Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

IBU NIFAS

Topik : Ibu Nifas


Sasaran : Ibu nifas (0-40 hari setelah bersalin)
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Maret 2019
Tempat : Rumah Ny. I
Waktu : 30 menit

1. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Ibu pada masa Nifas diharapkan dapat memahami
tentang tanda bahaya pada masa nifas
Tujuan Instruksional Khusus
1. Mengetahui Standar Pelayanan Ibu Masa Nifas
2. Mengetahui Tanda Bahaya pada masa Nifas
3. Mengetahui kapan sebaiknya ibu kembali melakukan hubungan seksual
4. Mengetahui kebutuhan makanan/nutrisi pada masa nifas
2. Materi Pembelajaran (terlampir)
3. Kegiatan
Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Peserta
3 menit
1. Mengucapkan salam dan
1. Membalas salam
memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan latar belakang
2. Mendengarkan penjelasan
diberikannya penyuluhan.
15 1. Menjelaskan standar pelayanan
1. Mendengarkan penjelasan
menit ibu masa nifas
2. Menjelaskan tanda bahaya pada
2. Mendengarkan penjelasan.
masa nifas 3. Mendengarkan penjelasan.
3. Menjelaskan kapan sebaiknya ibu
4. Mendengarkan penjelasan.
kembali melakukan hubungan
5. Memberikan pertanyaan.
seksual.
4. Menjelaskan kebutuhan
makanan/nutrisi pada masa nifas
5. Diskusi / Tanya jawab
10 1. Meminta peserta untuk
1. Menyebutkan standard
menit menyebutkan standard pelayanan pelayanan pada masa nifas
pada masa nifas
2. Meminta peserta untuk
2. Menjelaskan tanda bahaya
menjelaskan tanda bahaya pada pada masa nifas.
masa nifas 3. Menjelaskan kapan sebaiknya
3. Meminta klien menjelaskan melakukan hubungan seksual
kapan sebaiknya melakukan
4. Menjelaskan kebutuhan
hubungan seksual makanan/nutrisi pada masa
4. Meminta klien menjelaskan nifas
kebutuhan makanan/nutrisi pada
masa nifas
2 menit
1. Menyimpulkan hasil penyuluhan1. Mendengarkan penjelasan.
2. Penyaji menutup penyuluhan
Memberi salam penutup 2. Membalas salam.

6. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
7. Alat Bantu dan Media
a. leaflet

8. Evaluasi
Sesuai indikator, peserta diminta untuk :
a. Menyebutkan standar pelayanan ibu masa nifas
b. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada masa nifas
Standar Evaluasi :
a. Peserta dapat menyebutkan jumlah kunjungan ibu ke petugas kesehatan pada masa nifas.
b. Peserta mampu menjelaskan 5 tanda bahaya pada masa nifas

Materi
A. Pengertian
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim yang disebabkan melahirkan atau setelah
melahirkan. Darah nifas keluar selama 40 hari setelah melahirkan. Selama masa nifas,
seorang perempuan dilarang untuk salat, puasa, dan berhubungan intim dengan suaminya.

B. Tanda Bahaya Masa Nifas

1. Pengeluaran Darah yang banyak dari Jalan Lahir.

Setelah melahirkan, normalnya Mama akan mengalami pengeluaran darah dan cairan (lokia)
dari jalan lahir bunda. Pada awalnya cairan tersebut berwarna merah (darah) dan lama
kelamaan akan berwarna putih (seperti keputihan). Hal tersebut terjadi karena rahim bunda
sedang mengalami pengecilan ke keadaan semula, saat seperti rahim bunda sebelum hamil.
Tetapi bunda perlu waspada jika pada beberapa hari pertama bunda mengeluarkan darah
dalam jumlah yang banyak. Pengeluaran darah yang banyak ini biasa kita sebut dengan
Perdarahan. Beberapa tanda perdarahan pada saat bunda berada dalam masa nifas: 1.
peningkatan perdarahan melalui jalan lahir yang tidak hilang setelah beristirahat atau
menyusui; penggantian pembalut lebih dari satu pembalut per jam; perubahan karakter
lokia; nyeri tekan pada perut bagian bawah dan teraba lembek; tidak terjadi penyusutan
ukuran rahim.

2. Demam Tinggi.

Demam tinggi yang terjadi pada bunda dapat mengindikasikan bahwa bunda telah
mengalami infeksi pada masa nifas. Beberapa bakteri dapat menyebabkan infeksi masa
nifas. Gejala umum infeksi dapat dilihat dari suhu, pembengkakan, denyut nadi cepat,
jantung berdebar-debar, terkadang disertai nyeri perut bagian bawah yang hebat.
Peningkatan suhu yang disebut demam pada saat masa nifas adalah jika suhu tubuh bunda
lebih dari 38◦ C selama dua hari dalam 10 hari setelah persalinan. Demam tinggi juga dapat
mengindikasikan adanya infeksi pada berbagai bagian lain selain infeksi pada rahim seperti
infeksi pada perineum, vulva (kemaluan), vagina (saluran lahir), pada leher rahim dan pada
bagian lainnya.

3. Payudara Merah, Panas dan Terasa Sakit

Biasanya hal ini terjadi karena payudara yang tidak disusukan dengan benar, pemakaian bra
yang terlalu ketat, bunda yang mengalami kekurangan gizi, bunda yang kekurangan istirahat
dan pada bunda dengan anemia.

Pada 3 hari pertama setelah bunda melahirkan, normalnya belum banyak ASI yang
dihasilkan. Hal ini yang sering disalahartikan oleh bunda, sehingga bunda memberikan susu
formula pada bayinya, dan tidak memeberikan ASI. Padahal setelah 3 hari, bunda akan
memproduksi ASI yang banyak. Sehingga ketidakseimbangan ASI yang diproduksi dengan
ASI yang dikeluarkan, menyebabkan ASI pada payudara bunda menumpuk dan payudara
bunda akan menjadi keras, sakit, sampai merasa demam. Hal ini yang disebut dengan
bendungan ASI (Engorgment). Dan jika bendungan ASI tersebut tidak segera ditangani,
bunda akan mengalami keadaan yang lebih buruk lagi, yaitu Mastitis. Mastitis adalah
peradangan pada payudara. Mastitis dapat terjadi kapan saja sepanjang periode menyusui,
tetapi paling sering terjadi antara hari ke-10 dan hari ke-28 setelah persalinan.

4. Pembengkakan Wajah, Tangan dan Kaki

Bila bunda mnegalami gejala ini, periksa adanya varises, periksa kemerahan pada betis, dan
periksa apakah tulang kering, pergelangan kaki atau kaki mengalami edema (terdapat cairan
berlebih). Gejala tersebut berhubungan dengan terjadinya pre-eklampsi postpartum
(Tekanan Darah Tinggi yang disertai adanya protein dalam urin pada saat nifas).

5. Merasa Sedih dan Tidak Mau Merawat Diri Sendiri atau Bayi

Penyebabnya adalah kekecewaan emosional bercampur rasa takut yang dialami kebanyakan
bunda yang baru saja melahirkan, rasa nyeri pada awal masa nifas, kelelahan akibat kurang
tidur selama persalinan dan setelah melahirkan, kecemasan akan kemampuan bunda untuk
merawat bayinya setelah meninggalkan rumah sakit/fasillitas kesehatan, dan ketakutan akan
menjadi menarik/memiliki tubuh seperti saat tidak hamil.
Jika gejala tersebut terjadi dalam 1-3 hari setelah persalinan maka hal tersebut normal,
namun jika sudah berlanjut sampai berhari-hari atau satu minggu lebih, bunda enggan
menerima kehadiran bayinya dan bunda tidak mau merawat dirinya sendiri maka bunda
dikhawatirkan mengalami “Depresi Postpartum”.

Apabila bunda mengalami salah satu atau lebih dari tanda-tanda diatas, bunda harus segera
memeriksakan diri pada fasilitas kesehatan agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat
sehingga terhindar dari komplikasi yang lebih berat. Adapun pencegahan yang dapat
dilakukan untuk menghindari kondisi berbahaya tersebut adalah nutrisi dan hidrasi yang
cukup, istirahat yang cukup, kebersihan dan perawatan diri yang baik serta dukungan dari
suami dan keluarga terhadap ibu nifas.

C. Waktu Yang Tepat Bagi Ibu Nifas Untuk Melakukan Hubungan Seksual
Waktu yang tepat bagi ibu nifas untuk melakukan hubungan seksual adalah ppada saat
tidak adalagi pengeluaran darah dari vagina.

D. Kebutuhan Nutrisi Pada Masa Nifas


1. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi atau tenaga untuk pembakaran tubuh dan
pembentukan jaringan baru. Sumber karbohidrat dapat ditemukan pada nasi, singkong, ubi,
gandum, kentang, jagung, roti, sagu, dll. Dengan terpenuhinya asupan karbohidrat ini maka
aktivitas ibu pun tidak akan terganggu dari dari rasa lemas dan letih.

2. Protein
Protein berfungsi sebagai sumber pembangun tubuh yang bertugas meregenerasi dan
mendukung pertumbuhan sel-sel tubuh, mengangkut zat gizi ke seluruh tubuh. Ibu pada
masa nifas dan menyusui sebaiknya tidak melewatkan kebutuhan protein nabati dan hewani
ini karena sangat diperlukan untuk kelancaran produksi ASI. Protein nabati berupa tempe,
tahu, kacang-kacangan. Sedangkan, protein hewani, seperti daging sapi, telur, udang, hati
ayam, ikan, dll.

3. Mineral
Mineral ini berupa kalsium, fosfor, dan besi. Kasium dan fosfor berfungsi sebagai
pembentuk dan penguat tulang dan gigi. Susu, kedelai, kacang panjang, bayam, dll banyak
mengandung kalsium dan fosfor. Zat besi juga dibutuhkan ibu pada masa nifas untuk
membentuk sel darah merah dan mencegah ibu terkena anemia. Buah-buahan, sayuran hijau,
ikan, dan daging adalah bahan makanan yang mengandung zat besi.

4. Vitamin
Vitamin bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi ibu dari
serangan berbagai jenis penyakit. Selain itu, vitamin juga berfungsi untuk mengatur
kelancaran proses metabolisme dalam tubuh. Vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A, B,
C, D, E, dan K.

Anda mungkin juga menyukai