Anda di halaman 1dari 14

IMUNISASI CAMPAK

DISUSUN OLEH : FITRIAH PO 7224109018

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM PRODI KEBIDANAN BALIKPAPAN 2011

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEMA TOPIK SUBTOPIK

: Pentingnya imunisasi campak pada anak : Pemberian imunisasi wajib : 1 2 3 4 5 Pengertian Imunisasi dan campak Tujuan imunisasi Penyebab penyakit campak Gejala dari penyakit campak Efek samping dari imunisasi campak

SASARAN PELAKSANAAN HARI TANGGAL WAKTU LOKASI TUJUAN 1. Umum

: Ibu yang memiliki bayi berusia diatas 5-6 bulan

: 28 juni 2011 : 15 menit : Poli anak Rs. Kanudjoso Djatiwibowo : : Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 15 menit, ibu diharapkan dapat memahami tentang imunisasi. Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 15 menit, ibu diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian Imunisasi dan campak Menjelaskan tujuan imunisasi Menjelaskan penyebab penyakit campak Menjelaskan gejala dari penyakit campak Menjelaskan efek samping dari imunisasi campak Ceramah, diskusi, dan tanya jawab Leaflet Dasar Teori

2.

Khusus

: o o o o o

METODE ALAT PERAGA LAMPIRAN

: : :

KEGIATAN PENYULUHAN No 1 Tahap Pembukaan Waktu Penyuluh 3 Menit a. Mengucapkan salam b. Memperkenalkan diri c. Peserta mendengarkan c. Menyampaikan tujuan d. Kontrak waktu e. Apersepsi 2 Pelaksanaan 10 Menit a. Menjelaskan pengertian imunisasi dan campak b. Menjelaskan tujuan imunisasi c. Menjelaskan penyebab penyakit campak d. Menjelaskan gejala dari penyakit campak e. Menjelaskan efek samping dari imunisasi campak f. Memberikan kesempatan pada Ibu, keluarga atau peserta didik untuk bertanya. g. Menjawab pertanyaan ibu g. Peserta mendengarkan jawaban. 3 Penutup 2 Menit a. Menyimpulkan materi b. Evaluasi sumatif e. Peserta memperhatikan. b. Peserta menjawab pertanyaan d. Peserta menyetujui kontrak waktu e. Peserta menjelaskan persepsinya a. Peserta mendengarkan dengan seksama. b. Peserta mendengarkan dengan seksama. c. Peserta mendengarkan dengan seksama. d. Peserta mendengarkan dengan seksama. e. Peserta mendengarkan dengan seksama. f. Peserta mengajukan pertanyaan yang Kegiatan Peserta a. Peserta menjawab salam b. Peserta mendengarkan

c. Peserta c. Memberi kesempatan menyampaikan peserta untuk reflexi reflexi perasaannya perasaan d.Peserta menjawab

d. Mengucapkan salam penutup

salam

EVALUASI 1. Jelaskan pengertian imunisasi ? Standar : imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu 2. Sebutkan tujuan imunisasi ! Standar : Ada tiga tujuan pemberian imunisasi pada seseorang, yaitu mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi), serta menghilangkan penyakit tertentu dari dunia (misalnya cacar), hanya mungkin pada penyakit yang ditularkan melalui manusia (misalnya difteri). 3. Sebutkan penyebab campak ! Standar : Campak disebabkan oleh paramiksovirus ( virus campak) 4. Sebutkan gejala dari penyakit campak standar : Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa panas badan, nyeri tenggorokan, hidung meler ( Coryza ), batuk ( Cough ), bercak Koplik - nyeri otot, mata merah ( conjuctivitis ) 2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik).

5.

Sebutkan efek samping dari imunisasi campak ! standar : Sangat jarang kemungkinan terjadi kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke 10-12 setelah penyuntikan, encephalitis dalam waktu 20 hari setelah imunisasi (jarang terjadi), SSPE (Subcute Selenising Penenchephalitis), panas dan kemerahan. Anak-anak mungkin panas selama 1 3 hari setelah 1 minggu penyuntikan, kadang disertai kemerahan seperti penderita campak ringan

Balikpapan, 28 juni 2011 Mahasiswa

Fitriah PO 7224109018

Lampiran DASAR TEORI A. Pendahuluan Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, sedangkan bayi usianya yaitu antara usia 1-12 bulan, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Seorang bayi yang baru lahir perlu melakukan adaptasi dengan lingkungannya dan masih memiliki sistem imun yang lemah. Oleh karena itu seorang bayi perlu di berikan imunisasi secara lengkap pada usia 1-12 bulan. B. Pengertian Imunisasi Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan imunitas terhadap antigen tertentu. Sedangkan, imunitas adalah suatu reaksi kekebalan tubuh terhadap suatu antigen. Imunitas secara aktif sudah diberi antigen sehingga tubuh bereaksi membentuk antibody, tubuh tidak sakit, dan bila sakit, hanya sakit ringan karena antibody tidak memberi perlindungan keseluruhan. C. Tujuan Imunisasi 1. Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas pada bayi. 2. Menurunkan angka kecacatan pada bayi. 3. Berfungsi sebagai kekebalan terhadap suatu penyakit. 4. Kekebalan imunisasi Ada dua jenis kekebalan yang bekerja dalam tubuh manusia, yaitu : 1. Kekebalan Pasif Yaitu dimana tubuh tidak membuat antibody tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah memperoleh zat penolak, yang kemudian di metabolisme oleh tubuh dan tidak membentuk sel memori. Proses ini cepat ( 28 hari) dan tidak bertahan lama. Contoh : kekebalan dari ibu, ATS. 2. Kekebalan Aktif Yaitu kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh setelah kontak dengan antigen untuk menolak suatu penyakit tertentu, dimana prosesnya lambat tapi bertahan lama. Contoh : BCG, Polio, Campak. Kekebalan aktif ada dua macam, yaitu : a. Kekebalan aktif alamiah yaitu dimana tubuh membuat sendiri kekebalan setelah tubuh mengalami atau sembuh dari suatu penyakit. b. Kekebalan aktif buatan yaitu kekebalan tubuh yang diperoleh melalui imunisasi. Sedangkan kekebalan imunisasi tergantung pada :

1.

Status Imun Host Tergantung maturitas sel-sel kekebalan. Contoh : a. Bayi matur dan premature. b. Penderita yang mendapat imunosupresif, seperti pada anak-anak yang mendapat PREDNISON. c. Menderita defesiensi imun (kekebalan rendah). Seperti : - Leukemia (pemyakit keganasan) - Penyakit infeksi d. Status gizi (daya tahan tubuh rendah) Seperti : - Gizi buruk - Sel pembentuk antibody kurang

2. Faktor Genetik Host Respon terhadap antigen yang diberikan bervariasi. 3. Vaksin Vaksin adalah suatu bahan yang terbuat dari kuman, komponene kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan. Pemberian vaksin akan merangsang tubuh anak untuk membuat antibody. Hal-hal yang berpengaruh terhadap keberhasilan imunisasi, yaitu : a. Cara pemberiannya Contoh : Polio per oral melalui sistemik dan peredaran darah. b. Dosis vaksin Tidak boleh terlalu banyak dan terlalu sedikit. c. Frekuensi pemberian Harus sesuai yang ditentukan, yaitu ; - Berapa kali diberikan - Jarak atau waktu pemberian Zat yang menyertai vaksin disebut zat Ajuvan yang terdapat pada imunisasi DPT, yang membantu respon imun (mengikat antigen) dan dilepaskan secara perlahanlahan.Vaksin hidup lebih baik daripada vaksin mati. 5. Imunisasi Dasar Imunisasi dasar adalah imunisasi yang harus diberikan pada bayi. Imunisasi dasar antara lain : 1. Vaksin BCG Kering Vaksin dan jenis vaksin Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC (tuberculosis). Vaksin BCG kering mengandung kuman BCG (Bacillus Calmette Guerin) yang masih hidup dan telah dilemahkan. a.

Cara Imunisasi Pemberian imunisasi BCG dapat dilakukan ketika bayi baru lahir sampai berumur 11 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0-2 bulan. Dan vaksinasi ulang pada anak berumur 5-7 tahun dan 12-15 tahun.

b.

Imunisasi BCG cukup diberikan satu kali saja. Pada anak yang berumur lebih dua bulan dianjurkan untuk melakukan uji mantoux, sebelum imunisasi BCG. Gunanya untuk mengetahui apakah ia telah terjangkit penyakit TBC. Bila hasil uji mantoux positif, anak tersebut tidak selayaknya mendapat imunisasi BCG. Imunisasi BCG biasanya disuntikkan di lengan kanan atas. Suntikan BCG ini meninggalkan bekas berupa benjolan di kulit, mendatar, bening dan pucat, dengan pori-pori yang jelas. Dosis dan Cara Pemakaian : Sesudah vaksin ini dilarutkan harus segera dipakai dalam waktu 3 jam dan sisanya harus dibuang.Penyuntikan harus Intra Cutan di daerah insertio muskulus deltoideus dengan dosis : pada bayi < 1 tahun 0,05 ml, sedangkan pada anak 0,1 ml.Penyuntikan harus dilakukan perlahan-lahan ke arah permukaan (sangat superficial) sehingga terbentuk suatu lepuh (wheal) berdiameter 8-10 mm. Dilarang menggunakan alcohol dan desinfektans lainnya pada penyuntikan BCG. Reaksi Imunisasi Biasanya setelah suntikan BCG, bayi tidak akan menderita demam. Bila ia demam, umumnya disebabkan oleh keadaan lain. Untuk hal ini dianjurkan agar anda berkonsultasi dengan dokter. Efek Samping Reaksi normal, terbentuk setelah dua minggu, di tempat penyuntikan terjadi kemerahan, vesikel, keloid. o Reaksi berat : Peradangan : limpadenitis (ketiak, bahu, selangkangan) Abses Hal tersebut dapat terjadi karena : Infeksi sekunder Dosis BCG terlalu banyak Tehnik penyuntikan kurang tepat (suntikan terlalu dalam) o f. o o o o 2. a. Kontra Indikasi Praktis tidak ada Furunkolosis Eksis berat Uji mantoux test positif e. d. c.

DPT (Difteria, Pertusis, Tetanus) Vaksinasi dan jenis vaksin Manfaat pemberian imunisasi ini adalah untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteria, pertusis, dan tetanus. Vaksin DPT terdiri dari : o Toxoid Difteri yang dilemahkan o Toxoid Tetanus yang dilemahkan o Basil Pertusis yang dimatikan Cara Imunisasi Imunisasi dasar DPT diberikan tiga kali sejak bayi berumur dua bulan sampai sebelas bulan, dengan interval antara dua penyuntikan 4-6 minggu. b.

c. Dosis Imunisasi : 0,5 ml secara : o Intramuskuler (terbaik) pada 1/3 proksimal lengan kiri atas o Subcutan dalam pada paha sebelah luar d. Kekebalan : Daya proteksi vaksin difteria cukup baik, yaitu 80-95%, dan daya proteksi tetanus sangat baik, yaitu 90-95%. Sedangkan daya proteksi vaksin pertussis masih rendah yaitu 50-60%. Vaksinasi Ulang : DT Boster 1 -2 tahun o Kelas I SD DPT (+) DT 1X ; 0,5 ml (IM) DPT (+)/(-) DT 2X ; 0,5 ml (IM) dengan interval 4 minggu o Kelas V SD - DPT/DT (+) TT 1X ; 0,5 ml (IM) - DPT/DT (+)/(-) TT 2X ; 0,5 ml (IM) dengan interval 4 minggu e. Reaksi Imunisasi Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan 1-2 hari. f. Efek Samping o Demam tinggi, oleh karena vaksin pertussis o Reaksi di tempat penyuntikan : merah, benjolan, nyeri, bengkak o Peradangan, dikarenakan jarum tidak steril, suntikan dangkal, kejang menyebabkan panas g. Kontra Indikasi o Anak sakit parah o Anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks o Batuk yang diduga menderita batuk rejan h. Perhatian khusus Penyuntikan tidak dianjurkan pada daerah bokong/pantat anak dan secara intracutan karena akan menimbulkan reaksi lokal. 3. POLIO a. Vaksin dan jenis vaksin Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap penyakit poliomyelitis. Terdapat dua jenis vaksin dalam peredaran yang masing-masing mengandung virus polio tipe I, II, dan III yaitu : Vaksin Salk/ Bulk, yaitu vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II dan III yang sudah dimatikan. Cara pemberian dengan suntikan. Vaksin Sabin, yaitu vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II dan III yang masih hidup tetapi telah dilemahkan. Cara pemberian melalui mulut dalam bentuk pil atau cairan. Tipe-tipe virus polio, yaitu : 1) Tipe I : Brunchilde 2) Tipe II : Leon

3) Tipe III : Lansing b. Cara Imunisasi Imunisasi dasar diberikan sejak bayi baru lahir sampai berumur 11 bulan, dengan interval antara dua penyuntikan 4-6 minggu (diluar PIN). Imunisasi polio diberikan sebanyak 4 kali. Vaksinasi ulang tidak diberikan karena kekebalan seumur hidup. c. d. Dosis : 2 tetes per oral

Cara Pemberian : Tiap botol disertai sebuah pipet. Vaksin ini dapat diteteskan langsung ke dalam mulut anak atau dengan sendok yang telah berisi air gula atau aquades (hindarkan agar ujung pipet tidak tersentuh). Vaksin polio oral harus diberikan secara oral dan tidak boleh diberikan secara parenteral. Kocok baikbaik sebelum dipakai. e. Kekebalan : Daya proteksi vaksin polio sangat baik, yaitu sebesar 95-100%. f. Reaksi Imunisasi : Biasanya tidak ada, mungkin pada bayi akan terjadi diare ringan. g. Efek Samping Pada imunisasi polio, hampir tidak terdapat efek samping. Bila ada, mungkin berupa kelumpuhan anggota gerak seperti pada penyakit polio sebenarnya. h. Kontra Indikasi o Anak yang diare berat o Anak sedang sakit parah o Anak yang menderita penyakit gangguan kekebalan (defesiensi imun) 4. CAMPAK a. Vaksin dan jenis vaksin Pemberian imunisasi ini bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Vaksin campak adalah vaksin yang mengandung virus campak hidup yang telah dilemahkan. Freeze Dried adalah sediaan dalam bentuk serbuk kering yang kemudian dilarutkan. Nama paten vaksin campak, yaitu : 1) Vaksin trimovax 2) Vaksin MMR (Measles Mumps Rubella Vaccine) b. Cara Imunisasi Imunisasi campak diberikan ketika bayi berumur antara 9-11 bulan dan hanya diberikan satu kali saja. c. Dosis Imunisasi 0,5 ml secara subcutan pada lengan kiri atas dan intramuskuler pada paha.

d. Kekebalan Daya proteksi imunisasi campak sangat tinggi, yaitu 96-99%. e. Reaksi Imunisasi Biasanya tidak ada, mungkin terjadi demam ringan dan sedikit bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ketujuh sampai kedelapan setelah penyuntikan. f. Efek Samping o Sangat jarang, mungkin dapat terjadi kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari kesepuluh sampai hari keduabelas setelah penyuntikan. o Ensaphalitis atau encephalopati dalam waktu 30 hari setelah imunisasi (jarang terjadi) o SSPE ( Subacute Sclerusing Panencephalitis) g. o o o o o o Kontra Indikasi Anak yang sakit parah Anak yang menderita TBC tanpa pengobatan Defisiensi gizi Gangguan kekebalan (defisiensi imunitas) PCM berat Penderita penyakit keganasan atau sedang dalam pengobatan penyakit keganasan

5. HEPATITIS B a. Vaksin Hepatitis B Manfaat pemberian vaksin ini bertujuan untuk mendapat mendapatkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B, terbuat dari bagian virus hepatitis B yang mengandung antigen virus Hepatitis B,yaitu HBsAg yang tidak menimbulkan penyakit. Penularan hepatitis B secara : 1) Vertical, yaitu langsung dari ibu ke anak pada saat kehamilan atau persalinan. 2) Horizontal, yaitu orang sehat yang tertular dari orang yang menderita hepatitis B. Misal : dari obat, transfuse, injeksi, dan lain-lain. Untuk mencegah penularan virus hepatitis B, maka harus diberikan imunisasi hepatitis B yang mengandung HBsAg sehingga tubuh membuat antibody yaitu anti HBs. Anti HBs dapat terbentuk secara : 1) Pasif Hepatitis B Hyperimun Globulin (HbIG) o Anti HBs o Cegah infeksi virus hepatitis B sebelum masuk tubuh dan segera setelah kontak o Cegah penularan vertical dari ibu yang HBsAg positif o Penelitian : - Pemberian imunisasi segera setelah lahir membuktikan bahwa 50% infeksi virus hepatitis B dapat dicegah - HbIG dan vaksin membuktikan bahwa sekitar 90-95% infeksi virus dapat dicegah. 2) Aktif

Vaksin HBsAg membuat tubuh memproduksi antibody anti HBs Jenis-jenis : o Serum : - Hepatitis B - Hb Vax Posteser o Rekayasa : Hb Vax II o Ragi (Yeast Derival) : - Ingesik B - Bin b. Cara Pemberian 1) Pemberian suntikan dasar sebanyak dua kali dengan interval 1 bulan, selanjutnya satu kali imunisasi ulang interval 5 bulan setelah suntikan kedua. 2) Revaksinasi diberikan setiap 5 tahun

c.

Dosis : 0,5 ml secara intramuskuler. Sebagai perkecualian, vaksin Hepatitis B dapat diberikan secara subcutan pada pasien dengan kecenderungan perdarahan berat (hemofili). Vaksin Hepatitis B rekombinan harus dikocok sebelum digunakan. d. Kekebalan Daya proteksi vaksin hepatitis B cukup tinggi, yaitu 94-96%. e. Reaksi imunisasi Biasanya tidak ada, nyeri pada tempat penyuntikan yang mungkin disertai rasa panas atau pembengkakan, demam ringan 2 hari. f. g. Efek samping : tidak ada Kontra Indikasi : anak sakit parah

6. Jadwal Pemberian Imunisasi JENIS BCG JUMLAH 1 kali JARAK WAKTU USIA 0-11 bulan KETERANGAN Sebaiknya dilakukan tes mantoux bila: 1.usia lebih 2 bulan 2.dicurigai ada kontak 1.DPT IV : 1 tahun setelah DPT III 2.DPT V : Kelas I SD (6 tahun)

DPT

3 kali

4 minggu

2-11 bulan

POLIO

4 kali

4 minggu

0-11 bulan

Campak Hepatitis B

1 kali 3kali

Sesuai prosedur

9 bulan Sedini mungkin

3.DPT VI : kelas VI SD (12 tahun) 1.Penguat diberikan 1 tahun setelah Polio IV, pada awal SD (6 tahun) dan 10 tahun 2.Jadwal PIN polio harus diikuti Diulang melalui vaksin MMR 1.Dapat dipertimbangkan pemberian penguat setelah dilakukan pemeriksaan titer antibody anti HBs 2.Dianjurkan 1 bulan setelah vaksinasi terakhir diperiksa anti HBs.

REFERENSI
Direktorat Jenderal Pembrantas Penyakit Menular dan Penyehat Lingkungan : 2000 Modul Latihan Petugas Imunisasi. Jakarta: Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Hasan, Rusepno. 1985. Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: Infomedika Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3 Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius FKUI Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Buku Ajaran Ilmu Kesehatan Anak Jilid ke-3, Infomedika, Jakarta, 1997 Suprohaita. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya http://id.wikipedia.org/wiki/Jadwal_imunisasi http://www.infoibu.com/tipsinfosehat/jadwalimunisasi.htm http://www.mail-archive.com/balita-anda@balita-anda.com/msg172543.html http://www.mail-archive.com/balita-anda@indoglobal.com/msg20051.html http://www.mail-archive.com/balita-anda@indoglobal.com/msg20228.html

Anda mungkin juga menyukai