html
Diakses 21 september 2017 jam 13.30 wib
LAPORAN PENDAHULUAN
IMUNISASI
A. Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada tubuh dengan kuman,
virus, bakteri yang sudah dimatikan sehingga tubuh bias membentuk antibody. (Rahun I.G.N
2001)
B. Macam-macam imunisasi
Berdasarkan proses dan mekanisme pertahanan tubuh, imunisasi dibagi menjadi dua, yaitu :
Imunisasi aktif :
Imunisasi aktif merupakan pemberian zat anti sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi
suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalam reaksi imunologi spesifik yang akan
menghasilkan respon seluler dan humolar serta dihasilkan sell memory. Contoh-contoh
vaksin yang dapat digunakan antara lain :
1) Live att enaughted vaccines (vaksin hidup yang dilemahkan) seperti vaksin polio myelitis,
campak rubella dan BCG.
2) Killed vaccines (vaksin mati) seperti vaksin pervusi dan inactivated poliomyelitis.
3) Sub unit vaccines (vakin sub unit) seperti vaksin pneumococcus, hepatitis B dan influenza.
4) Toxoid seperti vaksin diphtheria tetanus.
Imunisasi pasif
Imunisasi pasif merupakan pemberian zat (Imunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan
melalui proses infeksi yang dapat berasal plasma manusia atau binatang yang digunakan
untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.
C. Tujuan
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat peyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi.
Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi meliputi penyakit menular tertentu
antara lain :
TBC, difteri, pertisis, campak, polio, hepatitis B, hepatitis A, meningitis, meningokokus,
influenza, haemophilis, influenza tipe B, kolera, Rables Japanese enchiphalitis, tipus
abdominalis, pneumonia, pneumokokus, yellow fiver, varicella, parilitis, epidemika dan
rotavirus.
Jenis-jenis penyakit mrnular yang saat kedalam program imunisasi adalah tubercollosis,
dipteri, pertusis, polio, campak, tetanus dan hepatitis B.
E. Penangana masalah pasca imunisasi
Jika timbul luka biasanya pasca imunisasi BCG, luka tidak perlu di obati. Cukup di
bersihkan/dikompres dengan air hangat atau larutan fisiologis Nacl bila timbul nanah. Tetapi
bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke puskesmas.
Pada imunisasi DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatka
imunisasi. Tetapi akan turun dalam 1-2 hari. Oleh karena itu bila anak rewel dan panas
berikan obat penurun panas dan kompres air hangat.
Sama halnya dengan campak, bila timbul panas rewel berikan obat penurun panas dan
kompres air hangat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Modul Pelatihan Tenaga Pelaksanaan Imunisasi Puskesmas, Kerja sama Dirjen PP dan DL
serta Pusdiklat SDM Kesehatan Depkes RI Tahun 2009.
2. Pedomam Teknis Vaksin dan Cold Chain. Direktorat Jenderal PPNI dan PI Departemen
Kesehatan RI Tahun 2012.
3. Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
2011.
4. Ranuh, I.G.N (2001). Buku imunisasi di Indonesia Edisi Pertama. Jakarta : Satgas Imunisasi
IDAI.
5. Iupartini, Yupi (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. EGC.