Disusun Oleh
Kelompok 3
Resti Nur Annisa
130103100002
130103100008
130103100026
Tita Nurlita
130103100029
Lastiar Veronika
130103100041
Angkatan : VI A
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul Pengisian Partograf, Pengambilan Keputusan
Klinik dan Deteksi Dini.
Adapun makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Asuhan Kebidanan 2 pada Program Studi Diploma 3 Kebidanan Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran. Dalam penulisan makalah ini, penulis
menyadari bahwa keberhasilan penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu. Penulis menyadari dalam penyusunan masih banyak kekurangan,
maka dari itu penulis mengharapkan sumbangan pikiran serta masukan dari
berbagai pihak untuk penyempurnaan di masa yang akan datang.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapatkan berkah dari
Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .........................................................................................................i
Daftar Isi .................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Tujuan ...........................................................................................................1
BAB II ISI
2.1 Definisi Partograf..........................................................................................2
2.2 Tujuan Pengisian Partograf...........................................................................2
2.3 Manfaat Pengisian Partograf.........................................................................3
2.4 Sejarah dan Perkembangan Partograf............................................................3
2.5 Waktu Pengisisan Partograf...........................................................................4
2.6 Cara Pengisian Partograf..............................................................................5
2.7 Pengambilan Keputusan Klinik...................................................................16
BAB III KASUS
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................................25
4.2 Saran ...........................................................................................................25
Daftar Pustaka.........................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
diupayakan agar
ISI
2.1 Definisi Partograf
Partograf adalah catatan grafik
Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan
saat pembukaan serviks 4 cm. Pada fase aktif persalinan, grafik pembukaan
dihubungkan dengan waktu yang biasanya dimulai di sebelah kiri garis
waspada, dan apabila grafiknya memotong garis ini, itu merupakan tanda
peringatan bahwa persalinan mungkin akan berlangsung lama. Garis tindakan
adalah 4 jam ke sebelah kanan garis waspada, jika grafik mencapai garis
tindakan harusnya diambil keputusan tentang penyebab kemajuan persalinan
yang lambat dan mesti diambil tindakan yang tepat, kecuali wanita sudah
menjelang melahirkan partograf ini tidak diindikasikan. Pada akhirnya,
partograf WHO yang dimodifikasi inilah yang menjadi acuan dari partograf
APN (Asuhan Persalinan Normal).
2.5 Waktu Pengisisan Partograf
Penggunaan partograf merupakan indikasi untuk semua ibu dalam fase aktif
kala satu persalinan sebagai elemen penting asuhan persalinan. Penggunaan
partograf baru ini mulai digunakan hanya pada pembukaan serviks 4
sentimeter (fase aktif) pada ibu yang sedang bersalin tanpa memandang
apakah persalinan itu normal atau dengan komplikasi, serta secara rutin
digunakan oleh semua tenaga penolong persalinan yang memberikan asuhan
kepada ibu selama persalinan dan kelahiran. Kontraindikasi dari partograf,
tidak boleh digunakan untuk memantau persalinan yang tidak mungkin
berlangsung secara normal seperti plasenta previa, panggul sempit, letak
lintang dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya partus lama, asuhan
persalinan normal (APN) mengandalkan penggunaan partograf sebagai salah
satu praktek pencegahan dan deteksi dini (Saifuddin, 2002).
Menurut WHO (1994) pengenalan partograf sebagai protokol dalam
manjemen persalinan terbukti dapat mengurangi persalinan lama dari (6,4%)
menjadi (3,4%). Kegawatan bedah sesaria turun dari (9,9%) menjadi (8,3%),
dan lahir mati intrapartum dari (0,5%) menjadi (0,3%). Kehamilan tunggal
tanpa komplikasi mengalami perbaikan, kejadian bedah sesaria turun dari
(6,2%) menjadi (4,5%).
4
10
Data dasar
Kala I
Kala II
Kala III
Bayi baru lahir
Kala IV
11
12
yang disediakan serta beri tanda ada kotak di samping jawaban yang
sesuai.
F. Kala IV
Kala IV berisi data tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus,
kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan. Pemantauan pada kala
IV ini sangat penting terutama untuk menilai apakah terdapat risiko atau
terjadi perdarahan pascapersalinan. Pengisian pemantauan kala IV
dilakukan setiap 15 menit pada satu jam pertama setelah melahirkan, dan
setiap 30 menit pada satu jam berikutnya. Isi setiap kolom sesuai dengan
hasil pemeriksaan dan Jawab pertanyaan mengenai masalah kala IV pada
tempat yang telah disediakan (Depkes RI, 2007).
kasus-kasus
lain
misalnya
dalam
pemeriksaan
kesehatan
seorang
tenaga
kesehatan
yang
berpengalaman,
akan
informasi
yang
terfokus
untuk
mengenyampingkan
faktor
yang
dapat mempengaruhi
perencanaan adalah :
Pengalaman tenaga kesehatan
18
pemilihan
prioritas
klinis,
rencana
berkurang
sedangkan
uterusnya
tetap
lembek
(yang
20
BAB III
KASUS
Kasus 1
Ny. Meita, umur 28 tahun G1P0A0, tanggal 25 Februari 2011 jam 09.00 datang ke
bidan, dengan ketuban sudah pecah jam 05.00. Mulas sejak tanggal 24 Februari
2011 jam 22.00.
Pemeriksaan :
Jam 09.00 :
Tensi
: 110/70 mmhg
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: 36 oC
Kontraksi
: 3 x 10 menit selama 35 detik
PD :
Pembukaan
: 7 cm
Penurunan kepala
: station 0
Pemeriksaan ketuban : jernih
Penyusupan
: tidak ada
BJA
: 140x / menit
Jam 09.30
BJA
Kontraksi
Nadi
: 150x/menit
: 4x10 menit selama 40 detik
: 82 x/ menit
Jam 10.00
21
BJA
Kontraksi
Nadi
:145x/menit
: 4x10 menit selama 35 detik
: 80x /menit
Jam 10.30
BJA
Kontraksi
Nadi
: 140 x/menit
: 4 x 10 menit selama 50 detik
: 84x/menit
Jam 11.00
BJA
Kontraksi
Air ketuban
: 150x/menit
: 5 x 10 menit selama 60 detik
: jernih
PD :Lengkap pembukaannya
Pukul 11.30, seorang bayi laki-laki lahir, berat badan 2800 gram dan panjang
badan 45 cm, bayi menangis spontan. Dilakukan penatalaksanaan aktif kala tiga
dan plasenta lahir 8 menit setelah bayi lahir. Tidak dilakukan episiotomi dan tidak
terjadi laserasi. Perkiraan kehilangan darah kurang lebih 150 ml.
Kala IV
11.35 : TD 110/70, nadi 80, suhu tubuh 37, C, tinggi fundus 3 jari di bawah
pusat, tonus uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah darah per
vaginam 50 cc.
11.50: TD 120/70, nadi 70, tinggi fundus 3 jari di bawah pusat, tonus uterus
Temuan selama 1 jam kedua (setiap 30 menit) kala empat sebagai berikut :
12.50: TD 110/70, nadi 80, suhu tubuh 37 0C, tinggi fundus dua jari di bawah
pusat, tonus uterus
Kasus 2
23
Ny. Ina (38 tahun) datang ke bidan Nur pada tanggal 19 Septemer 2010 pukul
01.00 WIB. Ny. Ina mengaku hamil yang ke 3, pernah melahirkan 1 kali dan
pernah keguguran satu kali. Mengaku mulas-mulas yang semakin lama semakin
sering sejak pukul 21.00 WIB dan mengaku belum keluar air. Kemudian bidan
Nur melakukan pemeriksaan dalam dan didapatkan hasil pembukaan serviks 6 cm,
penurunan kepala 3/5, portio tebal lunak, ketuban utuh dan tidak ada molase.
Tanda-tanda vital : TD: 120/90 mmHg, Nadi: 80x/menit, suhu: 37,5 C, respirasi
22x/menit, kontraksi uterus 3x1035 dan DJJ 137x/menit. Hasil observasi:
lebih 80cc
Pukul 02.00 WIB, nadi 78x/menit, kontraksi uterus 4x1042, DJJ:
lebih 100cc.
Pukul 03.30 WIB, nadi 82x/menit, kontraksi uterus 5x1045, DJJ:
persalinan.
Pukul 04.20 WIB, bayi Ny.Ina lahir spontan dengan jenis kelamin
perempuan, BB: 3300gram, PB: 48cm, dan langsung dilakukan IMD.
24
Tidak dilakukan episiotomy, tidak ada gawat janin dan tidak ada masalah
Kasus 3
Ny. Titi tiba di klinik pukul 14.00. pada pemeriksaan abdomen, kontraksi terjadi
2x/ 10menit, setiap kontraksi berlangsung 20 detik. Penurunan kepala 5/5 dan DJJ
130 x/menit. Pada pemeriksaan dalam, serviks membuka 2 cm, kantung ketuban
utuh, tidak terabamolase. Tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 78 x/menit,
suhu 36,6
Ibu buang air kecil 100 ml, protein negatif. Pemeriksaan abdomen dan dalam
dilakukan pada pukul 18.00.kantung ketuban pecah selagi pemeriksaan, cairan
jernih.
Pukul 12.00
TD:110/70 mmHg, N :78x/menit, R :20 x/menit, S : 36,60C.
Kontraksi uterus 2 kali dalam 10 menit selama 20 detik
DJJ 140 x/menit
26
Pemeriksaan dalam :
Pembukaan
: 2 cm,
Penurunan kepala
: station -2
Ketuban
: utuh.
Ibu berkemih 100 ml sebelum dilakukan periksa dalam, hasil pemeriksaan
urin tidak terdeteksi adanya protein urin.
Pukul 16.00
Tekanan darahnya 110/70 mm Hg, nadi 80, temperatur 37,2 C dan ia
Pukul 20.30, seorang bayi perempuan lahir, berat badan 3600 gram dan
panjang badan 49 cm, bayi menangis spontan. Dilakukan penatalaksanaan
aktif kala tiga dan plasenta lahir 5 menit setelah bayi lahir. Tidak dilakukan
episiotomi dan tidak terjadi laserasi. Perkiraan kehilangan darah kurang
lebih 150 ml.
Kala IV
20.50 : TD 110/70, nadi 80, suhu tubuh 37, C, tinggi fundus 3 jari di
bawah pusat, tonus uterus baik (keras), kandung kemih kosong, jumlah
30 cc.
21.20: TD 110/70, nadi 80, tinggi fundus 3 jari di bawah pusat, tonus
Temuan selama 1 jam kedua (setiap 30 menit) kala empat sebagai berikut :
22.05: TD 110/70, nadi 80, suhu tubuh 37 0C, tinggi fundus dua jari di
bawah pusat, tonus uterus
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama persalinan yang bertujuan
untuk mencatat observasi dan kemajuan persalinan dan mendeteksi apakah
proses persalinan berjalan secara normal.
Penggunaan partograf secara tepat dan rutin dapat memastikan bahwa ibu dan
bayinya mendapatkan asuhan persalinan yang aman, adekuat dan tepat waktu
serta membantu mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam
keselamatan jiwa mereka menggunakan informasi yang tercatat.
Penggunaan partograf merupakan indikasi untuk semua ibu dalam fase aktif
kala satu persalinan sebagai elemen penting asuhan persalinan.
Kontraindikasi dari partograf, tidak boleh digunakan untuk memantau
persalinan yang tidak mungkin berlangsung secara normal seperti plasenta
previa, panggul sempit, letak lintang dan lain-lain. Untuk mencegah
terjadinya partus lama, asuhan persalinan normal (APN) mengandalkan
penggunaan partograf sebagai salah satu praktek pencegahan dan deteksi dini
(Saifuddin, 2002).
4.2 Saran
Diharapkan mahasiswa dapat mendefinisikan, mengerjakan, menjelaskan
partograf persalinan dan kelahiran normal. Dan mencatat observasi dan
kemajuan persalinan dan mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara
normal.
29
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Fajar, dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid 2. Jakarta: EGC.
Prawihardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sumapraja, Sudardji. 1993. Partograf WHO. Jakarta: FKUI
Estiwidani, Meilani, Widyasih, Widyastuti, Konsep Kebidanan. Yogyakarta, 2008.
Syofyan, Mustika,et all. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan Cetakan
ke-III Jakarta: PP IBI. 2004
Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep Kebidanan, Jakarta.1995
http://www.stikes-rshajimdn.ac.id/joomla-license/66-asuhan-persalinannormal.html
iii