Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Obstetri Patologi
Disusun oleh :
Kelompok 7
Resti Nur Annisa
130103100002
Yoseu Novieliya P. W
130103100015
Fitri Nurmalasari
130103100036
Aliah S. Winarsih
130103100040
Seny Rumintang
130103100043
Nurul Hanisa
130103090070
Kelas 6A
Gerakan janin
Gerakan bayi pertama in utero yang dapat dirasakan ibu disebut quickening.
Ini terjadi antara minggu ke-18 dan ke-20 gestasi pada wanita yang baru pertama
kali hamil antara minggu ke-16 dan ke-18 gestasi pada wanita yang mengandung
bayi berikutnya.
Pada awal tahun 1970-an, para peneliti di Israel dan Inggris mulai
mempelajari gerakan janin. Tujuan mereka ialah menemukan sekurang-kurangnya
enam gerakan janin pada periode waktu tertentu sehingga janin yang berada dalam
keadaan bahaya atau menjelang ajal dapat dibedakan dari janin yang sehat.
Peneliti menemukan variasi besar gerakan ratusan kali setiap hari. Namun,
peneliti juga menemukan bahwa penurunan gerakan janin dapat menjadi tanda
adanya gangguan pada janin.
Sejumlah protokol untuk menentukan gerakan janin dan format untuk
mencatat temuan harian telah disusun. Karena jumlah gerakan janin yang pasti
selama periode tertentu belum dapat ditentukan, setiap praktisi harus memutuskan
pedoman yang akan digunakan.
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan ialah meminta wanita berbaring
dan berkonsentrasi pada bayinya. Segera setelah bayi bergerak lima kali, hitungan
dapat dihentikan sampai periode evaluasi berikutnya. Pedoman yang dapat
diterima ialah 10 kali dalam 12 jam, suatu Movement Alrm Signal (MAS)
dinyatakan terjadi dan klien harus segera memberi tahu tenaga kesehatan untuk
melakukan pemantauan tambahan. Beberapa praktisi menggunakan pedoman lima
gerakan dalam enam atau 10 jam. Pada waktu tertentu, sulit membedakan bayi
sakit yang tidak bergerak dari bayi sehat yang sedang tidur. Siklus tidur/bangun
normal berlangsung in utero rata-rata setiap 40 menit pada bayi sehat.
Wanita harus diajari menghitung gerakan bayi mereka setiap kali mereka
merasa gerakan janin menurun dari pola normal. Cara menghitung gerakan dan
sedangkan gerak bayi yang berkurang merupakan sinyal peringatan akan adanya
gangguan kesejahteraan janin (fetal well-being).
Dalam beberapa penelitian didapatkan dapat menurunkan risiko kematian
janin pada kehamilan berisiko rendah (kehamilan fisiologis). Sedangkan pada
kehamilan yang berisiko seperti pada ibu diabetes atau ibu dengan hipertensi
terbukti tidak menurunkan risiko kematian janin. Tetapi tidak ada salahnya
melakukan pemantauan.
Hal-hal yang mempengaruhi gerakan janin
Cara ini dilakukan dengan tidur miring kekiri, lakukan hitung gerak janin
selama 1 jam. Jumlah minimal gerakan dalam satu jam 4 kali. Jika gerakan
kurang dari 4 kali maka dianjurkan minum segelas air manis (syrup), satu
jam kemudian lakukan hitung ulang dengan cara yang sama. Jika hasilnya
teap kurang dari 4 segeralah memeriksakan diri untuk dilakukan CTG dan
USG.
3. Pakai Gadget : Kick Track
Dengan alat portable ini diharapkan 10 gerakan dalam 2 jam.
Jika gerak janin berkurang segera lakukan pemeriksaan CTG guna
memastikan kesehatan bayi. Karena monitor denyut jantung biasa sifatnya
pemeriksaan sesaat, bisa saja saat denyut menurun sedang tidak diperiksa,
sedangkan CTG monitor dilakukan kontinu selama kurang lebih 30 menit,
sehingga jika terjadi gawat janin akan terdeteksi. 8
Peran Bidan
Hal terpenting dalam pemeriksaan ini adalah agar ibu hamil dapat
menyadari bahwa pola gerakan janin yang konsisten merupakan hal yang
penting. Bidan berperan dalam penyampaian informasi dan konseling
terhadap klien. Informasi mengenai cara memeriksa gerakan janin berikut
manfaatnya adalah hal yang penting untuk klien ketahui. Oleh karena itu,
klien harus melaporkan bila terjadi penurunan atau bahkan gerakan janin
berhenti. Informasi yang disampaikan harus jelas, yakni bahwa gerakan
janin dan laporan yang klien buat sangat penting. Hal ini dapat
memberdayakan wanita untuk bertanggung jawab terhadap pengawasan
janin mereka sendiri.
Apabila klien merasakan penurunan atau gerakan janin berhenti, maka
bidan harus melakukan rujukan untuk diadakan tes lebih lanjut seperti tes
nonstres (NST).
2.
congenital dan situasi ini perlu mendapat konsultasi medis. Denyut jantung
di atas 180 dpm secara terus menerus dapat terjadi pada janin yang
mengalami hidrops, suatu kondisi serius yang perlu mendapat konsultasi
medis. Denyut jantung janin yang tidak regular hampir selalu tidak
berbahaya, tetapi perlu di konsultasikan. Ekokardiogram pada janin
biasanya dilakukan.
DJJ mudah ditemukan setelah minggu ke-26 gestasi. Dengarkan
denyut ini di tengah kuadran bawah pada kedua sisi abdomen. Jika DJJ
tidak terdengar di tempat ini, dengarkan dengan meletakkan fetoskop di
tengah garis tengah yang memisahkan kuadran-kuadran ini, letakkan
fetoskop diatas umbilicus, atau dengarkan denyut ini di pertengahan
kuadran abdomen bagian atas. Apabila anda menemukan denyut di salah
satu kuadran abdomen bagian atas, bayu mungkin berada pada presentasi
bokong.4
Beberapa klinisi menentukan posisi janin sebelum mendengarkan
DJJ karena mereka mengetahui bahwa DJJ paling mudah didengar dari
punggung. Cara ini bagus, tetapi tidak akan berhasil jika bayi in utero
sering mengambil posisi posterior sehingga punggung janin sulit
5 det. Kesimpulan :
11
- Teratur, frekwensi 136/m. anak baik
9
- Tak teratur, frekwensi 132/m. asphyxia.
8
- Teratur, frekwensi 92/m. asphyxia.
1. Tempat
mendengarkan
diminta
terlentang,
kakinya
lurus,
yang
tidak
bagian
perlu
b)
10.
11.
12.
Kehamilan kembar.
DJJ abnormal per auskultasi atau Doptone.
Penggunaan prostaglandin, misoprostol atau prepidil untuk
pematangan serviks.6
Surveilans
Kehamilan risiko
Kehamilan risiko
rendah
tinggi
Ya
Ya
Ya
Ya
30 menit
15 menit
15 menit
5 menit
berikutnya. Hal ini dapat ditentukan paling tepat ada secara normal
hanya jika siklus elektrokardiak diukur secara langsung dengan
elektroda kulit kepala.
Variabilitas jangka panjang digunakan untuk menjelaskan
perubahan osilatorik yang terjadi selama 1 menit dan menyebabkan
garis basal bergelombang. Frekuensi normal dari gelombang
semacam ini adalah tiga hingga lima siklus per menit. Perlu diingat
bahwa penurunan variabilitas denyut-ke-denyut (5 denyut per
menit atau kurang) dapat merupakan suatu pertanda buruk yang
menunjukan gangguan serius pada janin. Pada kenyataannya,
secara umum dipercayai bahwa penurunan variabilitas denyut
jantung basala merupakan satu-satunya tanda paling andal adanya
gangguan janin.
Kecepatan Jantung Sinusoid
Pola sinusoid sejati dapat dijumpai pada anemia janin yang
serius, baik akibat isoimunisasi D, rupture vasa previa, perdarahan
fetomaternal, atau transfuse kembar-ke-kembar. Pola sinusoid yang
tidk bermakna pernah dilaporkan terjadi setelah pemberian
meperidin, morfin, alfafrodin, dan butorfanol.
Denyut Jantung Janin Periodic
Denyut jantung janin periodic merupakan penyimpangan dari agris
basal yang berkaitan dengan kontraksi uterus. Penyimpangan ini disebut
akselerasi atau diselerasi.
Akselerasi
Akselerasi adalah peningkatan mendadak yang terlihat jelas
pada garis basal denyut jantung janin. Mekanisme yang
diperkirakan berperan dalam akselerasi intrapartum adalah gerakan
janin, stimulasi oleh kontraksi uterus, oklusi tali pusat, dan
stimulasi janin sewaktu pemeriksaan panggul. Pengambilan sampel
darah kulit epala janin dan stimulasi akustik juga mengubah denyut
jantung janin. Akhirnya, akselerasi dapat terjadi selama persalinan
tanpa stimulus yang jelas.
- Anak hidup
2. Dari tempat denyut jantung janin terdengar
- Presentasi janin
- Posisi janin (kedudukan punggung)
- Sikap janin
- Adanya janin kembar
3. Dari sifat denyut jantung janin
- Keadaan janin
Peran Bidan
Sebelum melakukan pemantauan janin, bidan harus menjelaskan seluruh
prosedur pelaksanaan kepada klien serta menjelaskan manfaat atau
tujuannya. Penjelasan
USG (ULTRASONOGRAFI)
a. Definisi
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi
yang tinggi (250 kHz-2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan
dalam layar monitor.
Pemeriksaan USG menggunakan gelombang bunyi berfrekuensi tinggi
yang tidak dapat didengar oleh manusia. Pemeriksaan ini dilakukan
untuk melihat keadaan janin, cairan ketuban, letak plasenta, dan
mengukur besarnya rahim untuk memperkirakan berat badan janin, usia
kehamilan, jenis kelamin janin, dan sebagainya. Cara yang dilakukan,
dokter akan meminta ibu hamil untuk berbaring terlentang, relaks, dan
menikmati gambaran dalam rahim melalui monitor. Selain menggunakan
USG, keadaan rahim dapat dilihat melalui vagina dengan teknik scan
vaginal, misalnya pada kehamilan ektopik (kehamilan diluar rahim).4
b. Tujuan Penggunaan USG
anesefali,
sumbing,
kelainan
jantung,
kelainan
hamil anggur
Menguji perkembangan yang tidak normal
b) Trimester 2
Mengetahui kondisi dan lokasi plasenta
Mengetahui jumlah air ketuban
Memantau tumbuh kembang janin serta kelainan bawaan tertentu
Memprediksi jenis kelamin (apabila dikehendaki dan bukan
Down
Minggu ke-18 ke-20 untuk cacat congenital
Mengetahui kemungkinan kehamilan kembar
Meyakinkan kematian dalan rahim
Mengidentifikasi hydramnion atau oligohydramnion
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk
mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG
adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponenkomponen yang sama seperti pada CPU pada PC, USG merubah
gelombang menjadi gambar.
d. Cara pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a) Pervaginam
Memasukkan probe USG transvaginal/seperti
melakukan
pemeriksaan dalam.
1. Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.
2. Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.
3. Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.
4. Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi.
5. Tidak menyebabkan keguguran.
b) Perabdominan
1. Probe USG di atas perut.
2. Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
3. Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot
perut, lemak baru menembus rahim.
e. Jenis USG
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang).
Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat
ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang
disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya.
Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat
dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini
dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang
diputar).
3. USG 4 Dimensi
CTG (CARDIOTOCOGRAPHY)
a. Definisi
Alat
Kardiotokografi
(CTG) atau
juga
disebut Fet
al Monitor adalah
DJJ yang lebih cepat hipoksia ringan, infeksi atau reakasi simpatis.
Variabilitas atau perubahan frekuensi DJJ (nilai normalnya ialah 5
15 x/menit). Bila terdapat perubahan yang jauh lebih rendah,
c.
b. Penggunaan
Kardiotokografi
perinatal (Walsh, 1998). Penggunaan alat ini tidak dianjurkan pada wanita
dengan persalinan normal dan hanya boleh digunakan untuk persalinan
dengan penyulit, tetapi bukti-bukti yang mendukung hal ini masih sangat
sedikit (Walsh, 1998). MIDIRS (1996) menyatakan bahwa penggunaan
EFM yang kontinu dapat :
- Mengurangi morbilitas selama persalinan dan membatasi penggunaan
-
digunakan.
Meningkatkan jumlah intervensi, misalnya pemeriksaan vagina,
demikian,
pengambilan
keputusan
tentang
jenis
sudah benar
Kencangkan transducer pada posisinya dengan menggunakan sabuk
abdomen
Pasang tokodinamometer pada fundus uterus dan kencangkan dengan
sabuk abdomen
Bila mesin tidak otomatis, atur tekanan mesin (dengan uterus rileks)
sekitar 12 mmHg
Mulai mencetak pada kertas, catat tanggal, nama ibu dan nomor
registrasi, waktu dan hal lainnya yang berkaitan, seperti tanda tangan
bidan
Periksa apakah pencetakan otomatis waktu sudah benar
Anjurkan ibu untuk mencatat gerakan janin
Lepas monitor bila sudah yakin bahwa hasil
pemeriksaan
d. Interpretasi CTG
Interpretasi CTG diawali dengan pengetahuan tentang riwayat dan kondisi
klinis ibu saat itu dan keyakinan bahwa monitor tersebut sudah digunakan
dengan benar. Adanya kontraksi uterus harus dicatat frekuensi, kekuatan,
dan lamanya.
Gambaran jantung janin dikaji melalui :
- Nilai dasar : harus berada diantara 110 dan 150 dpm dan merupakan
frekuensi ketika jantung janin kembali normal setelah deselerasi atau
akselerasi
mengidentifikasikan
penyimpangan,
mendorong
dilakukannya
rujukan bila perlu. Ibu harus selalu memperoleh penjelasan yang lengkap
agar dapat membuat pilihan yang tepat.2
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
Didi.
2008.
Fetal
Movement.
From:http://www.drdidispog.com/2008/07/fetal-movement-count.html.
Diakses: 24 September 2011
9. http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Tips/mengenal.gerakan.janin/
001/005/181/2
10. http://books.google.co.id.Obstetri dan ginekologi Oleh Geri Morgan & Carole
Hamilton.
11. http://dikamed.com/kardiotokografi-ctg-alat-memantau-kesejahteraan-janinyang-wajib-dimiliki-fasilitas-pelayanan-persalinan.html
in
evaluating
electronic
monitoring
for
fetal
of
the
included
trials
had
inadequate
allocation
were
no
differences
in
perinatal
death,
hypoxic
settings,
where
only
few
or
no
the
use
of
the
often
scarce
number
of
Alfirevic
Z,
Devane
D,
Gyte
GML.
Continuous
Database
of
Systematic
Reviews Issue
3,
Database
of
Systematic
Reviews Issue
2,
4.
5.
6.
Luthy DA, Shy KK, van Belle G, Larson EB, Hughes JP,
Benedetti TJ, et al. A randomized trial of electronic fetal
monitoring
in
preterm
labor. Obstetrics
and
Gynecology 1987;69:687-695.
7.
Shy KK, Luthy DA, Bennett FC, Whitfield M, Larson EB, van
Belle G, et aI. Effects of electronic fetal heart rate monitoring, as
compared
with
periodic
auscultation,
on
the
neurologic
Neilson
JP.
Fetal
electrocardiogram
(ECG)
for
fetal
10.