Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN


DI SMAN 3 BANJARBARU

Topik : Merokok
Sub Topik : PENGERTIAN ROKOK, KANDUNGAN ROKOK DAN BAHAYA
MEROKOK TERHADAP KESEHATAN
Sasaran : Siswa Laki-laki SMAN 3 Banjarbaru
Hari / Tanggal : Senin, 17 juli 2017
Waktu / Jam : 10.00 s.d 10.30 WITA (30 menit)
Tempat : Di SMAN 3 Banjarbaru
Penyuluh : M.Hendriko Rifki Saputra

I. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, peserta mampu :
Mengetahui dan memahami tentang Pengertian, kandungan dalam rokok dan bahaya
rokok terhadap kesehatan.

II. TUJUAN KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, peserta mampu :
1. Mengetahui dan memahami tentang pengertian rokok
2. Mengetahui dan memahami tentang factor penyebab perilaku merokok
3. Mengetahui dan memahami tentang kandungan yang ada di dalam rokok
4. Mengetahui dan memahami tentang bahaya merokok terhadap kesehatan
III. ANALISA SITUASI
Peserta Siswa Laki-laki di SMAN 3 Banjarbaru 15 menit sebelumnya, dan dikondisikan
berdasarkan bagan sebagaimana berikut :

Keterangan :
: Pemateri/ Penyuluh

: fasilitator

: Peserta
IV. PROSES PENYULUHAN

TAHAP WAKTU PENYULUH PESERTA

Pendahuluan 3 Menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam


2. Menyampaikan 2. Mendengarkan dan bersedia
maksud dan tujuan untuk diberikan penyuluhan
Penyampaian 10 Menit 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengar dan
Materi pengertian rokok memperhatikan penjelasan
dari penyuluh

2. Menjelaskan tentang 2. Menanyakan hal yang


Faktor penyebab belum dimengerti
perilaku merokok
3. Menjelaskan tentang
Kandungan yang
terdapat di dalam
rokok
4. Menjelaskan tentang
Bahaya merokok
terhadap kesehatan
Diskusi 15 Menit Tanya Jawab Bertanya
Evaluasi 3 Menit Menanyakan kembali Menjawab pertanyaan
materi yang telah
disampaikan
Kesimpulan 2 Menit Menyimpulkan materi Mendengar dan
penyuluhan yang telah memperhatikan
disampaikan
V. METODE
1. Ceramah Berkelompok
2. Tanya jawab

VI. MEDIA
Media yang digunakan yaituLeaflet

VII. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian dilakukan oleh sebagai berikut :
1. Penyuluh : M.Hendriko Rifki Saputra
2. Fasilitator : Choirul Alfan Sanjaya

VIII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan di SMAN 3 Banjarbaru
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mampu menjawab saat penyuluh menanyakan kembali tentang materi
penyuluhan
c. Peserta menanyakan hal yang belum dimengerti
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengerti dan mampu menjelaskan kembali tentang Rokok meliputi : 1)
Pengertian Rokok ; 2) Faktor penyebab perilaku merekok ; 3) Kandungan yang
ada di dalam rokok ; 4) Bahaya merokok terhadap kesehatan.
MATERI PENYULUHAN

MEROKOK

Pendahuluan

Merokok pertama kali berasal dari suku bangsa Indian di Amerika, namun suku Indian
dulu kegiatan merokok adalah untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Setelah
abad ke 16, saat para penjelajah Eropa menemukan benua Amerika, mereka mulai mencoba
untuk menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau itu ke Eropa sehingga kebiasaan
merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa, namun di Eropa orang merokok hanya
untuk kesenangan semata-mata. Setelah abad ke 17 para pedagang Spanyol mulai masuk ke
Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Para ahli kesehatan dunia melalui banyak riset dan penelitian terbukti bahwa rokok
sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh  selain menimbulkan ketergantungan juga menimbulkan
bayak penyakit, diantaranya adalah penyakit kanker, penyakit pernapasan, penyakit jantung,
penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, emfisema dan lainnya.
Mereka yang mencoba pertama kali merokok biasanya akan merasakan batuk-batuk
karena asap yang masuk paru-paru, dan karena merokok membuat efek ketergantungan
seseorang akan susah untuk lepas dari kebiasaan merokok, walaupun mereka tahu akan bahaya
dan resiko terkena berbagai macam penyakit, seperti yang tertulis di setiap dus pembungkus
rokok " Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan
kehamilan dan janin", Dan sekarang generasi muda/ pelajar sudah tidak ragu-ragu lagi mencoba
merokok, walaupun dengan sembunyi-sembunyi bahkan anak SD sudah banyak yang mencoba-
coba untuk merokok. Tidak heran jumlah orang yang ketergantungan merokok menjadi
meningkat pesat, bahkan mereka yang sudah ketergantungan lebih mementingkan merokok dari
pada mengkonsumsi makanan sehat atau hal-hal lainnya.
Setiap tanggal 31 Mei seluruh dunia mengkampanyekan hari tanpa asap rokok atau World No
Tobacco Day di bawah naungan badan kesehatan dunia(WHO).

Pengertian Rokok

Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari tanaman
Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung
nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (Heryani, 2014).

Bahan Baku Rokok


Bahan baku yang digunakan untuk membuat rokok adalah sebagai berikut:
a. Tembakau
Jenis tembakau yang dibudidayakan dan berkembang di Indonesia termasuk dalam spesies
Nicotiana tabacum (Santika, 2011).
b. Cengkeh
Bagian yang biasa digunakan adalah bunga yang belum mekar.Bunga cengkeh dipetik
dengan tangan oleh para pekerja kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari kemudian
cengkeh ditimbang dan dirajang dengan mesin sebelum ditambahkan ke dalam campuran
tembakau untuk membuat rokok kretek (Anonim, 2013).
c. Saus Rahasia
Saus ini terbuat dari beraneka rempah dan ekstrak buah-buahan untuk menciptakan aroma
serta cita rasa tertentu.Saus ini yang menjadi pembeda antara setiap merek dan varian
kretek (Anonim, 2013).

Kategori Perokok
Sitepoe (2000) mengkategorikan perokok berdasarkan jumlah konsumsi rokok harian
yaitu:
a. Perokok ringan (1 – 10 batang/ hari)
b. Perokok sedang(11 – 20 batang/ hari)
c. Perokok berat (> 20 batang/ hari)

Bahan kimia yang terkandung dalam rokok


Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok:
1. Nikotin, mempunyai efek candu meskipun membuat perokok merasa rileks, namun
mengandung efek ketagihan selain itu dapat merusak jaringan otak, mengeraskan dinding
arteri dan menyebabkan darah cepat membeku.
2. Tar, mengandung lebih dari 4000 bahan kimia, dan 60 bahan kimia di antaranya bersifat
karsinogenik yang memicu bertumbuhnya sel kanker.
3. Arsenik, bahan yang digunakan untuk racun tikus.
4. Asetilena, senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna.
5. Sianida, senyawa kimia dari kelompok cyano.
6. Benzene, senyawa kimia organik yang mudah terbakar
7. Cadmium, sebuah logam beracun radioaktif.
8. Metanol, jenis alkohol sederhana (metil alkohol).
9. Formaldehida, cairan yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
10. Amonia, sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
11. Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap kendaraan, yang
mempunyai efek mengikat oksigen dalam tubuh sehingga berakibat memicu terjadinya
penyakit jantung
12. Hidrogen sianida, zat pembuat plastik dan pestisida, zat ini digunakan juga sebagai
fumigan untuk bahan membunuh semut.

Pengertian Perilaku Merokok


Rokok dibuat dari bahan dasar tembakau.Daun tembakau (nicotiana tabacum)
mengandung nikotin dan berbagai senyawa kimia lainnya yang berefek racun.Nikotin yang
terdapat pada daun tembakau merupakan zat beracun yang dalam dosis 60 mg saja dapat
berakibat fatal.
Menurut kamus Bahasa Indonesia (2008), merokok didefinisikan sebagai menghisap
rokok, sedangkan rokok itu sendiri diartikan gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking)
yg dibungkus (daun nipah, kertas, dsb). Armstrong berpendapat bahwa merokok adalah
menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan menghembuskannya kembali
keluar. Pendapat lain dari Levy menyatakan bahwa perilaku merokok adalah sesuatu yang
dilakukan seseorang berupa membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang
dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok adalah
suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan kemudian menghisapnya dan
menghembuskannya keluar dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang
disekitarnya.

Faktor Penyebab Perilaku Merokok


Perilaku merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan, tetapi masih
banyak orang yang melakukannya.Bahkan orang mulai merokok ketika mereka masih
remaja.Asal mulanya, orang yang mengisap rokok merasa tidak nyaman, misalnya kepala
pening, mulut kering dan bau. Akan tetapi lama kelamaan jika diteruskan berkali-kali dan
dibiasakan maka perokok akan merasa nikmat dan enak. Setelah itu menjadi ketagihan,
kecanduan, dan tergantung, baik secara fisik maupun psikis.
Ada berbagai alasan yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjawab mengapa
seseorang merokok.Menurut Levy setiap individu mempunyai kebiasaan merokok yang berbeda
dan biasanya disesuaikan dengan tujuan mereka merokok.Pendapat tersebut didukung oleh
Smet yang menyatakan bahwa seseorang merokok karena faktor-faktor sosio cultural seperti
kebiasaan budaya, kelas sosial, gengsi, dan tingkat pendidikan.
Secara umum menurut Kurt Lewin, bahwa perilaku merokok merupakan fungsi dari
lingkungan dan individu, artinya perilaku merokok selain disebabkan oleh faktor dalam diri,
juga disebabkan olah faktor lingkungan.
Adapun faktor dari individu yaitu :
1. Faktor Biologis.
Banyak Penelitian menunjukkan bahwa nikotin dalam rokok merupakan salah satu bahan
kimia yang berperan penting pada ketergantungan merokok.
2. Faktor Psikologis.
Merokok dapat bermakna untuk meningkatkan konsentrasi, menghalau rasa
kantuk, mengakrabkan suasana sehingga timbul rasa persaudaraan,
juga dapat memberikan kesan modern dan berwibawa, sehingga bagi individu yang sering
bergaul dengan orang lain, perilaku merokok sulit untuk dihindari.
3. Faktor Demografis.
Faktor ini meliputi umur dan jenis kelamin. Orang yang merokok pada usia
dewasa semakin banyak akan tetapi pengaruh jenis kelamin zaman sekarang sudah tidak
terlalu berperan karena baik pria maupun wanita sekarang sudah merokok.
Faktor lingkungan yaitu :
1. Faktor Lingkungan Sosial.
Lingkungan sosial berpengaruh terhadap sikap, kepercayaan dan perhatian individu
pada perokok.
2. Faktor Sosial-Kultural.
Kebiasaan budaya, kelas sosial, tingkat pendidikan, penghasilan dan gengsi pekerjaan
akan mempengaruhi perilaku merokok pada individu.
3. Faktor Sosial Politik
Menambahkan kesadaran umum berakibat pada langkah-langkah politik yang bersifat
melindungi bagi orang-orang yang tidak merokok dan usaha melancarkan kampanye-
kampanye promosi kesehatan untuk mengurangi perilaku merokok.Merokok menjadi
masalah yang bertambah besar di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Remaja Rentan Terhadap Perilaku Merokok

Menurut Murtiyani ( 2011 ) masa remaja merupakan masa yang rentan bagi seseorang
untuk terlibat dalam prilaku menyimpang seperti rokok. Seorang remaja memilih untuk
merokok erat kaitannya denganbelum matangnya mental seorang remaja.Seorang remajasudah
tidak tidak lagi di katakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk
dikatakan dewasa sehingga masih sering gagal untuk memepertimbangkan dampak dari
perilakunya sendiri.Remaja juga sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan
inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba. Yang kadang kala berdampak negatif bagi
dirinya dan orang lain seperti merokok. Namun remaja sering mengabaikan dampaknya karena
remaja masih dalam rangka mencari identitas  diri dan tidak ragu lagi untuk mencoba sesuatu
yang baru mesti berbahaya dalam rangka meningkatkan status sosial di lingkungan pergaulan.
Pada umumnya remaja memiiki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity).Karena
didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi remaja cenderung ingin berpetualang menjelajah
segala sesuatu dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya. Selain itu didorong
juga oleh keinginan seperti orang dewasa, menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa
yang sering dilakukan oleh orang dewasa. Akibatnya tidak jarang secara sembunyi-sembunyi
remaja pria mencoba merokok karena sering meihat orang dewasa melakukannya.Seolah-olah
dalam hati kecilnya berkata bahwa remaja ingin membuktikan bahwa seebenarnya dirinya
mampu berbuat seperti yang dilakukan orang dewasa.Seringkali remaja melakukan perbuatan-
perbuatan menurut normanya sendiri karena terlalu banyak menyaksikan ketidakkonsistenan di
masyarakat yang dilakukan oleh orang dewasa atau orang tua antara apa-apa yang sering
dikataan dalam berbagai forum dengan kenyataan nyata dilapangan.Kata-kata moral
didengungkan dimana-mana tetapi kemaksiatan juga disaksikan dimana-mana oleh remaja.

Bahaya Rokok 
Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200 jenis diantaranya
bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh sehingga memicu terjadinya
kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Atau juga kanker lain, seperti
kanker   nasofarings, mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim.
Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit jantung, hipertensi,
risiko stroke, menopause dini, osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang
tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak
sempurna.  Asap rokok mengandung sejumlah zat yang berbahaya seperti benzen, nikotin,
nitrosamin, senyawa amin, aromatik, naftalen, ammonia, oksidan sianida, karbon monoksida
benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini akan mengendap di saluran napas dan sangat berbahaya
bagi tubuh. Endapan asap rokok juga mudah melekat di benda- benda di ruangan dan bisa
bertahan sampai lebih dari 3 tahun, dengan tetap berbahaya.

Bahaya Merokok Pasif


Perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif.Bahkan bahaya perokok pasif
tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Dokter Budhi Antariksa, Spesialis Paru dari Rumah 
Sakit Royal Taruma mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam
rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko
masuk ke tubuh orang di sekitarnya. Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif
lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter.
Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap.
Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup
asap rokok yang ia hembuskan. “Namun karena perokok aktif sekaligus menjadi perokok pasif
maka dengan sendirinya risiko perokok aktif jauh lebih besar daripada perokok pasif,”.
Selain itu, berbagai hasil penelitian juga menyimpulkan  perokok wanita berisiko 25
persen lebih tinggi daripada perokok pria. Perokok wanita memiliki risiko ganda terhadap
penyakit jantung dan kanker paru-paru bila dibandingkan dengan perokok pria.Penyebabnya
karena wanita memiliki berat badan dan saluran darah yang lebih kecil dari pria.
Bahaya merokok pada wanita antara lain: Merusak kulit, mengganggu sistem
reproduksi, menganggu siklus menstruasi termasuk timbulnya rasa nyeri, menurunkan
kesuburan, meningkatkan risiko terkena kanker payudara, rahim, dan kanker paru-paru,
menganggu  pertumbuhan janin dalam rahim, menganggu kelancaran ASI, keguguran, hingga
kematian janin.

Bahaya Merokok Bagi Remaja


Merokok saat remaja membuatnya berisiko kena masalah kesehatan yang serius karena
masih berada pada usia pertumbuhan. Rokok ini tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan
pada tingkat fisik namun juga emosionalnya.Para ahli mengungkapkan risiko kesehatan
merokok pada remaja jauh lebih buruk dibanding dengan orang dewasa yang merokok.
Berikut ini beberapa masalah yang bisa muncul jika remaja merokok yang bisa terlihat
dari penampilannya :
1. Mengganggu performa di sekolah.
Remaja yang merokok akan mengalami penurunan dalam nilai olahraganya karena
tidak bisa berjalan jauh atau berlari cepat seperti sebelum merokok.Jika ikut ekstrakulikuler
musik akan membuatnya tidak maksimal saat main musik, serta menurunkan kemampuan
memori otaknya dalam belajar yang bisa mempengaruhi nilai-nilai pelajarannya.
2. Perkembangan paru-paru terganggu.
Tubuh berkembang pada tahap pertumbuhannya, dan jika seseorang merokok pada
periode ini bisa mengganggu perkembangan paru-parunya.Terlebih jika remaja merokok
setiap hari maka bisa membuatnya sesak napas, serta batuk yang terus menerus, dahak
berlebihan dan lebih mudah terkena pilek berkali-kali.
3. Lebih sulit sembuh saat sakit.
Ketika remaja sakit maka mereka akan lebih sulit baginya untuk bisa kembali
sehat seperti semula karena rokok mempengaruhi sistem imun di dalam tubuh.Rokok ini
juga memicu masalah jantung di usia muda serta mengurangi kekuatan tulang.
4. Kecanduan
Remaja yang merokok cenderung jauh lebih mungkin menjadi kecanduan terhadap
nikotin yang membuatnya lebih sulit untuk berhenti.Saat ia memutuskan untuk berhenti
merokok, mka gejala penarikan seperti depresi, insomnia, mudah marah dan masalah
mentalnya bisa berdampak negatif pada kinerja sekolah serta perilakunya.
5. Terlihat lebih tua dari usianya.
Orang yang mulai merokok di usia muda akan mengalami proses penuaan lebih
cepat, ia akan memiliki garis-garis di wajah serya kulit lebih kering sehingga
penampilannya akan lebih tua dibanding usianya.Selain itu rokok juga membuat remaja
memiliki jerawat atau masalah kulit lainnya, serta gigi yang kuning.Bahaya merokok bagi
pelajar diantaranya dapat meningkatkan resiko kanker paru-paru dan penyakit jantung di
usia yang masih muda. Selain itu kesehatan kulit tiga kali lipat lebih beresiko terdapat
keriput di sekitar mata dan mulut. Kulit akan menua sebelum waktunya atau biasa disebut
penuaan dini. Jangan menganggap merokok bisa membantu menghilangkan stress saat
ujian. Bukti medis menunjukkan bahwa merokok tidak menenangkan.Ini hanya efek
sementara nikotin yang memberikan rasa tenang sesaat. Setelah itu jika sudah selesai
merokok stress akan kembali lagi.

Beberapa Hal Yang Dapat Dilakukan Untuk mengatasi Perilaku Merokok

1. Dari pihak sekolah, setiap awal tahun pasti menekankan aturan sekolah khususnya
pelarangan tentang merokok. Pihak sekolah juga mendatangkan narasumber dari dinas
kesehatan untuk memberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang kesehatan, khususnya
bahaya merokok.
2. Sekolah bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk mengadakan pemeriksaan fisik
secara menyeluruh sehingga mengetahui siswa yang merokok meskipun cara ini belum
efektif.
3. Memberikan peringatan-peringatan agar siswa benar-benar tau bahaya dari merokok
sehingga dapat meninggalkan rokok.
4. Pengawasan terhadap pergaulan remaja oleh orang tua dan sekolah akan memberikan hasil
yang maksimal dalam mengatasi perilaku merokok pada remaja.
5. Penyuluhan tentang bahaya merokok sebaiknya tidak hanya fokus ke jangka panjang saja
seperti dapat menyebabkan penyakit serius, tetapi juga harus fokus ke jangka pendek
seperti merokok sama dengan membakar uang, calon pacar tidak suka bau dan mengapa
mau dibodohi iklan. Ditambah lagi, siswa harus selalu mengingat slogan “matikan rokokmu
sebelum rokok mematikanmu”.
6. Orangtua dan guru harus memberikan teladan kepada siswa untuk meninggalkan perilaku
merokok karena merokok dapat merugikan diri sendiri dan orang lain

Kesimpulan
Perilaku merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan kemudian
menghisapnya dan menghembuskannya keluar dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap
oleh orang-orang disekitarnya. Perilaku merokok banyak menghinggapi para remaja karena
remaja memiliki rasa penasaran atau rasa ingin mencoba-coba yang cenderung tinggi, termasuk
ingin mencoba merasakan rokok.
Faktor penyebab timbulnya merokok yaitu faktor individu dan faktor lingkungan.
Faktor individu meliputi: faktor biologis, faktor psikologis dan faktor faktor demografis.
Sedangkan faktor lingkungan meliputi faktor lingkungan sosial, faktor sosial-kultural dan faktor
sosial politik.
Bahaya merokok bagi pelajar diantaranya dapat meningkatkan resiko kanker paru-
paru dan penyakit jantung di usia yang masih muda. Selain itu kesehatan kulit tiga kali lipat
lebih beresiko terdapat keriput di sekitar mata dan mulut. Kulit akan menua sebelum waktunya
atau biasa disebut penuaan dini.
Jangan menganggap merokok bisa membantu menghilangkan stress saat ujian. Bukti
medis menunjukkan bahwa merokok tidak menenangkan.Ini hanya efek sementara nikotin yang
memberikan rasa tenang sesaat. Setelah itu jika sudah selesai merokok stress akan kembali lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sitepalace.com/ramisa/bahayarokok.htm

Danusantoso, Halim. (1993). Rokok dan Perokok. Jakarta: arcan.

http://bahayarokok.blogspot.com/

Ditama, Yoga Tjandra (1997), Rokok dan kesehatan Edisi ketiga, Jakarta : UI.

http://www.e-psikologi.com/remaja

G. Sianturi, 2003. Merokok dan Kesehatan http:// www.kompas.com yang diakses 17 April 2011.

Kemala Indri Nasution. (2007). Perilaku Merokok pada Remaja. Universitas Sumatera Utara:

Medan.

Anda mungkin juga menyukai