Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) IMUNISASI DASAR PADA ANAK

Topik Hari / Tanggal Waktu Penyaji Tempat : Imunisasi Dasar Pada Anak : Senin / 5 November 2012 : Pukul 09.00 WIB : Kelompok I B Desa Soak Batok : Posyandu Desa Soak Batok

A. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, Ibu-ibu bayi dan balita penyuluhan diharapkan mampu menambah pemahaman ibu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan imunisasi dan memotivasi ibu-ibu untuk ikut imunisasi.

2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, Ibu-ibu bayi dan balita penyuluhan diharapan mampu : a. Mengetahui pengertian imunisasi b. Mengetahui manfaat imunisasi c. Mengetahui siapa saja yang wajib diimunisasi

d. Mengetahui jenis-jenis imunisasi e. Mengetahui dimana dapat diperoleh imunisasi f. Mengetahui jadwal pemberian imunisasi dan efek samping imunisasi

g. Mengetahui cara pemberian imunisasi h. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam imunisasi i. Mengetahui kontraindikasi imunisasi

B. Sasaran Semua Ibu-ibu bayi dan balita yang hadir pada posyandu Desa Talang Aur.

C. Garis-garis Materi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengertian imunisasi Jenis-jenis imunisasi Manfaat imunisasi Jadwal Pemberian Imunisasi Efek samping Imunisasi Kontraindikasi

D. Pelaksanaan Kegiatan No. Kegiatan 2. Isi Penyuluh Ibu-ibu bayi dan balita 1. Pembukaan Memberi salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Menyebarkan absen Menjelaskan pengertian Imunisasi Mendengarkan Memperhatikan Memperhatikan Menerima Memperhatikan dan mendengarkan Menjelaskan imunisasi manfaat Memperhatikan dan mendengarkan Menjelaskan siapa saja yang wajib diimunisasi Memperhatikan dan mendengarkan Menjelaskan jenis-jenis imunisasi Memperhatikan dan mendengarkan Menjelaskan dapat imunisasi Menjelaskan jadwal dimana diperoleh Memperhatikan dan mendengarkan Memperhatikan dan mendengarkan Menjelaskan samping imunisasi efek pemberian Memperhatikan dan mendengarkan 7 menit 3 menit Waktu

pemberian imunisasi

Menjelaskan yang perlu

hal-hal diingat

Memperhatikan dan mendengarkan

dalam imunisasi

Menjelaskan kontraindikasi imunisasi

Memperhatikan dan mendengarkan

3.

Penutup

Mengajukan pertanyaan kepada dua orang Ibuibu bayi dan balita untuk menjawab pertanyaan

Menjawab pertanyaan

3 menit

Memberikan

reward

Bertepuk tangan

(aplaus dan pujian) Membuat kesimpulan Memperhatikan dan mendengarkan Menyampaikan penutup salam Menjawab salam

E. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab

F. Media dan Alat 1. Flip Chart 2. Leaflet

G. Referensi Donna, Wong L. 2000. Keperawatan Anak. Jakarta: EGC. Depkes RI. 1998. Pedoman Pemberian Imunisasi. Jakarta : Bina Aksara.

H. Materi Imunisasi 1. Pengertian Imunisasi Imunisasi adalah memberikan bibit penyakit yang telah dilemahkan atau dimatikan, atau sebagian partikel virus, bias juga berupa hasil bioteknologi rekayasa genetika. Imunisasi adalah pemberian zat kekebalan terhadap tubuh.

2. Manfaat Imunisasi Vaksinasi merupakan cara termurah, teraman, termudah dan terbaik untuk mencegah anak terjangkit penyakit yang berbahaya dan menngancam jiwa. Tidak ada satu jenis vaksin pun yang dapat memberikan perlindungan mutlak 100%. Oleh karena itu, hindarkan kontak dengan anak yang sakit. Biasanya perjalanan penyakit akan berlangsung ringan pada anak yang telah mendapat imunisasi sebelumnnya.

3. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi Ada tujuh penyakit infeksi pada anak-anak yang dapat menyebabkan kematian atau cacat, walaupun sebagian anak dapat bertahan dan menjadi kebal. Ketujuh penyakit tersebut adalah : a. Poliomyelitis (kelumpuhan) b. Campak (measles) c. Difteri

d. Pertusis (batuk rejan 1 batuk seratus hari) e. Tetanus f. Tuberculosis

g. Hepatitis B

4. Jenis-jenis imunisasi Jenis imunisasi yang wajib, mencakup vaksinasi terhadap 7 penyakit utama, yaitu vaksin BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B. a. Vaksin BCG Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkuloss (TBC). Vaksin ini mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Pemberian imunisasi BCG sebainya dilakukan ketika bayi baru lahir sampai berumur 12 bulan, sebaiknya pada umur 0-2 bulan. Pada anak yang berumur lebi dari 2 bulan dianjurkan melakukan Mantoux tes sebelum melakukan imunisasi BCG. Biasanya penyuntikan BCG di lengan kanan atas. Setelah penyuntikan biasanya bayi tidak akan menderita demam. Tidak ada larangan untuk melakukan imunisasi BCG, kecuali pada anak yang berpenyakit TBC atau menunjuikkan uji Mantoux positif. b. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Pemberian imunisasi ini untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu bersamaan terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk rejan) dan tetanus. Vaksin difteri terbuat dari toksin kuman difteri yang dilemahkan (toksoid). Vaksin tetanus berupa toksoid tetanus. Vaksin pertusis merupakan kuman pertusis yang telah dimatikan. Imunisasi dasar DPT diberikan 3 kali sejak berumur 2 bulan, selang waktu minimal4 minggu. Imunisasi ulang 1,5-2 tahun, berikutnya saat usia 6 tahun. Reaksi yang mungkinterjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan selama 1-2 hari. Immunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan anak yang menderita kejang demam. c. Vaksin DT (Difteri, Tetanus)

Vaksin ini diberikan jika anak tidak diperbolehkan atau tidak lagi memerlukan imunisasi pertusis, tetapi masih memerlukan imunisasi difteri, tetanus. Imunisasi DPT hanya tidak boleh diberikan pada anak yang sakit parah atau sedang menderita demam tinggi. Anak yang pernah kejang masih dapat diberikan imunisasi DT, asalkan dengan pengawasan dokter. d. Vaksin Tetanus Terdapat dua jenis imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif yaitu toksoid tetanus dan imunisasi pasif yaitu anti tetanus serum (ATS). Selain pada anak, imunisasi ini juga diberikan terhadap ibu hamil, dilakukan sebanyak 2 kali pada kehamilan bulan ke 7 dan ke 8. Reaksi akibat imunisasi aktif tetanus biasannya biasanya tidak ada. Mungkin terdapat demam ringan atau rasa nyeri, rasa gatal dan pembengkakan ringan di tempat suntikan yang berlangsung selama 1-2 hari. e. Vaksin Poliomielytis Imunisasi ini untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis. Diberikan sejak anak baru lahir, selanjutnya 4-6 minggu sebanyak 4 kali. Reaksi imunisasi biasanya tidak ada, mungkin pada bayi akan terdapat bercak-bercak ringan. Imunisasi ditangguhkan pada anak dengan diare berat atau sedang sakit parah. Pada anak yang menderita penyakit gangguan kekebalan, tidak diberikan imunisasi. Bila anak dengan kondisi diare ringan, batuk pilek, dan demam ringan, maka imunisasi boleh diberikan seperti biasa. f. Vaksin campak Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif. Imunisasi vcampak cukup dilakukan dengan satu kali suntikan setelah bayi berumur 9 bulan. Lebih baik lagi setelah berumur 1 tahun. Karena kekebalan yang diberikan berlangsung seumur hidup, maka tidak perlu dilakukan imunisasi ulang. Jika bayi menderit penyakit campak pada usia sebelum 9 bulan (6-9 bulan ), bayi tersebut dapat diberikan

imunisasi campak sebelum usia 9 bulan,akan tetapi ia harus medapat suntikan ulang setelah berumur 15 tahun. Mungkin tidak ada reaksi akibat imunisasi,bila ada, terjadi demam ringan dan tampak bercak merah pada pipi dibawah telinga setelah 7-8 hari penyuntikan. Mungkin juga terdapat

pembengkakan pada tempat suntikan. g. Vaksin Hepatitis B Vaksinasi dimaksudkan untuk mnendapatkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B. Vaksin terbuat dari bagian virus hepatitis B yang HBsAg, yang dapat menimbulkan kekebalan tapi tidak

dinamakan

menimbulkan penyakit. Imunisasi aktif dialakukan dengan cara pemberian suntikan dasar sebanyak 3 kali dengan jarak waktuu satu bulan antara suntikan 1 dan 2, dan lima bulan antara suntikan 2 dan 3.Imunisasi ulang diberikan 5 tahun setelah imunisasi dasar. Cara pemberian imunisasi dasar tersebut berbeda, tergantung dari rekomendasi pabrik pembuat vaksin hepatitis.

5. Jadwal pemberian imunisasi Vaksin Pemberian imunisasi BCG DPT POLIO CAMPAK HEP.B 1X 3X (DPT 1,2,3 4X 1,2,3,4) 1X 3X 1,2,3 (HEP B 4 minggu (POL 4 minggu 4 minggu Selang waktu pemberian 0-11 bln 2-11 bln 0-11 bln 9-11 bln 0-11 bln Untuk bayi yang lahir di rumah sakit/puskesmas HB, ACG dan polio dapat segera diberikan Umur Keterangan

Alternatif 1 Umur Antigen

0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan

HB.1, BCG 1, Polio 1 HB.2, DPT.1, Polio 2 HB.3, DPT 2, Polio 3 DPT 3, Polio 4 Campak

Alternatif II Umur 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan Antigen BCG, Polio.1, DPT.1 HB.1, Polio 2, DPT 2 HB.2, Polio 3, DPT 3 HB.3, Polio 4, Campak

6. Cara pemberian dan dosis yang diberikan dalam imunisasi a. Vaksin Bacillus Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu.

Melarutkan dengan menggunakan alat suntik steril (ADS 5 ml) Dosis pemberian : 0,05 ml, sebanyak 1 kali Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam. b. Vaksin DPT Sebelum digunakan vaksin terlebih dahulu harus dikocok agar suspense menjadi homogen Disuntikkan scara intramuscular dengan dosis pembeian 0,5 ml sebanyak 3 dosis Dosis pertama diberikan pada umur 2 bulan, dosis selanjutnya diberikan dengan interval paling cepat 4 minggu (1 bulan) c. Vaksin TT

Sebelum digunakan menjadi homogeny

vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi

Untuk mencegah tetanus/tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis primer yang disuntikkan secara intramuscular atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml dengan interval 4 minggu. Dilanjutkan dengan dosis ketiga setelah 6 bulan berikutnya.

d. Vaksin DT Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspense menjadi homogeny Disuntikkan secara intramuscular atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml. Dianjurkan untuk anak usia dibawah 8 tahun e. Vaksin Polio Diberikan secara oral, 1 dosis adalah 2 tets sebanyak 4 kalipemberian, dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu. Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes yang baru. f. Vaksin campak

g. Vaksin Hepatitis B

Anda mungkin juga menyukai