat pada hemoglobin, sehingga mengurangi
kemampuan darah mengikat oksigen. Hal itu akan mengakibatkan jantung bekerja
lebih keras. Keracunan karbon monoksida dapat menyebabkan kematian. Karbon
Monoksida biasanya adalah gas yang dikeluarkan dari eksoz kendaraan.
5. PAH
Imunosupresi akibat toksisitas PAH bagi kesehatan manusia dapat memperbesar
kerentanan tubuh terhadap bakteri, parasit dan virus penyakit paling mematikan,
seperti kanker.
6. Amonia
Adalah gas tak berwarna, berbau tajam, mudah larut dalam air yang terdiri dari
hidrogen dan nitrogen, bahaya bagi kesehatan karena bisa berakibat kematian. Amonia
biasanya digunakan untuk bahan campuran dalam pembuatan nilon, dan barang sintetis
lainnya. Amonia cair adalah pelarut yang mengandung amonium hidroksida, dan
digunakan sebagai cairan pembersih rumah tangga.
D. Efek Bahaya dan Faktor Resiko Terpajan Asap Rokok
1. Kanker saluran pernapasan, dan paru-paru.
2. Penyempitan pembuluh darah
3. Penyakit jantung koroner
4. Naiknya kadar gula ( sakit diabetes )
5. Kerusakan sel reproduksi pria dan wanita sehingga menyebabkan impotensi dan
kemandulan.
6. Naiknya kadar lemak
7. Meningkatknya jumlah bayi yang lahir premature

E. Mencegah Terpajan paparan Asap Rokok.


1. Anda bisa meminta dengan sopan kepada perokok agar tidak merokok ketika bersama
Anda. Jika hal itu tidak berhasil, Anda bisa menjauh agar tidak menghirup asap
rokoknya.
2. Membuat rumah terbebas dari asap rokok merupakan salah satu cara terbaik yang bisa
Anda lakukan untuk menjaga kesehatan keluarga. Larang siapa pun yang ingin
merokok di dalam rumah.
3. Asap rokok bisa ditemui di sejumlah tempat umum seperti bus, warung dan kafe. Jika
Anda memutuskan untuk pergi ke tempat umum, usahakan untuk memilih tempat atau
area non-smoking yang terbebas dari asap rokok. Beberapa restoran dan mal telah
menetapkan peraturan larangan merokok di tempat umum dengan membuat tempat
khusus bagi para perokok.
4. Pakailah masker setiap berhadapan dengan perokok.
5. Perbanyak konsumsi air putih, sayuran segar, dan multivitamin untuk menjaga
kesehatan agar terhindar dari faktor resiko.

Anda mungkin juga menyukai