Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

IUD (INTRA UTERINE DEVICE) PASCA PLASENTA

Oleh :

1. Arsinta Sella Eka P, S.Keb 011511233012


2. Budi Hastuti, S.Keb 011711233014
3. Diah Retno Sari, S.Keb 011511233014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) IUD (Intra Uterine Device) Pasca Plasenta
telah dikonsulkan dan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : 12 September 2019
Tempat : Ruang Tunggu Poliklinik Kandungan RSAL Dr. Ramelan
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

Surabaya, 12 September 2019

Pembimbing

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik


Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Poliklinik Kandungan RSAL Dr. Ramelan

Ivon Diah Wittiarika, S.Keb, Bd., M.Kes Anyk Wulandari, Amd.Keb


NIP. 19841111 201608 7 201 NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
IUD (INTRA UTERINE DEVICE) PASCA PLASENTA

1. Pokok Bahasan : IUD (Intra Uterine Device) Pasca Plasenta


2. Sasaran : Pengunjung Poli Kandungan RSAL Dr. Ramelan
3. Hari, tanggal : 12 September 2019
4. Waktu : 25 menit
5. Tempat : Ruang tunggu Poli Kandungan RSAL Dr. Ramelan
6. Tujuan Umum
Pada akhir proses penyuluhan, peserta penyuluhan diharapkan mampu
menjelaskan mengenai IUD pasca plasenta.
7. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan peserta diharapkan dapat :

1. Menyebutkan pengertian dari IUD


2. Menyebutkan pengertian dari IUD pasca plasenta
3. Menyebutkan siapa saja yang diperbolehkan menggunakan IUD pasca
plasenta
4. Menyebutkan siapa saja yang tidak boleh menggunakan IUD pasca plasenta
5. Menyebutkan keuntungan pemakaian IUD pasca plasenta
6. Menyebutkan efek samping pemakaian IUD pasca plasenta
7. Menjelaskan dengan singkat cara pemasangan IUD pasca plasenta
8. Memahami cara pencabutan IUD pasca plasenta
8. Materi : Terlampir
9. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
10. Media
- Power point
- Leaflet
11. Alat dan sarana
- LCD proyektor
- Laptop
- Doorprize

12. Kegiatan Penyuluhan


No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Memperkenalkan pemateri 3. Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
5. Menjelaskan gambaran
dan manfaat materi
6. Menggali pengetahuan
peserta tentang AKDR
khususnya IUD pasca
plasenta
2. Penyuluhan 10 menit 1. Menjelaskan tentang : 1. Memperhatikan
- pengertian dari IUD pasca 2. Mendengarkan
plasenta
- Indikasi dan
kontraindikasi dari IUD
pasca plasenta
- keuntungan dan efek
samping pemakaian IUD
pasca plasenta
- cara pemasangan dan
pencabutan IUD pasca
plasenta
3. Penutup 10 menit 1. Mempersilakan peserta 1. Memberikan
bertanya pertanyaan
2. Mengevaluasi 2. Menjawab
pengetahuan peserta pasca pertanyaan
penyuluhan 3. Menerima hadiah
3. Pemberian hadiah untuk 4. Mendengarkan
peserta penyuluhan yang 5. Menjawab Salam
aktif
4. Membacakan kesimpulan
5. Mengucapkan salam
13. Pengorganisasian
Pembimbing Klinik : Anyk Wulandari, Amd.Keb
Pembimbing Akademik : Ivon Diah Wittiarika, S.Keb. Bd., M.Kes
Moderator : Arsinta Sella Eka P.
Pembicara : Diah Retno Sari
Fasilitator : Budi Hastuti
14. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Materi penyuluhan dan SAP sudah disiapkan
2) Laptop, LCD & sarana penunjang penyuluhan lainnya sudah siap 15
menit sebelum penyuluhan dimulai
3) Tempat penyuluhan dilakukan di Ruang tunggu Poli Kandungan RSAL
Dr. Ramelan
4) Peserta mengisi daftar hadir 5 menit sebelum penyuluhan
b. Evaluasi Proses
1) Acara dimulai dan diakhiri sesuai dengan jadwal kegiatan penyuluhan
2) Peserta diharapkan antusias terhadap materi penyuluhan
3) Jumlah minimal peserta yang hadir 10 orang
4) Jumlah minimal peserta penyuluhan yang mengikuti sampai dengan
selesai sebanyak 70%.
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta penyuluhan dapat menjawab dan menjelaskan secara singkat :
a) Mengenai IUD dan IUD pasca plasenta
b) Syarat untuk pemasangan IUD pasca plasenta
c) Keuntungan pemasangan IUD pasca plasenta
IUD (INTRA UTERINE DEVICE) PASCA PLASENTA

Pengertian
IUD/AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan
kedalam rahim terbuat dari plastik halus (Polyethelen) untuk mencegah
terjadinya konsepsi atau kehamilan (BKKBN, 2010). IUD/AKDR adalah
suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan
tembaga dan atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam
rahim melalui vagina dan mempunyai benang (Handayani, 2010). IUD
Pasca plasenta adalah AKDR yang dipasang setelah kelahiran plasenta baik
secara Sectio caesaria maupun persalinan pervaginam (Adriaansz dkk,
2014).
IUD merupakan alat kontrasepi yang sangat effektif karena
berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun paa IUD CuT-380A) serta
kesuburan setelah peghentian peakaia AKDR bisa segera kembali pulih
(Adriaansz dkk, 2014).

Indikasi
Yang dapat menggunakan
(1) Usia reproduktif..
(2) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
(3) Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.
(4) Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya.
(5) Risiko rendah dari IMS
(6) Tidak menghendaki metode hormonal.
(7) Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.

Kontraindikasi
1. Perdarahan pasca persalinan
2. Infeksi dalam 6 minggu pasca persalinan
3. Infeksi pada masa kehamilan dan persalinan
4. Alergi terhadap tembaga
5. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang
dapat mempengaruhi kavum uteri

Keuntungan
1) Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi. Sangat efektif : 0,6-0,8
kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama
2) AKDR sangat efektif segera setelah pemasangan.
3) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CU T 380A dan tidak
perlu diganti).
4) Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat.
5) Tidak mempengaruhi hubungan sexual.
6) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk
hamil.
7) Tidak ada efek samping hormonal dengan CU AKDR (CU T380A)
8) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
9) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila
tidak terjadi infeksi).
10) Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir).
11) Tidak ada interaksi dengan obat-obat (Saifuddin, 2010)

Kerugian
Efek samping yang umum terjadi :
1) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama darah yang
keluar akan banyak dan akan berkurang setelah 3 bulan)
2) Haid lebih lama dan banyak.
3) Perdarahan (Spotting) antar menstruasi. Kemungkinan terjadi spotting
beberapa hari setelah pemasangan
4) Saat haid lebih sakit. Jika memiliki dismenorhea akan memperparah
Perdarahan menstruasi biasanya akan lebih lama dan lebih banyak
Komplikasi lain :
(1) Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari pemasangan
(2) Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia.
(3) Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar)
(4) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
(5) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan
yang sering berganti pasangan.
(6) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS
memakai AKDR.
(7) Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvic diperlukan dalam
pemasangan AKDR. Seringkali perempuan takut selama pemasangan.
(8) Sedikit nyeri dan perdarahan (spooting) terjadi segera setelah
pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1-2 hari.
(9) Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri, hanya petugas
kesehatan terlatih yang harus melepaskan AKDR.
(10) Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi
apabila AKDR dipasang segera sesudah melahirkan).
(11) Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR
untuk mencegah kehamilan normal.
(12) Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke
waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya
ke dalam vagina, sebagaian perempuan tidak mau melakukan ini.
(Saifuddin, 2010)

Pemasangan IUD Pasca Plasenta


1. Alat :
a. spekulum
b. forcep cincin
2. Bahan :
a. kasa
b. sarung tangan Panjang
Teknik Pemasangan Manual (Pascaplasenta)

1. Menggunakan sarung tangan panjang (hingga siku lengan) yang steril.

2. Menggunakan tangan untuk memasukkan AKDR.

3. Memegang AKDR dengan menggenggam lengan vertikal antara jari telunjuk dan jari
tengah tangan yang dominan.

4. Dengan bantuan spekulum vagina, visualisasikan serviks dan jepit serviks dengan
forsep cincin.

5. Keluarkan spekulum.

6. Secara perlahan, dengan arah tegak lurus terhadap bidang punggung ibu, masukkan
tangan yang memegang AKDR ke dalam vagina dan melalui serviks masuk ke dalam
uterus.

7. Lepaskan forsep yang menjepit serviks dan tempatkan tangan yang nondominan
pada abdomen untuk menahan uterus dengan mantap.

8. Setelah mencapai fundus, putar tangan yang memegang AKDR 45 derajat ke arah
kanan, untuk menempatkan AKDR secara horizontal pada fundus.

9. Keluarkan tangan secara perlahan, merapat ke dinding lateral uterus, perhatikan jangan
sampai AKDR tergeser ketika mengeluarkan tangan.
DAFTAR PUSTAKA

Adriaansz, Affandi, Geonardi, Koesno. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan


Kontrasepsi. Edisi 3. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
BKKBN, 2010. Kamus Istilah Kependudukan, KB dan Keluarga Sejahtera. Jakarta
: BKKBN
BKKBN, 2010. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2010. Jakarta : Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Pustaka Rihama.
Rusmadi. 2015. Standar Pelayanan Operasional ‘IUD Post Plasenta’. Jakarta:
Puskesmas Kecamatan Gambir
Saifuddin, Abdul Bari, 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo.

Anda mungkin juga menyukai