IMUNISASI
I. Tujuan praktikum
1) Tujuan Umum
Setelah mengikuti Program Pembelajaran Praktek laboratoriumdiharapkan mahasiswa
mampu melaksanakan teknik pemberian imunisasi pada anak dengan tepat
2) Tujuan Khusus
1) Mahasiswa mampu mendemontrasikan teknik pemberian imunisasi melalui oral
2) Mahasiswa mampu mendemontrasikan teknik pemberian imunisasi secarar intra muskuler
3) Mahasiswa mampu mendemontrasikan teknik pemberian imunisasi secarar subcutan
4) Mahasiswa mampu mendemontrasikan teknik pemberian imunisasi secarar intra cutan
5) Mahasiswa mampu menyebutkan jadwal dan waktu pemberian imunisasi dengan tepat
b. Cara Pemberian Imunisasi dasar dan waktu yang tepat untuk pemberian
imunisasi dasar dan lanjutan (Kemenkes, 2015)
Jadwal Imunisasi Dasar
Vaksin Usia Pemberian Interval minimal
HB0 0-7 hari
BCG dan Polio 1 1-2 bulan
Pentabio/pentavalen 1 dan polio 2 2 bulan 4 minggu
Pentabio/pentavalen 2 dan polio 3 3 bulan 4 minggu
Pentabio/pentavalen 3 dan polio 4 4 bulan 4 minggu
Campak 9-11 bln
Jadwal Imunisasi Lanjutan Batita
Jenis Imunisasi Usia Pemberian Frekuensi
DPT-HB-Hib 18 bulan 1
Campak 24 bulan 1
Jadwal Imunisasi lanjutan Usia Sekolah (BIAS)
Sasaran Jenis Imunisasi Waktu Pemberian
Kelas 1 SD Campak Bulan Agustus
Kelas 1 SD DT Bulan November
Kelas 2 & 3 SD TD Bulan November
1. Tujuan
1. Pencegahan beberapa jenis penyakit
2. Memberikn kekebalan pada anak apabila kontak dengan penyebab penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi
2. Indikasi
1. Dilakukan pada anak usia 0-1 tahun
2. Dilakukan pada anak yang sehat
3. Kontra indikasi
1. Anak dengan gangguan sistem kekebalan
2. Anak dalam kondisi sakit
4. Prosedur Imunisasi
A. Imunisasi Hepatitis B
a. Pengertian
Infeksi virus hepatitis B menyebabkan sedikitnya satu juta kematian tiap tahun.
Indonesia termasuk daerah dengan banyak penderita hepatitis B. Untuk mengurangi
jumlah penderita hepatitis B, vaksinasi pada bayi baru lahir merupakan upaya yang
paling efektif dalam menurunkan jumlah penderita hepatitis B. Pemberian vaksin
Hepatisis B dengan cara intramuskuler (IM/Sub Cutan dalam)
b. Tujuan
Melindungi anak dari penyakit hepatitis B
c. Siapa yang harus mendapatkan imunisasi Hepatitis B
- Semua bayi baru lahir tanpa memandang status apakah ibunya menderita hepatitis
B atau tidak
- Orang yang karena pekerjaan berisiko tertular hepatitis B (tenaga medis dll)
- Orang yang menjalani cuci darah
- Orang yang menderita penyakit yang membutuhkan transfusi darah berulang
(pasien thalasemia)
- Pemakai narkoba suntik
- Orang yang tinggal serumah dengan pengidap hepatitis B
N TINDAKAN NILAI
O 0 1 2 3
PERSIAPAN
1. PersiapanAlat:
1. Spuit 1 ml (dua buah)
2. Vaksin Hepatitis B
3. Kapas kering steril
4. NaCl/Aquabidest
5. Bak injeksi
6. Bengkok
7. Aquabidest atau NaCl 0,9%
2 PersiapanPerawat:
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
Informed concent
4 Persiapan vaksin :
- Cuci tangan
- Pakai sarung tangan bersih
- Cek kondisi vaksin (bentuk cair), jangan menggunakan vaksin yang
sudah kadaluwarsa, adanya perubahan warna menunjukkan adanya
masalah dengan vaksin
- Disinfeksi tutup flakon vaksin dengan kapas yang dibasahi
aquabidest atau air steril/gunakan vaksin disposable uk 0,5 ml
- Ambil vaksin Hepatitis B sesuai kebutuhan 0,5 ml memakai spuit 1
ml lalu letakkan pada bak injeksi
3 Persipan Pasien
1. Menyiapkan posisi pasien dengan memposisikan bayi miring di
pangkuan ibu dan kaki dipegang ibu.
1.
4 Persiapan lingkungan :
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
- Gunakan sketsel saat melakukan prosedur jika memungkinkan
PELAKSANAAN
5. Mengkomunikasikan pada keluarga tindakan akan dimulai dan
memandu Mengucapkan “basmallah”
6 Desinfeksi lokasi /daerah penyuntikan dengan kapas steril yang telah
dibasahi dengan NaCl atau Aquabidest
7 Suntikkan vaksin secara intramuskuler (IM) dengan sudut 900, lalu
diaspirasi, bila keluar udara berarti benar, Suntikkan dengan perlahan-
lahan sampai obat masuk semua. Tapi bila keluar darah berarti ujung
jarum mengenai pembuluh darah/terlalu dalam. Cabut dan pilih lokasi
penyuntikan lainnya
8 Cabut jarum dan tutup daerah injeksi dengan kasa/kapas kering, berikan
penekanan secukupnya
9 Jelaskan pada orang tua reaksi yang mungkin timbul
10 Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan kompres air hangat, pada
area suntikan bila kemerahan, dan memberi lebih banyak minum bila
anak demam. Berikan obat penurun demam bila perlu.
11 Beritahukan jadwal imunisasi selanjutnya
12 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
13 Perawat mengkomunikasikan tindakan sudah selesai pada keluarga
dan memandu mengucapkan “hamdalah” bersama keluarga.
14 Lepaskan dan buang handscoen pada bengkok berisi cairan
desinfektan dan mencuci tangan
15 Mendokumentasikan tindakan pada kartu imunisasi atau KMS (Kartu
Menuju Sehat) balita
16 EVALUASI
Tempat tidur klien rapi dan bersih
Respon imunitas tidak berlebihan
Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ...........
x 100
2x
=
D. Imunisasi Polio
a. Pengertian
Pemberian vaksin polio secara oral (Per oral)
b. Tujuan
Melindungi anak dari penyakit polio
NO TINDAKAN NILAI
0 1 2 3
PERSIAPAN
1. Persiapan Alat:
1. Vaksin polio pada tempatnya
2. Sarung tangan bersih
2 PersiapanPerawat:
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
Informed concent
3 Persipan Pasien
1. Menyiapkan posisi pasien duduk dipangkuan ibu atau
digendong ibu (bila bayi)
2. Memastikan kondisi anak sehat pada saat imunisasi
(kondisi sakit seperti demam, batuk, pilek atau diare,
tidak boleh imunisasi)dan menganjurkan kepada orang
tua sebelum pemberian vaksin anak dalam kondisi
kenyang.
4 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman
Gunakan sketsel saat melakukan prosedur
PELAKSANAAN
5. Mengkomunikasikan pada keluarga tindakan akan dimulai
dan memandu Mengucapkan “basmallah”
6. Cuci tangan
7. Dekatkan alat
8. Pakai sarung tangan bersih
9. Cek kondisi vaksin polio
10. Buka mulut anak menggunakan tangan kiri dan teteskan
dengan tangan kanan (dominan) pada posisi horizontal
sebanyak 2 tetes
11. Untuk mengoptimalkan penyerapan vaksin, setengah jam
setelah pemberian vaksin jangan memberi makan atau
minum kepada anak
12. Beritahukan kepada ibu reaksi yang mungkin timbul adalah
diare ringan, tapi ini jarang terjadi
13. Beritahukan imunisasi selanjutnya
14. Rapikan alat-alat yang telah digunakan
15. Perawat mengkomunikasikan tindakan sudah selesai
pada keluarga dan memandu mengucapkan “hamdalah”
bersama keluarga.
16 Lepaskan dan buang handscoen, perawat mencuci
tangan
17 Mendokumentasikantindakanpada kartu imunisasi atau
KMS (Kartu Menuju Sehat)balita
18 EVALUASI
Tempat tidur klien rapi dan bersih
Respon imunitas tidak berlebihan
E. Imunisasi Campak
a. Pengertian
Pemberian vaksin campak dengan cara subkutan (SC)
b. Tujuan
Melindungi anak dari penyakit campak
NO TINDAKAN NILAI
0 1 2 3
PERSIAPAN
1. PersiapanAlat:
1. Spuit 1 ml (dua buah)
2. Spuit 5 ml
3. Vaksin campak
4. Aquabidest
5. Kapas kering steril
6. NaCl/Aquabidest
7. Bak injeksi
8. Bengkok
2 PersiapanPerawat:
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
Informed concent
3 Persipan Pasien
1. Menyiapkan posisi pasien dengan anak dipangku ibu, lengan
satu dijepit ketiak ibu, lengan satunya yang akan diinjeksi
dipengan ibu dan pakaian di bagian lengan di buka, tungkai
dijepit paha ibu sambil anak dipeluk.
2. Libatkan peran serta ibu dalam selama tindakan
3. Memastikan kondisi anak sehat pada saat imunisasi (kondisi
sakit seperti demam, batuk, pilek atau diare, tidak boleh
imunisasi).
4 Persiapan lingkungan :
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman
Gunakan sketsel saat melakukan prosedur
PELAKSANAAN
5. Mengkomunikasikan pada keluarga tindakan akan dimulai dan
memandu Mengucapkan “basmallah”
6. Cuci tangan
7. Dekatkan alat
8. Pakai sarung tangan bersih
9. Cek kondisi vaksin, vaksin harus dalam keadaan baik, tidak
kadaluwarsa, tidak terjadi perubahan warna ataupun bentuk
(homogen)
10. Disinfeksi tutup flakon vaksin dengan kapas steril yang telah
dibasahi dengan NaCl atau Aquabidest
11. Larutkan vaksin dengan 5 ml pelarut dari produsen, kocok sampai
larut, atau sesuaikan dengan bentuk sediaan yang sudah ada
12. Ambil vaksin sebanyak 0,5 ml, letakkan pada bak injeksi
13. Desinfeksi daerah penyuntikan deltoid lengan atas (kiri) dengan
kapas steril yang telah dibasahi dengan NaCl atau Aquabidest
14. Suntikkan vaksin secara subkutan (SC)dengan sudut 450 pada
lengan kiri, lalu diaspirasi, bila keluar udara berarti benar, tapi bila
keluar darah berarti ujung jarum mengenai pembuluh darah/terlalu
dalam. Suntikkan dengan perlahan-lahan sampai obat masuk
semua
15. Cabut jarum dan tutup daerah injeksi dengan kasa/kapas kering,
berikan penekanan secukupnya
16. Jelaskan pada orang tua reaksi yang mungkin timbul
17. Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan kompres air
hangat, dan memberi lebih banyak minum bila anak demam.
Berikan obat penurun demam bila perlu.
18. Beritahukan imunisasi selanjutnya
19. Rapikan alat-alat yang telah digunakan
20. Perawat mengkomunikasikan tindakan sudah selesai pada
keluarga dan memandu mengucapkan “hamdalah” bersama
keluarga.
21. Lepaskan dan buang handscoendanmencuci tangan
22. Mendokumentasikantindakanpada kartu imunisasi atau KMS
(Kartu Menuju Sehat) balita
23. EVALUASI
Tempat tidur klien rapi dan bersih
Responimunitastidakberlebihan
Vaksin campak hanya dapat bertahan 3 jam setelah
dilarutkan
Malang,
TOTAL : …… /…... /……
Nilai = 1 x … + 2 x … x 100 = …… x 100 = Fasilitator
……
2 x ……. …………………..