Topik : Merokok
Sub Topik : PENGERTIAN ROKOK, KANDUNGAN ROKOK DAN BAHAYA
MEROKOK TERHADAP KESEHATAN
Sasaran : Siswa Laki-laki SMAN 3 Banjarbaru
Hari / Tanggal : Senin, 17 juli 2017
Waktu / Jam : 10.00 s.d 10.30 WITA (30 menit)
Tempat : Di SMAN 3 Banjarbaru
Penyuluh : M.Hendriko Rifki Saputra
I. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, peserta mampu :
Mengetahui dan memahami tentang Pengertian, kandungan dalam rokok dan bahaya
rokok terhadap kesehatan.
Keterangan :
: Pemateri/ Penyuluh
: fasilitator
: Peserta
IV. PROSES PENYULUHAN
VI. MEDIA
Media yang digunakan yaituLeaflet
VII. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian dilakukan oleh sebagai berikut :
1. Penyuluh : M.Hendriko Rifki Saputra
2. Fasilitator : Choirul Alfan Sanjaya
MEROKOK
Pendahuluan
Merokok pertama kali berasal dari suku bangsa Indian di Amerika, namun suku Indian
dulu kegiatan merokok adalah untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Setelah
abad ke 16, saat para penjelajah Eropa menemukan benua Amerika, mereka mulai mencoba
untuk menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau itu ke Eropa sehingga kebiasaan
merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa, namun di Eropa orang merokok hanya
untuk kesenangan semata-mata. Setelah abad ke 17 para pedagang Spanyol mulai masuk ke
Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Para ahli kesehatan dunia melalui banyak riset dan penelitian terbukti bahwa rokok
sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh selain menimbulkan ketergantungan juga menimbulkan
bayak penyakit, diantaranya adalah penyakit kanker, penyakit pernapasan, penyakit jantung,
penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, emfisema dan lainnya.
Mereka yang mencoba pertama kali merokok biasanya akan merasakan batuk-batuk
karena asap yang masuk paru-paru, dan karena merokok membuat efek ketergantungan
seseorang akan susah untuk lepas dari kebiasaan merokok, walaupun mereka tahu akan bahaya
dan resiko terkena berbagai macam penyakit, seperti yang tertulis di setiap dus pembungkus
rokok " Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan
kehamilan dan janin", Dan sekarang generasi muda/ pelajar sudah tidak ragu-ragu lagi mencoba
merokok, walaupun dengan sembunyi-sembunyi bahkan anak SD sudah banyak yang mencoba-
coba untuk merokok. Tidak heran jumlah orang yang ketergantungan merokok menjadi
meningkat pesat, bahkan mereka yang sudah ketergantungan lebih mementingkan merokok dari
pada mengkonsumsi makanan sehat atau hal-hal lainnya.
Setiap tanggal 31 Mei seluruh dunia mengkampanyekan hari tanpa asap rokok atau World No
Tobacco Day di bawah naungan badan kesehatan dunia(WHO).
Pengertian Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari tanaman
Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung
nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (Heryani, 2014).
Kategori Perokok
Sitepoe (2000) mengkategorikan perokok berdasarkan jumlah konsumsi rokok harian
yaitu:
a. Perokok ringan (1 – 10 batang/ hari)
b. Perokok sedang(11 – 20 batang/ hari)
c. Perokok berat (> 20 batang/ hari)
Menurut Murtiyani ( 2011 ) masa remaja merupakan masa yang rentan bagi seseorang
untuk terlibat dalam prilaku menyimpang seperti rokok. Seorang remaja memilih untuk
merokok erat kaitannya denganbelum matangnya mental seorang remaja.Seorang remajasudah
tidak tidak lagi di katakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk
dikatakan dewasa sehingga masih sering gagal untuk memepertimbangkan dampak dari
perilakunya sendiri.Remaja juga sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan
inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba. Yang kadang kala berdampak negatif bagi
dirinya dan orang lain seperti merokok. Namun remaja sering mengabaikan dampaknya karena
remaja masih dalam rangka mencari identitas diri dan tidak ragu lagi untuk mencoba sesuatu
yang baru mesti berbahaya dalam rangka meningkatkan status sosial di lingkungan pergaulan.
Pada umumnya remaja memiiki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity).Karena
didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi remaja cenderung ingin berpetualang menjelajah
segala sesuatu dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya. Selain itu didorong
juga oleh keinginan seperti orang dewasa, menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa
yang sering dilakukan oleh orang dewasa. Akibatnya tidak jarang secara sembunyi-sembunyi
remaja pria mencoba merokok karena sering meihat orang dewasa melakukannya.Seolah-olah
dalam hati kecilnya berkata bahwa remaja ingin membuktikan bahwa seebenarnya dirinya
mampu berbuat seperti yang dilakukan orang dewasa.Seringkali remaja melakukan perbuatan-
perbuatan menurut normanya sendiri karena terlalu banyak menyaksikan ketidakkonsistenan di
masyarakat yang dilakukan oleh orang dewasa atau orang tua antara apa-apa yang sering
dikataan dalam berbagai forum dengan kenyataan nyata dilapangan.Kata-kata moral
didengungkan dimana-mana tetapi kemaksiatan juga disaksikan dimana-mana oleh remaja.
Bahaya Rokok
Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200 jenis diantaranya
bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh sehingga memicu terjadinya
kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Atau juga kanker lain, seperti
kanker nasofarings, mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim.
Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit jantung, hipertensi,
risiko stroke, menopause dini, osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang
tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak
sempurna. Asap rokok mengandung sejumlah zat yang berbahaya seperti benzen, nikotin,
nitrosamin, senyawa amin, aromatik, naftalen, ammonia, oksidan sianida, karbon monoksida
benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini akan mengendap di saluran napas dan sangat berbahaya
bagi tubuh. Endapan asap rokok juga mudah melekat di benda- benda di ruangan dan bisa
bertahan sampai lebih dari 3 tahun, dengan tetap berbahaya.
1. Dari pihak sekolah, setiap awal tahun pasti menekankan aturan sekolah khususnya
pelarangan tentang merokok. Pihak sekolah juga mendatangkan narasumber dari dinas
kesehatan untuk memberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang kesehatan, khususnya
bahaya merokok.
2. Sekolah bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk mengadakan pemeriksaan fisik
secara menyeluruh sehingga mengetahui siswa yang merokok meskipun cara ini belum
efektif.
3. Memberikan peringatan-peringatan agar siswa benar-benar tau bahaya dari merokok
sehingga dapat meninggalkan rokok.
4. Pengawasan terhadap pergaulan remaja oleh orang tua dan sekolah akan memberikan hasil
yang maksimal dalam mengatasi perilaku merokok pada remaja.
5. Penyuluhan tentang bahaya merokok sebaiknya tidak hanya fokus ke jangka panjang saja
seperti dapat menyebabkan penyakit serius, tetapi juga harus fokus ke jangka pendek
seperti merokok sama dengan membakar uang, calon pacar tidak suka bau dan mengapa
mau dibodohi iklan. Ditambah lagi, siswa harus selalu mengingat slogan “matikan rokokmu
sebelum rokok mematikanmu”.
6. Orangtua dan guru harus memberikan teladan kepada siswa untuk meninggalkan perilaku
merokok karena merokok dapat merugikan diri sendiri dan orang lain
Kesimpulan
Perilaku merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan kemudian
menghisapnya dan menghembuskannya keluar dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap
oleh orang-orang disekitarnya. Perilaku merokok banyak menghinggapi para remaja karena
remaja memiliki rasa penasaran atau rasa ingin mencoba-coba yang cenderung tinggi, termasuk
ingin mencoba merasakan rokok.
Faktor penyebab timbulnya merokok yaitu faktor individu dan faktor lingkungan.
Faktor individu meliputi: faktor biologis, faktor psikologis dan faktor faktor demografis.
Sedangkan faktor lingkungan meliputi faktor lingkungan sosial, faktor sosial-kultural dan faktor
sosial politik.
Bahaya merokok bagi pelajar diantaranya dapat meningkatkan resiko kanker paru-
paru dan penyakit jantung di usia yang masih muda. Selain itu kesehatan kulit tiga kali lipat
lebih beresiko terdapat keriput di sekitar mata dan mulut. Kulit akan menua sebelum waktunya
atau biasa disebut penuaan dini.
Jangan menganggap merokok bisa membantu menghilangkan stress saat ujian. Bukti
medis menunjukkan bahwa merokok tidak menenangkan.Ini hanya efek sementara nikotin yang
memberikan rasa tenang sesaat. Setelah itu jika sudah selesai merokok stress akan kembali lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sitepalace.com/ramisa/bahayarokok.htm
http://bahayarokok.blogspot.com/
Ditama, Yoga Tjandra (1997), Rokok dan kesehatan Edisi ketiga, Jakarta : UI.
http://www.e-psikologi.com/remaja
G. Sianturi, 2003. Merokok dan Kesehatan http:// www.kompas.com yang diakses 17 April 2011.
Kemala Indri Nasution. (2007). Perilaku Merokok pada Remaja. Universitas Sumatera Utara:
Medan.