Anda di halaman 1dari 26

RPP, SAP, JOB SHEET, DAFTAR TILIK

PEMASANGAN IUD

OLEH:

FEBRINA MEDYA SARI


NPM. 1626040005.P

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2017
HALAMAN PERSETUJUAN

KASUS

PEMASANGAN IUD

Oleh

FEBRINA MEDYA SARI


NPM. 1626040005.P

Telah dikoreksi dan disetujui oleh Pembimbing Akademik dan Pembimbing


Lapangan Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu Praktik
Klinik Program Studi D IV Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kebidanan
Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Tahun 2017

Bengkulu, Agustus 2017

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( Vina Novita, SST, M.Kes ) ( Sofriyanto, SST )


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A. Identitas Mata Kuliah


Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
Program Studi : D III Kebidanan
Pokok Bahasan : Pemasangan IUD
Waktu Pertemuan : 30 Menit
Pertemuan : 1 x 30 Menit

B. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu melakukan prosedur tindakan pemasangan IUD dengan
benar.

C. Kompetesi Dasar
Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan pengertian IUD
b. Menjelaskan cara kerja IUD
c. Menjelaskan indikasi penggunaan IUD
d. Menjelaskan kontraindikasi penggunaan IUD
e. Menjelaskan keuntungan penggunaan IUD
f. Menjelaskan kerugian penggunaan IUD
g. Menjelaskan waktu pemasangan IUD

D. Indikator
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian IUD dengan benar
b. Mahasiswa mampu menjelaskan cara kerja IUD dengan benar
c. Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi penggunaan IUD dengan benar
d. Mahasiswa mampu menjelaskan kontraindikasi penggunaan IUD dengan
benar
e. Mahasiswa mampu menjelaskan keuntungan penggunaan IUD dengan
benar
f. Mahasiswa mampu menjelaskan kerugian penggunaan IUD dengan benar
g. Mahasiswa mampu menjelaskan waktu pemasangan IUD dengan benar
h. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan pemasangan IUD dengan tepat
sesuai petunjuk

E. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahapan Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Dosen Alat
Pendahuluan - Mengucapkan - Menjawab salam dan -
(5 Menit) salam dan menginformasikan pokok
memperhatikan bahasan yang akan
penjelasan dosen diajarkan
- Memperhatikan - Menjelaskan tujuan
penjelasan dosen pembelajaran
- Menjawab - Melakukan apersepsi
pertanyaan dosen
Penyajian - Menjawab - Memberikan pertanyaan -
(80 Menit) pertanyaan dosen untuk mengetahui sejauh
sesuai dengan mana pengetahuan
pengetahuan mahasiswa tentang
pemasangan IUD
- Memperhatikan - Menjelaskan materi
penjelasan dosen tentang pemasangan IUD
- Mengajukan - Melakukan feed back
pertanyaan
Penutup - Mahasiswa - Menyimpulkan materi -
(15 Menit) memperhatikan tentang pemasangan IUD
kesimpulan dari
dosen
- Menjawab - Mengevaluasi pemahaman
pertanyaan dari mahasiswa setelah
dosen disampaikannya materi
tentang pemasangan IUD
- Mahasiswa - Menutup pertemuan
menjawab salam dengan mengucapkan
salam
F. Evaluasi
a. Prosedur : Peragaan
b. Jenis : Lisan
c. Alat : Ceklist Obyektif
d. Bentuk : Subyektif
e. Soal : Terlampir

G. Checklist
Terlampir

H. Materi Ajar
Terlampir

I. Referensi
Handayani, S (2010). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka
Rihana.

Manuaba, IBG. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Saifudin Abdul Bari. (2006). Buku acuan Panduan Praktis Pelayanan


Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sarwono, P. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.
MATERI
PEMASANGAN IUD

A. Pengertian IUD
IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan ke
dalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit
tembaga, dan bentuknya bermacam-macam. Bentuk yang umum dan mungkin
banyak dikenal oleh masyarakat adalah bentuk spiral. Spiral tersebut
dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga kesehatan (dokter/bidan terlatih).
Sebelum spiral dipasang, kesehatan ibu harus diperiksa dahulu untuk
memastikan kecocokannya. Sebaiknya IUD ini dipasang pada saat haid atau
segera 40 hari setelah melahirkan (Subrata, 2003).
IUD/AKDR adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang
lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan
dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang (
Handayani, 2010:141)
IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) bagi banyak kaum
wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan
tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui,
AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu
(ASI). Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi
yang lengkap tentang seluk - beluk alat kontrasepsi ini (Manuaba, 2010).

B. Cara Kerja
Cara kerja dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut :
1. Menghambat kemampuan sperma masuk ketuba fallopi.
2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
3. IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu.
4. IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan
dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
5. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus. (Sarwono,
2007)

C. Indikasi
Yang dapat menggunakan: Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum
seseorang akan memilih AKDR (IUD) adalah :
1. Usia reproduktif
2. Keadaan nulipara
3. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
4. Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
6. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi Resiko rendah
dari IMS
7. Tidak menghendaki metode hormonal
8. Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
9. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama.
10. Pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya
infeksi
11. Sedang memakai antibiotika atau antikejang
12. Gemuk ataupun kurus
13. Perokok

D. Kontraindikasi
Ada beberapa ibu yang dianggap tidak cocok memakai kontrasepsi jenis
IUD ini. Ibu-ibu yang tidak cocok itu adalah mereka yang menderita atau
mengalami beberapa keadaan berikut ini :
1. Kehamilan.
2. Penyakit kelamin (gonorrhoe, sipilis, AIDS, dsb).
3. Perdarahan dari kemaluan yang tidak diketahui penyebabnya.
4. Tumor jinak atau ganas dalam rahim.
5. Kelainan bawaan rahim.
6. Penyakit gula (diabetes militus).
7. Penyakit kurang darah.
8. Belum pernah melahirkan.
9. Adanya perkiraan hamil.
10. Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak
normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim
11. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm (Saifuddin, 2006).

E. Keuntungan
Keuntungan dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut :
1. Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi.
2. IUD (AKDR) dapat efektif segera setelah pemasangan,
3. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti)
4. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
5. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
6. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
7. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)
8. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila
tidak terjadi infeksi). j.Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun lebih
setelah haid terakhir)
10. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
11. Membantu mencegah kehamilan ektopik (Saifuddin. AB, 2006).

F. Kerugian
Kerugian dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut.
1. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan)
2. Haid lebih lama dan banyak
3. Perdarahan (spotting) antara menstruasi,
4. Saat haid lebih sakit ( Handayani, 2010 )
G. Waktu Pemasangan
1. Kapan saja dalam siklus haid selama yakin tidak hamil
2. pemasangan setelah persalinan : boleh dipasang dalam waktu 48 jam
setelah pErsalinan, dan dapat pula dipasang setelah 4 minggu pasca
persalinan, dengan dipastikan tidak hamil antara 48 jam sampai 4 minggu
pasca persalinan, tunda pemasangan, gunakan metode kontrasepsi yang
lain
3. Setelah keguguran atau aborsi : jika mengalami keguguran dalam 7 hari
terakhir, boleh dipasang jika tidak ada infeksi. Jika keguguran lebih dari 7
hari terakhir, boleh dipasang jika dipastikan tidak hamil jika terjadi
infeksi, boleh dipasang 3 bulan setelah sembuh. Pakai metode kontrasepsi
yang lain.
4. Jika ganti dari metode yang lain : jika telah memakai metode lain dengan
benar atau tidak bersenggama sejak haid terakhir, AKDR boleh dipasang.
(Tidak hanya selama haid, termasuk melakukan MAL dengan benar)

H. Referensi
1. Handayani, S (2010). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Pustaka Rihana.
2. Manuaba, IBG. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
3. Saifudin Abdul Bari. (2006). Buku acuan Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
4. Sarwono, P. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Fakultas/ Program Studi : D III Kebidanan


Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
Materi : Pemasangan IUD
Waktu Pertemuan : 30 Menit

A. Deskripsi
Pembahasan mata kuliah ini difokuskan pada konsep dasar, prinsip dan
penerapan penatalaksanaan pemasangan IUD.

B. Standar Kompetensi
Mampu memahami dan melakukan tindakan pemasangan IUD

C. Kompetesi Dasar
Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian, cara kerja, indikasi,
kontraindikasi, keuntungan, kerugian, waktu pemasangan serta
mendemonstrasikan tata cara pemasangan IUD.

D. Indikator
Memahami konsep dasar tindakan pemasangan IUD

E. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Dapat melaksanakan tindakan pemasangan IUD.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan pengertian IUD
b. Menjelaskan cara kerja IUD
c. Menjelaskan indikasi penggunaan IUD
d. Menjelaskan kontraindikasi penggunaan IUD
e. Menjelaskan keuntungan penggunaan IUD
f. Menjelaskan kerugian penggunaan IUD
g. Menjelaskan waktu pemasangan IUD

F. Materi Ajar
Pemasangan IUD

G. Strategi Pembelajaran
1. Diskusi kelompok
2. Curah pendapat

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahapan/ Kegiatan Penyuluhan Media/ Metode Kegiatan Sasaran
Waktu Alat
Pendahuluan - Menjawab salam Laptop, Diskusi - Menjawab
(5 Menit) dan LCD salam dan
menginformasikan memperhatikan
pokok bahasan yang penjelasan
akan diajarkan dosen
- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan
pembelajaran penjelasan
dosen
- Melakukan - Menjawab
apersepsi pertanyaan
dosen
Penyajian - Memberikan Laptop, Diskusi, - Menjawab
(20 Menit) pertanyaan untuk LCD Tanya pertanyaan
mengetahui sejauh Jawab dosen sesuai
mana pengetahuan dengan
mahasiswa tentang pengetahuan
tindakan
pemasangan IUD
- Menjelaskan materi - Memperhatikan
tentang tindakan penjelasan
pemasangan IUD dosen
- Melakukan feed - Mengajukan
back pertanyaan
Penutup - Menyimpulkan Laptop, Diskusi, - Mahasiswa
(5 Menit) materi tentang LCD Tanya memperhatikan
pemasangan IUD Jawab kesimpulan
dari dosen
- Mengevaluasi - Menjawab
pemahaman pertanyaan dari
mahasiswa setelah dosen
disampaikannya
materi tentang
pemasangan IUD
- Menutup pertemuan
dengan - Mahasiswa
mengucapkan salam menjawab
salam

I. Evaluasi
Jenis : Post Test dengan Pertanyaan Lisan
Soal
1. Jelaskan pengertian IUD!
2. Bagaimana cara kerja IUD? Jelaskan dengan singkat!
3. Apa saja indikasi penggunaan IUD?
4. Apa saja kontraindikasi penggunaan IUD?
5. Apakah keuntungan penggunaan IUD?
6. Apakah kerugian penggunaan IUD?
7. Kapan waktu pemasangan IUD yang tepat?

Mengetahui, Bengkulu, 2017


Ketua Prodi Dosen
JOB SHEET

Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana


Pokok Bahasan : Pemasnagan IUD

Obyektif Perilaku Siswa


1. Mempersiapkan peralatan, bahan dan perlengkapan yang digunakan untuk
tindakan pemasangan IUD.
2. Mendemonstrasikan langkah-langkah dalam tindakan pemasangan IUD
dengan sistematis sesuai dengan prosedur dan daftar tilik serta memperhatikan
keselamatan kerja.

Referensi
1. Handayani, S (2010). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka
Rihana.
2. Manuaba, IBG. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
3. Saifudin Abdul Bari. (2006). Buku acuan Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
4. Sarwono, P. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Petunjuk
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

Alat dan Bahan


1. Spekulum cocor bebek
2. Tampon
3. Tenakulum
4. Gunting benang
5. Mangkuk untuk larutan antiseptik
6. Sarung tangan DTT
7. Kapas sublimat/ cebok
8. Cairan Antiseptik (Bethadine)
9. Cairan klorin 0,5%
10. Korentang
11. Kasa
12. IUD copper T 380 A
13. Meja gynekologi
14. Lampu sorot/lampu senter
15. Kursi duduk
16. Tempat klorin 0,5 %
17. Tempat air DTT
18. Tempat sampah basah dan kering
Prosedur Pelaksanaan
No Langkah-langkah Gambar
1 Jelakan proses pemasangan IUD
dan apa yang akan klien rasakan
pada saat proses pemasangan dan
setelah pemasangan dan
mempersilahkan pasien untuk
bertanya.

2 Pastikan pasien telah mengosongkan


kandung kemih

3. Persiapan Alat
4 Persiapan alat perlindungan diri
(celemek, cuci tangan dan masker)

5. Atur posisi pasien dan lampu


penerang.
6 Masukkan lengan IUD di dalam
kemasan sterilnya.

7 Pakai sarung tangan baru dan steril.


Jaga kesterilan sarung tangan dan
jangan sampai terkontaminasi

8 Lakukan vulva higyene dengan


larutan antiseptik 2 sampai 3 kali.
Satu kassa digunakan untuk satu
kali usapan.
9 Lakukan pemeriksaan bimanual
untuk menentukan besar, bentuk,
posisi, konsistensi dan mobilitas
uterus serta untuk menyingkirkan
kemungkinan-kemungkinan infeksi
atau keganasan dari organ-organ
sekitarnya (nyeri goyang serviks,
tumor adneksa).

10 Usap serviks lagi dengan larutan


antiseptik 2 sampai 3 kali.
Satu kassa digunakan untuk satu
kali usapan.

11 Lepaskan sarung tangan, masukan


dalam clorin 5 %

12 Pakai sarung tangan steril/DTT


13 Pasang sepekulum

14 Pasang tenakulum

15 Masukkan sonde uterus dan ukur


kedalaman kavum uteri serta
tentukan posisi uterus.
Dengan teknik tidak menyentuh
atau no touch techniqaue.

16 Keluarkan sonde uterus dan ukur


kedalaman kavum uteri pada tabung
inserter dengan menggeser leher
biru pada tabung inserter.
Sonde uterus tidak menyentuh
kemasan Cu T 380 A.
17 Masukkan tabung inserter kedalam
uterus sampai leher biru menyentuh
serviks atau sampai terasa ada
tahanan.
Tanpa menyentuh permukaan yang
tidak steril.

18 Pegang serta tahan tenakulum dan


pendorong dengan satu tangan.
Lepaskan lengan IUD.
Jangan mendorong IUD dengan
pendorong.

19 Keluarkan pendorong kemudian


tabung inserter didorong kembali ke
serviks sampai leher biru
menyentuh serviks atau terasa ada
tahanan
Pastikan IUD telah terpasang
sampai fundus, jangan memaksa
pemasangan jika ada tahanan

20 Keluarkan sebagian dari tabung


inserter dan gunting benang AKDR
kurang lebih 3-4 cm
Lakukan dengan hati-hati agar
gunting tidak mengenai bagian
tubuh klien.
21 Keluarkan tenakulum dengan hati-
hati, dan memeriksa serviks, bila
ada perdarahan dari tempat bekas
jepitan tenakulum, tekan dengan
kassa selama 30 60 detik.
Lakukan dengan hati-hati
agar tenakulum tidak mengenai
bagian tubuh klien.

22 Mengeluarkan spekulum dengan


hati-hati.
Pastikan mulut spekulum dalam
keadaan tertutup, dan miring.
23 Rendam alat-alat dalam larutan
klorin 0,5 %, celupkan kedua tangan
yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin dan lepaskan
dalam keadaan terbalik lalu rendam
dalam larutan klorin 0,5 %.

24 Cuci tangan dan keringkan


Mencuci tangan sesuai dengan
standar Pencegahan Infeksi
( 7 langkah )

25 Ajarkan pada pasien untuk


memeriksa benang IUD
Lakukan secara hati-hati dan
perhatikan kebersihan tangan
26 Dokumentasikan kegiatan
DAFTAR TILIK

Nama Keterampilan : Pemasangan IUD


Nama Mahasiswa :
Tanggal Penilaian :
Nama Pembimbing :

Petunjuk
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
Nilai 0 : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai
(tidak dikerjakan) dengan yang seharusnya
Nilai 1 : Langkah yang harus dilakukan dikerjakan
(dilakukan tidak sesuai prosedur) namun tidak sesuai dengan prosedur
checklist
Nilai 2 : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai
(dilakukan sesuai prosedur) urutannya dan waktu kerja yang sangat
efisien
Beri tanda () dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan sesuai dengan
tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa
NO NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1 Jelakan proses pemasangan IUD dan apa yang
akan klien rasakan pada saat proses pemasangan
dan setelah pemasangan dan mempersilahkan
pasien untuk bertanya.
2. Pastikan pasien telah mengosongkan kandung
kemih
3. Persiapan Alat
4. Persiapan alat perlindungan diri (celemek, cuci
tangan dan masker)
5. Atur posisi pasien dan lampu penerang.
6. Masukkan lengan IUD di dalam kemasan
sterilnya.
7. Pakai sarung tangan baru dan steril. Jaga
kesterilan sarung tangan dan jangan sampai
terkontaminasi
8. Lakukan vulva higyene dengan larutan antiseptik
2 sampai 3 kali.
Satu kassa digunakan untuk satu kali usapan.
9. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk
menentukan besar, bentuk, posisi, konsistensi
dan mobilitas uterus serta untuk menyingkirkan
kemungkinan-kemungkinan infeksi atau
keganasan dari organ-organ sekitarnya (nyeri
goyang serviks, tumor adneksa).
10. Usap serviks lagi dengan larutan antiseptik 2
sampai 3 kali.
Satu kassa digunakan untuk satu kali usapan.
11. Lepaskan sarung tangan, masukan dalam clorin 5
%
12. Pakai sarung tangan steril/DTT
13. Pasang sepekulum
14. Pasang tenakulum
15. Masukkan sonde uterus dan ukur kedalaman
kavum uteri serta tentukan posisi uterus.
Dengan teknik tidak menyentuh atau no touch
techniqaue.
16. Keluarkan sonde uterus dan ukur kedalaman
kavum uteri pada tabung inserter dengan
menggeser leher biru pada tabung inserter.
Sonde uterus tidak menyentuh kemasan Cu T
380 A.
17. Masukkan tabung inserter kedalam uterus sampai
leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa
ada tahanan.
Tanpa menyentuh permukaan yang tidak steril.
18. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong
dengan satu tangan.
Lepaskan lengan IUD.
Jangan mendorong IUD dengan pendorong.
19. Keluarkan pendorong kemudian tabung inserter
didorong kembali ke serviks sampai leher biru
menyentuh serviks atau terasa ada tahanan
Pastikan IUD telah terpasang sampai fundus,
jangan memaksa pemasangan jika ada tahanan
20. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan
gunting benang AKDR kurang lebih 3-4 cm
Lakukan dengan hati-hati agar gunting tidak
mengenai bagian tubuh klien.
21. Keluarkan tenakulum dengan hati-hati, dan
memeriksa serviks, bila ada perdarahan dari
tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan
kassa selama 30 60 detik.
Lakukan dengan hati-hati agar tenakulum tidak
mengenai bagian tubuh klien.
22. Mengeluarkan spekulum dengan hati-hati.
Pastikan mulut spekulum dalam keadaan
tertutup, dan miring.
23. Rendam alat-alat dalam larutan klorin 0,5 %,
celupkan kedua tangan yang masih memakai
sarung tangan kedalam larutan klorin dan
lepaskan dalam keadaan terbalik lalu rendam
dalam larutan klorin 0,5 %.
24. Cuci tangan dan keringkan
Mencuci tangan sesuai dengan standar
Pencegahan Infeksi
( 7 langkah )
25. Ajarkan pada pasien untuk memeriksa benang
IUD
Lakukan secara hati-hati dan perhatikan
kebersihan tangan
26. Dokumentasikan kegiatan
Jumlah

Total seluruhnya
Nilai Akhir = x 100
52

Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tidak sesuai prosedur
2 : Dilakukan dan sesuai prosedur

Bengkulu, Agustus 2017


Pembimbing Praktik

()

Anda mungkin juga menyukai